Produk: emas

  • DKI beri perhatian pada akses pangan yang baik bagi generasi muda

    DKI beri perhatian pada akses pangan yang baik bagi generasi muda

    Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menggelar gerakan sehat melalui Festival Berani Sehat yang digelar di Gedung Sarinah Thamrin Jakarta pada 26-27 Juli 2025. (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    DKI beri perhatian pada akses pangan yang baik bagi generasi muda
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 27 Juli 2025 – 16:35 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan perhatian pada akses pangan yang baik bagi generasi muda atau remaja agar kesehatan mereka terjaga di usia dewasa dan mampu mewujudkan Jakarta sebagai kota global urutan 20 tahun 2045. 

    “Target menjadi 20 kota global 2045 dan generasi emas 20245 bisa diwujudkan dengan memastikan anak muda mengonsumsi makanan yang sehat dan melakukan olahraga sehingga menjadikan mereka terhindar dari risiko penyakit tidak menular,” kata Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Dwi Oktavia.

    Dia usai membuka “Festival Berani Sehat CISDI” di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa waktu 20 tahun menjelang 2045 itu sangat singkat dan generasi muda saat ini harus disiapkan kesehatannya agar mereka menjadi pelaku ekonomi dan pelaku pembangunan di masa mendatang yang sehat dan cerdas.

    Menurut dia, memberikan kemudahan akses makanan sehat dan aktivitas fisik akan mengurangi risiko penyakit menular yang saat ini sudah sangat berbahaya.

    Ada sejumlah penyakit tidak menular yang menjadi prioritas saat ini, yakni diabetes melitus, hipertensi, gagal jantung, stroke, gagal ginjal kanker dan lainnya.

    Penyakit menular ini dapat dikelola melalui mengurangi risiko terkena penyakit tersebut, mulai dari menerapkan pola hidup sehat dengan pola konsumsi sehat dengan mengonsumsi sayur, makanan tinggi serat, mengurangi makanan mengandung gula, garam dan lemak.

    Kemudian diikuti pola hidup dengan istirahat yang cukup dan mengelola stres dengan baik. Apabila ini diterapkan akan mengurangi risiko penyakit tersebut. 

    “Melalui kampanye, sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat untuk generasi muda yang semakin baik,” kata dia.

    Sementara CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah S Saminarsih mengatakan, masyarakat Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan serius karena berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit tidak menular dan gangguan kesehatan mental, terus meningkat.

    Kementerian Kesehatan menyebutkan penyakit tidak menular seperti jantung dan stroke bertanggung jawab atas 75 persen kematian di Indonesia.

    Kemudian hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan masyarakat Indonesia cenderung memiliki pola konsumsi tidak sehat, antara lain konsumsi makanan olahan, cepat saji, minuman berpemanis dalam kemasan, serta makanan tinggi gula, garam dan lemak (GGL).

    Kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik memperbesar faktor risiko terkena penyakit tidak menular.

    Masyarakat dalam kesehariannya telah dikepung dengan berbagai produk makanan dan minuman tidak sehat,produk tembakau yang juga mudah diakses.

    “Akses informasi masyarakat ke kesehatan yang masih sangat terbatas mendorong CISDI untuk melaksanakan kegiatan ini,” kata Diah.

    Sumber : Antara

  • Jelang Final Piala AFF U-23 2025, Erick Thohir: Kasih Keras

    Jelang Final Piala AFF U-23 2025, Erick Thohir: Kasih Keras

    JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir melontarkan semangat ke punggawa Timnas Indonesia U-23 jelang partai final. Bakal berburu gelar juara Piala AFF U-23 2025, ia meminta para pemain tak takut untuk menunjukkan permainan keras.

    Melihat peluang emas yang ada di depan mata, Erick berharap Skuad Garuda bisa bermain lebih disiplin meladeni kemungkinan permainan keras Vietnam seperti yang terjadi seperti di final Piala AFF U-23 2023 Thailand.

    “Ya, ini kedua kali kita ketemu Vietnam juga di AFF U-23. Tapi saya yakin berbeda, karena waktu di Thailand cukup keras. Kalau ingat teman-teman cukup keras, ya nanti (saat final) kalau mereka kasih keras kita kasih keras juga. Kita tuan rumah di sini,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya dikutip Minggu, 27 Juli

    Pada final edisi 2023, Timnas Indonesia U-23 dihadapkan dengan Vietnam. Kala itu Vietnam bermain cukup keras dan membuat Indonesia gagal cetak gol di waktu normal tapi kemudian, vietnam keluar sebagai pemenang usai kalahkan Indonesia 6-5 di babak adu penalti.

    Erick berharap pengalaman di Piala AFF U-23 edisi 2023 itu bisa jadi pengalaman berharga bagi skuad Garuda Muda. Menatap final kontra Thailand nanti, para pemain diminta tak gentar menghadapi permainan keras lawan.

    “Jangan mereka (Thailand) injak-injak home base kita. Jadi kalau di sana main keras, di sini kasih keras. Bukan berarti mencederai. Kita tidak boleh sesama pemain mencederai semua. Tapi maksudnya kita harus berani main keras juga,” jelasnya.

    Laga final Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pertandingan berlangsung pada Senin, 29 Juli pukul 20.00 WIB.

  • Perkuat MBG dan PP TUNAS, Komdigi gelar Tabligh Akbar untuk generasi sehat di era digital

    Perkuat MBG dan PP TUNAS, Komdigi gelar Tabligh Akbar untuk generasi sehat di era digital

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Perkuat MBG dan PP TUNAS, Komdigi gelar Tabligh Akbar untuk generasi sehat di era digital
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 27 Juli 2025 – 11:35 WIB

    Elshinta.com – Lebih dari 6000 peserta santri, pelajar, hingga masyarakat umum memenuhi lingkungan Masjid Ar-Rahmah, Sawangan Baru, Kota Depok menghadiri Tabligh Akbar bertema `Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Indonesia Sehat di Era Digital` yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).

    Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Muhammad Fahmi menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi lintas pihak. Kota Depok menjadi salah satu daerah pertama yang mendapatkan program MBG sejak awal diluncurkan oleh Presiden RI. Hingga kini, 18 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum di Kota Depok setiap harinya menyalurkan sekitar 3.000–3.500 porsi makanan bergizi ke berbagai sekolah.

    “Kami berkomitmen untuk mengawal literasi digital seputar program MBG melalui berbagai platform media sosial yang kami miliki”, jelasnya saat membuka Tabligh Akbar.

    Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN) Dedi Suprijadi, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar bantuan pangan gratis, melainkan investasi negara dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. “Kita sedang mengintervensi anak-anak dengan makan bergizi gratis, dan kata ‘gratis’ ini penting, karena seluruh biaya ditanggung oleh negara. Tujuannya adalah agar pada tahun 2045 nanti saat Indonesia berusia 100 tahun, kita memiliki generasi emas yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing secara global,” tegas Dedi. Untuk itu, BGN menargetkan 17 juta penerima manfaat di 2025 dan akhirnya hingga 82,9 juta anak-anak di seluruh Indonesia.

    Senada dengan itu, Riski Lustiono, selaku PIC Pengawasan dan Evaluasi Komunikasi Strategis Pemerintah, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh dalam menghadapi tantangan global. 

    “Dengan makan bergizi, anak-anak kita diharapkan dapat tumbuh sehat dan cerdas, sehingga mampu menyaring konten-konten yang mereka konsumsi di media sosial. Ini penting, karena tidak semua konten bersifat edukatif,” ujarnya.

    Riski menambahkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital melalui program PP Tunas juga telah mewajibkan platform digital untuk menyediakan fitur pembatasan usia. Hal ini bertujuan agar konten yang dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja dapat lebih terfilter dan aman secara digital. 

    Selain edukasi dan sosialisasi, kegiatan Tabligh Akbar ini juga diisi dengan ceramah dan tausiyah dari para tokoh agama seperti Habib Athos Abdullah bin Hasan Assegaf, Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus, Habib Ali Uraidhi bin Hasan Assegaf, Ustaz Muhyidin, penampilan spesial dari Syakir Daulay dan Khalil, serta turut dihadiri oleh berbagai tokoh daerah. 

    Kegiatan ini sebagai bentuk penguatan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah digalakkan secara nasional, sekaligus wadah kolaboratif dalam membangun kesadaran bersama akan pentingnya gizi seimbang dan literasi digital dalam membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Harga Minyak Sepekan: Emas Hitam Belum Mampu Tembus US$ 70

    Harga Minyak Sepekan: Emas Hitam Belum Mampu Tembus US$ 70

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah pada pekan ini belum berhasil menembus level psikologis US$ 70 per barel. Harga minyak sempat naik hingga 1% sebelum akhirnya merosot di akhir pekan.

    Kepastian akan tarif yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjelang batas waktu awal Agustus ini, telah membuat banyak investor khawatir tentang kondisi perekonomian. Akibatnya, komoditas emas hitam ini pun jadi kurang menarik, apalagi jika perekonomian dunia melemah.

    Berikut pergerakan harga minyak mentah sepekan:

    Senin (21/7/2025)

    Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk minyak yang dimurnikan dari minyak mentah Rusia.

    Harga minyak mentah Brent turun 38 sen atau 0,55% menjadi US$ 68,90 per barel, setelah ditutup melemah 0,35%. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 30 sen atau 0,45% menjadi US$ 67,04 per barel.

    Selasa (22/7/2025)

    Harga minyak sedikit melemah karena sanksi terbaru Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan akan berdampak minimal pada pasokan. Meski demikian, investor masih mempertimbangkan potensi penurunan pasokan solar.

    Minyak mentah Brent berjangka ditutup turun 7 sen atau 0,1% menjadi US$ 69,21 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun 14 sen atau 0,2% menjadi US$ 67,20.

    Rabu (23/7/2025)

    Harga minyak mentah turun tiga sesi berturut-turut karena kesepakatan tarif Amerika Serikat (AS) dengan Jepang membuka lembaran baru membaiknya sentimen perdagangan global.

    Harga minyak mentah Brent berjangka turun 12 sen atau 0,2% menjadi US$ 68,47 per barel pada pukul 09.07 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 14 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 65,17 per barel.

  • Cerita Rafly, Atlet Sepeda Asal Kabupaten Paser Kaltim yang Berhasil Raih Medali Emas

    Cerita Rafly, Atlet Sepeda Asal Kabupaten Paser Kaltim yang Berhasil Raih Medali Emas

    Liputan6.com, Paser – Siapa sangka, keterbatasan aktivitas masyarakat akibat Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 lalu, malah melahirkan atlet sepeda bernama Raffy Akbar Harlim Ramadhan, yang mampu membawa nama baik Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) ke tingkat Nasional hingga Internasional.

    Raffy Akbar Harlim Ramadhan yang akrab disapa Raffy itu, merupakan anak tunggal dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Gunawan Harlim dan Endang Fitriani, yang dilahirkan di Balikpapan pada tahun 2007 lalu.

    Raffy bercerita, pada awal 2020 hanya sekedar berolahraga menggunakan sepeda untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan kuat melawan wabah Virus Corona pada kala itu, bersama orang-orang terdekatnya, yakni orang tua dan kerabat.

    “Saya memang senang bersepeda sejak kecil. Pada awal 2020 dan saat itu Pandemi Covid-19, saya bersama orang tua dan teman-teman sering mengisi waktu luang dengan bersepeda, sekaligus menjaga kesehatan,” kata Raffy di Kecamatan Tanah Grogot, Rabu 23 Juli 2025.

    Sejak saat itu, Raffy fokus bersepeda mulai jarak dekat sampai jarak jauh hingga puluhan kilometer (km). Lalu, Raffy sembari mendapatkan dukungan dari kedua orang tua memberanikan diri untuk mengikuti perlombaan sepeda.

    Secara rinci, Raffy menyebutkan satu persatu perlombaan yang pernah dia ikuti, sejak fokus bersepeda. Pada 2021, ia mencoba mengikuti perlombaan sepeda tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang diselenggarakan di Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

    “Saya meraih juara ketiga di Balikpapan dan juara kedua di Kukar. Memang hasilnya kurang maksimal, namanya juga baru ikut lomba sepeda,” ucap dia yang masih duduk di bangku SMA Negeri 1 Tanah Grogot itu.

    Kemudian pada 2022, Raffy kembali mengikuti perlombaan sepeda di Kabupaten Paser yang dilaksanakan di kawasan Gentung Temiang, Kecamatan Tanah Grogot. Ia memperoleh peringkat kelima dari ratusan peserta.

     

     

     

     

     

     

     

     

    Berita video KBRI di Phnom Penh mengungkapkan beberapa bentuk dukungan WNI di Kamboja untuk para atlet Indonesia yang berjuang di SEA Games 2023.

  • Bank Mandiri Perkuat Prinsip ESG Lewat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan – Page 3

    Bank Mandiri Perkuat Prinsip ESG Lewat Aksi Nyata Pengelolaan Sampah Berkelanjutan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri memperkuat kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Terutama untuk penanganan limbah plastik yang telah menjadi sorotan utama di industri secara global.

    Hal tersebut sesuai dengan arahan United Nations Environment Programme (UNEP), yang menilai krisis limbah plastik kian mendesak secara global lewat “Ending Plastic Pollution”. Maka dari itu, Bank Mandiri mengambil langkah aktif melalui berbagai inisiatif yang bertujuan mengolah sampah secara bertanggung jawab, serta menekan timbunan sampah dari sumbernya.

    Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung terciptanya ekonomi sirkular serta penerapan prinsip ESG secara konsisten. Di sisi lain, pengelolaan sampah secara bertanggung jawab ini juga merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060. 

    Melalui berbagai inisiatif pengurangan, pemanfaatan ulang, dan daur ulang sampah, Bank Mandiri berupaya menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara mengatakan, krisis limbah plastik merupakan isu global yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dengan mengedepankan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, sebagai bagian dari implementasi prinsip ESG yang dijalankan secara konsisten.

    “Kami percaya, keberlanjutan hanya bisa tercapai melalui sinergi dan konsistensi. Melalui berbagai inisiatif pengurangan dan daur ulang sampah, Bank Mandiri ingin turut mengakselerasi perubahan perilaku dan menciptakan ekosistem yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang,” ungkap Ashidiq dalam keterangan resminya, Minggu (27/7/2025)

    Salah satu langkah nyata perusahaan adalah lewat pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada Mandiri Jogja Marathon 2025. Dalam ajang tahunan yang berlangsung pada 21-22 Juni 2025 lalu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Waste4Change berhasil mengelola 5.484 kilogram (kg) sampah yang timbul pada acara tersebut secara optimal.

    Komposisi sampah paling dominan meliputi, plastik sebanyak 1.696 kg, sampah organik 1.349 kg, dan 1.307 kg sampah kertas. Hasilnya, bank berlogo pita emas ini berhasil memfasilitasi daur ulang 55,78% sampah ke mitra daur ulang yang diolah menjadi produk daur ulang baru. Lalu 26,47% sampah diolah menjadi kompos dan digunakan untuk pembiakan larva BSF (sebagai pakan ternak), dan 17,76% lainnya diproses menjadi bahan bakar alternatif.

    Dengan begitu, Bank Mandiri berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.173 kg CO₂ ekuivalen per bulan. Angka tersebut setara dengan menanam dan menumbuhkan 102 bibit pohon jenis konifer selama 10 tahun, serta menghindari emisi dari 36 km jarak tempuh mobil diesel dan 54 km jarak tempuh sepeda motor.

  • Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Jakarta

    Dalam perkembangan anak, DHA berperan besar dalam mendukung kecerdasan serta perkembangan otak. Sayangnya, riset dari British Journal of Nutrition yang diterbitkan Cambridge University Press menunjukkan 80 persen anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.

    Penelitian tersebut menunjukkan sebagian besar anak-anak Indonesia usia 4-12 tahun mengonsumsi asam lemak esensial di bawah rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara implisit, menunjukkan tingginya proporsi anak yang kekurangan EPA dan DHA.

    Padahal, kedua nutrisi tersebut diperlukan guna untuk perkembangan otak anak hingga meningkatkan kemampuan belajar anak. Berkaitan dengan hal ini, Spesialis Anak sekaligus influencer dr Ria Yoanita, SpA mengatakan EPA dan DHA adalah fondasi penting yang mendukung tumbuh kembang anak, membentuk kecerdasan, emosi yang seimbang, dan daya tahan tubuh yang kuat.

    “Kekurangannya di masa emas mungkin tidak langsung terlihat, namun bisa membatasi potensi yang seharusnya tumbuh sejak dini,” jelas dr Ria, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Hal ini disampaikan dr Ria dalam talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’ Pekan Seni Anak Indonesia Pina yang digelar PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usaha PT Saka Farma Laboratories (Kalbe Consumer Health) dan brand Cerebrofort, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Minggu (27/7).

    Dalam acara ini, dr Ria juga membagikan tips cara memilih minyak ikan yang baik dan solusi untuk anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan, agar nutrisi EPA dan DHA dapat terpenuhi. Bagi anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan atau tidak menyukai rasa amis, orang tua bisa mengolah makanan secara variatif atau memberikan alternatif suplemen dengan kandungan yang berkualitas seperti minyak ikan dalam bentuk gummy yang lebih disukai anak-anak.

    Pada kesempatan yang sama, Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health Adelia Theresia menyampaikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak Indonesia. Dukungan ini salah satunya dihadirkan melalui produk Cerebrofort Gummy, Gummy-nya Anak Pintar, dengan kandungan minyak ikan, Omega 3 (EPA & DHA) yang mendukung perkembangan otak anak.

    Adelia pun berharap acara ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus mendampingi proses belajar dan bertumbuh anak-anak mereka dengan penuh cinta dan perhatian. Ia menambahkan nutrisi dan stimulasi pada anak berjalan beriringan.

    “Setiap anak berhak tumbuh dalam kasih sayang dan perhatian penuh. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus hadir, mendampingi, dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik secara emosional maupun nutrisi,” kata Adelia.

    Sebagai informasi, Pekan Seni Anak Indonesia juga turut menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan detikcom. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk untuk mendorong tumbuh kembang anak Indonesia melalui pendekatan seni, edukasi, dan nutrisi sekaligus merayakan Hari Anak Nasional (HAN).

    Selain menggelar talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’, rangkaian agenda Pekan Seni Anak Pintar Indonesia juga menggelar lomba menyanyi dan mewarnai untuk anak-anak.

    Berlangsung di tiga kota, yakni Jakarta, Cibubur, dan Solo, lomba ini bertujuan untuk mendukung kreativitas dan kecerdasan anak. Untuk pendaftaran lomba Pekan Seni Anak Pintar Indonesia dan informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @cerebrofort.id.

    (anl/ega)

  • Bima Arya: Indonesia Anut Sistem Presidensial, tetapi UU Kepresidenan Belum Ada, Ajaib
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juli 2025

    Bima Arya: Indonesia Anut Sistem Presidensial, tetapi UU Kepresidenan Belum Ada, Ajaib Nasional 27 Juli 2025

    Bima Arya: Indonesia Anut Sistem Presidensial, tetapi UU Kepresidenan Belum Ada, Ajaib
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)
    Bima Arya
    menyoroti belum adanya
    Undang-Undang Kepresidenan
    di Indonesia, meskipun sistem pemerintahan yang dianut adalah presidensial.
    Hal ini ia sebut sebagai satu hal yang belum tuntas dalam arsitektur ketatanegaraan.
    Menurutnya, ini juga menjadi momentum penyusunan revisi Undang-Undang Pemilu pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
    “Kita sejak reformasi ikhtiar untuk menguatkan multi partai sederhana. Sekali lagi, multi partai sederhana yang disandingkan dengan sistem presidensil. Ini pun belum tuntas,” kata Bima Arya dalam diskusi daring Ngoprek: Tindak Lanjut Putusan MK Terkait Penyelenggaraan Pemilu Anggota DPRD, Minggu (27/7/2025).
    “Kenapa? Ya karena
    undang-undang kepresidenan
    pun belum ada. Agak ajaib menurut saya. Kita menganut sistem presidensil, tetapi tidak ada undang-undang kepresidenan,” tambahnya.
    Ia menekankan bahwa penyusunan
    revisi UU Pemilu
    jangan sampai hanya didorong oleh kepentingan partisan atau jangka pendek, melainkan harus menjadi momentum untuk menata ulang sistem politik secara komprehensif.
    “Yang perlu kita pastikan adalah jangan sampai proses revisi ini lebih kental terhadap kepentingan jangka pendek atau kepentingan partisan,” ujarnya.
    Bima menyebutkan, sejak era reformasi, Indonesia sudah menapaki jalan menuju penguatan sistem multi partai sederhana yang sejalan dengan sistem presidensial.
    Namun, secara regulasi, pembangunan sistem ini masih belum tuntas.
    “Undang-undang tentang DPR ada, MD3 ada, segala macam. Tapi presiden tidak ada. Ini kan harus jelas, batasannya apa, kewenangannya apa, dan racikannya,” tutur mantan Wali Kota Bogor itu.
    Menurutnya, revisi undang-undang harus diletakkan dalam kerangka yang lebih besar, yaitu membangun pelembagaan politik yang kuat, merespons kepentingan nasional jangka panjang, serta menjaga integrasi bangsa.
    Bima mengingatkan bahwa Indonesia saat ini tengah berada dalam posisi strategis menuju status negara maju dalam dua dekade mendatang.
    Untuk itu, reformasi sistem politik harus mendukung target-target besar nasional, mulai dari bonus demografi hingga transisi energi.
    “Kalau dulu di 1998-1999, semangat kita ya euforia membuka keran demokratisasi, gitu. Belum kita berbicara Indonesia maju, Indonesia emas. Jauh banget rasanya saat itu. Nah, sekarang ini dimensinya berbeda,” ungkap Bima.
    Ia juga menyinggung pentingnya menjaga kesinambungan antara kepentingan lokal dan nasional melalui sistem pemilu yang tepat.
    Menurutnya, momentum keserentakan yang sudah dicapai dalam siklus pemerintahan pusat dan daerah harus dijaga.
    Dalam paparannya, Bima juga menyoroti pentingnya penguatan pendanaan politik melalui skema bantuan keuangan partai yang berorientasi pada integritas, bukan sekadar menambah dana tanpa akuntabilitas.
    “Jadi party funding, pendanaan politik ini sangat penting sekali. Teman-teman KPK sudah bolak-balik diskusi dengan Kementerian Dalam Negeri, Bappenas yang memasukkan itu ke dalam rencana pemberantasan korupsinya, dan tentunya bagaimana menyandingkan antara dana politik, bantuan politik itu dengan sistem integritas partai politik,” kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
    Selain itu, Bima juga mendorong penggunaan teknologi dalam penyelenggaraan pemilu, terutama dalam tahap penghitungan dan pemungutan suara untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamendikdasmen: Pramuka Melatih Anak Menjadi Manusia Jujur-Berkarakter

    Wamendikdasmen: Pramuka Melatih Anak Menjadi Manusia Jujur-Berkarakter

    Jakarta, Beritasatu.com — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan Pramuka menjadi pilar pembentukan karakter pelajar Indonesia. Sebagai bagian strategi nasional memperkuat pendidikan karakter, Kemendikdasmen berkolaborasi dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menggelar Perkemahan Anak Indonesia Hebat jenjang SMP Tahun 2025.

    Kegiatan selama dua hari ini diikuti 302 peserta dari delapan wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Acara ini menjadi tonggak penting kembalinya Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

    Fajar menegaskan Pramuka adalah laboratorium kepemimpinan bangsa. Melalui kegiatan penuh semangat, kolaborasi, dan disiplin, peserta tidak hanya mendapat pembelajaran nilai, tetapi juga menumbuhkan karakter tangguh yang dibutuhkan Indonesia masa depan.

    “Pramuka melatih anak menjadi manusia yang jujur, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan zaman. Kami percaya pendidikan karakter harus dibangun sejak dini, dan Pramuka adalah salah satu medium paling efektif,” ujar Fajar di hadapan ratusan peserta kemah, Minggu (27/7/2025).

    Fajar mengumumkan pemerintah telah menerbitkan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di semua satuan pendidikan dasar dan menengah. Langkah ini diambil untuk memperkuat nilai Pancasila, tanggung jawab sosial, serta ketahanan karakter di tengah tantangan era digital.

    Mengusung semangat Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seluruh rangkaian perkemahan dirancang untuk membiasakan peserta menjalani kehidupan sehat dan bermakna. Kebiasaan itu meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

    Dalam sesi interaktif, Fajar menggali pemahaman peserta tentang hubungan Dasa Dharma Pramuka dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Seorang siswa dengan percaya diri menjelaskan nilai “bertanggung jawab dan dapat dipercaya” tercermin dari jujur saat berbelanja untuk orang tua. Peserta lain menunjukkan sikap peduli dan berani dengan menyatakan siap melaporkan aksi perundungan meski berisiko dimusuhi pelaku.

    “Nilai-nilai kecil ini yang kelak membentuk karakter besar. Di masa depan, integritas akan lebih penting daripada sekadar ijazah,” ujar Fajar.

    Direktur SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Maulani Mega Hapsari, menjelaskan kegiatan ini menjadi wahana konkret menginternalisasi kebiasaan baik dalam kehidupan siswa sehari-hari.

    “Seluruh aktivitas selama perkemahan, mulai orientasi kelompok, kegiatan rotasi, malam persahabatan, hingga aksi sosial di masyarakat, dirancang mencerminkan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang menjadi program prioritas kami,” jelas Mega.

    Testimoni siswa membuktikan efektivitas pendekatan ini. Peserta dari Tangerang Selatan mengaku kini terbiasa bangun lebih pagi dan senang berolahraga. Peserta lain dari Bogor menyatakan lebih memahami pentingnya makan sehat dan semangat berkontribusi pada masyarakat sekitar.

    Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengapresiasi komitmen pemerintah mengembalikan posisi strategis Pramuka dalam pendidikan. Ia menyatakan karakter tidak dibentuk dari ceramah, melainkan pengalaman langsung selama kemah.

    “Perkemahan ini membuktikan pembiasaan sederhana bisa mencetak generasi hebat. Pramuka adalah pendidikan karakter sejati,” ujarnya.

    Ia mengingatkan bahaya laten narkotika dan dampak negatif teknologi digital yang hanya bisa dihadapi dengan ketahanan karakter. Gerakan Pramuka harus hadir sebagai benteng moral dan sosial bagi generasi muda. Karena itu, kegiatan ini akan terus diperluas ke seluruh Indonesia.

    Sebagai penutup, Fajar berpesan agar peserta menjadi pelopor kebaikan dan membawa nilai positif ke sekolah serta lingkungan sekitar.

    “Adik-adik adalah generasi yang akan memimpin Indonesia di 2045. Tidak semua jadi Presiden, tapi semua bisa jadi manusia bermanfaat. Jadilah pemimpin jujur, tangguh, dan berintegritas di mana pun kalian berada,” pesan Fajar.

    Kegiatan ini diyakini sebagai model pembinaan karakter yang bisa direplikasi secara nasional. Program ini menjadi bagian integral strategi mencapai Indonesia Emas 2045, masa depan di mana generasi muda unggul akademis sekaligus kuat moral, sosial, dan spiritual.

  • Wamendagri: Revisi UU Pemilu Jangan untuk Kepentingan Jangka Pendek dan Partisan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juli 2025

    Wamendagri: Revisi UU Pemilu Jangan untuk Kepentingan Jangka Pendek dan Partisan Nasional 27 Juli 2025

    Wamendagri: Revisi UU Pemilu Jangan untuk Kepentingan Jangka Pendek dan Partisan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)
    Bima Arya
    menekankan pentingnya penyusunan revisi Undang-Undang Pemilu yang mengedepankan
    kepentingan nasional
    jangka panjang ketimbang kepentingan jangka pendek dan partisan.
    “Yang perlu kita pastikan adalah jangan sampai kemudian proses revisi undang-undang ini lebih kental terhadap kepentingan jangka pendek atau kepentingan partisan. Itu paling utamanya,” kata Bima dalam diskusi daring Ngoprek: Tindak Lanjut Putusan MK Terkait
    Penyelenggaraan Pemilu
    Anggota DPRD, Minggu (27/7/2025).
    Menurut Bima, pemerintah telah mulai membahas berbagai opsi tindak lanjut atas putusan MK, termasuk dampaknya terhadap sistem politik dan kelembagaan daerah.
    Ia menyebut, pembahasan ini dilakukan bersama parlemen maupun lintas kementerian.
    “Banyak yang bertanya apakah sudah direspons? Ya, tidak mungkin tidak. Pasti sudah kami bahas, sudah kami telusuri satu-satu dampaknya,” ujarnya.
    Bima menyampaikan tiga poin utama yang harus menjadi pegangan dalam menyikapi putusan MK dan rencana
    revisi UU Pemilu
    .
    Pertama, revisi harus memperkuat pelembagaan politik, terutama dalam konteks sistem presidensial dan otonomi daerah.
    Ia menyoroti belum adanya Undang-Undang tentang Kepresidenan, padahal sistem presidensial Indonesia seharusnya memiliki regulasi yang mengatur secara jelas kewenangan eksekutif.
    “Kita menganut sistem presidensial, tetapi tidak ada undang-undang kepresidenan. Ini harus jelas,” katanya.
    Kedua, Bima menekankan pentingnya menempatkan reformasi politik dalam kerangka kepentingan nasional dan arah menuju Indonesia sebagai negara maju dalam 20-25 tahun ke depan.
    Ia mengingatkan bahwa sistem politik yang tidak selaras dengan target pembangunan bisa menjadi penghambat.
    “Kalau dulu di 1998-1999, semangat kita ya euforia membuka keran demokratisasi, gitu. Belum kita berbicara Indonesia maju, Indonesia emas. Jauh banget rasanya saat itu. Nah, sekarang ini dimensinya berbeda,” imbuh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
    Ketiga, Bima menyinggung pentingnya memperkuat fungsi partai politik dan pendanaan politik.
    Ia menyambut baik wacana penguatan bantuan dana politik, namun menekankan pentingnya transparansi dan integritas.
    “Jadi
    party funding
    , pendanaan politik ini sangat penting sekali. Teman-teman KPK sudah bolak-balik diskusi dengan Kementerian Dalam Negeri, Bappenas yang memasukkan itu ke dalam rencana pemberantasan korupsinya, dan tentunya bagaimana menyandingkan antara dana politik, bantuan politik itu dengan sistem integritas partai politik,” jelas eks Wali Kota Bogor ini.
    Selain itu, Bima juga mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses pemilu, khususnya untuk tahapan penghitungan dan pemungutan suara.
    Ia juga menyinggung tantangan dalam pelaksanaan pemilu serentak, termasuk potensi ketimpangan antara kepentingan lokal dan nasional.
    Ia menegaskan bahwa keserentakan yang telah dicapai saat ini memberikan banyak manfaat dalam hal perencanaan anggaran dan keselarasan program pusat-daerah, dan karenanya perlu dijaga.
    “Jangan sampai semua itu diuyak-uyak, gitu ya, dipukul ratakan semua. Mari kita letakkan tadi, satu, dalam konteks kita membangun sistem partai politik seperti apa, kedua, kepentingan nasional kita, integrasi kita seperti apa,” ungkapnya.
    Terakhir, ia mengingatkan bahwa tidak ada sistem politik yang sempurna.
    Karena itu, revisi UU Pemilu harus dilakukan dengan kehati-hatian dan dilandasi visi kebangsaan jangka panjang.
    Sebagai informasi, Komisi II DPR rencananya akan memulai pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2026.
    Anggota Komisi II DPR, Muhammad Khozin, mengatakan, pengembangan terkait poin-poin yang akan direvisi dalam UU Pemilu sudah dilakukan dengan menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dan diskusi.
    “Kalau rancangan timeline yang ada di Komisi II, kalau tidak ada aral melintang, Insya Allah di tahun 2026 itu sudah mulai dilakukan (revisi UU Pemilu),” ujar Khozin, di Media Center Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Kamis (8/5/2025).
    Ia mencatat dua klaster dalam revisi UU Pemilu, yakni klaster teknis dan klaster politis.
    Klaster teknis adalah pembahasan terkait sistem pemilu, ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold, hingga ambang batas parlemen atau
    parliamentary threshold.
    “(Klaster politis) Sudah banyak dikupas bagaimana sistem yang ideal di tengah kerangka teoretis dan fenomena empiris di lapangan,” ujar Khozin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.