Produk: dolar AS

  • AS Kerahkan 3 Kapal Perang Dekat Venezuela, Presiden Maduro Marah!

    AS Kerahkan 3 Kapal Perang Dekat Venezuela, Presiden Maduro Marah!

    Jakarta

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro marah atas pengerahan tiga kapal perang Amerika Serikat di perairan lepas pantai Venezuela, sebagai bagian dari upaya untuk memberantas perdagangan narkoba. Maduro menyebut operasi tersebut sebagai upaya “ilegal” untuk mengubah rezim.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (23/8/2025), pemerintahan Presiden Donald Trump telah meningkatkan tekanan terhadap Maduro, menggandakan hadiah uang menjadi US$50 juta untuk penangkapan pemimpin Venezuela tersebut atas tuduhan narkoba.

    Awal pekan ini, sebuah sumber AS mengonfirmasi kepada AFP, bahwa tiga kapal perusak berpeluru kendali kelas Aegis sedang menuju perairan internasional di lepas pantai negara Amerika Selatan tersebut. Media AS melaporkan bahwa 4.000 Marinir juga dapat dikerahkan.

    “Apa yang mereka ancamkan terhadap Venezuela — perubahan rezim, serangan teroris militer itu — tidak bermoral, kriminal, dan ilegal,” ujar Maduro kepada para anggota parlemen.

    “Ini masalah perdamaian, masalah hukum internasional, bagi Amerika Latin dan Karibia. Siapa pun yang melakukan tindakan agresi terhadap suatu negara di Amerika Latin berarti menyerang semua negara,” ujarnya.

    Sebelumnya pada tahun 2020, selama masa jabatan pertama Trump, Maduro dan pejabat-pejabat tinggi Venezuela lainnya didakwa di pengadilan federal AS atas beberapa tuduhan, termasuk berpartisipasi dalam konspirasi “narko-terorisme”.

    Departemen Kehakiman AS menuduh Maduro memimpin geng penyelundup kokain bernama “Kartel Matahari” yang mengirimkan ratusan ton narkotika ke Amerika Serikat selama dua dekade, menghasilkan ratusan juta dolar AS.

    Washington tidak pernah mengakui kemenangan Maduro dalam dua pemilu terakhir.

    Maduro mengatakan minggu ini bahwa ia akan mengerahkan 4,5 juta anggota milisi di seluruh Venezuela sebagai tanggapan atas “ancaman” AS. Dia pun menyerukan aksi demonstrasi akhir pekan ini untuk mengecam Washington.

    Tonton juga Video: 238 Gangster Venezuela Kiriman Trump Tiba di Penjara El Salvador

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • BYD Bikin ‘Wahana’ buat Pecinta Otomotif, Tiket Masuknya Rp 1 Jutaan

    BYD Bikin ‘Wahana’ buat Pecinta Otomotif, Tiket Masuknya Rp 1 Jutaan

    Jakarta

    BYD membuka ‘wahana’ bagi pecinta otomotif di Zhengzhou, China. Jadi BYD baru saja membuat sirkuit all-terrain alias segala medan khusus mobil listrik.

    Lokasinya di Zhengzhou, China. Tempat ini dirancang untuk semua kalangan, bukan hanya pebalap profesional.

    Di dalamnya, pengunjung bisa merasakan berbagai lintasan ekstrem, mulai dari tanah bukit raksasa setinggi hampir 30 meter yang masuk rekor dunia Guinness.

    Sand Incline, bagian dari sirkuit BYD di Zhengzhou Foto: Dok. BYD

    Kemudian kolam lintasan air sepanjang 70 meter untuk uji manuver SUV listrik, sampai area drift melingkar dengan permukaan licin. Bahkan terdapat trek aspal sepanjang 1,7 km dengan lintasan lurus 550 meter, cocok buat menguji akselerasi supercar listrik BYD.

    Yangwang U9 melintasi air Foto: Dok. BYD

    BYD menyebut terdapat 27 skenario off-road, mulai dari tingkat pemula hingga kemampuan yang lebih tinggi. Walhasil keseruan berkendara off-road dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.

    “Sirkuit BYD ini akan mempercepat profesionalisasi acara balap kendaraan listrik baru (NEV) di China dan mengubah budaya otomotif China,” kata Guojun Zhan, Presiden China Automobile Manufacturers’ Federation (CAMF).

    Dikutip Carnewschina, dalam sirkuit itu pengunjung bisa mencoba Yangwang U9, supercar listrik seharga 233 ribu dolar AS atau setara Rp 3,2 miliar, hanya dengan membeli tiket paket seharga 599 yuan (sekitar Rp 1,3 juta). Paket itu sudah termasuk naik sebagai penumpang U9, tur museum teknologi BYD, hingga uji lintasan aman di jalan basah. Durasinya selama 60 menit.

    BYD juga menawarkan paket lain dengan level berbeda, mulai dari Rp 2 jutaan atau 999 Yuan. Sama seperti paket sebelumnya, hanya saja durasinya lebih lama, jadi 75 menit. Selain itu kalian mendapatkan perjalanan tambahan seperti drifting, nyetir Z9GT, hingga off road.

    Terdapat paket lain, yakin paket super VIP senilai Rp 14 jutaan yang mencakup akses semua wahana, lounge eksklusif, hingga menginap di hotel bintang lima.

    Selain Zhengzhou, wahana serupa juga sudah dibuka BYD di Hefei, dan dalam waktu dekat akan hadir di Shaoxing serta kawasan pegunungan di China timur.

    (riar/lth)

  • BI meyakini kinerja ekspor tetap positif di tengah dinamika tarif AS

    BI meyakini kinerja ekspor tetap positif di tengah dinamika tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI meyakini kinerja ekspor tetap positif di tengah dinamika tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa ke depan, kinerja ekspor Indonesia tetap positif di tengah dinamika pengenaan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    Kondisi tersebut dinilai dapat menjaga stabilitas eksternal dan meningkatkan kepercayaan investor, sehingga investasi dapat tumbuh kuat dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Secara umum, karena tarifnya (pengenaan tarif untuk Indonesia) lebih rendah (dibandingkan negara-negara lain), confidence-nya (kepercayaan pasar) lebih tinggi, tentunya kita harapkan ekspor ke depan juga meningkat,” kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) BI Juli Budi Winantya dalam diskusi bersama media di Yogyakarta, Jumat.

    Juli mencatat sejak 7 Agustus 2025 tarif resiprokal AS diperluas dari 44 menjadi 70 negara. Beberapa negara seperti India dan Swiss bahkan dikenakan tarif lebih tinggi dari pengumuman awal.

    Sebaliknya, tarif untuk Indonesia justru turun menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen. Mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok, juga mendapat tarif yang lebih rendah.

    Meski masih ada risiko tambahan tarif untuk transhipment, secara keseluruhan kondisi ini diyakini mampu menjaga kinerja ekspor Indonesia tetap positif.

    Meski demikian, Juli memperkirakan bahwa transaksi berjalan masih akan mencatatkan defisit namun dalam level rendah yakni kisaran 0,5-1,3 persen dari PDB. Defisit tersebut dinilai tetap sehat dan tidak mengganggu stabilitas eksternal.

    Sebagai catatan, defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 3,0 miliar dolar AS (0,8 persen dari PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit 0,2 miliar dolar AS (0,1 persen dari PDB) pada triwulan I 2025.

    “Ekspor-impor barang dan jasa di transaksi berjalan, ini kami perkirakan masih akan defisit, tapi defisit masih akan rendah. Masih dalam level yang sehat,” ujar Juli.

    Selain dari sisi eksternal, permintaan domestik juga diproyeksikan meningkat seiring belanja pemerintah terkait berbagai program, yang menjadi penopang tambahan bagi pertumbuhan ekonomi pada semester II 2025.

    Di samping belanja rutin, pemerintah juga memberikan dorongan fiskal tambahan berupa stimulus, yang diharapkan semakin mendorong konsumsi domestik dan aktivitas ekonomi.

    Sementara dari sisi moneter, Bank Indonesia juga telah menyesuaikan suku bunga acuan sebanyak lima kali sejak September 2024 hingga Agustus 2025, masing-masing sebesar 25 basis poin (bps), serta menambah likuiditas salah satunya melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

    Kombinasi langkah fiskal dan moneter ini diperkirakan akan menjaga pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 tetap berada di atas titik tengah kisaran 4,6-5,4 persen.

    “Itu yang juga diharapkan akan lebih mendorong ekonomi lebih baik di semester II. Sehingga seluruh tahun akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6 persen sampai 5,4 persen,” kata Juli.

    Sumber : Antara

  • Penurunan BI-Rate demi dukung kebijakan pemerintah jaga stabilitas

    Penurunan BI-Rate demi dukung kebijakan pemerintah jaga stabilitas

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI: Penurunan BI-Rate demi dukung kebijakan pemerintah jaga stabilitas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 16:48 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pemangkasan suku bunga acuan (BI-Rate) salah satunya untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.

    Sejak September 2024, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak lima kali dengan total sebesar 125 basis poin (bps) menjadi ke level 5 persen, yang menjadi level terendah sejak tahun 2022.

    “Kami terus mencermati penurunan suku bunga acuan ke depan,” ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Jumat.

    Ia melanjutkan, BI juga terus menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil, dari sebelumnya di level Rp17.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada April 2025 menjadi senilai Rp16.300 per dolar AS pada Agustus 2025.

    BI memastikan akan terus menjaga nilai tukar rupiah stabil di level Rp16.300 per dolar AS, dengan melakukan intervensi di offshore non-delivery forward (NDF) maupun secara spot domestic non-delivery forward (NDF) di dalam negeri.

    Kemudian, Ia mengungkapkan BI telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp186 triliun, sebagai bagian dari kebijakan moneter untuk ekspansi likuiditas.

    Seiring langkah ini, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan, demi sinergisitas kebijakan moneter dan fiskal yang prudent.

    “Tentu saja, bagaimana SBN ini dapat juga mendukung program-program ekonomi kerakyatan pemerintah,” ujar Perry.

    Lebih lanjut, BI juga memberikan insentif Kebijakan Likuiditas Makropudensial (KLM) kepada perbankan senilai Rp384 triliun, agar menyalurkan kredit dan pembiayaan ke sektor- sektor prioritas dalam program Asta Cita.

    Dalam program ini, BI melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong perbankan menyalurkan kredit.

    Selanjutnya, BI terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran dalam rangka mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional.

    “Dapat kami sampaikan, sejauh ini QRIS sudah dipakai 57 juta pengguna dan juga 40 juta merchant, terutama merchant untuk UMKM,” ujar Perry.

    Ia mengungkapkan layanan QRIS telah dapat digunakan di Malaysia, Singapura, Thailand, serta Jepang, yang juga akan dicoba di China, dan Arab Saudi untuk mendukung juga QRIS bagi jamaah umroh dan haji.

    Sumber : Antara

  • Rupiah melemah seiring banyak pejabat Fed tetap kekeh tahan suku bunga

    Rupiah melemah seiring banyak pejabat Fed tetap kekeh tahan suku bunga

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring banyak pejabat Fed tetap kekeh tahan suku bunga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap banyak pejabat Federal Reserve (The Fed) tetap kekeh mempertahankan suku bunga.

    Di sisi lain, banyak pihak pula yang memprediksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan September 2025.

    “Banyak pejabat gubernur Bank Sentral Amerika yang masih tetap kekeh mempertahankan suku bunga karena kondisi inflasi yang masih tinggi,” ujarnya dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu, disebutkan bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell sedang menghadap tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk memangkas suku bunga.

    Powell sendiri beranggapan bahwa belum ada keputusan yang dibuat terkait pemangkasan suku bunga pada September.

    Gubernur The Fed menekankan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan semua informasi dan data yang tersedia saat ini ketika membuat keputusan saat pertemuan FOMC bulan depan.

    “Saat banyak Gubernur Bank Sentral yang mempertahankan suku bunga untuk bulan September ini, Trump pun juga kembali memberikan satu ancaman untuk melakukan pemecatan terhadap Gubernur Bank Sentral Amerika. Ini yang sebenarnya membuat dolar Amerika ini kembali lagi mengalami penguatan,” kata Ibrahim.

    Kendati jabatan Powell baru akan berakhir pada Mei 2026, Anadolu mengungkapkan, tetapi Pemerintah AS berupaya mempercepat proses tersebut karena Trump yakin penurunan suku bunga sangat dibutuhkan.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 63 poin atau 0,38 persen menjadi Rp16.351 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.288 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.340 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.339 per dolar AS

    Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.339 per dolar AS

    Ilustrasi – Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/am.

    Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.339 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 10:53 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.339 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.288 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini 22 Agustus 2025: Antam, Galeri24 dan UBS Kompak Melesat – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini 22 Agustus 2025: Antam, Galeri24 dan UBS Kompak Melesat – Page 3

    Sebelumnya, harga emas sedikit melemah pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Koreksi harga emas terjadi didorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

    Di sisi lain, investor menanti pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Simposium Jackson Hole untuk mendapatkan sinyal arah kebijakan AS.

    Mengutip CNBC, Jumat (22/8/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.337,95 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,2% ke posisi USD 3.386,50.

    Indeks dolar AS naik 0,4% membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi pembeli luar negeri.

    Jerome Powell akan berbicara di konferensi Jackson Hole mengenai prospek ekonomi dan sikap kebijakan the Fed  pada Jumat pekan ini.

    “Jika (Powell) mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September, saya rasa tidak banyak yang akan terjadi karena pasar sudah memperkirakan hal itu,” ujar Analis Marex, Edward Meir.

     

     

  • Rupiah melemah seiring sikap hati-hati pasar jelang rilis rapat FOMC

    Rupiah melemah seiring sikap hati-hati pasar jelang rilis rapat FOMC

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring sikap hati-hati pasar jelang rilis rapat FOMC
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 18:36 WIB

    Elshinta.com – Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap hati-hati pasar menjelang rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

    “Rupiah mendapat tekanan dari penguatan dolar AS (Amerika Serikat) seiring sikap hati-hati pasar menjelang rilis risalah rapat FOMC,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis sore melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.288 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.271 per dolar AS.

    Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp16.283 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.291 per dolar AS.

    Pasar disebut menunggu sinyal lebih jelas mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang berpotensi menyampaikan pernyataan bernada hawkish. Hal ini akan mempertahankan penguatan dolar AS, sedangkan indikasi pelonggaran suku bunga dapat membuka ruang apresiasi bagi rupiah.

    Mengutip Anadolu, risalah rapat pertemuan FOMC pada Rabu (20/8) menunjukkan bahwa para pejabat khawatir tentang kondisi ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja, kendati mayoritas dari mereka sepakat bahwa pemotongan suku bunga acuan masih terlalu dini.

    Risalah rapat dirilis menjelang pidato utama Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan pada Jumat (22/8) di simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, AS.

    Melihat sentimen dari dalam negeri, pasar dinyatakan masih mencermati arah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), serta data fundamental seperti neraca perdagangan yang menjadi penopang stabilitas rupiah.

    Menurut Taufan, sentimen ini membuat pelemahan rupiah relatif terbatas, kendati dolar AS bergerak menguat.

    “Ke depan, rupiah diperkirakan bergerak dinamis mengikuti perkembangan data ekonomi global dan respons kebijakan moneter dalam negeri,” ucap dia.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup melemah di tengah `wait and see` pidato Ketua The Fed

    IHSG ditutup melemah di tengah `wait and see` pidato Ketua The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah di tengah `wait and see` pidato Ketua The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 18:46 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell.

    IHSG ditutup melemah 53,10 poin atau 0,67 persen ke posisi 7.890,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,03 poin atau 0,25 persen ke posisi 828,98.

    “Aksi profit taking terhadap beberapa saham dengan kapitalisasi pasar besar membebani IHSG,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari mancanegara, pelaku pasar global menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (22/8).

    Dari dalam negeri, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia mencapai 3 miliar dolar AS pada kuartal II-2025, dari sebelumnya defisit 228 juta dolar AS pada kuartal I-2025, namun relatif sama dibandingkan dengan kuartal IV-2024.

    Data itu menandai defisit neraca transaksi berjalan selama sembilan kuartal berturut-turut dan merupakan defisit terbesar sejak kuartal II-2024, atau setara dengan 0,8 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Bank Indonesia (BI) menargetkan defisit transaksi berjalan sekitar 0,5-1,3 persen PDB pada 2025.

    Kemudian, pelaku pasar akan mencermati data jumlah uang beredar M2 di Indonesia periode Juli 2025, yang diperkirakan meningkat 6,7 persen (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan Juni 2025 yang sebesar 6,5 persen (yoy).

    Akselerasi jumlah uang beredar M2 menandakan aktivitas ekonomi dan likuiditas mulai meningkat, disinyalir salah satunya berkat pemangkasan BI Rate serta adanya bantuan sosial dari pemerintah.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu sektor industri naik sebesar 1,38 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor teknologi yang naik masing-masing sebesar 0,69 persen dan 0,32 persen.

    Sedangkan enam sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam sebesar 2,16 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 1,28 persen dan 0,62 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ACST, PRIM, ACRO, DFAM, dan DATA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DSSA, PACK, SAPX, BEER, dan PBSA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.129.608 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 37,80 miliar lembar saham senilai Rp17,00 triliun. Sebanyak 366 saham naik, 283 saham menurun, dan 158 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 248,55 poin atau 0,58 persen ke 42.640,00, indeks Hang Seng melemah 61,33 poin atau 0,24 persen ke 25.101,94, indeks Shanghai naik 4,89 poin atau 0,13 persen ke 3.771,10, dan indeks Strait Times menguat 11,36 poin atau 0,27 persen ke 4.230,90.

    Sumber : Antara

  • Proyeksi BI: Defisit Transaksi Berjalan 0,5% – 1% PDB Tahun Ini

    Proyeksi BI: Defisit Transaksi Berjalan 0,5% – 1% PDB Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2025 akan tetap sehat dengan perkiraan defisit transaksi berjalan berada di kisaran 0,5% sampai dengan 1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

    Untuk diketahui, defisit transit atau transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia pada kuartal II/2025 melebar ke US$3,0 miliar atau 0,8% terhadap PDB. 

    Sebelumnya, CAD pada kuartal I/2025 tercatat sebesar US$0,2 miliar atau 0,1% dari PDB. Pada saat itu, CAD mengalami tren penyusutan sejak kuartal IV/2024 sebesar US$1 miliar dari sebelumnya kuartal III/2024 US$2 miliar. 

    Meski demikian, BI menyatakan bakal tetap mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI. Bank sentral juga akan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah serta otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal. 

    “Kinerja NPI 2025 diprakirakan tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial serta defisit transaksi berjalan yang rendah dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan melalui siaran pers, Kamis (21/8/2025). 

    Proyeksi NPI 2025 itu ditopang oleh kinerja surplus transaksi modal dan finansial, berkat aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang tetap baik dan imbal hasil investasi yang menarik.

    Sebelumnya, pada kuartal II/2025, defisit transaksi berjalan atau CAD tercatat melebar ke US$3,0 miliar dari defisit kuartal I/2025 yakni US$0,2 miliar.

    Secara terperinci, neraca perdagangan nonmigas tetap membukukan surplus yakni US$14,8 miliar, meski lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yakni US$17,7 miliar. 

    Surplus itu sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas. 

    Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas menyusut ke US$4,2 miliar pada kuartal II/2025, sejalan dengan harga minyak global yang lebih rendah. Pada kuartal I/2025, defisit neraca perdagangan migas tercatat sebesar US$4,7 miliar. 

    Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat pada kuartal II/2025 menjadi US$9,8 miliar dari sebelumnya pada kuartal I/2025 sebesar 9,3 miliar. Kenaikan defisit itu seiring dengan kenaikan pembayaran dividen dan bunga/kupon sesuai pola triwulanan. 

    Adapun neraca pendapatan sekunder mencatatkan surplus US$1,7 miliar pada kuartal II/2025, atau lebih tinggi dari kuartal I/2025 sebesar US$1,6 miliar.

    “Surplus neraca pendapatan sekunder meningkat dipengaruhi kenaikan hibah dan remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri,” tulis Junanto. 

    BI turut mencatat bahwa kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. 

    Investasi langsung membukukan peningkatan surplus pada kuartal II/2025 yakni arus masuk neto sebesar US$2,6 miliar, atau naik tipis dari US$2,5 miliar pada kuartal I/2025. BI memandang hal itu sebagai cerminan dari terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik. 

    Sementara itu, investasi portofolio mencatat defisit hingga US$8 miliar pada kuartal II/2025 atau berbalik arah dari surplus pada kuartal I/2025 US$1,5 miliar. 

    “Terutama didorong oleh aliran keluar modal asing dalam bentuk surat utang domestik. Sementara itu, investasi lainnya mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri sektor swasta. Dengan perkembangan tersebut, transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2025 mencatat defisit sebesar 5,2 miliar dolar AS,” terang Junanto. 

    Dengan perkembangan tersebut, BI mencatat NPI pada kuartal II/2025 sebesar US$6,7 miliar, dengan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 tetap tinggi sebesar US$152,6 miliar. Posisi cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

    “Posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” terang Junanto.