Produk: dolar AS

  • Restrukturisasi utang Whoosh dan pergeseran kerja sama infrastruktur

    Restrukturisasi utang Whoosh dan pergeseran kerja sama infrastruktur

    Jika Indonesia dapat menjadikan pengalaman Whoosh sebagai pelajaran untuk memperkuat perencanaan, pelaksanaan, dan operasi proyek besar secara sistemik, maka biaya jangka pendek ini akan menjadi investasi jangka panjang yang berharga.

    Jakarta (ANTARA) – Oktober 2023 ditandai terobosan historis dalam pembangunan infrastruktur kawasan Asia Tenggara, ketika mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo, bersama Perdana Menteri Tiongkok saat itu, Li Qiang, meresmikan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (Whoosh).

    Dengan kecepatan 350 kilometer per jam, waktu tempuh antara dua kota ini dipangkas dari tiga jam menjadi hanya 40 menit. Proyek ini juga menghasilkan transfer teknologi yang melahirkan tim insinyur lokal Indonesia, serta mendorong terbentuknya koridor ekonomi di sepanjang jalur.

    Namun, belum genap dua tahun kemudian, Kantor Berita Antara mempublikasikan laporan panjang yang secara jujur mengungkap tekanan keuangan proyek tersebut: biaya konstruksi sebesar 7,2 miliar dolar AS, beban bunga tahunan hampir Rp2 triliun, kerugian Rp1,6 triliun pada semester pertama tahun 2025, serta volume penumpang yang masih jauh di bawah harapan.

    Angka-angka tersebut memicu perhatian luas, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, penting untuk diluruskan bahwa ini bukan kisah tentang proyek yang “gagal”, melainkan fenomena normal dari proyek infrastruktur besar yang sedang memasuki masa penyesuaian operasional.

    Studi Bank Dunia menunjukkan bahwa proyek kereta cepat di negara berkembang umumnya membutuhkan waktu 5 hingga 10 tahun untuk mencapai keseimbangan operasi. Bahkan Shinkansen Jepang pun pernah mengalami kekurangan penumpang dan tekanan keuangan pada tahap awal.

    Kuncinya bukanlah apakah kesulitan muncul, tetapi bagaimana menghadapi tantangan tersebut dengan sikap pragmatis dan mengubahnya menjadi keuntungan jangka panjang. Dimulainya negosiasi restrukturisasi utang proyek Whoosh justru mencerminkan kematangan kedua negara dalam menghadapi masalah secara terbuka dan bekerja sama mencari solusi.

    Kesenjangan antara Perencanaan dan Realitas

    Kesulitan keuangan proyek Whoosh disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, tetapi sumber utamanya terletak pada kelemahan dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur pendukung, bukan pada model pembiayaannya.

    Pertama, keterputusan antara proyeksi permintaan dan pengembangan pasar. Realisasi penumpang selama tahun 2024 hanya mencapai sekitar 6 juta orang, jauh di bawah target, dengan pendapatan kotor tahunan kurang dari Rp 1,5 triliun, tidak cukup untuk menutupi beban bunga Rp2 triliun per tahun.

    Kesalahan mendasar di sini adalah Indonesia meremehkan biaya waktu yang dibutuhkan untuk membentuk pasar baru. Kereta cepat, sebagai moda transportasi baru, memerlukan strategi jangka panjang seperti promosi tiket murah, peningkatan layanan, dan edukasi publik agar menjadi pilihan utama masyarakat. Shinkansen Jepang pun butuh waktu lima tahun untuk membangun basis penumpang yang stabil.

    Masalah yang lebih serius adalah absennya konektivitas last mile. Stasiun Tegalluar terletak jauh dari pusat Kota Bandung, sementara transportasi penghubung seperti LRT, bus khusus, dan terminal taksi belum tersedia. Akibatnya, penumpang harus menambah 30–40 menit perjalanan menuju pusat kota, sehingga keunggulan waktu kereta cepat menjadi tidak relevan.

    Kedua, kelemahan dalam pengendalian biaya dan kapasitas manajemen. Biaya proyek meningkat dari 6 miliar menjadi 7,2 miliar dolar AS —kenaikan 20% yang umum terjadi pada proyek infrastruktur besar, tetapi tetap perlu ditelusuri.

    Perlu digarisbawahi bahwa struktur pembiayaan proyek ini sebenarnya adalah pengaturan komersial yang wajar. China Development Bank memberikan 75% pinjaman dengan suku bunga dan tenor yang sesuai standar internasional. Indonesia memilih skema ini karena lembaga keuangan Barat dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menawarkan syarat yang lebih ketat, bahkan menolak mendanai proyek tersebut. Oleh karena itu, menyalahkan “syarat pinjaman Tiongkok yang berat” tidak berdasar.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fokus ekspansi, TOBA pastikan tak ikut di “waste to energy” Danantara

    Fokus ekspansi, TOBA pastikan tak ikut di “waste to energy” Danantara

    Saat ini TBS sedang menjajaki peluang investasi dan akuisisi bisnis hijau di pasar regional, seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand

    Jakarta (ANTARA) – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memastikan untuk fokus memperluas peluang ekspansi ke pasar internasional utamanya di Asia Tenggara, dan tidak memprioritaskan untuk ikut proyek waste to energy (WTE) Danantara Indonesia.

    Perseroan telah melakukan ekspansi bisnis ke pasar Asia Tenggara pada 2023 melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), dan terakhir akuisisi CORA Environment pada 2025, yang mana inisiasi bisnis waste management tersebut menunjukkan hasil nyata dan semakin menjanjikan.

    “Kemajuan bisnis pengelolaan limbah ini menjadi sebuah advantage sekaligus peluang bagi TBS untuk membentuk platform pengolahan limbah regional di Asia Tenggara melalui ekspansi ke pasar internasional,” ujar SVP Corporate Finance and Investor Relations TOBA Mirza Rinaldy Hippy dalam Paparan Kinerja Kuartal III-2025 di Jakarta, Selasa.

    Mirza mengatakan bisnis pengolahan limbah di pasar internasional Asia Tenggara memiliki potensi yang menarik, sehingga keikutsertaan dalam proyek waste to energy yang dijalankan oleh Danantara Indonesia tidak menjadi prioritas bagi perseroan.

    “Saat ini TBS sedang menjajaki peluang investasi dan akuisisi bisnis hijau di pasar regional, seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand,” ujar Mirza.

    Selain akuisisi, lanjutnya, perseroan juga aktif melakukan ekspansi organik melalui investasi belanja modal untuk penambahan kapasitas pengelolaan dan penambahan fasilitas daur ulang di Singapura.

    “Aspirasi menjadi pemain global ini menegaskan transformasi bisnis kami untuk menjadi perusahaan yang sepenuhnya fokus pada bisnis hijau dan energi bersih yang berdampak dan berkelanjutan, sekaligus diharapkan dapat membawa nama Indonesia di kancah internasional di bidang energi terbarukan,” ujar Mirza.

    TOBA menyiapkan anak usaha yaitu CORA Environment sebagai salah satu jangkar bisnis, setelah perseroan diproyeksikan meninggalkan sepenuhnya bisnis batu bara pada tahun 2030 mendatang.

    Entitas ini sebelumnya bernama SembWaste dan Sembcorp Environment, yang diakuisisi TOBA pada awal tahun 2025.

    Sembcorp Environment Pte Ltd merupakan perusahaan regional Asia Tenggara berbasis di Singapura, yang fokus pada bisnis ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah.

    “Sebagai pemain di bisnis pengolahan limbah di tingkat regional, TOBA sejatinya paling siap mengembangkan bisnis waste to energy,” ujar Mirza.

    Per September 2025, segmen pengelolaan limbah TBS menghasilkan pendapatan 111,92 juta dolar AS atau menyumbang sekitar 39 persen dari total pendapatan konsolidasi, serta 88 persen dari adjusted EBITDA

    Dari aspek operasional, CORA Environment di Singapura dan Indonesia mengelola hampir 1 juta ton limbah per tahun dan melayani lebih dari 470 ribu pelanggan serta ribuan perusahaan.

    Selain, CORA, Asia Medical Enviro Services (AMES) telah memproses lebih dari 3 ribu ton limbah rumah sakit di Singapura.

    Sementara itu, ARAH Environmental telah mengelola lebih dari 6.000 ton limbah rumah sakit dan domestik di Indonesia. AMES dan ARAH merupakan anak usaha TOBA yang fokus pada pengolahan limbah rumah sakit.

    “Keberhasilan dalam bisnis pengolahan limbah di Singapura dan Indonesia, membuat TBS untuk ancang-ancang ekspansi ke negara lain di regional, seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia,” ujar Mirza.

    Dalam kesempatan ini, Analis Mirae Sekuritas Farras Farhan mengapresiasi keputusan TOBA yang memilih jalan sendiri dalam pengembangan proyek energi hijau berbasis limbah, kendati secara kapabilitas dan kapasitas layak mengikuti tender Danantara Indonesia.

    “Ketidakikutsertaan TBS dalam tender proyek WTE Danantara merupakan bentuk kedisiplinan good governance yang dapat menganulir terbentuknya persepsi conflict of interest mengingat eks-wadirut sekarang menjabat CIO Danantara. Ini sesuatu yang positif karena menunjukkan keteladanan,’’ ujar Farras.

    Farras menilai keputusan TBS Energy untuk tidak mengikuti tender Danantara Indonesia bukan berarti mengurangi minat perusahaan di sektor waste to energy, namun menunjukkan fokus strategis perseroan untuk memperkuat portofolio bisnis yang sudah matang.

    “CORA Environment sudah melewati tahap pembentukan model bisnis dan integrasi teknologi pengelolaan limbah. Dengan rekam jejaknya yang berasal dari SembWaste dan Sembcorp Environment, CORA sudah punya pengalaman operasional regional. Jadi masuk akal bila TBS memilih fokus ekspansi ke negara-negara yang lebih siap secara regulasi dan infrastruktur,” ujar Farras.

    Sebagaimana diketahui, Danantara Indonesia menyatakan terdapat lebih dari 107 perusahaan tertarik mengikuti tender proyek waste to energy dalam bentuk Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL).

    Pada tahap awal, Danantara Indonesia menyebutkan bahwa akan terdapat 10 PSEL di sepuluh kota di Indonesia, yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun 2025.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bahlil bidik gas murah untuk industri terpenuhi pada 2027

    Bahlil bidik gas murah untuk industri terpenuhi pada 2027

    Kami dorong agar 2027 ini semuanya (industri) bisa ter-cover. Industri akan ter-cover.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan pasokan gas murah melalui kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk industri dapat terpenuhi pada 2027.

    “Kami dorong agar 2027 ini semuanya (industri) bisa ter-cover. Industri akan ter-cover,” ujar Bahlil dalam paparannya di Jakarta, Selasa.

    Bahlil menjelaskan bahwa dalam rentang 2025-2026, Indonesia memiliki pasokan gas yang melimpah. Akan tetapi, masing-masing Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah menandatangani kontrak ekspor sebesar 30 persen.

    Dengan demikian, pasokan gas tersebut tidak serta-merta bisa digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

    Pada 2027 nanti, kata dia lagi, sejumlah blok minyak dan gas bumi (migas) raksasa akan on stream atau mulai berproduksi.

    Ia mencontohkan proyek gas yang dikelola oleh ENI di lepas pantai Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi gas sekitar 1.000 MMscfd (juta kaki kubik standar per hari), Mubadala Energy di Blok Andaman Selatan dengan kapasitas sekitar 300 MMscfd untuk tahap pertama, hingga sejumlah lapangan gas di Papua dan Jawa Timur.

    “Itu semua kita on stream (produksinya) ke dalam negeri,” kata Bahlil.

    Saat ini, pemberian gas murah atau HGBT tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024 tentang pengguna gas bumi tertentu di bidang industri.

    Adapun tujuh sektor industri yang menjadi penerima HGBT, yakni industri pupuk, industri petrokimia, industri oleokimia, industri baja, industri kaca, dan industri sarung tangan.

    Gas yang dipergunakan untuk energi harganya kurang lebih 7 dolar Amerika Serikat (AS) per million british thermal unit (MMBTU), sementara gas yang dipergunakan untuk bahan baku sekitar 6,5 dolar AS per MMBTU.

    “HGBT tetap kami berikan. Kami berikan, tapi ukurannya yang mungkin tidak seperti ekspektasi. Karena HGBT itu harganya 6,5 dolar AS dan 7 dolar AS, sementara harga pasar sekarang itu 10-11 dolar AS per MMBTU,” kata dia lagi.

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan pemerintah akan menambah pasokan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri manufaktur.

    Namun demikian, Agus belum bisa memastikan sumber bahan baku tersebut akan mengambil dari luar negeri atau dalam negeri.

    Ia memaparkan sebanyak 225 perusahaan industri ditetapkan sebagai penerima HGBT dengan total kuota 693,307 billion british thermal unit per day (BBUTD).

    Lebih lanjut, Agus mengatakan, pemerintah berkomitmen mengawal agar seluruh seluruh sektor industri yang berhak mendapatkan HGBT, bisa menikmati insentif tersebut.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gapki sebut penerapan B50 berpotensi naikkan harga CPO

    Gapki sebut penerapan B50 berpotensi naikkan harga CPO

    pasar juga akan sedikit khawatir karena peningkatan permintaan ini bisa mendorong harga CPO naik

    Jakarta (ANTARA) – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai implementasi Program Biodiesel B50 Tahun 2026 berpotensi mendorong kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO).

    Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan lonjakan permintaan domestik untuk bahan baku diesel akan mempengaruhi dinamika pasar dan ekspor.

    “Dengan B50, produksi pasti akan naik, dengan asumsi semua berjalan normal dan kondusif. Tapi pasar juga akan sedikit khawatir karena peningkatan permintaan ini bisa mendorong harga CPO naik,” ujar Eddy dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Eddy mengatakan kenaikan harga CPO dapat memicu penurunan ekspor, terutama jika negara pembeli beralih ke minyak nabati lain yang lebih kompetitif.

    Kondisi ini sempat terjadi pada 2024, ketika ekspor CPO Indonesia turun menjadi 17,34 miliar dolar AS per Agustus, dibandingkan 24,78 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun ini.

    Gapki memperkirakan produksi sawit nasional tahun ini berada di kisaran 54 juta –55 juta ton, tidak melonjak drastis meski ada dorongan dari kebijakan B50.

    Namun, Eddy optimistis bahwa inovasi seperti introduksi serangga penyerbuk baru yang direncanakan mulai semester II dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dalam jangka menengah, terutama mulai 2027.

    Terkait kebijakan domestic market obligation (DMO) untuk CPO, Eddy menyebut masih ada ketidakjelasan arah kebijakan, terutama apakah DMO akan tetap dikaitkan dengan ekspor seperti saat ini.

    DMO merupakan kewajiban bagi perusahaan, terutama di sektor sumber daya alam, untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri terlebih dahulu sebelum mengekspor produknya.

    “Kalau dikaitkan dengan ekspor, apakah nanti akan dinaikkan kewajiban untuk DMO di dalam negeri. Kalau begitu pasti harga minyak sawit dalam negeri akan tertekan. Kalau CPO tertekan, harga TBS (tandan buah segar) juga pasti ikut turun,” kata Eddy.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyampaikan rencana penerapan skema DMO bagi perusahaan sawit sebagai bagian dari strategi pemenuhan kebutuhan CPO untuk mendukung Program Biodiesel B50.

    Program B50 merupakan kebijakan mandatori penggunaan bahan bakar solar dengan campuran 50 persen bahan nabati (fatty acid methyl ester/FAME), yang ditargetkan mulai berlaku pada 2026 sebagai bagian dari strategi pengurangan impor solar dan transisi energi nasional.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DBS Foundation Incar 70.000 Talenta Digital Lewat Coding Camp 2026

    DBS Foundation Incar 70.000 Talenta Digital Lewat Coding Camp 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – DBS Foundation Indonesia kembali menghadirkan Coding Camp 2026, mencari 70.000 talenta digital baru yang siap menghadapi dunia kerja di era digital. 

    ⁠Perekonomian digital Indonesia telah menembus lebih dari US$90 miliar dolar AS pada 2024, menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Angka ini diproyeksikan tumbuh hingga US$600 miliar pada 2030. 

    Dengan pesatnya transformasi digital, masih ada kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja terampil, di mana Indonesia masih memerlukan sekitar 23 juta talenta digital.

    Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengungkapkan bahwa Coding Camp tahun ini memasuki penyelenggaraan untuk keempat kalinya, diadakan untuk menjembatani generasi muda menghadapi perekonomian di masa kini dan masa mendatang dengan tantangan digital yang terus berubah. 

    Dalam penyelenggaraannya, DBS Foundation juga bekerjasama dengan Dicoding bersama Dicoding, yang sudah berlangsung sejak tahun 2023. 

    Program pelatihan teknologi ini selain bertujuan mendorong inklusivitas, juga untuk meningkatkan literasi digital dan literasi finansial bagi para peserta, serta menjadi jembatan untuk meningkatkan kesiapan kerja kaum muda di era digital. 

    “Sejak tahun 2023, Coding Camp powered by DBS Foundation telah sukses melatih lebih dari 177.000 kaum muda sebagai talenta digital yang inklusif, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera dan dari wilayah 3T [Tertinggal, Terdepan, dan Terluar]. Angka ini setara dengan 1,77% dari 9,9 juta kaum muda yang Not in Education, Employment, and Training [NEET] alias menganggur,” ungkap Mona dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/10/2025). 

    Semakin besar, tahun ini Coding Camp akan mengisi kelas para pelajar SMK hingga mahasiswa hingga 900 jam belajar, berkembag pesat dari tahun sebelumnya hanya 300 jam belajar. 

    Ke-900 jam belajar akan dibagi dalam masa belajar 6 bulan, dan bisa dikonversi menjadi 20 SKS untuk mahasiswa.

    “Selain melatih coding skills, kami juga melengkapi program Coding Camp setiap tahunnya dengan pelatihan soft skills dan literasi keuangan. Lebih dari 100 karyawan Bank DBS Indonesia hingga manajemen senior kami turut menjadi instruktur di kedua kelas ini  untuk memastikan bahwa lulusan Coding Camp benar-benar siap kerja, dan mampu mengelola keuangan dengan baik. Secara total karyawan dan manajemen Bank DBS telah mengkontribusikan lebih dari 2.800 jam mengajar sebagai relawan pengajar,” imbuh Mona. 

    Pada 2025, Coding Camp telah berhasil melaksanaan proses belajar kepada lebih dari 57.000 anak muda, baik dari SMK maupun perguruan tinggi. Adapun, tingkat kelulusan dari program ini mencapai 65%, dan para peserta juga telah menghasilkan 482 proyek akademis untuk menjawab tantangan sosial di lingkungan masyarakat. 

    Untuk 2026, Coding Camp menargetkan untuk melatih jumlah orang yang lebih besar, hingga 70.000 anak muda, dengan harapan bisa mendapatkan tingkat kelulusan yang juga lebih tinggi, dengan dukungan dari 10 perguruan tinggi di antaranya Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi 10 November, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Dipa Makassar, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Del, Universitas Gunadharma, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

    “Dengan dukungan dari Kementerian Kedidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Kedidikan Dasar dan Menengah, serta 10 mitra perguruan tinggi, kami ingin memastikan kesempatan belajar teknologi tetap inklusif dan aksesnya bisa merata di seluruh kawanan mahasiswa dan pelajar SMK di Indonesia,” tambah Mona. 

    Dalam Coding Camp tahun 2026, akan hadir dengan tiga pilihan program pembelajaran yang sangat relevan dengan kebutuhan industri, yaitu AI Engineering, Data Science, dan Full Stack & Web Development. 

    “Kami berharap 70% perserta berhasil lulus dengan lebih dari 400 karya digital dapat dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Sebanyak lebih dari 10.000 peserta berhasil meningkatkan pemahaman dan praktik literasi keuangan mereka dalam aktivitas harian. Serta 43% lulusan mendapatkan akses yang lebih baik ke peluang kerja. Semua yang diperlukan hanya disiplin dari para peserta,” ungkap CEO CEO Dicoding Narenda Wicaksono. 

    Pendaftaran sudah bisa dilakukan oleh pelajar SMK mulai 21 Oktober sampai 18 Desember 2025 dan untuk mahasiswa mulai 21 Oktober sampai Januari 2026 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.

  • IHSG ditutup melemah, pasar cermati pertemuan Trump dan PM Jepang

    IHSG ditutup melemah, pasar cermati pertemuan Trump dan PM Jepang

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar mencermati pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi.

    IHSG ditutup melemah 24,52 atau 0,30 persen ke posisi 8.092,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,92 poin atau 0,23 persen ke posisi 822,61.

    “Mayoritas indeks bursa kawasan Asia ditutup melemah, mencermati pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Takaichi ,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dalam pertemuan itu, disepakati perjanjian kerangka kerja untuk mengamankan pasokan mineral tanah jarang. Selain itu, Jepang akan menawarkan paket investasi Amerika Serikat (AS) berdasarkan kesepakatan tahun ini senilai 550 miliar dolar AS, termasuk pembuatan kapal serta peningkatan pembelian kedelai AS, gas alam dan truk pick up.

    Dari dalam negeri, koreksinya harga komoditas emas menjadi pendorong berlanjutnya profit taking pada saham-saham berbasis komoditas emas. Selain itu, melemahnya beberapa saham bluechips dengan kapitalisasi pasar besar, serta berlanjutnya koreksi beberapa saham konglomerasi juga membebani indeks.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti yang menguat sebesar 3,28 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 2,65 persen dan 1,65 persen.

    Sedangkan tujuh sektor melemah yaitu sektor industri turun paling dalam sebesar 1,00 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan yang turun masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,69 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SLIS, IKAN, SSTM, SOHO, dan PURI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMIL, DWGL, AMIN, BULL, dan REAL.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.308.793 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,21 miliar lembar saham senilai Rp19,83 triliun. Sebanyak 341 saham naik, 309 saham menurun, dan 159 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 120,32 poin atau 0,24 persen ke 50.392,00, indeks Hang Seng melemah 87,56 poin atau 0,33 persen ke 26.346,14, indeks Shanghai melemah 8,72 poin atau 0,22 persen ke 3.988,22, dan indeks Strait Times menguat 10,06 poin atau 0,23 persen ke 4.450,36.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gapki: Produksi CPO tumbuh 13 persen, capai 35,65 juta ton per Agustus

    Gapki: Produksi CPO tumbuh 13 persen, capai 35,65 juta ton per Agustus

    Jakarta (ANTARA) – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan bahwa produksi minyak sawit mentah (CPO) hingga Agustus 2025 mencapai 35,65 juta ton, naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Sekretaris Jenderal Gapki Hadi Sugeng menyebutkan, jika digabungkan dengan produksi minyak inti sawit (PKO), total produksi sawit Indonesia per Agustus 2025 mencapai 39,03 juta ton, juga tumbuh 13 persen secara tahunan.

    “Mudah-mudahan tahun ini kita masih bisa tumbuh dibandingkan tahun lalu. Perkiraan kami bisa naik sekitar 10 persen, menjadi 56 atau 57 juta ton,” ujar Hadi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Sebagai perbandingan, total produksi CPO dan PKO sepanjang 2024 tercatat sebesar 52,76 juta ton, terdiri dari 48,16 juta ton CPO dan 4,59 juta ton PKO.

    Gapki juga mencatat konsumsi domestik sawit naik 5 persen menjadi 16,4 juta ton hingga Agustus 2025. Lonjakan ini terutama didorong oleh sektor biodiesel yang tumbuh 12 persen dan menyerap 8,3 juta ton CPO.

    Sementara itu, konsumsi untuk pangan mencapai 6,57 juta ton dan oleokimia sebesar 1,48 juta ton.

    Gapki melaporkan volume ekspor minyak sawit Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat sebesar 22,69 juta ton, naik 15 persen dari 19,68 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

    Menurut Hadi, peningkatan ekspor ini didorong oleh membaiknya produksi tahun ini dan penyesuaian pasar terhadap harga CPO yang sempat tinggi di tahun sebelumnya.

    “Tahun lalu harga CPO cukup tinggi, sehingga di beberapa wilayah terjadi pergeseran ke minyak nabati lain. Tahun ini produksi kita lebih baik,” jelasnya.

    Kenaikan ekspor tercatat di sejumlah negara tujuan utama seperti Malaysia, China, Afrika, Uni Eropa, Rusia, dan Amerika Serikat.

    Dari sisi nilai, ekspor sawit Indonesia melonjak 43 persen menjadi 24,785 miliar dolar AS atau sekitar Rp406,038 triliun. Gapki menyebut kenaikan ini dipicu oleh harga rata-rata CPO Januari–Agustus 2025 yang mencapai 1.204 dolar AS/ton Cif Rotterdam, lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun lalu sebesar 1.009 dolar AS/ton.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamen ESDM sebut PLTN jadi pilar transisi energi Indonesia

    Wamen ESDM sebut PLTN jadi pilar transisi energi Indonesia

    PLTN sebagai salah satu opsi strategis dalam peta transisi energi nasional dalam mencapai net zero emission 2060. PLTN tidak lagi dianggap sebagai opsi terakhir, melainkan sebagai bagian penting dari perencanaan energi nasional

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyebutkan pemerintah mulai mempertimbangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menjadi salah satu pilar baru dalam upaya transisi energi menuju target nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.

    Menurut Yuliot, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, setelah melalui kajian panjang, PLTN kini diposisikan sebagai opsi strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus menekan emisi karbon.

    Ia mengatakan arah kebijakan tersebut sejalan dengan Astacita butir kedua, yang menekankan pentingnya memperkuat pertahanan dan keamanan nasional, sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru.

    “PLTN sebagai salah satu opsi strategis dalam peta transisi energi nasional dalam mencapai net zero emission 2060. PLTN tidak lagi dianggap sebagai opsi terakhir, melainkan sebagai bagian penting dari perencanaan energi nasional,” ujar Yuliot saat menjadi pembicara kunci pada acara Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Executive Meeting dan Penganugerahan Bapeten Award 2025 di Jakarta, Senin (27/10/2025).

    Menurut Yuliot, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pengembangan teknologi nuklir.

    Sejak 1960-an, pemerintah telah membangun tiga reaktor riset, yakni reaktor Triga di Bandung, Jabar, berkapasitas 2 MW, reaktor Kartini di Yogyakarta, DIY, berkapasitas 100 kW, dan reaktor Serpong, Banten, berkapasitas 30 MW.

    Ia menambahkan pengembangan energi nuklir di Indonesia memiliki dasar hukum yang kuat, mulai dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1967 tentang Ketenaganukliran, arah pembangunan PLTN dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, hingga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional.

    “Dalam PP Nomor 45 Tahun 2025, PLTN tidak lagi dianggap sebagai opsi terakhir, melainkan sebagai bagian penting dari perencanaan energi nasional,” ujarnya.

    Seluruh dokumen itu, lanjutnya, menegaskan komitmen Indonesia untuk mengoperasikan PLTN pertama pada 2032 dan mencapai kapasitas 44 GW pada 2060.

    Dari total tersebut, sekitar 35 GW untuk kebutuhan listrik umum, sedangkan 9 GW digunakan untuk produksi hidrogen nasional.

    Sesuai peraturan tersebut, menurut dia, porsi energi nuklir dalam bauran energi nasional diproyeksikan meningkat menjadi 5 persen pada 2030 dan mencapai 11 persen pada 2060.

    Meski memiliki prospek besar, Yuliot mengakui bahwa pengembangan PLTN menghadapi sejumlah tantangan, terutama dari sisi pendanaan dan waktu konstruksi.

    Ia menyebutkan biaya pembangunan satu unit PLTN dapat mencapai 3,8 miliar dolar AS, dengan waktu pembangunan selama empat hingga lima tahun.

    Selain itu, pemerintah juga memperhatikan kekhawatiran masyarakat terkait potensi risiko akibat bencana alam.

    Pemerintah, kata dia, akan memastikan aspek keselamatan melalui mitigasi dan pengawasan yang ketat, serta memperkuat kerja sama internasional bersama Bapeten sebagai lembaga pengawas utama dalam pengoperasian tenaga nuklir.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tesla Diperingatkan Bisa Kehilangan Elon Musk

    Tesla Diperingatkan Bisa Kehilangan Elon Musk

    Jakarta

    Para pemegang saham harus memberikan suara untuk menyetujui rencana pembayaran hampir USD 1 triliun ke CEO Tesla, Elon Musk, atau ia mungkin tidak akan bertahan di perusahaan itu. Demikian peringatan dari Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm. Elon Musk sendiri tampaknya sangat menginginkannya.

    “Tanpa Elon, Tesla bisa kehilangan nilai yang signifikan, karena perusahaan kita mungkin tak lagi dinilai berdasarkan visi masa depan yang ingin kita capai,” tulis Denholm menjelang rapat tahunan Tesla pada 6 November.

    Denholm menegaskan Musk adalah kunci masa depan Tesla, terutama saat perusahaan bertransformasi dari sekadar produsen mobil menjadi pemimpin dalam teknologi Full Self-Driving (FSD) dan robot humanoid Optimus.

    Mei lalu, saat Musk dikritik karena dianggap mengabaikan Tesla demi bekerja untuk Presiden Donald Trump, Musk menegaskan ia berkomitmen memimpin bisnis mobil listriknya setidaknya lima tahun ke depan. Namun, beberapa kelompok menentang pembayaran itu. Institutional Shareholder Services (ISS) menyebut nilainya terlalu fantastis.

    Sekelompok serikat pekerja dan pengawas korporasi meluncurkan situs Take Back Tesla untuk menolaknya, menyoroti kecenderungan Musk mendukung sayap kanan dan menyebar teori konspirasi yang merusak merek. Musk membalas keras, menyebut penolakan mereka sebagai “teroris korporat” dalam panggilan konferensi dengan para analis minggu lalu.

    Denholm menegaskan Tesla berada di titik penting, dengan kecerdasan buatan (AI) menjadi fokus utama.”Peluang Tesla ke depan sangat besar, mengingat fokus kami pada AI dan kemampuan unik yang kami miliki sebagai organisasi dan yang dibawa oleh Elon kepada kami,” ujarnya.

    Rencana kompensasi Musk USD 1 triliun atau sekitar Rp 16,6 kuadriliun yang diajukan dewan pada September terdiri dari 12 tahap saham yang diberikan bila Tesla mencapai target tertentu. Target pertama adalah kapitalisasi pasar 2 triliun dolar AS. Saat ini Tesla bernilai sekitar 1,5 triliun dolar AS.

    Kemudian juga 20 juta kendaraan Tesla terkirim, 10 juta pelanggan aktif FSD, 1 juta robot Optimus terkirim dan 1 juta robotaksi beroperasi secara komersial

    Menurut laporan Reuters, Musk bisa tetap memperoleh puluhan miliar dolar AS tanpa memenuhi semua target yang ditetapkan, bahkan bisa mengantongi lebih dari USD 50 miliar hanya dengan mencapai beberapa target yang relatif mudah.

    Rencana ini juga akan meningkatkan kekuatan suara Musk dalam pengambilan keputusan Tesla, sesuatu yang ia tuntut selama setahun terakhir. “Kalau kami membangun pasukan robot itu, apakah saya punya cukup pengaruh atas mereka? Saya tak nyaman membangunnya tanpa kendali yang kuat,” kata Musk.

    Jika semua tahap tercapai, Musk yang kini memiliki sekitar 13% saham Tesla, akan mendapatkan lebih dari 423 juta saham tambahan, sehingga kepemilikannya menjadi sekitar 25%.

    (fyk/asj)

  • Rupiah Akhirnya Menguat, Tembus Level Segini Hari Ini 28 Oktober 2025 – Page 3

    Rupiah Akhirnya Menguat, Tembus Level Segini Hari Ini 28 Oktober 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini Selasa 28 Oktober 2025. Rupiah menguat sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi 16.618 per USD dari sebelumnya 16.621 per USD.

    Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah menguat terbatas seiring harapan perundingan dagang China dengan Amerika Serikat (AS).

    “Rupiah berpotensi menguat terbatas/cenderung datar terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh harapan perundingan dagang China-AS,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (28/10/2025).

    Berdasarkan laporan Anadolu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio dan Menlu China Wang Yi melakukan pembicaraan telepon pada Senin (27/10/2025), menjelang pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

    Wang menyampaikan harapannya agar kedua negara “bekerja ke arah yang sama, mempersiapkan interaksi tingkat tinggi, dan menciptakan kondisi bagi perkembangan hubungan bilateral”, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China.

    Pembicaraan kedua menlu itu dilakukan ketika Trump dijadwalkan bertemu dengan Xi di Korea Selatan, menurut Gedung Putih.

    Kedua pemimpin tersebut akan mengunjungi Korea Selatan untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC/Asia-Pacific Economic Cooperation).

     

    Kemenlu China mengungkapkan kesepakatan dagang antara negara tersebut dengan AS masih membutuhkan persetujuan internal dari masing-masing negara.

    Pada Minggu (26/10/2025), Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pihaknya dan China telah menyepakati kerangka kerja kesepakatan perdagangan beberapa hari sebelum Trump dan Xi Jinping dijadwalkan bertemu.

    Bessent mengatakan kerangka kesepakatan itu akan menghapus ancaman pengenaan tarif 100 persen atas impor China mulai 1 November dan mencakup “kesepakatan final” terkait penjualan TikTok di AS.