Produk: dolar AS

  • Menperin: Program HGBT Bisa Mudahkan Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    Menperin: Program HGBT Bisa Mudahkan Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri membawa dampak positif untuk kinerja manufaktur Indonesia sejak diterapkan pada tahun 2020.

    Selama periode penerapan program di tahun 2020-2023, dampak positif HGBT terhadap sektor industri tercatat sebesar Rp 247,26 triliun.

    Nilai tersebut meliputi peningkatan ekspor sebesar Rp 127,84 triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp 23,3 triliun dan penurunan subsidi pupuk sebesar Rp 4,94 triliun.

    Di awal tahun 2025, pemerintah sudah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan penerapan HGBT sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kebijakan HGBT yang diberikan kepada industri juga memberi nilai tambah sebesar enam kali lipat,” tutur Agus Gumiwang di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

    Untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sektor manufaktur ditargetkan berkontribusi sebesar 21,9 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2025-2029.

    Berkaca pada kinerja sektor industri pengolahan nonmigas, di triwulan tiga 2024, sektor ini masih menjadi kontributor utama dalam PDB Indonesia, dengan kontribusi sebesar 17,18 persen dan pertumbuhan sebesar 4,84 persen.

    Kemudian, nilai ekspornya pada tahun 2024 mencapai 196,55 miliar dolar AS atau 74,25 persen dari total ekspor nasional.

    Investasi yang diserap di sektor industri nonmigas tercatat sebesar Rp 515,7 triliun, setara dengan 40,9 persen dari total investasi nasional. Sedangkan serapan tenaga kerjanya mencapai 20,01 juta orang pada tahun 2024.

    “Sektor industri pengolahan nonmigas berkontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian kita, sehingga kita perlu terus memperkuat dan memastikan pertumbuhannya. Perlu dukungan maksimal untuk mengoptimalkan kinerjanya, salah satunya melalui keberlanjutan penerapan HGBT,” jelas Menperin.

    Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024 tentang Pengguna Gas Bumi tertentu dan Harga Gas Bumi tertentu di Bidang Industri, terdapat tujuh sektor industri penerima HGBT, meliputi industri pupuk (4 perusahaan), industri petrokimia (56 perusahaan), industri oleokimia (10 perusahaan), industri baja (67 perusahaan), industri keramik (69 perusahaan), industri kaca (18 perusahaan) dan industri sarung tangan karet (4 perusahaan), sehingga terdapat 228 perusahaan penerima HGBT dengan kuota 890,24 BBTUD.

    “Realisasi penyerapan gas bumi di tahun 2023 mencapai 80,10 persen. Rendahnya serapan gas oleh industri pengguna disebabkan oleh penerapan surcharge oleh pemasok dan kuota gas yang dikenai HGBT. Setelah kuota habis, harga gas naik menjadi harga pasar. Hal ini menjadikan industri mengurangi serapan HGBT-nya,” ungkap Agus.

    Perusahaan industri yang memperoleh fasilitas HGBT sangat terbantu dalam menjalankan usahanya. Manfaat HGBT dirasakan oleh kelompok industri keramik, yang mampu meningkatkan produksinya dan menduduki peringkat ke empat produsen terbesar keramik dunia di tahun 2024, naik pesat dari peringkat ke delapan di tahun 2019.

    Tercatat, dari tahun 2020-2024, penerimaan negara melalui pajak naik 49 persen, dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,6 triliun.

  • Nilai Tukar Rupiah Tetap Stabil dan Berpotensi Menguat

    Nilai Tukar Rupiah Tetap Stabil dan Berpotensi Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap stabil dan berpotensi mengalami penguatan.

    “Kami memperkirakan ruang bagi nilai tukar untuk tetap stabil. Kami akan terus menjaga stabilitas ini. Secara fundamental, terdapat peluang bagi rupiah untuk stabil, bahkan cenderung menguat,” ungkap Perry dikutip dari Antara, Sabtu (25/1/2025).

    Perry menambahkan, bahwa stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan global. Langkah intervensi di pasar valuta asing, baik melalui transaksi spot, domestic non-delivery forward, maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder, menjadi strategi utama.

    Beberapa faktor yang mendukung stabilitas rupiah antara lain tingkat inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

    “Selain itu, arus masuk dana asing juga meningkat pada triwulan IV 2024, dengan aliran ke SBN sebesar Rp 1,6 triliun dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 4 triliun. Hal ini turut memperkuat nilai tukar,” jelas Perry.

    Dari perspektif fundamental, kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) diharapkan dapat meningkatkan pasokan dolar AS. Namun, Perry mengingatkan pentingnya mencermati dinamika global yang terus berkembang.

    Pada Januari 2025, indeks dolar AS sempat mencapai level 109 sebelum turun ke kisaran 108 dalam dua hari terakhir. BI juga terus memantau kebijakan pemerintah Amerika Serikat dan arah suku bunga Federal Funds Rate (FFR) yang memengaruhi pergerakan indeks dolar AS.

    “Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” tutup Perry.

  • Raffi Ahmad Dkk Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di Amerika

    Raffi Ahmad Dkk Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjadi influencer di media sosial mendatangkan pundi-pundi cuan dan popularitas. Tak heran banyak orang yang kini bercita-cita ingin menjadi seorang influencer seperti YouTuber Mr. Beast, hingga TikToker Charli D’Amelio. Di Indonesia, salah satu nama pesohor media sosial adalah Raffi Ahmad.

    Namun, ternyata gemerlap dunia kreator konten tak seindah yang terlihat di layar smartphone Anda. Industri tersebut sudah makin sesak dan memunculkan persaingan sengit untuk mendapat cuan.

    Platform pun dilaporkan tak seroyal dulu memberikan komisi ke para kreator konten. Para brand kawakan juga lebih pilih-pilih untuk bekerja sama dengan influencer.

    Setidaknya begitu menurut laporan The Wall Street Journal. Salah satu contohnya adalah Clint Brantley yang merupakan kreator konten full-time sejak tiga tahun lalu.

    Brantley membagikan konten ke TikTok, YouTube, dan Twitch. Kebanyakan kontennya seputar tren yang berkaitan dengan game mobile Fortnite.

    Meski memiliki lebih dari 400.000 follower dengan rata-rata view pada kontennya lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau Rp 950 jutaan.

    Pria berusia 29 tahun itu tak siap berkomitmen untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya, dikutip dari The Wall Street Journal, dikutip Sabtu (25/1/2025).

    The Wall Street Journal menuliskan bahwa meraih penghasilan yang layak dan dapat diandalkan sebagai kreator konten adalah hal yang sulit, dan akan makin sulit.

    Platform makin lama makin kecil membagikan uang untuk postingan populer. Di sisi lain, para brand lebih spesifik memilih kesepakatan dengan influencer.

    Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS pada 2025 mendatang. Banyak kreator konten yang waswas apakah masih bisa meraup penghasilan dari media sosial jika salah satu channel sumber uangnya dihapus.

    Industri Influencer Makin Sesak
    Menurut laporan Goldman Sachs pada 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia mem-posting konten yang menghibur dan mengedukasi di media sosial. Sekitar 50 juta orang mengumpulkan uang dari sana.

    Bank investasi tersebut memperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2028.

    Hal ini berkontribusi pada penambahan jumlah pencari nafkah, meski Departemen Tenaga Kerja tidak melacak gaji para influencer.

    Secara rata-rata, kreator konten butuh waktu bulanan bahkan tahunan untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama brand, hingga link affiliate. Namun, makin banyak yang mencari rezeki dari industri ini, makin kecil pula ‘kue’ yang harus dibagi-bagi.

    Menurut NeoReach, pada tahun lalu 48% influencer mengumpulkan kurang dari US$ 15.000 atau Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau Rp 1,6 miliar.

    Ketimpangan pemasukan influencer ini ditentukan beberapa faktor. Misalnya apakah influencer bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang dibagikan, hingga durasi mereka berkarir sebagai influencer.

    Beberapa orang yang terkenal saat pandemi Covid-19 dan fokus pada topik yang populer seperti fesyen, investasi, dan hack gaya hidup, mengaku sangat terbantu karena momentumnya pas.

    Namun, di balik itu semua, kreator konten mengaku pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan mengambil momentum yang tepat.

    Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan konten, memproduksi, hingga melalui proses edit untuk diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan para fans untuk menjaga popularitas.

    “Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang,” kata analis Emarketer, Jasmine Enberg.

    “Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan tak jadi besar dalam waktu singkat,” kata analis tersebut.

    Terlebih lagi, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Merak tak mendapatkan jaminan kesehatan, uang pensiun, serta bonus tahunan.

    Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang kian sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

    Penghasilan dari Platform Makin Kecil
    Pada 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator hingga US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memungkinkan kreator menghimpun uang sekitar US$ 100-10.000 per bulan dengan program pendanaan sementara.

    Lalu, Instagram Reels memberikan penghargaan ke kreator dalam jumlah yang fluktuatif. Bonus besar itu menjadi taktik agar makin banyak orang membuat konten di platform mereka.

    Namun, kini platform mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk kreator konten. Ketentuan untuk penghasilan TikToker kini diperbanyak. Setidaknya harus memiliki 10.000 follower dengan view minimum 100.000 dalam sebulan.

    Instagram juga tengah menguji coba program ‘invitation-only’ yang memberikan penghargaan uang bagi kreator yang membagikan Reels dan foto.

    YouTube memperkenalkan program pembagian uang iklan pada tahun lalu untuk kreator Shorts yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari. Mereka akan diberikan pembagian pendapatan iklan 45% untuk konten yang mereka bagikan.

    Makin lama, TikToker mengaku makin susah cari duit. Salah satunya Ben-Hyun yang mengatakan pada Maret lalu mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun, kini pendapatannya kian menurun meski followernya bertambah banyak hingga 2,9 juta.

    Ben-Hyun mengaku kini hanya mendapat US$ 120 untuk video yang menghimpun 10 juta view. Hal ini menunjukkan, meski influencer memiliki audiens banyak, tetap sulit untuk memonetisasinya jika hanya berharap pada pendapatan dari platform.

    Danisha Carter juga membagikan keresahan serupa. Ia mengatakan TikTok-nya memiliki 1,9 juta pengikut.

    Menurutnya, para konten kreator berhasil membuat audiens ‘ketagihan’ di platform online dan mendatangkan pendapatan miliaran dolar AS ke TikTok dkk.

    Namun, bayaran untuk influencer tak setimpal. Ia mengaku mendapatkan pendapatan dari TikTok dengan total US$ 12.000. Untuk menambah pendapatan, ia memutuskan membuat merchandise dan mampu menghasilkan uang US$ 5.000 pada tahun lalu.

    “Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang sesuai dengan pendapatan yang diraih aplikasi,” kata Carter.

    “Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, dan kebijakannya harus konsisten,” ia menyarankan.

    (fsd/fsd)

  • Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi, Ini Rincian Harganya! – Page 3

    Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi, Ini Rincian Harganya! – Page 3

    Sebelumnya, harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Jumat, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang dicetak pada Oktober 2024. kenaikan harga emas ini terjadi karena melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) Setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga acuan.

    Harga emas menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut.

    Mengutip CNBC, Sabtu (25/1/2025), harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2.773,02 per ons. Harga emas telah naik 2,9% sepanjang pekan ini. Harga emas spot hanya berjarak USD 5,63 dari rekor tertinggi di USD 2.790,15 per ons yang dicapai pada tanggal 31 Oktober 2024.

    Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 2.779,7 per ons.

    “Salah satu faktor yang tampaknya menjadi pendorong kenaikan harga emas dunia adalah penurunan dolar AS. Beberapa faktor terbesar yang mendorongnya terkait dengan pembicaraan (Presiden Trump) tentang tarif,” kata analis komoditas TD Securities Bart Melek.

    ″(Trump) berisiko menaikkan tarif dan saya pikir pasar emas mungkin merasakan inflasi yang lebih tinggi dan mungkin bank sentral yang lebih akomodatif.” tambah dia.

    Dalam iklim ketidakpastian ini, emas dengan imbal hasil nol terus menjadi pilihan investasi sebagai instrumen lindung nilai yang andal terhadap inflasi dan ketidakstabilan. Sementara itu, emas juga tetap sangat menarik di tengah suku bunga rendah.

  • Menlu AS Hubungi Vietnam, Bahas Defisit Perdagangan hingga China

    Menlu AS Hubungi Vietnam, Bahas Defisit Perdagangan hingga China

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri AS yang baru, Marco Rubio, mendesak Vietnam untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara.

    Hal tersebut diungkapkan Rubio dalam panggilan telepon pada Jumat (24/1/2025) waktu setempat dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son. Selain membahas masalah perdagangan, keduanya juga membicarakan kekhawatiran bersama tentang China.

    Sesi panggilan itu merupakan yang pertama antara dua diplomat tinggi di bawah pemerintahan baru Presiden AS Donald Trump.

    Dalam pernyataan resmi Departemen Luar Negeri yang dilansir dari Reuters (25/1/2025), pada panggilan telepon tersebut, keduanya memuji peringatan 30 tahun hubungan AS-Vietnam dan kemajuan yang dicapai di bawah Kemitraan Strategis Komprehensif yang disepakati kedua negara pada tahun 2023.

    “Menteri Luar Negeri AS juga membahas berbagai masalah regional, termasuk perilaku agresif Tiongkok di Laut Cina Selatan,” katanya.

    Sambil memuji kerja sama ekonomi kedua negara, Rubio mendorong Vietnam untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, katanya.

    Data yang dirilis AS pada bulan ini mencatat, defisit perdagangan AS dengan Vietnam melampaui US$110 miliar pada periode Januari-November 2024. Defisit tersebut seiring dengan meningkatnya ekspor dari pusat industri Asia Tenggara di tengah rekor jatuhnya mata uangnya terhadap dolar AS.

    Meskipun Vietnam telah menjadi mitra keamanan AS yang penting, kesenjangan perdagangan yang besar dipandang oleh para analis sebagai risiko besar bagi negara yang bergantung pada ekspor tersebut di tengah ancaman tarif menyeluruh dari Trump terhadap impor AS.

    Data AS bulan ini menunjukkan kenaikan hampir 18% dalam defisit AS dengan Vietnam dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menegaskan bahwa negara yang dipimpin Komunis tersebut memiliki surplus komersial tertinggi keempat dengan Amerika Serikat, hanya diungguli oleh China, Uni Eropa, dan Meksiko.

    Trump mengakhiri masa jabatan pertamanya di Gedung Putih dengan pernyataan Departemen Keuangan tentang Vietnam dan Swiss sebagai manipulator mata uang atas intervensi pasar mereka untuk melemahkan nilai mata uang mereka.

    Vietnam, yang menganggap AS sebagai pasar terbesarnya, merupakan rumah bagi operasi industri besar yang berfokus pada ekspor dari perusahaan multinasional AS seperti Apple, Google, Nike, dan Intel.

  • Trump Effect Dorong Harga Emas Dunia Naik hingga Nyaris Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

    Trump Effect Dorong Harga Emas Dunia Naik hingga Nyaris Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia kembali kembali naik pada perdagangan Jumat (24/1/2025). Bahkan, harga emas nyaris menembus harta tertinggi sepanjang masa, yang tercatat pada Oktober 2024 mencapai US$ 2.790 per ons.

    Melansir Reuters, Sabtu (25/1/2025), Harga emas spot meningkat sebesar 0,7% ke level US$ 2.772,79 per ons. Sepanjang minggu ini, emas mencatatkan kenaikan 2,7%, hanya selisih US$ 17,3 dari rekor tertinggi US$ 2.790,15 yang tercapai pada 31 Oktober 2024.

    Sementara saat harga emas dunia naik, kontrak berjangka emas AS naik 0,5% dan ditutup di angka US$ 2.778,90 per ons.

    Kepala Strategi Komoditas di TD Securities mengatakan, pelemahan dolar AS menjadi salah satu faktor utama harga emas naik. Selain itu, pernyataan Trump mengenai tarif juga memberikan dampak signifikan. 

    “Trump berpotensi mendorong kenaikan harga dan pasar emas melihat kemungkinan inflasi yang lebih tinggi serta kebijakan bank sentral yang lebih akomodatif,” ujarnya.

    Dalam situasi penuh ketidakpastian seperti ini, emas tetap menjadi aset lindung nilai yang andal terhadap inflasi dan gejolak pasar.

    Harga emas dunia yang terus mengalami kenaikan menjadi daya tarik bagi masyarakat, terutama di tengah kebijakan suku bunga yang rendah.

  • Harga Emas Siap Cetak Rekor Tertinggi, Nyesel Kemarin Tak Beli? – Page 3

    Harga Emas Siap Cetak Rekor Tertinggi, Nyesel Kemarin Tak Beli? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Jumat, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang dicetak pada Oktober 2024. kenaikan harga emas ini terjadi karena melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) Setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga acuan.

    Harga emas menuju kenaikan minggu keempat berturut-turut.

    Mengutip CNBC, Sabtu (25/1/2025), harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 2.773,02 per ons. Harga emas telah naik 2,9% sepanjang pekan ini. Harga emas spot hanya berjarak USD 5,63 dari rekor tertinggi di USD 2.790,15 per ons yang dicapai pada tanggal 31 Oktober 2024.

    Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 2.779,7 per ons.

    “Salah satu faktor yang tampaknya menjadi pendorong kenaikan harga emas dunia adalah penurunan dolar AS. Beberapa faktor terbesar yang mendorongnya terkait dengan pembicaraan (Presiden Trump) tentang tarif,” kata analis komoditas TD Securities Bart Melek.

    ″(Trump) berisiko menaikkan tarif dan saya pikir pasar emas mungkin merasakan inflasi yang lebih tinggi dan mungkin bank sentral yang lebih akomodatif.” tambah dia.

    Dalam iklim ketidakpastian ini, emas dengan imbal hasil nol terus menjadi pilihan investasi sebagai instrumen lindung nilai yang andal terhadap inflasi dan ketidakstabilan. Sementara itu, emas juga tetap sangat menarik di tengah suku bunga rendah.

    Pidato Trump

    Pada Forum Ekonomi Dunia pada hari Kamis, Donald Trump menyerukan penurunan suku bunga segera. Dolar AS mencapai titik terendah dalam lebih dari satu bulan, membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang di luar dolar AS.

    “Fokus sekarang telah bergeser ke 1 Februari dalam hal pengumuman tarif atau kebijakan perdagangan, dengan lebih sedikit fokus pada pertemuan Fed 29 Januari,” tulis analis Standard Chartered dalam sebuah catatan.

    Trump mengatakan tarif pada Meksiko, Kanada, Tiongkok, dan Uni Eropa dapat diumumkan pada 1 Februari 2025.

    Para pedagang memperkirakan Fed tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan minggu depan.

     

  • Rupiah menguat 112 poin jadi Rp16.172 per dolar AS

    Rupiah menguat 112 poin jadi Rp16.172 per dolar AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat 112 poin jadi Rp16.172 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 17:23 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan Jumat menguat hingga 112 poin atau 0,69 persen menjadi Rp16.172 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.284 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat juga menguat menguat ke level Rp16.200 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.276 per dolar AS.

    “Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada hari Kamis (23/1) di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) Davos, Swiss, mengatakan bahwa ia akan menuntut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan pemimpin de facto-nya, Arab Saudi, untuk menurunkan biaya minyak mentah dan mendesak bank-bank sentral global untuk menurunkan suku bunga,” ucap Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Selanjutnya, Trump juga telah mengumumkan keadaan energi nasional pada Senin (20/1) dengan mencabut pembatasan lingkungan pada infrastruktur energi sebagai bagian dari rencana besar-besaran untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas dalam negeri.

    Presiden AS turut berjanji memberikan tarif impor sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, serta mempertimbangkan penerapan tarif kepada China 10 persen.

    Dolar AS juga melemah karena data klaim pengangguran AS mencapai 223 ribu, lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 220 ribu.

    “Klaim pengangguran tinggi bisa juga disebabkan oleh kebakaran di LA (Los Angeles) beberapa waktu lalu,” kata Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong

    Berbagai faktor tersebut memberikan sentimen positif terhadap penguatan kurs rupiah pada hari ini.

    “Saat perhatian beralih ke jadwal (mungkin) bulan Februari untuk tarif baru yang ditetapkan oleh Trump, kehati-hatian kemungkinan akan tetap ada di pasar karena setiap pembatasan perdagangan baru akan membawa implikasi negatif bagi pertumbuhan global, yang berpotensi mengangkat dolar kembali digdaya,” ungkap Ibrahim.

    Sumber : Antara

  • RI perkuat ekonomi usai Trump tolak kesepakatan pajak global

    RI perkuat ekonomi usai Trump tolak kesepakatan pajak global

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah bakal memperkuat resiliensi perekonomian domestik usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak kesepakatan Solusi Dua Pilar Pajak Global.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia akan menghormati langkah yang akan diambil AS dengan presiden terpilihnya. Namun, mengingat AS adalah negara yang memiliki pengaruh besar maka dampaknya bisa merembet ke seluruh dunia.

    “Mengenai masalah pajak atau tarif, kami akan melihat bagaimana Presiden Trump akan memberlakukan berbagai kebijakan yang telah dijanjikan. Kemudian, kami terus memperbaiki dan memperkuat resiliensi dari perekonomian kita,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat.

    Kementerian Keuangan akan berkoordinasi erat dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memastikan kestabilan sistem keuangan dalam negeri.

    Lebih dari itu, pemerintah dan otoritas terkait juga akan mendorong kebijakan yang mencapai tujuan ekonomi, seperti mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, serta mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Republik Indonesia.

    Salah satu kesepakatan pajak global yaitu terkait dengan penerapan pajak minimum global atau global minimum tax (GMT).

    Wajib pajak badan yang merupakan bagian dari grup perusahaan multinasional dengan omzet konsolidasi global sedikitnya 750 juta Euro akan dikenakan pajak minimum global dengan tarif 15 persen.

    Saat ini, terdapat lebih dari 40 negara yang telah mengimplementasikan ketentuan tersebut, dengan mayoritas negara menerapkan pada tahun 2025.

    Indonesia turut menerapkan kesepakatan pajak minimum global pada tahun pajak 2025, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2024 yang diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 31 Desember 2024.

    Adapun secara umum, arah kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump berpengaruh pada ketidakpastian pasar keuangan global. Kuatnya ekonomi AS dengan pasar tenaga kerja yang membaik, serta dampak kebijakan tarif menahan proses disinflasi di AS yang meningkatkan ketidakpastian terhadap ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

    Kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun panjang. Bersamaan dengan ketegangan politik global yang meningkat, preferensi investor makin besar terhadap aset keuangan AS. Indeks mata uang dolar AS (DXY) masih berada dalam tren meningkat yang semakin menambah tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia.

    Untuk 2025, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 stagnan sebesar 3,3 persen yoy.

    Di sisi lain, kebijakan Presiden Trump yang diumumkan pasca pelantikan dipandang lebih moderat dibandingkan yang diprakirakan sebelumnya oleh pasar.

    Pemerintah akan terus memantau perkembangan dinamika tersebut ke depannya.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank UOB prediksi BI rate turun 2-3 kali sepanjang tahun ini

    Bank UOB prediksi BI rate turun 2-3 kali sepanjang tahun ini

    Tahun ini kami memprediksi BI rate untuk rupiah turun sekitar 2-3 kali, yang pertama sudah terjadi ya di Januari ini

    Jakarta (ANTARA) – Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret menyampaikan bahwa pihaknya memproyeksikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate akan mengalami penurunan sebanyak 2 hingga 3 kali pada 2025.

    “Tahun ini kami memprediksi BI rate untuk rupiah turun sekitar 2-3 kali, yang pertama sudah terjadi ya di Januari ini,” kata Vera Margaret di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa penurunan BI rate tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi dan pasar domestik, sehingga pelaku usaha dapat terus mengembangkan usaha mereka.

    Meskipun begitu, ia menuturkan bahwa kondisi moneter Amerika Serikat dan keputusan bank sentralnya, The Fed, untuk menurunkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate/FFR, sejak September 2024 telah memberikan tekanan terhadap rupiah akibat adanya aliran modal keluar (capital outflow).

    Vera menuturkan bahwa pihaknya memproyeksikan rupiah akan terus tertekan sepanjang tahun ini akibat ekspektasi pasar terhadap The Fed, walaupun penurunan FFR cenderung melambat.

    Ia menyatakan bahwa pihaknya memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp16.500 pada akhir 2025, setelah mengalami tekanan terbesar pada kuartal III 2025 yang mengakibatkan kurs rupiah terhadap dolar AS meningkat hingga ke level Rp16.800.

    “Tapi, tidak hanya rupiah yang melemah, hampir semua mata uang juga melemah terhadap dolar AS,” ujarnya.

    Vera pun mengingatkan para pelaku usaha dan masyarakat untuk memitigasi dampak pelemahan nilai rupiah tersebut, karena ketika rupiah melemah, maka harga komoditas cenderung meningkat.

    “Jadi, ketika rupiah melemah, harga barang-barang yang masuk ke Indonesia cenderung mahal,” ucapnya.

    Kenaikan harga komoditas tersebut juga diprediksi oleh tim ekonom UOB akan berdampak pada kenaikan tingkat inflasi domestik yang diperkirakan mencapai 2,5 persen.

    Angka tersebut meningkat dibandingkan proyeksi tahun lalu, salah satunya International Monetary Fund (IMF) yang memprediksi tingkat inflasi Indonesia sebesar 2,3 persen pada 2024.

    “Karena tren yang kami lihat saat ini dan kami lihat kondisi pangan juga terus naik, justru kami melihat akan ada kenaikan (tingkat inflasi) sedikit dibanding tahun sebelumnya (2024) dari 2,3 persen ke 2,5 persen,” imbuh Vera.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.

    Ia mengatakan bahwa dalam menentukan respons penyesuaian BI-Rate, pihaknya akan mempertimbangkan realisasi tingkat inflasi dibandingkan dengan target pemerintah sebesar 2,5 plus minus 1 persen.

    “Yang kedua, bagaimana kita melihat tujuan bersama, (yaitu) mendorong pertumbuhan supaya 5,2 persen tahun ini bisa dicapai,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2025 di Jakarta, Jumat.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025