Produk: emas

  • Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal 20 Desember 2025, Sekarang Segini!

    Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal 20 Desember 2025, Sekarang Segini!

    Harga emas dunia bergerak menguat pada perdagangan Jumat dan berpeluang mencatatkan kenaikan secara mingguan. Penguatan harga emas ini didorong meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).

    Mengutip CNBC, Sabtu (20/12/2025), harga emas di pasar spot tercatat naik 0,3% ke level USD 4.346,69 per ounce. Sepanjang pekan ini, harga emas berpotensi menguat lebih dari 1%. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS turut naik 0,4% ke posisi USD 4.380 per ounce.

    Sentimen positif terhadap harga emas semakin menguat seiring rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan. Inflasi konsumen AS pada November tercatat naik 2,7% secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 3,1%.

    Selain itu, tingkat pengangguran AS juga meningkat menjadi 4,6%, level tertinggi sejak September 2021. Kondisi ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

    “Kami melihat data inflasi yang lebih rendah dan laporan tenaga kerja yang melemah. Ini semakin menegaskan bahwa Federal Reserve seharusnya tetap berada di jalur pelonggaran kebijakan,” ujar chief market strategist Blue Line Futures Phillip Streible.

  • Harga Emas Dunia Perkasa Seiring Ekspektasi Pelonggaran Kebijakan The Fed

    Harga Emas Dunia Perkasa Seiring Ekspektasi Pelonggaran Kebijakan The Fed

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia bergerak menguat pada perdagangan Jumat dan berpeluang mencatatkan kenaikan secara mingguan. Penguatan harga emas ini didorong meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).

    Mengutip CNBC, Sabtu (20/12/2025), harga emas di pasar spot tercatat naik 0,3% ke level USD 4.346,69 per ounce. Sepanjang pekan ini, harga emas berpotensi menguat lebih dari 1%. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS turut naik 0,4% ke posisi USD 4.380 per ounce.

    Sentimen positif terhadap harga emas semakin menguat seiring rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan. Inflasi konsumen AS pada November tercatat naik 2,7% secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 3,1%.

    Selain itu, tingkat pengangguran AS juga meningkat menjadi 4,6%, level tertinggi sejak September 2021. Kondisi ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

    “Kami melihat data inflasi yang lebih rendah dan laporan tenaga kerja yang melemah. Ini semakin menegaskan bahwa Federal Reserve seharusnya tetap berada di jalur pelonggaran kebijakan,” ujar chief market strategist Blue Line Futures Phillip Streible.

     

  • Aksesori Find My Ini Bikin Barang Nyaris Mustahil Hilang, Dari AirTag sampai Charger Pintar

    Aksesori Find My Ini Bikin Barang Nyaris Mustahil Hilang, Dari AirTag sampai Charger Pintar

    JAKARTA – Ekosistem Find My milik Apple diam-diam berubah jadi salah satu “asuransi barang” paling efektif di era digital. Menjelang akhir 2025, pasar aksesori Find My makin ramai, dari pelacak kunci, dompet, tas, sampai charger. Logikanya sederhana: barang boleh kecil, paniknya jangan.

    Find My bekerja tanpa GPS. Aksesori ini memancarkan sinyal Bluetooth hemat daya yang ditangkap perangkat Apple di sekitarnya, lalu lokasi dikirim secara anonim dan terenkripsi ke jaringan Find My. Artinya, barang tetap bisa dilacak meski berada jauh dari pemiliknya, selama ada iPhone, iPad, atau Mac lain yang kebetulan lewat. Konsep gotong royong digital, versi Cupertino.

    Apple terus menambah fitur, termasuk berbagi lokasi barang dan peningkatan keamanan anti-stalking. Ini membuat Find My bukan sekadar alat pelacak, tapi ekosistem yang makin matang.

    AirTag masih jadi pintu masuk paling populer. Ditenagai chip U1 untuk Precision Finding, speaker internal, dan integrasi mendalam dengan iOS, AirTag cocok dipasang di koper, ransel, atau kunci.

    Sejak rilis 2021, Apple menambah notifikasi keamanan dan bahkan kerja sama dengan maskapai untuk melacak bagasi. Kekurangannya tetap ada: desain tunggal, tanpa lubang gantungan, dan usia yang sudah tidak muda. Tapi untuk pemula, AirTag masih standar emas.

    Di luar Apple, Chipolo menawarkan variasi yang lebih praktis. Chipolo Loop hadir dengan loop silikon bawaan dan baterai isi ulang, cocok untuk pengguna yang malas beli casing tambahan. Chipolo One Spot mempertahankan bentuk mirip AirTag, tapi menambahkan lubang gantungan. Keduanya terintegrasi penuh dengan Find My, tanpa aplikasi tambahan.

    Untuk dompet, SwitchBot Wallet Finder dan Nomad Tracking Card Pro tampil menonjol. SwitchBot berbentuk kartu, bisa diselipkan di dompet atau digantungkan ke tas. Nomad mengambil pendekatan premium: bodi logam, pengisian daya nirkabel Qi dan MagSafe, serta daya tahan hingga 16 bulan. Overkill? Mungkin. Tapi untuk dompet berisi hidup digital seseorang, rasanya masuk akal.

    Pebblebee bermain di dua dunia. Clip menawarkan bentuk mirip AirTag dengan gantungan bawaan dan pengisian USB-C, sementara Tracker Universal Tag tampil ultra-kecil dengan masa pakai hingga delapan bulan. Semuanya resmi mendukung Find My, tanpa trik.

    Ada juga pendekatan yang lebih ekstrem. Swissdigital menanamkan Find My langsung ke ransel, sementara Twelve South PlugBug menyematkannya ke charger USB-C. Charger yang bisa dilacak terdengar sepele, sampai kamu sadar betapa seringnya charger “pindah alam” di bandara.

    Kesimpulannya jelas: Find My bukan lagi sekadar AirTag. Ia sudah menjadi ekosistem luas yang menyasar kecemasan modern, takut lupa, takut hilang, takut ribet. Untuk hadiah akhir tahun, ini bukan barang mewah, tapi alat bertahan hidup. Barang kecil, dampak besar, dan ya, panik bisa ditekan ke level minimum

  • Kepala BGN Dinilai Tak Becus, Empati Nol di Tengah Bencana, Mundur Saja lah!

    Kepala BGN Dinilai Tak Becus, Empati Nol di Tengah Bencana, Mundur Saja lah!

    GELORA.CO –  Publik tengah ramai memperbincangkan beredarnya video yang memperlihatkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, tengah bermain golf di saat masyarakat di sejumlah wilayah Sumatera dilanda bencana alam. Aktivitas tersebut menuai kritik keras karena dinilai tidak menunjukkan empati kepada para korban.

    Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, meragukan klaim bahwa kegiatan golf itu dilakukan untuk penggalangan dana bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Saya tidak yakin atas apa yang disampaikan Dadan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk menggalang dana bagi korban bencana yang ada di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujar Fernando kepada Monitorindonesia.com, Jumat (19/12/2025).

    Fernando mempertanyakan pilihan cara penggalangan dana yang dinilai kurang pantas dan tidak mencerminkan empati terhadap penderitaan masyarakat. Menurutnya, terdapat banyak cara lain yang lebih menunjukkan solidaritas dan kepedulian kepada korban bencana.

    Sorotan terhadap kinerja Dadan juga menguat seiring laporan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menuai kritik publik. 

    Program tersebut dinilai tidak berjalan sesuai harapan, bahkan sebagian masyarakat mengeluhkan kualitas pelaksanaan MBG yang diterima anak-anak mereka.

    Dalam konteks ini, Fernando mempertanyakan sensitivitas Presiden terhadap kinerja para pembantunya. Ia menilai ada pejabat yang tidak optimal menjalankan tugas, namun tetap menikmati fasilitas negara karena jabatan yang diemban.

    “Atas dasar itu, sebaiknya Dadan mundur dari posisinya sebagai Kepala BGN. Sejak awal terlihat tidak mampu menjalankan tugas, dan aktivitas bermain golf di tengah bencana menunjukkan minimnya empati,” tegas Fernando.

    Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa penilaian akhir memang berada di tangan Presiden, namun rakyat akan terus mengawasi dan menilai kinerja para pejabat negara. “Pada saatnya, rakyat juga akan bertindak,” pungkasnya.

    Sementara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sendiri membenarkan dirinya bermain golf di tengah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

    “Minggu, 14 Desember 2025 Persatuan Golf Alumni (PGA) IPB mengadakan turnamen rutin akhir tahun. Kegiatan ini sebagai bagian dari program menjaga silaturahmi di antara sesama alumni IPB,” kata Dadan, Kamis (18/12/2025).

    Ia menjelaskan aktivitas tersebut bukan untuk bersenang-senang, melainkan menggalang dana bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Tahun 2025 ini turnamen sekalian menggalang dana beasiswa dan bantuan bencana Sumatera,” ujar Dadan.

    Dadan menegaskan, kehadirannya sebagai Ketua Dewan Pembina PGA IPB semata-mata untuk memberikan dukungan kepada para alumni yang peduli terhadap korban bencana yang terjadi di Sumatra. “Saya sebagai Ketua Dewan Pembina PGA IPB hadir untuk memberikan support kepada teman-teman alumni yang sangat peduli,” pungkas Dadan.

  • Bea Keluar Batu Bara Berlaku saat Harga Tinggi, Formulasi Masih Disusun

    Bea Keluar Batu Bara Berlaku saat Harga Tinggi, Formulasi Masih Disusun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, pemerintah akan menerapkan bea keluar batu bara dengan melihat kondisi harga komoditas tersebut di pasar global. 

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah memberlakukan bea keluar batu bara dengan melihat kondisi perusahaan batu bara. Bahlil memastikan pengenaan bea keluar hanya berlaku pada perusahaan yang memang layak dikenakan. 

    “Gimana caranya agar layak atau tidak? Kita akan kenakan biaya atau bea ekspor apabila harga pasarnya itu sudah mencapai angka tertentu. Formulasinya kami lagi buat,” kata Bahlil kepada wartawan, Jumat (19/12/2025). 

    Kendati demikian, Bahlil belum dapat memberikan perincian formulasi tarif bea keluar tersebut. Hingga saat ini, pihaknya masih menggodok formulasi yang tepat untuk diterapkan. 

    Dia memastikan jika harga komoditas emas hitam tersebut dalam kondisi melemah maka perusahaan yang mengekspor batu bara tidak dikenakan karena akan merugikan perusahaan tersebut. 

    “Jadi kalau harganya rendah, perusahaan kan profitnya kan kecil. Kalau kita kenakan bea keluar, itu bukan kita membantu dia. Syukur kalau untungnya masih ada. Kalau rugi, apa, kan negara juga harus fair,” jelasnya. 

    Namun, ketika harga batu bara melambung dan nilai jual ekspornya meningkat, maka menurut Bahlil wajar jika pemerintah atau negara memungut bea keluar pada perusahaan tersebut. 

    Dalam hal ini, dia menegaskan bahwa pengenaan bea keluar juga merupakan bagian dari amanah Pasal 33 dalam UUD 1945 tentang penggunaan sumber daya alam untuk kepentingan negara. 

    “Dan kami menteri ini semua harus ikut apa yang diperintahkan. Nah, pasal 33 itu di mana kita harus mampu memanfaatkan semua potensi dan peningkatan pendapatan negara, termasuk dalamnya adalah bea keluar,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) segera menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait dengan pengenaan bea keluar batu bara untuk berlaku mulai 1 Januari 2026. 

    Dengan demikian, pemerintah mengupayakan agar pengenaan bea keluar untuk komoditas batu bara sekaligus emas mulai berlaku awal tahun depan. 

    “Kami sedang siapkan. Sesuai dengan DPR juga kan kemarin arahannya demikian,” terang Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12/2025). 

    Namun demikian, Febrio masih belum membeberkan berapa besaran tarif yang akan berlaku untuk bea keluar emas hitam itu. 

    Hal ini berbeda dengan bea keluar komoditas emas yang sudah ditetapkan besaran tarifnya sebesar 7,5% sampai dengan 15% untuk dors, granules, casted bars dan minted bars.

    Aturan terkait dengan kisaran tarif ekspor empat jenis produk emas itu sudah tertuang di PMK No.80/2025 yang mulai berlaku 23 Desember 2025. 

  • Wamenkes Tinjau Program Cek Kesehatan dan Vaksinasi Karyawan SKT Sampoerna Surabaya

    Wamenkes Tinjau Program Cek Kesehatan dan Vaksinasi Karyawan SKT Sampoerna Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com)— Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Benjamin Paulus Octavianus meninjau langsung pelaksanaan program cek kesehatan dan vaksinasi bagi karyawan fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Surabaya.

    Program yang diikuti sekitar 5.000 karyawan ini ditargetkan menjangkau hingga 16.000 pekerja sampai Januari 2026.

    “Ini contoh praktik yang baik, kolaborasi antara swasta, Kementerian, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota. Hari ini sekitar 5.000 karyawan diperiksa dan ke depan seluruh karyawan akan menjalani pemeriksaan,” ujar Benjamin di Sampoerna Rungkut, Jumat (19/12/2025).

    Benjamin menyampaikan kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin sejalan dengan agenda prioritas pemerintah dalam meningkatkan upaya pencegahan penyakit. Menurut dia, deteksi dini menjadi fondasi penting untuk menjaga produktivitas tenaga kerja di sektor industri padat karya.

    “Yang penting, data hasil pemeriksaan terintegrasi dengan puskesmas setempat dan masuk ke dinas kesehatan sehingga bisa ditindaklanjuti,” katanya.

    Selain pemeriksaan kesehatan umum, kegiatan tersebut juga mencakup skrining tuberkulosis serta vaksinasi influenza. Program skrining TB disebut sebagai bagian dari agenda nasional yang terus diperluas ke lingkungan kerja.

    “Deteksi dini sangat penting agar pekerja tetap sehat dan produktif,” ujar Benjamin.

    Terkait vaksinasi influenza, Benjamin menyebut langkah ini relevan menghadapi musim pancaroba yang sering diikuti peningkatan kasus flu. Vaksin yang diberikan mengandung empat jenis virus influenza yang umum beredar di Indonesia.

    “Dengan vaksinasi, jika seseorang tetap terinfeksi, gejalanya akan jauh lebih ringan karena sudah memiliki perlindungan,” ucapnya.

    Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, menyampaikan program pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi merupakan agenda rutin tahunan perusahaan. Program tersebut ditujukan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

    “Kesehatan karyawan berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, sekaligus mendukung keberlanjutan perusahaan,” kata Elvira.

    Anggota Komisi IX DPR RI, Indah Kurnia, juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program kesehatan di lingkungan industri. Menurut dia, upaya pencegahan seperti ini sejalan dengan kebijakan pembangunan sumber daya manusia nasional.

    “Jika masyarakat sehat, beban layanan kesehatan bisa ditekan dan tujuan pembangunan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045 akan lebih mudah dicapai,” pungkas Indah. [asg/beq]

  • Pekerja Kami Dipukul dan Diinjak dalam Truk saat Dibawa ke Imigrasi

    Pekerja Kami Dipukul dan Diinjak dalam Truk saat Dibawa ke Imigrasi

    GELORA.CO –  Manajemen PT Sultan Rafli Mandiri (SRM) versi Li Changjin membantah keras tudingan bahwa 15 pekerja Warga Negara Asing (WNA) asal China menyerang prajurit TNI di area tambang emas PT SRM, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

    Li Changjin menegaskan isu tersebut merupakan rumor dan informasi menyesatkan yang disebarkan oleh Firman dan Imran, pihak yang mengklaim sebagai manajemen baru PT SRM.

    “Firman dan Imran secara ilegal menduduki lokasi pertambangan SRM serta tanah milik Pamar Lubis. Mereka kemudian menggunakan TNI untuk menjaga kawasan SRM,” kata Li Changjin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/12/2025).

    Li menyayangkan sikap komandan TNI di Ketapang yang disebutnya langsung mempercayai narasi sepihak tanpa penyelidikan mendalam, hingga mengerahkan tambahan personel TNI untuk mengamankan para pekerja WNA.

    Ia mendesak Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes TNI AD) melakukan penyelidikan menyeluruh dan objektif atas insiden tersebut.

    “Harus dibuka secara transparan, apakah tentara yang memukul atau pekerja China yang memukul. Kalau memang pekerja kami yang menyerang, mana korbannya? Pekerja China pasti takut pada tentara, mustahil berani menyerang,” ujarnya.

    Li Changjin mengungkapkan, justru terdapat sembilan pekerja WNA asal Tiongkok yang menjadi korban penganiayaan.

    Seluruhnya merupakan pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) resmi yang diterbitkan Kantor Imigrasi Ketapang.

    “Para pekerja kami dipukuli dan diinjak di dalam truk saat dibawa ke kantor imigrasi. Mereka mengalami luka lebam di punggung, dada, dan paha,” ungkap Li.

    Terkait tuduhan penyerangan terhadap prajurit TNI, Li menegaskan tidak ada bukti kuat yang mengarah pada keterlibatan pekerja SRM.

    “Tidak ada bukti signifikan dalam video yang beredar yang menunjukkan pekerja teknis SRM merusak kendaraan atau menyerang TNI. Sebaliknya, mereka justru menjadi korban kekerasan,” tegasnya.

    Menurut Li, konflik yang terjadi sesungguhnya merupakan perselisihan antara Firman dan Imran dengan pekerja SRM.

    Keduanya diduga berupaya mengusir pekerja Tiongkok dan memblokir akses mereka ke area pertambangan.

    Li juga mempertanyakan keberadaan prajurit TNI di kawasan tambang SRM. Ia meminta kuasa hukum Firman, Muchamad Fadzri, menghentikan penyebaran informasi yang dinilainya menyesatkan, termasuk tudingan latihan militer dan penyerangan terhadap prajurit TNI.

    “Mengapa prajurit TNI melakukan latihan dasar militer di wilayah tambang SRM tanpa pemberitahuan? Area tambang adalah wilayah sipil, bukan wilayah militer,” kata Li.

    Ia menambahkan, sebagian pekerja Tiongkok telah bekerja di tambang SRM selama bertahun-tahun, jauh sebelum Firman dan Imran mengklaim pengelolaan perusahaan.

    “Mereka diusir secara paksa dengan kekerasan setelah terjadi pendudukan ilegal,” ujarnya.

    Li Changjin juga menegaskan Firman dan Imran tidak pernah mengeluarkan modal sedikit pun untuk proyek tambang SRM.

    Seluruh peralatan, fasilitas, dan teknologi di lokasi merupakan hasil investasi selama lebih dari 10 tahun oleh dirinya bersama Pamar Lubis sebagai pemegang saham mayoritas.

    Selain itu, Li mengungkapkan bahwa pada Juli 2025, Firman, Imran, Suandi, dan Muardi diduga membuat Akta Anggaran Dasar palsu yang didaftarkan secara daring melalui sistem Administrasi Hukum Umum (AHU).

    Akta tersebut diduga digunakan untuk mencopot Li Changjin dari jabatan Direktur Utama dan Pamar Lubis dari jabatan Direktur, yang dinilai melanggar Undang-Undang Perseroan Terbatas.

    “Perkara ini saat ini tengah diselidiki Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya,” tutup Li.

    Duduk Perkara Bentrokan

    Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara 15 WNA asal China dengan prajurit TNI dan warga sipil terjadi di area tambang emas PT SRM, Kecamatan Tumbang Titi, Ketapang, Kalbar, pada Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 15.40 WIB.

    Insiden diduga dipicu konflik klaim kepengurusan perusahaan antara dua kubu manajemen PT SRM, yakni versi lama yang dipimpin Li Changjin dan versi baru yang dipimpin Firman, yang mengklaim telah mengesahkan direksi baru melalui RUPS Juli 2025.

    Versi Li Changjin menyebut kericuhan bermula saat staf teknis WNA mengoperasikan drone di area IUP PT SRM, yang kemudian dipersoalkan pihak lain.

    Drone dan ponsel staf sempat disita dan data dihapus sebelum dikembalikan.

    Sementara itu, direksi PT SRM versi baru menilai pengoperasian drone dilakukan tanpa izin.

    Kuasa hukum mereka menyebut insiden terjadi akibat miskomunikasi yang berujung dugaan penyerangan fisik terhadap aparat TNI dan petugas keamanan.

    Kodam XII/Tanjungpura membenarkan insiden tersebut terjadi saat prajurit Yonzipur 6/Satya Digdaya melaksanakan latihan dasar.

    TNI mengaku menerima laporan adanya drone tak dikenal, yang berujung klarifikasi dan dugaan penyerangan terhadap prajurit menggunakan senjata tajam, airsoft gun, dan alat setrum.

    Akibat insiden tersebut, satu unit mobil dan satu sepeda motor dilaporkan rusak.

    Sementara Kantor Imigrasi Ketapang mengamankan 15 WNA asal China untuk pemeriksaan keimigrasian.

    Seluruh WNA diketahui memegang KITAS yang disponsori PT SRM versi direksi lama.

  • China Mobile International Dorong Ekosistem Digital Aman Berbasis AI untuk Indonesia Emas 2045

    China Mobile International Dorong Ekosistem Digital Aman Berbasis AI untuk Indonesia Emas 2045

    Liputan6.com, Jakarta – China Mobile International (CMI) Indonesia menegaskan perannya dalam mendukung percepatan transformasi digital nasional melalui penyelenggaraan forum strategis TechConnect+ 2025, belum lama ini.

    Kegiatan ini menjadi ruang dialog antar sektor untuk memperkuat ekosistem digital yang aman, tepercaya, dan berkelanjutan demi menyongsong visi Indonesia Emas 2045

    Forum tersebut mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah, pakar keamanan siber, asosiasi industri, hingga pelaku usaha.

    Dalam kesempatan itu, CMI menegaskan transformasi perannya dari sekadar penyedia konektivitas global menjadi enabler digital yang fokus pada ketahanan siber dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

    Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian, Solehan, menekankan pentingnya infrastruktur digital yang teruji untuk mendorong implementasi Industri 4.0 di sektor-sektor strategis nasional.

    “Kesiapan infrastruktur menjadi fondasi utama bagi daya saing industri Indonesia ke depan,” ujar Solehan dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (19/12/2025).

    Dalam kesempatan sama, Marketing Manager CMI Indonesia, David Sugandi, menyampaikan bahwa kecepatan transformasi digital harus diimbangi dengan keamanan yang kuat. Ia menilai kepercayaan digital kini menjadi faktor krusial dalam pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.

    “Indonesia tidak hanya membutuhkan konektivitas cepat, tetapi juga infrastruktur yang aman dan tangguh. Kepercayaan digital adalah fondasi utama. CMI berkomitmen menjadi tulang punggung yang menghubungkan Indonesia dengan dunia sekaligus menjaga kedaulatan digital nasional,” ujar David. 

  • Gerakan Ayah Ambil Rapor: Cerita Para Ayah Rela Cuti untuk Ambil Rapor Anak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Desember 2025

    Gerakan Ayah Ambil Rapor: Cerita Para Ayah Rela Cuti untuk Ambil Rapor Anak Megapolitan 19 Desember 2025

    Gerakan Ayah Ambil Rapor: Cerita Para Ayah Rela Cuti untuk Ambil Rapor Anak
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pemandangan berbeda terlihat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 18 Jakarta Timur pada Jumat (19/12/2025) pagi.
    Sejumlah ayah tampak hadir langsung ke sekolah untuk mengambil rapor anak-anak mereka.
    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) yang diinisiasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
    Program ini bertujuan mendorong keterlibatan ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak sejak usia dini.
    Salah satu orang tua murid, Hari, mengaku meluangkan waktu khusus untuk mengambil rapor anaknya yang duduk di kelas IV.
    Ia menilai kehadiran ayah memberikan dampak berbeda bagi anak, meski diakui tidak selalu mudah bagi orang tua laki-laki yang bekerja.
    “Cuma yang jadi permasalahan, ketika orang tua laki-laki itu kan biasanya bekerja. Nah, kalau misalnya memang dilibatkan untuk pengambilan rapot, berarti kan dia harus mengorbankan pekerjaannya. Salah satunya kalau misalnya dia bisa cuti, ya cuti,” ungkap Hari di MIN 18, Jumat.
    Meski demikian, Hari menyatakan dukungannya terhadap gerakan tersebut. Menurutnya, kehadiran ayah saat pengambilan rapor membuat anak merasa lebih diperhatikan.
    “Kalau biasanya kan dari ibunya. Ya mungkin seperti itu sama, cuman tanggapan dari si anak ya mungkin merasa kurang diperhatikan gitu. Istilahnya kalau sama si Ibu, anak mikir ‘Ah, Ibu ini biasa lah’, cuman kalau sama ayahnya kan mungkin sedikit rada takut atau merasa diperhatikan gitu,” jelasnya.
    Ia juga menyarankan agar sekolah mempertimbangkan penjadwalan pengambilan rapor pada hari Sabtu agar lebih banyak ayah dapat hadir.
    “Saran sih ya, kalau misalnya mau ambil rapot minimal hari Sabtu lah. Karena pasti banyak yang libur, untuk orang kantoran juga kan begitu,” ungkanya.
    Hal senada disampaikan Heri, orang tua murid lainnya. Ia mendukung kebijakan yang mendorong ayah untuk mengambil rapor anak karena pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu.
    “Sebetulnya ini saya lagi jam kerja, saya tukar shift untuk memaksakan ini. Apalagi ada himbauan gerakan untuk mengambil raport bahwa itu harus ayah ya,” jelas Heri.
    “Tapi menurut saya sih bagus juga. Jadi selama ini tugas pendidikan anak tidak diserahkan langsung ke ibunya saja,” ungkap Heri.
    Heri mengaku merasakan perubahan positif sejak dirinya lebih aktif terlibat dalam aktivitas sekolah anaknya.
    “Kebetulan istri saya kan lagi sakit ya, kemarin jatuh kecelakaan di sini nih. Akhirnya saya, ya mau enggak mau akhirnya saya yang mengambil, biasanya nih [istri],” ucapnya.
    “Kalau ini saya sudah sebulan terakhir nih, karena istri saya sakit ya. Sebulan ini saya mengontrol terus perkembangan anak saya di sini dan Alhamdulillah ada perubahan,” jelasnya.
    Sebelumnya, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara resmi meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah.
    Program tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kemendukbangga/BKKBN Nomor 14 Tahun 2025 tentang Gerakan Anak ke Sekolah yang ditandatangani Kepala BKKBN Wihaji pada 1 Desember 2025.
    Dalam surat edaran tersebut, BKKBN menyatakan bahwa Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini.
    Kehadiran ayah pada momen penting di sekolah diharapkan dapat membangun kedekatan emosional yang berdampak positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam menjalani proses belajar.
    Gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia, dari yang sebelumnya terpusat pada peran ibu menjadi lebih kolaboratif dan setara.
    Sejalan dengan mandat Kemendukbangga/BKKBN dalam membangun keluarga berkualitas dan generasi emas, keterlibatan ayah dalam pendidikan anak dipandang sebagai investasi sosial jangka panjang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Emas Batangan 19 Desember 2025: Antam, Pegadaian dan Hartadinata!

    Harga Emas Batangan 19 Desember 2025: Antam, Pegadaian dan Hartadinata!

    Berbeda dengan Antam, harga emas di Pegadaian untuk produk UBS dan Galeri24 kompak mengalami kenaikan pada 19 Desember 2025. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi investor yang memegang produk emas dari Pegadaian.

    Produk emas UBS di Pegadaian menunjukkan penguatan di berbagai pecahan gramasi. Hal ini mengindikasikan permintaan yang cukup stabil atau meningkat untuk jenis emas batangan ini. Investor dapat mempertimbangkan momentum ini untuk transaksi jual beli.

    Berikut daftar lengkap harga emas UBS di Pegadaian:

    Harga emas UBS 0,5 gram: Rp 1.381.000.
    Harga emas UBS 1 gram: Rp 2.556.000.
    Harga emas UBS 2 gram: Rp 5.071.000.
    Harga emas UBS 5 gram: Rp 12.530.000.
    Harga emas UBS 10 gram: Rp 24.928.000.
    Harga emas UBS 25 gram: Rp 62.199.000.
    Harga emas UBS 50 gram: Rp 124.141.000.
    Harga emas UBS 100 gram: Rp 248.184.000.
    Harga emas UBS 250 gram: Rp 620.276.000.
    Harga emas UBS 500 gram: Rp 1.239.096.000.

    Sementara itu, harga emas Galeri24 di Pegadaian juga mencatatkan kenaikan yang signifikan. Produk ini menjadi alternatif menarik bagi investor yang mencari diversifikasi dalam kepemilikan emas batangan. Kenaikan ini menunjukkan bahwa pasar emas di Pegadaian cukup resilient.

    Berikut daftar lengkap harga emas Galeri24 di Pegadaian:

    Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp 1.319.000.
    Harga emas Galeri24 1 gram: Rp 2.515.000.
    Harga emas Galeri24 2 gram: Rp 4.954.000.
    Harga emas Galeri24 5 gram: Rp 12.294.000.
    Harga emas Galeri24 10 gram: Rp 24.523.000.
    Harga emas Galeri24 25 gram: Rp 61.156.000.
    Harga emas Galeri24 50 gram: Rp 122.216.000.
    Harga emas Galeri24 100 gram: Rp 244.312.000.
    Harga emas Galeri24 250 gram: Rp 606.898.000.
    Harga emas Galeri24 500 gram: Rp 1.213.794.000.
    Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp 2.427.588.000.