Produk: fatwa MUI

  • Bentuk Dukungan terhadap Palestina, PBNU-MUI Imbau Lanjutkan Boikot Produk

    Bentuk Dukungan terhadap Palestina, PBNU-MUI Imbau Lanjutkan Boikot Produk

    Jakarta: Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara tegas menyuarakan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Seruan ini tidak hanya berbasis prinsip keagamaan, tetapi juga dianggap selaras dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia.

    Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa yang berisi kewajiban bagi umat Islam untuk memboikot produk-produk yang memiliki afiliasi dengan Israel dan gerakan Zionis. 

    “Komisi Fatwa MUI sudah menyatakan sikap bahwa kita boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel. Ini bagian dari menolak dosa dan permusuhan karena Alquran jelas menyatakan, ‘Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa. Jangan dalam dosa dan permusuhan’,” kata Kiai Anwar di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.

    Kiai Anwar menambahkan, aksi Israel yang diduga melakukan pencaplokan wilayah, genosida, dan pelanggaran kemanusiaan terhadap rakyat Palestina merupakan bentuk kezaliman yang tidak bisa dibiarkan. 

    “Membeli produk yang membantu kekuatan sangat zalim seperti ini dengan tegas dilarang oleh Alquran, dilarang oleh Allah,” ucapnya.

    Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanat dari nilai-nilai pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

    “Masalah Palestina adalah bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri, tapi melihat bangsa-bangsa di dunia juga merdeka,” kata Gus Yahya, sapaan akrab Kiai Yahya, pada acara Iftar Talk bertema ‘Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump’ yang digelar oleh Institute for Humanitarian Islam di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. 

     

    Dukungan MUI dan PBNU ini sejalan dengan sejarah panjang Indonesia yang sejak era Presiden Soekarno konsisten membela Palestina. Sejarah mencatat bahwa pada Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia menjadi salah satu penggagas resolusi anti-kolonialisme yang salah satunya menyebut isu Palestina. 

    Kini, di tengah pelanggaran Israel atas kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pemboman kembali atas wilayah tersebut, maka peran publik Indonesia dalam membela Palestina harus tetap dijalankan. Terutama aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

    “Saya ingin menyerukan kepada masyarakat untuk secara bersungguh-sungguh istiqomah melakukan boikot dengan tidak membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim di sela acara ‘Taujihat Palestina: Membasuh Luka Palestina 2025’ yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

    “Ini sangat penting karena menjadi salah satu cara kita untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap Prof. Sudarnoto, menambahkan.

    Sebagai panduan bagi umat, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah melakukan penelitian mendalam dan merilis daftar 10 produk yang layak diboikot. Daftar ini disusun berdasarkan bukti dan argumen kuat mengenai keterkaitan perusahaan-perusahaan tersebut dengan dukungan terhadap Israel. YKMI pun mengajak masyarakat lebih bijak dalam konsumsi sebagai bentuk solidaritas Palestina.

    Jakarta: Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara tegas menyuarakan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Seruan ini tidak hanya berbasis prinsip keagamaan, tetapi juga dianggap selaras dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia.
     
    Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa yang berisi kewajiban bagi umat Islam untuk memboikot produk-produk yang memiliki afiliasi dengan Israel dan gerakan Zionis. 
     
    “Komisi Fatwa MUI sudah menyatakan sikap bahwa kita boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel. Ini bagian dari menolak dosa dan permusuhan karena Alquran jelas menyatakan, ‘Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa. Jangan dalam dosa dan permusuhan’,” kata Kiai Anwar di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.

    Kiai Anwar menambahkan, aksi Israel yang diduga melakukan pencaplokan wilayah, genosida, dan pelanggaran kemanusiaan terhadap rakyat Palestina merupakan bentuk kezaliman yang tidak bisa dibiarkan. 
     
    “Membeli produk yang membantu kekuatan sangat zalim seperti ini dengan tegas dilarang oleh Alquran, dilarang oleh Allah,” ucapnya.
     
    Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanat dari nilai-nilai pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
     
    “Masalah Palestina adalah bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri, tapi melihat bangsa-bangsa di dunia juga merdeka,” kata Gus Yahya, sapaan akrab Kiai Yahya, pada acara Iftar Talk bertema ‘Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump’ yang digelar oleh Institute for Humanitarian Islam di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. 
     
     

     
    Dukungan MUI dan PBNU ini sejalan dengan sejarah panjang Indonesia yang sejak era Presiden Soekarno konsisten membela Palestina. Sejarah mencatat bahwa pada Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia menjadi salah satu penggagas resolusi anti-kolonialisme yang salah satunya menyebut isu Palestina. 
     
    Kini, di tengah pelanggaran Israel atas kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pemboman kembali atas wilayah tersebut, maka peran publik Indonesia dalam membela Palestina harus tetap dijalankan. Terutama aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
     
    “Saya ingin menyerukan kepada masyarakat untuk secara bersungguh-sungguh istiqomah melakukan boikot dengan tidak membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim di sela acara ‘Taujihat Palestina: Membasuh Luka Palestina 2025’ yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
     
    “Ini sangat penting karena menjadi salah satu cara kita untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap Prof. Sudarnoto, menambahkan.
     
    Sebagai panduan bagi umat, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah melakukan penelitian mendalam dan merilis daftar 10 produk yang layak diboikot. Daftar ini disusun berdasarkan bukti dan argumen kuat mengenai keterkaitan perusahaan-perusahaan tersebut dengan dukungan terhadap Israel. YKMI pun mengajak masyarakat lebih bijak dalam konsumsi sebagai bentuk solidaritas Palestina.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • BKPRMI: Masyarakat Indonesia Punya Kekuatan Tekan Ekonomi Israel – Halaman all

    BKPRMI: Masyarakat Indonesia Punya Kekuatan Tekan Ekonomi Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gerakan boikot produk terafiliasi negeri zionis Israel terus dilakukan oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina yang selama setahun lebih wilayahnya dibombardir militer Israel. 

    Gerakan ini juga didasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina, yang salah satu isinya yaitu arahan untuk memboikot produk terafiliasi Israel dan mendukung produk nasional.

    Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Nanang Mubarok mengatakan, gerakan boikot ini telah dimulai sejak dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut. 

    Menurutnya gerakan ini bukan sekedar preferensi konsumen, tapi soal sikap kemanusiaan.

    “Ketika kita membeli produk mereka, secara tidak langsung kita membiayai penindasan terhadap saudara-saudara kita di Palestina.”

    “Ini bukan lagi soal preferensi konsumen, tetapi soal sikap kemanusiaan,” kata Nanang kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Para aktivis pro-Palestina lanjutnya, juga mendesak agar aksi boikot diperluas ke sektor lain, termasuk investasi dan teknologi, agar dampaknya semakin terasa. 

    Sebab konsumen Indonesia memiliki kekuatan untuk memberikan tekanan ekonomi yang nyata. 

    Namun di tengah bulan Ramadhan, berbagai produk terafiliasi Israel itu berupaya menarik hati masyarakat muslim Indonesia. Salah satunya dengan mengadakan acara di masjid.

    Perihal ini Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional, Fuad Adnan mengimbau masyarakat muslim untuk tidak terpengaruh kamuflase dan tetap bersikap memboikot. 

    Mengingat, sampai saat ini kekerasan kemanusiaan terhadap warga Palestina masih terus dilakukan Israel di tengah gencatan senjata.

    Ia pun mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap aksi Palestine Washing, yakni upaya pembelaan diri dengan berpura menaruh simpati kepada bangsa Palestina. 

    “Karena walaupun saat ini telah ada gencatan senjata tapi penembakan masih terus terjadi,” ujar Fuad.

  • Seolah Dukung Palestina, Perusahaan Terafiliasi Israel Selenggarakan Acara Ramadan di Masjid

    Seolah Dukung Palestina, Perusahaan Terafiliasi Israel Selenggarakan Acara Ramadan di Masjid

    Jakarta:  Gerakan boikot yang masif dilakukan masyarakat Indonesia dan global telah sukses menggoyahkan perusahaan terafiliasi Israel. Tidak hanya penjualannya yang turun, tetapi juga berdampak terhadap anjloknya saham hingga sejumlah merek global terpaksa menutup beberapa gerainya.
     
    Akibatnya, berbagai upaya dilakukan perusahaan terafiliasi Israel untuk menarik simpati masyarakat untuk menghindari boikot. Hal tersebut tampak jelas di bulan Ramadan ini, banyak perusahaan terafiliasi Israel tersebut dengan gencar melakukan pendekatan ke masyarakat Muslim. Mereka mengadakan acara di masjid selama Ramadan untuk menarik simpati masyarakat agar tidak diboikot dan menaikkan kembali pendapatan mereka.
     
    “Saya melihat banyak perusahaan terafiliasi Israel seperti brand fried chicken multi nasional, Market Leader AMDK dan perusahaan ritel yang seolah-olah mendukung Palestina. Mereka bahkan menggandeng masjid-masjid, lalu mengadakan acara di sana untuk menarik simpati kembali masyarakat,” kata Fuad Adnan selaku Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional.
     

    Menanggapi hal tersebut, Fuad mengimbau masyarakat Muslim agar tidak terpengaruh kamuflase perusahaan pendukung zionis dan tetap memboikot. Ia mengatakan aksi boikot adalah salah satu bentuk amar ma’ruf nahi munkar yang bisa kita lakukan di Ramadan ini.
     
    “Pada bulan Ramadan ini kita harus memperbanyak amar ma’ruf nahi munkar, dan memperkuat aksi boikot terhadap perusahaan terafiliasi israel adalah amar ma’ruf nahi munkar yang harus kita galakan di bulan suci Ramadan, karena walaupun saat ini telah ada gencatan senjata tapi penembakan masih terus terjadi.” ujar Fuad.
     
    Fuad pun mengimbau agar masyarakat Muslim berhati-hati terhadap aksi Palestine Washing yang dilakukan perusahaan pendukung zionis. Palestine Washing adalah upaya pembelaan diri dari merek global yang terafiliasi Israel dengan berpura menaruh simpati kepada Bangsa Palestina. Caranya dengan berdonasi, mengiklankan dukungan, atau melakukan hal serupa untuk menunjukkan simpati palsu pada bangsa Palestina.
     

    Mengantisipasi hal tersebut, Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) turut merujuk Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina, yang salah satu isinya yaitu arahan untuk memboikot produk terafiliasi Israel dan mendukung produk nasional.
     
    Nanang Mubarok mengatakan boikot perusahaan terafiliasi Israel telah digerakannya sejak dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya dukungan terhadap Palestina bukan sekadar imbauan, melainkan panduan moral yang mengikat.
     
    “Setiap rupiah yang mengalir ke perusahaan-perusahaan pendukung Israel pada akhirnya ikut membiayai kekerasan terhadap warga Palestina. Ketika kita membeli produk mereka, secara tidak langsung kita membiayai penindasan terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Ini bukan lagi soal preferensi konsumen, tetapi soal sikap kemanusiaan,” ujar Nanang.
     
    Lebih dari sekadar tren, boikot ini mencerminkan perubahan pola konsumsi yang lebih sadar dan berprinsip. Para aktivis pro-Palestina pun mendesak agar aksi boikot diperluas ke sektor lain, termasuk investasi dan teknologi, agar dampaknya semakin terasa. Konsumen Indonesia memiliki kekuatan untuk memberikan tekanan ekonomi yang nyata. Setiap keputusan untuk tidak membeli produk terafiliasi Israel adalah suara perlawanan yang tidak bisa diabaikan.

    Jakarta:  Gerakan boikot yang masif dilakukan masyarakat Indonesia dan global telah sukses menggoyahkan perusahaan terafiliasi Israel. Tidak hanya penjualannya yang turun, tetapi juga berdampak terhadap anjloknya saham hingga sejumlah merek global terpaksa menutup beberapa gerainya.
     
    Akibatnya, berbagai upaya dilakukan perusahaan terafiliasi Israel untuk menarik simpati masyarakat untuk menghindari boikot. Hal tersebut tampak jelas di bulan Ramadan ini, banyak perusahaan terafiliasi Israel tersebut dengan gencar melakukan pendekatan ke masyarakat Muslim. Mereka mengadakan acara di masjid selama Ramadan untuk menarik simpati masyarakat agar tidak diboikot dan menaikkan kembali pendapatan mereka.
     
    “Saya melihat banyak perusahaan terafiliasi Israel seperti brand fried chicken multi nasional, Market Leader AMDK dan perusahaan ritel yang seolah-olah mendukung Palestina. Mereka bahkan menggandeng masjid-masjid, lalu mengadakan acara di sana untuk menarik simpati kembali masyarakat,” kata Fuad Adnan selaku Ketua Gerakan Kebangkitan Produk Nasional.
     

    Menanggapi hal tersebut, Fuad mengimbau masyarakat Muslim agar tidak terpengaruh kamuflase perusahaan pendukung zionis dan tetap memboikot. Ia mengatakan aksi boikot adalah salah satu bentuk amar ma’ruf nahi munkar yang bisa kita lakukan di Ramadan ini.
     
    “Pada bulan Ramadan ini kita harus memperbanyak amar ma’ruf nahi munkar, dan memperkuat aksi boikot terhadap perusahaan terafiliasi israel adalah amar ma’ruf nahi munkar yang harus kita galakan di bulan suci Ramadan, karena walaupun saat ini telah ada gencatan senjata tapi penembakan masih terus terjadi.” ujar Fuad.
     
    Fuad pun mengimbau agar masyarakat Muslim berhati-hati terhadap aksi Palestine Washing yang dilakukan perusahaan pendukung zionis. Palestine Washing adalah upaya pembelaan diri dari merek global yang terafiliasi Israel dengan berpura menaruh simpati kepada Bangsa Palestina. Caranya dengan berdonasi, mengiklankan dukungan, atau melakukan hal serupa untuk menunjukkan simpati palsu pada bangsa Palestina.
     

    Mengantisipasi hal tersebut, Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) turut merujuk Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina, yang salah satu isinya yaitu arahan untuk memboikot produk terafiliasi Israel dan mendukung produk nasional.
     
    Nanang Mubarok mengatakan boikot perusahaan terafiliasi Israel telah digerakannya sejak dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya dukungan terhadap Palestina bukan sekadar imbauan, melainkan panduan moral yang mengikat.
     
    “Setiap rupiah yang mengalir ke perusahaan-perusahaan pendukung Israel pada akhirnya ikut membiayai kekerasan terhadap warga Palestina. Ketika kita membeli produk mereka, secara tidak langsung kita membiayai penindasan terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Ini bukan lagi soal preferensi konsumen, tetapi soal sikap kemanusiaan,” ujar Nanang.
     
    Lebih dari sekadar tren, boikot ini mencerminkan perubahan pola konsumsi yang lebih sadar dan berprinsip. Para aktivis pro-Palestina pun mendesak agar aksi boikot diperluas ke sektor lain, termasuk investasi dan teknologi, agar dampaknya semakin terasa. Konsumen Indonesia memiliki kekuatan untuk memberikan tekanan ekonomi yang nyata. Setiap keputusan untuk tidak membeli produk terafiliasi Israel adalah suara perlawanan yang tidak bisa diabaikan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Zakat Fitrah Garut 2025 Ditetapkan Rp40.500 per Jiwa, Turun Tipis dari Tahun Lalu

    Zakat Fitrah Garut 2025 Ditetapkan Rp40.500 per Jiwa, Turun Tipis dari Tahun Lalu

    Liputan6.com, Garut – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, Jawa Barat menetapkan besaran nisab zakat fitrah 1446H/2025 di angka Rp40.500 per jiwa atau beras sebanyak 2,7 kilogram (kg).

    “Dibanding tahun lalu memang ada sedikit penurunan, sebab harga beras tahun ini di bawah tahun lalu yang terbilang tinggi,” ujar Ketua Baznas Kabupetan Garut Abdullah Effendi, Selasa (11/3/2025).

    Menurutnya, penetapan besaran nisab zakat fitrah merupakan hasil penyesuian harga dasar beras premium terbaru, sebagai bahan makanan pokok masyarakat Garut.

    “Kami sudah lakukan survei di beberapa pasar rakyat mulai Garut Utara, Garut Selatan termasuk di pusat kota Garut,” kata dia.

    Selain itu, besaran beras yang dikeluarkan warga yang sudah wajib mengeluarkan zakat fitrah sesuai Fatwa MUI Pusat No. 65 Tahun  2022 yakni sebesar 2,7 kg per orang.

    Dibanding tahun lalu di angka Rp 41.250 per jiwa, besaran nisab zakat fitrah mengalami penurunan harga, sebab harga beras premium saat ini berangsur turun.

    “Tahun lalu patokan harga beras premiumnya Rp16.500 per kg, kalau tahun ini Rp 15 ribu,” ujar dia.

    Ia menyatakan, penetapan nisab zakat disesuaikan dengan pendapat dan saran dari komisi fatwa MUI, kemudian bagian Kesra Setda Pemda Garut, bagian perdagangan Dinas Perindustrian, termasuk saran Kementerian Agama Garut.

    Dalam rapat koordinasi yang dilakukan semua lembaga itu, dihasilkan besaran nisab zakat fitrah 1446H/2025 tahun ini sebesar Rp 40.500 per orang yang diperoleh dari perhitungan Rp15.000 x 2,7 kg.

    “Keputusan yang telah kami tetapkan merupakan kesepakatan rapat bersama MUI, Disperindag dan Baznas,” ujar dia.

    Selain zakat fitrah, ujar Effendi, pihaknya telah menyebarkan kupon infak Ramadan yang peruntukan bagi masyarakat di 42 kecamatan di Garut.

    “Kami menargetkan setengah raihan infak Ramadan itu untuk membeli satu unit kendaraan ambulans, setengahnya diberikan bagi yang berhak,” kata dia.

  • Perusahaan Terafiliasi Israel Beri Bantuan Palestina, Ketua MUI Sebut Kamuflase!

    Perusahaan Terafiliasi Israel Beri Bantuan Palestina, Ketua MUI Sebut Kamuflase!

    Jakarta: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Dr H Sudarnoto Abdul Hakim, M.A menyoroti perusahaan-perusahaan terafiliasi dengan Israel yang memberikan bantuan kepada Palestina. Ia menilai upaya yang dilakukan sejumlah perusahaan tersebut hanya kamuflase.

    Menurut Sudarnoto, upaya perusahaan-perusahaan dalam memberikan bantuan kepada Palestina tidak ada artinya. Hal itu karena perusahaan-perusahaan tersebut tetap memiliki hubungan bisnis atau dagang dengan Israel.

    “Itu jadinya hanya kamuflase. Kalau sekali mendukung Palestina, harus genuine tidak melakukan bisnis dengan Israel dalam bentuk apa pun,” ujar Prof. Sudarnoto dalam acara Taujihat Palestina bertema ‘Membasuh Luka Palestina 2025’ di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2025.
    Boikot sebagai bentuk konsistensi
    Saat ini, aksi boikot terhadap produk-produk ataupun perusahaan berkaitan dengan Israel masih terus digaungkan. Berbagai elemen mulai dari MUI, Baznas, hingga berbagai organisasi filantropi serta pejuang kemanusiaan di Indonesia bersatu menyerukan aksi boikot tersebut.

    Menurut Prof. Sudarnoto aksi boikot menjadi semakin relevan, mengingat Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
     

    “Hingga saat ini selalu saja ada upaya-upaya dari pihak Israel untuk mengkhianati perjanjian gencatan senjata dengan Hamas,” ucapnya tegas.

    Menurut laporan dari Al Jazeera, militer Israel tetap melancarkan serangan kepada Palestina meski kesepakatan gencatan senjata sudah berlaku pada 19 Januari 2025. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 124 warga Palestina di Gaza. Bahkan, memasuki awal Ramadan, Netanyahu memutuskan untuk menutup jalur bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, memperburuk kondisi masyarakat di sana.

    “Jadi, saya kira aksi boikot masih sangat relevan untuk menekan Israel dan para pendukungnya. Dampak boikot ini cukup terasa karena sumber-sumber pendapatan ekonomi yang diharapkan dari perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel menjadi turun, sehingga dukungan finansial melemah,” ujar Prof. Sudarnoto.
    Fatwa MUI: boikot produk terafiliasi Israel
    Aksi boikot ini juga didukung oleh Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023. Hingga saat ini, Fatwa MUI tersebut kini tetap berlaku, bahkan diperkuat dalam musyawarah kerja nasional MUI.

    Salah satu lembaga yang aktif dalam kampanye boikot adalah Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI). Mereka telah mengidentifikasi 10 produk utama yang diduga memiliki hubungan bisnis dengan Israel.

    Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konflik di Palestina, seruan boikot ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam melemahkan dukungan ekonomi terhadap Israel.

    Jakarta: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Dr H Sudarnoto Abdul Hakim, M.A menyoroti perusahaan-perusahaan terafiliasi dengan Israel yang memberikan bantuan kepada Palestina. Ia menilai upaya yang dilakukan sejumlah perusahaan tersebut hanya kamuflase.
     
    Menurut Sudarnoto, upaya perusahaan-perusahaan dalam memberikan bantuan kepada Palestina tidak ada artinya. Hal itu karena perusahaan-perusahaan tersebut tetap memiliki hubungan bisnis atau dagang dengan Israel.
     
    “Itu jadinya hanya kamuflase. Kalau sekali mendukung Palestina, harus genuine tidak melakukan bisnis dengan Israel dalam bentuk apa pun,” ujar Prof. Sudarnoto dalam acara Taujihat Palestina bertema ‘Membasuh Luka Palestina 2025’ di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2025.

    Boikot sebagai bentuk konsistensi

    Saat ini, aksi boikot terhadap produk-produk ataupun perusahaan berkaitan dengan Israel masih terus digaungkan. Berbagai elemen mulai dari MUI, Baznas, hingga berbagai organisasi filantropi serta pejuang kemanusiaan di Indonesia bersatu menyerukan aksi boikot tersebut.

    Menurut Prof. Sudarnoto aksi boikot menjadi semakin relevan, mengingat Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
     

    “Hingga saat ini selalu saja ada upaya-upaya dari pihak Israel untuk mengkhianati perjanjian gencatan senjata dengan Hamas,” ucapnya tegas.
     
    Menurut laporan dari Al Jazeera, militer Israel tetap melancarkan serangan kepada Palestina meski kesepakatan gencatan senjata sudah berlaku pada 19 Januari 2025. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 124 warga Palestina di Gaza. Bahkan, memasuki awal Ramadan, Netanyahu memutuskan untuk menutup jalur bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, memperburuk kondisi masyarakat di sana.
     
    “Jadi, saya kira aksi boikot masih sangat relevan untuk menekan Israel dan para pendukungnya. Dampak boikot ini cukup terasa karena sumber-sumber pendapatan ekonomi yang diharapkan dari perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel menjadi turun, sehingga dukungan finansial melemah,” ujar Prof. Sudarnoto.

    Fatwa MUI: boikot produk terafiliasi Israel

    Aksi boikot ini juga didukung oleh Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023. Hingga saat ini, Fatwa MUI tersebut kini tetap berlaku, bahkan diperkuat dalam musyawarah kerja nasional MUI.
     
    Salah satu lembaga yang aktif dalam kampanye boikot adalah Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI). Mereka telah mengidentifikasi 10 produk utama yang diduga memiliki hubungan bisnis dengan Israel.
     
    Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konflik di Palestina, seruan boikot ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam melemahkan dukungan ekonomi terhadap Israel.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Daftar Merek Kurma Israel yang Diharamkan MUI

    Daftar Merek Kurma Israel yang Diharamkan MUI

    PIKIRAN RAKYAT – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram untuk membeli kurma yang berasal dari Israel. Fatwa ini dikeluarkan sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

    Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Jakarta Islamic Centre, berikut adalah daftar merek kurma yang diharamkan oleh MUI dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina:

    Star Dates
    Dates Medjoul

    Jordan River
    Bon Bon

    Carmel Agrexco
    Hadiklaim

    Shams
    Bomaja

    Desert Diamond
    Delilah

    Urban Platter
    Sincerely Nuts

    Edeka
    Anna & Sarah

    Ilustrasi kurma, 6 Manfaat Minum Air Rendaman Kurma, Diantaranya Dapat Menjaga Kesehatan Jantung dan Tulang.

    Galilee
    Ventura

    Nava Fresh
    Fancy Medjoul

    Food to Live
    Kalahari

    Karsten Farms
    Royal Treassure

    Tamara Barhi
    King of Dates

    La Palma
    Waitrose

    King Solomon
    Medjol Plus

    Alasan Dikeluarkannya Fatwa

    Fatwa haram ini dikeluarkan oleh MUI karena hasil penjualan kurma-kurma tersebut diduga digunakan untuk mendanai tindakan kekerasan terhadap warga Palestina.

    Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional, Sudarmoto, menyampaikan hal ini pada 10 Maret 2024.

    Imbauan kepada Konsumen

    MUI mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tidak membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma.

    Masyarakat juga diimbau untuk teliti sebelum membeli kurma, terutama yang tidak memiliki keterangan perusahaan produsen dan asal negara produksi yang jelas.

    Informasi Tambahan

    Israel adalah salah satu produsen kurma Medjool terbesar di dunia. Selain Medjool, Israel juga memproduksi jenis kurma lain seperti Deglet Noor dan Barhi.

    Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kurma Medjool berasal dari Israel. Kurma Medjool juga diproduksi di negara lain seperti Palestina, Yordania, dan beberapa negara Afrika Utara.

    Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Konsumen disarankan untuk selalu melakukan pengecekan ulang sebelum membeli produk.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sosok Imam Salat Tarawih Sambil Live TikTok, Dapat Saweran Tuai Pro dan Kontra, MUI Buka Suara

    Sosok Imam Salat Tarawih Sambil Live TikTok, Dapat Saweran Tuai Pro dan Kontra, MUI Buka Suara

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok imam salat tarawih menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

    Dia adalah Mahmud Daud, memimpin salat sunnah itu sambil live TikTok.

    Tak ayal, aksi sang ustaz menuai pro dan kontra publik.

    Terlebih-lebih Mahmud Daud menerima saweran selama live streaming tersebut.

    Usut punya usut, hal ini tak sekali terjadi dan sempat dikomentari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sebelumnya viral sebuah video yang memperlihatkan seorang ustaz menjadi imam salat tarawih sambil live TikTok.

    Video ini pun menuai beragam komentar warganet.

    Warganet mempertanyakan motif di balik aksi sang ustaz mengimami shalat tarawih sambil live TikTok, meski terlihat khusyuk dalam menjalankan tugasnya.

    Sebagai informasi, video ini viral dan dibagikan oleh akun Instagram @folkkonoha pada Jumat (28/2/2025) lalu.

    Dalam keterangan unggahan, disebutkan bahwa ustaz berbaju abu-abu dan berpeci putih tersebut menjadi imam shalat tarawih sambil live TikTok di hari pertama Ramadhan 2025.

    Dalam video, terlihat ia membawa surat panjang dengan merdu.

    Terlihat pula, video ini disiarkan langsung di TikTok dengan nama akun Nurul Alam.

    Video ustaz mengimami shalat tarawih sambil live TikTok tersebut ditonton lebih dari 6 ribu pengguna akun.

    TARAWIH LIVE TIKTOK – Tangkapan layar video aksi ustaz jadi imam salat tarawih sambil live TikTok itu viral dibagikan akun Instagram @folkkonoha,(1/3/2025). Tampak khusyuk meski diberi gift, menuai kontroversi. (TikTok Nurul Alam/Instagram @folkkonoha)

    Yang lebih jadi sorotan, saat sang imam membaca surat panjang, banyak penonton yang memberikan gift.

    Di Instagram @folkkonoha, banyak warganet yang mempertanyakan aksi sang ustaz ini.

    Ada yang berkomentar, si penonton bukannya beribadah, tetapi malah menonton live TikTok sang ustaz dan memberikan gift.

    Tak sedikit pula warganet yang memberikan kecaman karena menilai aksi ustaz itu tidak etis.

    Sebagian warganet menghujat aksi sang ustaz sama seperti riya dan bagaikan menjual agama karena mendapat saweran atau gift.

    Hingga artikel ini dimuat, belum diketahui klarifikasi dari ustaz yang viral jadi imam salat tarawih sambil live TikTok tersebut.

    Kasus serupa pernah disorot MUI

    Pada 2024 lalu, aksi serupa di mana seorang ustaz menjadi imam shalat tarawih sambil live TikTok juga pernah viral di media sosial.

    Bahkan, aksi ini sampai mendapat sorotan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Video viral 2024 itu dibagikan oleh akun Instagram @terangmedia.

    Dalam video, tampak sang ustaz khusyuk melaksanakan salat tarawih, serta fasih membaca surat Alquran.

    Lalu, tak sedikit warganet yang yang menduga, ustaz tersebut seperti mengharapkan gift atau saweran.

    Bahkan, ada warganet yang mengecamnya karena dinilai merusak citra Islam.

    Meski begitu, ada warganet yang membela dan mempermasalahkan aksi tersebut lantaran dinilai sebagai bentuk dakwah.

    Diketahui sosok ustaz live TikTok hingga viral itu adalah Gus Sholeh Pati.

    Dilansir Tribunstyle.com, Gus Sholeh Pati yang akrab disapa Kang Sholeh merupakan seorang ahli spiritual di Indonesia berasal dari Pati, Jawa Tengah.

    Selain sebagai ustaz, Gus Sholeh Pati juga dikenal sebagai ahli ruqyah dan aktif mengunggah kegiatannya di kanal YouTube Gus Sholeh Pati.

    Ia juga aktif di media sosial seperti TikTok untuk memperlihatkan kegiatannya.

    Dari beberapa postingannya, Gus Sholeh mengklaim memiliki keahlian melukis makhluk halus.

    Ketua Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam Sholeh mempertanyakan tujuan dalam aksi live TikTok saat salat tersebut.

    Dikutip dari Tribunstyle.com, awalnya KH Asrorun Niam Sholeh menjelaskan prinsip ibadah.

    Ia menanggapi soal ustaz mengimami shalat sambil live TikTok, yakni jika pelaksanaan salat memenuhi syarat dan rukun, maka diperbolehkan.

    Namun, perlu dilihat kembali soal kondisi dan motivasi atau tujuan melakukan salat live TikTok.

    Menurutnya jika tujuan salat live TikTok untuk pamer maka tidak diperbolehkan karena menghapus pahalanya.

    “Kalau motivasinya untuk memberikan inspirasi bagi orang lain untuk salat, bagus. Tapi kalau motivasinya untuk pamer, bisa hilang pahalanya,” tutur dia.

    Lebih lanjut, Guru Besar Hukum Islam UIN Jakarta itu juga menyarankan agar sebaiknya live TikTok tersebut tidak meminta saweran atau gift.

    Ketua Komisi Fatwa MUI itu juga menyoroti sifat ibadah salat merupakan hubungan seorang hamba dengan Allah SWT.

    “Ya jangan (minta saweran/gift), salat itu merupakan kewajiban setiap individu muslim. Sifatnya personal, hubungan antara hamba dengan Allah SWT,” ujarnya.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Hukum Suntik KB saat Berpuasa, Bikin Batal atau Tidak?

    Hukum Suntik KB saat Berpuasa, Bikin Batal atau Tidak?

    Jakarta – Suntik KB termasuk jenis kontrasepsi guna menunda kehamilan atau mencegah kehamilan yang tak direncanakan. Kontrasepsi ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan injeksi mengandung hormon progestin dalam jangka waktu dan pada bagian tubuh tertentu.

    Efektivitas suntik KB optimal tapi perlahan menurun hingga mendapatkan suntikan berikutnya. Karena itu, jadwal penyuntikannya mesti teratur agar kegunaannya diperoleh maksimal.

    Namun, bagaimana jika suntik KB dilakukan saat berpuasa, apakah membatalkannya? Mengingat memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dapat membatalkan puasa.

    Apakah Suntik KB Membatalkan Puasa?

    Suntik KB tidak membatalkan puasa menurut Ustadzah Lailatis Syarifah, mengutip dari HaiBunda. Sebab suntik KB dihukumi sama dengan cairan obat yang memberikan efek penyembuhan dari suatu penyakit. Injeksi obat diketahui tidak membatalkan puasa.

    Suntikan KB juga tidak dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut atau saluran pencernaan. Melainkan disuntikkan ke kulit pada bagian tubuh seperti paha, lengan atas, bokong, atau bawah perut.

    Menurut pendapat Imam Nawawi yang dinukil oleh Fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2021, obat yang masuk ke dalam daging tidak membatalkan puasa.

    Sebaliknya, puasa menjadi batal apabila sesuatu yang masuk ke perut melalui rongga badan alamiah dan terbuka seperti mulut, hidung, telinga, alat kemaluan, dan bokong, menurut pendapat Ibnu Hajar al-Haitami dan Ibnu al-Hammam al-Hanafi yang dinukil oleh Fatwa MUI yang sama.

    Suntik KB sendiri dimasukkan ke dalam tubuh melalui pori-pori di bawah kulit atau pembuluh darah. Mengenai ini, Ibnu Hajar al-Haitami dan Imam Nawawi berpandangan bahwa sesuatu yang terserap melalui pori-pori tak membatalkan puasa karena tidak masuk tubuh melalui jalur rongga badan yang terbuka. Sebagaimana air mandi yang masuk lewat pori-pori tidak membuat puasa batal.

    Suntik KB Bukan Suntik Nutrisi

    Suntikan KB yang mengandung cairan sejenis obat juga tidak menghilangkan rasa lapar dan haus. Karena itu, suntik KB tidak membatalkan puasa.

    Suntik KB bukan sejenis suntik nutrisi sebagai pengganti makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh atau suntik infus yang membuat tubuh bugar meski tidak makan dan minum. Namun termasuk suntikan obat untuk suatu penyakit.

    Terkait infus dan dan suntik nutrisi terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian menyebut keduanya dapat membatalkan puasa karena terasa bermanfaat sebagai nutrisi karena membuat tubuh segar meski tidak dimasukkan melalui lubang alamiah. Pandangan ini salah satunya dikemukakan oleh Imam al-Ramli.

    Ulama lainnya menyebut infus dan suntik nutrisi tidak membuat puasa batal dengan sandaran bahwa Nabi Muhammad SAW pernah membasahi kepalanya dengan tujuan menghilangkan panas dan dahaganya. Hadits ini pun diqiyaskan dengan infus yang sama-sama bertujuan penyegaran.

    (azn/fds)

  • Hasil Sidang Isbat Awal 1 Ramadhan 2025, Cek Updatenya di Sini

    Hasil Sidang Isbat Awal 1 Ramadhan 2025, Cek Updatenya di Sini

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengumumkan hasil sidang Isbat 1 Ramadhan 1446 H atau 1 Ramadhan 2025 pada 28 Februari 2025. Sidang Isbat digelar di Auditorium H.M. Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    Nasaruddin Umar menetapkan bahwa 1 Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 berdasarkan keputusan hasil sidang Isbat.

    “Maka pada malam ini diputuskan dalam sidang (Isbat) bahwa 1 Ramadhan 1446 H ditetapkan besok, Sabtu, 1 Maret 2025” Kata Nasaruddin Umar pada 28 Februari 2025.

    Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang ini akan menentukan tanggal resmi dimulainya bulan suci Ramadan bagi umat Islam di Indonesia dan dijadwalkan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa sidang isbat akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

    Tahapan Sidang Isbat

    Sidang isbat akan dilakukan melalui tiga tahapan utama. Tahap pertama adalah pemaparan mengenai posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Selanjutnya, tahap kedua melibatkan verifikasi hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) dari berbagai titik di Indonesia. Tahap terakhir adalah musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Abu Rokhmad mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil resmi sidang isbat dan mengikuti pengumuman pemerintah mengenai awal Ramadan 1446 H. Penetapan ini sejalan dengan fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

    “Kita berharap umat Islam di Indonesia dapat mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama,” ujar Abu Rokhmad pada Senin 10 Februari 2025.

    Perhitungan Hisab dan Pemantauan Hilal

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan hisab, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk, berkisar antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya akan diumumkan setelah hasil sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama,” ungkap Arsad.

    Untuk memastikan ketepatan hasil, Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik pemantauan di seluruh Indonesia. Hasil perhitungan astronomi dan laporan rukyat akan menjadi dasar dalam keputusan sidang isbat.

    Pentingnya Sidang Isbat

    Sidang isbat merupakan agenda rutin yang diselenggarakan pemerintah setiap menjelang Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah. Proses ini melibatkan berbagai organisasi Islam, pejabat pemerintah, dan pakar astronomi guna memastikan keputusan yang akurat dan dapat diterima oleh seluruh umat Islam di Indonesia.

    Mengacu pada buku Hisab Rukyat Indonesia: Diversitas Metode Penentuan Awal Bulan Kamariah karya Muhammad Awaludin, sidang isbat bertujuan untuk menetapkan awal bulan hijriah berdasarkan metode hisab dan rukyat. Dalam sidang ini, turut hadir tamu undangan seperti duta besar negara sahabat, anggota DPR RI, serta perwakilan Mahkamah Agung dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Sidang isbat menjadi momen krusial bagi umat Islam, karena hasil yang diumumkan akan menjadi pedoman dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan secara serempak. Dengan adanya sidang ini, pemerintah memastikan bahwa proses penentuan awal bulan Hijriyah dilakukan secara transparan dan berdasarkan kajian ilmiah yang matang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRIN Sebut Potensi Gagal Rukyat Cukup Besar, Awal Ramadan 2025 Bisa Berbeda – Page 3

    BRIN Sebut Potensi Gagal Rukyat Cukup Besar, Awal Ramadan 2025 Bisa Berbeda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penentuan awal Ramadan 2025/1446 berpotensi menimbulkan perbedaan karena posisi bulan pada 28 Februari 2025 sulit diamati di sebagian besar wilayah Indonesia. Jika rukyat gagal, ada kemungkinan 1 Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025.

    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, menjelaskan bahwa posisi bulan di Banda Aceh saat Maghrib 28 Februari 2025, memiliki tinggi toposentrik 4,5° dan elongasi geosentrik 6,4°.

    “Ini sedikit melebihi kriteria MABIMS, yaitu tinggi lebih dari 3° dan elongasi lebih dari 6,4°,” katanya yang dikutip dari Youtube Tdjamaluddin, Sabtu (22/2/2025).

    Namun, di Surabaya, tinggi bulan hanya 3,7° dengan elongasi 5,8°, yang masih di bawah batas kriteria MABIMS. “Posisi bulan yang terlalu dekat dengan matahari dan ketinggiannya cukup rendah ini menunjukkan kemungkinan besar hilal sulit dirukyat,” jelas Thomas.

    Selain faktor astronomi, kondisi cuaca juga berpotensi mengganggu pengamatan hilal. “Potensi gagal rukyat cukup besar, selain hilal sangat tipis, faktor cuaca kemungkinan besar juga menjadi kendala,” tambahnya.

    Ketidakpastian hasil rukyat ini berpotensi memicu perdebatan dalam sidang isbat. Ada dua kemungkinan keputusan yang bisa diambil.

    “Pertama, sidang isbat tetap konsisten dengan kriteria MABIMS dan merujuk fatwa MUI 1981. Dengan hasil hisab di Aceh yang memenuhi kriteria, maka 1 Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025,” ujar Thomas.

    Namun, opsi kedua adalah sidang isbat mengambil keputusan berdasarkan hasil rukyat. “Karena di sebagian besar wilayah Indonesia hilal tidak mungkin dirukyat, maka 1 Ramadan bisa ditetapkan pada 2 Maret 2025,” katanya.

    Keputusan resmi awal Ramadan akan ditentukan dalam sidang isbat yang digelar pemerintah pada Jumat 28 Februari 2025.  Sidang isbat akan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta.

    “Saya pribadi akan ikut keputusan pemerintah pada sidang isbat apa pun hasilnya. Keputusan ikut pemerintah pada sidang isbat karena sidang dihadiri pakar astronomi, pakar fiqih, perwakilan ormas. Selain itu, sidang juga mempertimbangkan aspek astronomis, aspek fiqih, aspek kemaslahatan umat,” dia menandaskan.