Produk: dolar AS

  • Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok! Simak Update dan Strategi Investasinya

    Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok! Simak Update dan Strategi Investasinya

    Jakarta: Harga emas Antam hari ini terpantau turun dibandingkan harga hari sebelumnya.
     
    Berdasarkan data di laman Logam Mulia, Selasa, 11 Maret 2025, harga emas Antam hari ini turun Rp14 ribu dari Rp1,693 juta menjadi Rp1,679 juta per gram.
     
    Sementara itu, harga jual kembali atau buyback emas Antam hari ini turun lebih dalam yakni Rp15 ribu per gram menjadi Rp1,528 juta per gram.
     

    Daftar harga emas Antam berbagai ukuran
    Berikut adalah rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran:

    Emas batangan 0,5 gram: Rp889,5 ribu.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,679 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp3,298 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp4,922 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp8,170 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp16,285 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp40,587 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp81,095 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp161,112 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp405,015 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp809,820 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,619 miliar.
     

    Pergerakan harga emas dunia
    Di pasar global, harga emas bertahan stabil pada perdagangan Asia setelah mengalami kenaikan moderat minggu lalu. Dolar AS masih berada di dekat level terendah empat bulan, menciptakan ketidakpastian bagi investor terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat.
     
    Investor juga terus mencermati laporan pekerjaan minggu lalu serta pernyataan Ketua Federal Reserve untuk menentukan prospek suku bunga bank sentral. Harga emas spot tercatat di USD2.911,21 per ounce, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada April naik 0,1 persen menjadi USD2.918,27 per ounce pada pukul 02.05 WIB.
     

    Tips Berinvestasi di Tengah Fluktuasi Harga Emas
    Perubahan harga emas yang cukup dinamis menuntut strategi investasi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

    1. Beli saat harga turun

    Jika kamu berencana menambah koleksi emas, saat harga turun bisa menjadi momentum yang tepat untuk membeli lebih banyak dengan harga lebih rendah.

    2. Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

    Dengan membeli emas secara berkala dalam jumlah tetap, kamu bisa mengurangi risiko fluktuasi harga yang tajam.

    3. Simpan untuk jangka panjang

    Investasi emas lebih cocok untuk jangka panjang. Pastikan kamu tidak terburu-buru menjual saat harga mengalami koreksi kecil.

    4. Pilih tempat pembelian terpercaya

    Pastikan juga kamu membeli emas di tempat yang resmi dan terpercaya, seperti butik Logam Mulia atau Pegadaian, untuk menghindari risiko penipuan.
     
    Harga emas Antam hari ini mengalami penurunan, namun masih menjadi pilihan investasi yang menarik, terutama bagi mereka yang ingin menyimpan aset jangka panjang. Dengan strategi investasi yang tepat kamu mengambil keputusan investasi yang lebih bijak!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah pada Selasa pagi melemah jadi Rp16.405 per dolar AS

    Rupiah pada Selasa pagi melemah jadi Rp16.405 per dolar AS

    Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.

    Rupiah pada Selasa pagi melemah jadi Rp16.405 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 10:23 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah hingga 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.405 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.367 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Rupiah Hari Ini Turun Imbas Meningkatnya Ketegangan Perdagangan Global

    Rupiah Hari Ini Turun Imbas Meningkatnya Ketegangan Perdagangan Global

    Jakarta, Beritaatu.com – Nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Selasa (11/3/2025) pagi, tertekan oleh meningkatnya ketegangan dalam perdagangan global.

    Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.29 WIB di pasar spot exchange, rupiah hari ini turun 41 poin atau 0,25% ke posisi Rp 16.408 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, Senin (10/3/2025), rupiah sempat ditutup melemah 72,5 poin (0,44%) di level Rp 16.367 per dolar AS.

    Analis mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, investor cenderung bersikap hati-hati di tengah kekhawatiran terhadap kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, pekan lalu.

    Trump meningkatkan ketegangan perdagangan dengan menerapkan tarif 25% terhadap barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta menaikkan bea masuk untuk produk-produk China hingga 20%.

    “Meski begitu, Trump kemudian memberikan kelonggaran dengan menunda pemberlakuan tarif selama empat minggu untuk sebagian besar produk dari Meksiko dan Kanada. Namun, ia tetap mempertahankan kebijakan tarifnya terhadap China,” ujar Ibrahim pada Senin (10/3/2025).

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menegaskan, Trump tetap kukuh dalam menekan Meksiko, Kanada, dan China melalui tarif perdagangan, sebagai respons terhadap cara negara-negara tersebut menangani isu fentanyl.

    Saat rupiah hari ini turun, rupee India juga jatuh tinggi mencapai 0,52% menjadi 87,3 rupee per dolar AS dan ringgit Malaysia turun 0,26% menjadi 4,43 ringgit per dolar AS.

  • AS Bernegosiasi dengan Empat Pihak Terkait Penjualan TikTok

    AS Bernegosiasi dengan Empat Pihak Terkait Penjualan TikTok

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan pada Minggu 9 Maret, bahwa pemerintahannya sedang berkomunikasi dengan empat kelompok berbeda mengenai penjualan platform media sosial asal China, TikTok. Ia pun menyatakan bahwa semua opsi yang ada bersifat positif.

    Nasib TikTok masih belum pasti sejak undang-undang yang mengharuskan pemiliknya, ByteDance, untuk menjualnya dengan alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai berlaku pada 19 Januari. Setelah menjabat pada 20 Januari, Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda penerapan undang-undang tersebut selama 75 hari.

    Ketika ditanya apakah kesepakatan terkait TikTok akan segera tercapai, Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One, “Bisa saja terjadi.”

    “Kami sedang bernegosiasi dengan empat kelompok berbeda, dan banyak orang yang menginginkannya … keempatnya adalah opsi yang baik,” tambahnya.

    Hingga saat ini, TikTok dan ByteDance belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari media.

    Kisruh mengenai TikTok telah menarik minat beberapa calon pembeli, termasuk mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt, yang menyatakan ketertarikannya terhadap bisnis yang berkembang pesat ini. Para analis memperkirakan nilai TikTok bisa mencapai 50 miliar dolar AS (Rp817 triliun).

  • Pengamat dan Praktisi Soroti Tata Kelola serta Transparansi Super Holding Danantara – Halaman all

    Pengamat dan Praktisi Soroti Tata Kelola serta Transparansi Super Holding Danantara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat BUMN Herry Gunawan mengatakan pendirian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memang memiliki niatan yang baik, namun ia menyoroti soal pembentukannya. 

    Herry menyoroti sosok yang ditunjuk sebagai pengelola Danantara. Lantaran punya jabatan ganda di mana regulator bertindak sekaligus sebagai operator.  

    Ia mencontohkan Rosan Roeslani selaku CEO Danantara yang juga Menteri Investasi, kemudian Wamen BUMN Dony Oskaria menjabat posisi holding operasional.

    Rangkap jabatan itu juga dinilai melanggar UU Kementerian Negara Tahun 2008 dan UU BUMN Tahun 2025.

    “Danatara rawan sekali konflik kepentingan. Harusnya mereka memilih mau tetap di kementrian atau Danantara. Jangan dua-duanya, karena itu melanggar UU,” kata Herry dalam webinar ‘Superholding Danantara: Berkah atau Musibah?’ dikutip Senin (10/3/2025).

    Superholding ini diketahui memiliki tugas mengelola aset negara senilai 900 miliar dolar AS atau setara Rp14.678 triliun.

    Ekonom Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Ajib Hamdani mewanti-wanti pemerintah agar superholding ini tidak hanya menjadi tempat parkir dana atau ladang jamuan bagi kelompok tertentu.

    Dengan dana sebesar itu, Ajib menyebut keharusan pengawasan ketat dan keterbukaan kepada publik agar tidak adanya penyimpangan dalam pengelolaan aset negara.

    “Harus ada pengawasan ketat dan keterbukaan kepada publik agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengelolaan aset negara,” katanya.

    Lebih lanjut, Badan Riset dan Inovasi Mathla’ul Anwar (BRIMA) bersama sejumlah lembaga berencana mengajukan uji materi UU Nomor 1/2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi payung hukum Danantara.

    Judicial Review dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dengan menyoal pasal – pasal dalam UU BUMN yang dianggap bermasalah dan merugikan rakyat.

    “BRIMA dan sejumlah lembaga akan gunakan hak konstitusional untuk ajukan judicial review terkait pasal-pasal di UU BUMN yang dianggap bermasalah dan merugikan rakyat. Sebagai komponen anak bangsa, kami ingin pemerintah berada di jalur yang benar,” kata Direktur BRIMA, Asep Rohmatullah.

     

     

     

  • Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.300 per dolar AS

    Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.300 per dolar AS

    Arsip foto – Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). (ANTARA/HO-BRK Syariah)

    Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.300 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 10 Maret 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin di Jakarta, melemah hingga 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.295 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini, Tren Bullish Masih Kuat – Page 3

    Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini, Tren Bullish Masih Kuat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia terus menunjukkan tren bullish dan mendekati batas atas kisaran mingguan. Bias jual terhadap Dolar AS (USD) tetap dominan, didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga beberapa kali pada 2025.

    Kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi AS turut menekan USD, yang kini berada di level terendah multi-bulan. Kondisi ini menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas sebagai aset safe-haven.

    Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, secara teknikal menunjukkan bahwa kombinasi candlestick dan indikator Moving Average saat ini mengindikasikan tren bullish yang masih kuat pada harga emas dunia.

    “Proyeksi hari ini menunjukkan potensi kenaikan emas hingga level USD 2.929. Namun, jika harga mengalami pembalikan (reversal), penurunan dapat mencapai USD 2.893 sebagai target terdekat,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).

    Pada sesi perdagangan Asia awal hari Senin (10/3/2025), harga emas telah menarik minat beli dan bertahan di sekitar level USD 2.915. Ketidakpastian global dan kebijakan perdagangan yang agresif dari Presiden AS Donald Trump menjadi faktor pendorong permintaan emas.

    Trump baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif yang mengecualikan barang dari Kanada dan Meksiko di bawah Perjanjian USMCA, hanya dua hari setelah menerapkan tarif baru. Namun, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa tarif 25% pada impor baja dan aluminium yang dijadwalkan berlaku mulai Rabu kemungkinan besar tidak akan ditunda.

    “Ketidakpastian kebijakan tarif ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan aset safe-haven seperti emas dalam jangka pendek,” kata Andy.

     

  • Rupiah Dibuka Tertekan, Tapi Ada Peluang Penguatan Hari Ini – Page 3

    Rupiah Dibuka Tertekan, Tapi Ada Peluang Penguatan Hari Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Senin ini. Pelemahan rupiah ini kemungkinan terbatas bahkan ada potensi menguat karena data ketenagakerjaan AS yang menegcewakan. 

    Pada Senin (10/3/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta melemah hingga 5 poin atau 0,03 persen menjadi 16.300 per dolar AS dari sebelumnya 16.295 per dolar AS.

    Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah akan berkonsolidasi dengan menguat terbatas terhadap dolar AS.

    “Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang kembali tertekan setelah data pekerjaan AS NFP (Non-Farm Payroll) yang mengecewakan,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Tercatat, data NFP AS menunjukkan penambahan sebanyak 151 ribu pekerjaan dari sebelumnya 125 ribu, tetapi di bawah harapan yang berkisar 160 ribu.

    Faktor kedua ialah kekhawatiran terhadap pelemahan ekonomi AS akibat dampak perang dagang yang masih terus menekan dolar.

    “Dampak belum terasa, namun investor saat ini mengkhawatirkan potensi resesi pada ekonomi AS apabila perang dagang tereskalasi,” kata dia.

    Di sisi lain, ekonomi China yang masih lemah menekan berbagai mata uang regional seiring negara tersebut pertama kali deflasi sejak Januari 2024. Data inflasi month to month China terkontraksi, masing-masing 0,2 persen dan 0,7 persen year on year (yoy).

    Berdasarkan berbagai keadaan ini, kurs rupiah diperkirakan sekitar Rp16.200-Rp16.350 per dolar AS.

     

  • Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.308 Per Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 16.308 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini, Senin (10/3/2025), sedikit melemah.

    Dikutip dari data Bloomberg pada pukul 09.51 WIB di pasar spot exchange, rupiah pagi ini berada pada level Rp 16.308 per dolar AS atau melemah 13,5 poin (0,08%).

    Sebelumnya pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah menguat 0,28% ke level Rp 16.295 per dolar AS.

    Sementara itu, indeks obligasi turun tipis 0,02% dan imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun 1 bps ke level 6,87%.

    Pada saat nilai tukar rupiah pagi ini melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini juga kembali dibuka melemah. IHSG hari ini pada pukul 09.45 WIB melemah 0,71% atau 47,2 poin ke level 6.588,7.