Produk: dolar AS

  • Imbas Trump Bahas Kenaikan Tarif, Dolar AS Melemah

    Imbas Trump Bahas Kenaikan Tarif, Dolar AS Melemah

    Jakarta, FORTUNE – Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap hampir semua mata uang utama. Hal ini imbas adanya kabar soal anggota tim ekonomi Presiden Terpilih AS Donald Trump tengah membahas kenaikan tarif secara bertahap untuk menghindari lonjakan inflasi.

    Dilansir Bloomberg pada Selasa (14/1), Indeks Spot Dolar Bloomberg turun sebanyak 0,4 persen pada awal perdagangan Asia. Hal ini usai penasihat ekonomi Trump dikabarkan mendiskusikan pendekatan tarif secara perlahan dan stabil, dibandingkan kenaikan besar-besaran yang hanya terjadi satu kali saja.

    Langkah ini dinilai bisa memperlambat tekanan inflasi akibat tarif tersebut dan berpotensi memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve guna menurunkan suku bunga.

    Sejak 6 Januari 2025 lalu, penurunan mata uang Negeri Paman Sam kali ini yang paling besar dalam indeks dolar. Saat itu juga, menyusul berita Washington Post yang mengeklaim bahwa Trump memiliki rencana guna mengurangi rencana tarifnya.

    Namun, dia mengelak berita tersebut dalam sebuah postingan di Truth Social.

    “Pelemahan dolar bisa berlanjut, kecuali Presiden Trump membantah laporan tersebut, seperti yang dilakukannya sebagai reaksi terhadap laporan Washington Post,” tutur Ahli Strategi Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong.

    Pengaruhnya terhadap mata uang lain

    Mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru melonjak terhadap Dolar As, menunjukkan rasa lega bahwa guncangan tarif yang besar dapat dihindari. Yuan China di luar negeri yang menjadi target penjualan utama bagi para pedagang yang bertaruh pada tarif AS, juga menguat.

    Menukil Economic Times pada Selasa (14/1), Indeks dolar turun pada hari pertama di pekan ini dengan dolar Selandia Baru memimpin kenaikan di antara rekan-rekannya di mata uang Kelompok 10 (G10).

    “Ada kemungkinan pelemahan dolar AS (USD) pasca pelantikan Trump, jika tarif memang diterapkan secara bertahap dibandingkan perkiraan pasar,” kata Analis Valuta Asing di ANZ Group Holdings Ltd, Felix Ryan.

    Lanjut Felix, akan tetapi mengingat dinamika pertumbuhan global dan berdasarkan prospek suku bunga AS dan secara global, mereka tak melihat adanya kemungkinan skenario di mana USD akan kembali ke levelnya sebelum pemilu digelar.

    Untuk diketahui, nilai tukar rupiah pada Selasa (14/1) terhadap dolar AS sebesar Rp16.251 pada perdagangan pagi ini, dikutip Bloomberg, Selasa (14/1).

  • KPK Sita Uang Rp477 Miliar di Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari

    KPK Sita Uang Rp477 Miliar di Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang setara Rp477 miliar dalam kasus dugaan gratifikasi produksi batu bara dan pencucian uang mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Wdiyasari. 

    Penyitaan itu dilakukan dari total 36 rekening milik Rita dan pihak-pihak terkait lainnya, Jumat (10/1/2025). 

    “Penyitaan dilakukan karena diduga uang yang tersimpan dalam rekening tersebut diperoleh dari hasil tindak pidana terkait dengan perkara tersebut di atas,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Selasa (14/1/2025). 

    Secara terperinci, uang yang disita dari 36 rekening itu berbentuk mata uang rupiah, dolar Amerika Serikat (AS) dan dolar Singapura. 

    Uang yang kini menjadi barang bukti KPK di kasus Rita Widyasari itu berjumlah Rp350,8 miliar, US$6,28 juta (setara Rp102,3 miliar kurs jisdor BI) dan SGD 2 juta (setara Rp23,9 miliar berdasarkan kurs rupiah Rp11.922 per SGD). 

    Berdasarkan perhitungan Bisnis, total uang yang disita dari 36 rekening itu mencapai sekitar Rp477 miliar. 

    KPK menetapkan Rita sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi dan pencucian uang. Mantan bupati itu diduga menerima gratifikasi untuk setiap produksi batu bara per metric tonne. Dia juga diduga melakukan pencucian uang atas hasil tindak pidana korupsinya. 

    Lembaga antirasuah pun telah memeriksa berbagai saksi pada perkara tersebut. Beberapa di antaranya adalah Dirjen Bea Cukai Askolani dan Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata. 

    Masing-masing diperiksa ihwal ekspor komoditas batu bara dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari produksi batu bara di Kutai Kartanegara.

    Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu pernah menjelaskan, Rita diduga menerima jatah sekitar US$3,3 sampai dengan US$5 untuk per metrik ton produksi batu bara sejumlah perusahaan. 

    “Kecil sih jumlahnya, jatahnya per metrik ton antara US$3,3 sampai US$5. Ini kan kalau US$5 dikalikan Rp15.000 [kurs rupiah per dolar], cuma Rp75.000. Tapi kan dikalikan metrik ton, ribuan bahkan jutaan bertahun-tahun sampai habis kegiatan pertambangan itu. Jadi ini terus-terusan,” kata Asep kepada wartawan beberapa waktu lalu.   

    Di sisi lain KPK juga menduga ada praktik pencucian uang dari hasil korupsi Rita. Pada Mei 2024, KPK melakukan penggeledakan di Jakarta, Samarinda dan Kutai Kartanegara. 

    Sebelum menyita uang dari 36 rekening, penyidik telah lebih dulu menggeledah 9 kantor dan 19 rumah. Hasilnya, penyidik menyita 72 mobil dan 32 motor; 6 tanah dan bangunan; uang Rp6,7 miliar dalam bentuk rupiah serta setara Rp2 miliar dalam bentuk dolar AS dan lainnya; serta barang bukti dokumen elektronik.

  • Emerging Market Loyo pada Awal 2025, IHSG Bergerak Sideways

    Emerging Market Loyo pada Awal 2025, IHSG Bergerak Sideways

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan pergerakan sideways dengan kecenderungan melemah pada awal 2025. 

    Dalam 10 hari perdagangan pertama, IHSG masih terjebak dalam rentang 7.000-7.100 dengan koreksi sebesar 0,72% selama sepekan terakhir. Tren pelemahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara berkembang atau emerging market, seperti India, Thailand, dan Vietnam.

    Menurut Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina Puspitasari, pelemahan pasar saham di emerging market dipengaruhi oleh sentimen global, khususnya kebijakan politik dan moneter Amerika Serikat (AS). 

    “Ini sebenarnya bukan hanya terjadi di Indonesia. Rata-rata emerging market, seperti India, Thailand, Vietnam, kemudian juga Filipina, itu rata-rata mengalami penurunan,” kata Martha kepada Beritasatu.com di BEI Jakarta, Senin (13/1/2025). 

    India mencatat net sell yang cukup besar karena menjadi pilihan utama investor di emerging market, mengingat pertumbuhan ekonominya di atas 6%. Dengan penguatan dolar AS dan perekonomian AS yang membaik, serta kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih kecil, pasar Asia, khususnya India, juga terkena aksi jual.

    Data menunjukkan, selama sepekan terakhir, indeks NIFTY 50 India terkoreksi sebesar 676,85 bps atau 2,85%, Kospi Korea Selatan turun 0,28%, dan SSET Thailand mengalami penurunan signifikan sebesar 4,31%.

    Martha menjelaskan, pelemahan ini merupakan reaksi investor terhadap isu dan berita ekonomi, termasuk kebijakan hawkish dari The Fed dan potensi kebijakan ekonomi dari pemerintahan Donald Trump.

    Menurutnya, pasar saat ini bersikap reaktif sambil menunggu kejelasan kebijakan. Setelah ada pengumuman kebijakan, biasanya pelemahan pasar akan lebih terbatas. Kampanye Donald Trump sebelumnya sudah memberikan gambaran arah kebijakan, sehingga tidak terlalu mengejutkan.

    Meski melemah, Martha optimistis situasi pasar akan membaik pada Februari 2025. Ia memproyeksikan aksi net sell investor akan mulai mereda, meskipun mencapai net buy dalam waktu dekat masih sulit.

    “Pada Februari, data kinerja keuangan, khususnya sektor perbankan, mulai dirilis. Performa sektor perbankan selama 11 bulan terakhir masih cukup positif dan bisa menjadi katalis pergerakan IHSG dan biasanya mulai menghitung berapa dividennya. Jadi memang setelah Februari, Maret, kita lihat sentimennya cukup positif. Maret nanti sudah mulai masuk masa Ramadan, sehingga belanja akan meningkat,” kata Martha. 

    Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dalam risetnya mengatakan pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi kembali melemah di tengah derasnya aksi profit taking, khususnya pada saham big banks. IHSG diprediksi bergerak melemah dalam range 6.970-7.060.

  • Kemenperin Catat Lebih dari 12.000 Unit iPhone Series Masuk RI Lewat Bea Cukai

    Kemenperin Catat Lebih dari 12.000 Unit iPhone Series Masuk RI Lewat Bea Cukai

    JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat, sekitar 12.000 unit iPhone 16 telah masuk ke Indonesia per November 2024. Angka tersebut berdasarkan data yang tercantum dalam Centralized Equipment Identity Register (CEIR) yang merupakan sistem informasi IMEI Kemenperin.

    Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, jumlah produk ponsel pintar tersebut masuk dari dua jalur, yakni barang bawaan penumpang yang dibatasi dua unit per individu dan dilarang diperjualbelikan serta bawaan diplomat melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Digital).

    “(Berdasarkan) data di kami, jumlahnya lebih dari 12.000 sampai November 2024. Itu yang tercatat sistem CIER kami. Jadi, kami minta di sistem CIER jumlah IMEI yang diberikan kepada iPhone 16 series jumlahnya di atas 12.000 unit,” ujar Febri saat ditemui wartawan di kantor Kemenperin, Senin, 13 Januari.

    Sementara itu, data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) justru lebih kecil dibandingkan data dari Kemenperin. Adapun DJBC mencatat, sebanyak 5.448 unit iPhone 16 masuk ke Indonesia selama Januari-Oktober 2024.

    Adapun produsen iPhone 16, Apple Inc, hingga saat ini belum bisa mendapatkan perpanjangan izin edar produk lantaran belum memenuhi syarat sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35 persen sesuai ketentuan.

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, investasi awal Apple senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik AirTag tak bisa menjadi syarat terbitnya izin edar iPhone 16 di Tanah Air. Apple berkomitmen membangun pabrik AirTag di Batam.

    Harapannya, pabrik tersebut dapat memproduksi 65 persen dari kebutuhan global AirTag, yakni produk dari Apple untuk melacak keberadaan barang seperti kunci maupun dompet. Menurut Agus, AirTag merupakan aksesoris. Dia menegaskan, benda tersebut bukan bagian komponen dari produk handphone, komputer genggam dan tablet (HKT).

    Dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet, perusahaan HKT bisa mendapatkan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) jika mereka membangun pabrik komponen langsung dari ponsel.

    “Jadi, sampai sore ini Kemenperin tidak punya dasar untuk mengeluarkan sertifikasi TKDN untuk produk-produk Apple, khususnya iPhone 16,” ujar Agus dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 8 Januari.

    “Di dalam Permenperin itu jelas sekali disampaikan perhitungan nilai TKDN hanya bisa dilakukan untuk komponen atau bagian langsung dari HKT (handphone, komputer genggam dan tablet),” sambungnya.

  • Anjlok di bawah 1,02 dolar AS, titik terendah baru Euro sejak 2022

    Anjlok di bawah 1,02 dolar AS, titik terendah baru Euro sejak 2022

    Frankfurt (ANTARA) – Euro jatuh di bawah ambang batas signifikan 1,02 dolar AS pada Senin (13/1) sekaligus menandai level terendah baru sejak akhir November 2022.

    Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menetapkan nilai tukar acuan untuk euro terhadap dolar AS pada 1,0198, mencerminkan penurunan mata uang yang berkelanjutan. Para analis memperingatkan bahwa euro dapat terus melemah, berpotensi menguji level terendah yang tercatat pada 2022.

    Kekuatan dolar AS dikaitkan dengan data ketenagakerjaan yang kuat secara tak terduga di Amerika Serikat (AS), yang meningkatkan kepercayaan pada ekonomi Amerika dan meningkatkan permintaan terhadap dolar, kata para analis.

    Logo besar Euro terlihat di Frankfurt, Jerman, pada 27 Juli 2023 ini. (Xinhua/Zhang Fan)

    Goldman Sachs Group baru-baru ini merevisi prospeknya terhadap euro, memperkirakan bahwa mata uang tersebut dapat turun di bawah paritas terhadap dolar AS, dengan nilai tukar berpotensi turun menjadi 0,97 banding 1.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dolar AS Melemah Imbas Kabar Pengenaan Tarif Trump secara Bertahap

    Dolar AS Melemah Imbas Kabar Pengenaan Tarif Trump secara Bertahap

    Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang utama setelah muncul kabar bahwa tim ekonomi Donald Trump sedang mempertimbangkan kenaikan tarif secara bertahap

    Indeks Spot Dolar Bloomberg turun sebanyak 0,4% pada perdagangan awal Asia hari Selasa (14/1/2025), setelah penasihat ekonomi Trump dikabarkan sedang membahas pendekatan tarif secara pelan-pelan, alih-alih kenaikan besar satu kali. Sementara itu, pada pukul 09.56 WIB, data indeks dolar AS terpantau melemah 0,33% ke 109.6260

    Langkah tersebut dapat memperlambat tekanan inflasi dari tarif, serta berpotensi memberi lebih banyak ruang bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga.

    Kali ini adalah penurunan terbesar dalam indeks dolar sejak 6 Januari 2025, ketika dolar AS jatuh menyusul berita Washington Post yang mengklaim Trump berencana untuk mengurangi rencana tarifnya. Presiden terpilih itu membantah berita itu dalam sebuah posting di Truth Social.

    “Pelemahan dolar dapat berlanjut kecuali Presiden Trump menyangkal laporan tersebut seperti yang dilakukannya sebagai reaksi terhadap laporan oleh Washington Post,” kata ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong dikutip dari Bloomberg pada Selasa (14/1/2025).

    Mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru melonjak terhadap dolar AS, menunjukkan rasa lega bahwa guncangan tarif yang besar dapat dihindari. Yuan China yang dijual di luar negeri, target penjualan utama bagi para pedagang yang bertaruh pada tarif AS, juga menguat.

    Penurunan dolar AS menggarisbawahi peran utama tarif dalam mempengaruhi sentimen di pasar valuta asing senilai US$7,5 triliun per hari. Namun, langkah tersebut mungkin terbukti sementara.

    Sebagian besar bank Wall Street memperkirakan dolar AS akan menguat dan angka ketenagakerjaan yang meledak minggu lalu telah menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang laju potensi penurunan suku bunga. 

    “Anda tidak dapat mengejar hal ini, karena penyangkalan akan segera terjadi,” kata Win Thin, kepala strategi mata uang global di Brown Brothers Harriman & Co. di New York tentang berita utama baru-baru ini. 

    “Lihatlah melalui kebisingan dan yakinlah bahwa reli dolar akan terus berlanjut hanya dengan kinerja ekonomi AS yang lebih baik.”

  • Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat atas Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat atas Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (14/1/2025), menguat atas dolar AS.

    Berdasarkan data Bloomberg Asian Pacific Currencies, rupiah hingga pukul 09.30 WIB di pasar spot exchange menguat 17 poin atau 0,11% hingga mencapai level Rp 16.265.

    Sementara, mengikuti nilai tukar rupiah hari ini yang menguat, mata uang Asia di pasar spot exchange mayoritas menguat. Dolar Hong Kong catat kenaikan 0,03% menjadi 7,78 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Taiwan menguat 0,11% menjadi 33 dolar Taiwan per dolar AS, won Korea naik 0,30% menjadi 1,46 won per dolar AS, dan peso Filipina naik 0,25% menjadi 58 peso per dolar AS.

    Kemudian, yuan China naik tipis 0,03% menjadi 7,3 yuan per dolar AS, ringgit Malaysia menguat 0,18% menjadi 4,5 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand naik 0,06% menjadi 34,6 baht per dolar AS.

    Saat nilai tukar rupiah hari ini naik, yen Jepang melemah atas dolar AS karena turun 0,06% menjadi 157 yen per dolar AS, dolar Singapura turun 0,04% menjadi 1,37 dolar Singapura per dolar AS, dan rupe India terkoreksi 0,71% menjadi 86,5 rupee per dolar AS.

  • IHSG menguat di tengah “wait and see” pelantikan Donald Trump

    IHSG menguat di tengah “wait and see” pelantikan Donald Trump

    IHSG hari ini (14/1) diprediksi bergerak melemah dalam range 6.970 sampai 7.060

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    IHSG dibuka menguat 10,18 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.027,06. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,04 poin atau 0,00 persen ke posisi 810,93.

    “IHSG hari ini (14/1) diprediksi bergerak melemah dalam range 6.970 sampai 7.060,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar khawatir bahwa kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) memberikan dampak terhadap capital outflow dan melemahnya nilai tukar rupiah yang berkelanjutan.

    Senada dengan melemahnya IHSG, investor asing mencatatkan outflow di pasar ekuitas senilai Rp383,46 miliar.

    Selain Indonesia, sejumlah bursa di kawasan ASEAN turut tertekan akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS menjelang pelantikan Presiden Trump pada 20 Januari 2025 mendatang.

    Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan data inflasi AS yang berpotensi masih di atas target The Fed sebesar 2 persen, pasalnya, kebijakan kenaikan tarif Presiden Donald Trump dapat mengakibatkan kenaikan inflasi.

    Dari Asia, China melaporkan kenaikan surplus neraca dagang pada Desember 2024 menjadi 104,84 miliar dolar AS atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 75,31 miliar dolar AS.

    Ekspor tumbuh 10,7 persen year on year (yoy), sementara impor naik 1 persen (yoy), atau meningkat signifikan akibat produsen meningkatkan pesanan sebelum kenaikan tarif yang akan dikenakan pada masa kepemimpinan Presiden Trump.

    Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat bergerak variatif pada perdagangan Senin (13/0q), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 327,13 poin atau 0,78 persen ke level 42.267,13, indeks S&P 500 ditutup naik 3,51 poin atau 0,06 persen ke level 5.830,71, indeks Nasdaq Composite turun 112,53 poin atau 0,58 persen ke posisi 19.050,53.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 760,48 poin atau 1,94 persen ke level 38.429,39, indeks Shanghai menguat 30,00 poin atau 0,95 persen ke posisi 3.190,76, indeks Kuala Lumpur menguat 7,43 poin atau 0,47 persen ke posisi 1.593,01, dan indeks Straits Times melemah 5,43 poin atau 0,37 persen ke 3 786,30.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rupiah diperkirakan melemah seiring tren apresiasi dolar AS

    Rupiah diperkirakan melemah seiring tren apresiasi dolar AS

    pasar tenaga kerja AS masih ketat pada Desember 2024, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas arah kebijakan suku bunga The Fed

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring tren apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) karena dipicu rilis data pasar tenaga kerja AS yang menguat.

    Tercatat, data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls (NFP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 256 ribu, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 212 ribu.

    “Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat pada Desember 2024, sehingga menimbulkan kekhawatiran atas arah kebijakan suku bunga The Fed yang high for longer,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Depresiasi kurs rupiah dan kenaikan yield UST (US Treasuries) mempengaruhi yield Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 7-11 basis points (bps).

    Sepanjang hari Senin (13/1), volume perdagangan obligasi pemerintah membukukan Rp16,81 triliun, lebih tinggi dari volume perdagangan Jumat (10/1) sebesar Rp12,23 triliun.

    “Pemerintah menggelar lelang obligasi (pada Senin 13/1) untuk seri SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan target indikatif sebesar IDR10 triliun. Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS003, PBS030, PBS034, PBS039, dan PBS038,” kata dia.

    Di sisi lain, laporan terbaru dari tim ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump mengenai pendekatan moderat untuk kenaikan tarif impor memicu sentimen risk on di pasar keuangan. Namun, investor cenderung tetap berhati-hati hari ini karena mereka akan menunggu rilis data Consumer Price Index (CPI) AS Desember 2024 pada Rabu (15/1).

    Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 18 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.283 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Emas Antam Hari Ini Turun karena Penguatan Dolar AS

    Harga Emas Antam Hari Ini Turun karena Penguatan Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam hari ini turun dari level tertinggi pada awal perdagangan Selasa (14/1/2025).

    Melansir Logam Mulia, harga emas Antam hari ini turun Rp 8.000 menjadi Rp 1,560 juta per gram. Sementara, harga buyback pada Selasa (14/1/2025) ikut turun Rp 8.000 menjadi Rp 1,406 juta per gram.

    Potongan pajak pembelian harga emas Antam sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.

    Transaksi harga jual pembelian emas Antam dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% untuk pemegang NPWP dan 3% untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

    Berikut harga emas Antam pada Selasa pagi hari ini:

    – Harga emas 0,5 gram: Rp 830.000.
    – Harga emas 1 gram: Rp 1.560.000.
    – Harga emas 2 gram: Rp 3.064.000.
    – Harga emas 3 gram: Rp 4.576.000.
    – Harga emas 5 gram: Rp 7.604.000.
    – Harga emas 10 gram: Rp 15.130.000.
    – Harga emas 25 gram: Rp 37.662.500.
    – Harga emas 50 gram: Rp 75.205.000.
    – Harga emas 100 gram: Rp 150.290.000.
    – Harga emas 250 gram: Rp 375.337.000.
    – Harga emas 500 gram: Rp 750.375.000.
    – Harga emas 1.000 gram: Rp 1.500.600.000.

    Harga emas batangan Antam hari ini yang melemah terjadi setelah harga emas dunia di pasar spot yang turun mencapai 1,1% menjadi US$ 2.658.84 per ons pada perdagangan, Senin (13/1/2025) karena penguatan dolar AS dan data ketenagakerjaan yang solid.