Produk: dolar AS

  • Tarif Impor Tinggi Donald Trump Rugikan Industri Otomotif dan Elektronik, Kanada Paling Terpukul – Halaman all

    Tarif Impor Tinggi Donald Trump Rugikan Industri Otomotif dan Elektronik, Kanada Paling Terpukul – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Sektor Otomotif hingga industri elektronik diprediksi akan langsung terdampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif impor tinggi terhadap produk-produk impor dari China, Kanada dan Meksiko.

    Aturan tersebut diberlakukan Donald Trump mulai Selasa, 4 Februari 2025.

    Menurut laporan France24, AS merupakan negara tujuan utama ekspor produk-produk Kanada di mana sebanyak 80 persen total ekspor barang Kanada diserap AS dengan nilai mencapai 410 miliar dolar AS

    Jika kebijakan pajak diberlakukan, pungutan tersebut akan sangat memukul industri kendaraan dan energi Kanada.

    Ini mengingat industri tersebut mewakili lebih dari 40 persen ekspor Kanada ke Amerika Serikat.

    Pukulan juga akan dirasakan sektor otomotif di Ontario  yang menghadapi tantangan khusus dikarenakan berbagai part melintasi perbatasan beberapa kali sebelum berakhir dalam produk jadi.

    AS juga mengimpor bahan bangunan dari Kanada, yang berarti tarif impor dapat menaikkan biaya perumahan.

    Ekspor dari Meksiko ke AS mewakili 84 persen barang yang dijualnya ke seluruh dunia tahun lalu yang bernilai lebih dari 510 miliar dolar AS.

    Industri otomotif yang dimaksud mencakup kendaraan dan suku cadang, serta sektor elektronik dan mesin.

    Sektor-sektor ini kemungkinan akan mengalami dampak terbesar dari pemberlakuan tarif impor baru ini di AS.

    Efek serupa juga akan dirasakan AS, dengan tarif baru ini harga kendaraan di AS diperkirakan naik hingga 3.000 dolar AS per unit, disusul kenaikan harga bensin di Midwest yang melonjak 50 sen per galon akibat kenaikan biaya impor minyak.

    Kebijakan tarif 25 persen terbaru juga akan mempengaruhi sektor-sektor seperti makanan.

    Ini karena Meksiko memasok 63 persen impor sayuran AS dan hampir setengah dari impor buah dan kacang AS di 2023.

    “Tarif-tarif tersebut mengirimkan pesan yang jelas, memperkuat sikap America First dari Trump sembari menggunakan perdagangan sebagai alat geopolitik,” ujar kepala ekonom EY Gregory Daco, dikutip dari AFP.

    Dibandingkan Kanada dan Meksiko, Tiongkok diperkirakan akan mengalami dampak yang lebih kecil. Menurut laporan CFR yang ditulis oleh O’Neil dan Huesa, perdagangan hanya menyumbang 37 persen dari PDB Tiongkok.

    Efek ini diterima Tiongkok lantaran negeri tirai bambu tersebut telah mengurangi ketergantungannya pada ekspor dan lebih fokus pada produksi dalam negeri serta perdagangan dengan mitra lain seperti Uni Eropa dan Asia Tenggara.

    Trump mengerek naik tarif impor menjadi 25 persen untuk produk impor dari Kanada dan Meksiko yang masuk ke AS. Sedangkan barang impor dari China dikenakan bea masuk 10 persen.

    Trump berdalih kebijakan tersebut sebagai alat tawar-menawar dan metode untuk melakukan perubahan kebijakan luar negeri, khususnya masalah imigrasi dan perdagangan narkoba.

    Namun imbas diberlakukannya kebijakan tarif impor akan menimbulkan “kontraksi” bagi banyak bisnis, mulai dari otomotif hingga elektronik.

    Laporan Reporter: Namira Yunia

     

  • Sempat Heboh di Level Rp 8.000-an, Begini Ramalan Dolar AS Pekan Depan

    Sempat Heboh di Level Rp 8.000-an, Begini Ramalan Dolar AS Pekan Depan

    Jakarta

    Indeks nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat ke level Rp 8.000-an pada Sabtu (1/2/2025) kemarin. Naas, penguatan rupiah terhadap dolar AS pada Google Search terjadi akibat kesalahan yang mempengaruhi informasi nilai tukar rupiah.

    Diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terhadap di situs pencarian Google pada Sabtu (1/2/2025) tiba-tiba anjlok ke Rp 8.170,65. Dalam keterangan pencarian Google, nilai tukar Dolar serendah ini merupakan data pada 1 Februari 2009.

    Sementara pekan depan, Senin (3/2/2025), dolar AS diramal akan kembali menekan rupiah. Hal itu terjadi seiring ketetapan Presiden AS, Donald Trump, menetapkan kenaikan tarif impor pada produk-produk Kanada, Meksiko, dan China.

    Adapun Trump pada hari Sabtu (1/2/2025) lalu menandatangani perintah kenaikan tarif sebesar 25% pada impor produk asal Kanada dan Meksiko dan 10% pada barang-barang dari China mulai Selasa mendatang, dengan risiko memicu perang dagang baru, memperlambat pertumbuhan ekonomi global, dan memicu kembali peningkatan inflasi.

    “Untuk pekan depan, oleh pengenaan tarif pada Meksiko, Kanada dan China, dolar AS diperkirakan akan kembali menguat dan menekan rupiah dan diperkirakan akan berkisar Rp 16.250 hingga Rp 16.400,” kata Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, kepada detikcom, Minggu (2/2/2025).

    Sama halnya mata uang negara lain, kata Lukman, rupiah masih akan tertekan dengan kekuatan dolar AS. Pasalnya, data ekonomi AS masih terpantau perkasa seiring dengan turunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed.

    Lukman juga menilai, revisi Peraturan Pemerintah (PP) Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) 100% dalam kurun waktu setahun dapat menopang stabilitas rupiah. Selain itu, ia menilai kebijakan tersebut dapat menghindari volatilitas.

    “Tentunya, kebijakan tarif Trump yang dikhawatirkan akan memicu perang dagang global masih akan menjadi faktor yang paling kuat. Namun untunglah, revisi PP DHE 100% 1 Tahun akan sedikit banyak bisa menahan pelemahan rupiah yang tajam dan cepat, paling tidak bisa menghindari volatilitas,” tutupnya.

    Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal mengatakan, dampak kebijakan Trump akan berimbas pada nilai tukar pada prospek jangka panjang, kala inflasi meningkat dan investasi asing kembali ke AS.

    “Kelihatan mungkin tidak sekarang tapi harus di antisipasi di waktu-waktu yang tidak dalam waktu yang sangat dekat, maksud saya mungkin persisnya di semester kedua (2025),” kata Faisal kepada detikcom.

    Ia mengatakan, penguatan dolar AS terhadap mata uang Garuda terjadi imbas kebijakan Trump yang berusaha menarik investasi ke AS. Di samping itu, kenaikan tarif impor terhadap tiga negara mitra utama dagang AS juga akan menekan rupiah jangka panjang.

    Pada titik tertentu, sikap Trump ini akan memicu naiknya angka inflasi dan suku bunga acuan the Fed. “Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap capital flow ke Amerika yang artinya penguatan dolar dan pelemahan mata uang di negara-negara lain, termasuk diantaranya Indonesia,” jelasnya.

    Namun begitu, Faisal meyakini Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan langkah untuk menjaga stabilitas rupiah. Menurutnya, BI saat ini juga mencatat cadangan devisa yang meningkat di akhir tahun 2024.

    Diketahui, BI melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2024 mencapai US$ 155,7 miliar. Angka tersebut meningkat dari US$ 150,2 miliar pada akhir November 2024.

    “Untuk saat sekarang, dari kondisi amunisi di Indonesia sendiri, Bank Indonesia juga dari foreign exchange reserves-nya, cadangan devisa ini juga akan meningkatkan 150 billion US Dollar. Jadi artinya ada amunisi untuk kemudian melakukan stabilisasi rupiah mestinya,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Kesalahan Kurs Nilai Tukar Rupiah di Google Timbulkan Dampak Luas

    Kesalahan Kurs Nilai Tukar Rupiah di Google Timbulkan Dampak Luas

    JAKARTA – Kesalahan yang terjadi pada kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditampilkan di Google bukan sekadar masalah teknis, melainkan menimbulkan dampak yang lebih luas, demikian disampaikan oleh Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha.  

    Perbaikan terhadap informasi yang salah tersebut, menurutnya, berlangsung sangat lambat. Banyak warga yang kebingungan dan bertanya-tanya berapa nilai tukar 1 dolar AS terhadap rupiah setelah kurs yang tercatat pada Sabtu kemarin menunjukkan angka yang sangat jauh dari kenyataan.

    Pada saat itu, kurs yang seharusnya mencapai Rp 16.312 per dolar AS, justru tercatat hanya Rp 8.000-an per dolar AS di Google.  

    Pratama menekankan bahwa dalam ekosistem digital global saat ini, Google telah menjadi acuan utama bagi banyak orang dalam mencari informasi, termasuk kurs mata uang.  

    “Ketika data yang ditampilkan tidak akurat dan tidak segera dikoreksi, hal ini dapat menimbulkan kebingungan, keresahan, bahkan kegaduhan di tengah masyarakat,” ujar Pratama.  

    Ketergantungan publik terhadap Google sebagai sumber informasi, lanjutnya, membuat kesalahan dalam menampilkan nilai tukar menjadi lebih dari sekadar kesalahan biasa. Banyak individu, pelaku bisnis, dan investor yang mengandalkan Google untuk membuat keputusan ekonomi penting.  

    Jika informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini berpotensi menimbulkan dampak finansial yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar.

    Misalnya, seorang pengusaha yang mengandalkan nilai tukar untuk menentukan harga jual produk ekspor bisa saja mengambil keputusan yang salah akibat data yang tidak akurat. Begitu pula dengan wisatawan atau pekerja migran yang berencana menukar uang mereka.  

    Pratama menambahkan, Google seharusnya lebih bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan, terutama yang berkaitan dengan data ekonomi yang sensitif.

    Meskipun Google bukan penyedia data finansial primer dan hanya mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, sebagai penyedia layanan besar, perusahaan ini memiliki kewajiban untuk memastikan akurasi informasi yang ditampilkan dan segera memperbaiki kesalahan yang terdeteksi.  

    “Jika kesalahan telah terdeteksi dan dilaporkan oleh banyak pengguna, namun tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi merugikan masyarakat,” pungkasnya.

  • Fakta-Fakta Google Catat Kurs Rupiah jadi 8.000-an per Dolar AS – Page 3

    Fakta-Fakta Google Catat Kurs Rupiah jadi 8.000-an per Dolar AS – Page 3

    Bank Indonesia (BI) angkat bicara terkait nilai tukar rupiah yang tiba-tiba menguat terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) dan euro dalam layanan Google Finance pada Sabtu, 1 Februari 2025.

    Dalam layanan Google Finance, ketika mengetik USD to IDR, dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di posisi 8.170 pada 1 Februari. Dengan demikian dolar AS turun 50,04 persen terhadap rupiah.

    Selain dolar AS, rupiah juga perkasa terhadap euro. Posisi euro terhadap rupiah di kisaran 8.348, sehingga euro susut 50,68 persen terhadap rupiah.

    Hal itu pun ramai di media sosial. Kata dolar dan 1 USD menjadi trending topik di platform X (dahulu bernama Twitter) hingga Sabtu malam ini.

    Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menuturkan, posisi rupiah sentuh 8.000 karena ada masalah di Google. Ia pun menunjukkan tangkapan layar yang menunjukkan posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.300 pada 1 Februari 2025. Selain itu tangkapan layar di Yahoo Finance, posisi dolar AS terhadap rupiah di 16.294.

    “Ada permasalahan di Googlenya,” ujar Destry saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Sabtu (1/2/2025).

    Bank Indonesia (BI) telah melaporkan hal itu ke tim Google. “Tim kami sudah melaporkan ke sana sekarang dalam pengecekan tim Google,” kata dia.

    Hal senada disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso. Ia menuturkan, level nilai tukar USD terhadap rupiah 8.100-an seperti yang tercantum di Google bukan level seharusnya.

    “Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” kata dia.

    BI juga berkoordinasi dengan Google Indonesia terkait ketidaksesuaian itu. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.

  • Tak Cuma Rupiah Indonesia, Ringgit Malaysia juga Pernah Menguat Tajam di Google – Page 3

    Tak Cuma Rupiah Indonesia, Ringgit Malaysia juga Pernah Menguat Tajam di Google – Page 3

    Baru-baru ini, warganet dikejutkan oleh tangkapan layar yang menunjukkan bahwa nilai tukar 1 dolar Amerika Serikat (AS) hanya setara dengan Rp 8.170, seperti yang diungkapkan oleh Kanal Tekno Liputan6.com.

    Sementara itu, data dari perbankan dan layanan keuangan lainnya menunjukkan bahwa kurs rupiah terhadap dolar AS berada pada angka yang lebih wajar. Sebelumnya, pada Jumat (31/1/2025), nilai tukar rupiah tercatat di Rp 16.355. Namun, tiba-tiba angka yang jauh lebih rendah muncul di linimasa media sosial.

    Fenomena ini langsung menarik perhatian banyak orang di media sosial, terutama di platform X (dulu dikenal sebagai Twitter), di mana kata kunci “Dollar” dan “Error” menduduki posisi teratas dalam trending topic di Indonesia. Pengguna X pun mulai berspekulasi tentang penyebab perubahan mendadak nilai tukar dolar AS yang terlihat di Google. Beberapa orang mengaitkan situasi ini dengan insiden kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS, sementara yang lainnya berpendapat bahwa ini hanyalah masalah teknis atau bug dalam sistem Google.

    Berikut adalah beberapa komentar warganet yang berhasil dihimpun dari X. Salah satunya, @f**** mengungkapkan, “Pasti error. Simpen aja buat kenang-kenangan.” Selain itu, akun @e**** juga mencuit, “sepertinya hanya bug kecil pada konversi kurs dollar ke rupiah dan euro ke rupiah. Kalau mau dihitung pakai perantara kurs lain, misal kurs jawa utara ‘eng, 1 usd tetap 16ribuan rupiah.” Pengguna lain, @T****, menulis, “Ini beneran harga dollar cuma 8000an,” dan akun @k**** menambahkan, “DOLLAR KE RUPIAH 8000? WKWKWKWKKWKWKWKWKWK.”

    Sampai saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari Google mengenai tampilan kurs USD ke IDR yang mengejutkan ini. Tim Tekno Liputan6.com telah berupaya menghubungi pihak perusahaan tetapi belum mendapatkan tanggapan. Namun, kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya, di mana data nilai tukar yang ditampilkan oleh mesin pencari tidak akurat karena masalah teknis dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.

  • Pengamat Sebut Prabowo Hanya Lanjutkan 5-10 Persen Program Jokowi: Lebih Menyentuh Rakyat Kecil

    Pengamat Sebut Prabowo Hanya Lanjutkan 5-10 Persen Program Jokowi: Lebih Menyentuh Rakyat Kecil

    PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ini, program kerja Presiden Prabowo Subianto santer disebut-sebut melanjutkan program mantan presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Akan tetapi, pengamat politik sekaligus Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie justru berpandangan lain. Menurutnya, persentase program Jokowi yang dilanjutkan Prabowo hanya 5-10 persen.

    “Secara average (rata-rata) program Prabowo sangat menyentuh rakyat kecil. Berbeda dengan 10 tahun 1 dekade Jokowi berkuasa yang mana banyak terjadi perampokan dan penggusuran tanah milik masyarakat kecil dan itu mulai diubah Prabowo,” kata Jerry kepada Pikiran-rakyat.com, Minggu, 2 Februari 2025.

    Lebih lanjut, Jerry menuturkan, memang ada 37 proyek dan semuanya harus dibatalkan lantaran berpotensi merusak lingkungan dan alam Nusantara. Proyek ini tidak memberikan manfaat bagi rakyat, tetapi hanya menguntungkan kaum feodal dan oligarki.

    “Program kelanjutan IKN belum tentu akan dilanjutkan apalagi anggaran di Kementerian PU terbatas dan ASN ditunda pindah ke IKN,” tuturnya.

    Sementara itu, program Prabowo yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan tambahan Rp71 triliun untuk APBN 2025, nantinya bakal ditambah menjadi Rp171 triliun.

    “Bukan hanya itu, namun pemeriksaan kesehatan gratis dengan total anggaran Rp4,7 triliun. Selain itu Prabowo mengadopsi penghentian program impor yang sukses ala Soeharto yakni jagung, beras, garam, dan gula. Seperti diketahui impor pangan di era Jokowi sangat ugal-ugalan,” ujarnya.

    Jerry mengatakan, nilai impor pangan hingga akhir 2023 naik menjadi 13,8 miliar dolar AS atau sekira Rp215,77 triliun (asumsi kurs Rp15.653 per dolar AS). Nilai tersebut meningkat 5,3 persen dibandingkan pada 2022 sebesar 13,11 miliar dolar AS. Impor terbesar adalah gandum dan meslin yang menembus 3,68 miliar dolar AS atau sekira Rp57,44 triliun.

    Tak hanya itu, program lain akan mengikuti di antaranya, sekolah rakyat gratis, pembangunan 3 juta perumahan, diskon tarif listrik 50 persen. Kalau program pemutihan utang 1 juta nelayan, petani, dan UMKM sudah dilakukan. Utang petani-nelayan yang dihapus, yakni Rp500 juta untuk badan usaha dan Rp300 juta untuk perseorangan.

    “Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo saya kira akan menyamai prestasi Republik Irlandia yang surplus Rp125 triliun dan Argentina yang dipimpin Presiden Javier Milei surplus Rp26,7 triliun. Menurut saya ini langkah brilian dan cerdas saat Prabowo memangkas 90 persen anggaran belanja ATK yang mencapai Rp44 triliun. Bahkan anggaran pemerintah dipangkas Rp300 triliun,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nyaris Rp 1 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia, Ada Apa? – Page 3

    Nyaris Rp 1 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia, Ada Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir keluar pada akhir Januari 2025. Sepanjang 2025, tercatat masih banyak modal asing yang keluar dari Indonesia.

    Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, berdasarkan data transaksi 30 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 0,82 triliun

    “Nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 0,82 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp 0,40 triliun di pasar saham, jual neto Rp 0,43 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp 5 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Ramdan dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Minggu (2/2/2025).

    Ramdan menambahkan, Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 1,72 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp 2,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 12,93 triliun di SRBI. 

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” jelas Ramdan.

    Premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Januari 2025 sebesar 74,74 bps, naik dibanding dengan 24 Januari 2025 sebesar 72,93 bps. Sedangkan Rupiah dibuka pada level (bid) Rp 16.260 per dolar AS dan Yield SBN 10 tahun stabil di 6,96 persen.

    Rupiah Akhir Januari 2025

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah (kurs) melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (31/1/2025). Rupiah amblas 40 poin atau 0,25 persen menjadi 16.297 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.257 per dolar AS.

    Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar atau kurs rupiah melemah usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam Kanada dan Meksiko atas kebijakan tarif sebesar 25 persen.

    “Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat. Dolar AS yang sempat melemah pascadata pertumbuhan PDB AS kuartal IV 2024 yang lebih rendah dari perkiraan berbalik menguat setelah Trump yang kembali mengancam tarif 25 persen kepada Kanada dan Meksiko,” ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (31/1/2025).

     

  • Heboh Rupiah Menguat hingga Rp 8.170 per Dolar AS, BI, Google hingga Analis Pasar Uang Angkat Bicara – Halaman all

    Heboh Rupiah Menguat hingga Rp 8.170 per Dolar AS, BI, Google hingga Analis Pasar Uang Angkat Bicara – Halaman all

    TRINUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak Bank Indonesia, Google hingga analis pasar uang angkat bicara perihal munculnya data nilai tukar Rupiah menguat Rp 8 ribuan per dolar AS (USD) di platform Google pada Sabtu (1/1/2025) hingga menghebohkan publik dan jagat maya di Indonesia.

    Di platform X, kata kunci 1 USD, Rupiah, dan “Error” sempat menjadi trending topic urutan petama.

    Terpantau hingga Minggu (2/2/2025) pukul 11.40 WIB, “1 dolar berapa rupiah” memuncaki trending topik Google Trends. 

    Nilai tukar rupiah periode 20-31 Januari 2025

    Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ini terjadi secara drastis. Dan penguatan rupiah ini terjadi di saat perdagangan pasar sedang libur akhir pekan.

    Pada penutupan perdagangan pasar, Jumat (31/1/2025), Rupiah berada di level Rp16.312 per dolar AS.

    Dilansir dari informasi resmi Bank Indonesia (BI), menurut data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS selama sepekan sebagai berikut:

    20 Januari 2025: Rp 16.372

    21 Januari 2025: Rp 16.331

    22 Januari 2025: Rp 16.327 23

    Januari 2025: Rp 16.276

    24 Januari 2025: Rp 16.200

    30 Januari 2025: Rp 16.259

    31 Januari 2025: Rp 16.312.

    Sebagai informasi, JISDOR adalah harga spot USD/IDR, yang disusun berdasarkan kurs transaksi USD/IDR terhadap rupiah antar bank di pasar valuta asing Indonesia, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia secara real time.

    JISDOR dimaksudkan untuk memberikan referensi harga pasar yang representatif untuk transaksi spot USD/IDR pasar valuta asing Indonesia.

    Untuk diketahui, JISDOR mulai diterbitkan sejak 20 Mei 2013. Data JISDOR tersedia untuk setiap hari kerja, dalam hal ini tidak termasuk Sabtu, Minggu, hari libur nasional, atau hari lain yang ditetapkan sebagai hari libur yang berakibat bank tidak melakukan kegiatan operasi.

    Penjelasan Bank Indonesia

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso memastikan, nilai tukar rupiah Rp 8.170,65 per dolar AS yang muncul di Google tersebut bukanlah level yang seharusnya.

    “Level nilai tukar dolar AS ke rupiah yang berada di angka Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” ujar Ramdan dalam keterangan resminya, Sabtu (1/2/2025).

    Ia menjelaskan, data Bank Indonesia mencatat kurs atau nilai tukar rupiah senilai Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025.

    Penjelasan Google

    Perwakilan Google juga memberikan penjelasan perihal drastisnya data penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ini.

    Mereka menyadari adanya kesalahan pada mesin pencariannya.

    “Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar rupiah (IDR) di Google Search,” ujar Perwakilan Google seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (1/2/2025).

    Menurut Google, kesalahan tersebut ada pada data pihak ketiga. 

    “Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kmi mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” lanjutnya.

    Analisa Pengamat Pasar Uang

    Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menduga data penguatan rupiah di Platform Google semata-semata karena ulah peretas (hacker).

    Ibrahim menilai hacker kemungkinan menunjukkan rasa kekecewaan terhadap pelemahan mata uang rupiah.

    “Ini kemungkinan besar tidak berlangsung lama, namun bisa saja pada pembukaan perdagangan Senin (3/1/2025) rupiah kembali mengalami pelemahan,” ucapnya kepada wartawan. (Tribunnews.com/Kompas.com)

  • Klarifikasi Bank Indonesia soal Kurs 1 Dolar AS Anjlok ke Rp8 Ribu di Google

    Klarifikasi Bank Indonesia soal Kurs 1 Dolar AS Anjlok ke Rp8 Ribu di Google

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia (BI) menyampaikan klarifikasi terkait anjloknya kurs dolar AS terhadap rupiah yang sempat menghebohkan publik. Sebab, dalam tampilan di Google, tiba-tiba kurs 1 dolar AS turun dari yang biasa berkisar di Rp16.000-an menjadi Rp8.000-an.

    Menanggapi hal itu, Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso pun memberikan penjelasan.

    “Level nilai tukar USD/IDR Rp8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatat Kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” katanya dalam keterangan yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu 1 Februari 2025 malam.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” ucap Ramdan Denny Prakoso menambahkan.

    Penjelasan Google Indonesia

    Kepada tim Pikiran Rakyat, perwakilan Google Indonesia memberikan keterangan terkait kehebohan anjloknya kurs dolar ke rupiah di sore ini.

    Google Indonesia mengakui bahwa ada masalah dalam informasi nilai tukar rupiah di fitur miliknya yakni Google Search. Selain itu, Google juga mengakui bahwa data yang ditampilkan berasal dari pihak ketiga.

    “Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” ucap perwakilan Google Indonesia.

    Lantas dari siapa data tersebut berasal? Google Indonesia tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal ini.

    Pengamat Curiga Ada Ulah Hacker

    Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mencurigai bahwa nilai tukar rupiah yang tercatat sebesar Rp8.170,65 per dolar Amerika Serikat (AS) di Google ada kaitannya dengan aksi peretasan (hacking).

    Pada penutupan perdagangan hari Jumat, 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah tercatat di level Rp16.305 per dolar AS, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tukar yang tertera di Google pada Sabtu, 1 Februari 2025 sore.

    Ibrahim menduga ada pihak yang sengaja mengacaukan data kurs rupiah sebagai bentuk protes atau ketidakpuasan pada target yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

    Menurut Ibrahim, peretasan ini seperti sebuah pesan terselubung. Para peretas ingin menunjukkan potensi rupiah jika ekonomi kita benar-benar tumbuh sebesar 8 persen seperti target pemerintah. Estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih menjadi perdebatan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Aliran Modal Asing Seret pada Akhir Januari 2025, Masuk Rp5 Miliar

    Aliran Modal Asing Seret pada Akhir Januari 2025, Masuk Rp5 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan aliran modal asing yang masuk pada pekan terakhir Januari 2025 senilai Rp5 miliar yang berasal dari beli neto nonresiden pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia/SRBI.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan secara umum terjadi arus keluar dari pasar keuangan Tanah Air pada pekan terakhir Januari 2025, senilai Rp0,82 triliun.

    Modal asing yang keluar tersebut berasal dari pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang pemerintah terbitkan untuk memenuhi kebutuhan fiskal.

    “Terdiri dari jual neto sebesar Rp0,40 triliun di pasar saham, jual neto Rp0,43 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp5 miliar di SRBI,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (2/2/2025).

    Secara kumulatif sepanjang 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Januari 2025, investor asing alias nonresiden tercatat melakukan aksi jual neto sejumlah Rp1,72 triliun di pasar saham.

    Sementara di pasar SBN dan instrumen pro-market milik BI, yakni SRBI, asing tercatat melakukan beli neto masing-masing senilai Rp2,11 triliun dan Rp12,93 triliun.

    Sejalan dengan hal tersebut, rupiah dibuka melemah pada level (bid) Rp16.260 per dolar AS pada Jumat pagi (31/1/2025) usai pada hari sebelumnya ditutup pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS.

    Pada saat pelemahan rupiah terjadi, indeks dolar (DXY) menunjukkan  penguatan ke level 107,80 pada penutupan perdagangan, Kamis (30/1/2025).

    Melihat perkembangan imbal hasil atau yield dari SBN tenor 10 tahun turun ke 6,96% pada pembukaan pasar Jumat pagi (31/1/2025), stabil dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

    Dari sisi surat utang milik pemerintah AS atau US Treasury Note 10 tahun, Yield SBN tenor 10 tahun turun ke 6,96% dan UST juga turun ke 4,516% pada Kamis (30/1/2025).

    Pada saat yang sama, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Januari 2025 sebesar 74,74 bps, naik dibanding dengan 24 Januari 2025 sebesar 72,93 bps.

    Adapun berdasarkan data yang Bisnis himpun dari Bank Indonesia, sepanjang Januari 2025 ini terdapat tiga pekan yang mencatatkan modal asing keluar, total senilai Rp14,77 triliun.

    Pada dua pekan lainnya, tercatat arus modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia total senilai Rp12,6 triliun.

    Sebelumnya dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025, Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor yang akan mendukung aliran modal dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    “Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).