Produk: dolar AS

  • John Krasinski Jadi Produser, Penulis, Sutradara ‘A Quiet Place 3’

    John Krasinski Jadi Produser, Penulis, Sutradara ‘A Quiet Place 3’

    JAKARTA – Aktor John Krasinski kembali ke posisinya sebagai sutradara untuk film keempat dari dunia A Quiet Place. Melalui akun media sosialnya, ia mengunggah logo angka romawi tiga dengan tanggalnya.

    Ia kembali bekerja sama dengan rumah produksi Paramount. Tidak hanya menyutradarai, ia juga menulis naskah dan memproduseri film ini.

    Dalam unggahannya, Krasinski juga menulis “7.9.27” mereferensikan tanggal rilis 9 Juli 2027 di bioskop.

    Belum diketahui siapa yang akan memerankan waralaba ini, begitu juga dengan Krasinski yang belum mengungkap apa ia kembali berakting.

    Dengan tiga filmnya, waralaba A Quite Place memperoleh 900 juta dolar AS menjadikan salah satu waralaba tersukses. John Krasinski menyutradarai dua film pertama sebelum Michael Sarnoski mengarahkan spin-off berjudul A Quiet Place: Day One.

    John Krasinski menyutradarai film pertamanya dan memerankan karakter keluarga bersama Emily Blunt, Noah Jupe, dan Millicent Simmonds, menceritakan keluarga yang berjuang hidup di tengah ancaman bunyi di sekitar mereka.

    Film spin-off-nya A Quiet Place: Day One menceritakan kisah serangan apokalips di New York yang diperankan Lupita Nyong’o dan Joseph Quinn.

    Film ini menjadi proyek terbarunya selain Fountain of Youth dan Jack Ryan dalam proses produksi.

  • INACA dorong strategi hadapi tantangan industri penerbangan nasional

    INACA dorong strategi hadapi tantangan industri penerbangan nasional

    Diperlukan langkah-langkah strategis jangka pendek, menengah dan panjang, agar tantangan ini bisa segera teratasi dan industri penerbangan pulih seperti sebelum pandemi COVID-19.

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesian National Air Carriers Association (INACA) mendorong strategi jangka panjang guna memperkuat daya tahan industri penerbangan nasional menghadapi tantangan global dan menjaga kesinambungan layanan udara di seluruh Indonesia.

    “Selama tahun 2024 dan 2025 industri penerbangan nasional masih belum membaik dan masih menghadapi banyak tantangan baik tantangan global maupun nasional,” kata Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Menurutnya, memanasnya kondisi geopolitik global mempengaruhi berbagai hal dalam industri penerbangan, seperti terganggunya rantai pasok untuk pesawat dan sparepart, serta harga minyak dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung meningkat.

    Di dalam negeri, katanya lagi, dampak pandemi COVID-19, kebijakan serta iklim usaha yang diwarnai persaingan bisnis tajam, juga membuat industri penerbangan belum kembali seperti sebelum pandemi.

    Hal itu mengakibatkan jumlah penumpang domestik untuk penerbangan berjadwal selama tahun 2024 stagnan dengan tahun 2023. Selain itu, jumlah pesawat juga turun karena banyak pesawat yang masuk perawatan Repair and Overhaul (MRO) dan kesulitan mendapatkan spareparts.

    Menurutnya, terdapat beberapa tantangan penerbangan nasional, baik untuk maskapai penerbangan berjadwal, tidak berjadwal, dan kargo yang harus disikapi bersama stakeholder penerbangan, yaitu regulasi yang kurang fleksibel; risiko nilai tukar rupiah terhadap dolar AS; pengadaan spareparts; hubungan dengan pengelola bandara dan Airnav.

    Selanjutnya masalah operasional penerbangan tidak berjadwal (terbang malam, terbang khusus, air ambulance dan lainnya; serta Ilegal charter (penerbangan charter ilegal).

    “Diperlukan langkah-langkah strategis jangka pendek, menengah dan panjang, agar tantangan ini bisa segera teratasi dan industri penerbangan pulih seperti sebelum pandemi COVID-19,” ujar Denon.

    INACA berharap pembahasan permasalahan industri penerbangan secara holistik dan komprehensif mulai dari bisnis dan operasional penerbangan sampai dengan hal-hal pendukungnya dengan melibatkan pemerintah lintas kementerian dan lembaga; kalangan bisnis; akademisi; media; dan masyarakat dapat dilanjutkan.

    Kedua, dilanjutkan pembahasan upaya peningkatan kondisi finansial maskapai penerbangan baik maskapai penerbangan berjadwal, tidak berjadwal, kargo dan perintis melalui regulasi operasional bisnis penerbangan yang lebih adil

    “Ketiga menyelenggarakan konektivitas penerbangan secara komprehensif dengan sistem hub dan spoke baik untuk penerbangan domestik maupun internasional,” katanya pula.

    Keempat melakukan deregulasi terkait proses ekspor-impor sparepart baik yang melekat maupun tidak melekat di pesawat dengan menggunakan Ilustrated Part Catalog (IPC) serta berdasarkan aturan Tokyo Round dari WTC.

    Kelima meningkatkan implementasi safety management system (SMS) dan peningkatan safety culture dalam operasional penerbangan dari semua stakeholder, baik itu regulator (pemerintah), operator penerbangan (maskapai, bandara, MRO), dan masyarakat.

    “Keenam dibentuknya Dewan Transportation Board bekerjasama dengan moda transportasi lain dan stakeholder terkait untuk mengembangkan transportasi multi moda dalam rangka mendukung pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia,” ujar Denon.

    INACA juga berharap peningkatan dukungan pemangku kepentingan di sektor penerbangan terhadap maskapai penerbangan nasional baik berjadwal, tidak berjadwal, kargo, dan perintis.

    Dengan begitu dapat meningkatkan konektivitas penerbangan dan menjembatani kesenjangan pembangunan, mendukung desentralisasi, meningkatkan daya saing komoditas lokal, dan meningkatkan fungsi sebagai katalisator bagi pembangunan ekonomi lokal sehingga memastikan tidak ada wilayah Indonesia yang tertinggal.

    “Selain itu pengembangan sektor penerbangan yang strategis juga dapat meningkatkan aksesibilitas domestik, regional, dan internasional, mendorong mobilitas ekonomi nasional, dan memberikan nilai tambah bagi negara,” kata Denon lagi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bocoran KPK Soal Kasus Maurel & Prom: Akuisisi Sumur Minyak di Gabon

    Bocoran KPK Soal Kasus Maurel & Prom: Akuisisi Sumur Minyak di Gabon

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap ihwal penyelidikan terkait akuisisi perusahaan minyak asal Prancis, Maurel & Prom oleh anak usaha Pertamina.

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi dalam aksi korporasi BUMN tersebut. 

    “Sejauh ini masih penyelidikan kalau tidak salah ya, masih lidik tapi masih jalan,” ungkap Asep kepada wartawan pada konferensi pers, dikutip Sabtu (2/8/2025). 

    Asep lalu menjelaskan bahwa dugaan korupsi yang tengah diselidiki pihaknya adalah kegiatan akuisisi sumur minyak oleh Pertamina pada sumur minyak milik Maurel & Prom. 

    Sumur minyak itu berada di Gabon, salah satu negara di Afrika Tengah. “Akuisisi sumur minyak. Ini di Afrika, di Gabon kalau tidak salah. Ini sumurnya ada di Gabon,” terang pria yang juga Direktur Penyidikan KPK itu. 

    Sebelumnya pada awal 2024, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan audit investigasi kepada KPK terkait dengan akuisisi saham Maurel & Prom oleh anak usaha Pertamina, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (IEP). 

    Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif (LHP PI) yang diserahkan kepada KPK itu atas kegiatan investasi berupa akuisisi perusahaan Maurel & Prom (M&P) oleh Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) pada 2012 sampai dengan 2020. 

    Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, BPK menyimpulkan adanya penyimpangan-penyimpangan berindikasi tindak pidana yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam kegiatan investasi 2012 sampai dengan 2020 pada Pertamina.

    Nilai dugaan kerugian keuangan negara yang ditemukan BPK pada kegiatan akuisisi itu mencapai Rp870 miliar berdasarkan kurs rupiah 2020 Rp14.500 per dolar AS. Namun, berdasarkan kurs rupiah per dolar AS Rp15.592 per 16 Januari 2024, nilainya mencapai Rp935,52 miliar. 

    “Yang mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara pada PT Pertamina (Persero) setidaknya sebesar US$60,000,000.00,” demikian dikutip dari siaran pers BPK.

    Pimpinan KPK saat itu, Alexander Marwata pun mengonfirmasi bahwa lembaga antirasuah tengah menyelidiki dugaan korupsi tersebut. Bahkan, penyelidikan sudah berlangsung lama. 

    “Akuisisi sumur minyak di salah satu negara di Afrika. Sudah lama diselidiki,” ujar pimpinan KPK 2015-2019 dan 2019-2024 itu, kepada Bisnis, Rabu (17/1/2024).

    Merespons hal tersebut, Pertamina menghormati penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. 

    “Pertamina juga berkomitmen menjalankan bisnis yang sesuai dengan prinsip GCG dan aturan berlaku,” demikian keterangan VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso kepada Bisnis, Rabu (17/1/2024).

  • Mantan Presiden Kolombia Divonis 12 Tahun Tahanan Rumah karena Manipulasi Saksi

    Mantan Presiden Kolombia Divonis 12 Tahun Tahanan Rumah karena Manipulasi Saksi

    GELORA.CO – Mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe dijatuhi hukuman 12 tahun tahanan rumah oleh pengadilan setelah terbukti bersalah dalam kasus manipulasi saksi dan penyuapan. Putusan ini dijatuhkan pada sidang yang digelar Jumat, 1 Agustus 2025, waktu setempat.

    Dikutip dari Al-Jazeera, dalam putusan tersebut, Uribe juga dikenai denda sebesar 578.000 Dolar AS dan dilarang memegang jabatan publik selama 100 bulan dan 20 hari, atau lebih dari delapan tahun. Ia diperintahkan untuk melapor ke pihak berwenang di kota asalnya, Rionegro, Provinsi Antioquia, sebelum mulai menjalani tahanan rumah di kediamannya.

    Dengan keputusan ini, Uribe, yang kini berusia 73 tahun, menjadi mantan presiden pertama di Kolombia yang dinyatakan bersalah dalam kasus pidana. Meski begitu, tim pengacara Uribe menyatakan akan mengajukan banding atas vonis tersebut.

    Hukuman ini merupakan akhir dari proses hukum panjang yang berlangsung hampir 13 tahun dan melalui persidangan selama enam bulan. 

    Uribe dikenal sebagai tokoh konservatif berpengaruh yang pernah menjabat presiden Kolombia dari tahun 2002 hingga 2010.

    Kasus ini berkaitan dengan peran Uribe dalam konflik bersenjata Kolombia yang telah berlangsung lebih dari enam dekade dan melibatkan pemerintah, kelompok pemberontak kiri, milisi paramiliter kanan, serta jaringan perdagangan narkoba. 

    Selama masa pemerintahannya, Uribe memimpin operasi militer besar-besaran melawan kelompok pemberontak kiri seperti FARC. Namun pendekatan keras itu menuai kecaman karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk skandal “positif palsu”, di mana militer diduga membunuh warga sipil lalu mengklaim mereka sebagai pemberontak demi menaikkan angka keberhasilan operasi. 

    Penyelidikan terhadap skandal ini mencatat sedikitnya 6.402 korban.

    Uribe juga pernah dituduh memiliki hubungan dengan kelompok paramiliter sayap kanan, meskipun ia selalu membantahnya. Konflik hukum yang membawanya ke persidangan berawal dari perselisihannya dengan Senator kiri Ivan Cepeda. 

    Pada tahun 2012, Uribe melaporkan Cepeda ke Mahkamah Agung karena dituding mencemarkan nama baik setelah menuding Uribe terkait dengan kelompok paramiliter Bloque Metro. Namun pada 2018, Mahkamah Agung justru menolak laporan Uribe dan sebaliknya mulai menyelidiki dirinya atas dugaan upaya mempengaruhi saksi.

    Uribe dituduh menyuruh pengacaranya, Diego Cadena, menemui mantan anggota kelompok paramiliter untuk membujuk mereka agar memberikan kesaksian yang menguntungkannya. Dua saksi mengaku bahwa Cadena menawarkan uang kepada mereka. 

    Cadena kini juga menghadapi tuntutan pidana. Kesaksian mereka juga digunakan dalam kasus pidana terpisah terhadap saudara Uribe, Santiago Uribe.

    Vonis terhadap Uribe dijatuhkan setelah sidang selama 10 jam, di mana hakim menyatakan terdapat cukup bukti bahwa ia berusaha mengubah keterangan saksi. Namun, keputusan ini memicu reaksi keras dari Amerika Serikat. Pemerintahan Presiden Donald Trump menilai proses hukum ini bernuansa politis. 

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bahkan menulis di media sosial bahwa satu-satunya kesalahan Uribe adalah membela tanah airnya, dan menyebut pengadilan Kolombia telah digunakan oleh hakim-hakim radikal untuk tujuan politik. 

  • AS jadi penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar RI

    AS jadi penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar RI

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BPS: AS jadi penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 14:27 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan yang terbesar dengan nilai 9,92 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, tiga komoditas unggulan nonmigas yang menyumbang surplus adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya 2,19 miliar dolar AS, pakaian dan aksesoris (rajutan) 1,28 miliar dolar AS, dan alas kaki 1,27 miliar dolar AS.

    “Tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat sebesar 9,92 miliar dolar AS, kemudian India sebesar 6,64 miliar dolar AS, dan Filipina sebesar 4,36 miliar dolar AS,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

    Dari sisi ekspor, Amerika Serikat berada pada urutan kedua terbesar dengan nilai 14,79 miliar dolar AS pada periode Januari-Juni 2025.

    Tiga komoditas penopang adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 2,80 miliar dolar AS, alas kaki sebesar 1,29 miliar dolar AS, pakaian dan aksesoris (rajutan) 1,28 miliar dolar AS.

    “Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat untuk Juni 2025 turun 2,05 persen dibandingkan Mei 2025, namun meningkat 33,49 persen dibandingkan Juni 2024,” katanya.

    Secara kumulatif Januari hingga Juni 2025, nilai ekspor meningkat 20,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Selain itu, Pudji juga menyebut 10 komoditas ekspor tersebar Indonesia ke Amerika Serikat untuk Januari-Juni 2025 adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85), alas kaki (HS64), pakaian dan aksesoris (rajutan) (HS61), serta pakaian dan aksesoris bukan rajutan (HS62).

    Kemudian, lemak dan minyak hewani atau nabati (HS15), karet dan barang dari karet (HS40), perabot lampu dan alat penerangan (HS94), ikan krustasea dan molusca (HS03), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84), dan berbagai produk kimia (HS38).

    Terkait dengan dampak tarif resiprokal sebesar 10 persen dari Amerika Serikat selama masa negosiasi beberapa waktu lalu, dia mengatakan, perlu melakukan kajian lebih lanjut karena tidak semua komoditas ekspor dikenakan tarif tersebut.

    Sementara itu, total impor nonmigas dari Amerika pada periode Januari-Juli 2025 tercatat sebesar 4,87 miliar dolar AS.

    Tiga komoditas penyumbang impor terbesar adalah mesin dan peralatan mekanis (HS84) sebesar 0,95 miliar dolar AS, mesin dan perlengkapan elektrik (HS85) sebesar 0,62 miliar dolar AS, serta biji dan buah mengandung minyak (HS12) sebesar 0,51 miliar.

    Sumber : Antara

  • Rupiah melemah seiring potensi The Fed tahan suku bunga makin kuat

    Rupiah melemah seiring potensi The Fed tahan suku bunga makin kuat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring potensi The Fed tahan suku bunga makin kuat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 16:59 WIB

    Elshinta.com – Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi potensi Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga pada Federal Open Market Committee (FOMC) mendatang semakin menguat.

    “Sentimen negatif ini didorong oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat yang kembali solid, terutama data inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) dan ketenagakerjaan,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Xinhua, kenaikan inflasi AS disebabkan pertimbangan The Fed apakah akan mempertahankan atau menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini. Data tersebut muncul sehari usai The Fed mengumumkan untuk tetap mempertahankan suku bunga.

    Secara tahunan, PCE naik menjadi 2,6 persen, lebih tinggi dari perkiraan. Adapun PCE Inti, naik 0,3 persen secara bulanan dan 2,8 persen yoy dari ekspektasi 2,7 persen.

    Selain itu, investor global disebut tengah menantikan rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) malam ini yang bisa menjadi penentu arah kebijakan moneter AS ke depan.

    Ketidakpastian arah suku bunga ini dinilai mendorong pelaku pasar masuk ke aset-aset berbasis dolar AS, sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

    “Penguatan dolar AS secara global menjadi faktor utama tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek,” ungkap Taufan.

    Dengan demikian, lanjutnya, pergerakan kurs rupiah ke depan akan sangat dipengaruhi oleh arah data tenaga kerja AS malam ini serta sikap investor terhadap kebijakan The Fed dalam menghadapi inflasi yang belum mereda.

    The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,5 persen pada bulan ini meskipun ada tekanan dari Gedung Putih untuk melonggarkan kebijakan moneter.

    Sebagaimana diungkapkan Xinhua, keputusan ini mencerminkan pendekatan “wait and see” The Fed dalam memantau dampak besar tarif AS terhadap inflasi.

    Hasil FOMC mengemukakan bahwa tingkat pengangguran AS tetap rendah, kondisi pasar tenaga kerja tetap solid, dan inflasi cukup tinggi.

    Meskipun ada indikasi bahwa ekonomi AS sedang booming, inflasi tetap berada di atas target jangka panjang The Fed sebesar 2 persen.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 57 poin atau 0,35 persen menjadi Rp16.513 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.456 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.494 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.459 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • BI: Modal asing keluar bersih Rp16,24 triliun pada 28-31 Juli 2025

    BI: Modal asing keluar bersih Rp16,24 triliun pada 28-31 Juli 2025

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp16,24 triliun pada pekan terakhir bulan Juli, yakni periode transaksi 28-31 Juli 2025.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, merinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari modal asing keluar bersih di pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp2,27 triliun, Rp1,37 triliun, dan Rp12,60 triliun.

    Sejak awal tahun ini hingga 31 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp58,69 triliun dan Rp77,39 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp59,07 triliun.

    Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik dari 69,94 basis poin (bps) per 25 Juli 2025 menjadi 71,40 bps per 31 Juli 2025.

    Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis di level Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (1/8), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (31/7) di level Rp16.450 per dolar AS.

    Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 99,97 pada akhir perdagangan Kamis (31/7).

    DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

    Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat stabil di level 6,56 persen pada Jumat (1/8) pagi, sama seperti pada akhir perdagangan Kamis (31/7).

    Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,374 persen pada akhir perdagangan Kamis (31/7).

    Bank Indonesia pun terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI: Surplus neraca perdagangan Juni 2025 perkuat ketahanan eksternal

    BI: Surplus neraca perdagangan Juni 2025 perkuat ketahanan eksternal

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memandang, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2025 positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Jumat (1/8), neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2025 mencatat surplus sebesar 4,10 miliar dolar Amerika Serikat (AS), melanjutkan surplus pada Mei 2025 sebesar 4,30 miliar dolar AS.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa ke depan, bank sentral terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain.

    Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Adapun surplus neraca perdagangan yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.

    Neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2025 mencatat surplus sebesar 5,21 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar 22,33 miliar dolar AS.

    Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak hewani/nabati maupun ekspor produk manufaktur seperti berbagai produk kimia.

    Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

    Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar 1,11 miliar dolar AS pada Juni 2025 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apple Laporkan Hasil Keuangan Q3, Pendapatan Naik 10 Persen

    Apple Laporkan Hasil Keuangan Q3, Pendapatan Naik 10 Persen

    San Francisco, Amerika Serikat (ANTARA) – Pendapatan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Apple, naik 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal ketiga 2025, menjadi 94 miliar dolar AS (satu dolar sekitar Rp16.360), dikutip dari laporan Xinhua, Jumat.

    “Hari ini Apple dengan bangga melaporkan rekor pendapatan kuartal Juni 2025 mengalami pertumbuhan dua digit untuk iPhone, Mac, dan layanan, serta pertumbuhan di seluruh dunia,” kata CEO Apple Tim Cook di San Francisco, Amerika Serikat

    Laba bersih Apple untuk kuartal ketiga itu pun naik dari kuartal ketiga tahun sebelumnya 21,45 miliar dolar AS menjadi 23,43 miliar dolar AS.

    Keuntungan tersebut datang salah satunya dari penjualan telepon genggam pintar “iPhone” yang melambung pada kuartal ketiga 2025 dibandingkan kuartal ketiga 2024, yakni dari 39,9 miliar dolar AS menjadi 44,58 dolar AS.

    Pada periode yang sama, penjualan perangkat komputer “Mac” merangkak naik menjadi 8,05 miliar dolar AS, dibandingkan tahun sebelumnya 7,01 miliar dolar AS.

    Kemudian, pemasukan dari layanan perusahaan tersebut juga mencapai 27,42 miliar dolar AS pada kuartal ketiga 2025, naik dari 24,21 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Akan tetapi, penjualan gawai terpasang (wearable), rumah tangga, dan aksesoris turun menjadi 7,4 miliar dolar AS dari 8,1 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Apple mencatatkan pula laba per saham (EPS) terdilusi secara kuartalan berada di nilai 1,57 persen pada kuartal ketiga atau naik 12 persen secara yoy.

    “Kami sangat senang dengan rekor kinerja bisnis kami untuk kuartal Juni, yang menghasilkan pertumbuhan EPS (earnings per share) sebesar 12 persen,” ujar CFO Apple Kevan Parekh.

    Dewan direksi Apple pun mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar 0,26 dolar AS per saham dari saham biasa (common stock) perusahaan tersebut.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.515 per dolar AS

    Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.515 per dolar AS

    Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/pri.

    Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.515 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 10:19 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat pagi di Jakarta melemah sebesar 59 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.515 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.456 per dolar AS.

    Sumber : Antara