Produk: dolar AS

  • Airlangga sebut investor tekstil Taiwan minta RI rampungkan IEU-CEPA

    Airlangga sebut investor tekstil Taiwan minta RI rampungkan IEU-CEPA

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, 15 investor tekstil asal Taiwan yang ia temui hari ini meminta agar Indonesia segera merampungkan perundingan perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    Permintaan itu menjadi salah satu syarat agar Asosiasi Investor Tekstil Taiwan (Taiwan Textile Federation) berinvestasi di industri tekstil Indonesia.

    “End user mereka yang besar-besar itu komit (berinvestasi) kalau Indonesia bisa mendapatkan IEU-CEPA, itu mereka akan relokasi bahkan dari Vietnam ke Indonesia,” kata Airlangga usai pertemuan dengan Asosiasi Investor Teksti Taiwan di Jakarta, Jumat.

    Dalam pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian itu, 15 delegasi asosiasi investor tersebut mengajukan empat permintaan, salah satunya agar Indonesia merampungkan IEU-CEPA.

    Permintaan pertama, Asosiasi Investor Tekstil Taiwan meminta agar pemerintah memudahkan proses pembelian lahan untuk industri tekstil.

    Menanggapi permintaan ini, Airlangga mengarahkan mereka untuk membangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna memudahkan perizinan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

    Permintaan kedua, para investor meminta agar Indonesia mengembangkan industri tekstil yang patuh terhadap standar Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan), utamanya terkait energi hijau.

    “Di dalam ESG compliance itu energinya hijau. Energi hijau kan bisa dari gas, bisa dari hydro, bisa dari solar floating, di mana itu di Jawa Barat semuanya tersedia,” ujarnya.

    Ketiga, mereka meminta agar terdapat penyesuaian harga gas industri untuk produksi. Airlangga mengatakan, investor Taiwan mengeluhkan harga gas industri saat ini yang dinilai terlalu tinggi, yakni di atas 12 dolar AS per Million British Thermal Unit (MMBTu) .

    “Saya katakan kalau harganya 9 dolar AS per MMBTu, itu rata-rata industri dapat segitu. Jadi kalau mereka dapat di atas itu, mereka mesti sampaikan ke pemerintah, nanti pemerintah panggil lah itu, PGN (PT Perusahaan Gas Negara) atau siapa,” jelasnya.

    Kemudian permintaan yang keempat, para investor meminta Indonesia agar segera menyelesaikan proses perundingan IEU-CEPA. Hal ini dikarenakan adanya insentif tarif bea masuk bagi produk yang diekspor ke pasar Eropa.

    Para investor dari asosiasi tersebut, lanjut Airlangga, selama ini banyak menanamkan modal di China dan Vietnam. Sedangkan Vietnam sendiri telah memiliki kesepakatan EU-CEPA dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP).

    “Karena persoalannya, hari ini industri (tekstil) ini agak resah, karena sebagian yang mereka tadinya investasi di Bangladesh, dengan politik Bangladesh yang bergejolak, mereka mencari tempat lain dan mereka hanya melihat, tentu saja Vietnam, Indonesia, Thailand dan Indonesia, mereka melihat kita punya domestic market,” jelas Menko Airlangga.

    Dengan adanya empat permintaan itu, Airlangga menyampaikan bahwa pihak pemerintah akan mempertimbangkan dan mendiskusikan lebih lanjut pada pertemuan dengan delegasi Taiwan selanjutnya.

    Namun dirinya memastikan bahwa Pemerintah Indonesia akan komit mendorong industri tekstil dalam negeri.

    “Kalau empat (permintaan) kita akan dorong, karena bukan hanya industri garment. Itu pun kita berikan kepada industri data center, dan the new industri digital dan yang lain butuh itu semua,” imbuhnya.

    Baca juga: Prabowo minta proses perundingan IEU-CEPA segera diselesaikan
    Baca juga: Mendag Budi targetkan IEU CEPA selesai secepatnya
    Baca juga: Airlangga gandeng Mendag kejar penyelesaian berkas IEU-CEPA
     

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ekonom: Keanggotaan BRICS naikkan daya tawar RI di depan OECD

    Ekonom: Keanggotaan BRICS naikkan daya tawar RI di depan OECD

    Indonesia akan semakin terkoneksi dengan komunitas ekonomi yang dinamis dan mewakili lebih dari 50 persen PDB duniaJakarta (ANTARA) – Ekonom Universtias Paramadina Wijayanto Samirin menilai keanggotaan Indonesia di BRICS dapat menaikkan daya tawar Indonesia di depan negara-negara anggota OECD.

    “Indonesia akan semakin terkoneksi dengan komunitas ekonomi yang dinamis dan mewakili lebih dari 50 persen PDB dunia berdasarkan purchasing power parity (PPP),” kata Wijayanto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Diketahui, Indonesia telah melayangkan surat expression of interest yang menandakan langkah resmi untuk mendaftar keanggotaan BRICS pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 23-24 Oktober 2024 di Kazan, Russia.

    Menurut Wijayanto, BRICS berpotensi mendongkrak nilai ekspor beserta investasi Indonesia. Hal ini karena keanggotaan BRICS dapat membuka peluang pasar ekspor yang baru, khususnya ke negara-negara seperti Brasil dan Afrika Selatan.

    Keanggotaan BRICS dapat membantu mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia sehingga ketergantungan pada pasar tradisional mampu berkurang.

    Langkah ini memungkinkan Indonesia lebih tangguh menghadapi gejolak ekonomi global dan menjadi hal positif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Baca juga: Ekonom: Keanggotaan RI di BRICS berpotensi pengaruhi aksesi OECD

    Baca juga: Pengamat: RI harus punya produk unggulan jika ingin untung di BRICS

    “Tetapi untuk mencapai 8 persen rasanya sangat berat. Dana Moneter Internasional (IMF) saja mem-forecast pertumbuhan ekonomi kita hanya di level sekitar 5 persen di 2019, utang yang berlebih menjadi salah satu alasan utama,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Wijayanto mengatakan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS dapat menjadi penyeimbang untuk ambisi dedolarisasi negara-negara BRICS. Di lingkup BRICS sendiri, saat ini ada dua kelompok dengan pandangan berbeda soal dedolarisasi.

    Kelompok pertama negara-negara yang ingin mengakhiri peran dolar AS sebagai mata uang global seperti China dan Rusia.

    Kemudian kelompok kedua, kelompok negara yang berpandangan moderat yang ingin membangun sistem pembayaran (payment system) dan mendorong penerapan mata uang lokal untuk ekspor impor, salah satunya India.

    “Indonesia harus memperkuat kelompok moderat, dan menjadi jembatan dengan OECD. Menggantikan dolar AS adalah ilusi, tetapi mengurangi dominasinya dan mengangkat peran mata uang lokal adalah solusi menuju sistem moneter dunia yang lebih stabil dan fair, serta mendorong stabilitas rupiah,” jelasnya.

    Sementara, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai Indonesia lebih cocok bergabung dengan kelompok BRICS dibandingkan dengan OECD.

    Hal tersebut karena karakteristik dan kepentingan ekonomi negara-negara BRICS lebih sejalan dengan kondisi Indonesia sebagai negara berkembang.

    “Kalau saya sih jelas lebih cocok ke BRICS daripada OECD, karena OECD adalah kumpulan negara-negara maju yang dalam banyak hal beda karakteristiknya dengan kita, kepentingannya juga dalam konteks ekonomi tentu saja berbeda antara negara maju dan juga negara berkembang,” ujar Faisal.

    Ia mengatakan bahwa BRICS menawarkan kesamaan yang lebih banyak, yang dapat mewakili kepentingan negara berkembang.

    Namun, dirinya juga menyarankan bahwa Pemerintah mesti tetap melakukan kalkulasi ekonomi mendalam sebelum membuat keputusan tentang bergabung dengan kelompok internasional seperti BRICS atau OECD.

    “Indonesia tetap perlu melakukan kalkulasi sebelum memutuskan, jadi kalkulasi ekonominya apa keuntungan kalau dari sisi perdagangan dan investasi, kalau kita mau ekspor, ekspor yang mana yang mesti menjadi andalan dan mesti didorong ya, dan kalau ada potensi impor, nah kita perlu mengantisipasi yang mana dan strateginya seperti apa,” tutupnya.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan langkah Indonesia menjadi anggota BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri nasional yang berasaskan nilai bebas aktif. Indonesia memandang BRICS sebagai wahana yang tepat untuk memajukan kepentingan negara-negara Selatan Global (Global South).

    Baca juga: Kemendag: Perlu pengembangan sektor jasa untuk hadapi tantangan OECD

    Baca juga: Pemerintah meluncurkan Portal Aksesi OECD

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Garuda Indonesia perkuat Ebitda berkelanjutan usai restrukturisasi

    Garuda Indonesia perkuat Ebitda berkelanjutan usai restrukturisasi

    Jakarta (ANTARA) – PT Garuda Indonesia memperkuat EBITDA (laba sebelum pembayaran bunga, pajak dan depresiasi/amortisasi) berkelanjutan usai restrukturisasi dengan mencatatkan pertumbuhan hingga 11 persen pada kinerja Kuartal III 2024, mencapai 685,81 juta dolar AS.

    “Capaian ini sekaligus merefleksikan tingkat EBITDA yang tumbuh secara berkelanjutan pascarestrukturisasi, dimana hingga kuartal III-2023 Garuda berhasil membukukan EBITDA sebesar 616,37 juta dolar AS,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan, capaian tersebut turut tercermin melalui kinerja pendapatan usaha secara konsolidasi yang konsisten membukukan pendapatan usaha yang naik hingga 15 persen sebesar 2,56 miliar dolar AS selama periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (unaudited), dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yakni 2,23 miliar dolar AS.

    Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 17 persen (year-on-year) mencapai 2,01 miliar dolar AS.

    Sementara untuk pendapatan penerbangan tidak berjadwal turut mencatatkan kenaikan sebesar 6 persen dan pendapatan lainnya juga naik 8 persen dibandingkan dengan capaian hingga Kuartal III di tahun sebelumnya.

    Dia menyebutkan, jumlah angkutan hingga September 2024 mencapai 17,73 juta penumpang atau menguat 24 persen (YoY) yang dikontribusikan dari angkutan Garuda Indonesia (mainbrand) sebesar 8,34 juta penumpang meningkat 45 persen, sementara Citilink sebanyak 9,39 juta penumpang, naik 10 persen.

    Menurutnya, kinerja tersebut merefleksikan pertumbuhan signifikan di mana penumpang sebesar 8,34 juta tersebut berasal dari pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 yakni mencapai 59 persen untuk angkutan penumpang internasional atau sebesar 1,87 juta penumpang.

    “Sementara jumlah penumpang domestik juga naik hingga 41 persen atau sebesar 6,47 juta penumpang,” jelas Irfan.

    Optimisme capaian kinerja operasional juga tercatat pada pertumbuhan kargo yang naik 36 persen dari sebelumnya (YoY) 122,42 ribu ton menjadi 166,5 ribu ton angkutan kargo.

    Performa angkutan kargo Garuda Indonesia berhasil mencatatkan kenaikan signifikan hingga 36 persen yakni sebesar 102,55 ribu ton kargo pada periode sampai dengan Kuartal III tahun 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 75,32 ribu ton kargo.

    Capaian tersebut dikontribusikan dari angkutan kargo rute internasional sebanyak 43,71 ribu ton kargo yang meningkat signifikan 55 persen dan angkutan kargo rute domestik yang turut naik 25 persen atau sebanyak 58,83 ribu ton kargo.

    Dia menurutkan bahwa selaras dengan peningkatan aktivitas penerbangan di fase pascapandemi, perusahaan mengalami tekanan kinerja atas beban usaha yang meningkat hingga 20 persen karena disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya beban pemeliharaan dan perbaikan, pelayanan penumpang, kebandaraan, hingga beban operasional penerbangan.

    “Hal ini yang berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan kinerja yang diyakini dapat berangsur membaik hingga akhir 2024,” kata Irfan.

    Memasuki periode kuartal terakhir di tahun 2024, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan usaha termasuk memastikan pelaksanaan atas berbagai aksi korporasi.

    Di antaranya penguatan alat produksi di mana pada bulan November dan Desember 2024, Garuda Indonesia akan kembali menerima dua pesawat narrow body Boeing B737-800NG dan potensi penambahan dua pesawat narrow body lainnya (dalam tahap negosiasi) yang merupakan bagian dari rencana penambahan armada di tahun 2023 dan tahun 2024.

    Dengan kedatangan armada tersebut, tambah Irfan, kiranya akselerasi kinerja operasional penerbangan Garuda Indonesia dapat terlaksana secara maksimal.

    “Terutama dalam memanfaatkan periode peak season libur Natal dan Tahun Baru, sehingga tren positif pendapatan usaha dapat terus terjaga di sepanjang tahun 2024,” kata Irfan.

    Baca juga: Garuda-Bank Mandiri bersinergi tingkatkan kunjungan wisata lewat GATF
    Baca juga: RUPSLB GMF Aero Asia setujui ‘right issue’ Rp25 per saham
    Baca juga: Garuda: Pemilihan kursi di atas 48 jam sebelum terbang dikenakan biaya
     

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Video: Ini Dia, Rapor Kinerja Apple, Amazon, & Intel

    Video: Ini Dia, Rapor Kinerja Apple, Amazon, & Intel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple membukukan total pendapatan 391,03 miliar dolar Amerika Serikat, dan laba bersih sebesar 93,74 miliar dolar as, di akhir september 2024. Secara tahunan, total pendapatan apple meningkat 2,02 persen, sementara, laba bersih perusahaan selama sembilan bulan 2024 justru menurun 3,35 persen

    Emiten teknologi Amerika Serikat, Amazon berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang signifikan baik di sisi top line maupun bottom line di kuartal ketiga tahun 2024 maupun secara kumulatif di sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.,

    Intel Corporation mengumumkan perolehan total pendapatan sebesar 13,28 miliar dolar Amerika Serikat, atau merosot 6,21 persen secara tahunan. Di waktu yang sama, Intel juga mencatatkan rugi bersih sebesar 16,99 miliar Dolar AS

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 01/11/2024) berikut ini.

  • Penurunan harga kakao dipengaruhi peningkatan produksi di Afrika Barat

    Penurunan harga kakao dipengaruhi peningkatan produksi di Afrika Barat

    Penurunan HR dan HPE biji kakao di antaranya dipengaruhi peningkatan produksi, terutama negara-negara di wilayah Afrika BaratJakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan penurunan harga biji kakao periode November 2024 dikarenakan adanya peningkatan produksi dari negara-negara wilayah Afrika Barat.

    Harga referensi biji kakao periode November 2024 ditetapkan sebesar 7.448,02 dolar AS per MT atau turun 133,48 dolar AS dari bulan sebelumnya.

    Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag) Isy Karim menyampaikan, hal ini berdampak pada penurunan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada November 2024 menjadi 7.037 dolar AS per MT, turun 130 dolar AS atau 1,81,persen dari periode Oktober 2024.

    “Penurunan HR dan HPE biji kakao di antaranya dipengaruhi peningkatan produksi, terutama negara-negara di wilayah Afrika Barat, akibat cuaca yang mulai kondusif. Namun, tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan,” kata Isy melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

    Di sisi lain, HPE produk kulit periode November 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya, sedangkan produk kayu meningkat untuk beberapa jenis kayu.

    Peningkatan terjadi pada jenis kayu veneer dari hutan tanaman, lembaran kayu untuk kotak pengepakan, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis meranti, sortimen lainnya jenis jati, kayu dari hutan tanaman jenis pinus dan gmelina, serta sengon.

    Produk yang HPE-nya turun berasal dari jenis kayu veneer dari hutan alam, kayu dalam bentuk serpihan atau partikel, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis rimba campuran dan sortimen lainnya jenis eboni, serta kayu dari hutan tanaman jenis akasia dan karet.

    Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1531 Tahun 2024 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

    Baca juga: Menko Pangan: Kakao dan kopi masuk komoditas pokok swasembada pangan
    Baca juga: Proses perubahan BPDPKS jadi BPDP bakal rampung minggu ini
    Baca juga: Mendag bertemu asosiasi kakao Asia bahas kesejahteraan petani

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sulsel Siap ramaikan Made in Indonesia Expo 2025 di Arab Saudi

    Sulsel Siap ramaikan Made in Indonesia Expo 2025 di Arab Saudi

    Makassar (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung dan siap meramaikan penyelenggaraan Made in Indonesia Expo 2025 yang akan digelar untuk kedua kalinya di Riyadh-Arab Saudi, pada April 2025.

    Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulsel Abd Aziz Bennu dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan Pemprov telah menggelar sosialisasi Made in Indonesia Expo 2025 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, sebagai bentuk keseriusan menyambut agenda tersebut.

    “Kehadiran kita pada sosialisasi ini adalah bukti komitmen dan tekad bersama dalam mendorong kemajuan produk-produk lokal Indonesia, khususnya Anjungan Sulawesi Selatan yang akan dipamerkan pada Made in Indonesia Expo 2025 Riyadh, Arab Saudi,” ucapnya.

    Kegiatan Made in Indonesia Expo ini, kata Aziz, bertujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan negara-negara teluk serta negara di Timur Tengah umumnya, meningkatkan kunjungan wisatawan Arab Saudi dan negara di Kawasan Teluk ke Indonesia, dan meningkatkan investasi Arab Saudi ke Indonesia.

    Aziz mengatakan, dalam kegiatan nanti Pemerintah Provinsi Sulsel akan ikut berpartisipasi dengan turut menampilkan produk-produk Sulsel untuk diperkenalkan ke perdagangan internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah.

    “Mengapa Sulawesi Selatan ikut berpartisipasi? Karena Arab Saudi sebagai pintu gerbang ke Timur Tengah memiliki potensi yang sangat besar sebagai alternatif tujuan ekspor produk-produk Indonesia,” ujarnya.

    Aziz mengungkapkan, dengan jumlah penduduk sekitar 35 juta jiwa dan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Per Kapita sebesar 34,4 juta dolar AS pada 2022. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 28,2 juta dolar AS untuk 2021 (dilaporkan oleh CEIC Data), maka tidak heran jika Arab Saudi menjadi target pasar ekspor negara-negara lain di dunia.

    Masyarakat Arab Saudi, lanjutnya, juga gemar berwisata, terutama wisata alam bersama keluarga. Diperkirakan lebih dari 4 juta warga Arab Saudi berwisata ke manca negara setiap tahun. Sementara kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia masih sangat rendah.

    Ia menuturkan, sejak tahun 2019, kunjungan wisman Arab Saudi ke Indonesia tidak lebih dari 160.000 orang/tahun. Rata-rata lama menginap wisman Arab Saudi 13,88 hari per kedatangan dengan rata-rata pengeluarannya 1.706,01 dolar AS.

    Melihat potensi ini maka Indonesia berpeluang untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi melalui promosi paket wisata dan keindahan alam Indonesia khususnya Sulawesi Selatan dengan adanya Anjungan Sulawesi Selatan.

    Aziz menambahkan, dengan VISI 2030, Arab Saudi memandang kekayaan negara tidak hanya terletak pada sumber daya alam melainkan sumber daya manusia berkualitas. Oleh karena itu, kerjasama bidang ketenagakerjaan dengan Arab Saudi akan semakin terbuka.

    Sebelumnya, kegiatan Made in Indonesia Expo pertama sukses digelar di Jeddah Exhibition and Convention Center, Jeddah – Arab Saudi, pada November 2018 lalu dan diikuti 125 peserta dengan transaksi senilai 14 juta dolar AS atau setara dengan Rp200 miliar, dan dihadiri 13 ribu pengunjung.

    Baca juga: Belasan negara buka kerja sama perjalanan wisata di Makassar

    Pewarta: Abdul Kadir
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Rupiah meningkat seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS

    Rupiah meningkat seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah meningkat seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (31/10) ditutup meningkat seiring pasar menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

    Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah menanjak 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.698 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.705 per dolar AS.

    “Pasar masih menantikan data penting lainnya seperti data indikator inflasi AS nanti malam dan data tenaga kerja AS versi pemerintah besok malam untuk mendapatkan petunjuk selanjutnya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Ariston menuturkan data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan hasil yang beragam. Di satu sisi, data tenaga kerja versi ADP bulan Oktober 2024 menunjukkan penambahan jumlah di atas proyeksi yang artinya bagus.

    Data tenaga kerja AS versi ADP mencatatkan penambahan 233 ribu perkerjaan, lebih bagus dibandingkan perkiraan 110 ribu pekerjaan.

    Tapi di sisi lain, data PDB AS untuk kuartal III-2024 menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar dan terlihat komponen harganya juga menurun. PDB AS pada periode tersebut hanya tumbuh sebesar 2,8 persen, lebih rendah dari perkiraan 3 persen.

    Dari data-data di atas, bank sentral AS atau The Fed kemungkinan akan mengambil kebijakan pemangkasan yang lebih kecil pada rapat berikutnya di Desember 2024 sehingga masih ada peluang dolar AS untuk menguat terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah, ditambah dengan sentimen lainnya seperti ketegangan Timur Tengah dan peluang kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS November 2024.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke level Rp15.705 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.732 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Tertekan Dolar AS pada Jumat 1 November 2024

    Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Tertekan Dolar AS pada Jumat 1 November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah dan mata uang Asia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan, Rabu (23/10/2024) pagi.

    Melansir Bloomberg Asian Pacific Currencies, hingga pukul 09.42, rupiah di pasar spot exchange berkurang 19,5 poin atau 0,12% menjadi Rp 15.717 per dolar AS.

    Sementara, yen Jepang di pasar spot exchange turun 0,20% menjadi 152 yen per dolar AS, dolar Hong Kong turun tipis 0,02% menjadi 7,77 dolar Hong Kong per dolar AS, won Korea turun 0,15% menjadi 1,379 won per dolar AS, peso Filipina melemah 0,09% menjadi 57,9 peso per dolar AS, won Korea anjlok 0,28% menjadi 1,37 won per dolar AS, yuan China melemah 0,0082 poin atau 0,12% menjadi 7,12 yuan per dolar AS, dan baht Thailand melemah tipis 0,02% menjadi 33,68 baht per dolar AS.

    Sementara, ringgit Malaysia di pasar spot exchange naik 0,03% menjadi 4,37 ringgit per dolar AS, rupe India bertambah 0,0025 poin menjadi 84 rupe per dolar AS, dan dolar Taiwan bertambah 0,12% menjadi 31 dolar Taiwan per dolar AS. 

  • Pelemahan Wall Street Dorong Harga Bitcoin Anjlok

    Pelemahan Wall Street Dorong Harga Bitcoin Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar aset kripto, khususnya Bitcoin merosot selama 24 jam terakhir imbas bursa perdagangan Amerika Serikat (AS) yang anjlok. Anjloknya Wall Street tertekan laporan keuangan kuartal II 2024, khususnya sektor teknologi yang mengecewakan.

    Melansir Coinmarketcap, Jumat (1/11/2024), hingga pukul 07.50 WIB, Bitcoin merosot 2,65% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 70,190 per koin. Kemudian Ethereum ikut ambles 4,98% menjadi US$ 2,52 per koin dan Binance juga merotos 2,83% menjadi US$ 577 per dolar AS.

    Selain tiga aset kripto unggulan yang menurun, kapitalisasi pasar kripto global juga anjlok 5,45% menjadi US$ 2,29 triliun.

    Coindesk menyebut, harga aset kripto dan saham terkait mengalami penurunan seiring dengan para trader yang terlihat mengurangi posisi long setelah kenaikan signifikan sebelumnya. Bitcoin juga kembali gagal menembus rekor tertinggi di atas US$ 73.700.

    Penurunan harga ini terjadi bersamaan dengan penurunan besar di pasar saham AS, dengan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun 2.3% dan 1.5%. Raksasa teknologi, seperti Meta dan Microsoft menekan indeks setelah laporan keuangan mengecewakan.

    Kemudian, saham yang terhubung dengan aset digital juga mengalami kerugian. Coinbase anjlok 7% setelah gagal memenuhi target pendapatan, sementara Robinhood turun 13%. Penambang Bitcoin, termasuk Marathon Digital, Riot Platforms, dan Cleanspark ikut melemah di kisaran penurunan antara 5%-10%.

  • Dolar Hitam Bikin WNI Thierry Henry Tertahan di Paman Sam

    Dolar Hitam Bikin WNI Thierry Henry Tertahan di Paman Sam

    Jakarta

    Warga negara Indonesia (WNI) bernama Tuma Thierry Henry ditangkap petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat(CBP). Dia diduga memalsukan uang.

    Dikutip dari situs resmi CBP, Kamis (31/10/2024), Henry ditangkap karena membawa uang kertas yang sering disebut dolar hitam. Petugas CBP menemukan uang kertas ‘penipuan uang hitam’ senilai USD 28.500 di dalam bagasi Thierry Henry di Bandara Internasional Washington Dulles.

    “Masyarakat harus diingatkan bahwa organisasi kriminal yang tidak bermoral terus menjalankan skema keuangan seperti penipuan uang gelap ini untuk menipu, mencurangi, dan menjadikan warga AS sebagai korban,” kata Direktur Pelabuhan Wilayah CBP untuk Pelabuhan Wilayah Washington, Marc E Calixte.

    Henry tiba di bandara Dulles pada Rabu malam dengan pesawat dari Lome, Togo. Selama pemeriksaan bagasi kedua, petugas CBP menemukan dua bundel kertas hitam kosong dan satu bundel kertas putih kosong yang masing-masing dibungkus pita bertuliskan ‘Seratus’.

    Petugas kemudian menghitung total 285 lembar kertas dalam ketiga bundel itu. Ukuran kertasnya sangat mirip dengan uang kertas AS. Petugas CBP memeriksa uang kertas itu di bawah sinar ultraviolet dan melihat kemiripan antara gambar bagian depan dan belakang uang kertas 100 dolar AS.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya