Produk: dolar AS

  • Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Ketidakpastian global yang ditandai oleh perlambatan ekonomi dunia, inflasi yang tinggi di negara maju, serta ketegangan geopolitik telah menjadi tantangan besar bagi perekonomian dunia pada tahun 2024.

    Namun, Indonesia menunjukkan kemampuan untuk bertahan dengan baik dalam situasi tersebut. Pemetaan tantangan global yang tengah terjadi saat ini salah satunya dilakukan oleh Kementerian Keuangan ke dalam tiga hal besar. Pertama, konflik geopolitik. Kedua, perubahan kepemimpinan politik di banyak negara. Ketiga, proyeksi ekonomi global dan negara-negara besar di dunia yang masih lemah.

    Efek perang Ukraina-Rusia masih terasa. Konflik geopolitik di Timur Tengah dan di Laut China Selatan juga masih belum usai, membuat dunia memang berada dalam situasi global yang tidak pasti, bahkan ada kecenderungan kian memanas.

    Ditambah lagi tahun ini banyak negara melakukan pemilihan umum sehingga muncul pimpinan negara baru, baik di negara maju maupun berkembang. Lebih dari 60 negara melakukan pemilihan umum dan melibatkan empat miliar orang di dunia. Perubahan kepemimpinan ini dipastikan akan menimbulkan perbedaan arah kebijakan. Pemilihan umum juga berlangsung di Indonesia dan menciptakan pergantian pimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.

    Tantangan lain yang masih membayangi situasi global adalah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19.

    Pada 2024, aktivitas ekonomi global cenderung lemah dengan kinerja yang bervariasi antarkawasan. Kinerja ekonomi negara-negara maju masih cukup resilien atau tangguh meski masih lebih rendah dibanding periode sebelum pandemi.

    Berbagai dinamika situasi global ini sedikit banyak memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia, dan untuk itu diperlukan upaya kolektif dan komprehensif untuk dapat menghadapi tantangan perekonomian global tersebut supaya tetap resilien dan tetap optimis mengalami pertumbuhan yang positif.

    Ekonomi dunia diperkirakan hanya tumbuh 3 persen pada 2024, lebih lambat dibandingkan rata-rata sebelum pandemi (IMF, 2024). Faktor-faktor seperti perang di Ukraina, pemulihan pasca-COVID-19 yang tidak merata, dan pengetatan kebijakan moneter di negara maju memberikan tekanan pada ekonomi global.

    Sebagai negara berkembang, Indonesia juga menghadapi dampak dari ketidakpastian tersebut, terutama melalui kanal perdagangan, investasi, dan nilai tukar.

    Kinerja ekonomi Indonesia

    Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen (YoY) hingga kuartal III 2024, sejalan dengan target pemerintah. Konsumsi domestik yang kuat, pemulihan sektor pariwisata, dan peningkatan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    Inflasi Indonesia yang terkendali berada pada level 3,4 persen (YoY) per November 2024, berada dalam rentang target Bank Indonesia sebesar 2-4 persen. Kebijakan moneter yang tepat serta subsidi energi dari pemerintah membantu menjaga stabilitas harga.

    Terkait ekspor-impor, meskipun harga komoditas global cenderung menurun, ekspor Indonesia tetap tumbuh sebesar 4,2 persen, didukung oleh diversifikasi produk ekspor seperti manufaktur dan produk teknologi informasi. Sementara itu, impor tumbuh 3,9 persen, menunjukkan peningkatan aktivitas produksi domestik.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah volatilitas global. Hingga Desember 2024, rupiah berada pada kisaran Rp15.200 per dolar AS, didukung oleh cadangan devisa sebesar 137 miliar dolar AS, cukup untuk membiayai enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

    Capaian Pemerintah dalam perekonomian

    Di bidang investasi infrastruktur, pada tahun 2024 pemerintah telah menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional, misalnya tol Trans-Sumatra dan pelabuhan di Kalimantan Timur. Investasi infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga menarik investasi asing langsung (FDI) yang meningkat 11 persen dibandingkan tahun lalu.

    Dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim, pemerintah meluncurkan insentif untuk pengembangan energi terbarukan. Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya meningkat 25 persen pada 2024, sementara Indonesia berhasil menarik komitmen investasi hijau sebesar 2,5 miliar dolar AS dari berbagai negara.

    Terkait digitalisasi dan UMKM, Pemerintah mempercepat transformasi digital melalui program literasi digital untuk UMKM. Hingga akhir tahun, 21 juta UMKM telah terhubung dengan platform digital, meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB hingga 62 persen.

    Meski menunjukkan kinerja yang kuat, Indonesia tetap menghadapi beberapa tantangan diantaranya adalah kesenjangan pembangunan regional.

    Pertumbuhan ekonomi yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa memerlukan perhatian lebih agar daerah lain dapat mengejar ketertinggalan. Ini sejalan juga dengan pandangan teori Keynesian mengenai pentingnya peran pemerintah dalam menjaga permintaan agregat melalui pengeluaran publik, terutama dalam situasi ketidakpastian global. Investasi infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menjadi salah satu contoh penerapan teori ini, yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka Panjang diseluruh wilayah Republik Indonesia.

    Tantangan lain adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi harus ditingkatkan, terutama dalam digital talent untuk meningkatkan daya saing global.

    Studi McKinsey (2023) menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas hingga 40 persen dalam sektor ekonomi tertentu. Adopsi digital oleh UMKM di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa teknologi memainkan peran penting dalam menjaga daya saing di tengah tekanan global.

    Hal lain adalah ketahanan energi. Ketergantungan pada energi fosil masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu mempercepat transisi energi terbarukan untuk mengurangi risiko terhadap volatilitas harga minyak dunia. Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan, seperti panas bumi (28.5 GW, terbesar di dunia), Hidro (94.5 GW), Energi surya (207.8 GWp), Angin dan bioenergi. Namun, pemanfaatan energi terbarukan baru sekitar 2-3 persen dari total potensi.

    Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat menjelang akhir tahun 2024. Dukungan konsumsi domestik, kebijakan pemerintah yang proaktif, dan transformasi digital menjadi fondasi utama yang menopang perekonomian.

    Namun, pemerintah harus terus berfokus pada penyelesaian tantangan struktural untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.

    *) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

    Copyright © ANTARA 2024

  • TBS Energi  Pendanaan dari DBS-ADB US Juta

    TBS Energi  Pendanaan dari DBS-ADB US$14 Juta

    Kemitraan dengan TBS Energi bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Bank DBS Indonesia bersama PT Bank Mandiri (Persero) menjadi book runner dan lead arrangers untuk perjanjian kredit senilai 33 juta dolar AS untuk PT TBS Energi Utama Tbk dalam sebuah club deal. 

    Dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), perusahaan pionir dan terbesar yang berfokus pada penyediaan layanan limbah medis di Singapura. 

    “Kami sepakat transisi energi adalah langkah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen kami, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang kami butuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar, Co-CEO TBS, Pandu Sjahrir

    Menurutnya, hambatan utama yang selama ini menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran akan jarak tempuh. Dengan menyediakan motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, kami ingin memberikan solusi yang benar-benar relevan bagi kebutuhan masyarakat.

    “Dukungan para mitra ini juga menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa dampak lingkungan, sosial, dan kesetaraan gender dari inisiatif ini dapat dirasakan oleh semua kalangan,” ujar Pandu.

    Sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya 26.000 yang menggunakan tenaga listrik. Memangkas emisi di sektor transportasi merupakan langkah penting dalam mencapai target emisi nol bersih (Net Zero Emissions) di Indonesia pada 2060. 

    Melalui jaringan Asian Connectivity, Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan komunitas dan bisnis di Asia dan sekitarnya guna mempercepat tercapainya emisi nol bersih.

    Selain itu, untuk memperkuat komitmennya mengakselerasi penerapan emisi nol bersih, Bank DBS Indonesia menjadi bank pertama dan satu-satunya yang bergabung dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML). Kemitraan strategis ini menggarisbawahi komitmen Bank DBS Indonesia untuk mendorong pembiayaan berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan pesat sektor EV di Indonesia.

    AEML terdiri dari para pemain utama dari seluruh ekosistem EV, termasuk produsen, pemasok, penyedia energi, dan inovator teknologi. Sebagai lembaga keuangan pertama yang bergabung, Bank DBS Indonesia membawa perspektif penting, menekankan pentingnya solusi pembiayaan yang mudah diakses serta inovatif untuk mempercepat adopsi dan keberhasilan EV secara global.

  • Apindo sebut hilirisasi hingga UMKM jadi agenda strategis pacu ekonomi

    Apindo sebut hilirisasi hingga UMKM jadi agenda strategis pacu ekonomi

    Untuk memastikan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, agenda strategis harus dijalankan dengan terarahJakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan pemajuan hilirisasi, ekonomi digital, industri hijau, swasembada pangan, dan penguatan UMKM menjadi agenda strategis pemerintah yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani di Jakarta, Kamis menyatakan tahun 2025 menjadi periode yang penting bagi ekonomi Indonesia, di mana berbagai peluang dan tantangan akan menentukan arah pertumbuhan ekonomi ke depannya.

    “Untuk memastikan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, agenda strategis harus dijalankan dengan terarah,” ujarnya.

    Untuk hilirisasi, dikatakan Shinta merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Ia menilai dengan 21 komoditas prioritas yang dilakukan saat ini, menjadikan Indonesia memiliki cadangan dan produksi unggulan di tingkat dunia. Sehingga pemerintah mempunyai posisi penting untuk menargetkan diri sebagai pemimpin pasar (market leader) di berbagai komoditas hilirisasi.

    Ia menyatakan, program hilirisasi dapat secara signifikan memperbaiki keseimbangan neraca perdagangan Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap komoditas impor.

    “Sehingga memperkuat struktur ekonomi yang lebih berkelanjutan dan resilient,” kata dia.

    Sementara ekonomi digital, Apindo memproyeksikan pada tahun 2025 akan tumbuh pesat karena didukung populasi dan penetrasi internet hampir 80 persen. Adapun nilai sektor ini pada tahun depan mencapai 130 miliar dolar AS.

    Lebih lanjut, ia mengatakan industri hijau memiliki potensi besar untuk mendorong transformasi ekonomi. Meski demikian penerapan industri hijau masih menghadapi tantangan investasi yang rendah.

    Oleh karena itu, Apindo menyatakan perlu dukungan pemerintah seperti kompensasi biaya awal melalui insentif fiskal, kerja sama dengan lembaga keuangan dan penyesuaian tingkat suku bunga bagi proyek hijau, serta pengembangan regulasi yang konsisten.

    Sedangkan untuk agenda swasembada pangan, ia menyatakan sektor pertanian Indonesia harus mampu mengatasi perubahan struktural signifikan, mengingat kontribusi sektor ini terhadap PDB turun lebih dari 30 persen pada 1970-an menjadi hanya 12,53 persen pada tahun 2023.

    Meskipun melibatkan lebih dari 27 persen tenaga kerja nasional, produktivitas pertanian Indonesia rata-rata hanya 5,29 ton per hektare, atau masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam yang mencapai 6,1 ton per hektare, dan China 6,5 ton per hektare.

    Untuk mewujudkan swasembada dan meningkatkan daya saing pertanian, pihaknya merekomendasikan empat langkah strategis utama, yakni membangun kemitraan petani melalui model inclusive closed-loop untuk memastikan integrasi hulu-hilir yang lebih baik, serta menciptakan narasi tunggal pertanian dengan satu kata dan satu data guna mendukung perencanaan yang lebih akurat

    Selanjutnya, mendorong adopsi bibit unggul, mekanisasi, dan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas, serta memperkuat dukungan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur, pembiayaan pasca panen, dan subsidi pupuk yang adil.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • BRI Diduga Kena Bashe Ransomware, Data Nasabah Aman?

    BRI Diduga Kena Bashe Ransomware, Data Nasabah Aman?

    PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) merespons dugaan terkena serangan peretasan Bashe Ransomware yang terjadi pada Rabu (18/12). Manajemen BRI mengatakan saat ini data maupun dana nasabah yang tersimpan dalam keadaan aman.

    Kabar peretasan itu muncul di berbagai media sosial dengan flyer bertuliskan kode 4D 21H 46M 16S BRI.CO.ID “Bank Rakyat Indonesia (BRI) is one of the largest commercial banks in Indonesia that always prioritizes customer satisfaction. Personal data, clien…”

    Manajemen BRI memberi kejelasan tentang kabar tersebut dengan mengatakan bahwa keamanan nasabah terjaga dan sistem tetap berjalan normal.

    “Kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” tulis Direktur Digital dan IT BRI Arga M Nugraha dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12).

    Arga juga menjelaskan, nasabah masih bisa mengakses semua layanan perbankan BRI seperti biasa, termasuk BRImo, QLola, dan ATM/CRM. Ia juga menambahkan bahwa sistem keamanan teknologi informasi BRI sudah sesuai dengan standar internasional dan terus diperbarui secara rutin untuk menghadapi potensi ancaman digital.

    “Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan informasi nasabah tetap terlindungi,” ujar Arga.

    Peretasan Bashe Ransomware

    BRI diduga mendapat serangan jenis Bashe Ransomware. Dilansir Microsoft, ransomware adalah jenis program jahat atau malware yang mengancam korban dengan cara merusak atau mengunci akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar.

    Awalnya, serangan ransomware lebih sering menargetkan individu, tetapi kini serangan ransomware juga mulai menyasar organisasi-organisasi besar.

    Perusahaan keamanan siber Falcon Feeds menjelaskan, Bashe Ransomware adalah kelompok ancaman siber yang baru muncul pada April 2024. Sebelumnya, kelompok ini dikenal dengan nama APT73 atau Eraleig. Kelompok ini terkenal karena menargetkan organisasi besar dengan menggunakan teknik pemerasan data melalui Situs Kebocoran Data (Data Leak Site/DLS) yang berbasis di Tor.

    Metode peretasan yang digunakan mirip dengan teknik yang diterapkan oleh kelompok ransomware terkenal, LockBit.

    Menurut laporan terbaru proyek Cyber Risk Management (CyRiM), serangan siber ransomware dapat menelan biaya hingga 193 miliar dolar AS dan memengaruhi lebih dari 600.000 entitas bisnis di seluruh dunia.

  • Pengusaha Proyeksi Dolar AS Makin Perkasa di 2025

    Pengusaha Proyeksi Dolar AS Makin Perkasa di 2025

    Jakarta

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) was-was terhadap pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Untuk diketahui, hari ini saja nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah di level Rp 16.200-an.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengakui, pelaku usaha mengantisipasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Namun kondisi ini memang tidak bisa dikendalikan oleh pelaku usaha, apa lagi faktornya ada dari global.

    “Memang kita harus antisipasi terutama dengan kita lihat faktor di AS atas terpilihnya Donald Trump ini ber-impact kepada Indonesia. Tentu kita pelaku usaha harus prudent dalam menjaga, apapun itu, kita exporting, importing, ada mekanisme untuk menjaga,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

    Menurut Shinta, Bank Indonesia (BI) telah melakukan langkah yang tepat dengan menahan suku bunga di level 6%. Hal ini tentunya menurut dia harus diimbangi dengan langkah antisipasi pelaku usaha terhadap kemungkinan pelemahan rupiah ke depan.

    “Kami mengerti, balancing tidak mudah, tetapi kami pelaku usaha mengantisipasinya karena bisa terjadi tahun depan, dan itu satu hal yang tidak mudah,” lanjutnya.

    Untuk tahun depan, menurutnya rupiah masih akan tertekan. Apindo memprediksi rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tahun 2025 berada di kisaran Rp 15.800-16.350.

    “Rupiah diproyeksikan masih akan tertekan pada paruh pertama 2025 karena kecenderungan penguatan dolar AS dan akan menguat pada paruh kedua setelah pasar mampu mengantisipasi kebijakan Presiden Trump,” terangnya.

    Lihat juga Video: Dolar AS Tembus Rp 16.400, Ekonom: Jangan Panik

    (ada/eds)

  • Rupiah Ditutup Menguat 3 Poin terhadap Dolar AS

    Rupiah Ditutup Menguat 3 Poin terhadap Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terpantau menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini.
     
    Mengacu data Bloomberg, Rabu, 18 Desember 2024, rupiah menguat tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.097,5 per USD.
     
    Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.085 per USD.
     

    Prediksi The Fed
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menyatakan, indeks dolar AS masih terpantau menguat pada hari ini. Hal itu didorong oleh prediksi The Fed yang secara luas diharapkan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi fokusnya akan tertuju pada proyeksi ekonomi masa depan The Fed dan komentar Ketua Jerome Powell.
     
    “Sinyal tentang prospek suku bunga jangka panjang The Fed tetap menjadi fokus karena inflasi tetap membandel dan diperkirakan akan terus meningkat di bawah Presiden Donald Trump yang akan datang,” jelas Ibrahim.
    Selain The Fed, Bank of Japan dan Bank of England juga dijadwalkan untuk membuat keputusan suku bunga minggu ini.
     
    BOE diharapkan mempertahankan suku bunga tetap stabil, sementara pasar terbagi atas apakah BOJ akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pergerakan Saham MR DIY usai IPO, Sempat Anjlok 24,55%

    Pergerakan Saham MR DIY usai IPO, Sempat Anjlok 24,55%

    PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau lebih dikenal MR DIY resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham dengan kode emiten MDIY ini mulai diperdagangkan seiring dengan pencatatan saham (listing) pada Kamis (19/12).

    MR DIY menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sebesar Rp1.650 per lembar saham. Kemudian, MDIY menerbitkan 2.519.039.400 saham yang berasal dari portepel.

    Jumlah tersebut mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Terdiri dari 1 persen saham baru yang diterbitkan oleh MDIY dan 9 persen saham milik Azara Alpina Sdn. Bhd. selaku pemegang saham penjual. Dengan demikian, total dana yang berhasil dihimpun dari IPO MR DIY mencapai Rp4,15 triliun.

    Pergerakan saham MDIY saat debut IPO

    Setelah resmi melantai di bursa, harga saham MDIY langsung mengalami penurunan drastis dan mencapai auto reject bawah (ARB), atau turun 24,85 persen ke harga Rp1.240 pada pukul 09.01 WIB, dari Rp1.650 per lembar saham.

    Namun, pada pukul 10.00 WIB, data perdagangan mencatat harga saham MDIY menguat 7,58 persen ke level Rp1.775 per lembar saham.

    Adapun volume saham yang diperdagangkan tercatat mencapai 309,78 juta saham dengan total transaksi senilai Rp511,5 miliar. Frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 71.646 kali.

    Sementara itu, kapitalisasi pasar MDIY berada di level Rp44,71 triliun. MDIY tercatat mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,04 kali dalam penawaran umum perdana.

    Fokus penggunaan dana MDIY

    Dalam prospektus, dana yang dikumpulkan MDIY dari IPO ini akan difokuskan untuk mendukung pembukaan toko-toko baru serta memperluas jaringan guna memperkuat kehadiran MDIY di pasar ritel domestik.

    Selain itu, dana akan digunakan sebagai modal kerja operasional untuk memastikan kelancaran operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

    Menurut data Frost & Sullivan, pasar ritel non-grocery di Indonesia memiliki potensi pasar (Total Addressable Market/TAM) sebesar 18,4 miliar dolar AS. Segmen ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 8 persen per tahun (CAGR) pada 2023 hingga 2028, didorong oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, peningkatan jumlah penduduk, dan kenaikan pendapatan.

    Dengan pangsa pasar hanya 1,9 persen pada 2023, perseroan melihat peluang besar untuk memperbesar posisi pasarnya di tengah kondisi yang positif tersebut.

  • Kasus Korupsi CSR: Pertaruhan Reputasi BI Ketika Kurs Kian Rontok

    Kasus Korupsi CSR: Pertaruhan Reputasi BI Ketika Kurs Kian Rontok

    Bisnis.com, JAKARTA — Setelah sekian lama, Bank Indonesia (BI) kembali diguncang kasus korupsi. Kasus kali ini, sejatinya tidak terkait dengan tugas dan fungsi BI, melainkan persoalan penyaluran dana corporate social responsibility atau CSR) yang belum jelas nilainya.

    Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK, bahkan telah melakukan penggeledahan kantor BI. Mereka menyisir ruangan yang diindikasikan kuat terkait dengan perkara tersebut. Salah satunya, ruang kerja milik Gubenur BI, Perry Warjiyo. 

    Kalau menilik keterangan Direktur Penindakan dan Ekskusi KPK, Rudi Setiawan, penyidik lembaga antikorupsi berhasil mengamankan barang bukti saat penggeledahan tersebut. Konon, barang bukti yang diperoleh berupa dokumen fisik dan elektronik. 

    “Maksud penggeledahan tersebut kami dalam kegiatan mengungkap perkara tindak pidana terkait CSR Bank Indonesia,” ujarnya.

    Terlepas dari proses yang sedang berlangsung, penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik KPK di ruangan Gubernur BI, tentu telah mempertaruhkan reputasi Bank Indonesia. BI adalah institusi strategis yang memiliki fungsi untuk pengelolaan bidang moneter, sistem pembayaran dan stabilitas sistem keuangan.

    Artinya tanpa transparansi penegakan hukum yang jelas, proses penanganan perkara dugaan korupsi CSR BI bisa merusak kepercayaan publik terhadap Bank Indonesia. Paling parah adalah menurunkan kepercayaan investor pasar keuangan baik lokal maupun global, yang nanti ujung-ujungnya bisa merusak reputasi BI.

    Selain itu, proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK itu juga terjadi ketika kondisi nilai tukar rupiah yang nyungsep sedalam-dalamnya. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada hari ini, Kamis (19/12/2024), senilai Rp16.242 per US$1. Ini adalah salah satu capaian terburuk selama 10 tahun terakhir. Tahun 2014, rata-rata kurs dolar masih di kisaran Rp11.000 per dolar AS.

    Gubenur BI Perry Warjiyo mengakui aksi penggeledahan oleh Tim Penyidik KPK di kantornya memberikan pengaruh terhadap pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan ini. “Apakah berpengaruh terhadap kondisi pasar? Segala berita akan berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk nilai tukar rupiah,” ujarnya.

    Sejak Senin lalu, rupiah telah bertengger di atas Rp16.000 per dolar AS. Pada hari ini saja, rupiah sempat tembus lebih dari Rp16.100 per dolar AS.

    Namun demikian, rupiah ditutup menguat tipis 0,02% atau 3 poin ke level Rp16.097,5 per dolar AS, sejalan dengan keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di 6%. Pada saat yang sama, indeks dolar stagnan di posisi 106,96.

    Perry menyampaikan terhadap sentimen tersebut, BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi, pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder, dan langkah lain seperti penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Dia juga membenarkan bahwa KPK mendatangi kantornya pada Senin (16/12/2024) malam hari dan menghormati proses tersebut. Pihaknya juga bersikap kooperatif saat KPK hendak membawa sejumlah dokumen terkait dugaan penyalahgunaan dana corporate social responsibility (CSR) yang BI salurkan.

    “Kedatangan tersebut, informasi yang kami terima KPK membawa dokumen-dokumen yang terkait dengan CSR tadi,” tutur Perry.

    Bukan Kasus Pertama

    Korupsi CSR bukan kasus atau skandal pertama yang menyeret Bank Indonesia. Jauh sebelum kasus itu terjadi, pada transisi Orde Baru ke era reformasi terjadi skandal besar dalam sejarah ekonomi Indonesia, yakni Bantuan Likuiditas Bank Indonesia alias BLBI. Kasus ini ditengarai merugikan negara triliunan rupiah. 

    BLBI bermula dari keputusan Presiden Soeharto menyuntik dana Rp144,5 triliun kepada 48 bank yang hampir rontok karena kesulitan likuiditas. Sebagian besar bank tersebut didominasi milik swasta.

    Persoalan kemudian muncul setelah hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dikeluarkan pada 2000 menemukan BLBI merugikan keuangan negara hingga Rp138,4 triliun. Jumlah itu setara 95,78 persen dari BLBI yang disalurkan senilai Rp144,5 triliun.

    Artinya, hanya Rp6 triliun dana BLBI yang balik ke negara. Selebihnya, ‘uang panas’ itu dilarikan oleh para debitur dan obligor BLBI ke berbagai tempat. Paling lazim dana-dana tersebut dilarikan ke negara suaka pajak seperti Singapura dan Hong Kong. Kasus ini pernah dibawa ke ranah pidana. Namun kandas di Mahkamah Agung. Proses penyelesaiannya pun dialihkan ke Satgas BLBI.

    Setelah BLBI mencuat, ada kasus yang menyeret nama Syahril Sabirin. Kasus ini terkait dengan Bank Bali dan Bank Dagang Nasional Indonesia. Dilansir dari laman Antikorupsi.org, kasus itu melibatkan Syahrul Sabirin yang merupakan Gubernur BI (1998-2003) dan taipan Djojo Tjandra. Keduanya telah divonis bersalah oleh Mahkamah Agung (MA).

    Kasus Bank Century juga menjadi banyak perhatian. Perkara korupsi itu menyeret nama Bank Indonesia, termasuk salah satunya deputinya bernama Budi Mulya. Budi Mulya bahkan telah divonis dalan perkara itu. Kendati demikian, perkara Century tidak berhenti di situ dan telah menyeret nama-nama beken antara lain Sri Mulyani Indrawati hingga Budiono yang waktu itu menjabat Gubenur BI.

    Kasus lain, yang juga menyeret nama Bank Indonesia adalah perkara suap cek pelawat terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004. Salah satu terpidana kasus ini adalah, Miranda  Swaray Goeltom. Dia terbukti ikut membantu Nunun Nurbaeti Daradjatun memberikan cek pelawat ke anggota DPR dalam pemilihan deputi senior BI.

    Adapula kasus Burhanuddin Abdullah yang merupakan mantan Gubernur BI dan Deputi BI Aulia Pohan, besan dari Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang masuk penjara dalam kasus penarikan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia. 

    Modus Korupsi Dana CSR 

    Sementara itu, dalam kasus terbaru, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga aliran dana kasus korupsi corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diterima oleh yayasan.

    Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Rudi Setiawan menjelaskan, yayasan yang diduga menerima dana CSR dari BI itu tidak sesuai atau proper. 

    “Jadi BI itu punya dana CSR, kemudian beberapa persen dari pada sebagian itu diberikan ke yang tidak proper. Kurang lebihnya seperti itu,” jelasnya kepada wartawan di Gedung Juang KPK, Jakarta, Selasa (17/12/2024). 

    Rudi pun tidak menampik bahwa dana CSR yang diterima oleh yayasan-yayasan dimaksud turut berasal dari institusi negara lain, di antaranya OJK. Institusi-institusi itu diduga merupakan mitra kerja Komisi Keuangan DPR. “Ya, ya [termasuk OJK] karena ada, itu mereka adalah mitranya di beberapa tempat lah,” ungkap Perwira Polri berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) itu. 

    Ke depan, lanjut Rudi, lembaga antirasuah akan mencari bukti-bukti terkait kasus tersebut di berbagai tempat. Bukti utamanya akan dicari dari lembaga pemberi CSR serta penerimanya. “CSR ini di mana sumbernya, bagaimana keputusannya, berapa besarannya? Diberikan ke siapa itu pasti akan kami cari terus ke sana,” papar Rudi. 

    Adapun Rudi juga menyebut lembaganya telah menetapkan dua orang tersangka pada kasus dugaan korupsi CSR tersebut. Meski demikian, dia tidak memerinci lebih lanjut siapa saja pihak yang ditetapkan tersangka. 

    Untuk mencari bukti-bukti kasus tersebut, penyidik KPK telah menggeledah kantor BI. Salah satu ruangan yang digeledah adalah ruangan kerja Gubernur BI Perry Warjiyo, di mana ditemukan sejumlah bukti elektronik dan dokumen terkait dengan perkara.

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi corporate social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

    Sementara itu, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur mengungkap kenapa pemberian CSR itu berujung pada pengusutan secara pidana oleh KPK. Dia menjelaskan bahwa dana CSR diberikan oleh suatu institusi atau dalam hal ini perusahaan untuk kegiatan sosial yang berdampak ke masyarakat. 

    Apabila dana CSR disalurkan dengan benar, terang Asep, maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Namun, ketika CSR itu disalurkan bukan untuk peruntukannya, maka di situ letak dugaan korupsinya.

    Seperti diketahui, BI dan OJK merupakan dua institusi negara yang kegiatannya berasal dari APBN. “Artinya ada beberapa, misalkan CSR ada 100, yang digunakan hanya 50. Yang 50 [lainnya] tidak digunakan. Yang jadi masalah tuh yang 50-nya yang tidak digunakan tersebut. Digunakan misalnya untuk kepentingan pribadi, nah itu yang menjadi masalah,” terang Asep.

  • Rupiah Diprediksi Lesu Dibayangi Pemangkasan Suku Bunga AS

    Rupiah Diprediksi Lesu Dibayangi Pemangkasan Suku Bunga AS

    JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 18 Desember 2024, Kurs rupiah spot di tutup menguat tipis 0,02 persen ke level Rp16.097 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,31 persen ke level harga Rp16.100 per dolar AS.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan The Fed secara luas diharapkan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi fokusnya akan tertuju pada proyeksi ekonomi masa depan The Fed dan komentar Ketua Jerome Powell.

    “Sinyal tentang prospek suku bunga jangka panjang The Fed tetap menjadi fokus karena inflasi tetap membandel dan diperkirakan akan terus meningkat di bawah Presiden Donald Trump yang akan datang,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kams, 19 Desember.

    Selain itu, Ibrahim menyampaikan Bank of Japan dan Bank of England juga dijadwalkan untuk membuat keputusan suku bunga minggu ini. BOE diharapkan mempertahankan suku bunga tetap stabil, sementara pasar terbagi atas apakah BOJ akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

    Sementara dari dalam negeri, Pasar merespon negatif terhadap kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini dinilai tidak membawa perubahan signifikan. Kenaikan tarif PPN akan berdampak besar pada ekonomi Masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.

    Meskipun pemerintah menyatakan keberpihakan pada masyarakat bawah, kenyataannya PPN tetap naik untuk sebagian besar kebutuhan mereka. Tidak hanya itu, saya juga mengkritik perbandingan yang dibuat pemerintah mengenai tarif PPN Indonesia dengan negara-negara seperti Kanada, China, dan Brazil. Perbandingan tersebut tidak relevan karena negara-negara tersebut memiliki pendapatan per kapita tinggi dan ekonomi yang stabil.

    Selain itu, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6 persen di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

    Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.

    Ke depan, BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan suku bunga moneter lebih lanjut.

    Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 dalam rentang harga Rp16.080 – Rp16.140 per dolar AS.

  • Makin Jatuh, Nilai Tukar Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp 16.247 Per Dolar AS

    Makin Jatuh, Nilai Tukar Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp 16.247 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin jatuh pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, Kamis (19/12/2024).

    Dari data Bloomberg pada pukul 09.16 WIB di pasar spot exchange, rupiah berada pada level Rp 16.247 per dolar AS atau melemah 150 poin (0,93%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Sebelumnya pada Rabu (18/12/2024), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dipengaruhi oleh semakin tingginya ketidakpastian global, terutama terkait dengan arah kebijakan AS. Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah makin jatuh.

    Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh ruang penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih rendah, penguatan mata uang dolar Amerika Serikat secara luas, serta risiko geopolitik yang mengakibatkan berlanjutnya preferensi investor global untuk memindahkan alokasi portofolionya kembali ke Amerika Serikat. 

    Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode 17-18 Desember 2024, BI juga kembali menahan suku bunga acuan (BI rate) pada level 6 persen di tengah nilai tukar rupiah yang makin jatuh terhadap dolar Amerika.