Produk: emas

  • Jadi Korban Hipnotis, Warga Bandar Lampung Kehilangan Emas dan Dolar Rp327 Juta

    Jadi Korban Hipnotis, Warga Bandar Lampung Kehilangan Emas dan Dolar Rp327 Juta

    Liputan6.com, Bandar Lampung – Seorang warga Bandar Lampung bernama Elyana, 65 tahun menjadi korban hipnotis saat berbelanja di Pasar Gudang Lelang, Senin pagi (9/6/2025). Saat kejadian, Elyana kehilangan perhiasan emas, berlian, dan uang tunai dalam bentuk rupiah serta dolar Australia, dengan total kerugian mencapai Rp327 juta.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, saat Elyana tengah mencari kebutuhan sehari-hari. Tiba-tiba, dua perempuan yang tidak dikenal menghampirinya dan mengajak mengobrol. Salah satu dari mereka kemudian meminta Elyana untuk mengantarkannya ke penjual sereh merah yang disebut sebagai media pengobatan. “Mereka bilang, kalau yang minta sereh merah orang tua seperti saya, pasti dikasih, karena yang punya katanya kakek-kakek,” tutur Elyana usai membuat laporan di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (11/6/2025).

    Tanpa curiga, Elyana mengikuti kedua perempuan itu dan naik ke sebuah mobil Toyota Innova berwarna abu-abu dengan pelat nomor wilayah Bengkulu (BD). Di dalam kendaraan, ternyata sudah ada dua pria lainnya. Elyana menuturkan, setelah berada di dalam mobil, salah satu pria pelaku memegang telapak tangannya dan mengatakan bahwa dirinya sedang diikuti roh jahat.

    Bahkan, pria itu mengeklaim bahwa anak laki-laki korban terancam menjadi tumbal dari roh tersebut jika tidak segera ditangani. “Dia bilang saya bakal sial dan anak saya bisa jadi korban. Saya mulai panik karena dibujuk terus,” bebernya.

    Pelaku kemudian menawarkan “jalan keluar” agar Elyana bisa terbebas dari gangguan roh jahat. Syaratnya, korban harus menyerahkan sejumlah uang tunai, perhiasan, dan satu genggam beras sebagai syarat ritual. “Saya diminta keluarkan uang tunai Rp6 juta dari tas, lalu kartu ATM dan PIN juga diminta, saldo sekitar Rp21 juta. Perhiasan emas, berlian, dan uang dolar total Rp300 juta juga mereka ambil. Semuanya dibawa kabur,” jelasnya.

    Korban bilang, dia baru sadar setelah diturunkan di lokasi yang jauh dari pasar. Saat itu, seluruh barang berharganya sudah raib, termasuk saldo ATM yang hanya tersisa Rp145 ribu.

     

  • Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 18.000 Per Gram

    Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 18.000 Per Gram

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali naik pada perdagangan hari ini, Kamis (12/6/2025).

    Harga emas batangan Antam hari ini naik Rp 18.000 menjadi Rp 1,928 juta per gram dari sebelumnya Rp 1,910 juta per gram.

    Sementara itu, harga buyback emas Antam hari ini juga naik Rp 18.000 menjadi Rp 1,772 juta per gram.

    Sebagai catatan, puncak tertinggi harga emas Antam mencapai Rp 2,039 juta per gram yang tercatat pada Selasa (22/4/2025).

    Berikut harga emas Antam pada Kamis pagi hari ini:

    Harga emas 0,5 gram: Rp 1.014.000Harga emas 1 gram: Rp 1.928.000Harga emas 5 gram: Rp 9.444.000Harga emas 10 gram: Rp 18.810.000Harga emas 25 gram: Rp 46.862.500Harga emas 50 gram: Rp 93.605.000Harga emas 100 gram: Rp 187.090.000Harga emas 250 gram: Rp 467.337.500Harga emas 500 gram: Rp 934.375.000Harga emas 1.000 gram: Rp 1.868.600.000

    Kenaikan harga emas Antam hari ini mengikuti pergerakan harga emas global yang juga naik pada Rabu (11/6/2025), ditopang oleh angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memperkuat ekspektasi investor bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September.

    Berbeda dengan harga emas batangan Antam yang kembali naik, harga perak pada hari ini turun Rp 100 ke level Rp 20.150.

  • Cek Kesehatan Gratis untuk Semua, Inovasi Kesehatan Publik yang Terus Bertumbuh

    Cek Kesehatan Gratis untuk Semua, Inovasi Kesehatan Publik yang Terus Bertumbuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan program-program berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satu yang kini mulai dirasakan manfaatnya secara luas adalah program Cek Kesehatan Gratis (CKG) layanan skrining kesehatan tanpa biaya yang tersedia di ribuan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dan terbuka untuk semua warga, baik yang sudah maupun belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

    Diluncurkan secara resmi pada Februari 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 4,2 juta peserta hingga akhir April. Pemeriksaan dilakukan di lebih dari 9.300 puskesmas, mencakup layanan pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh, serta edukasi gaya hidup sehat. Antusiasme masyarakat terus bertumbuh, menunjukkan kesadaran yang meningkat terhadap pentingnya deteksi dini kondisi kesehatan.

    Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan bahwa pemerintah terus memperbarui perkembangan program ini. 

    “Beberapa waktu yang lalu, kita terus meng-update program pemeriksaan kesehatan gratis. Sekarang yang sudah mengakses adalah 4,4 juta pendaftar lebih,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2025.

    Ia juga menegaskan adanya tren positif sejak program ini dimulai. 

    “Kita lihat terjadi peningkatan terus sejak bulan Februari, Maret, April, dan tentu kita harapkan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan terus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

    Salah satu inovasi menarik dari CKG adalah skema “Cek Kesehatan Ulang Tahun”, yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan gratis ini pada hari ulang tahun mereka hingga 30 hari setelahnya. Program ini menyasar berbagai lapisan masyarakat, terutama kelompok usia produktif 25–59 tahun yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional. 

    Dalam hal ini, Ekonom PermataBank Josua Pardede mengatakan Skema inovatif seperti “Cek Kesehatan Ulang Tahun” memiliki relevansi ekonomi yang tinggi karena pendekatan ini mendorong masyarakat secara aktif memanfaatkan layanan kesehatan secara rutin dan tepat waktu, khususnya pada momen personal seperti ulang tahun. 

    “Hal ini bisa menciptakan perubahan perilaku yang lebih sadar kesehatan, dengan dampak positif berupa penurunan risiko kesehatan jangka panjang yang akan memperbaiki profil kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dampak ekonominya terlihat dalam bentuk efisiensi anggaran kesehatan, mengingat biaya pencegahan biasanya jauh lebih rendah dibandingkan pengobatan penyakit lanjutan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Josua mengungkapkan dengan pola konsumsi kesehatan preventif yang terbentuk akan sangat membantu pengelolaan anggaran kesehatan nasional dan mendorong efisiensi pembelanjaan publik. 

    Pendanaan program ini mengacu pada prioritas belanja negara dalam APBN 2025. Hingga April 2025, total anggaran kesehatan yang telah digunakan mencapai Rp 47,6 triliun, atau sekitar 21,8% dari keseluruhan pagu anggaran sektor ini. Realisasi tersebut mencakup Rp32,7 triliun melalui pengeluaran pemerintah pusat dan Rp 14,9 triliun melalui mekanisme transfer ke pemerintah daerah.

    Menanggapi hal ini, Josua menekankan pentingnya mekanisme pengawasan dan akuntabilitas harus diperkuat melalui integrasi data yang terpusat dan pengawasan lintas instansi. Pemerintah dapat menggunakan pendekatan serupa dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diterapkan dalam penyaluran bantuan sosial. 

    “Dengan melakukan integrasi data kesehatan daerah ke dalam sistem informasi kesehatan nasional, pemerintah bisa lebih mudah melacak realisasi belanja dan meminimalisir penyalahgunaan anggaran. Selain itu, audit berkala oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta verifikasi lapangan secara rutin oleh lembaga independen menjadi kunci untuk memastikan efektivitas penggunaan dana dan merata hingga ke level daerah terpencil,” jelasnya.

    Lebih jauh, Josua memandang program ini sangat relevan dalam kerangka besar pembangunan SDM Indonesia. Fokus program CKG pada pencegahan penyakit dan peningkatan akses pemeriksaan kesehatan dasar secara gratis memperkuat fondasi menuju masyarakat yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. 

    “Program ini sangat relevan dan mampu menopang agenda besar peningkatan kualitas SDM Indonesia yang menjadi fondasi dalam mengejar target Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

  • Gereja Katolik Dorong Reformasi Mental Menuju Indonesia Emas 2045

    Gereja Katolik Dorong Reformasi Mental Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah berbagai tantangan sosial dan moral bangsa, Gereja Katolik melalui Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menegaskan komitmennya untuk membentuk kader bangsa yang unggul melalui reformasi mentalitas dan pembinaan karakter.

    Penegasan ini disampaikan Ketua Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) KWI, Mgr Yohanes Harun Yuwono, saat membuka Rapat Pleno Pertemuan Nasional (Pernas) Komisi Kerawam KWI di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Acara yang berlangsung pada 10–14 Juni 2025 ini mengusung tema “Awam Katolik Berjalan Bersama Gereja dan Bangsa Mempersiapkan Kader-Kader Berkualitas”.

    Dalam pidatonya, Mgr Harun menyoroti krisis mentalitas yang masih membayangi masyarakat Indonesia serta pentingnya memulai proses panjang dalam mencetak generasi unggul sejak dini.

    “Kita sering berbicara tentang reformasi mental dan kualitas kader bangsa, tetapi kenyataannya kita masih berjalan di tempat. Kita belum benar-benar memulai,” ujarnya dengan nada prihatin.

    Ia mencontohkan ketertiban sosial di negara-negara seperti Vietnam dan Korea Selatan yang menunjukkan mentalitas unggul rakyatnya. Sebaliknya, Indonesia dinilai masih permisif terhadap pelanggaran hukum, mulai dari lalu lintas semrawut hingga korupsi oleh “preman berdasi”.

    “Indonesia ini kaya dan indah, tapi kita tertinggal karena mentalitas belum berubah. Apakah kita siap mencetak generasi unggul? Jawabannya: kita harus mulai sekarang, meski butuh waktu lama,” tegasnya.

    Ia menambahkan, visi Indonesia Emas 2045 hanya akan menjadi mimpi jika tidak diawali dengan pembangunan karakter dan penanaman nilai kejujuran sejak dini.

    Peran Strategis Pendidikan Kedinasan

    Senada dengan Mgr Harun, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Romo Hans Jeharut, menekankan pentingnya pendidikan kedinasan sebagai jalur strategis dalam pembentukan kader bangsa.

    “Kami ingin mendorong anak-anak muda Katolik untuk mengambil peran dalam pendidikan kedinasan. Mereka tidak hanya aktif di lingkungan gereja, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” ujar Romo Hans.

    Dalam pertemuan ini, KWI juga menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga kedinasan untuk memberikan gambaran konkret tentang proses pembentukan kader bangsa melalui jalur tersebut.

    Pernas 2025 menjadi momen reflektif atas perjalanan 100 tahun Gereja Katolik di Indonesia. Romo Hans menyatakan bahwa harapan dan luka bangsa juga merupakan harapan dan luka Gereja.

    “Kami ingin berjalan bersama bangsa ini, turut merasakan suka dan duka. Inilah semangat sinodalitas yang menjadi wajah Gereja masa kini,” ungkapnya.

    Gereja Sebagai Agen Transformasi Sosial

    Komitmen Gereja Katolik dalam membangun bangsa tidak berhenti pada wacana. Melalui Komisi Kerawam, KWI secara konkret memfasilitasi generasi muda Katolik agar aktif di berbagai ruang publik—mulai dari dunia pendidikan hingga birokrasi.

    Mgr Harun menegaskan bahwa reformasi mental tidak bisa dilakukan secara instan. Gereja harus menjadi pelopor dengan membangun sistem pembinaan kader yang terencana, bertahap, dan berkelanjutan.

    Fokus utama Pernas 2025 adalah kesiapan Gereja—khususnya kaum awam Katolik—untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang unggul, berintegritas, dan cinta Tanah Air.

    “Mimpi Indonesia Emas harus dimulai sekarang. Kita butuh kader bangsa yang tak hanya cerdas, tapi juga berkarakter, jujur, dan siap berkontribusi terbaik bagi negeri ini,” tutup Mgr Harun.

  • Legenda Urban: Siluman Ular Besar di Tambang Emas Pongkor Jawa Barat

    Legenda Urban: Siluman Ular Besar di Tambang Emas Pongkor Jawa Barat

    Kisah-kisah semacam ini sering kali memadukan unsur kepercayaan lokal dengan pengaruh spiritual yang lebih luas. Keberadaan legenda ini berdampak pada aktivitas penambangan di Pongkor.

    Sejumlah lokasi dianggap angker dan dihindari oleh para pekerja. Bagi pihak pengelola tambang, cerita ini terkadang dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya pengendalian aktivitas penambangan liar.

    Sementara bagi masyarakat sekitar, legenda ini berfungsi sebagai pengingat untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional. Meskipun tambang terus berkembang dengan teknologi modern, legenda siluman ular tetap hidup dalam ingatan masyarakat.

    Cerita ini diteruskan dari generasi ke generasi, baik melalui tuturan lisan maupun catatan-catatan lokal. Tambang emas Pongkor menyimpan kekayaan alam berupa emas dan kekayaan budaya dalam bentuk legenda yang terus bertahan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Legenda Urban: Kampung Pasar Setan di Bekas Tambang Emas Pegunungan Banjarnegara

    Legenda Urban: Kampung Pasar Setan di Bekas Tambang Emas Pegunungan Banjarnegara

    Lokasi Kampung Pasar Setan pun berada di tengah hutan. Selain itu, jarak antara rumah satu dengan yang lainnya juga berjauhan, sekitar 300-600 meter. Hal ini menambah suasana mencekam di kampung ini.

    Total warga diperkirakan hanya sekitar 10 kepala keluarga dan 11 rumah. Untuk menuju ke kampung ini, warga harus melewati Jembatan Pasar Setan.

    Terkait bekas area tambang di Kampung Pasar Setan, konon terdapat empat titik lorong seperti gua yang sempat menjadi kawasan pertambangan emas. Warga setempat dahulu menggantungkan hidupnya pada tambang tersebut.

    Tepatnya pada 1992, pertambangan emas ini sempat menjadi mata pencaharian warga setempat. Lokasinya berada persis di atas Pasar Setan.

    Operasional tambang ini konon berjalan selama satu tahun. Sementara area tambang lainnya berjalan selama dua tahun.

    Saat ini, area tambang emas di Kampung Pasar Setan sudah tidak aktif. Namun, jejak-jejak aktivitas tambang masih bisa ditemukan di sekitar perkampungan, termasuk desas-desus keberadaan pasar setan yang mencekam.

    Penulis: Resla

  • MIND ID Tebar Dividen Rp20,1 Triliun, Laba Tumbuh 46%

    MIND ID Tebar Dividen Rp20,1 Triliun, Laba Tumbuh 46%

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID membukukan laba bersih Rp40,2 triliun dalam laporan keuangan tahun buku 2024 yang telah diaudit. Laba itu naik 46% dibandingkan 2023. 

    Adapun holding BUMN tambang itu membukukan pendapatan sebesar Rp145,2 triliun sepanjang 2024. Angka ini tumbuh 34,56% dari tahun sebelumnya.

    Sementara, aset perusahaan meningkat dari Rp259,2 triliun menjadi Rp292,1 triliun. Selanjutnya, beban pokok pendapatan naik dari Rp90 triliun menjadi Rp124,6 triliun, mengikuti ekspansi produksi dan hilirisasi di seluruh entitas anak.

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MIND ID menyetujui Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan Tahun Buku 2024 dengan opini wajar dalam semua hal material. 

    RUPS juga menyetujui pembagian dividen sebesar 55% dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2024 senilai Rp36,5 triliun, yakni menjadi Rp20,1 triliun. Nilai ini meningkat dibandingkan dividen Tahun Buku 2023 yang sebesar Rp17,14 triliun.

    Sementara itu, sisa 46% laba bersih atau sekitar Rp16,44 triliun akan dialokasikan untuk mendukung kelanjutan program hilirisasi yang dijalankan oleh Grup MIND ID. 

    Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menegaskan, capaian kinerja dan kontribusi dividen perusahaan merupakan hasil sinergi proses bisnis dari hulu hingga hilir, dan kolaborasi seluruh anggota Grup MIND ID.

    Menurutnya, MIND ID mengintegrasikan ekplorasi, pertambangan, hingga komersial, dengan transformasi proses bisnis guna tercipta nilai tambah sumber daya alam mineral yang lebih optimal.

    “Dengan capaian kinerja yang baik ini, MIND ID sebagai penggerak hilirisasi Indonesia berharap dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan, tetapi juga pertumbuhan kinerja ekonomi dan negara,” kata Maroef melalui keterangan resmi dikutip Rabu (11/6/2025).

    Dia menyampaikan bahwa penerapan Good Mining Practice (GMP) juga telah menjadi motor utama penguatan kinerja perusahaan. Menurutnya, keberlanjutan bukan sekadar kepatuhan, melainkan strategi jangka panjang.

    “Kami berupaya memastikan jalannya operasional sesuai dengan tata kelola pertambangan yang baik, sehingga nilai tambah dari program hilirisasi mampu dirasakan oleh semua pihak, termasuk sosial dan lingkungan,” katanya.

    Sepanjang 2024, kata Maroef, MIND ID menyelesaikan sejumlah proyek strategis seperti Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, smelter tembaga dan precious metal refinery, serta uji coba konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anodized sheet.

    Adapun untum tahun 2025, MIND ID memprioritaskan pembangunan SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim–Keramasan. 

    Selain itu, perusahaan juga mengembangkan tiga proyek nikel strategis di Sulawesi, yakni IGP Pomalaa, IGP Morowali, dan HPAL Sorowako. Hal ini untuk memperkuat fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional.

    “Kami berkomitmen mendorong industrialisasi mineral yang berkelanjutan dan memperbesar kontribusi sektor tambang bagi tercapainya Indonesia Emas 2045,” ujar Maroef.

    Sementara itu, Komisaris Utama MIND ID Fuad Bawazier menyampaikan, di tengah ketidakpastian global dan upaya pemerintah dalam merespon tekanan yang ada, MIND ID terus berkomitmen untuk menciptakan tata kelola pertambangan nasional yang sehat.

    Menurutnya, strategis ini dapat direalisasikan dengan baik oleh MIND ID, sehingga memberikan dampak optimal bagi kesejahteraan bangsa.

    “MIND ID akan terus berupaya menciptakan rantai nilai dan proses bisnis yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan,” pungkasnya.

  • Selvi Ananda Serukan Stop Pernikahan Anak demi Indonesia Emas

    Selvi Ananda Serukan Stop Pernikahan Anak demi Indonesia Emas

    Mataram, Beritasatu.com – Istri Wakil Presiden, Selvi Ananda, menyerukan penghentian praktik pernikahan usia anak sebagai upaya membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

    Seruan tersebut ia sampaikan saat hadir dalam acara sosialisasi stop pernikahan usia anak di RSUD Nusa Tenggara Barat.

    “Jangan lagi ada pernikahan anak usia dini, karena kita sama-sama ingin generasi muda Indonesia tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berpendidikan untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Selvi, dikutip dari Antara, Rabu (11/6/2025).

    Ia mengimbau para siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh, melanjutkan pendidikan ke hingga ke universitas agar dapat memperoleh pekerjaan yang baik dan kondisi ekonomi yang mapan sebelum memasuki jenjang pernikahan.

    “Belajar dulu yang baik, setelah ini lanjut sekolah ke SMA kemudian ke universitas dan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Ekonomi bisa mapan, setelah itu baru boleh ke pernikahan,” tambahnya.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat sebagai provinsi dengan angka perkawinan usia anak tertinggi secara nasional dari 2021 hingga 2024. Persentase perempuan yang menikah sebelum usia 18 tahun mencapai 16,59% pada 2021, 16,23% pada 2022, dan puncaknya 17,32% pada 2023. Pada 2024, angka tersebut menurun menjadi 14,96%.

    Pengadilan Tinggi Agama Mataram juga mencatat tren penurunan jumlah dispensasi kawin di seluruh wilayah NTB, dari 1.116 kasus pada 2021 menjadi 710 kasus pada 2022, 723 kasus pada 2023, dan sebanyak 581 kasus pada 2024.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, menekankan  upaya menghapus pernikahan usia anak harus dilakukan secara kolaboratif dan terintegrasi dari mulai pencegahan, pengurangan risiko, hingga penanganan agar tidak sia-sia.

    “Kalau hanya penanganan seperti menyiapkan ember saat atap kita bocor,” tandas Joko singkat.

  • Mbak Wali Paparkan 8 Aksi Konvergensi Kota Kediri Pada Penilaian Kinerja Stunting Terintegrasi Kabupaten Kota di Jatim

    Mbak Wali Paparkan 8 Aksi Konvergensi Kota Kediri Pada Penilaian Kinerja Stunting Terintegrasi Kabupaten Kota di Jatim

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memaparkan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kepada panelis tim percepatan penurunan stunting beserta mitra strategis Provinsi Jawa Timur saat Penilaian Kinerja Stunting Terintegrasi Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Paparan dilakukan di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.

    Pada paparan tersebut, Mbak Wali menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis situasi dari pelaksanaan Aksi Konvergensi #1 di Kota Kediri telah menghasilkan penetapan 10 kelurahan sebagai lokus prioritas penanganan stunting tahun 2025, meliputi Kelurahan Betet, Banaran, Pesantren, Gayam, Blabak, Banjarmlati, Ngletih, Rejomulyo, Manisrenggo, dan Mrican.

    Penetapan ini didasarkan pada sejumlah indikator utama, yaitu angka prevalensi stunting, jumlah kasus stunting, jumlah keluarga berisiko stunting tertinggi, serta rendahnya capaian pemenuhan layanan esensial di wilayah tersebut.

    Lebih lanjut, Wali Kota Kediri juga menjelaskan bahwa pada aksi Konvergensi #2 menggambarkan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur dalam percepatan penurunan stunting di Kota Kediri. Pada tahun 2024 telah disusun time line rencana kegiatan setiap bulan yang tertuang dalam dokumen Rencana Kerja TPPS tahun 2025.

    Aksi Konvergensi #3 berupa Rembuk Stunting secara berjenjang mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, hingga Kota. Forum ini menetapkan kelurahan lokus stunting serta program prioritas tahun rencana, sebagai bentuk komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting.

    “Pada aksi Konvergensi #4 diwujudkan melalui dukungan regulasi sebagai landasan pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Hingga saat ini, telah diterbitkan 6 Peraturan Daerah , 7 Peraturan Walikota , dan 13 Keputusan Wali Kota yang mendukung pelaksanaan program. Regulasi ini menjadi payung hukum dalam menjalankan program. Lalu, pada Aksi Konvergensi #5 dalam pemberdayaan masyarakat, kontribusi dan dukungan Tim Penggerak PKK utamanya sebagai agen perubahan perilaku di masyarakat dalam pola pengasuhan dan pendidikan keluarga serta mendukung layanan posyandu, berkolaborasi dengan Kader Kesehatan, IBI, IDI, IDAI, Perguruan Tinggi, Komunitas Peduli ASI, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak, Forum Anak, dan Tim Pendamping Keluarga,” imbuhnya.

    Kemudian pada Aksi Konvergensi#6, Pemerintah Kota Kediri melalui inovasi Aplikasi PAPI ASIK, yaitu Program Pemantauan Ibu, Anak dan Siklus Kehidupan menghadirkan penyediaan data layanan dan riwayat ibu hamil dan bayi. Data hasil timbang balita di Posyandu secara real time diinput oleh kader posyandu setiap bulannya.

    Sebagai upaya monitoring dan evaluasi tahunan dilakukan survei balita stunting menggunakan aplikasi ArcGIS sehingga tersaji data balita stunting dalam Geoportal berupa Data Spasial dalam bentuk peta sebaran balita dan pemanfaatan Aplikasi Elsimil dalam mengelola data pendampingan keluarga risiko stunting untuk diintegrasikan dalam Satu Data Kota Kediri.

    Pada Aksi Konvergensi ke-7 difokuskan pada publikasi massif baik media sosial, media cetak maupun podcast rutin untuk menginformasikan progres penanganan stunting dan mendorong partisipasi masyarakat. Terakhir, Aksi Konvergensi #8 menggambarkan capaian Pemerintah Kota Kediri terhadap target Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) yang secara umum telah melampaui target nasional. Evaluasi kinerja tahunan terhadap indikator intervensi spesifik di Kota Kediri menunjukkan bahwa terdapat beberapa capaian yang belum sepenuhnya memenuhi target.

    Salah satu indikator yang belum mencapai target adalah pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia kurang dari enam bulan, cakupan imunisasi dasar lengkap juga belum mencapai 100%. Beberapa indikator lainnya yang menjadi fokus evaluasi meliputi pelayanan KB pasca persalinan, cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan, serta rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak, khususnya air limbah domestik.

    Wali Kota termuda di Indonesia ini, juga menjelaskan Kota Kediri terus memperkuat praktik baik dalam penanganan stunting dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. Salah satu contoh unggulan adalah program GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Sebagaimana balita stunting memerlukan asupan tinggi protein. Adapula program penempatan dokter spesialis anak di Puskesmas.

    Pelayanan dokter spesialis di puskesmas dilaksanakan 1 minggu sekali dengan melayani 10 balita terindikasi stunting dari data balita weight faltering yang telah dilakukan intervensi spesifik di Posyandu tetapi tidak menunjukan perbaikan. Maka Kelurahan dan TP PKK mengadvokasi keluarga balita stunting untuk dirujuk ke Puskesmas. Apabila balita membutuhkan penanganan lebih lanjut, balita tersebut dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Di akhir paparannya, Mbak Wali menekankan bahwa upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kota Kediri bukanlah semata menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan merupakan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat melalui pendekatan pentahelix. Kolaborasi, inovasi, dan komitmen yang terus dijaga akan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

    Turut mendampingi saat penilaian ini, Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin Yuswanto, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Kepala OPD terkait, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, pewakilan Organisasi Profesi, perwakilan akademisi, pelaku usaha, media, serta anggota TPPS Kota, TPPS Kecamatan dan Kelurahan. [nm/ted]

  • PTDI Boyong Pesawat Tanpa Awak hingga Simulator Penerbangan di Indo Defence 2024

    PTDI Boyong Pesawat Tanpa Awak hingga Simulator Penerbangan di Indo Defence 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menegaskan kembali peran strategisnya dalam industri pertahanan nasional dengan tampil di ajang The 10th Indo Defence 2025 Expo & Forum yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 11–14 Juni 2025. 

    Bersama perusahaan lainnya dalam naungan Holding Defend ID, PTDI memamerkan beragam produk unggulan yang menampilkan kemajuan teknologi dirgantara berbasis inovasi dalam negeri.

    Mengusung tema Strength In Unity Empowering Indonesia Emas, PTDI hadir di booth Hall A279 dan menampilkan sejumlah produk strategis. Beberapa di antaranya adalah pesawat CN235-220 dan helikopter Bell 412 yang telah dikembangkan untuk mendukung misi Anti-Submarine Warfare (ASW), pesawat NC212i dan N219, serta berbagai sistem senjata seperti Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) dan Wrap Around Fin Aerial Rocket (WAFAR).

    PTDI juga memperkuat kapabilitasnya di bidang pengembangan sistem udara tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV). 

    Di area static display, PTDI menampilkan UAV Wulung dan UAV MALE yang dikembangkan untuk mendukung misi pengintaian dan pemantauan taktis.

    UAV Wulung telah mendapatkan sertifikasi dari Indonesian Defense Airworthiness Authority (IDAA) sejak 2016. Sementara UAV MALE dikembangkan melalui konsorsium lintas kementerian, industri, dan akademisi, sebagai upaya mendorong pemanfaatan teknologi drone dalam sistem pertahanan nasional.

    Selain produk-produk utama, PTDI juga menampilkan inisiatif baru berupa integrasi perangkat simulator dalam paket penjualan pesawat.

    Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi pelatihan serta keselamatan awak pesawat. PTDI telah memiliki pengalaman sejak 1994 dalam pengembangan simulator, antara lain untuk pesawat N250, CN235-220M, N219, hingga simulator penuh H225M untuk TNI AU.

    Kolaborasi dengan PT Falah Inovasi Teknologi turut memperkuat pengembangan solusi pelatihan dan sistem manajemen armada pesawat.

    “Simulator ini diharapkan menjadi fitur tambahan dalam pengadaan pesawat seperti CN235-220 agar kesiapan operasional bisa dimulai sejak awal,” demikian keterangan resmi dari PTDI, Rabu (11/6/2025)

    Tak hanya memamerkan produk yang sudah matang, PTDI juga menunjukkan arah pengembangan jangka panjang lewat kolaborasi dengan pelaku industri penerbangan nasional untuk membangun masa depan mobilitas udara.

    Bersama PT Vela Prima Nusantara (Vela), PTDI mengembangkan Vela Alpha, pesawat listrik berkonsep e-VTOL yang dirancang untuk layanan transportasi jarak pendek dan wilayah terpencil.

    Selain itu, kolaborasi dengan PT Intercrus Aero Indonesia menghadirkan Intercrus SOLA, multicopter tiga penumpang yang diproyeksikan sebagai solusi Advanced Air Mobility (AAM).

    Di arena pameran, prototipe sub-skala bernama SOLITA akan ditampilkan dalam sesi demonstrasi untuk menunjukkan kemampuan terbang dan manuver.