Produk: Esemka

  • Laku atau Nggak Urusan Perusahaan!

    Laku atau Nggak Urusan Perusahaan!

    Jakarta

    Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi kembali bicara mengenai mobil Esemka buatan Boyolali, Jawa Tengah. Menurut dia, penjualan kendaraan, termasuk urusan laku atau tidaknya, merupakan urusan perusahaan!

    Jokowi menjelaskan, ketika masih menjabat sebagai kepala daerah maupun presiden, dia hanya mendukung upaya-upaya Esemka dalam menghadirkan mobil buatan lokal. Namun, perkara produksi dan pemasaran, dia tak mau campur tangan.

    “(Perkembangan pabrik?) Itu sudah di wilayah sektor swasta. Masa kita mengikuti. Sebagai Presiden sudah kami buka, tapi masalah produksi, marketing, laku dan tidak laku menjadi urusan perusahaan itu,” ujar Jokowi di Solo, Jawa Tengah, dikutip dari detikJateng, Sabtu (12/4).

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pabrik mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Bahkan Jokowi tampak semringah saat menjajal pikap keluaran Esemka. Foto: Istimewa/Setpres

    Dia berharap, pabrik Esemka bisa memproduksi banyak kendaraan baru. Sehingga, ada banyak lapangan pekerjaan yang terbuka. Namun, dia juga mengingatkan, persaingan di industri tak mudah. Sebab, pemainnya ada banyak.

    “Kalau bisa produksi lebih banyak kan lebih baik. Menyerap tenaga kerja, memberikan kesempatan kerja, itu sparepart dan lain-lain. Menyangkut produk lokal kan bagus,” tuturnya.

    “Tapi sekali lagi, bersaing di dunia bisnis tidak mudah, bersaing di otomotif juga tidak gampang. Banyak yang sudah membuktikan, merek-merek dari Eropa di kita banyak yang tutup dan negara-negara lain yang tidak bisa saya sebut,” tambahnya.

    Diberitakan sebelumnya, warga Solo bernama Aufaa Luqmana Re A melayangkan gugatan untuk Jokowi melalui Pengadilan Negeri (PN) setempat. Aufaa menuntut ganti rugi wanprestasi sebesar Rp 300 juta karena dia tak bisa membeli mobil Esemka.

    Gugatan itu diajukan secara online dengan nomor pendaftaran online PN SKT-08042025051, Selasa (8/4). Aufaa menggugat Jokowi karena telah memprogramkan Esemka sebagai mobil nasional saat menjabat presiden.

    Jokowi menegaskan, urusan tersebut telah diserahkan ke kuasa hukum. Dia memastikan, gugatan tersebut harus dilayani mengingat Indonesia merupakan negara hukum.

    “Bukan kasus lama, ini bukan kasus sebetulnya. Tapi tetap harus dilayani gugatan, negara ini kan negara hukum, semua sama di mata hukum, ada gugatan ya dilayani,” kata Jokowi.

    (sfn/rgr)

  • Warga Solo Merasa Dibohongi Produksi Mobil Esemka, Jokowi: Bersaing di Otomotif Tidak Gampang

    Warga Solo Merasa Dibohongi Produksi Mobil Esemka, Jokowi: Bersaing di Otomotif Tidak Gampang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat calon pembeli pembeli mobil Esemka di PN Solo, Selasa (8/4/2025). Penggugat atas nama Aufaa Luqmana Re A (19) merasa dibohongi dan menuntut ganti rugi sebesar Rp300 juta.

    Warga Ngoresan, Jebres, Kota Solo itu melayangkan gugatan kepada eks Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin serta ditujukan kepada PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka.

    “Mobil Esemka dijanjikan akan menjadi mobil nasional yang terjangkau dan bisa dimiliki masyarakat. Klien kami sudah merencanakan pembelian dua unit, tapi kenyataannya tidak ada produksi massal dan distribusinya pun minim,” kata Sigit, Rabu (9/4/2025).

    Jokowi mempopulerkan mobil Esemka saat menjabat wali kota Solo. Menurut penggugat, mobil Esemka sudah ditawarkan ke banyak calon pembeli termasuk dirinya. Penggugat pun menilai para tergugat wanprestasi, sehingga kliennya menuntut ganti rugi sebesar Rp 300 juta atau senilai dengan harga dua unit mobil yang akan ia beli.

    “Produk tidak berlanjut, pemasaran tidak jelas. Klien kami akhirnya tidak bisa mendapatkan mobil yang diidamkan,” katanya mengakhiri.

    Jokowi Akui Persaingan Dunia Otomotif Tidak Gampang

    Digugat oleh warga Solo terkait produksi mobil Esemka, Jokowi mengaku telah menyerahkan persoalan tersebut ke kuasa hukumnya. “Nanti ditanyakan juga ke pengacara, karena sudah kita serahkan semua ke pengacara. Urusan berbeda, pengacara berbeda,” kata Jokowi, Jumat (11/5/2025).

    Jokowi menceritakan ihwal mobil Esemka yang digadang-gadang akan diproduksi massal sebagai mobil nasional. Mobil Esemka mencuat saat dirinya menjabat wali kota Solo dan sekadar mendorong karya anak SMK seperti uji emisi. “Itu pabriknya siapa? pabriknya swasta, sebagai wali kota kita hanya mendorong,” kilahnya.

  • Laku atau Nggak Urusan Perusahaan!

    Jawaban Jokowi usai Digugat Warga Solo Perkara Esemka

    Jakarta

    Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi buka suara setelah digugat warga Laweyan, Solo, Aufaa Luqmana, terkait mobil Esemka. Jokowi menegaskan, Esemka merupakan perusahaan swasta. Sementara tugas pemerintah hanya memberikan dukungan.

    Jokowi menjelaskan, sebagai pemimpin daerah dan negara, dia harus mendukung apapun usaha atau potensi yang ditunjukkan bakat-bakat lokal. Namun, dia menegaskan, bisnis dan penjualan berada di luar wewenangnya.

    “Itu pabriknya siapa, pabriknya swasta. Sebagai Wali Kota (Solo), kita hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK dengan teknisi-teknisi yang di bidang otomotif. Kita mendorong untuk uji emisi, itu yang memang yang harus dilakukan pemerintah,” ujar Jokowi di Solo, Jawa Tengah, dikutip dari detikJateng, Jumat (11/4).

    “Namun, setelah itu, apakah ada yang berinvestasi di situ atau tidak, itu sudah persoalan yang lain. Kita juga mendorong ada investor yang mau berinvestasi di situ. Tapi investasi di bidang otomotif saingannya nggak mudah. Prinsipal yang sudah lama, dengan harga yang kompetitif, dengan pelayanan purna yang juga di semua bengkel ada. Sangat kompleks,” lanjutnya.

    Mobil listrik Esemka Bima EV di IIMS 2023. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Lebih jauh, Jokowi menegaskan, Esemka tak hanya mengembangkan dan membuat kendaraan, melainkan juga memasarkannya. Nah, perkara itu, pemerintah tak campur tangan.

    “Bukan hanya membuat, tapi juga memasarkan, dan itu urusan swasta. Kalau urusan pemerintah, mendorong apa pun produk yang dihasilkan oleh rakyat. Kita harus didorong agar ada yang mau investasi di situ,” tuturnya.

    Ditanya mengenai perkembangan pabrik, Jokowi menyebut hal itu ranah swasta. Tugas dia saat menjadi presiden pada waktu itu adalah membuka pabrik pada 2019.

    “(Perkembangan pabrik?) itu sudah di wilayah sektor swasta. Masa kita mengikuti. Sebagai presiden, sudah kami buka, tapi masalah produksi, marketing, laku dan tidak laku menjadi urusan perusahaan itu,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya, Aufaa Luqmana Re A melayangkan gugatan melalui Pengadilan Negeri (PN) Solo. Aufaa menuntut ganti rugi wanprestasi sebesar Rp 300 juta karena tak bisa membeli mobil Esemka.

    Gugatan itu diajukan secara online dengan nomor pendaftaran online PN SKT-08042025051, Selasa (8/4). Aufaa menggugat Jokowi karena telah memprogramkan Esemka sebagai mobil nasional saat menjabat presiden.

    (sfn/dry)

  • Itu kan Pabriknya Swasta, Kita hanya Mendorong

    Itu kan Pabriknya Swasta, Kita hanya Mendorong

    GELORA.CO – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait adanya gugatan wanprestasi produksi mobil Esemka. Ia menyebut sudah menyerahkan persoalan ini ke pengacaranya.

    “Nanti ditanyakan juga ke pengacara. Sudah kita serahkan semuanya ke pengacara. Ini bukan kasus sebetulnya, ya tapi tetap harus dilayani ini negara negara hukum,” kata Jokowi.

    Dia mengatakan semua sama di mata hukum dan termasuk warga negara sama kedudukannya. Ditanya apakah akan datang sendiri di persidangan tanggal 24 April, ia mengaku belum konsultasi dengan kuasa hukum.

    “Ya, ada gugatan dilayani. Nanti, saya belum konsultasi dengan pengacara (datang atau diwakilkan di PN Solo),” kata dia.

    Dia menyebut kalau melihat kriteria pabrik Esemka yang tidak beroperasi. Ia justru bertanya itu pabrik siapa.

    “Ya itu pabriknya siapa? Itu kan swasta kan. Sebetulnya kita sebagai wali kota itu hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK dengan teknisi-teknisi yang di bidang otomotif kita dorong, kita mau ngajak untuk uji emisi,” ucap dia.

    Dia mengatakan setelah uji emisi dan ada yang berinvestasi itu sudah persoalan lain.

    “Itu yang memang harus dilakukan oleh pemerintah, tapi setelah itu apa apakah ada yang ingin berinvestasi di situ atau tidak itu sudah persoalan yang lain,” ucap dia.

    Meskipun demikian, ia menegaskan investasi bidang otomotif persaingannya tidak mudah. Terlebih juga harus ada bengkel, tidak hanya membuat pabrik saja.

    “Kita pun juga mendorong agar ada investor yang mau apa berinvestasi di situ, tapi investasi di bidang otomotif kan saingannya enggak mudah. Pelayanan prima yang juga di semua bengkel ada sangat kompleks sekali bukan hanya membuat tapi harus juga bisa memasarkan. Jadi dan itu adalah urusan swasta,” kata dia.

    Ia mengaku tidak begitu mengetahui perkembangan tersebut karena sudah ranah swasta.

    “Ya itu sudah di wilayah sektor swasta. Masak kita mengikuti setiap hari, ya yang sudah apa sebagai presiden sudah kita buka. Tetapi masalah produksi, masalah marketing, masalah setelah laku dan tidak laku kan memang harus menjadi urusan perusahaan itu,” ucap dia.

    Ia berharap Esemka bisa produksi banyak dan menyerap banyak tenaga kerja. 

    “Ya, kalau bisa berproduksi lebih banyak kan lebih baik menyerap tenaga kerja, memberikan kesempatan kerja. Produk lokal bagus. Tapi sekali lagi bersaing di dunia bisnis tidak mudah, bersaing di dunia otomotif juga tidak gampang karena banyak merek-merek Eropa di Indonesia juga tutup,” ujar dia.

    Jokowi digugat wanprestasi oleh calon pembeli mobil Esemka. Gugatan tersebut sudah dilayangkan ke Pengadilan Negeri Surakarta.

    Penggugat adalah Auffa Luqmana yang merupakan calon pembeli mobil Esemka asal Jebres Solo.

    Terkait kasus ini, Kuasa Hukum Aufaa, Arif Sahudi sudah mendaftarkan gugatan tersebut secara online di PN Surakarta secara online dengan nomor pendaftaran PN SKT-08042025051.

    Arif mengungkapkan kliennya merasa dirugikan atas wanprestasi Jokowi yang menimbulkan kerugian bagi Aufaa.

    Selain Jokowi, gugatan juga dilayangkan kepada Wakil Presiden ke-7 Ma’ruf Amin, juga kepada PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka.

  • Kalau Beli yang Lain Kebangetan!

    Kalau Beli yang Lain Kebangetan!

    Jakarta

    Jokowi pernah menjajal langsung mobil Esemka. Menurutnya, mobil ini wajib dibeli. Bahkan dia menyebut bila membeli produk lain terlebih impor, kebangetan!

    Nama Presiden ke-7 Joko Widodo cukup melekat dengan merek mobil Esemka. Jokowi dalam beberapa kesempatan kerap bersama mobil Esemka. Tak cuma itu, saat Esemka meresmikan pabrik sekaligus mobilnya di Desa Demangan, Boyolali, Jokowi pun turut hadir.

    Kata Jokowi usai Jajal Mobil Esemka

    Mantan Wali Kota Solo itu juga sempat menjajal langsung mobil pikap Esemka Bima. Jokowi tampak terkesima. Menurutnya, setelah berada di balik kabin Esemka Bima, pikap itu layak dibeli.

    “Saya tidak ingin maksa pada Bapak/Ibu dan Saudara-saudara semuanya untuk beli, tapi kalau lihat produknya tadi saya sudah buka, sudah coba, sudah lihat, sudah tes memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangetan apalagi yang impor,” kata Jokowi saat peresmian Esemka pada September 2019 dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet.

    Dalam peresmian kala itu ada dua jenis mobil Esemka yang dijual, yaitu Esemka Bima 1.2 dan Esemka Bima 1.3 dengan harga sekitar Rp 110 juta.

    Belakangan nama Esemka memang kian redup. Sempat meramaikan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Esemka tak lagi kedengaran kabarnya. Namun pada awal tahun 2025, publik sempat dikagetkan dengan aktifnya kembali akun Instagram mobil Esemka. Sebelumnya akun media sosial merek mobil nasional itu terakhir kali mengunggah konten pada tanggal 25 Agustus 2023.

    Dalam postingan di akun Instagram @esemkaindonesia itu, Esemka mengunggah ucapan selamat memperingati Isra Miraj 1446 H. Tampak gambar postingan berupa mobil Esemka pikap dengan latar belakang gambar masjid.

    Tak ayal postingan tersebut pun mendapat berbagai reaksi keheranan dari warganet Indonesia. Maklum saja, akun Instagram @esemkaindonesia terakhir kali bikin postingan pada pertengahan 2023, sehingga banyak yang menilai merek yang punya fasilitas perakitan di Boyolali ini sudah tidak eksis lagi di dunia otomotif Indonesia.

    Jokowi Digugat Gegara Esemka

    Terbaru, Esemka tengah jadi perbincangan hangat. Utamanya saat nama Jokowi dan PT Solo Manufaktur Kreasi digugat oleh seorang warga Solo bernama Aufaa Luqmana Re A. Aufaa Jokowi ke Pengadilan Negeri Surakarta. Jokowi dianggap melakukan wanprestasi terkait mobil Esemka. Gugatan didaftarkan secara online dengan nomor pendaftaran online PN SKT-08042025051. Kuasa hukum Aufaa, Sigit Sudibyanto, mengungkap wanprestasi yang dilakukan Jokowi berkaitan dengan pengembangan mobil Esemka untuk menjadi mobil nasional. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap tidak bisa mewujudkan Esemka sebagai mobil nasional saat menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

    “Seharusnya janji untuk menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional dapat diwujudkan ketika tergugat I (Jokowi) terpilih dan menjabat sebagai Presiden dengan menjadikan pengembangan Mobil Esemka sebagai program prioritas,” kata Sigit dikutip CNN Indonesia.

    Pada kenyataannya, hingga Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden, mobil nasional buatan Esemka tak kunjung muncul. Pun di pasaran, mobilnya sulit didapatkan. Kesulitan itu dirasakan Aufaa saat hendak membeli dua unit pikap Esemka Bima. Dia berniat menjadikan dua unit Esemka Bima itu armada di usaha rental mobil pikap. Aufaa bahkan datang langsung ke pabrik Esemka di kawasan Desa Demangan, Boyolali. Meski begitu, memang belum ada transaksi yang terjadi antara Esemka maupun Aufaa.

    Atas dasar itu, Aufaa melayangkan gugatan kepada Jokowi dan Esemka. Dia pun menuntut agar para tergugat membayar kerugian sebesar Rp 300 juta yang setara dengan harga dua unit mobil Esemka Bima.

    “Pihak penggugat merasa dirugikan kepentingan hukumnya sehingga menuntut para tergugat paling rendah harga mobil pikap Esemka masing-masing Rp 150 juta. Karena dia ingin beli dua mobil, jadi Rp 300 juta. Terhadap PT Solo Manufaktur Kreasi, penggugat meletakkan sita jaminan, agar tergugat memenuhi prestasinya apabila gugatan dikabulkan,” jelas Sigit.

    (dry/din)

  • Respons Jokowi Soal Gugatan Mobil Esemka: Itu Urusan Swasta, Pemerintah Hanya Mendorong – Halaman all

    Respons Jokowi Soal Gugatan Mobil Esemka: Itu Urusan Swasta, Pemerintah Hanya Mendorong – Halaman all

    ​Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Nasib mobil Esemka menjadi perbincangan setelah salah satu calon pembeli menggugat Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) karena merasa dirugikan tak bisa memesan.

    Terkait hal tersebut Jokowi mengaku hal itu di luar kewenangannya. “Ya itu sudah di wilayah sektor swasta (terkait mengikuti perkembangan). Masak kita mengikuti. Sebagai presiden sudah kita buka. Tapi masalah produksi, marketing, laku dan tidak laku kan menjadi urusan perusahaan itu,” jelasnya saat ditemui di kediamannya, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/4/2025).

    Menurutnya, gugatan yang dilayangkan kepadanya salah alamat. Seharusnya saat seorang calon pembeli kesulitan membeli suatu produk maka ia berurusan dengan perusahaan. Saat menjabat Wali Kota Solo ia hanya mendorong agar perusahaan tersebut bisa mendapatkan perizinan yang dibutuhkan.

    “Ya itu pabriknya siapa itu swasta. Kita sebagai wali kota hanya mendorong hasil karya anak SMK dengan teknisi di bidang otomotif. Kita mendorong untuk uji emisi. Itu yang dilakukan oleh pemerintah,” terangnya.

    Ia sendiri telah berupaya agar ada investor yang masuk di perusahaan ini. Namun, semua tetap bergantung pada pihak investor sendiri.

    “Tapi setelah itu ada yang ingin berinvestasi di situ atau tidak itu persoalan yang lain. Kita juga mendorong agar ada investor yang berinvestasi di situ,” tuturnya.

    Meski begitu, ia tetap menghormati siapapun yang melakukan upaya hukum. Menurutnya, itu merupakan hak warga negara yang patut dihormati.

    “Nanti ditanyakan ke pengacara karena sudah kita serahkan semua ke pengacara. Bukan kasus sebetulnya tapi juga harus dilayani ini negara hukum semua sama di mata hukum,” jelasnya.

    Sidang perdana akan dilaksanakan pada 24 April 2025 mendatang. Ia sendiri belum memutuskan akan datang atau tidak.

    “Ya memang seluruh warga negara Indonesia. Nanti saya belum konsultasi dengan pengacara (akan datang ke persidangan). Urusan yang berbeda oleh pengacara yang berbeda,” terangnya.

    Diketahui, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) digugat secara perdata oleh warga bernama Aufaa Luqmana (19). 

    Gugatan itu dilayangkan terkait penjualan mobil Esemka. 

    Jokowi digugat lantaran dianggap tak dapat memenuhi janji produksi mobil Esemka secara masif. 

    Selain Jokowi, Aufaa juga menuntut mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan PT Solo Manufaktur Kreasi. 

    Tuntutan itu dilayangkan Aufaa ke Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah pada Selasa (8/4/2025). 

    Kuasa hukum Aufaa, Sigit N Sudibyanto menyebut kliennya merasa kecewa lantaran tak kunjung dapat membeli dua mobil Esemka jenis pikap. 

    Sigit menuturkan, tiga tergugat dianggap telah melakukan wanprestasi hingga layak dituntut oleh kliennya. 

    “Atas cedera janji itu, penggugat merasa dirugikan kepentingan hukumnya sehingga menggugat para tergugat itu paling rendah harga mobil Esemka pikap itu satunya Rp 150 juta. Karena dia ingin membeli 2 mobil makanya jadi Rp 300 juta rupiah,” sambungnya.

    Majelis Hakim PN Solo diminta untuk menyita aset PT Solo Manufaktur Kreasi jika gugatan perdata tak dikabulkan.

    “Terhadap PT Solo Manufaktur Kreasi, penggugat meletakkan sita jaminan agar si tergugat memenuhi prestasinya apabila gugatan itu dikabulkan,” imbuhnya.

    Sigit menyebut, kliennya sudah lama menabung untuk membeli dua mobil Esemka. 

  • Digugat karena Mobil Esemka, Jokowi: Ini Bukan Kasus

    Digugat karena Mobil Esemka, Jokowi: Ini Bukan Kasus

    Solo, Beritasatu.com – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk kuasa hukum terkait gugatan yang dilayangkan warga Solo kepadanya di Pengadilan Negeri (PN) Solo perihal batalnya produksi mobil Esemka. Jokowi juga mengaku telah menyerahkan masalah tersebut kepada pengacaranya. 

    “Nanti tanyakan ke pengacara ya karena sudah kita serahkan semuanya ke pengacara,” kata Jokowi saat menjawab pertanyaan media di kediamannya di Kota Solo, Jumat (11/4/2025).

    Bagi Jokowi, Esemka bukanlah sebuah kasus. Namun, karena ada yang membawanya menjadi kasus hukum, ia siap melayani gugatan tersebut. Sebab menurutnya semua sama di mata hukum. 

    “Ini bukan kasus sebetulnya, tetapi tetap harus dilayani, karena ini adalah negara hukum dan semuanya sama di mata hukum,” ucapnya.

    Saat ditanya apakah dirinya akan hadir dalam sidang perdana yang sudah dijadwalkan akan digelar pada 24 April 2025, Jokowi mengatakan masih akan berkonsultasi dengan pengacaranya. 

    “Nanti ya, saya belum konsultasi dengan pengacara. Pengacaranya baru ya, beda dengan yang ijazah. Karena urusannya kan berbeda,” kata Jokowi.

    Terkait pabrik mobil Esemka yang tidak lagi beroperasi, Jokowi mengatakan hal tersebut sepenuhnya berada di tangan pihak swasta yang saat ini menjadi pemilik pabrik. 

    “Pabriknya kan milik swasta. Sebetulnya kita (dahulu) sebagai wali kota itu hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK dengan teknisi-teknisi di bidang otomotif, kita dorong, kita mau ngajak untuk uji emisi. Itu yang memang harus dilakukan oleh pemerintah. Namun, setelah itu apakah ada yang ingin berinvestasi di situ atau tidak, itu sudah persoalan yang lain,” terangnya.

    Mengenai investor, lanjut Jokowi, pemerintah pada saat itu sudah mendorong masuknya investor dan sudah terlaksana. Namun, persaingan industri otomotif di Indonesia memang tidak mudah.

    Sebagai informasi, Joko Widodo dan Wakil Presiden Ke-7 RI Ma’ruf Amin digugat wanprestasi di PN Solo oleh Aufaa Luqmana, warga Ngoresan, RT 01 RW 02 Kelurahan/Kecamatan Jebres. Gugatan ini didaftarkan secara online pada Selasa (8/4/2025) di PN Surakarta dengan nomor pendaftaran PN SKT-08042025051. 

    Selain Jokowi dan Maaruf Amin, gugatan wanprestasi ini juga menyasar PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai perusahaan otomotif yang ditunjuk sebagai produsen mobil tersebut. 

    Kuasa hukum Aufaa, Arif Sahudi menuturkan perkara ini bermula dari dipopulerkannya mobil Esemka oleh Jokowi yang pada saat itu masih menjabat sebagai wali kota Solo. Kendaraan ini digadang-gadang akan menjadi daya tarik nasional karena dirakit oleh anak-anak SMK di Kota Solo. 

    “Klien kami menaruh minat untuk memiliki mobil ini. Rencananya klien kami akan menggunakan mobil Esemka Bima berjenis pikap untuk merintis usaha jasa angkutan di Kota Solo. Keinginan tersebut semakin menguat seiring pernyataan tergugat I yang pernah berjanji untuk mendukung pengembangan mobil Esemka sebagai mobil nasional,” tutur Arif. 

    Namun ternyata produksi mobil Esemka terhenti, sehingga penggugat merasa dirugikan dan dalam gugatannya kepada Jokowi menuntut ganti rugi senilai dua mobil pikap Esemka atau sekitar Rp 300 juta.  

  • Mobil Esemka Butuh Bantuan Prabowo-Gibran Biar Bisa Mendunia

    Mobil Esemka Butuh Bantuan Prabowo-Gibran Biar Bisa Mendunia

    Jakarta

    Mobil Esemka yang dikembangkan PT Solo Manufaktur Kreasi sempat membawa harapan saat pertama kali dikenalkan di Indonesia. Kendaraan tersebut, di bawah pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi sempat digadang-gadang sebagai calon mobil nasional.

    Namun, lima tahun setelah peluncuran perdananya, kiprah Esemka di pasar otomotif Indonesia terkesan begitu-gitu saja. Lantas, sanggupkah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming membawa dan mengenalkan mobil tersebut ke pentas dunia?

    Belum lama ini, detikOto sempat berbincang dengan pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu, soal nasib mobil Esemka di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengatakan, pemimpin negara harus memberikan dukungan penuh ke brand asal Boyolali, Jawa Tengah, tersebut.

    “Nasib mobil Esemka di bawah pemerintahan baru masih belum jelas. Dukungan pemerintah akan menjadi faktor krusial, baik melalui insentif, kebijakan, atau penggunaan Esemka untuk armada mereka,” ujar Yannes kepada detikOto, dikutip Jumat (11/4).

    Pabrik mobil Esemka di Demangan, Sambi, Boyolali, Rabu (9/4/2025). Foto: Jarmaji/detikJateng

    Ketika itu, Yannes mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk membawa Esemka ke level yang lebih tinggi lagi. Misalnya, dengan memberikan insentif tertentu dan menggunakan kendaraan mereka untuk mobil dinas pemerintah.

    “Dukungan pemerintah kabinet baru dan kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah sangat penting sebagai first captive market-nya. Insentif, kebijakan, dan penggunaan produk Esemka untuk armada pemerintah akan mempercepat pertumbuhan,” ungkapnya.

    Selain itu, tambah Yannes, pemerintah seharusnya bisa menjadi jembatan antara Esemka dan industri komponen lokal tier empat atau dua. Sebab, dengan begitu, kualitas kendaraan dan efisiensi produksi bisa lebih meningkat.

    “Selain itu, pemanfaatan teknologi digital seperti e-commerce, media sosial, dan digital marketing akan membantu Esemka menjangkau audiens lokal yang jika sudah mulai berkembang, secara perlahan masuk ke pasar regional baru kemudian ke pasar global secara efektif,” kata dia.

    Sebagai catatan, Esemka kembali menjadi perbincangan sejak tiga hari terakhir. Perkaranya, PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen dan Presiden ketujuh RI Jokowi disebut dalam gugatan yang dilayangkan warga Solo, Jawa Tengah, ke pengadilan negeri setempat.

    (sfn/rgr)

  • Jokowi Siap Ladeni Gugatan Adik Almas Tsaqibirru Terkait Mobil Esemka

    Jokowi Siap Ladeni Gugatan Adik Almas Tsaqibirru Terkait Mobil Esemka

    loading…

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai gugatan wanprestasi yang diajukan Aufa Luqmana REA warga Ngoresan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Foto/Ary Wahyu Wibowo

    SOLO – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai gugatan wanprestasi yang diajukan Aufa Luqmana REA warga Ngoresan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Gugatan ditujukan kepada Jokowi, mantan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, serta PT Manufaktur Kreasi berkaitan dengan gagalnya produksi mobil Esemka.

    Jokowi siap melayani gugatan tersebut karena Indonesia negara hukum. “Ditanyakan ke pengacara karena sudah diserahkan ke pengacara,” kata Jokowi, Jumat (11/4/2025).

    Jokowi menilai hal terkait mobil Esemka bukan kasus. Jokowi belum bisa memastikan apakah akan datang saat sidang di pengadilan.

    Dirinya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pengacara. Mengenai pabrik mobil Esemka yang dianggap tidak beroperasi, Jokowi menyatakan bahwa pabrik mobil Esemka dikelola swasta.

    Sebagai wali kota, dulunya ia hanya mendorong hasil karya anak anak SMK dengan teknisi di bidang otomotif. “Kita mendorong untuk mengajak uji emisi. Itu yang harus dilakukan pemerintah. Setelah itu, ada yang ingin berinvestasi atau tidak itu persoalan lain,” katanya.

    Pihaknya juga mendorong berinvestasi ke mobil Esemka. Namun diakui, investasi di bidang otomotif saingan tidak mudah dengan principal yang sudah lama dan harga yang kompetitif. Pelayanan purna yang ada di semua bengkel.

    Jokowi menegaskan bahwa persoalannya sangat kompleks tak hanya soal pembuatannya. Semua menjadi urusan swasta dan urusan pemerintah mendorong apa pun produk yang dihasilkan rakyat agar ada yang berinvestasi.

  • Bikin Orang Tergiur Beli, Kini Digugat

    Bikin Orang Tergiur Beli, Kini Digugat

    Jakarta

    Nama Jokowi memang cukup lekat dengan mobil Esemka. Sejak perdana kehadiran Esemka, Jokowi selalu ada. Tapi kini Jokowi digugat gegara Esemka.

    Keberadaan mobil Esemka sering menyita perhatian publik. Tak sedikit pula yang mengaitkan mobil itu dengan Presiden ke-7 Joko Widodo. Bukan tanpa alasan, sepanjang Esemka berkiprah, boleh dibilang selalu ada Jokowi.

    Dalam catatan detikOto, pengembangan Esemka telah dimulai pada 2007, awalnya ini dibuat sebagai proyek belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Solo, Jawa Tengah. Kemudian pada Mei 2009, karya pikap bernama Digdaya muncul ke publik.

    Publik kian mengenal Esemka usai digunakan menjadi mobil dinas Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo pada tahun 2005-2012. Saat Jokowi ikut Pilkada DKI Jakarta 2012, mobil tersebut sempat digunakan dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta. Namun, pamor Esemka sempat tenggelam ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta (2012-2014). Meski demikian, Esemka meroket lagi saat Jokowi mengadakan kampanye Pilpres 2014.

    Sempat meredup, nama Esemka kembali mencuat pada 2019. Pada September 2019, PT Solo Manufaktur Kreasi yang merupakan produsen mobil Esemka meresmikan pabriknya di Desa Demangan, Boyolali. Pada saat peresmian pabrik itu, terlihat beberapa mobil pikap Esemka berjejer rapi. Keseluruhannya berkelir putih. Menariknya, pada saat peluncuran itu, Jokowi hadir sekaligus turut meresmikan.

    Jokowi juga sempat menjajal berada di kursi penumpang pikap Esemka Bima. Jokowi mengacungi jempol untuk keberanian Esemka mendobrak pasar otomotif dalam negeri.

    “Tidak mudah, tidak gampang, masuk pasarnya ini juga tidak gampang dan tidak mudah. Tetapi kalau kita sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya kita sendiri, brand dan prinsipal kita sendiri ini akan laku,” ujar Jokowi pada 2019 dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet.

    Jokowi kala itu juga mengungkap banyak yang bertanya kepada dirinya kenapa mau ikut meresmikan pabrik Esemka. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dia ingin mendukung pengembangan industri otomotif nasional, mendukung merek lokal sekaligus merek nasional. Tak kalah penting, Jokowi juga turut mempromosikan agar masyarakat membeli mobil Esemka.

    “Saya tidak ingin maksa pada Bapak/Ibu dan Saudara-saudara semuanya untuk beli, tapi kalau lihat produknya tadi saya sudah buka, sudah coba, sudah lihat, sudah tes memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangetan apalagi yang impor,” lanjut Jokowi.

    Jokowi dan Esemka Digugat

    Keterkaitan antara Jokowi dan Esemka itu pun membuat warga Solo bernama Aufaa Luqmana Re A tertarik membeli mobil Esemka. Aufaa bahkan berniat membuka usaha rental pikap dengan menggunakan dua Esemka Bima sebagai armadanya. Aufaa sudah mengunjungi pabrik Esemka di Boyolali pada tahun 2021 sekaligus bertemu tim pemasaran. Namun hingga saat ini, belum ada transaksi yang dilakukan karena mobilnya disebut tidak ada, sebagaimana diceritakan kuasa hykum Aufaa, Sigit N Sudibyanto.

    “Kita sama sekali belum bayar DP, tapi kita sudah survei ke pabrik atau gudangnya. Ketemu pihak marketingnya, tapi belum melakukan transaksi apa pun. Tapi sudah kadung berharap, jadi kecewa,” ungkap Sigit dikutip detikJateng.

    Hingga akhirnya, Aufaa melayangkan gugatan kepada Jokowi dan Esemka. Esemka dianggap gagal sebagai mobil nasional dan Jokowi dianggap melakukan tindakan wanprestasi. Dia pun menuntut agar para tergugat membayar kerugian sebesar Rp 300 juta yang setara dengan harga dua unit mobil Esemka Bima.

    “Pihak penggugat merasa dirugikan kepentingan hukumnya sehingga menuntut para tergugat paling rendah harga mobil pikap Esemka masing-masing Rp 150 juta. Karena dia ingin beli dua mobil, jadi Rp 300 juta. Terhadap PT Solo Manufaktur Kreasi, penggugat meletakkan sita jaminan, agar tergugat memenuhi prestasinya apabila gugatan dikabulkan,” jelas Sigit.

    (dry/rgr)