Produk: dolar AS

  • Lewat DEFA, Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tembus Rp 33.000 T

    Lewat DEFA, Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tembus Rp 33.000 T

    Jakarta

    Dokumen perjanjian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) ditargetkan dapat ditandatangani dan diimplementasikan pada tahun 2026. Dalam perundingan ASEAN DEFA putaran ke-14 di Jakarta, progres pembahasannya diharapkan bisa mencapai 70%.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, implementasi DEFA berpotensi memperbesar nilai ekonomi digital kawasan ASEAN dari sebelumnya US$ 1 triliun menjadi US$ 2 triliun, atau sekitar Rp 33.000 triliun (kurs Rp 16.500 per dolar AS).

    “Ekonomi digital ASEAN pada 2024 sebesar US$ 263 miliar. Kalau kita proyeksikan pada 2030, nilainya sekitar US$ 1 triliun. Namun dengan implementasi Digital Economy Framework Agreement, nilainya bisa mencapai US$ 2 triliun-menjadi dua kali lipat,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Le Meridien Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Indonesia sendiri diproyeksikan tetap menjadi pemimpin ekonomi digital ASEAN. Menurut Airlangga, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2030 akan mencapai US$ 360 miliar, naik signifikan dibanding 2024 yang sebesar US$ 90 miliar.

    Dari jumlah tersebut, sektor e-commerce menjadi penopang utama dengan kontribusi sekitar US$ 150 miliar pada 2030. Meski begitu, Airlangga menilai masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan ekonomi digital di kawasan, salah satunya perbedaan regulasi antarnegara.

    “Indonesia memimpin ekonomi digital ASEAN pada 2024 dengan nilai US$ 90 miliar, dan akan mencapai US$ 360 miliar pada 2030. Sektor e-commerce menyumbang sekitar US$ 150 miliar,” tuturnya.

    Dengan jumlah penduduk kawasan mencapai 680 juta jiwa, Airlangga menilai pasar digital ASEAN menjadi salah satu yang paling dinamis di dunia. Ia menambahkan, komite perundingan menyepakati lima pasal prioritas untuk diselesaikan.

    Kelimanya mencakup layanan keuangan digital, transmisi elektronik berbasis regulasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang membebaskan bea masuk untuk transaksi digital, perlakuan nondiskriminatif terhadap produk digital, pengelolaan kabel bawah laut, serta fleksibilitas sistem pembayaran elektronik.

    Lihat juga Video: Google Prediksi Ekonomi Digital RI Capai USD 90 M Tahun Ini

    (ily/rrd)

  • Eks Dirut PT IIM Ekiawan Divonis 9 tahun Penjara di Kasus Investasi Fiktif Taspen

    Eks Dirut PT IIM Ekiawan Divonis 9 tahun Penjara di Kasus Investasi Fiktif Taspen

    Bisnis.com, JAKARTA – Eks Direktur Utama (Dirut) PT Insight Investment Management (IIM) Ekiawan Heri Primaryanto divonis 9 tahun penjara oleh Majelis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).

    Ketua Majelis, Purwanto S Abdullah menyampaikan dalam amar putusan bahwa Eki terbukti bersalah dalam kasus investasi fiktif bersama PT Taspen yang menyebabkan kerugian negara lebih dari Rp1 triliun.

    “Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 9 tahun dan denda sebesar Rp500 juta. Dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,” ucap Purwanto.

    Eki juga harus membayar uang pengganti sebesar 253,660 dolar AS dan jika tidak dapat membayar paling lama 1 bulan setelah putusan hukum tetap, maka harta benda terdakwa dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutup uang pengganti tersebut.

    Lalu jika tidak memiliki uang pengganti, maka diganti dengan kurungan penjara selama 2 tahun. Adapun salah satu hal yang memberatkan Eki adalah merugikan dana program tabungan hari tua (THT) dari 4,8 juta ASN yang ditangkap dari gaji mereka 3,25 persen setiap bulannya.

    Selain itu, perbuatannya telah melanggar 9 ketentuan POJK terkait manajemen investasi dan tentang reksa dana dalam mengurusi pasar modal. Selain itu, salah satu barang bukti yang diamankan adalah sertifikat tanah dan bangunan atas nama Eki di Cipulir, Jakarta Selatan.

    Adapun dakwaan bagi mantan Direktur PT Taspen Antonius Nicholas Saputra (ANS) Kosasih divonis 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan.

    Selain itu, Kosasih dijatuhkan pidana dengan membayar uang pengganti sebesar Rp 29,152 miliar, 127.057 dolar Amerika Serikat (AS), 283.002 dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 30 Poundsterling, 128 ribu yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,262 juta won Korea, dan Rp 2.877.000.

    Setelah bacaan putusan, hakim memberikan tenggat waktu 7 hari kepada kedua terdakwa untuk menyatakan tanggapan atas putusan tersebut. Selanjutnya, keduanya keluar dari ruang sidang mengenakan rompi orange tahanan KPK.

  • Gelombang Politik AS hingga Jepang Bikin Saham-Emas Cetak Rekor

    Gelombang Politik AS hingga Jepang Bikin Saham-Emas Cetak Rekor

    Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi global mendapat guncangan dari gejolak politik yang terjadi pada awal pekan ini di Jepang, Prancis, hingga Amerika Serikat.

    Melansir Reuters, Selasa (6/10/2025), bursa saham Jepang menguat menyusul terpilihnya Sanae Takaichi sebagai ketua partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP).

    Indeks Nikkei 225 menguat 0,62% ke level 48.250 pada awal perdagangan hari ini. Sementara itu, yen Jepang melemah 0,3% ke level 150,4 yen per dolar AS.

     Sanae Takaichi terpilih sebagai ketua (LDP dan berpeluang besar menjadi perdana menteri berikutnya, sekaligus perempuan pertama yang memimpin Negeri Sakura tersebut.

    Melansir Al Jazeera pada Senin (6/10/2025), Takaichi mengalahkan Shinjiro Koizumi, putra mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi, dalam pemungutan suara putaran kedua pada Sabtu (4/10/2025) akhir pekan lalu, setelah tidak ada dari lima kandidat yang meraih suara mayoritas pada putaran pertama.

    Pemungutan suara di parlemen untuk menetapkan perdana menteri baru dijadwalkan berlangsung pada 15 Oktober.

    Mantan Menteri Keamanan Ekonomi itu dikenal berhaluan kanan dalam tubuh LDP. Takaichi, 64 tahun, terpilih melalui proses internal yang melibatkan 295 anggota parlemen LDP dan sekitar 1 juta anggota partai, atau setara hanya 1% dari total populasi Jepang.

    Dia diperkirakan menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba karena LDP masih menjadi partai terbesar di parlemen. Namun, setelah mengalami kekalahan elektoral signifikan, koalisi yang dipimpin LDP kehilangan mayoritas di kedua tingkat parlemen dan membutuhkan dukungan oposisi untuk membentuk pemerintahan efektif.

    Shutdown AS Masih Berlanjut

    Di Amerika Serikat, penutupan pemerintah AS atau shutdown yang masih berlanjut hingga hari ini, namun berpotensi berakhir segera usai adanya rencana negosiasi antara Presiden Donald Trump dan Kongres.

    Presiden Donald Trump menyatakan siap bernegosiasi dengan Partai Demokrat terkait subsidi layanan kesehatan. Jika anggaran disetujui, shutdown yang telah berlangsung sejak pekan lalu tersebut akan berakhir.

    “Kami berbicara dengan (Partai) Demokrat, dan ada kemungkinan hal-hal baik akan terjadi terkait layanan kesehatan. Saya seorang Republik, tetapi saya ingin melihat kemajuan di bidang kesehatan, bahkan lebih dari Demokrat,” ujar Trump di Gedung Putih dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/10/2025) waktu setempat, tanpa menyebutkan nama anggota parlemen tertentu.

    Trump menilai belum ada tekanan politik yang cukup pada kedua pihak untuk mengakhiri kebuntuan, tetapi memberi sinyal kemungkinan terobosan. Meski demikian, dia memperingatkan bahwa kelanjutan shutdown dapat berujung pada gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja federal.

    Partai Demokrat menegaskan mereka tidak akan mendukung rancangan undang-undang anggaran sementara kecuali mencakup perpanjangan subsidi Affordable Care Act (ACA) yang akan berakhir pada akhir 2025, serta menghapus pemangkasan program Medicaid yang diberlakukan melalui undang-undang belanja era Trump.

    Shutdown yang berkepanjangan tersebut tidak membuat bursa saham di Wall Street tertekan. Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 63,31 poin atau 0,14% menjadi 46.694,97 pada Senin (6/10).

    Sementara itu, S&P 500 naik 24,49 poin atau 0,36% ke 6.740,28 dan Nasdaq Composite melonjak 161,16 poin atau 0,71% ke 22.941,67.

  • Harga Emas Dunia Pecah Rekor Tertinggi Akibat Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed – Page 3

    Harga Emas Dunia Pecah Rekor Tertinggi Akibat Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed – Page 3

    Harga emas telah menguat sekitar 50% sepanjang 2025, didorong oleh kombinasi faktor seperti ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian besar oleh bank sentral, permintaan safe haven yang tinggi, serta pelemahan dolar AS.

    Emas spot pertama kali menembus level USD 3.000 per ons pada Maret dan mencapai USD 3.800 per ons di akhir September. Meir menilai momentum ini belum akan berhenti.

    “Fakta bahwa harga sudah mendekati USD 4.000 menunjukkan beberapa dana besar mungkin mencoba mendorongnya menembus level psikologis tersebut,” katanya.

    Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak menghasilkan imbal hasil (non-yield asset) biasanya menjadi pilihan utama investor di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, disusul pemangkasan tambahan 25 basis poin pada Desember.

    “Kami melihat momentum yang kuat dan alasan fundamental yang jelas bagi reli emas, dan kini memperkirakan harga dapat mencapai US$4.200 per ons pada akhir tahun ini,” tulis UBS dalam catatannya.

     

  • Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Penjara, Terbukti Rugikan Negara Rp 1 Triliun di Kasus Investasi Fiktif – Page 3

    Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Penjara, Terbukti Rugikan Negara Rp 1 Triliun di Kasus Investasi Fiktif – Page 3

    Vonis Majelis Hakim tersebut sama beratnya dengan tuntutan jaksa, yakni pidana penjara selama 10 tahun, denda Rp 500 juta subsider pidana kurungan 6 bulan, serta uang pengganti dengan besaran yang sama.

    Dalam kasus itu, Kosasih didakwa merugikan negara sebesar Rp 1 triliun bersama Direktur Utama PT IIM periode 2016—2024 Ekiawan Heri Primaryanto.

    Keduanya diduga bersama-sama melakukan investasi fiktif untuk memperkaya diri, orang lain, maupun korporasi sehingga menyebabkan kerugian negara.

    Secara perinci, kasus tersebut memperkaya Kosasih senilai Rp 28,45 miliar, 127.037 dolar Amerika Serikat (AS), 283 ribu dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 20 pound Inggris, 128 yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,26 juta won Korea, serta memperkaya Ekiawan sebesar 242.390 dolar AS.

    Selain keduanya, perbuatan melawan hukum tersebut turut memperkaya Patar Sitanggang sebesar Rp 200 juta, PT Insight Investment Management (IIM) Rp 44,21 miliar, serta PT Pacific Sekuritas Indonesia Rp 108 juta.

    Beberapa pihak lain yang diperkaya dalam kasus itu, yakni PT KB Valbury Sekuritas Indonesia senilai Rp 2,46 miliar, Sinar Emas Sekuritas Rp 44 juta, dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (TPSF) Rp 150 miliar.

  • Harga emas bisa menguat tajam jika bank sentral lanjut pangkas bunga

    Harga emas bisa menguat tajam jika bank sentral lanjut pangkas bunga

    Jakarta (ANTARA) – PT Hartadinata Abadi Tbk, melalui HRTA Gold Insights, memperkirakan harga emas berpotensi kembali terdorong ke level yang lebih tinggi apabila Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melanjutkan penurunan suku bunga.

    Direktur Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda, melalui keterangannya di Jakarta, Senin, menilai bahwa tren pasar emas akan terus memberi peluang bagi investor dan konsumen.

    “Kebijakan moneter global, pelemahan mata uang, dan tingginya pembelian emas oleh bank sentral menjadi katalis utama. Di sisi domestik, pelemahan rupiah semakin memperkuat peran emas sebagai aset lindung nilai, sehingga kami melihat momentum pertumbuhan yang kuat hingga akhir tahun,” kata Thendra.

    HRTA melihat pasar akan menantikan sejumlah agenda penting. Pertemuan The Fed pada akhir Oktober atau awal November 2025 berpotensi membuka ruang penurunan suku bunga lebih lanjut apabila data ekonomi Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan perlambatan.

    Sementara itu, BI juga akan menggelar rapat pertengahan Oktober 2025 dengan opsi menjaga stabilitas rupiah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Sebagai informasi, harga emas dunia hingga September 2025 kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan menembus lebih dari 3.800 dolar AS per troy ounce. Rata-rata harga emas pada September 2025 berada di level 3.663 dolar AS per troy ounce atau setara Rp1.945.864 per gram.

    Dibandingkan tahun lalu, harga emas dalam dolar AS meningkat 39,31 persen year on year (yoy), sementara dalam rupiah melonjak lebih tinggi hingga 51,69 persen yoy akibat pelemahan kurs.

    Secara bulanan, harga emas lokal pada September telah meningkat sebesar 10,42 persen month to month (mom).

    Kenaikan tajam harga emas ini, catat HRTA, dipicu oleh sejumlah faktor global. Kebijakan The Fed yang lebih dovish dengan penurunan suku bunga 25 bps, pelemahan dolar AS di sebagian besar negara, serta tensi geopolitik dan perang dagang yang berkelanjutan mendorong investor global memilih emas sebagai aset lindung nilai.

    Di sisi lain, bank sentral dunia pun terus meningkatkan cadangan emas dengan pembelian lebih dari 1.000 ton per tahun sejak 2022.

    Dari dalam negeri, BI turut memangkas suku bunga 25 bps menjadi 4,75 persen pada September 2025 yang semakin memperkuat daya tarik emas.

    Namun, langkah ini juga menekan rupiah yang sempat melemah hingga Rp16.970 per dolar AS dan rata-rata bergerak di level Rp16.500-16.600 per dolar AS sepanjang bulan. Kondisi tersebut membuat permintaan emas domestik meningkat signifikan.

    Data World Gold Council mencatat, permintaan emas di Indonesia pada paruh pertama 2025 tumbuh 20,87 persen yoy menjadi 21,2 ton, didominasi permintaan emas batangan.

    Sementara, HRTA mencatat penjualan 8,1 ton emas batangan pada periode yang sama, melonjak 76,86 persen dari tahun sebelumnya.

    “Momentum harga emas dunia menjadi pengingat bahwa emas adalah aset yang paling tahan terhadap gejolak global,” kata Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto.

    Sandra menambahkan hal ini memperkuat visi bahwa emas tidak hanya berfungsi sebagai instrumen lindung nilai, tetapi juga bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang keluarga Indonesia.

    Adapun per 6 Oktober 2025 pukul 08.41 WIB, harga HRTA Gold tercatat sebesar Rp2.217.000 per gram.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah Sita Tanah Jarang Monasit, Prabowo: 1 Ton Nilainya Rp3,3 Miliar

    Pemerintah Sita Tanah Jarang Monasit, Prabowo: 1 Ton Nilainya Rp3,3 Miliar

    Bisnis.com, BANGKA — Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya penyelamatan sumber daya mineral monasit yang ditemukan di kawasan tambang ilegal saat meninjau penyerahan enam smelter sitaan negara di Smelter PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkal Pinang, Senin (6/10/2025).

    Prabowo mengungkapkan bahwa selain logam timah yang disita, pemerintah menemukan tumpukan tanah jarang yang mengandung monasit, mineral berharga yang digunakan dalam industri teknologi tinggi dan energi.

    “Di tempat-tempat smelter itu kita lihat sudah ada tumpukan tanah jarang dan juga ingot-ingot timah. Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati Rp6 triliun—Rp7triliun. Tapi tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar, sangat besar,” ujar Prabowo.

    Salah satu mineral tanah jarang yang dilihat Prabowo adalah menyoroti potensi nilai monasit yang sangat tinggi di pasar global.

    “Monasit itu satu ton nilainya bisa ratusan ribu dolar, bisa sampai US$200.000 per ton [atau sekitar Rp3,3 miliar dengan kurs Rp16.597 per dolar AS]. Padahal total yang ditemukan puluhan ribu ton, mendekati 4.000 ton monasit. Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, potensi kerugian bisa mencapai Rp300 triliun,” jelasnya.

    Prabowo menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum yang telah menyelamatkan aset negara dari praktik tambang ilegal, termasuk Kejaksaan Agung, TNI, TNI Angkatan Laut, Bakamla, dan Bea Cukai.

    “Ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita. Saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, semua pihak yang telah bergerak cepat sehingga aset-aset ini bisa kita selamatkan,” katanya.

    Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberantas penyelundupan, penambangan ilegal, dan segala bentuk pelanggaran hukum di sektor pertambangan demi melindungi kekayaan alam Indonesia.

    “Ini bukti bahwa pemerintah serius. Kita sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, illegal mining, dan semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan demi rakyat kita,” tegas Prabowo.

  • Rupiah Diprediksi Terkapar Hari ini 6 Oktober 2025 – Page 3

    Rupiah Diprediksi Terkapar Hari ini 6 Oktober 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat tipis pada perdagangan di awal pekan ini. Penguatan rupiah ini diperkirakan tidak bertahan lama karena tingginya tekanan eksternal. 

    Pada Senin (6/10/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta menguat sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp 16.562 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.563 per dolar AS.

    Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring pernyataan hawkish petinggi Federal Reserve (The Fed).

    “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat cukup besar merespons pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed Logan (Lorie K.Logan) dan Jefferson (Philip Jefferson) yang mengatakan bahwa The Fed perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Jefferson disebut mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih jauh dari target The Fed di tengah ketidakpastian kebijakan-kebijakan ekonomi AS seperti tarif. Adapun Logan mengkhawatirkan konsumsi dan investasi bisnis yang masih kuat akan meningkatkan inflasi.

    Hal tersebut menjadi alasan mengapa Bank Sentral AS dinilai perlu hati-hati ketika hendak memangkas suku bunga.

    Bagi dia, pernyataan-pernyataan yang disampaikan petinggi The Fed hanya sedikit mengubah prospek Fed Funds Rate (FFR), tetapi bisa mendikte arah dolar AS sesaat.

     

     

  • IHSG menguat di tengah “wait and see” data cadev hingga likuiditas RI

    IHSG menguat di tengah “wait and see” data cadev hingga likuiditas RI

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data ekonomi domestik, termasuk cadangan devisa (cadev) dan likuiditas sistem keuangan.

    IHSG dibuka menguat 37,06 poin atau 0,46 persen ke posisi 8.155.36. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,48 poin atau 0,44 persen ke posisi 788,67.

    “Pekan kedua Oktober 2025 akan menjadi periode sibuk bagi pasar keuangan Indonesia, dengan sejumlah rilis data penting dari Bank Indonesia (BI), risalah rapat The Fed, serta perkembangan government shutdown Amerika Serikat (AS) yang masih berlangsung,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari dalam negeri, BI akan merilis cadangan devisa September 2025 pada Selasa (7/10), yang pada Agustus 2025 tercatat 150,7 miliar dolar AS, atau menurun akibat pembayaran utang luar negeri dan intervensi stabilisasi rupiah.

    Selain itu, pada hari sama, BI akan merilis data Uang Primer (M0) untuk memantau likuiditas sistem keuangan.

    Kemudian, BI akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025 pada Rabu (8/10), yang mana pada Agustus 2025 berada di level 117,2, atau turun dari 118,1, namun masih menunjukkan optimisme.

    Selanjutnya, BI akan merilis data penjualan ritel Agustus 2025 pada Kamis (9/10), setelah pada Juli 2025 tumbuh 4,7 persen (yoy), yang menandakan pulihnya permintaan domestik. BI memperkirakan konsumsi akan kembali meningkat di akhir kuartal III.

    Dari mancanegara, pemerintah AS masih mengalami shutdown (penutupan) sejak 1 Oktober 2025, akibat kebuntuan anggaran antara Presiden AS Donald Trump dan Partai Demokrat.

    Lebih dari 750.000 pegawai federal dirumahkan, dan terjadi “data blackout” ekonomi karena tertundanya publikasi data penting seperti data ketenagakerjaan (NFP) dan inflasi, yang membuat The Fed kekurangan acuan untuk keputusan suku bunga.

    Pada Kamis (9/10), risalah rapat FOMC dan sejumlah pidato pejabat The Fed termasuk Jerome Powell akan menjadi perhatian utama pasar. Nada dovish bisa mendorong aset berisiko, sementara nada hawkish berpotensi menekan rupiah.

    Pada perdagangan Jumat (3/10) pekan kemarin, bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,10 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,67 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,18 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,31 persen.

    Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup mayoritas menguat pada Jumat (3/10), diantaranya indeks S&P 500 menguat 0,01 persen ke 6.715,79, indeks Nasdaq melemah 0,28 persen ke 22.780,51, dan Dow Jones menguat 0,51 persen ke 46.758,28.

    Sementara itu, bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 2.094,00 poin atau 4,51 persen ke 47.833,00, indeks Shanghai menguat 20,25 poin atau 0,52 persen ke 3.882,78, indeks Hang Seng melemah 155,94 poin atau 0,64 persen ke 27.013,55, dan indeks Strait Times menguat 4,41 poin atau 0,08 persen ke 4.415,35.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah diprediksi melemah karena pernyataan “hawkish” petinggi The Fed

    Rupiah diprediksi melemah karena pernyataan “hawkish” petinggi The Fed

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring pernyataan hawkish petinggi Federal Reserve (The Fed).

    “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat cukup besar merespons pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed Logan (Lorie K.Logan) dan Jefferson (Philip Jefferson) yang mengatakan bahwa The Fed perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Jefferson disebut mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih jauh dari target The Fed di tengah ketidakpastian kebijakan-kebijakan ekonomi AS seperti tarif. Adapun Logan mengkhawatirkan konsumsi dan investasi bisnis yang masih kuat akan meningkatkan inflasi.

    Hal tersebut menjadi alasan mengapa Bank Sentral AS dinilai perlu hati-hati ketika hendak memangkas suku bunga.

    Bagi dia, pernyataan-pernyataan yang disampaikan petinggi The Fed hanya sedikit mengubah prospek Fed Funds Rate (FFR), tetapi bisa mendikte arah dolar AS sesaat.

    Mengutip Anadolu, lembaga pemeringkat kredit internasional S&P Global memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) sebelum akhir tahun ini. Kemudian, pelonggaran suku bunga dilanjutkan pada tahun 2026 sebesar 50 bps.

    Terkait penutupan pemerintah (government shutdown) AS yang telah memberikan sentimen selama sepekan terakhir, Lukman menganggap pasar tak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, shutdown diharapkan tidak akan berlangsung lama,” ungkap dia.

    Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.500-Rp16.650 per dolar AS.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin di Jakarta menguat sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.562 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.563 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.