Produk: emas

  • Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto merasa terhormat bisa bertemu dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” kata Hendy, Kamis (11/4/2024).

    Hendy dan Arif bertemu di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Senin (8/4/2024) dini hari, tanpa sepengetahuan media massa. Dalam pertemuan itu, Arif ditemani sejumlah pengurus DPC dan enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    Dalam pertemuan itu, Hendy meminta maaf kepada Arif Wibowo. “Kalau kemarin dalam pemilihan presiden Mas AW sempat sedikit agak kesal dengan saya, saya minta maaf. Beliau senior, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya ngomong: ‘Mas AW, saya kirim pesan WA ke Sampeyan. Kenapa tidak dijawab? Aku minta maaf punya salah. Tapi WA saya jangan tidak dijawab. Masa tidak dijawab? Salah saya apa?’ kata Hendy, menirukan percakapannya dengan Arif.

    Arif mengaku tidak sempat menjawab pesan WhatsApp dari Hendy. “Ya sudahlah, Mas, saya minta maaf,” kata Hendy sekali lagi.

    Hendy kemudian meminta Arif menjaga kesehatan. “Mas AW ini memberikan perhatian betul kepada partai dan masyarakat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif soal kesiapannya mencalonkan diri kembali dalam pemilihan kepala daerah Jember. “Saya bilang: saya minta PDI Perjuangan memberikan rekomendasi kepada saya. Dulu (saat Pemilihan Kepala Daerah Jember 2020) sebelum ke partai lain, saya ke PDI Perjuangan dulu,” katanya.

    Saat itu, Hendy menyebut dirinya masih belum berjodoh dengan PDI Perjuangan. “Kalau sekarang jangan tidak berjodoh lagi, Mas. Harus berjodoh. Saya ngomong apa adanya, tidak dibuat-buat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif, bahwa sudah melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai bupati sejak Februari 2021. “Tidak ada alasan PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada saya. Panjenengan (Anda) dan PDI Perjuangan adalah pihak yang mengkritik saya dari awal sampai sekarang. Kritik PDI Perjuangan luar biasa, menjadikan saya emas murni,” katanya.

    “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” kata Hendy.

    Hendy meminta kepada Arif dan PDI Perjuangan untuk mengoreksi kepemimpinannya selama ini. “Mana yang tidak bermanfaat dan mana yang merugikan masyarakat. Kalau ada kekurangan, itu karena ketidakmampuan saya dan akan saya perbaiki. Tapi kalau itu sebuah keberhasilan, Anda harus ngomong bahwa itu berhasil,” katanya.

    Hendy mempersilakan PDI Perjuangan mengklaim keberhasilan pembangunan di Jember dan terus melakukan kritik. “Semakin dikiritik, semakin saya jadi emas,” katanya.

    “Tolong dibandingkan antara bupati sebelumnya dengan kondisi saat ini. Kalau memang ada kekurangan, dan itu tidak bagus, wajib diganti, jangan pernah kasih saya rekom. Tapi kalau ini benar, bermanfaat bagi masyarakat, Sampeyan wajib memberi rekom saya,” kata Hendy kepada Arif.

    Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun. ‘Tolong semua kebijakan yang masih kurang dibandingkan dan diukur dengan masa pemerintahan yang hanya dua tahun, dengan kondisi birokrasi yang saat itu kita tahu seperti apa,” katanya.

    Hendy akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan rekom PDI Perjuangan dan siap memenuhi semua persyaratan pencalonan bupati. “Pokoknya rekom kepada saya. Kalau tidak ke saya, nanti Sampeyan keliru lagi dua kali,” katanya.

    Arif Wibowo tertawa. “Mas Hendy ini ada-ada saja,” katanya, sebagaimana ditirukan Hendy.

    Hendy senang Arif menyapanya dengan ‘Mas’. “Beliau jarang sekali memanggil saya bupati. Beliau memanggil saya ‘Mas Hendy’. Saya senang dipanggil ”Mas Hendy’ oleh Mas Arif,” katanya.

    “Beliau betul-betul menunjukkan diri negarawan yang mengajari adiknya. Aku diajari. Aku nurut dengan beliau. Beliau pintar. Oleh sebab itu, saya sangat hormat. Dengan dipanggil ‘Mas Hendy’, saya merasa dijadikan adik betul. Aku lebih suka dipanggil Mas Hendy daripada Pak Bupati sama Mas Arif’,” kata Hendy. [wir]

  • Said Abdullah: Ramadhan Mengisi Energi Gotong Royong

    Said Abdullah: Ramadhan Mengisi Energi Gotong Royong

    Surabaya (beritajatim.com) – MH Said Abdullah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim mengatakan, bulan Ramadhan segera berlalu dan meninggalkan berbagai kesan yang pada setiap orang.

    “Bahkan, suara Ramadhan juga memberi kesan bagi warga non muslim, mereka ikut berjualan dan membeli ta’jil. Ikut meramaikan ngabuburit sebagai tradisi khas Islam nusantara,” katanya, Minggu (7/4/2024).

    Pancaran spiritual Ramadhan memberikan penyegaran luar biasa, sepanjang satu bulan berbagai kegiatan keagamaan demikian khusu’ dilaksanakan kaum muslim di pelosok negeri.

    Masjid-masjid dipenuhi berbagai aktivitas keagamaan seperti tadarus, ceramah jelang tarawih, kuliah subuh, pesantren kilat dan lainnya. Semua diharapkan makin meningkatkan kualias keimanan, nilai-nilai spiritual-transendental

    “Tentu saja, berbagai kegiatan keagamaan tak hanya menjadi penataan rohani, peningkatan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Aktivitas Ramadhan, terutama puasa menahan lapar dan haus, harusnya mengalirkan perasaan empati untuk ikut merasakan rasa serba kekurangan yang dirasakan saudara saudara kita yang fakir dan miskin. Dari rasa empati itulah bisa membuahkan daya dorong untuk untuk berbagi dan peduli,” ujarnya.

    “Pada bulan Ramadhan kita menyaksikan dan merasakan berbagai aktivitas sosial seperti pembagian ta’jil, makanan berbuka puasa, santunan anak yatim dan kalangan kurang mampu, pasar murah dan lainnya. Mosaik indah, warna warni aktivitas sosial sepanjang Ramadhan hendaknya menjaga sikap mental kita untuk terus berbagi dan peduli, menjaga diri tangan diatas untuk terus memberi,” tambahnya.

    Di ujung Ramadhan, seluruh umat muslim yang mampu diwajibkan untuk berzakat fitrah. Kewajiban berzakat fitrah menegaskan, bahwa Islam bukan semata urusan transendensi.

    “Bagi muslim sejati kesalehan transendensi saja tidak cukup. Zakat Fitrah adalah pesan atas pentingnya bagi semua muslim untuk menjaga kesalehan sosial, sebagai satu tarikan napas dengan kesalehan ritual,” tuturnya.

    Di Indonesia semangat berbagi patut diapresiasi sudah mentradisi, terutama di desa desa. Saling berbagi bahan makanan dan makanan bukanlah sesuatu yang istimewa, hal itu menjadi praktik hidup sehari-hari bangsa. Bahkan, saling menukarkan tenaga, dengan bergotong royong membangun rumah tetangga, dan fasilitas umum dengan mudah kita jumpai di desa desa. “Modal sosial ini perlu terus kita rawat, kita wariskan tradisi baik ini kepada anak cucu kita,” imbuhnya.

    Penelitian Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index, pada tahun 2022 mencatatkan masyarakat Indonesia kembali dinilai paling dermawan sedunia. Posisi tertinggi itu, merupakan ketiga kalinya disandang masyarakat Indonesia. Semangat kepedulian dan tolong menolong masyarakat Indonesia mengalahkan Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kenya. Sangat luar biasa.

    Mudah sekali melacak tingginya semangat kepedulian masyarakat Indonesia. Cobalah simak bila terjadi musibah di bagian negeri ini seperti banjir, gempa bumi, kecelakaan dan musibah lainnya. Semangat kebersamaan untuk saling membantu sangat luar biasa. Mudah sekali berbagai lembaga menghimpun dana bantuan dari seluruh kalangan masyarakat.

    Namun, sikap mental dan konsistensi bangsa memang sangat manusiawi, terkadang semangat peduli dan berbagai, semangat gotong royong mengalami pasang-surut, dengan segala problematika yang menyertainya. Melalui momentum Ramadhan yang dijalani ini menjadi kesempatan emas menyegarkan kembali, mengisi kembali energi kedisiplinan dan konsistensi untuk peduli dan berbagai, menjaga mental gotong royong tetap menyala dalam hati.

    “Kita yakin, begitu Ramadhan berlalu, energi kita untuk terus peduli dan berbagi tetap terjaga dengan baik. Mentalitas kita dikuatkan kembali melalui penggemblengan selama Ramadhan. Dan, energi itu akan tetap terjaga, bukankah banyak ritus keagamaan dan budaya kita untuk selalu mengingatkan kita untuk tidak berpaling dari semangat peduli dan berbagi?” jelasnya.

    :Idul Fitri dipraktikkan dengan saling bermaaf-maafkan, dan berbagi makanan. Idul Adha kita jalani dengan berbagi daging hewan kurban, demikian juga tahun baru Islam kita jalani di Bulan Muharam dengan di sunnahkan untuk berpuasa, semua pesan sentralnya adalah peduli dan berbagi, bergotong royong,” tambahnya.

    “Semangat untuk berbagi dan peduli menjaga kita tidak lupa diri. Dan setiap Ramadhan kita kembali di ingatkan, alarm zakat fitrah menyala sebagai tanda, bahwa dunia dan seisinya adalah sarana kita berbagi dan peduli. Dan Idul Fitri menggugurkan seluruh keangkuhan diri, untuk saling bersimpuh, saling maaf-memaafkan,” pungkasnya.

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Minal Aidin Wal Faidin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. (tok)

  • Dita dan Kate Adu Akting dengan Artis di Film Garapan ARTV Surabaya

    Dita dan Kate Adu Akting dengan Artis di Film Garapan ARTV Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Di kota Surabaya yang penuh semangat, sekelompok anak muda dari ARTV Production menuangkan passion mereka dalam film pendek berjudul “The Simple Will From Grandma”.

    Tak hanya mengasah bakat, mereka mendapat kesempatan emas untuk beradu akting dengan aktris legendaris, Ingrid Widjanarko.

    Dita Silvia Angraini, yang berperan sebagai Bu Eva, Kepala Sekolah, menceritakan pengalamannya.

    Karakternya yang tegas dan berwibawa dituntut untuk menegur cucu-cucu nenek yang prestasinya menurun dan membuat keributan. Beradu akting dengan Ingrid Widjanarko memberikannya banyak pelajaran berharga.

    Dita silvia Angraini yang berusia 26 Tahun dan tinggal di Bungurasih Sidoarjo ini mempunyai hobi berenang.

    Kate Ivanka Purnomo, yang memerankan Jennie, cucu kesayangan nenek, merasakan transformasi karakter yang menarik.

    Awalnya manja dan sopan, Jennie berubah menjadi egois setelah mendapat warisan. Pengalaman beradu akting dengan Ingrid Widjanarko membuka wawasannya tentang dunia akting profesional.

    Miss Vianney Nana, Sutradara film ini, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ingrid Widjanarko atas dedikasi dan ilmu yang dibagikan kepada para murid ARTV School.

    Miss Vianney berharap dapat kembali berkolaborasi dengan Ingrid Widjanarko di masa depan.

    “Saya berharap dapat kembali berkolaborasi dengan Inggrid Widjanarko di lain kesempatan,” kata Miss Vianney Nana.

    Kate Ivanka Purnomo di Film Pendek garapan ARTV Production

    ARTV School berkomitmen untuk menjadi wadah bagi talenta muda di bidang seni peran. Dengan menghadirkan mentor berpengalaman seperti Ingrid Widjanarko, ARTV School membantu para muridnya untuk mengembangkan potensi dan meraih mimpi mereka di dunia entertainment.

    Film “The Simple Will From Grandma” bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga bukti semangat generasi muda Surabaya dalam dunia akting.

    Dibimbing oleh mentor handal dan terinspirasi oleh aktris legendaris, mereka melangkah maju menuju mimpi mereka di dunia entertainment.(ted)

  • Hindari Kemacetan Beberapa Titik di Jalur Ngawi-Bojonegoro Hingga Babat Lamongan

    Hindari Kemacetan Beberapa Titik di Jalur Ngawi-Bojonegoro Hingga Babat Lamongan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Beberapa titik jalan nasional di wilayah Kabupaten Bojonegoro perlu dihindari. Terutama saat arus mudik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebab, beberapa titik tersebut merupakan kawasan rawan macet.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama mengatakan, beberapa titik rawan kemacetan sudah dipetakan. Terutama jalur nasional Babat – Bojonegoro maupun Bojonegoro -Ngawi atau arah Blora.

    “Satlantas sudah memetakan daerah rawan kemacetan saat arus mudik, termasuk menyiapkan pola-pola untuk mengurai apabila terjadi kepadatan maupun kemacetan arus lalin,” ujarnya, Sabtu (6/4/2024).

    Titik rawan kemacetan yang telah ditentukan Satlantas Polres Bojonegoro, sebagai jalur yang rawan macet, yakni Bojonegoro Pertigaan SMP Baureno, Pasar Pasinan Baureno, dan Perempatan Padangan.

    Sementara, untuk titik yang rawat terjadi penumpukan atau kepadatan kendala saat arus mudik, yakni Perempatan Sumberrejo, Proliman Kapas, dan Pasar Kalitidu. Untuk mengurai kemacetan kendaraan saat arus mudik lebaran telah dibentuk tim urai dan jalur alternatif.

    “Saat arus mudik lebaran nanti, Satlantas Polres Bojonegoro telah membentuk tim urai kemacetan dan menyiapkan jalur pengalihan arus,” ungkap Ipda Septian.

    Disinggung terkait pemasangan barrier di setiap perempatan yang rawan terjadi penumpukan, Polisi berpangkat balok satu emas itu mengaku, akan melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu di lapangan.

    “Kalau (pemasangan barrier) itu nanti dilihat dulu seperti apa kondisi di lapangan, mas,” jelasnya.

    Ipda Septian menandaskan bahwa, selama masa arus mudik, Satlantas Polres Bojonegoro telah menyiapkan pola-pola untuk mengurai jika terjadi kepadatan hingga kemacetan arus lalu lintas (Lalin) di Bojonegoro saat arus mudik lebaran 2024. [lus/ted]

  • Kritik Kebijakan Kemendikbudristek Soal Pramuka, DPRD Jatim: Tak Hargai Sejarah

    Kritik Kebijakan Kemendikbudristek Soal Pramuka, DPRD Jatim: Tak Hargai Sejarah

    Surabaya (beritajatim.com) – Komisi E bidang pendidikan DPRD Jatim mengkritik kebijakan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang tak lagi mewajibkan para pelajar tingkat SMP-SMA mengikuti ekstrakurikuler pramuka.

    Anggota Komisi E DPRD Jatim, Deni Wicaksono menyebut kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Mendikbudristek 12/2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah itu tidak menghargai faktor kesejarahan pramuka.

    Selain itu, dia menilai Kemendikbudristek gagal memahami pentingnya keberadaan Pramuka dalam membentuk karakter pelajar.

    Kehadiran regulasi anyar itu mencabut Permendikbud 63/2014 yang di dalamnya turut mengatur pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah.

    “Kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim layak disesalkan karena menabrak logika dan filosofi pembentukan karakter generasi muda,” ujar Deni, Jumat (5/4/2024).

    Deni menegaskan gerakan kepramukaan mestinya diperkuat, terus disempurnakan. Hal itu untuk membentuk karakter pelajar, bukan malah dikerdilkan.

    “Omong kosong kita bicara penyiapan generasi menyongsong Indonesia Emas 2045 bila urusan pembentukan karakter seperti ini diabaikan, bahkan oleh menteri yang harusnya mengambil tanggung jawab penuh terhadap masa depan generasi,” tegas dia.

    Deni menyebut sejumlah aspek penting mengapa kebijakan Mendikbudristek itu harus dikritisi, dan bahkan perlu ditinjau ulang. Pertama, urgensi pendidikan kepramukaan dalam membentuk karakter pelajar. Pramuka dalam berbagai kegiatannya bertujuan membentuk para anggotanya menjadi pribadi yang berkarakter.

    “Punya jiwa patriotik, disiplin, gotong royong, berjiwa penuh kasih, senang melihat orang lain senang, susah melihat orang lain susah. Bila generasi pelajar kita terus dididik seperti itu, kelak mereka bisa menjadi generasi yang tak hanya menguasai sains, tapi juga penuh karakter khas yang welas asih pada sesama,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.

    Aspek kedua, lanjut Deni, adalah tinjauan sejarah. Pramuka hadir dan berkontribusi untuk Indonesia bukan baru dalam hitungan beberapa tahun, melainkan puluhan tahun silam.

    Bahkan gerakan pramuka memiliki undang-undang tersendiri, yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, yang menjadi bukti pengakuan negara terhadap eksistensi Pramuka.

    Gerakan Pramuka di Indonesia, terang Deni, hadir sejak 1912 dengan dibentuknya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

    Seiring perjalanan waktu, lahirlah berbagai organisasi kepanduan di Indonesia.

    Pada 1928, dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia yang berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia.

    Pada 1945, lahir organisasi Pandu Rakyat Indonesia melalui Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Solo. Lalu Presiden Soekarno menetapkan seluruh organisasi kepanduan di Indonesia disatukan menjadi Praja Muda Karana (Pramuka) yang diperkenalkan pada 14 Agustus 1961 di Jakarta. Tanggal itulah yang kini diperingati sebagai Hari Pramuka.

    “Berbagai organisasi kepanduan yang telah membentuk Pramuka memiliki rekam jejak panjang dan positif di Indonesia, bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka,” kata dia.

    Deni mengatakan faktor kesejarahan yang kuat membuktikan kontribusi nyata pramuka dalam mewarnai kehidupan bangsa. Dengan sendirinya, lanjut dia, menjadi bukti bahwa pramuka mampu menghasilkan generasi tangguh untuk Republik Indonesia.

    “Oleh karena itu, kami berharap kepramukaan tetap menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah. Tentu perlu dilakukan berbagai penyempurnaan dan adaptasi terhadap tantangan zaman, tetapi jangan kemudian malah tidak diwajibkan bagi generasi penerus bangsa,” pungkas alumnus Universitas Airlangga Surabaya tersebut.[asg/ted]

  • Angka Stunting di Kabupaten Mojokerto Turun Menjadi 9,6 persen

    Angka Stunting di Kabupaten Mojokerto Turun Menjadi 9,6 persen

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mencatat angka prevalensi stunting di Kabupaten Mojokerto berhasil diturunkan hingga 9,6 persen. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mewanti-wanti agar upaya dalam menurunkan stunting terus digenjot, mengingat sifat stunting fluktuatif seiring kelahiran bayi-bayi baru.

    Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto saat menggelar Rembuk Stunting Kabupaten Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Selasa (2/4/2024). Rembuk stunting yang bertajuk ‘Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Menuju Indonesia Emas 2045’ ini, diikuti sedikitnya 130 peserta.

    Yakni Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Mojokerto, satuan tugas (satgas) stunting, Camat se-Kabupaten Mojokerto, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Mojokerto, dan 26 Kepala Desa lokus stunting. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Teguh Gunarko selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Dirjen Bangda Regional 3 Perwakilan Jatim, dan tim ahli pemberdayaan masyarakat.

    “Bayi-bayi baru lahir akan menentukan angka stunting. Itulah mengapa kata kuncinya adalah mencegah, alih-alih menangani yang sudah jatuh stunting. Maka dari itu kita tidak boleh lepas perhatian dari bumil (ibu hamil) agar jangan sampai melahirkan bayi stunting. Angka stunting di Kabupaten Mojokerto terus mengalami penurunan,” ungkapnya.

    Hal tersebut terlihat dari hasil survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 lalu menunjukkan angka stunting Kabupaten Mojokerto mencapai 27,4 persen. Pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Mojokerto turun menjadi 11,6 persen, dan saat ini tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Mojokerto terus menurun sampai 9,6 persen.

    “Alhamdulillah angka stunting kita terus turun kini menjadi 9,6 persen. Padahal ketika awal saya menjabat di 2021, angkanya mencapai 27,4 persen. Itu artinya 1/3 balita kita di Kabupaten Mojokerto kondisinya stunting. Ternyata angka ini sebenarnya sampling yang dilakukan SSGI. Maka saat itu juga saya minta Dinkes untuk mengukur balita se-Kabupaten Mojokerto agar data akurat,” katanya.

    Setelah itu, lanjut Bupati, kemudian angka stunting di Kabupaten Mojokerto turun jadi 11,6 persen. Hingga saat ini, angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa turun lagi hingga 9,6 persen. Selain itu, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto mengimbau agar mengawasi para remaja agar tidak kekurangan darah yang dapat menyebabkan melahirkan bayi stunting.

    “Kalau angka kita terus turun, jangan sampai ada bayi-bayi baru lahir stunting. Nah, dari beberapa kasus bumil bayi stunting, ternyata masalahnya ada ketika pas remaja (anemia). Seperti halnya kehamilan tidak diinginkan, ditambah lagi usia ibu yang belum matang untuk mengandung. Termasuk kita usahakan mencegah pernikahan dini,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, Sugeng Nuryadi mengatakan, dengan dilaksanakannya rembuk stunting tersebut diharapkan dapat membuat kebijakan percepatan penurunan stunting, strategi dan tantangan di Kabupaten Mojokerto.

    Berikutnya terdapat peran penting lintas sektor dan pemerintah desa dalam upaya percepatan penurunan stunting, dan ada hasil analisis situasi untuk lokasi desa prioritas percepatan penurunan stunting tahun 2024 dan tahun 2025. Serta terdapat rencana program atau kegiatan percepatan penurunan stunting di desa lokasi prioritas tahun 2024 dan tahun 2025.

    “Selanjutnya, terdapat pula penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting secara terintegrasi Kabupaten Mojokerto tahun 2024, dan penandatanganan berita acara rembuk stunting Kabupaten Mojokerto tahun 2024 antara ibu bupati, TPPS Kabupaten, TPPS Kecamatan dan TPPS desa,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Unik, Ribuan Makam Islam Kuno di Sudan Disusun Menyerupai Galaksi

    Unik, Ribuan Makam Islam Kuno di Sudan Disusun Menyerupai Galaksi

    Jakarta

    Para arkeolog di Sudan timur menemukan ribuan makam Islam abad pertengahan yang disusun dalam pola menyerupai galaksi. Penguburannya tampaknya berkumpul di sekitar satu makam yang menjadi pusat atau induknya dan dianggap sangat penting.

    Pemakaman ini ditemukan pada Juli di negara bagian Kassala. Tim peneliti internasional menggunakan citra satelit dan kerja lapangan untuk mengidentifikasi lebih dari 10 ribu makam yang tersebar di area seluas 4.144 meter persegi lebih. Temuan ini dipublikasikan di jurnal ilmiah PLOS One.

    “Dengan mata telanjang, jelas bahwa makam-makam yang bergerombol itu dikondisikan oleh lingkungan, namun makna yang lebih dalam mungkin tersirat dalam penataan ruangnya,” kata penulis utama studi Stefano Costanzo, arkeolog di University of Naples L’Orientale dikutip dari Live Science.

    Costanzo dan rekan-rekannya menggunakan proses Neyman-Scott Cluster, sebuah model yang awalnya dikembangkan untuk mempelajari pola spasial bintang dan galaksi untuk menganalisis penguburan dan menentukan lokasinya.

    Jenis makam yang tercatat termasuk qubba yang menarik secara visual, yang sejarah dan desain arsitekturnya menjadi bahan perdebatan, dan tumuli batu yang merupakan struktur relatif sederhana, tersebar luas di seluruh prasejarah dan sejarah Afrika.

    Analisis tersebut mengungkapkan enam kelompok dengan sub-kelompok penguburan yang bersarang di dalamnya. Para peneliti berpendapat bahwa makam induk, yang mirip dengan pusat galaksi, adalah makam tua yang memiliki makna budaya, dan makam yang lebih muda menyebar di sekelilingnya seperti bintang di cakram galaksi.

    Foto: Plos One

    “Pemakaman yang lebih tua dan lebih besar ini cenderung terkonsentrasi di lokasi yang menguntungkan dengan bahan bangunan yang tersedia,” kata penelitian tersebut.

    Menurut peneliti, masyarakat seminomaden Beja mungkin menjadikan kuburan tersebut sebagai kuburan suku atau keluarga. Suku Beja telah menghuni wilayah tersebut setidaknya selama 2.000 tahun, meskipun kelompok lain telah menetap di wilayah tersebut sebelum mereka.

    Para peneliti berharap penemuan ini akan menjelaskan sejarah kelompok tersebut. “Kebanyakan sarjana modern harus memanfaatkan referensi yang tersebar dalam teks sastra untuk menulis sejarah Beja, dan hasilnya kurang memuaskan,” kata Giovanni Ruffini , seorang sejarawan di University of Fairfield yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Jauh dari letaknya yang acak di lanskap Sudan, penempatan gundukan kuburan tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor geologis dan sosial, demikian menurut pernyataan tersebut.

    Rekan penulis studi Habab Idriss Ahmed, seorang arkeolog di Sudanese National Corporation for Antiquities and Museums yang memimpin kerja lapangan tim, mengatakan, “Studi semacam ini dapat menambah banyak informasi bagi kami sebagai arkeolog. Ini memberi kami banyak informasi mengenai luas wilayah yang diperluas oleh monumen pemakaman ini.”

    Foto: Plos One

    Para arkeolog lokal, yang terkadang bekerja sama dengan para cendekiawan dari tempat yang jauh, telah lama mempelajari Kassala. Namun, kurangnya infrastruktur dan lokasi terpencil di wilayah tersebut membuat sejarah budayanya belum sepenuhnya terungkap.

    “Saya pikir Sudan bagian timur, secara keseluruhan, layak mendapat pengakuan lebih secara resmi, tidak hanya dalam arti melindungi situs-situs dari penambangan emas, tapi bahkan mungkin untuk dicantumkan sebagai situs warisan resmi. Itu akan menjadi hasil yang sangat besar untuk penelitian semacam ini,” kata Costanzo.

    Di luar gundukan kuburan yang baru didokumentasikan, Sudan adalah rumah bagi kekayaan arkeologi, termasuk monumen pemakaman dan sisa-sisa peradaban kuno Lembah Nil. Kota Meroe, misalnya, adalah rumah bagi piramida menakjubkan berusia ribuan tahun yang berdiri setinggi 30 meter.

    Dan, awal tahun 2021, tim peneliti terpisah menemukan sebuah katedral abad pertengahan yang sangat besar di Sudan utara. Sebagai bagian dari Makuria, sebuah kerajaan dongeng Nubia yang sebagian besar telah dilupakan, gereja tersebut kemungkinan besar berfungsi sebagai pusat kekuasaan Kristen sekitar 1.000 tahun yang lalu, kata arkeolog Arthur Obluski.

    Ia menambahkan bahwa kerajaan tersebut menghentikan kemajuan Islam di Afrika selama beberapa ratus tahun, bahkan ketika umat Islam menaklukkan setengah dari Kekaisaran Bizantium.

    [Gambas:Youtube]

    (rns/rns)

  • Dikeroyok Kritik Koalisi Partai Pendukung Sendiri, Bupati Jember: Fenomena Istimewa

    Dikeroyok Kritik Koalisi Partai Pendukung Sendiri, Bupati Jember: Fenomena Istimewa

    Jember (beritajatim.com) – Tanda-tanda pecah kongsi antara Bupati Hendy Siswanto dengan koalisi partai pendukungnya di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, terlihat dalam sidang paripurna Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023, di gedung DPRD Jember, Sabtu (30/3/2024) malam.

    Enam legislator Partai Gerindra, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera yang jadi pengusung saat Pilkada 2020 menginterupsi jalannya sidang dan menghujani Hendy dengan kritik pedas. Wakil Ketua DPRD Jember dari Partai Nasdem, Dedy Dwi Setiawan, yang memimpin sidang pun membuka ruang sebebasnya kepada rekan-rekannya.

    Menanggapi itu, Hendy tak terlalu risau. “Ini fenomena istimewa. Sebuah kemajuan yang bagus buat teman-teman Dewan. Apalagi kan barusan (setelah pemilu), ada konstalasi politik yang berubah dari perolehan kursinya,” katanya.

    “Kalau mengomentari, berarti mereka cinta dengan saya. Begitu dikomentari semakin pedas, semakin emas cinta itu,” kata Hendy.

    Hendy melihat ada perubahan semangat yang patut dihargai. “Artinya ke depan, kawan-kawan Dewan akan lebih rigid dalam melihat kegiataan-kegiatan kami. Saya mengapresiasi. Ini bagus semua. Tidak ada satu pun usulan yang tidak bagus,” katanya.

    Hendy menilai semua kritik itu masukan. “Setiap koreksi adalah sebuah perbaikan. Setiap koreksi adalah penyempurnaan. Tidak ada yang sempurna dari yang kami lakukan,” katanya.

    Hendy sudah memaparkan 94 capaian prestasi sepanjang tahun lalu dalam nota pengantar LKPJ. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa kinerja Pemkab Jember diapresiasi pihak lain dan ada hasilnya. “Kami harus tunjukkan bahwa ini hasilnya,” katanya.

    Hendy tidak merasa cemas bakal ditinggalkan oleh koalisi partai pendukungnya saat Pilkada 2020 jelang pemilihan serupa pada November 2024. “Justru saya mau ambil (dukungan) semuanya. Seluruh partai harus mendukung bupati,” katanya.

    “Dari dulu saya serius terus dengan partai-partai. Dari DPC (Dewan Pimpinan Cabang), DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Jawa Timur, sampai Pusat kami serius,” kata Hendy. [wir]

  • Musrenbang Lamongan: Pondasi Songsong Indonesia Emas 2045

    Musrenbang Lamongan: Pondasi Songsong Indonesia Emas 2045

    Lamongan (beritajatim.com) – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2025 dan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2025-2045 Kabupaten Lamongan dijadikan sebagai pondasi untuk menyongsong Indonesia Emas.

    Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat memberikan arahan pada kegiatan Musrenbang, di Aula Gajah Mada Gedung Pemkab Lantai 7.

    “Perencanaan ini akan dijadikan pondasi serta spirit dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan ke depan. Sehingga tidak hanya menciptakan kejayaan Lamongan yang berkeadilan, melainkan juga berkontribusi dalam mewujudkan program nasional Indonesia emas 2045,” tutur Bupati Yuhronur, Jumat (29/4/2024).

    Orang nomor satu di Lamongan ini juga menerangkan bahwa ada dua puluh isu strategis yang harus diperhatikan dalam rancangan RPJPD Kabupaten Lamongan 2025-2045.

    Kedua puluh isu itu antara lain peningkatan kualitas pendidikan dan literasi masyarakat, pemenuhan kualitas kesehatan, jaminan kesejahteraan dan perlindungan sosial, pembangunan daya saing pemuda, pariwisata, insfrastruktur, dan lainnya.

    Menurut Yuhronur, isu strategis tersebut harus dituntaskan sehingga mampu merealisasikan visi maju, harmonis, dan berkelanjutan.

    “Ada 20 isu yang jadi perhatian kita, juga ada tujuh indikator sasaran yang harus diwujudkan yakni pertumbuhan ekonomi, daya saing SDM, kapasitas penanganan bencana berkualitas, kualitas lingkungan hidup semakin baik, tingkat kemiskinan dan tingkat ketimpangan berkurang, serta daya saing yang terus meningkat,” paparnya.

    Dalam hal ini, Bupati Yuhronur juga menerima pokok pikiran (Pokir) dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan Abdul Ghofur, yang mana di dalam pokir itu terdapat 8 preferensi.

    Adapun 8 preferensi itu masing-masing meliputi bidang isnfrastruktur (pembangunan tembok penahan tanah, pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi pertanian dan pemukiman, menanggulangi masalah banjir, penerangan jalan umum), kesehatan (meningkatkan pelayanan dan sarana dan prasarana.

    Lalu pendidikan (membangun atau rehab gedung sekolah dan lainnya), ekonomi (penigkatan pengawasan dan pembinaan usaha mikro, memfasilitasi sisi manajemen pemasaran), pariwisata (mengelola sarana dan prasaranan tempat parker di lokasi wisata).

    Serta pertanian (pemberdayaan kelompok tani, ketersediaan pupuk subsidi dan alsintan modern, penanganan hama sawah), dan sosial (pengawasan penyaluran bantuan kepada masyarakat agar tepat sasaran).

    Ditambahkan oleh Yuhronur, transformasi pembangunan berkelanjutan di Lamongan akan terwujud jika ada sinergi yang kuat dari seluruh kalangan mulai pemerintah, stakeholder, akademisi, hingga masyarakat.

    “Contoh dari tranformasi Lamongan ialah aktivasi Lapangan Gajah Mada, operasional ringroad utara Lamongan, pembangunan flyover ringroad selatan, dan lainnya,” imbuhnya.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Jawa Timur Sigit Panoentoen dalam arahannya mengatakan bahwa Kabupaten Lamongan harus dengan sungguh menyusun rencana aksi pembangunan dalam Musrenbang.

    Pasalnya, Sigit menilai, Lamongan menjadi bagian dari daerah Gerbangkertosusila plus di Jawa Timur, yang mana daerah tersebut sebagai pusat utama rencana pengembangan kawasan industri, sentra investasi yang bersifat capital insensice dan memerlukan SDM yang berkualitas tinggi.

    “Kami memberikan apresiasi kepada Kabupaten Lamongan yang berhasil melampaui indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Timur. Pada tahun 2023 IPM Lamongan berada pada angka 75.29,” bebernya.

    Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Lamongan Sujarwo mepaporkan, Musrenbang ini menghasilkan usulan dalam SIPD RI sebanyak 12.855 usulan. Dia menuturkan, pembangunan pada tahun 2025 ini bertajuk ‘Menguatkan stabilitas sosial, ekonomi, dan pengembangan industri sektor unggulan melalui perluasan pasar dan daya saing regional’.

    “Tahun 2025 ada enam rancangan awal prioritas pembangunan meliputi peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan berbasis teknologi, penguatan kualitas dan kuantitas produksi komoditas unggulan Umkm, peningkatan stabilitas sosial, dan lainnya,” tutupnya.[riq/aje]

  • Ini Fokus DPRD Jatim untuk Indonesia Emas 2045

    Ini Fokus DPRD Jatim untuk Indonesia Emas 2045

    Surabaya (beritajatim.com) – DPRD Jatim saat ini sedang fokus menggodok rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur yang diproyeksikan untuk tahun 2025-2045.

    RPJPD Jatim ini sebagai upaya untuk mewujudkan misi Indonesia Emas 2045, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan berpedoman kepada Instruksi No. 1/2024 tentang pedoman penyusunan RPJPD Tahun 2024-2045.

    Untuk itu, Anggota Panitia Khusus (Pansus) RPJPD Jatim 2025-2045, Dr Sri Untari Bisowarno,M.AP., menjelaskan, bahwa visi RPJPD tersebut akan diselaraskan dengan visi pemerintah pusat perihal Indonesia Emas 2045, yaitu negara nusantara berdaulat, maju dan berkelanjutan.

    “Visi RPJPD Jatim akan selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yakni sama-sama memuat konsep maju dan berkelanjutan, hal ini dimaksudkan agar visi nasional dan visi daerah soal Indonesia Emas 2045 tidak berseberangan,” ujar Sri Untari kepada media usai kunjungan di Kantor Bappenas.

    Perempuan yang juga Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur ini menambahkan, bahwa RPJPD Jatim mengandung 5 sasaran visi, 8 misi, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator utama pembangunan.

    “Semua RPJPD baik itu provinsi maupun kabupaten/kota harus mengandung angka 5, 8, 17, dan 45 sebagai perwujudan dari simbol pancasila, yang lahir pada 17 Agustus 1945. Selain itu konteks kata maju dan berkelanjutan itu juga harus ada dalam setiap elemen RPJPD,” tambahnya.

    Sementara itu, rancangan awal RPJPD Jatim turut memuat arah pembangunan Provinsi Jawa Timur yang telah dielaborasi dengan arah kebijakan per tahapan pembangunan 2025-2045.

    “Arah pembangunan Jatim akan berfokus terhadap aspek transformasi sosial, transformasi ekonomi, tata kelola, stabilitas, dan ketahanan sosial budaya dan ekologi. Arah pembangunan ini demi membentuk lingkungan dan SDM Jatim yang lebih berkualitas untuk generasi masa depan,” jelasnya.

    Karenanya, agar proses pembahasan dan proyeksi penyusunan RPJPD ini lancar dan sesuai target, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini melakukan kunjungan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melakukan konsultasi dan sharing.

    “Kita bekerjasama dengan Bappenas untuk membentuk RPJPD ini, mengingat RPJPD harus ikut mewujudkan Indonesia Emas 2045 sehingga diperlukan persamaan pandangan dengan pusat untuk bisa dikombinasikan, sehingga kita memutuskan konsultasi langsung dengan Bappenas,” pungkas Untari. [tok/suf]