Produk: dolar AS

  • Ekonomi Inggris Stagnan di Kuartal III-2024 – Page 3

    Ekonomi Inggris Stagnan di Kuartal III-2024 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ekonomi Inggris tidak menunjukkan pertumbuhan dalam tiga bulan hingga September, menurut data revisi terbaru dari Kantor Statistik Nasional (ONS).

    Awalnya, tingkat ekonomi ONS diperkirakan tumbuh sebesar 0,1% di kuartal ketiga, tetapi data akhir menunjukkan pertumbuhan PDB 0%, atau stagnan, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dikutip dari CNBC pada Rabu (25/12/2024). 

    Poundsterling Inggris melemah sedikit terhadap dolar AS pada Senin pagi, diperdagangkan di level USD 1,2566 sekitar pukul 08.37 waktu London.

    Stagnasi ini menjadi pukulan bagi perekonomian Inggris yang sudah menghadapi berbagai tantangan. Awal bulan ini, ONS melaporkan bahwa ekonomi Inggris mengalami kontraksi sebesar 0,1% di bulan Oktober, setelah penurunan serupa di bulan September.

    Kepala ekonom Inggris di Capital Economics, Paul Dales memperkirakan ekonomi Inggris akan tetap stagnan pada kuartal terakhir tahun 2024. Namun, dia memiliki harapan untuk tahun depan.

    “Setelah paruh pertama tahun ini yang cukup baik, ekonomi terhenti di paruh kedua akibat suku bunga tinggi, lemahnya permintaan global, dan kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal,” kata Dales. “Namun, firasat kami adalah tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik daripada 2024.”

    Inflasi dan Suku Bunga Mulai Naik

    Sementara itu, inflasi mulai naik lagi. Data terbaru menunjukkan inflasi di Inggris mencapai 2,6% pada November, naik untuk bulan kedua berturut-turut.

    Bank of England memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,75% pada pertemuan pekan lalu, tetapi ada kejutan ketika tiga anggota komite memilih untuk menurunkan suku bunga.

    Gubernur Andrew Bailey sebelumnya menyebut bahwa empat pemotongan suku bunga mungkin dilakukan pada 2025. Namun, pasar tetap tidak yakin kapan hal itu akan dimulai. Beberapa pedagang memprediksi suku bunga akan dipotong sebesar 0,25% pada Maret.

     

  • Kaleidoskop 2024: Harga Emas Antam Terus Melonjak, Beli 1 Januari Sudah Untung Rp390 Ribu per Gram – Halaman all

    Kaleidoskop 2024: Harga Emas Antam Terus Melonjak, Beli 1 Januari Sudah Untung Rp390 Ribu per Gram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) 24 karat sejak 1 Januari 2024 hingga 25 Desember 2024 telah melonjak Rp390 ribu per gram.

    Tercatat, harga 1 gram emas batangan Antam pada 1 Januari 2024 di level Rp1.130.000 dan hari ini Rabu (25/12/2024) senilai Rp1.520.000 per gram.

    Pergerakan harga emas sepanjang Januari hingga akhir Februari relatif stagnan.

    Harga terendah periode tersebut berada di angka Rp 1.114.000 per gram dan harga emas tertinggi berada di 1.151.000 per gram.

    Barulah kenaikan signifikan tercatat baru mulai terjadi sejak Maret 2024, di mana harga emas terus mengalami peningkatan hingga berada di level Rp 1.249.000 per gram pada 31 Maret. Artinya, harga emas naik Rp 135.000 sejak awal tahun hingga akhir kuartal I 2024.

    Harga emas mulai mengalami lonjakan pada April 2024 dengan angka tertinggi Rp 1.347.000 per gram, kemudian berlanjut hingga Mei 2024 ke level Rp 1.363.000 per gram.

    Kenaikan masih berlanjut ke bulan-bulan berikutnya, di mana pada 30 September 2024 di posisi Rp1.464.000 per gram.

    Lalu, harga emas Antam pada 2024 juga telah mencetak rekor tertinggi, di mana pada Rabu (30/10/2024) telah naik Rp12 ribu ke level Rp1.560.000 per gram.

    Faktor Harga Emas Naik

    Adapun kenaikan harga emas ini didorong berbagai faktor, mulai dari kebijakan moneter hingga ketidakpastian geopolitik yang terus berkembang.

    Kenaikan harga emas yang signifikan tahun ini sebagian besar didorong pembelian aktif oleh bank-bank sentral di berbagai negara.

    Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan volatilitas pasar, bank sentral cenderung meningkatkan cadangan emas mereka sebagai bentuk perlindungan nilai.

    Pembelian besar-besaran ini menciptakan tekanan permintaan yang kuat, mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa.

    Kemudian, ketidakpastian geopolitik terus meningkat, terutama dengan adanya konflik di Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, dan situasi politik yang tidak stabil di beberapa negara besar.

    Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap aman, seperti emas.

    Emas dikenal sebagai “safe haven” dalam kondisi ketidakpastian, di mana investor mengalihkan aset mereka ke emas untuk menghindari risiko yang lebih besar di pasar keuangan. 

    Selanjutnya, salah satu faktor utama yang mendorong harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat.

    Data inflasi yang lebih lambat dari perkiraan dan peningkatan angka pengangguran memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin akan melakukan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

    Penurunan suku bunga biasanya akan menekan imbal hasil obligasi dan melemahkan dolar AS, yang pada akhirnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi.

    Harga Emas Saat Natal

    Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Rabu, 25 Desember 2024:

    Harga emas 0,5 gram: Rp810.000.
    Harga emas 1 gram: Rp1.520.000.
    Harga emas 2 gram: Rp2.980.000.
    Harga emas 3 gram: Rp4.445.000.
    Harga emas 5 gram: Rp7.375.000.
    Harga emas 10 gram: Rp14.695.000.
    Harga emas 25 gram: Rp36.612.000.
    Harga emas 50 gram: Rp73.145.000.
    Harga emas 100 gram: Rp146.212.000.
    Harga emas 250 gram: Rp365.265.000.
    Harga emas 500 gram: Rp730.320.000.
    Harga emas 1.000 gram: Rp1.460.600.000.

    Sedangkan harga jual kembali (buyback) emas batangan di angka Rp1.369.000 per gram.

    Proyeksi Harga Emas di 2025

    Kenaikan harga emas sepanjang 2024 diperkirakan membuka peluang untuk reli serupa pada 2025. 

    Adapun faktor-faktor kenaikan harga emas yakni pembelian emas oleh bank sentral secara berkelanjutan, ketegangan geopolitik yang meningkat, pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

    Di sisi lain, Donald Trump yang akan kembali menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2025, investor di AS bersiap menghadapi perubahan kebijakan signifikan. 

    Kebijakan tersebut mencakup tarif perdagangan yang lebih tinggi, deregulasi, dan perubahan perpajakan, yang semuanya dapat memicu inflasi.

    “Jika tarif benar-benar diterapkan, ini akan mengurangi ruang bagi The Fed untuk terus memangkas suku bunga. Pasar telah mulai menurunkan ekspektasi pemangkasan lebih lanjut untuk tahun 2025,” ucap Frank Watson, analis logam mulia dari Kinesis Money.

    Sementara itu, Supervisor Butik Antam Palembang, Haris Bahalwan mengatakan harga logam mulia diprediksi akan naik menjadi Rp 2 juta per gram tahun depan.

    “Harga logam mulia terus naik saat ini dan tahun depan akan semakin naik jadi Rp 2 juta,” ujar Haris dikutip dari TribunSumsel, Rabu (23/10/2024).

    Haris mengatakan harga Rp 2 juta itu diprediksi bakal terjadi pada pertengahan 2025.

    Karena pada akhir tahun ini diprediksi masih akan berkisar Rp 1,5 juta dan awal tahun depan juga tidak akan jauh dari harga Rp 1,5-1,7 jutaan.

    Dia menyebut jika punya uang yang cukup dan ingin berinvestasi maka waktu yang tepat untuk investasi yakni dengan membeli logam mulia karena emas murni 99,99 persen kadarnya.

    “Waktu tepat untuk investasi emas saat ini karena nanti diprediksi akan naik lagi harganya dan terbukti saat ini harga terus merangkak naik,” kata Haris.

     

     

     

  • Meramal Harga Emas 2025, Makin Mahal atau Lebih Murah? – Page 3

    Meramal Harga Emas 2025, Makin Mahal atau Lebih Murah? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil pada perdagangan Selasa (24/12/2024) yang sepi karena liburan, sementara investor mencermati strategi suku bunga Federal Reserve AS dan kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump. Kedua faktor ini diperkirakan akan memengaruhi pergerakan harga emas di tahun mendatang.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (25/12/2024), harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi USD 2.616,88 per ounce, sedangkan emas berjangka AS ditutup naik 0,3% pada USD 2.635,50 per ounce.

    “Tren mendatar saat ini tampaknya didorong oleh rendahnya likuiditas pasar,” kata Zain Vawda, analis pasar dari MarketPulse by OANDA.

    Performa Cemerlang Emas di Tahun 2024

    Emas mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2024, dengan kenaikan 27%, menjadikannya tahun terbaik sejak 2010.

    “Kenaikan serupa dapat terjadi pada 2025, tetapi ini sangat bergantung pada perkembangan geopolitik,” tambah Vawda.

    “Tanpa gangguan geopolitik yang tak terduga, proyeksi dasar menunjukkan harga emas dapat mencapai sekitar USD 2.800 per ounce, didorong oleh risiko yang terus berlanjut dan kekhawatiran perang dagang,” tambahnya.

    Sebagai aset investasi aman, emas tetap menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    Prediksi Harga Emas 2025

    Analis memperkirakan bahwa kenaikan harga emas yang konsisten sepanjang 2024 akan membuka peluang untuk reli serupa pada 2025. Faktor-faktor yang mendukung termasuk:

    Pembelian emas oleh bank sentral secara berkelanjutan.
    Ketegangan geopolitik yang meningkat.
    Pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

    Namun, momentum kenaikan mulai mereda pada awal November 2024 karena penguatan dolar AS yang dipicu oleh “euforia Trump”, yang menghambat reli harga emas.

    Dengan Donald Trump akan kembali menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2025, investor di AS bersiap menghadapi perubahan kebijakan signifikan. Kebijakan tersebut mencakup tarif perdagangan yang lebih tinggi, deregulasi, dan perubahan perpajakan, yang semuanya dapat memicu inflasi.

    “Jika tarif benar-benar diterapkan, ini akan mengurangi ruang bagi The Fed untuk terus memangkas suku bunga. Pasar telah mulai menurunkan ekspektasi pemangkasan lebih lanjut untuk tahun 2025,” kata Frank Watson, analis logam mulia dari Kinesis Money.

     

  • Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indonesia termasuk salah satu dari sembilan negara yang disetujui sebagai mitra BRICS. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12).

    “Daftar negara mitra BRICS yang akhirnya disetujui, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan dan Uganda,” kata Mao Ning, seperti dilansir Antara, Rabu (25/12).

    Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober lalu, Mao Ning menyatakan bahwa para pemimpin negara BRICS telah mencapai konsensus penting tentang pembentukan mekanisme negara mitra, yang merupakan tonggak dalam proses pengembangan BRICS setelah perluasan keanggotaan tahun sebelumnya.

    “Setelah KTT itu, China secara aktif bekerja sama dengan Rusia, negara ketua BRICS tahun ini agar dapat menerapkan mekanisme tersebut dengan negara BRICS lainnya,” bebernya.

    Mao Ning mengatakan bahwa keberadaan negara-negara mitra dalam BRICS, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara negara anggota ke level yang lebih tinggi.

    “Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan,” kata Mao Ning.

    Dia menambahkan, China siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRIC dan negara-negara mitra lainnya untuk mengikuti semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

    “Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” terangnya.

    Berdiri pada 2009, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Aftica), yang menyusul bergabung pada 2011, yang kemudian membentuk akronim dari huruf pertama negara anggota tersebut.

    Kini, blok BRICS kian luas yakni mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, tapi kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.

    Rusia saat ini menjadi ketua bergilir blok tersebut sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut, Indonesia pun sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS.

    Negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir ini meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.
    BRICS bertujuan untuk memakai mata uang mereka sendiri demi mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Habis Terjun Bebas, Dolar AS Langsung Meroket Lagi

    Habis Terjun Bebas, Dolar AS Langsung Meroket Lagi

    New York: Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), rebound setelah penurunan tajam pada akhir pekan lalu di tengah tanda-tanda meredanya tekanan inflasi, sementara euro tergelincir setelah komentar dovish dari kepala ECB Christine Lagarde.
     
    Mengutip Investing.com, Selasa, 24 Desember 2024, indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,4 persen lebih tinggi ke 107,750, setelah turun tajam dari level tertinggi dua tahun pada Jumat.
     
    Dolar memantul pada Senin setelah turun tajam pada Jumat karena pengukur inflasi pilihan Federal Reserve menunjukkan kenaikan harga bulanan yang moderat, dengan ukuran inflasi yang mendasari membukukan kenaikan terkecil dalam enam bulan.
     
    Hal itu meredakan beberapa kekhawatiran tentang seberapa besar Fed dapat dipotong pada 2025, yang telah meningkat setelah prospek suku bunga AS yang hawkish setelah pertemuan kebijakan Fed terakhir tahun ini.
     
    Meskipun demikian, para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 38 basis poin tahun depan, lebih rendah dari dua penurunan suku bunga sebesar 25 bp yang diproyeksikan The Fed minggu lalu, dengan pasar mendorong pelonggaran pertama pada 2025 ke Juni, dengan penurunan pada Maret diperkirakan sekitar 53 persen.
     
    Volume perdagangan kemungkinan akan menipis seiring dengan semakin dekatnya akhir tahun, dengan minggu perdagangan ini yang dipersingkat oleh periode liburan.
     

     

    Euro melemah 0,1%
     
    Di Eropa, EUR/USD turun 0,1 persen menjadi 1,0414, mendekati level terendah dua tahun yang disentuhnya di periode November, turun 5,5 persen tahun ini, setelah Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan zona euro semakin ‘sangat dekat’ untuk mencapai target inflasi jangka menengah bank sentral.
     
    “Kami semakin dekat dengan tahap ketika kami dapat menyatakan kami telah secara berkelanjutan membawa inflasi ke dua persen jangka menengah,” kata Lagarde dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Financial Times pada Senin.
     
    Sebelumnya di Desember, Lagarde mengatakan bank sentral akan menurunkan suku bunga lebih lanjut jika inflasi terus menurun menuju target dua persen, karena membatasi pertumbuhan tidak lagi diperlukan.
     
    ECB menurunkan suku bunga acuan minggu lalu untuk keempat kalinya tahun ini, dan kemungkinan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut pada 2025 jika kekhawatiran inflasi memudar.
     
    Sementara GBP/USD diperdagangkan sebagian besar datar di 1,2571, setelah data menunjukkan ekonomi Inggris gagal tumbuh pada kuartal ketiga, menambah tanda-tanda perlambatan ekonomi.
     
    Kantor Statistik Nasional menurunkan estimasi untuk perubahan output produk domestik bruto menjadi 0,0 persen pada periode Juli-September dari estimasi sebelumnya sebesar 0,1 persen. ONS juga memangkas estimasi pertumbuhan pada kuartal kedua menjadi 0,4 persen dari sebelumnya 0,5 persen.
     
    Bank of England Para pembuat kebijakan memilih dengan suara 6-3 untuk mempertahankan suku bunga minggu lalu, sebuah perbedaan suara yang lebih besar dari yang diperkirakan, di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Harga Emas Dunia Merosot Imbas Prospek Kebijakan Moneter AS 2025

    Harga Emas Dunia Merosot Imbas Prospek Kebijakan Moneter AS 2025

    Chicago: Harga emas dunia merosot karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat, sementara para pedagang mempertimbangkan prospek kebijakan moneter AS pada 2025.
     
    Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 24 Desember 2024, emas batangan turun hingga 0,6 persen karena dolar AS menguat setelah pemerintah AS berhasil mencegah penutupan pemerintah.
     
    Investor juga mencerna data terbaru tentang keyakinan konsumen serta data terbaru tentang ukuran inflasi dasar yang disukai Federal Reserve untuk November.
     
    Pengukur keyakinan The Conference Board secara tak terduga merosot pada Desember untuk pertama kalinya dalam tiga bulan karena kekhawatiran tentang ekonomi di tengah ketidakpastian seputar kebijakan pemerintahan Trump.
     
    Ukuran tekanan harga dasar yang disukai Fed, yang diterbitkan Jumat lalu, diredam, sebuah langkah ke arah yang benar bagi para pembuat kebijakan yang ingin terus menurunkan biaya pinjaman tahun depan. Suku bunga yang lebih rendah biasanya positif untuk emas, karena tidak membayar bunga.
     

     

    Harga emas sudah naik lebih dari 25%
     
    Adapun logam mulia ini telah naik lebih dari 25 persen tahun ini dan berulang kali mencapai rekor tertinggi, didukung oleh pelonggaran moneter AS, permintaan aset safe haven, dan pembelian oleh bank sentral dunia.
     
    Namun, reli tersebut mereda setelah terpilihnya Donald Trump, yang mendorong dolar. Dolar yang lebih kuat membuat komoditas yang dihargakan dalam mata uang tersebut lebih mahal bagi sebagian besar pembeli.
     
    Harga emas spot turun 0,3 persen menjadi USD2.615,54 per ons di New York, setelah turun satu persen minggu lalu. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,3 persen. Platinum, paladium, dan perak semuanya naik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Tertekan Dolar, Harga Minyak Dunia Tergelincir

    Tertekan Dolar, Harga Minyak Dunia Tergelincir

    Houston: Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) dalam perdagangan tipis menjelang libur Natal di tengah kekhawatiran mengenai surplus pasokan tahun depan dan penguatan dolar.
     
    Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 24 Desember 2024, harga minyak mentah Brent turun 31 sen, atau 0,43 persen, menjadi USD72,63 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 22 sen, atau 0,32 persen, menjadi USD69,24 per barel.
     
    Analis Macquarie memperkirakan surplus pasokan yang meningkat untuk tahun depan, yang akan menahan harga Brent pada rata-rata USD70,50 per barel, turun dari rata-rata tahun ini sebesar USD79,64, kata mereka dalam laporan Desember.
     
    Kekhawatiran mengenai pasokan Eropa mereda setelah adanya laporan jaringan pipa Druzhba, yang mengirimkan minyak Rusia dan Kazakhstan ke Hungaria, Slowakia, Republik Ceko, dan Jerman, telah kembali beroperasi setelah terhenti pada hari Kamis karena masalah teknis di stasiun pompa Rusia.
     
    Dolar AS melayang di sekitar level tertinggi dalam dua tahun pada Senin pagi, setelah mencapai tonggak sejarah tersebut pada Jumat. “Dengan dolar AS berubah dari melemah menjadi menguat, harga minyak telah kehilangan keuntungan sebelumnya,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
     
    Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
     

     

    Inflasi AS mereda
     
    Pada Jumat, data AS yang menunjukkan meredanya inflasi membantu meredakan kekhawatiran setelah pemangkasan suku bunga Federal Reserve minggu lalu.
     
    “Dengan Fed mengirimkan sinyal beragam dan beberapa data ekonomi yang tidak begitu kuat, pasar menjadi lesu,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.
     
    Harga minyak berjangka Brent turun sekitar 2,1 persen minggu lalu, sementara harga minyak berjangka WTI turun 2,6 persen, di tengah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak setelah bank sentral AS mengisyaratkan kehati-hatian atas pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.
     
    Riset dari perusahaan penyulingan minyak terkemuka Asia, Sinopec, yang menunjukkan konsumsi minyak Tiongkok mencapai puncaknya pada 2027 juga membebani harga.
     
    Presiden terpilih AS Donald Trump pada Jumat mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan impor minyak dan gas AS atau menghadapi tarif pada ekspor blok tersebut.
     
    Trump juga mengancam akan menegaskan kembali kontrol AS atas Terusan Panama pada Minggu, menuduh Panama mengenakan tarif berlebihan untuk menggunakan jalur Amerika Tengah itu dan menuai teguran keras dari Presiden Panama Jose Raul Mulino.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.180 per dolar AS

    Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.180 per dolar AS

    Petugas menghitung uang pecahan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

    Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.180 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 24 Desember 2024 – 11:28 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.180 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.197 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Rupiah Ditutup Perkasa dari Dolar AS Jelang Natal, Apa Sentimennya? – Page 3

    Rupiah Ditutup Perkasa dari Dolar AS Jelang Natal, Apa Sentimennya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menjelang perayaan Natal, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan signifikan terhadap dolar AS. Pada perdagangan hari ini, rupiah ditutup menguat sebesar 6 poin ke level 16.190 dari penutupan sebelumnya di 16.196, meskipun sempat mencatat penguatan hingga 20 poin di awal sesi perdagangan.

    Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, pergerakan rupiah pada perdagangan Kamis diprediksi akan fluktuatif, dengan rentang di kisaran 16.150 – 16.200.

    Faktor Penguatan Rupiah

    Investor saat ini cenderung berhati-hati terhadap penguatan dolar AS yang dipicu oleh kecenderungan hawkish Federal Reserve (The Fed). Prospek suku bunga tinggi di AS membuat pasar global menahan diri menjelang minggu perdagangan pendek akibat libur Natal.

    Dalam pernyataan terbarunya, The Fed mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk periode yang lebih lama, meskipun ada pemangkasan pekan lalu.

    “Pedagang saat ini hanya mengantisipasi dua penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada 2025, dibandingkan ekspektasi sebelumnya yang mencapai empat kali pemangkasan. Hal ini didukung oleh ekonomi AS yang tetap tangguh dan inflasi yang masih tinggi,” ujar Ibrahim.

    Optimisme Terhadap Stimulus Ekonomi China

    Pasar juga menanti langkah stimulus tambahan dari China, yang direncanakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di 2025.

    Laporan terbaru menunjukkan bahwa China akan meningkatkan pengeluaran fiskal, sebuah langkah yang membantu mengimbangi penurunan di pasar Asia lainnya.

    “Stimulus yang lebih besar dari China diharapkan dapat mendongkrak kinerja pasar. Rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) China dalam beberapa hari ke depan juga akan memberikan gambaran lebih jelas tentang arah ekonomi terbesar di Asia ini,” tambah Ibrahim.

     

  • Ambrol Rupiah ke Rp16 Ribu Jelang Tutup Tahun

    Ambrol Rupiah ke Rp16 Ribu Jelang Tutup Tahun

    Jakarta, CNN Indonesia
    Kurs rupiah kembali menembus level Rp16 ribu per dolar AS pada pekan terakhir Desember atau jelang akhir tahun 2024.

    Bagikan:

    url telah tercopy