Produk: dolar AS

  • IHSG diprediksi mendatar di tengah “wait and see” RDG Bank Indonesia

    IHSG diprediksi mendatar di tengah “wait and see” RDG Bank Indonesia

    IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada awal pekan ini

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

    IHSG dibuka melemah 2,11 poin atau 0,03 persen ke posisi 7.086,76. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,35 poin atau 0,29 persen ke posisi 818,08.

    “IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada awal pekan ini merespon sentimen global,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari dalam negeri, sentimen pemberat IHSG sepanjang pekan kemarin datang dari eksternal, seperti negara dagang dan hasil risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes bank sentral AS.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) stabil di level Rp16.100-an di tengah ekspektasi pasar terhadap data ketenagakerjaan AS.

    Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga untuk Januari 2025, kabar ini sangat dinantikan oleh pelaku pasar, karena menantikan kebijakan suku bunga BI di tengah rupiah yang melemah terhadap dolar AS, ketidakpastian politik dan geopolitik global.

    Dari mancanegara, hasil itu mempertegas ketahanan pasar tenaga kerja AS dan memicu spekulasi bahwa The Fed akan lebih lambat dalam melonggarkan kebijakan suku bunganya.

    Investor tetap wait and see terhadap rencana kebijakan moneter AS, terutama di tengah potensi inflasi yang lebih tinggi akibat tekanan dari pasar tenaga kerja. Peluang pemotongan suku bunga di bulan Maret turun menjadi sekitar 25 persen, atau turun dari probabilitas 41 persen sehari sebelumnya.

    Dari regional, China akan merilis data ekspor, impor, serta neraca dagang. Berdasarkan konsensus,ekspor China pada Desember 2024 akan bertumbuh 7,3 persen (yoy) lebih cepat ketimbang bulan sebelumnya (November) sebesar 6,7 persen (yoy).

    Sementara itu, bursa saham AS atau Wall Street urun pada perdagangan Jumat (10/01), setelah laporan pekerjaan yang kuat menurunkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini. Dow Jones Industrial Average melemah 696,75 poin, atau 1,63 persen ditutup di 41.938,45, indeks S&P 500 turun 1,54 persen menjadi 5.827,04, sementara Nasdaq Composite melemah 1,63 persen ke 19.161,63.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Emas Antam Stabil Rp 1.568.000 per Gram, Masih di Harga Tertinggi – Page 3

    Harga Emas Antam Stabil Rp 1.568.000 per Gram, Masih di Harga Tertinggi – Page 3

    Emas mencatat kenaikan signifikan sebesar 26% sepanjang 2024, namun penutupan tahun membawa kekecewaan dengan absennya reli Sinterklas untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Memasuki 2025, harga emas ini kembali menjadi sorotan, menguji level resistensi penting di sekitar USD 2.700, meskipun dihadapkan pada kenaikan imbal hasil obligasi dan penguatan dolar AS.

    Menurut laporan Kitco News, Senin (13/1/2024), emas kini menghadapi dinamika baru yang menciptakan tantangan sekaligus peluang.

    Hubungan emas dengan dolar AS dan imbal hasil obligasi tampak semakin longgar, mendorong perhatian investor terhadap potensi emas sebagai pelindung nilai di tengah inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan gejolak geopolitik.

    Logam mulia ini menunjukkan penguatan sebagai aset moneter utama, bahkan mencatat rekor tertinggi terhadap pound Inggris dan euro pada pekan ini. Optimisme terhadap emas dan perak di 2025 tetap tinggi, meski volatilitas diperkirakan akan menjadi tantangan.

    Faktor Pendorong Utama Harga Emas di 2025:

    Ketidakpastian Kebijakan Moneter AS

    Federal Reserve hanya berencana memangkas suku bunga dua kali pada 2025, lebih sedikit dibandingkan proyeksi sebelumnya. Kebijakan ini menciptakan risiko volatilitas yang memengaruhi harga emas.

    Meski investor Barat cenderung mengabaikan emas, pasar Asia, khususnya Tiongkok, terus menunjukkan minat besar. Konsumen Tiongkok diperkirakan akan membeli emas untuk melindungi kekayaan dari pelemahan yuan dan ketidakpastian pasar saham.

    Bank Sentral Tiongkok kembali aktif membeli emas, menambah 10 ton pada Desember 2024 setelah penambahan lima ton pada November. Selain itu, bank sentral di negara-negara berkembang terus menambah cadangan emas sebagai langkah diversifikasi dari ketergantungan pada dolar AS.

  • Kebakaran Los Angeles Membakar Habis Industri Asuransi

    Kebakaran Los Angeles Membakar Habis Industri Asuransi

    GELORA.CO -Perusahaan asuransi di Amerika Serikat (AS) menghadapi kerugian hingga 20 miliar Dolar AS akibat kebakaran hutan Los Angeles, dua kali lipat dari estimasi awal. 

    Para analis sedang mengevaluasi dampak finansial dari bencana tersebut. Namun, api yang terus menjalar membakar lebih banyak properti paling mewah di Hollywood membuat JPMorgan harus merevisi estimasi mereka.

    Dikutip dari CNN Internasional, hingga Minggu pagi 11 Januari 2025 waktu setempat, kebakaran tersebut telah menghanguskan 14.117 hektar lahan dan baru terkendali 27 persen, menurut data dari Cal Fire. 

    Pengamat ekonomi David E. Sumual mengatakan, bencana tersebut tentu menimbulkan dampak pada asuransi kerugian.

    “Tentu ada dampak pada asuransi kerugian, walau saya tidak tahu persisnya berapa persen rumah di sana yang sudah dilengkapi klausul bencana kebakaran,” katana saat dihubungi oleh RMOL, Senin 13 Januari 2025. 

    “Perusahaan asuransi juga melakukan reasuransi untuk memitigasi risiko,” tambahnya. 

    Kebakaran Eaton telah menghancurkan banyak rumah dan bisnis, menjadi salah satu bencana alam paling mahal dalam sejarah California, yang bertanggung jawab atas 11 dari kematian yang dilaporkan sejauh ini.

    JPMorgan memperkirakan total kerugian ekonomi lebih dari 50 miliar Dolar AS jika kebakaran belum bisa kendalikan. 

    Perusahaan asuransi besar menghadapi risiko yang signifikan, terutama yang mengkhususkan diri dalam properti mewah. Allstate, Travelers, dan Chubb termasuk di antara perusahaan asuransi yang paling rentan di California, dengan Chubb memiliki konsentrasi yang signifikan pada properti bernilai bersih tinggi.

    Sektor reasuransi juga menghadapi risiko yang signifikan, dengan perusahaan seperti RenaissanceRe dan Arch Capital kemungkinan akan berbagi dalam pembayaran yang meningkat. Krisis ini semakin memperparah masalah pasar asuransi California yang sudah tegang. 

    Beberapa perusahaan asuransi besar, termasuk Allstate dan State Farm, telah berhenti menerbitkan polis asuransi rumah baru di negara bagian tersebut, yang menunjukkan adanya kendala regulasi pada kenaikan premi. 

    State Farm juga telah memutuskan untuk menghentikan pertanggungan untuk 72.000 properti, atau 69 persen dari polis asuransinya di wilayah Pacific Palisades, yang kini dilanda kebakaran hebat. 

    Pembatasan pertanggungan ini telah memaksa banyak pemilik rumah untuk beralih ke Fair Plan yang didukung negara bagian California atau perusahaan asuransi “non-admission” yang kurang teregulasi. 

    Fair Plan, dengan risiko kebakaran hutan sebesar hampir 6 miliar Dolar AS di wilayah Pacific Palisades saja, membatasi pertanggungan dengan hanya 3 juta Dolar AS per properti.

    Kerusakan akibat bencana ini mengingatkan kembali dengan kebakaran hutan Camp Fire pada 2018 yang menyebabkan kerugian asuransi sebesar 10 miliar Dolar AS.

    Moody’s Ratings, lembaga yang memberikan peringkat kredit terhadap kemampuan bayar utang sebuah negara atau lembaga, menyatakan bahwa mereka memperkirakan kerugian asuransi akan mencapai miliaran.

    “Butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan besarnya kerusakan yang diasuransikan, tetapi kebakaran hutan Los Angeles kemungkinan termasuk kebakaran hutan paling mahal dalam sejarah negara bagian,” kata lembaga tersebut, dikutip dari Reuters. 

    Sampai saat ini, pihak berwenang terus menyelidiki kemungkinan sumber penyulutan yang menyebabkan kebakaran besar ini. 

  • Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Bakal Naik Lagi? – Page 3

    Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Bakal Naik Lagi? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Emas mencatat kenaikan signifikan sebesar 26% sepanjang 2024, namun penutupan tahun membawa kekecewaan dengan absennya reli Sinterklas untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Memasuki 2025, harga emas ini kembali menjadi sorotan, menguji level resistensi penting di sekitar USD 2.700, meskipun dihadapkan pada kenaikan imbal hasil obligasi dan penguatan dolar AS.

    Menurut laporan Kitco News, Senin (13/1/2024), emas kini menghadapi dinamika baru yang menciptakan tantangan sekaligus peluang.

    Hubungan emas dengan dolar AS dan imbal hasil obligasi tampak semakin longgar, mendorong perhatian investor terhadap potensi emas sebagai pelindung nilai di tengah inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan gejolak geopolitik.

    Tren dan Optimisme di Tahun 2025

    Logam mulia ini menunjukkan penguatan sebagai aset moneter utama, bahkan mencatat rekor tertinggi terhadap pound Inggris dan euro pada pekan ini. Optimisme terhadap emas dan perak di 2025 tetap tinggi, meski volatilitas diperkirakan akan menjadi tantangan.

    Faktor Pendorong Utama Harga Emas di 2025:

    Ketidakpastian Kebijakan Moneter AS

    Federal Reserve hanya berencana memangkas suku bunga dua kali pada 2025, lebih sedikit dibandingkan proyeksi sebelumnya. Kebijakan ini menciptakan risiko volatilitas yang memengaruhi harga emas.

    Meski investor Barat cenderung mengabaikan emas, pasar Asia, khususnya Tiongkok, terus menunjukkan minat besar. Konsumen Tiongkok diperkirakan akan membeli emas untuk melindungi kekayaan dari pelemahan yuan dan ketidakpastian pasar saham.

    Bank Sentral Tiongkok kembali aktif membeli emas, menambah 10 ton pada Desember 2024 setelah penambahan lima ton pada November. Selain itu, bank sentral di negara-negara berkembang terus menambah cadangan emas sebagai langkah diversifikasi dari ketergantungan pada dolar AS.

    Banyak analis memprediksi bahwa emas akan mencapai USD 3.000 per ons pada 2025. Namun, kenaikan ini diperkirakan tidak akan terjadi secara cepat.

    Lonjakan harga signifikan diprediksi baru akan terjadi pada paruh kedua tahun, ketika dampak kebijakan moneter global dan ketegangan geopolitik semakin jelas.

    Di sisi lain, soal prediksi harga emas, meskipun ada tantangan berupa kenaikan suku bunga dan penguatan dolar, daya tarik emas sebagai aset defensif tetap kuat. Investor melihat emas sebagai perlindungan terhadap risiko ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang terus berkembang.

     

  • Biden Batasi Ekspor Cip AI ke RI, Pengamat Singgung Perang Dagang

    Biden Batasi Ekspor Cip AI ke RI, Pengamat Singgung Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) untuk membatasi ekspor cip kecerdasan buatan (AI) untuk data center ke Indonesia disinyalir berkaitan dengan perang dagang.

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menduga pembatasan tersebut menjadi bagian dari strategi Amerika Serikat untuk menguasai perdagangan. Ini, kata Heru, merupakan model perang dagang baru terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi, yang kali ini menyasar Indonesia. 

    Heru berharap kebijakan Biden tersebut tidak berdampak ke Indonesia, sebagaimana perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat, tidak mempengaruhi dagang Indonesia. 

    “Kalau kita lihat kemarin itu misalnya terjadi perang dagang antara China dengan Amerika, dampaknya juga di Indonesia ini hampir tidak ada ya. Produk-produk China juga bisa digunakan di Indonesia, produk-produk Amerika juga bisa digunakan di Indonesia,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (13/1/2025). 

    Diketahui, perdagangan dunia saat ini dipengaruhi beberapa hal, salah satunya kehadiran BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) dan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Dua kelompok ekonomi tersebut memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda. 

    BRIC memiliki karakteristik kelompok negara berkembang dengan potensi ekonomi besar dan pertumbuhan yang cepat, yang berfokus pada peningkatan pengaruh ekonomi di tingkat global, mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar AS, dan mempromosikan sistem perdagangan multilateral yang lebih adil. 

    Sementara itu OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara maju dengan ekonomi pasar dan demokrasi. OECD memiliki tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mempromosikan perdagangan bebas, dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

    Adapun Indonesia masuk dalam kelompok Bric bersama China dan India. 

    Selain itu, lanjut Heru, untuk industri data center Indonesia terdiri dari banyak negara. Pemain data center tidak terbatas pada AS dan China, juga negara lain. 

    Heru mengatakan walaupun dampaknya hampir tidak ada, pemerintah tetap harus memantau perkembangan kebijakan yang diterapkan Biden, termasuk menyiapkan mitigasi seandainya kebijakan pembatasan cip nantinya berdampak ke Indonesia. 

    “Walaupun diyakini dampaknya sangat minimal,” kata Heru. 

    Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB Ian Yosef M. Edward menilai rencana kebijakan Biden dapat menjadi berkah bagi Indonesia karena kebijakan tersebut diterapkan di seluruh Asia Tenggara, seluruh negara di Asean masuk dalam kategori 3 dan 2, sehingga yang memiliki hubungan baik dengan AS akan jadi pemenang. 

    “Indonesia memiliki hubungan yang baik AS; momen ini dapat digunakan untuk pengembangan data center yang memiliki komputasi yang tinggi dan berbasis AI,” kata Ian. 

    Peta kategorisasi pembatasan ekspor Cip AI asal ASPerbesar

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana memberlakukan pembatasan pada ekspor cip baru kecerdasan buatan (AI) untuk pusat data atau data center ke sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Melansir dari Technave, Minggu (12/1/2025) kebijakan ini mengklasifikasikan negara-negara ke dalam tiga kategori berdasarkan hubungan mereka dengan AS dan risiko yang ditimbulkan terhadap keamanan nasional.

    Negara-negara dalam kategori pertama, yang meliputi sekutu utama AS seperti Australia, Jepang, Taiwan, dan Uni Eropa, diberikan akses penuh ke chip pusat data untuk penggunaan komersial dan teknologi tinggi. 

    Sementara itu Bloomberg menyebut, beberapa negara Asia Tenggara dan Timur Tengah, seperti Malaysia dan Indonesia ditempatkan dalam kategori kedua. Kategori ini membuat negara negara tersebut dibatasi oleh jumlah daya dan kapasitas pusat data yang dapat diakses.

    Sementara itu, negara-negara yang dianggap tidak sejalan dengan AS, seperti China, Rusia, Myanmar, dan Iran, termasuk dalam kategori ketiga dan sepenuhnya dilarang mengimpor chip pusat data dari perusahaan yang menggunakan teknologi AS. 

    Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi potensi penyalahgunaan chip tersebut dalam pengembangan teknologi militer atau kegiatan yang dapat mengancam keamanan nasional AS.

  • KPK Ungkap Alasan Periksa Ahok Dalam Kasus Korupsi LNG

    KPK Ungkap Alasan Periksa Ahok Dalam Kasus Korupsi LNG

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap alasan pemeriksaan terhadap mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pengembangan kasus korupsi gas alam cair atau LNG. 

    Ahok kembali diperiksa oleh penyidik komisi antirasuah, Kamis (9/1/2025). Dia diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi untuk dua orang tersangka baru pada kasus korupsi pengadaan LNG Pertamina dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Corpus Christie Liquefaction (CCL). 

    Berdasarkan keterangan KPK, Dewan Komisaris periode saat Ahok menjabat telah memerintahkan Dewan Direksi pada saat itu untuk mendalami enam kontrak pembelian LNG dari AS yang diduga merugikan keuangan Pertamina.

    Ahok lalu dicecar oleh KPK terkait dengan kerugian BUMN migas itu pada 2020 senilai US$337 juta (atau setara Rp4,8 triliun sesuai rata-rata kurs rupiah per dolar AS 2020 sekitar Rp14.500). 

    “Ahok didalami terkait adanya kerugian yang dialami Pertamina di tahun 2020 dengan potensi kerugian US$337 juta akibat kontrak-kontrak LNG milik Pertamina. Didalami juga permintaan DEKOM kepada Direksi untuk mendalami enam kontrak LNG pertamina tersebut,” ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan. 

    Adapun Ahok bukan satu-satunya mantan petinggi Pertamina yang diperiksa pada Kamis pekan ini. Ada tujuh orang lain yang diperiksa yakni mantan Sekretaris Direktur Gas Pertamina Sulistia, mantan Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto, serta mantan Manager Corporate Strategic Pertamina Power Ellya Susilawati. 

    Kemudian, mantan Business Development Manager Pertamina Edwin Irwanti Widjaja, VP Treasury Pertamina Dody Setiawan, mantan Senior Vice President (SVP) Gas Pertamina Nanang Untung dan mantan VP Financing Pertamina Huddie Dewanto.

    Selain itu, KPK turut memeriksa dua mantan Direktur Utama Pertamina yakni Dwi Soetjipto dan Nicke Widyawati masing-masing pada 7 dan 10 Januari 2025. Keduanya juga pernah diperiksa pada 2023 lalu untuk tersangka Karen Agustiawan. 

    “[Saksi, red] Dwi Soetjipto didalami terkait dengan tidak dapat dibatalkannya kontrak pembelian LNG Import dari CCL yang ditandatangani pada tahun 2013 & 2014 sekalipun ternyata diketahui di tahun 2015 bahwa LNG yang dibeli harganya tidak lagi ekonomis,” ujar Tessa melalui keterangan terpisah. 

    Pemeriksaan para bekas pejabat di Pertamina itu merupakan bagian dari pengembangan penyidikan kasus korupsi LNG, yang sebelumnya menjerat Direktur Utama Pertamina 2009-2014 Karen Agustiawan. 

    Usai Karen dijatuhi pidana penjara sembilan tahun, KPK mengembangan penyidikan kasusnya dengan menetapkan dua orang tersangka baru yaitu Direktur Gas Pertamina 2012-2014 Hari Karyuliarto (HK) dan Senior Vice President (SPV) Gas and Power Pertamina 2013-2014 Yenni Andayani (YA).

    Keduanya adalah mantan anak buah Karen yang diberikan kuasa untuk menandatangani perjanjian jual beli LNG Train 1 dan Train 2 dari anak usaha Cheniere Energy, Inc., Corpus Christie Liquefaction, LLC.

    Dugaan KPK

    KPK menduga terdapat sejumlah perbuatan melawan hukum pada pengadaan LNG impor dari CCL. Beberapa di antaranya pemalsuan risalah rapat dewan direksi yang menetapkan pembelian LNG impor asal Negeri Paman Sam itu. 

    Kemudian, terdapat dugaan bahwa kajian pengadaan LNG yang dilakukan tidak diserahkan ke Direktorat Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina. 

    Tidak hanya itu, lembaga antirasuah pun tengah mendalami penjualan LNG yang tidak terserap di dalam negeri itu ke perusahaan berbasis di luar negeri yang 50% sahamnya dimiliki Pertamina, yakni PPT Energy Trading Singapore atau PPT ETS. 

    Adapun dalam surat dakwaan terhadap Karen yang sudah dibacakan di pengadilan, pengadaan LNG dari CCL merugikan keuangan negara dan menguntungkan CCL sebesar US$113,83 juta. Angka itu merupakan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

    Pada Juli 2024, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan indikasi baru dalam kasus Karen yang melibatkan empat pengadaan LNG lainnya di Pertamina. 

    “Kami menemukan hal baru terkait tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh saudara KA (Karen). Ini terkait dengan CCL yang berada di luar negeri,” ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (4/7/2024). 

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyebut perseroan menghormati proses yang sedang berjalan di KPK.

    “Kami menghormati proses yang sedang berjalan di KPK, dan tentu Pertamina selalu menjunjung tinggi penerapan good corporate governance dalam setiap aksi korporasi sesuai aturan dan ketentuan berlaku,” kata Fadjar kepada Bisnis melalui pesan singkat, Rabu (8/1/2025).

    Karen, perempuan pertama yang memimpin Pertamina itu, sebelumnya dijatuhi vonis sembilan tahun penjara oleh PN Jakarta Pusat, Juni 2024 lalu. Dia juga dijatuhi pidana denda sebesar Rp500 juta subsidair tiga bulan kurungan, namun lolos dari pidana uang pengganti sebesar Rp1,09 miliar dan US$104,016 sebagaimana tuntutan jaksa. KPK juga sebelumnya membebankan pidana uang pengganti kerugian negara sebesar US$113,83 juta kepada CCL. 

    Putusan pengadilan pertama itu lalu dikuatkan dengan putusan banding yang dibacakan 30 Agustus 2024. 

  • Kerugian Kebakaran Los Angeles 3 Kali Lipat dari Bantuan AS untuk Operasi Israel di Gaza

    Kerugian Kebakaran Los Angeles 3 Kali Lipat dari Bantuan AS untuk Operasi Israel di Gaza

    GELORA.CO – Total kerugian akibat kebakaran hebat yang melululantakkan Los Angeles, California, diperkirakan mencapai hampir Rp 1.000 triliun. Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari bantuan Amerika Serikat (AS) untuk operasi militer Israel yang telah menghabiskan lebih dari 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp 356,8 triliun. Artinya, kerugian akibat kebakaran di Los Angeles hampir tiga kali lipat lebih besar.

    Ken Clark dari AccuWeather menyampaikan kondisi kekeringan dan angin kencang yang terjadi di awal tahun yang menyebabkan banyaknya kebakaran hutan di wilayah selatan negara bagian California. “Perkiraan awal AccuWeather mengenai total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dahsyat di California Selatan sekitar 52 miliar dolar AS hingga 57 miliar dolar AS (sekitar Rp 843 triliun hingga Rp 923 triliun,” ujar Clark dalam laman AccuWeather yang dilansir Republika di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter mengatakan, peristiwa ini menjadi salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California. Porter menyampaikan kebakaran terburuk terjadi di area dari Santa Monica hingga Malibu, yang berdampak pada beberapa real estat termahal di negara ini dengan nilai rumah rata-rata lebih dari dua juta dolar AS atau sekitar Rp 32 miliar.

    Porter menyebut terdapat risiko besar terhadap aspek pariwisata dan kesehatan karena menghirup asap dan kerusakan akibat asap pada bangunan yang tidak hancur di masa mendatang. Porter menyebut perkiraan ini masih awal, karena kobaran api terus menyebar dan dampak terus terjadi, dan beberapa area belum melaporkan informasi tentang kerusakan, cedera, dan dampak lainnya.

    Porter mengatakan, tingkat kerusakan menunjukkan proses pemulihan yang panjang dan menantang yang akan membutuhkan upaya kolektif masyarakat dan dukungan dari pihak berwenang. Banyak penduduk di Pacific Palisades melaporkan bahwa mereka tidak memiliki asuransi properti karena perusahaan asuransi tidak lagi memberikan perlindungan untuk real estate di area yang sangat mahal dan berisiko tinggi.

    “Yang penting, jika kebakaran terus menyebar dengan cepat ke lingkungan yang padat penduduk, ribuan bangunan tambahan yang sangat mahal akan berisiko terbakar,” ucap Porter.

    Porter menyampaikan kobaran api yang bergerak cepat dan didorong angin akan mengancam nyawa dan menyebabkan kerusakan dahsyat. Porter menyebut perkiraan AccuWeather untuk total kerusakan dan total kerugian ekonomi akan direvisi naik secara substansial.

    “Ini bencana yang mengerikan. Kami baru mulai melihat dengan jelas besarnya kerusakan dan kerugian. Angin lepas pantai yang kencang bertiup dengan kecepatan 70-100 mph. Petugas pemadam kebakaran berhadapan dengan hembusan angin sekuat badai saat mereka dengan gagah berani mencoba memadamkan api dan mengendalikan kebakaran ini,” sambung Porter.

    Saat kebakaran terjadi Selasa malam, ucap Porter, evakuasi massal terjadi di seluruh wilayah. Lalu lintas macet hingga orang-orang meninggalkan mobil mereka, meninggalkan kendaraan yang menyumbat jalan. Negara bagian harus mendatangkan peralatan berat untuk membersihkan kendaraan yang terbengkalai dan membuka jalan bagi petugas pemadam kebakaran.

    Ahli Meteorologi Senior AccuWeather dan Pakar Cuaca AS Bagian Barat Dave Houk mengatakan kebakaran lain di wilayah tersebut, termasuk kebakaran Eaton, Woodley, dan Hurst, menambah kerusakan, membakar semak belukar serta bangunan komersial dan perumahan. Risiko kebakaran lain masih ada. Tragisnya, sedikitnya dua korban jiwa dilaporkan dalam kebakaran Eaton.

    “Hembusan angin kencang telah menerbangkan bara api dari rumah ke rumah, yang memungkinkan kebakaran hutan ini meledak dengan cepat dan tak terkendali. Angin lepas pantai semakin mengeringkan tumbuhan dan mengurangi kelembapan relatif, yang meningkatkan risiko kebakaran,” ujar Dave.

    Dave mendorong masyarakat mematuhi seluruh perintah evakuasi resmi. Hal ini merupakan situasi yang mengancam jiwa yang akan terus berlanjut setelah gelap malam ini, bahkan setelah angin kencang mereda karena angin kencang berkecepatan 25-45 mph akan terus berlanjut di area kebakaran.

    Dave menyampaikan hembusan angin di sekitar kebakaran akan mencapai setidaknya 40 mph hingga Rabu malam. Kondisi berangin sepoi-sepoi hingga berangin lokal akan terus berlanjut hingga Kamis, dan bahkan mungkin akan ada peningkatan angin di area rawan Santa Ana pada Kamis sore hingga Kamis malam dan hingga Jumat dini hari.

    “Risiko kebakaran masih bisa ekstrem. Untuk upaya pemadaman kebakaran, angin akan mereda sepanjang sisa hari Jumat. Putaran angin kencang lainnya dan peningkatan risiko kebakaran diperkirakan akan kembali terjadi di wilayah tersebut awal minggu depan,” kata Dave.

    Bantuan AS

    Per 1 Januari 2025, AS telah menghabiskan lebih dari 22 miliar dolar AS (sekitar Rp 356,8 triliun) untuk mendukung operasi militer Israel. Operasi itu terjadi di Gaza, Lebanon, dan Suriah Sejak 7 Oktober 2023. Menurut Stockholm International Peace Research Institute, AS memasok 69 persen kebutuhan senjata Israel periode 2019–2023.

    Angka itu meningkat menjadi 78 persen pada akhir 2023. Hingga Desember 2023, AS telah mengirimkan lebih dari 10 ribu ton senjata senilai 2,4 miliar dolar AS (sekitar Rp38,9 triliun). Jumlah itu meningkat jadi 50 ribu ton pada Agustus 2024, yang diangkut melalui ratusan pesawat dan kapal.

    Sebagai sekutu terbesar Israel, AS telah menyediakan berbagai perlengkapan militer canggih, termasuk rudal untuk sistem pertahanan Iron Dome, bom presisi, helikopter angkut berat CH-53, helikopter serang AH-64 Apache, peluru artileri 155mm, amunisi penghancur bunker, dan kendaraan lapis baja.

    AS sejak 1946 telah memberikan lebih dari 310 miliar dolar AS (sekitar Rp5 kuadriliun) bantuan militer dan ekonomi kepada Israel, setelah disesuaikan dengan inflasi, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, sebuah lembaga pemikir Amerika.

    Perjanjian bantuan militer senilai 38 miliar dolar AS (sekitar Rp616,2 triliun) yang ditandatangani pada 2016 masih berlaku hingga saat ini, dengan alokasi 3,8 miliar dolar AS (sekitar Rp61,6 triliun) per tahun untuk pembiayaan militer asing dan pertahanan rudal.

    Paket darurat pada tahun 2024 menambahkan miliaran dolar lagi, termasuk 14,1 miliar dolar AS (sekitar Rp228,6 triliun) yang disetujui pada Februari dan pengiriman senjata senilai 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp40,5 triliun) pada Maret.

    Penggunaan senjata tersebut di area sipil menimbulkan kekhawatiran dan kritik, terutama karena pengawasan terbatas dari Kongres terhadap transfer senjata tersebut.

    Hingga 2024, AS telah mengizinkan lebih dari 100 kesepakatan penjualan senjata untuk Israel, yang sebagian besar mendukung sistem pertahanan rudal dan mengisi kembali stok persenjataan, meskipun ada pengawasan ketat atas dampaknya terhadap penduduk sipil di Gaza. 

  • Miliarder China Ramai-ramai Pindah ke Luar Negeri karena Ketidakstabilan Ekonomi

    Miliarder China Ramai-ramai Pindah ke Luar Negeri karena Ketidakstabilan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Para miliarder di China disebut meninggalkan negara tersebut setelah pemerintah memberi peringatan terkait terkait ketidakstabilan ekonomi. Hal itu dipicu oleh meningkatnya tarif perdagangan, terutama setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

    Mengutip Euro News, Minggu (12/1/2025), banyak pengusaha kaya di China kini tengah bersiap untuk pindah ke negara lain. Berdasarkan laporan Henley & Partners, sebanyak 13.800 miliarder China telah meninggalkan negeri tirai bambu tersebut sejak 2022.

    Sebagai respons dari hal itu, Partai Komunis China meluncurkan berbagai kebijakan untuk mendorong konsumsi domestik dan investasi. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menahan penurunan nilai mata uang yuan dan menjaga stabilitas pasar saham, terutama karena ekonomi China menghadapi tekanan besar akibat krisis properti dan dampak pandemi.

    Pemerintah China juga berencana meningkatkan subsidi untuk program daur ulang kendaraan lama dan peralatan usang guna mendorong pembelian produk hemat energi.

    Hingga Juni 2024, program ini telah berhasil mengganti 6,5 juta kendaraan berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik dan hibrida. 

    Selain itu, untuk mengatasi miliarder China pindah ke luar negeri, pemerintah juga telah memberikan subsidi hingga 20% juga diberikan untuk berbagai jenis peralatan, termasuk perangkat digital seperti ponsel, serta untuk perbaikan mesin pabrik yang sudah tua.

    Wakil Menteri Kehakiman Hu Weilie mengingatkan, para pejabat lokal untuk tidak melakukan inspeksi yang berlebihan sehingga mengganggu kegiatan usaha.

    Mengutip Xinhua, aturan baru ini dirancang untuk mencegah penyalahgunaan wewenang, penyitaan aset tanpa alasan jelas, dan larangan produksi yang tidak beralasan.

    Perdana Menteri Li Qiang menyatakan, bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya memperbaiki iklim bisnis di China. 

    Kebijakan ini juga muncul setelah adanya laporan bahwa sejumlah pejabat telah menahan aset atau menghentikan operasi perusahaan karena kesulitan anggaran di tingkat pemerintah daerah.

    Namun, China belum mengeluarkan stimulus ekonomi berskala besar dan lebih memilih kebijakan yang terarah dan bertahap.

    Bank sentral China juga berkomitmen menjaga stabilitas nilai yuan dan pasar keuangan. Nilai yuan yang melemah terhadap dolar AS memberikan keuntungan bagi daya saing ekspor, tetapi menimbulkan risiko pada hubungan perdagangan dengan mitra internasional.

    Pasar saham China, setelah sempat naik pada September 2024, kembali melemah. Indeks Shanghai Composite turun ke angka sekitar 3.200 setelah sebelumnya mencapai hampir 3.700.

    Partai Komunis China semakin mempersempit ruang untuk kritik publik, termasuk dalam diskusi ekonomi. Beberapa akun media sosial milik ekonom yang mengkritik kebijakan pemerintah dilaporkan telah diblokir, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

    Think Tank Rhodium Group memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun lalu hanya mencapai 2,4% hingga 2,8%, jauh di bawah target resmi sebesar 5%.

    Faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi hingga miliarder China pindah ke luar negeri adalah tekanan anggaran, penurunan harga properti, dan stagnasi upah. Tidak ada kebijakan signifikan yang diumumkan yang diperkirakan akan membawa perubahan besar pada lapangan kerja atau gaji dalam waktu dekat.

  • Bos IMF: Trump Ancam Naikkan Tarif, Ekonomi Global Bisa Makin ‘Gonjang-ganjing’

    Bos IMF: Trump Ancam Naikkan Tarif, Ekonomi Global Bisa Makin ‘Gonjang-ganjing’

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebut ancaman tarif Presiden AS terpilih Donald Trump berdampak pada peningkatan suku bunga jangka panjang di seluruh dunia.

    Mengutip Bloomberg pada Minggu (12/1/2025), Georgieva mengatakan ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan pemerintahan yang akan datang menambah hambatan ekonomi di seluruh dunia.

    Dia juga mengatakan, hal tersebut sebenarnya sudah terlihat secara global melalui suku bunga jangka panjang yang lebih tinggi. “Hal itu terjadi bahkan ketika suku bunga jangka pendek telah turun, kombinasi yang sangat tidak biasa”, katanya.

    Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari 2024, berjanji untuk mengenakan biaya baru pada impor dari negara lawan AS seperti China serta sekutu, termasuk Kanada dan Meksiko. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa gangguan rantai pasokan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mendorong harga lebih tinggi. 

    Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas memperingatkan pada bulan Oktober bahwa tarif dan ketidakpastian perdagangan dapat mengurangi output global sekitar 0,5%.

    Minggu-minggu terakhir tahun 2024 dan hari-hari pertama tahun baru telah menyaksikan peningkatan tajam dalam imbal hasil obligasi di sebagian besar negara dan lonjakan dolar AS karena investor mempertimbangkan kemungkinan dampak kebijakan periode kedua Trump. 

    “Tidak mengherankan, mengingat besar dan pentingnya ekonomi AS, ada minat yang besar secara global terhadap arah kebijakan pemerintahan yang akan datang, khususnya pada tarif, pajak, deregulasi, dan efisiensi pemerintah,” kata Georgieva. 

    Dia melanjutkan, dampak dari kebijakan perdagangan AS akan paling akut pada negara-negara dan kawasan yang terintegrasi dengan rantai pasokan global, termasuk banyak negara dengan ekonomi menengah dan Asia sebagai suatu kawasan. 

    Georgieva menambahkan kekuatan dolar AS dapat memicu suku bunga yang lebih tinggi untuk ekonomi pasar berkembang, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

    Dia mengatakan angka-angka ekonomi AS, termasuk laporan pekerjaan yang sangat besar pada hari Jumat, menunjukkan bahwa Federal Reserve mampu menunggu lebih banyak data sebelum melakukan pemotongan lebih lanjut pada suku bunga acuannya.

    IMF telah memperingatkan sejak pandemi tentang prospek pertumbuhan ekonomi global yang biasa-biasa saja. Pada bulan Oktober, lembaga ini memperkirakan ekspansi sebesar 3,2% tahun ini, perkiraan yang akan direvisi pada tanggal 17 Januari ketika lembaga tersebut menerbitkan pembaruan Prospek Ekonomi Dunia.

    Georgieva mengisyaratkan bahwa angka keseluruhan tidak akan banyak berubah, dengan mengatakan bahwa IMF melihat “pertumbuhan global tetap stabil,” tetapi dia menunjuk pada perbedaan yang signifikan. 

    “AS melakukannya sedikit lebih baik dari yang kami harapkan sebelumnya,” katanya. Sebaliknya, Uni Eropa dinilai “agak melambat,” India “sedikit melemah,” dan China menghadapi tantangan dari tekanan deflasi dan permintaan domestik yang rendah.

  • Harga Minyak Dunia Melonjak Tembus 80 Dolar AS per Barel, Ini Pemicunya – Halaman all

    Harga Minyak Dunia Melonjak Tembus 80 Dolar AS per Barel, Ini Pemicunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak dunia di perdagangan pasar global dilaporkan naik lebih dari 3 persen, menuju  ke level tertinggi dalam tiga bulan usai Amerika Serikat (AS) memperketat sanksi ke Rusia.

    Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2025 ditutup menguat 2,84 dolar AS atau 3,7 persen ke level 79,76 dolar AS per barel, sabtu (11/1/2024).

    Lonjakan serupa juga terjadi pada jenis minyak Brent yang melesat 2,31 dolar AS atau naik 3 persen hingga dibanderol jadi 80 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober.

    Kedua kontrak ini melesat ke sesi tertingginya setelah pedagang di Eropa dan Asia mengedarkan dokumen yang tidak diverifikasi yang merinci sanksi AS terhadap Rusia.

    Sumber-sumber dalam perdagangan minyak Rusia mengatakan bahwa sanksi tersebut akan menyebabkan gangguan parah pada ekspor minyak Rusia ke pembeli Asia, terutama India dan China.

    Analis UBS Giovanni Staunovo menyebut sanksi terbaru dari AS dimaksudkan untuk memukul volume ekspor minyak Rusia dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina.

    Adapun pihak-pihak yang terkena sanksi mencakup lebih dari 200 entitas dan individu yang terlibat dalam sektor energi Rusia, termasuk dua produsen minyak terbesar Rusia, Gazprom Neft dan Surgutneftegas., pedagang minyak Rusia, penyedia layanan lapangan minyak yang berbasis di Rusia, dan pejabat energi Rusia.

    AS juga menetapkan 180 kapal pengangkut minyak sebagai “properti yang diblokir.” Banyak dari kapal-kapal tersebut adalah bagian dari “armada bayangan” Rusia yang digunakan untuk mengangkut minyak Rusia secara diam-diam ke seluruh dunia.

    Namun imbasnya setelah sanksi diterapkan harga minyak Rusia akan dibanderol jauh lebih mahal, menambah beban bagi pasar Asia yang telah menjadi konsumen minyak Rusia.

    “India dan China (sedang) berjuang keras saat ini untuk menemukan alternatif,” kata Anas Alhajji, mitra pengelola di Energy Outlook Advisors, dalam sebuah video yang diunggah ke jejaring sosial X.

    Selain sanksi Rusia, alasan harga minyak menguat karena cuaca dingin ekstrem di AS dan Eropa yang kemudian memicu lonjakan permintaan minyak dan meningkatkan konsumsi bahan bakar pemanas.

    “Kami memiliki beberapa pelanggan di Pelabuhan New York yang telah melihat peningkatan permintaan minyak pemanas,” kata Alex Hodes, analis di perusahaan pialang StoneX.

    Hal tersebut senada dengan pernyataan Biro cuaca AS yang memperkirakan wilayah tengah dan timur negara itu akan mengalami suhu di bawah rata-rata. Selain itu banyak wilayah di Eropa kemungkinan akan terus mengalami awal tahun yang lebih dingin dari biasanya.

    “Kami mengantisipasi peningkatan permintaan minyak global yang signifikan dari tahun ke tahun sebesar 1,6 juta barel per hari pada kuartal pertama tahun 2025, terutama didorong oleh permintaan minyak pemanas, minyak tanah, dan LPG,” kata analis JPMorgan dalam sebuah catatan pada hari Jumat.