Produk: Esemka

  • Tak Terima Jokowi Disalahkan soal Mobil Esemka, Si Inisiator Pasang Badan: Ayo Debat dengan Saya!

    Tak Terima Jokowi Disalahkan soal Mobil Esemka, Si Inisiator Pasang Badan: Ayo Debat dengan Saya!

    GELORA.CO – Inisiator mobil Esemka, H Sukiyat angkat bicara soal tuduhan yang dilayangkan kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan kebohongan mobil Esemka itu.

    Dengan tegas dia menyatakan, Jokowi tidak salah dalam hal proyek mobil Esemka itu. Bahkan, H Sukiyat pasang badan jika Jokowi terus-terusan disalahkan.

    “Jangan asal menyalahkan Jokowi, kok nuduh-nuduh Jokowi. Jokowi sudah memulai dan itu karena Sukiyat bukan Jokowi yang minta. Salahkan saya jangan salahkan Jokowi, wong yang membuat mobil saya kok,” tegas Sukiyat, Kamis (27/3/2025).

    Sukiyat mengaku terpanggil untuk memberikan pembelaan setelah melihat video-video yang beredar memojokkan Jokowi. Pihak-pihak yang menghujat Jokowi, dipersilahkan untuk bertemu dirinya atau memanggil dirinya. Sukiyat lantas mengaku siap untuk debat sesuai fakta antar pribadi maupun di kampus.

    “Saya ga terima. Tanya pada saya, saya akan bicara, ayok debat dengan saya. Jangan asal ngomong. Kemarin saya dikirimi video-video itu, jadi saya terpanggil untuk bicara seperti ini,” tegas Sukiat.

    Pun, Sukiyat menceritakan awal mula mobil Esemka. Bahwa ketika itu, dia diminta menjadi pengurus komite sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Trucuk, Klaten. Sukiyat berupaya untuk membangkitkan sekolah tersebut, dengan meminta sekolah membuka jurusan otomotif.

    Sukiyat membuat miniatur mobil-mobilan supaya murid-murid bisa praktik langsung bagaimana cara menekuk plat, menyambungkan plat dan lainya. 

    “Ada dua grup separuh bodi depan dan separuh belakang. Mobilnya hardtop. Sukiat bukan dosen, tapi orang swasta yang menguasai bidang otomotif secara otodidak. Buktinya yang lulus SMK periode pertama banyak yang berhasil. Mereka pulang dari perantauan naik pesawat, padahal orangtuanya dulu ada yang nyuci untuk bayar sekolah. Terharu ga?” jelas Sukiyat.

    Menurut Sukiat, kalau tidak bisa membuat jalan raya buatlah jalan setapak menuju mata air (penghidupan). Anak-anak SMK yang tidak melanjutkan kuliah sudah punya keahlian, khususnya yang di otomotif bisa bekerja atau membuka lapangan kerja jasa poles bodi, membersihkan kaca, membersihkan bodi, membersihkan plafon, jok, interior dan lainnya.

    “Satu bidang otomotif ini saja punya banyak cabang keahlian. Ada yang ahli AC, stel pintu, stel mesin, ada yang ahli kabel. Ada yang ahli radiator, kaki-kaki dan sebagainya. Begitu lulus mereka bisa mandiri. Coba saya tanya, perguruan tinggi per tahun mencetak apa? Mengapa Indonesia banyak yang nganggur?” ungkap Sukiyat.

    Pada perkembangan selanjutnya, Sukiat ingin keahlianya di bidang otomotif bisa meningkatkan derajat petani. Yakni dengan membuat Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). Kendaraan “Pak Tani” ini dirancang khusus untuk medan pedesaan dengan areal ladang dan persawahan.

    AMMDes dilengkapi dengan power take off (PTO), alat pengubah tenaga dari mesin untuk peralatan lain sesuai kebutuhan. Dengan multifungsi peralatan tambahan seperti pompa air, mesin perontok, padi perontok jagung, mesin pengolahan pelet dan lainnya yang bisa dipasang di kendaraan tersebut diharapkan meningkatkan kreativitas dan produktivitas petani.

    “Untuk menjadi bangsa yang mandiri, mestinya setiap karya anak bangsa didukung. Kritik boleh, silahkan, tetapi juga harus memberikan solusi, sehingga semua memberikan kontribusi positif untuk kemajuan bangsa Indonesia,” kata Sukiyat.

    Sejarah Esemka

    Pada 2007, pemilik bengkel Kiat Motor tak lain adalah Sukiyat menjadi tokoh utama pelopor gagasan pembuatan mobil Esemka. Selain mengelola bengkel, Sukiyat sering diminta untuk mendampingi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah Solo dan Jawa Tengah. 

    Bersama para siswa di bidang otomotif, dia berhasil mewujudkan impiannya untuk memproduksi mobil sendiri.

    Memasuki tahun 2009, prototipe mobil Esemka pertama, yakni Rajawali (R1) berhasil diperlihatkan ke hadapan masyarakat. Dengan alasan untuk masuk ke jalur industri dan pengembangan produk, Esemka membentuk badan usaha PT Solo Manufaktur Kreasi. Diketahui, seratus persen sahamnya dimiliki oleh swasta sejak 2010.

    Bantuan modal dan investasi mulai berdatangan sehingga Esemka kembali bersemangat berinovasi membuat prototipe kedua yang dikenal dengan Esemka Bima 1.1 dan Esemka Rajawali R2. Pada 2012, Walikota Solo saat itu, Joko Widodo melirik Esemka untuk menjadi kendaraan dinasnya sejak 2012. Sayangnya, mobil Rajawali gagal melalui tes kelayakan dan batas emisi.

    Pamor Esemka kembali meredup pasca Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kendati demikian, peluncuran prototipe ketiga dengan nama Esemka Rajawali R2 MT tetap berjalan. Pada 2014, mobil buatan dalam negeri ini kembali meroket ketika kampanye pemilihan presiden.

    Semenjak 2015, PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK) resmi bergabung dengan Adiperkasa Citra Lestari menjadi ACEH (Adiperkasa Citra Esemka Hero). Pendirian pabrik di Boyolali mulai digarap. Selang dua tahun atau 2017, Esemka diagendakan untuk memproduksi mobil secara massal. Namun dengan dalih kesiapan, baru terealisasi pada 6 September 2019.

    Mobil Listrik Esemka

    Esemka memiliki beberapa model prototipe yang dipamerkan saat peresmian pabrik pada 9 September 2019. Satu di antaranya adalah sebuah pikap listrik yang ditempatkan bersama dua unit SUV Garuda. Pikap dengan kelir putih itu diberi nama Digdaya. Di sisi kiri dan kanan tertulis “Pindad Esemka” dan “Electric Car”. Di bawah kap mesin, tidak lagi tampak mesin seperti pada mobil umumnya, tetapi diganti dengan sejumlah baterai untuk menggerakkan motor listrik. Namun, kerja sama dengan Pindad ini tidak berlanjut. 

    Selain itu, Esemka juga memilki prototipe mobil VVIP dengan teknologi antipeluru. Mobil ini dibangun dari basis Volco XC-90. 

    Dalam perkembangannya, Esemka juga melakukan pengujian terhadap delapan model sebagai syarat perizinan produksi. Model-model itu adalah Esemka Bima 1.0 M/T, Esemka Bima 1.2 M/T, Esemka Bima 1.3 M/T, Esemka Bima 1.3 L M/T, Esemka Bima 1.8 D M/T, Esemka Digdaya 2.0 M/T, Esemka Garuda 2.0 (4×4) M/T, dan Esemka Borneo 2.7 D.

    Dari semua model yang menjalani pengujian itu, baru Esemka Bima 1.2 dan 1.3 yang diproduksi. Kini, Esemka kembali memamerkan Esemka Bima EV di IIMS 2023. Eddy Wirajaya mengklaim mobil listrik Esemka itu sudah menjalani pengujian dan homologasi di Indonesia. 

  • Peluang Indonesia Lahirkan Mobil Nasional

    Peluang Indonesia Lahirkan Mobil Nasional

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia saat ini didominasi oleh merek asing mulai dari merek Jepang, China, Korea, Eropa, bahkan merek dari negara tetangga Asia Tenggara seperti Vietnam. Indonesia bisa saja melahirkan mobil nasional. Begini peluang Indonesia lahirkan mobil nasional.

    Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Ir. Jayan Sentanuhady yakin Indonesia bisa mewujudkan mobil nasional (mobnas) asalkan strateginya tepat.

    Menurutnya, kunci utama keberhasilan mobnas adalah riset dan pengembangan (RnD) sehingga produk yang dihasilkan benar-benar relevan dengan pasar.

    “Umumnya masyarakat memilih kendaraan berukuran kompak atau yang bisa menampung banyak penumpang. Jika desain dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen, mobnas bisa bersaing,” katanya seperti dikutip Antara.

    Industri otomotif yang mengarah pada kendaraan elektrifikasi menjadi peluang bagi Indonesia untuk menghadirkan mobil nasional yang ramah lingkungan. Menurut Jayan, jika mobnas Indonesia bisa menghadirkan opsi mobil ramah lingkungan, tentu bakal lebih baik.

    Meski demikian, Jayan menekankan pentingnya membangun kecintaan masyarakat terhadap produk lokal. Ia mencontohkan keberhasilan Vietnam dengan Vinfast sebagai bukti bahwa negara berkembang juga bisa memiliki merek mobil sendiri.

    “Mungkin memang ada beberapa tantangan, tetapi Vietnam sudah bisa membuktikan dengan mobnas mereka sendiri, Vinfast. Kita juga akan bisa dengan kemampuan yang kita punya,” katanya.

    Pemerintah Godok Mobil Nasional

    Pemerintah mengklaim sedang menyiapkan fondasi untuk membangun mobil nasional. Dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ini ada beberapa manufaktur yang siap mengembangkan mobil listrik nasional buatan Indonesia.

    “Mobil nasional sekarang sedang kita bahas bersama pabrikan, bahkan tadi ada sebuah pabrikan yang sudah menyampaikan kepada saya, mereka punya konsep membangun mobil nasional. Dan saya sekarang sedang tunggu, saya akan undang mereka, tapi sudah ada juga beberapa grup yang menyampaikan siap untuk membangun mobil nasional,” bilang Agus kepada wartawan di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025) lalu.

    Salah satu merek yang berminat membangun mobil nasional adalah Polytron. Polytron merupakan anak perusahaan group Djarum yang fokus memproduksi kebutuhan alat-alat elektronik. Tapi beberapa tahun belakangan ini Polytron juga merambah sektor industri kendaraan listrik dengan memproduksi dan menjual motor listrik.

    “Polytron juga tadi salah satunya yang mengatakan kepada saya bahwa mereka siap untuk membangun mobil nasional, tapi juga ada beberapa (grup) selain Polytron,” tambah Agus.

    Saat ini merek mobil yang termasuk mobil nasional Indonesia adalah Maung yang digarap PT Pindad. Sebelumnya juga ada merek mobil nasional Esemka yang dirakit di daerah Boyolali, Jawa Tengah, yang diproduksi oleh PT SMK Manufaktur Kreasi (SMK).

    (rgr/din)

  • Kejutan! Tiba-tiba Akun Instagram Esemka Aktif Lagi Setelah ‘Mati’ Dua Tahun

    Kejutan! Tiba-tiba Akun Instagram Esemka Aktif Lagi Setelah ‘Mati’ Dua Tahun

    Jakarta

    Warganet dikagetkan dengan aktifnya kembali akun Instagram mobil Esemka. Sebelumnya akun media sosial merek mobil nasional itu terakhir kali mengunggah konten pada tanggal 25 Agustus 2023.

    Dalam postingan terbaru Instagram @esemkaindonesia, mengunggah ucapan selamat memperingati Isra Miraj 1446 H. Tampak gambar postingan berupa mobil Esemka pikap dengan latar belakang gambar masjid.

    “Selamat Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1446 Hijriah,” tulis Instagram @esemkaindonesia, dilihat Selasa (28/1/2025).

    “Semoga dengan peringatan Isra Mi’raj mengingatkan kita untuk selalu mensyukuri nikmat-Nya dan berusaha untuk menjadi lebih baik,” sambungnya.

    Tak ayal postingan tersebut pun mendapat berbagai reaksi keheranan dari warganet Indonesia. Maklum saja, akun Instagram @esemkaindonesia terakhir kali bikin postingan pada pertengahan 2023, sehingga banyak yang menilai merek yang punya fasilitas perakitan di Boyolali ini sudah tidak eksis lagi di dunia otomotif Indonesia.

    “Lah! Aktif lagi? Hehe,” kata akun @alvin***.

    “Alhamdulillah udah dapet suntikan dana sepertinya, dah idup kembali,” bilang akun @frank***.

    “Dr 2003 terakir aktif medsosnya baru muncul skrg.. Udh produksi lagi kah?,” timpal akun @windra***.

    “Tanda2 mau hadir di iims nih,” bilang akun @ilham***.

    Sekadar info, kali terakhir akun Instagram @esemkaindonesia mengunggah konten pada 25 Agustus 2023. Postingan tersebut menjelaskan fitur lampu pikap Esemka Bima yang sudah dilengkapi projector.

    “Sebagai elemen penting dalam sebuah mobil, lampu merupakan salah satu untuk menjamin keamanan dan kenyaman selama berkendara. Projector headlamp ESEMKA BIMA 1.3 merupakan pilihan headlamp terbaik,yang tentunya bisa menembus terjal dan gelapnya jalanan. Terlebih untuk menemani perjalan anda di malam hari.”

    [Gambas:Instagram]

    (lua/riar)

  • Dedy Nur: Tetangga Saya Kini Sebut Jokowi Gelandangan Politik

    Dedy Nur: Tetangga Saya Kini Sebut Jokowi Gelandangan Politik

    Bahkan, kata dia, narasi yang selama ini digaungkan di publik soal Jokowi pembohong adalah sesuatu yang bisa diverifikasi.

    “Narasi soal Jokowi pembohong bukan dari kami, dirinya sendiri yang memproklamirkan,” ujar Panda dikutip pada Kamis (16/1/2025).

    Dikatakan Panda, ia bersama para aktivis sosial lainnya tidak serta-merta mengatakan bahwa Presiden dua periode itu pembohong.

    “Buktinya banyak, yah kan? Jadi tidak fitnah, tidak tuduhan, jadi jangan pikir dari saya yah,” cetusnya.

    Seperti menjelang detik-detik terakhir masa jabatannya sebagai Presiden, kata Panda, Jokowi meninggalkan kebohongan luar biasa.

    “Banyak contoh, investor sudah ke IKN dari timur tengah, Singapura, Jepang, dari apa gitu kan. Rocky Gerung sudah teriak-teriak, bohong nda benar itu. Ternyata memang betul bohong,” timpalnya.

    Tidak berhenti di situ, Panda menyinggung soal pengakuan Sugianto Kusuma alias Aguan adalah bos Pantai Indah Kapuk PIK 2 dan Agung Sedayu Group.

    “Lebih terang benderang lagi waktu dia bawa oligarki ke IKN yang dipimpin Aguan. Lebih konyol lagi ada pengakuan Aguan, kami dipaksa, harus selamatkan wajahnya Presiden Jokowi,” Panda menuturkan.

    Tambahnya, melihat pengakuan Aguan seakan-akan Jokowi tidak memiliki kehormatan lagi sebagai mantan orang nomor satu di Indonesia.

    “Coba di mana kehormatan Jokowi dikomentari kayak gitu, kalau tidak buah daripada bohong,” bebernya.

    Panda bilang, kebohongan lain dari Jokowi bisa dilihat pada kasus mobil Esemka yang pernah dibangga-banggakan bakal sukses besar.

    “Belum lagi cerita yang lain-lain, mobil Esemka sudah banyak yang nawar. Kalau kita mau inventarisasi banyak gitu loh,” tandasnya.

  • PT KLI Optimistis Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia

    PT KLI Optimistis Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia

    Jakarta, FORTUNE – PT Kendaraan Listrik Indonesia (KLI) menyatakan optimismenya dalam merealisasikan produksi kendaraan listrik buatan Indonesia.

    Abraham Sridjaja, anggota DPR RI sekaligus pemegang saham KLI, mengatakan perusahaan ini berkomitmen mewujudkan visi menjadi perusahaan nasional yang memproduksi kendaraan listrik hasil karya anak bangsa.  

    “Goal kami adalah menjadi perusahaan nasional mobil listrik yang diproduksi anak bangsa, meskipun kami harus melalui proses transfer teknologi dari Cina,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Jumat (10/1).  

    Abraham mengatakan KLI saat ini tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak strategis, termasuk PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), yang sudah dikenal sebagai produsen kendaraan lokal. Namun, ia belum dapat mengungkapkan secara mendetail mengenai waktu pelaksanaan atau timeline dari inisiatif ini.  

    Meski demikian, ia membeberkan langkah KLI saat ini diarahkan untuk membangun fondasi yang kokoh, termasuk melalui penerapan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), sebagai bagian dari strategi menuju pencapaian visi besar tersebut.

    Untuk diketahui, KLI sebelumnya meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan menjadi  Agen Pemegang Merek (APM) Skywell di dalam negeri. Abraham juga mengeklaim bahwa KLI merupakan penyuplai pertama bus listrik untuk TransJakarta melalui Skywell.

  • Mobil-mobil di Bawah Rp 100 Juta Sebelum Dipatok 7 Pajak

    Mobil-mobil di Bawah Rp 100 Juta Sebelum Dipatok 7 Pajak

    Jakarta

    Harga mobil baru di Indonesia saat ini tidak pernah di bawah Rp 100 juta. Pasalnya harga dasar pengenaan pajaknya sudah tinggi.

    Konsumen harus siap membayar tujuh komponen pajak saat membeli baru yang bikin banderolannya melambung hampir dari separuh harga mobilnya. Namun tahu nggak, sih kalau sebenarnya harga mobil sebelum dibebankan pajak itu masih ada yang di bawah Rp 100 juta?

    Mengacu pada Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 terdapat beberapa harga NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) dan DPP mobil di bawah Rp 100 juta.

    Jumlah mobil dengan NJKB di bawah Rp 100 juta terbilang sedikit. Adapun modelnya adalah Low Cost Green Car seperti Daihatsu Sigra D M/T punya NJKB Rp 97 juta (off the road) alias belum dikenai berbagai instrumen pajak. Sigra diketahui paling murah saat ini dijual Rp 139,2 juta (on the road) untuk model Sigra 1.0 D M/T MC.

    Kemudian Daihatsu Ayla M M/T punya NJKB Rp 86 juta (off the road). Saat sudah dikenakan pajak serta keuntungan, mobil itu dijual ke masyarakat jadi Rp 136 juta untuk Ayla tipe 1.0 M M/T. Ini merupakan trim paling terjangkau dari jejeran mobil di Indonesia.

    Sebenarnya ada beberapa model lain yang juga punya NJKB di bawah Rp 100 juta, yakni merek Renault, antara lain Kiger Rp 91-96 juta, dan Kwid Rp 89 juta. Tapi perlu diingat ya, ini bukan harga on the road.

    Masih dalam sumber dari Permendagri, Esemka juga punya NJKB di bawah Rp 100 juta, yakni Esemka Bima 1.2 M/T Rp 91 juta dan Esemka Bima 1.3 M/T Rp 99 juta. Ini merupakan mobil pikap yang diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi.

    Ada tujuh jenis pajak saat membeli mobil baru yang diambil dari NJKB

    Pertama adalah PKB. Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Pajak Kendaraan Bermotor termasuk ke dalam jenis pajak provinsi yang merupakan bagian dari Pajak Daerah. Tarif PKB ini berbeda-beda, tergantung daerah.

    Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tarif PKB untuk kendaraan kepemilikan pertama ditetapkan maksimal 1,2%. Sebagai pembanding, di undang-undang sebelumnya tarif PKB kepemilikan pertama ditetapkan maksimal 2%.

    Kedua adalah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Masih dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2022, tarif BBNKB ditetapkan paling tinggi 12%. Tapi khusus daerah setingkat dengan provinsi yang tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota, tarif BBNKB paling tinggi ditetapkan sebesar 20%.

    Selanjutnya yang ketiga, ada Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Mulai tahun depan kendaraan berpotensi dikenakan PPN sebesar 12%. Mobil diketahui termasuk dalam kendaraan mewah karena saat ini dibebankan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

    Keempat, PPnBM dibebankan pada barang yang tergolong mewah. Saat ini, mobil salah satu barang yang objek PPnBM. Hampir semua jenis mobil dikenakan PPnBM dengan tarif berbeda. Sedangkan motor, hanya kriterita tertentu (di atas 250 cc) yang menjadi objek PPnBM.

    Kelima, biaya administrasi mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sedangkan SWDKLLJ dipungut oleh Jasa Raharja.

    SWDKLLJ yang tertera di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dibayarkan pemilik kendaraan secara periodik di kantor Samsat, baik saat pendaftaran atau perpanjangan STNK. Pembayaran SWDKLLJ merupakan kewajiban bagi setiap orang atau perusahaan yang memiliki kendaraan bermotor.

    Keenam adalah opsen pajak kendaraan bermotor (PKB). Ini merupakan tambahan pajak dengan persentase tertentu atas pokok PKB untuk kepentingan kas pemerintah kabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Soal tarif, sudah ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pasal 83.

    Dalam pasal 83 itu tarif opsen PKB ditetapkan 66% dihitung dari besaran pajak terutang. Untuk cara perhitungannya, pembayaran PKB dihitung dengan mengalikan tarif 66% dengan besaran PKB terutang.

    Ketujuh, opsen BBNKB. Ini adalah opsen yang dikenakan kabupaten/kota atas pokok BBNKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Opsen ini dipungut pemerintah kabupaten/kota. Sama dengan tarif opsen PKB, opsen BBNKB dikenakan 66% dari pajak terutang dengan mengalikan tarif 66% dengan besaran BBNKB terutangnya.

    Tujuh komponen pajak yang harus dibayar pemilik kendaraan ini berlaku untuk semua daerah di Indonesia kecuali Jakarta di mana tidak ada opsen PKB dan opsen BBNKB yang dibebankan ke pemilik kendaraan.

    (riar/din)

  • Video: Ambisi Mobil Nasional, Bisakah Terwujud?

    Video: Ambisi Mobil Nasional, Bisakah Terwujud?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasang-surut industri mobil nasional Indonesia nampaknya bukan terjadi kali ini saja. Mungkin sobat otomotof pernah mendengar brand ‘Timor’ dan ‘Esemka’. Lantas bagaimana arah mobil nasional kali ini?

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (03/12/2024).

  • Reza Indragiri Minta Tips Anaknya Bisa Jadi Wapres Via Lapor Mas Wapres, Nasibnya Beda Era Soeharto

    Reza Indragiri Minta Tips Anaknya Bisa Jadi Wapres Via Lapor Mas Wapres, Nasibnya Beda Era Soeharto

    TRIBUNJAKARTA.COM – Reza Indragiri Amriel tidak patah semangat menyampaikan pesan melalui layanan aduan Lapor Mas Wapres yang diluncurkan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    Reza kembali mengirim pesan melalui nomor ponsel yang berbeda. Namun, Pakar Psikologi Forensik itu mengalami hal yang sama. 

    Pesan Whatsapp yang dikirimkannya hanya centang satu alias tak terkirim.

    Padahal kali ini, Reza Indragiri meminta tips Gibran Rakabuming Raka agar anaknya bisa menjadi Wakil Presiden RI.

    Sebelumnya, Reza Indragiri sempat bertanya mengenai siapa pemilik akun Fufufafa, bagaimana bisa memesan mobil Esemka dan perlindungan anak.

    Menurut Reza, hal itu berbeda saat dirinya berusia 11 tahun berkirim surat ke Presiden ke-2 RI Soeharto dan Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino.

    “Mudah-mudahan enggak bosan ya karena lagi-lagi mirip kemarin nih kemarin saya kan mengeluh ya kenapa sih WhatsApp yang saya kirim ke nomor wapres Gibran kok centang satu,” kata Reza Indragiri dikutip TribunJakarta.com dari Diskursus Net, Sabtu (16/11/2024).

    Reza mendapat informasi bahwa nomor ponsel dirinya bisa saja diblokir. Kemudian, dia memakai nomor lain dan ternyata bernasib serupa.

    “Perkiraan saya ini awalnya jangan jangan-jangan istana Wapres punya artificial intelligence (AI) Pokoknya dia tahu kalau dikirim oleh Reza itu langsung aja centang satu deh,” kata Reza.

    Reza lalu menjelaskan pesan yang dikirimkan melalui layanan aduan Lapor Mas Wapres.

    Hal itu terkait salah satu anaknya yang sedang berulang tahun pada bulan November ini. Ia lalu meinta wejangan tips dan trik agar anaknya bisa menjadi Wakil Presiden RI seperti Gibran Rakabuming Raka.

    KLIK SELENGKAPNYA: Reza Indragiri Amriel Menerima Kabar Buruk Setelah Tiga Kali Mengadu Kepada Layanan Pengaduan Lapor Mas Wapres. Ia Pun Bertanya Apa Nomornya Diblokir.

    “Anak muda sudah jadi wakil presiden. Saya membayangkan jangan-jangan anak saya juga bisa,” katanya.

    Namun, Reza harus menelan pil pahit karena pesan WA yang dikirimkannya hanya centang satu.

    Ia lalu membandingkan ketika berusia 11 tahun mengirimkan surat kepada Presiden Ke-2 Soeharto dan Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino.

    Kedua pemimpin itu membalas suratnya.

    “Oang kuat seperti Presiden Soeharto mau loh balas surat dari anak kecil. Presiden Aquino, (saya) bukan warga negaranya ini tidak kenal jauh di seberang lautan tetap beliau mau membalas surat saya,” kata Reza.

    “Nah boleh lah lantas Saya berharap Wakil Presiden Indonesia Saya orang Indonesia kirim WhatsApp dibalaslah semestinya begitu,” katanya.

    Reza bercerita mengenai isi suratnya kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. 

    Saat itu dia membaca buku pintar yang ditulis Iwan Gayo. Dimana buku itu menginformasikan bahwa Presiden Soeharto semasa kecil pernah menelan uang logam.

    Reza lalu mengirim surat bagaimana nasib uang logam tersebut. 
    Ternyata surat itu dibalas oleh Presiden Soeharto.

    “Dijawab oleh presiden Ya kurang lebih Alhamdulillah uang logamnya sudah keluar gitu. Waktu kecil saya tu enggak kepikir loh saya sangka tertahan itu uang logam selama-lamanya dalam perut perut Pak Harto,” katanya.

    Kemudian, Reza kembali mengirim surat kembali kepada Presiden Soeharto. 

    Ia mengucapkan selamat ulang tahun sekaligus bertanya mengenai melahirkan pemimpin-pemimpin pengganti Presiden Soeharto.

    Surat kedua itu kembali dibalas oleh Presiden Soeharto.

    “Terima kasih ananda dan seterusnya. Lalu di bawahnya ada paraf kecil. Nah orang tua saya bangga dong lalu surat itu dibingkai berikut foto Pak Harto dengan Ibu Tien,” kata Reza.

    Kolase Foto Reza Indragiri, Presiden ke-2 RI Soeharto dan Gibran Rakabuming Raka. Reza Indragiri tanya tips agar anaknya bisa jadi Wakil Presiden seperti Gibran melalui layanan Lapor Mas Wapres. Nasibnya beda dengan era Soeharto. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

    Penjelasan Kantor Komunikasi Kepresidenan

    Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Prita Laura, mengungkapkan bahwa program “Lapor Mas Wapres” merupakan inisiatif pemerintah untuk mendengarkan pengaduan langsung dari masyarakat. 

    Program yang digagas oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah. 

    “Masyarakat tidak lagi berjarak terlalu jauh dengan pemerintah. Dengan kanal pengaduan ini, masyarakat didekatkan dengan pemerintah untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” kata Prita di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis (14/11/2024). 

    Prita menekankan, program “Lapor Mas Wapres” adalah saluran yang disediakan pemerintah untuk memaksimalkan layanan aduan masyarakat. 

    Prita juga menjelaskan, aduan masyarakat dalam program ini akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. 

    Layanan ini dibuka dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Selain itu, warga juga dapat melaporkan aduan melalui WhatsApp di nomor 08111 704 2207.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Tak Kapok, Reza Indragiri Ngadu Lagi Ke Lapor Mas Wapres, Sarankan 2 Sosok Ini Jadi Penasihat Negara

    Tak Kapok, Reza Indragiri Ngadu Lagi Ke Lapor Mas Wapres, Sarankan 2 Sosok Ini Jadi Penasihat Negara

    GELORA.CO  – Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, kembali mengadu ke layanan Lapor Mas Wapres pada Kamis (14/11/2024).

    Pengaduan ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan Reza. 

    Sebelumnya, ia bertanya mengenai siapa di balik pemilik akun Fufufafa dan di mana keberadaan mobil Esemka. 

    Namun, Reza mendapatkan respons yang kurang memuaskan dari pihak layanan tersebut. 

    Pertanyaan pertama dibalas dengan pesan otomatis, sementara yang kedua hanya centang satu.

    Alih-alih kapok, Reza Indragiri justru kembali menggunakan layanan Lapor Mas Wapres. 

    Laporannya kali ketiga ini berisi saran kepada Wapres terkait isu-isu anak. 

    “Mas Wapres,”

    “Sesuai jiwa muda anda, sangat baik kalau Wapres menjadikan isu-isu anak sebagai salah satu fokus utama kerja anda.”

    “Komunikasikanlah dengan, misalnya, Kak Seto Mulyadi (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) dan Bunda Lisda Sundari (Yayasan Lentera Anak). Anda bisa mendapat banyak pengetahuan tentang isu-isu penting terkait perlindungan anak.”

    Di akhir laporan, ia menyarankan agar kedua sosok yang disebutkan tadi diangkat menjadi penasihat senior. 

    “Lebih baik lagi jika anda menjadikan dua nama tadi sebagai senior advisor,” tulis Reza Indragiri seperti dikutip dari Youtube Diskursus Net yang tayang pada Jumat (15/11/2024). 

    Setali tiga uang

    Namun, laporan kali ini nasibnya sama dengan dua laporan yang dikirimkan Reza sebelumnya. 

    Reza tak mendapatkan jawaban sama sekali. Bahkan, hanya centang satu. 

    Padahal, Reza mengirimkan chat itu pada pukul 09.22 WIB. 

    “Sampai malam ini tetap centang satu,” katanya. 

    Ia pun menyayangkan jika benar nomor whatsappnya diblokir karena pertanyaan-pertanyaan itu. 

    Pasalnya, kata Reza, Presiden Prabowo Subianto ketika dilantik sebagai presiden dalam pidatonya akan merangkul rakyatnya tak pandang bulu. 

    “Ya kalau nomor saya diblokir andai memang diblokir salah saya apa coba? satu itu, kalaupun dianggap WA saya tidak bermutu atau berbobot bagaimanapun kan saya warga negara kenapa juga saya harus dijauhi,” pungkasnya. 

    Lapor Mas Wapres program pemerintah

    Ratusan warga dari berbagai wilayah di Indonesia telah menyampaikan aduan kepada pemerintah melalui program “Lapor Mas Wapres” yang dilaksanakan secara langsung di Istana Wakil Presiden.

    Program yang digagas oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini mulai menerima laporan masyarakat sejak Senin (11/11/2024).

    Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Prita Laura, mengungkapkan bahwa hingga hari keempat pelaksanaan program tersebut, sebanyak 296 aduan telah diterima.

    “Total laporan yang sudah masuk, diterima sampai dengan hari ke empat ini ada 296 laporan yang sudah masuk,” kata Prita dalam konferensi pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2024) seperti dikutip Kompas.com. 

    Prita menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan oleh warga mencakup berbagai isu.

    Ia menyebutkan bahwa laporan yang paling banyak diterima berkaitan dengan: pendidikan, kesehatan, dan sengketa tanah.

    “Laporannya berbagai macam itu dari mulai laporan masyarakat mengenai kasus kasus-kasus pendidikan, kemudian juga ada kesehatan, dan juga terkait dengan sengketa tanah,” ucapnya.

    Setiap Laporan akan Ditindaklanjuti

    Prita menegaskan bahwa aduan masyarakat melalui program “Lapor Mas Wapres” akan ditindaklanjuti oleh pemerintah.

    Program ini dibentuk untuk merealisasikan konsep no wrong door policy atau prinsip yang digunakan untuk menjamin laporan masyarakat akan ditindaklanjuti.

    “Maksudnya menjamin masyarakat agar pengaduan masyarakat lewat satu jalur yang pasti akan dapat didengarkan dan kemudian bisa di-follow-up,” jelasnya.

    Eks jurnalis TV ini menambahkan bahwa pemerintah memerlukan satu saluran khusus untuk menyalurkan aduan masyarakat.

    Melalui program ini, pemerintah berupaya memberikan jalur pengaduan yang jelas agar semua laporan dapat ditindaklanjuti.

    “Bagaimana masyarakat bisa melaporkan hal-hal kesulitan yang mereka alami, jika mereka saja tidak mengetahui kanal yang tepat harus melapor seperti apa, dan tentunya juga dengan pelaporan seperti ini masyarakat yang ingin ditolong bisa tertolong,” ungkap Prita.

    “Lapor Mas Wapres” untuk Maksimalkan Aduan Masyarakat

    Namun, PCO menegaskan bahwa program “Lapor Mas Wapres” merupakan saluran yang disediakan pemerintah untuk memaksimalkan layanan aduan masyarakat yang sudah ada.

    “Jadi apa yang dilakukan ini adalah untuk memaksimalkan sebenarnya, bagaimana penyelenggara negara dapat mengelola pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat tepat tuntas terkoordinasi dengan baik,” kata Prita.

    Program “Lapor Mas Wapres” terintegrasi dengan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!).

    Aduan masyarakat dalam program ini juga akan masuk ke dalam sistem SP4N yang dikelola oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB), Kantor Staf Presiden (KSP), dan Ombudsman.

    “Program ini bukanlah sebuah program yang terpisah, berdiri sendiri dari sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional, layanan aspirasi, dan pengaduan online rakyat, yang kemudian disingkat dengan SP4N Lapor yang sudah ada sebelumnya,” jelas Prita.

    Prita menegaskan bahwa data aduan masyarakat dalam program “Lapor Mas Wapres” terhubung dengan seluruh 96 kementerian dan 453 lembaga pemerintah di Indonesia.

    Ia bilang, program “Lapor Mas Wapres” dibuat untuk memaksimalkan kanal aduan masyarakat yang sudah ada sebelumnya.

    “Jika kemudian masyarakat ada yang bertanya ‘bagaimana ketika kami yang ada di daerah?’, tetap bisa melakukannya melalui Lapor yang programnya terus berjalan dan sudah ada di berbagai daerah,” tuturnya.

    Bukan Program Pribadi Wapres

    Di sisi lain, Prita menegaskan bahwa “Lapor Mas Wapres” bukanlah program pribadi Wakil Presiden Gibran, melainkan merupakan program pemerintah. 

    Prita mengatakan, meskipun digagas Gibran, program ini merupakan layanan aduan masyarakat yang langsung didengarkan oleh Wakil Presiden.

    “Maksud tujuan Lapor Mas Wapres ini disampaikan ini sebenarnya masyarakat tidak perlu dijelaskan lagi, ini bukan hanya program dari Mas Wapres, ini adalah program pemerintah,” kata Prita.

    “Artinya di sini ada Presiden Prabowo, ada Mas Wapres Gibran Rakabuming Raka, ada juga berbagai jajaran pemerintahan yang ada di dalam program ‘Lapor Mas Wapres’,” tambahnya.

    Prita menyampaikan bahwa program ini sengaja dibuat oleh pemerintah untuk lebih dekat dengan masyarakat, sehingga Wakil Presiden dapat mendengarkan langsung permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat.

    “Karena memang ingin mendengarkan langsung masyarakat apa isu aspirasi masyarakat, pengaduan masyarakat sekaligus juga berfungsi menjadi satu input mengambil kebijakan strategis,” ujarnya.

    Sebagai informasi, warga dari seluruh wilayah Indonesia bisa datang langsung ke Istana Wapres untuk membuat laporan.

    Layanan ini dibuka dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Warga juga dapat melaporkan aduan melalui WhatsApp di nomor 08111 704 2207

  • Reza Indragiri Bingung Terima Kabar Buruk Usai 3 Kali Ngadu ke Lapor Mas Wapres: Apa Saya Diblokir?

    Reza Indragiri Bingung Terima Kabar Buruk Usai 3 Kali Ngadu ke Lapor Mas Wapres: Apa Saya Diblokir?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Reza Indragiri Amriel menerima kabar buruk setelah tiga kali mengadu kepada layanan pengaduan Lapor Mas Wapres yang diluncurkan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    Reza mengaku tiga kali melakukan aduan. Pertama, mengenai siapa pemilik akun fufufa pada 11 November 2024.

    Kedua pada tanggal 13 November 2024 melayangkan pesan dimana bisa memesan mobil Esemka.

    Terakhir pada Kamis 14 November 2024, mengenai perlindungan anak.

    “Kabar burukm pertama WA yang saya kirim tetap saja centang satu. Hari ini saya kirim lagi tepatnya saran terkait perlindungan anak,” kata Reza dikutip TribunJakarta dari akun Youtube Diskursus Net, Kamis (14/11/2024).

    Reza mengirimkan pesan itu melalui nomor layangan pengaduan Lapor Mas Wapres WhatsApp di nomor 081117042207.

    Namun, Reza mengaku pesan WA yang dikirimkannya tetap saja centan satu atau tak terkirim.

    “Nomor yang sama, nasibnya sama, wa saya kirim tetap saja centang satu, padahal kirim jam 9.22 pagi tadi sampai saat ini tetap centang satu apa saya diblokir,” kata Reza Indragiri.

    Reza lalu mempertanyakan alasanya bila nomor WA milikinya benar diblokir. 

    Ia lalu mengingatkan pesan Presiden RI Prabowo Subianto ketika dilantik.

    Dimana Prabowo, kata Reza, menuturkan dirinya akan bekerja dengan baik bagi seluruh masyarakat.

    KLIK SELENGKAPNYA: Para pengacara Pegi Setiawan membuat salut Susno Duadji hinga Reza Indragiri Amriel. Pengacara kampung tapi tidak kampungan. Bagaimana Pendapat Tribunners?

    “Baik yang percaya dengan saya maupun yang tidak percaya dengan saya, sedemikan jauh  sikap presiden untuk merangkul,kalau nomor saya diblokir andai diblokir salah saya apa coba?” katanya.

    “Kalaupun WA tidak bermutu dan berbobot, saya kan warga negara kenapa harus dijauhi,” imbuhnya.

    Reza lalu menunjukkan pesan singkat mengenai perlindungan anak yang dilaporkannya kepada WA Lapor Mas Wapres:

    Mas Wapres,

    Sesuai jiwa muda anda sangat bauk kalau warpres menjadikan isu-isu anak sebagai salah satu fokus utama kerja anda

    Komunikasilah dengan misalnya Kak Seto Mulyadi (lembaga Perlindungan Anak Indonesia) dan Bunda Lisda Sundari (yayasan lentera anak). Anda bisa mendapat banyak pengetahuan tentang isu-isu penting terkait perlindungan anak

    Lebih baik lagi jika anda menjadikan dua nama tadi sebagai senior advisor

    Reza Indragiri Amriel

    Pesan WA Reza Indragiri Amriel ke layanan pengaduan Lapor Mas Wapres. (Kolase Foto TribunJakarta/Diskursus Net)

    Penjelasan Kantor Komunikasi Kepresidenan

    Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Prita Laura, mengungkapkan bahwa program “Lapor Mas Wapres” merupakan inisiatif pemerintah untuk mendengarkan pengaduan langsung dari masyarakat. 

    Program yang digagas oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah. 

    “Masyarakat tidak lagi berjarak terlalu jauh dengan pemerintah. Dengan kanal pengaduan ini, masyarakat didekatkan dengan pemerintah untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” kata Prita di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis (14/11/2024). 

    Prita menekankan, program “Lapor Mas Wapres” adalah saluran yang disediakan pemerintah untuk memaksimalkan layanan aduan masyarakat. Program ini mulai menerima berbagai laporan masyarakat sejak hari Senin (11/11/2024) lalu. 

    “Jadi apa yang dilakukan ini adalah untuk memaksimalkan bagaimana penyelenggara negara dapat mengelola pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat, tepat, tuntas, dan terkoordinasi dengan baik,” jelas Prita. 

    Prita juga menjelaskan, aduan masyarakat dalam program ini akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. 

    Hal ini sejalan dengan konsep no wrong door policy, yang menjamin bahwa laporan masyarakat akan ditindaklanjuti. 

    “Maksudnya, menjamin masyarakat agar pengaduan mereka lewat satu jalur yang pasti akan dapat didengarkan dan kemudian bisa di-follow-up,” ucapnya. 

    Layanan ini dibuka dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Selain itu, warga juga dapat melaporkan aduan melalui WhatsApp di nomor 08111 704 2207. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya