Produk: dolar AS

  • AS Tetap Pungut Tarif Impor Meski Kantor Pemerintah Tutup karena Shutdown

    AS Tetap Pungut Tarif Impor Meski Kantor Pemerintah Tutup karena Shutdown

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah AS akan tetap memungut tarif impor meski penutupan (shutdown) pemerintahan federal menghentikan sebagian besar aktivitas keuangan.

    Berdasarkan dokumen resmi Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang dikutip dari CNN International, Kamis (2/10/2025), seluruh operasi keuangan dan sistem pembayaran federal akan dihentikan sementara, termasuk pemrosesan pembayaran, penerimaan, hingga pengendalian dana.

    Namun, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat atau US Customs and Border Protection (CBP menjadi salah satu dari lima pengecualian yang tetap beroperasi, khususnya dalam pemungutan pendapatan bea masuk, termasuk tarif impor.

    Berdasarkan data terbaru Departemen Keuangan AS per 29 September, CBP berhasil mengumpulkan US$31,2 miliar dari tarif impor pada bulan lalu. Dengan masih tersisa satu hari data yang belum tercatat, AS diperkirakan akan melampaui rekor penerimaan tarif pada Agustus yang mencapai US$31,4 miliar.

    Sementara itu, lembaga pemeringkat Fitch menilai penutupan (shutdown) pemerintah AS tidak akan memengaruhi peringkat utang dalam jangka pendek, meski dampaknya pada ekonomi bergantung pada durasi penutupan.

    Dalam laporannya, Fitch menyebut pihaknya akan terus menilai perkembangan terkait lingkungan regulasi AS, supremasi hukum, serta mekanisme check and balances kelembagaan sebagai bagian dari analisis kredit negara.

    Fitch memperkirakan defisit anggaran pemerintah umum akan menyempit menjadi 6,8% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2025, dibandingkan 7,7% pada 2024, sebagian karena lonjakan penerimaan tarif yang diproyeksikan mencapai US$300 miliar.

    “Terlepas dari meningkatnya ketidakpastian kebijakan AS dan potensi erosi mekanisme kelembagaan, kami memperkirakan status dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia — yang menjadi kekuatan fundamental peringkat utang — akan tetap bertahan dalam waktu yang dapat diperkirakan,” tulis Fitch dalam laporannya dikutip dari Reuters.

  • Bintang Bollywood Gugat Google, Minta Hak Kepribadian Dilindungi dari Ancaman AI

    Bintang Bollywood Gugat Google, Minta Hak Kepribadian Dilindungi dari Ancaman AI

    JAKARTA – Para bintang Bollywood kini mulai menggugat raksasa teknologi untuk melindungi suara dan citra pribadi mereka di era kecerdasan buatan (AI). Pasangan selebriti terkenal, Abhishek Bachchan dan Aishwarya Rai Bachchan, menargetkan Google melalui unit videonya, YouTube, dalam gugatan besar yang bisa berdampak luas terhadap penggunaan AI di India.

    Pasangan ini meminta hakim agar menghapus dan melarang pembuatan video AI yang melanggar hak kekayaan intelektual mereka. Lebih jauh lagi, mereka mendesak agar Google diwajibkan menyediakan mekanisme pengaman supaya video-video yang tetap diunggah ke YouTube tidak digunakan untuk melatih platform AI lain.

    Belum Ada Aturan Khusus di India

    India sendiri belum memiliki aturan eksplisit mengenai “hak kepribadian” seperti yang berlaku di beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Namun, sejumlah selebritas Bollywood mulai menegaskan hak tersebut melalui pengadilan dalam beberapa tahun terakhir. Kasus Bachchan menjadi yang paling menonjol karena menyangkut persimpangan antara hak kepribadian dan risiko penyebaran video deepfake di YouTube.

    Dalam gugatan tertanggal 6 September, Abhishek dan Aishwarya menilai kebijakan YouTube yang memungkinkan pengguna memberi izin penggunaan konten mereka untuk melatih model AI pihak ketiga sangat berbahaya. Mereka khawatir hal itu memperbanyak penyebaran konten menyesatkan.

    “Konten semacam itu, ketika digunakan untuk melatih model AI, berpotensi melipatgandakan penggunaan materi pelanggaran: pertama diunggah di YouTube, ditonton publik, lalu dipakai untuk melatih AI,” demikian tertulis dalam gugatan.

    Pengacara Google diminta pengadilan tinggi Delhi untuk memberikan tanggapan tertulis sebelum sidang berikutnya pada 15 Januari 2026.

    India merupakan pasar terbesar YouTube secara global dengan sekitar 600 juta pengguna, terutama untuk konten hiburan Bollywood. Gunjan Soni, Managing Director YouTube India, bulan lalu menyebut platform ini sebagai “TV baru bagi India”.

    Meski begitu, kasus hukum menunjukkan sisi gelapnya. Tahun lalu, pengadilan Delhi sempat melarang penyalahgunaan nama, gambar, suara, hingga frasa ikonik milik aktor senior Anil Kapoor. Kini, kasus Bachchan memperbesar tekanannya.

    Dalam gugatan setebal 1.500 halaman, mereka juga menargetkan penjual tidak resmi yang memperdagangkan merchandise bergambar wajah mereka, mulai dari poster, mug, stiker, hingga foto bertanda tangan palsu. Mereka menuntut ganti rugi sebesar 450.000 dolar AS (sekitar Rp7,4 miliar) dari Google dan pihak lain, serta meminta larangan permanen atas eksploitasi semacam itu.

    Konten AI “Egregious” dan Merusak Reputasi

    Hakim pada awal September telah memerintahkan penghapusan 518 tautan dan unggahan yang dilaporkan oleh pasangan tersebut. Konten itu dinilai menimbulkan kerugian finansial sekaligus merusak martabat mereka.

    Namun, video serupa masih beredar di YouTube. Beberapa di antaranya:

    – Video manipulasi AI yang menampilkan Abhishek tiba-tiba mencium seorang aktris.

    – Video Aishwarya dan Salman Khan makan malam bersama, sementara Abhishek berdiri cemburu di belakang.

    – Video lucu memperlihatkan buaya mengejar Abhishek sementara Salman Khan berusaha menyelamatkannya.

    Khusus kasus terakhir, publik mengaitkannya dengan masa lalu Aishwarya yang pernah menjalin hubungan dengan Salman Khan.

    AI Bollywood: Cinta Virtual yang Viral

    Fenomena konten semacam ini makin ramai. Sebuah kanal YouTube bernama “AI Bollywood Ishq” sudah mengunggah 259 video “kisah cinta Bollywood AI” dengan total 16,5 juta tayangan. Video paling populer – animasi AI Aishwarya dan Salman Khan di kolam renang – ditonton 4,1 juta kali.

    Dalam tutorialnya, kanal itu mengaku hanya menggunakan prompt teks sederhana pada Grok AI (milik X/Elon Musk) lalu mengubahnya menjadi video dengan Hailuo AI, startup asal China. Uji coba yang dilakukan Reuters bahkan berhasil menghasilkan video pertarungan AI antara Salman Khan dan Abhishek hanya dalam lima menit.

    Meski kanal tersebut menegaskan “konten dibuat hanya untuk hiburan dan cerita kreatif”, pasangan Bachchan menilai hal itu tetap merugikan reputasi mereka, apalagi jika kemudian dipakai untuk melatih AI lain.

    Implikasi Hukum ke Depan

    Menurut Eashan Ghosh, pakar hak kekayaan intelektual dari Universitas Hukum Nasional Delhi, sulit bagi aktor untuk membangun kasus langsung melawan YouTube karena sebenarnya masalah utama ada pada pembuat konten.

    Namun, ia menilai bukan tidak mungkin pengadilan mendorong YouTube memperbarui kebijakan pengguna atau memberi “jalur cepat” bagi klaim selebritas agar ditangani lebih cepat.

    YouTube sendiri menyebut telah membayar lebih dari 2,4 miliar dolar AS (Rp39 triliun) kepada kreator India dalam tiga tahun terakhir. Tapi bagi Bachchan, sebagian kreator justru meraih keuntungan dari konten AI yang melanggar hak kepribadian mereka.

  • Barang modal sumbang peningkatan tertinggi impor Jakarta

    Barang modal sumbang peningkatan tertinggi impor Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat barang modal menyumbang peningkatan tertinggi total impor Jakarta selama Januari-Agustus 2025 yakni sebesar 2,16 miliar dolar AS atau meningkat 18,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Nilai impor barang modal selama Januari-Agustus 2025 menyumbang peningkatan tertinggi sebesar 2,16 miliar dolar AS,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu.

    Adapun nilai impor Jakarta pada Januari-Agustus 2025 mencapai 52,08 miliar dolar AS, meningkat sebesar 5,73 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AS jadi tujuan utama ekspor Jakarta pada Januari-Agustus 2025

    AS jadi tujuan utama ekspor Jakarta pada Januari-Agustus 2025

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan ekspor terbesar Jakarta secara kumulatif pada periode Januari-Agustus 2025 dengan nilai total 1,5 miliar dolar AS.

    “Negara tujuan ekspor terbesar kita, yakni Amerika Serikat sebesar 13,39 persen share-nya, ini juga cukup dominan,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan, produk yang diekspor ke negara itu yakni alas kaki (733,65 juta dolar AS), pakaian dan aksesorisnya (rajutan, dengan nilai 132,11 juta), serta pakaian dan aksesoris (bukan rajutan, dengan nilai 122,42 juta dolar AS).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekspor Jakarta Januari-Agustus 2025 meningkat 34,99 persen

    Ekspor Jakarta Januari-Agustus 2025 meningkat 34,99 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat total ekspor Jakarta pada Januari hingga Agustus 2025 mencapai 11,26 miliar dolar AS atau meningkat 34,99 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Pertumbuhan positif ekspor Jakarta periode Januari-Agustus 2025 ini didorong ekspor nonmigas sebesar 2,92 miliar dolar AS (35,18 persen), karena meningkatnya nilai ekspor hasil industri pengolahan sebesar 2,94 miliar dolar AS (36,95 persen) dibandingkan dengan Januari – Agustus 2024.

    “Share untuk ekspor Jakarta, khususnya yang paling besar adalah sektor industri pengolahan yakni 96,86 persen,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI Intervensi Pasar, Rupiah Bakal Menguat Lagi

    BI Intervensi Pasar, Rupiah Bakal Menguat Lagi

    Jakarta

    Rupiah belakangan mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Seperti perdagangan pagi ini, nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.678 atau naik sebesar 13.00 poin (0.08%).

    Bank Indonesia (BI) mengatakan akan selalu di pasar memberikan jaminan kepada pelaku upasaar terkait upaya menstabilkan nilai tuka rupiah. Dalam hal ini, BI meyakini pergerakan rupiah akan kembali menguat.

    “BI akan terus melakukan intervensi, baik di pasar domestik maupun di pasar offshore untuk memastikan bahwa pergerakan rupiah itu tetap terkendali. Dan kita optimis dengan seiring berjalan-berjalannya waktu rupiah akan menguat secara perlahan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (1/10/2025).

    Saat ditanya apakah rupiah mengalami pelemahan akibat pemerintah AS shutdown, Denny menilai pergerakan mata uang semua negara sejatinya dipengaruhi oleh faktor dalam negeri dan luar negeri.

    “Saya pikir tak hanya rupiah, kalau dilihat semua mata uang juga akan terkena dampaknya terkait dengan bagaimana perkembangan global, termasuk khususnya bagaimana perkembangan di AS,” tuturnya.

    (ada/rrd)

  • Pertumbuhan ekspor Jakarta pada Agustus 2025 didorong nonmigas

    Pertumbuhan ekspor Jakarta pada Agustus 2025 didorong nonmigas

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta menyampaikan pertumbuhan ekspor Jakarta pada Agustus 2025 yang mencapai 1,47 miliar dolar AS, atau tumbuh 13,74 persen dibandingkan Agustus 2024, didorong oleh peningkatan nilai ekspor nonmigas.

    “Dominan ekspor Jakarta adalah ekspor nonmigas yang tercatat naik 13,60 persen, jika Agustus 2025 dibandingkan dengan Agustus 2024,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan berdasarkan sektor, industri pengolahan mendominasi ekspor Jakarta dengan kenaikan 14,69 persen pada Agustus 2025 dibandingkan Agustus 2024.

    “Yang paling dominan di sektor nonmigas ekspor kita (Jakarta) berasal dari industri pengolahan yang juga naik 14,69 persen,” kata Hasanudin.

    Dia merinci nilai ekspor sektor industri pengolahan pada Agustus 2024 tercatat 1,24 miliar dolar AS, sementara pada Agustus 2025 tumbuh menjadi 1,43 miliar dolar AS.

    Berdasarkan negara tujuan ekspor pada Agustus 2025, sambung dia, Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama dengan nilai mencapai 213,93 juta dolar AS (14,59 persen), kemudian diikuti Tiongkok sebesar 165,03 juta (11,26 persen), dan Singapura sebesar 118,87 juta (8,11 persen).

    Sementara berdasarkan kelompok komoditas, selama Agustus 2025, ekspor dari sepuluh kelompok komoditas utama memberikan kontribusi sebesar 77,11 persen terhadap total nilai ekspor Jakarta.

    Dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh komoditas utama tersebut tumbuh 121,06 juta dolar AS atau 11,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

    Pertumbuhan secara tahunan pada periode tersebut didorong oleh peningkatan nilai ekspor logam mulia dan perhiasan/permata sebesar 58,42 juta dolar AS (57,15 persen) dan diikuti alas kaki sebesar 32,21 juta dolar AS (11,74 persen).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saham Teknologi Asia Diburu Asing, Pasar Negara Berkembang Reli

    Saham Teknologi Asia Diburu Asing, Pasar Negara Berkembang Reli

    Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham di pasar berkembang atau emerging market mencatat reli selama sembilan bulan berturut-turut, menjadi tren kenaikan terpanjang sejak tahun 2004.

    Hal itu seiring dengan derasnya arus masuk kapital asing dan investor yang terus mengalirkan modal ke saham teknologi Asia.

    Berdasarkan data Bloomberg,  indeks saham negara berkembang milik MSCI Inc. ditutup naik 0,5% pada Selasa (30/9/2025), mendorong imbal hasil bulanan sejauh ini menjadi 7%.

    Saham Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. yang terdaftar di Hong Kong menjadi penyumbang kenaikan terbesar bersama produsen chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.

    Investor sebagian besar mengabaikan laporan JOLTS yang menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di AS hampir tidak mengalami kenaikan pada bulan Agustus, sambil tetap mencermati potensi penutupan pemerintahan AS.

    Reli di pasar negara berkembang ini didorong oleh ekspektasi pelemahan dolar AS, pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, serta tanda-tanda pemulihan di China.

    Malcolm Dorson, Manajer Portofolio Senior dan Kepala Manajemen Aktif di Global X Management, mengingatkan bahwa tidak ada yang naik secara terus-menerus tanpa volatilitas.

    “Namun bisa jadi kita sedang menyaksikan awal dari siklus baru yang menguntungkan pasar negara berkembang,” kata Dorson, dikutip Bloomberg pada Rabu (1/10/2025).

    Adapun, saham-saham teknologi Asia mendapat dorongan dari optimisme seputar perusahaan yang terkait dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI).

    Menurut Analis Senior di Swissquote Ipek Ozkardeskaya, investor global masih relatif kurang terekspos terhadap saham China yang membuka ruang lebih lanjut untuk kelanjutan reli.

    “Saham teknologi Tiongkok, meskipun telah reli cukup kuat tahun ini, masih diperdagangkan dengan valuasi yang lebih murah dibandingkan rekan-rekan mereka di AS, di mana valuasi yang tinggi mulai menjadi kekhawatiran,” ujarnya.

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  • Wakil Ketua Komisi VII usulkan bentuk pansus soal Krakatau Steel

    Wakil Ketua Komisi VII usulkan bentuk pansus soal Krakatau Steel

    “Kalau hanya panja, ruang lingkupnya terbatas pada Komisi VII. Padahal, persoalan Krakatau Steel ini menyangkut Kementerian Perindustrian, Perdagangan, BUMN, bahkan Kementerian Keuangan,”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengurai persoalan Krakatau Steel di antaranya terkait utang, produk yang dinilai kurang kompetitif, serta bahan baku yang masih bergantung pada impor.

    Lamhot dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan penyelesaian masalah tidak cukup hanya dibahas di tingkat Panitia Kerja (Panja) DPR, tetapi perlu ditingkatkan ke pansus.

    “Kalau hanya panja, ruang lingkupnya terbatas pada Komisi VII. Padahal, persoalan Krakatau Steel ini menyangkut Kementerian Perindustrian, Perdagangan, BUMN, bahkan Kementerian Keuangan,” kata dia.

    Menurut Lamhot, pansus diperlukan karena persoalan Krakatau Steel melibatkan berbagai kementerian/lembaga serta lintas komisi di DPR. “Idealnya pansus, supaya bisa melibatkan lintas komisi dan menghasilkan rekomendasi politik yang lebih komprehensif,” ucapnya.

    Dia menyebut usulan pembentukan pansus merupakan bentuk keseriusan DPR untuk mencari solusi menyeluruh. Dengan pansus, parlemen bisa memanggil kementerian/lembaga dan pihak terkait secara lebih luas, sekaligus mengawal restrukturisasi Krakatau Steel agar berjalan efektif.

    “Kalau masalah hulunya bisa diselesaikan melalui koordinasi pansus, hilirisasi baja akan lebih kokoh, dan Krakatau Steel bisa kembali menjadi industri besi dan baja kebanggaan nasional,” ujarnya.

    Adapun dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR di Senayan, Senin (29/9), Lamhot menuturkan ketergantungan penuh pada bahan baku impor membuat biaya produksi baja Krakatau Steel jauh lebih tinggi dibandingkan harga market di tingkat global.

    Sebagai contoh, kata dia, harga slab baja di pasar internasional berkisar 500 dolar AS per ton, sementara produk Krakatau Steel bisa mencapai 535 dolar AS per ton. “Ada gap sekitar 35 dolar AS per ton sehingga industri pengguna baja pasti akan lebih memilih harga yang jauh lebih murah,” katanya.

    Di sisi lain, Lamhot menyebut restrukturisasi utang saja tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan. Dia menekankan bahwa perbaikan Krakatau Steel tidak bisa hanya mengandalkan proteksi berupa bea masuk atau kebijakan safeguard.

    “Kalau bahan baku masih 100 persen impor, harga produk KS (Krakatau Steel) tidak akan pernah bisa kompetitif. Investasi di hulu harus segera dilakukan,” katanya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anthropic Luncurkan Claude Sonnet 4.5, Makin Canggih untuk Pengkodean

    Anthropic Luncurkan Claude Sonnet 4.5, Makin Canggih untuk Pengkodean

    JAKARTA – Anthropic meluncurkan model Kecerdasan Buatan (AI) terbarunya, yakni Claude Sonnet 4.5. Model ini diklaim menawarkan performa yang lebih unggul dalam mendukung pengkodean. 

    Dalam siarannya, Anthropic menyatakan bahwa Claude Sonnet 4.5 mampu membangun aplikasi yang ‘siap produksi’, bukan hanya sekadar prototipe. Ini menunjukkan adanya peningkatan pada kualitas output kode yang dihasilkan oleh model AI Anthropic. 

    Claude Sonnet 4.5 akan tersedia bagi pengguna melalui API Claude dan chatbot Claude. Harga untuk pengembang masih sama dengan model sebelumnya, yaitu 3 dolar AS (Rp49 ribuan) per juta token input.

    Peluncuran model AI terbaru ini mungkin mendapatkan sambutan baik dari para pengembang maupun perusahaan. Pasalnya, Claude tengah menjadi favorit karena kinerjanya yang kuat, khususnya dalam tugas rekayasa perangkat lunak. 

    Perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Meta pun diketahui menggunakan model Claude secara internal. Namun, OpenAI berusaha merebut pasar dengan meluncurkan GPT-5 baru-baru ini. Oleh karena itu, Anthropic ikut memperkenalkan model AI terbarunya. 

    Anthropic mengklaim bahwa Claude Sonnet 4.5 menawarkan performa terdepan di industri pada beberapa benchmark pengkodean, termasuk SWE-Bench Verified. Namun, menurut Peneliti AI Anthropic David Hershey, performa model AI ini sulit diukur hanya berdasarkan benchmark.

    Hershey mengungkapkan bahwa ia menyaksikan Claude Sonnet 4.5 melakukan coding secara otonom hingga 30 jam selama uji coba. Model tersebut tak hanya membangun aplikasi, tetapi juga menyediakan layanan basis data dan melakukan audit keamanan. 

    Selain performa pengkodeannya yang semakin canggih, Anthropic juga mengklaim bahwa Claude Sonnet 4.5 berhasil menjadi yang terdepan. Model ini memiliki tingkat penjilatan dan penipuan yang lebih rendah dibandingkan model sebelumnya.