Produk: dolar AS

  • Surplus Dagang RI-AS Berlanjut, Sumbang US,14 Miliar per Februari 2025

    Surplus Dagang RI-AS Berlanjut, Sumbang US$3,14 Miliar per Februari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan barang Indonesia terus mencatatkan surplus dengan Amerika Serikat, per akhir Februari 2025 mencapai US$3,14 miliar atau setara dengan Rp51,3 triliun (asumsi kurs Rp16.329 per dolar AS). 

    Surplus sepanjang Januari hingga Februari 2025 tersebut pun tercatat lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yang kala itu senilai US$2,65 miliar. 

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparannya menunjukkan bahwa dalam dua bulan pertama tahun ini, terdapat tiga komoditas utama yang menjadi langganan dikirim ke AS. 

    “[Surplus] Didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya [HS 85] yang surplus US$577 juta, pakaian dan aksesoris [rajutan] [HS 61] dengan surplus US$433,3 juta, serta komoditas alas kaki [HS 64] menyumbang surplus US$407,7 juta,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/3/2025). 

    Pada dasarnya, Amerika Serikat (AS) menjadi pangsa pasar terbesar kedua ekspor Indonesia. Tidak heran bila perdagangan dengan AS menghasilkan surplus bagi Indonesia. 

    Bahkan, per Februari 2025 terdapat tiga negara pangsa ekspor, yakni China, AS, dan India, yang ketiganya memberikan 39,79% dari total ekspor nonmigas Indonesia.

    Di tengah ketegangan akan kebijakan Donald Trump terhadap negara-negara yang surplus terhadap AS—seperti Kanada, China, dan Meksiko—perdagangan Indonesia dengan Negeri Paman Sam tersebut terus meningkat.

    Nilai ekspor kumulatif dengan AS tercatat sejumlah US$4,68 miliar pada Januari—Februari 2025 dari periode yang sama 2024 senilai US$4,09 miliar.

    Sementara nilai impor pada periode yang sama turut menunjukkan kenaikan dari US$1,44 miliar menjadi US$1,54 miliar hingga Februari 2025.

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David E. Sumual melihat meski sejauh ini belum ada kebijakan tarif tertentu dari AS untuk Indonesia, namun dalam jangka menengah akan berpengaruh secara tidak langsung.

    Pasalnya, aktivitas perdagangan global termasuk impor AS dari China akan menurun alias berkurang ekspor atau barang yang dikirim dari China ke AS.

    “Artinya, China dapat menurunkan impor komoditasnya dari Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/3/2025).

    Untuk diketahui, AS mengincar negara-negara yang menikmati surplus dengan pihaknya melalui kebijakan tarif.

    Meski dari 20 negara penyumbang surplus terbesar dan Indonesia berada di urutan ke-15, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mewaspadai segala potensi.

    Termasuk apabila AS memberlakukan kebijakan kepada seluruh negara yang surplus dengan AS. Pasalnya, Vietnam dikabarkan menjadi target tarif selanjutnya dari Trump.

    “Ini yang harus kita sekarang teliti dan waspadai. Kalau diberlakukan kebijakan tarif kepada negara yang surplus, Indonesia peringkat 15, ini berpotensi menciptakan biaya dari supply chain manufaktur dan terutama sektor digital yang akan meningkat,” jelasnya, Kamis (13/3/2025).

  • Rupiah Diprediksi Menguat, Didorong Pelemahan Data Ekonomi AS

    Rupiah Diprediksi Menguat, Didorong Pelemahan Data Ekonomi AS

    JAKARTA – Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 17 Maret.

    Ariston menyampaikan pergerakan dolar AS kemungkinan masih dibayangi sentiment negatif karena pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Trump bisa mendorong ekonomi AS mengalami resesi.

    “Laporan survei tingkat keyakinan konsumen terbaru di Jumat malam, menunjukkan keyakinan yang menurun di kalangan konsumen AS terhadap kondisi perekonomian AS ke depan,” ujarnya kepada VOI, Senin, 17 Maret.

    Adapun berdasarkan data Michigan Consumer Sentimen AS dirilis di level 57,9 pada Maret 2025 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 64,7.

    Selain itu, Ariston menyampaikan data inflasi AS yang dirilis pekan lalu, menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Data inflasi konsumen AS dirilis 2,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya 3,0 persen. Inflasi yang lebih rendah ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Bank Sentral AS,” jelasnya.

    Ia menyampaikan pergerakan rupiah pada Senin, 17 Maret, berpotensi menguat terhadap dolar AS ke area support di Rp16.200 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp16.400 per dolar AS.

    Mengutip Bloomberg, pada hari Jumat, 14 Maret, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,47 persen ke level Rp16.428 per dolar AS.

    Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,24 persen ke level harga Rp16.428 per dolar AS.

  • Neraca Dagang RI Tembus 3,12 Miliar Dolar AS di Februari 2025, Surplus 58 Bulan Berturut-turut – Halaman all

    Neraca Dagang RI Tembus 3,12 Miliar Dolar AS di Februari 2025, Surplus 58 Bulan Berturut-turut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mencapai 3,12 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau surplus 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari menurun jika dibandingkan Januari 2025.

    “Pada Februari 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS atau turun sebesar 0,38 miliar dolar AS secara bulanan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (17/3/2025).

    Amalia menyatakan, surplus pada Februari ini ditopang oleh surplus pada komoditas non-migas sebesar 4,84 miliar dengan komoditas penyumbang utama minyak hewan nabati HS 15. Lalu, bahan bakar mineral HS27, serta besi dan baja HS72.

    “Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,72 miliar yang tentunya berasal dari defisit pada hasil minyak maupun minyak mentah,” ungkapnya.

    Adapun kinerja ekspor Indonesia secara bulanan pada Februari 2025 mencapai 21,98 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 2,58 persen dibandingkan Januari 2025.

    Nilai ekspor migas tercatat senilai 1,14 miliar dolar AS atau naik 8,25 persen. Sedangkan ekspor non-migas juga naik 2,29 persen dengan nilai 20,84 miliar dolar AS.

    Kenaikan nilai ekspor Februari 2025 didorong oleh naiknya nilai ekspor non-migas pada komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati (HS15) naik 37,05 persen, serta memiliki andil 3,71 persen terhadap total ekspor.

    Sementara nilai impor Indonesia secara bulanan pada Februari 2025 mencapai 18,86 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Impor migas sebesar 2,87 miliar dolar AS atau naik 15,50 persen dan impor non-migas senilai 16 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 3,52 persen.

    Total nilai impor mengalami peningkatan baik secar bulanan maupun tahunan. Utamanya didorong oleh peningkatan nilai impor nonmigas. Sementara jika dilihat secara kumulatif, total impor Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2025 mencapai 36,80 miliar dolar AS. 

  • Kemendag dan HIPMI Dukung UMKM Tembus Pasar China Lewat CAEXPO-CABIS 2025

    Kemendag dan HIPMI Dukung UMKM Tembus Pasar China Lewat CAEXPO-CABIS 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan PT Pandu Arjuna Indonesia dalam menggelar “Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025” dengan tema UMKM Bisa Ekspor ke China. Acara yang berlangsung pada Senin (15/3/2025) di Gedung Kemendag, Jakarta, ini merupakan bagian dari persiapan menuju CAEXPO-CABIS 2025 yang akan diadakan di Nanning, Guangxi, Tiongkok, pada September mendatang.

    Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya daya saing bagi pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bersaing di tengah gempuran produk impor, terutama dari China. “UMKM harus berani berinovasi agar tidak kalah dengan gempuran produk impor. Jika memiliki daya saing yang bagus, maka ekspor bukanlah hal yang mustahil,” ujar Budi.

    Sebagai upaya meningkatkan daya saing UMKM, Kemendag terus mendorong peningkatan kualitas produk melalui pelatihan dan pendampingan. Mulai dari desain, pengemasan, hingga strategi pemasaran global menjadi fokus utama dalam program ini. Selain itu, Kemendag secara rutin menggelar business matching dan pitching setiap bulan, mempertemukan produk UMKM dengan perwakilan Indonesia di luar negeri guna membuka peluang ekspor.

    Hasil dari kegiatan pitching yang dilakukan pada Januari 2025 mencatat transaksi sebesar 5,22 juta dolar AS, sementara pada Februari 2025 mencapai 3,2 juta dolar AS. “Ada penurunan dalam transaksi pitching. Namun secara keseluruhan, kami optimis ekspor Indonesia akan terus tumbuh, melanjutkan tren positif beberapa tahun terakhir. Dan kami akan bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekspor 7,1 persen pada 2025 ini,” tegas Mendag Budi.

  • Nilai Impor RI di Februari 2025 Capai 18,86 Miliar Dolar AS, Naik 15,18 Persen – Halaman all

    Nilai Impor RI di Februari 2025 Capai 18,86 Miliar Dolar AS, Naik 15,18 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia secara bulanan pada Februari 2025 mencapai 18,86 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 15,18 persen dibandingkan Januari 2025 sebesar 17,94 miliar dolar AS.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor migas sebesar 2,87 miliar dolar AS atau naik 15,50 persen dan impor non-migas senilai 16 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 3,52 persen.

    “Peningkatan nilai impor secara bulanan didorong oleh peningkatan nilai impor non-migas yang andilnya sebesar 3,03 persen dan juga nilai impor migas yang andilnya sebesar 2,14 persen,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (17/3/2025).

    Amalia bilang, total nilai impor mengalami peningkatan baik secara. Ulangan maupun tahunan. Utamanya didorong oleh peningkatan nilai impor nonmigas.

    Nilai impor Indonesia secara tahunan turut meningkat 2,30 persen dari tahun 2024 sebesar 18,44 miliar dolar AS. Nilai impor nonmigas naik 3,47 persen sedangkan impor migas turun 3,76 persen.

    “Peningkatan nilai impor secara tahunan juga didorong oleh kenaikan impor non-migas yang andil kenaikannya sebesar 2,91 persen,” jelas dia.

    Sementara jika dilihat secara kumulatif, total impor Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2025 mencapai 36,80 miliar dolar AS. Nilai ini turun 0,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

    “Penurunan nilai impor ini terjadi terutama dari impor migas sedangkan impor non-migas masih mengalami peningkatan,” ungkap Amalia. 

    Amalia menyebut bahwa nilai impor bahan baku penolong mencapai 26,91 miliar dolar AS atau naik 0,55 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Sementara itu, berdasarkan negara utama asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan Tiongkok dan Jepang. Sedangkan impor dari Thailand, ASEAN, ASEAN selain Thailand, dan juga Uni Eropa mengalami penurunan.

  • Usai Cetak Rekor, Harga Emas Makin Berkilau – Page 3

    Usai Cetak Rekor, Harga Emas Makin Berkilau – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia mengalami koreksi setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.004 per troy ons pada perdagangan Sabtu (15/3/2025), sebelum turun ke level USD 2.982 dengan penurunan harian sebesar 0,21%.

    Pada perdagangan hari Senin (17/3/2025), harga emas dunia tetap kuat di dekat USD 2.985 setelah turun dari rekor tertinggi USD 3.005 selama sesi Asia awal. Ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump dan pelemahan Dolar AS menjadi faktor utama yang mendorong volatilitas harga emas.

    Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, emas masih berpotensi untuk kembali menguji level psikologis USD 3.000 pada perdagangan hari ini. Namun, jika harga gagal menembus level tersebut dan terjadi reversal, emas bisa turun lebih lanjut hingga mencapai USD 2.978 sebagai target terdekat.

    “Kondisi pasar akan sangat bergantung pada data ekonomi AS yang akan dirilis hari ini, terutama laporan Penjualan Ritel untuk bulan Februari, yang dapat mempengaruhi pergerakan Dolar AS dan, secara tidak langsung, harga emas,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Dolar AS yang lebih lemah akibat data ekonomi yang kurang memuaskan turut memberikan dukungan bagi harga emas. Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan terbaru menunjukkan penurunan ke level 57,9, terendah sejak November 2022, dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 63,1. Pelemahan ini menambah tekanan pada dolar AS, yang berkontribusi terhadap stabilitas emas di sekitar USD 2.985.

    “Selain itu, ketidakpastian terkait perang dagang AS dengan beberapa mitra utama juga menjadi faktor pendorong permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas,” jelas Andy. 

     

  • Fluktuasi Tipis di Tengah Ketidakpastian Global

    Fluktuasi Tipis di Tengah Ketidakpastian Global

    PIKIRAN RAKYAT – Pergerakan harga emas selalu menjadi sorotan, terutama bagi para investor. Pada tanggal 17 Maret 2025, harga emas menunjukkan fluktuasi tipis di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Berikut adalah rincian harga emas dari beberapa sumber terpercaya:

    Harga Emas 17 Maret 2025 di Indogold

    Harga Emas Logam Mulia 99,99%

    Harga beli: Rp1.598.352 /gram
    Harga jual: Rp1.560.500 /gram

    Harga Perak Murni 99,9%

    Harga beli: Rp22.825
    Harga jual: Rp16.650

    Harga Emas 17 Maret 2025 di Pegadaian

    Beli Emas: Rp16.340 /0,01 gram
    Jual Emas: Rp15.840 /0,01 gram

    0,5 gram

    Galeri24: Rp926.000
    Antam: Rp943.000
    UBS: Rp932.000

    1 gram

    Galeri24: Rp1.718.000
    Antam: Rp1.783.000
    UBS: Rp1.725.000

    2 gram

    Galeri24: Rp3.370.000
    Antam: Rp3.504.000
    UBS: Rp3.422.000

    Ilustrasi emas batangan.

    3 gram

    Galeri24: –
    Antam: Rp5.230.000
    UBS: –

    5 gram

    Galeri24: Rp8.333.000
    Antam: Rp8.682.000
    UBS: Rp8.454.000

    10 gram

    Galeri24: Rp16.551.000
    Antam: Rp17.308.000
    UBS: Rp16.818.000

    25 gram

    Galeri24: Rp41.335.000
    Antam: Rp43.140.000
    UBS: Rp41.962.000

    50 gram

    Galeri24: Rp82.603.000
    Antam: Rp86.198.000
    UBS: Rp83.750.000

    100 gram

    Galeri24: Rp165.188.000
    Antam: Rp172.315.000
    UBS: Rp167.434.000

    250 gram

    Galeri24: Rp412.645.000
    Antam: Rp430.516.000
    UBS: Rp418.461.000

    500 gram

    Galeri24: Rp825.288.000
    Antam: Rp860.816.000
    UBS: Rp835.935.000

    1.000 gram

    Galeri24: Rp1.650.575.000
    Antam: Rp1.721.590.000
    UBS: –

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

    – Emas seringkali diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga pergerakan nilai tukar dolar dapat mempengaruhi harga emas secara global.

    – Kebijakan suku bunga bank sentral, seperti Federal Reserve di Amerika Serikat, dapat mempengaruhi daya tarik investasi emas.

    – Ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, dan inflasi dapat meningkatkan permintaan akan emas sebagai aset safe-haven.

    – Hukum permintaan dan penawaran juga berlaku untuk emas. Permintaan yang tinggi dan penawaran yang terbatas dapat mendorong harga emas naik.

    Tips Investasi Emas

    – Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio investasi Anda dengan memasukkan emas sebagai salah satu aset.

    – Pantau pergerakan harga emas secara berkala untuk mendapatkan informasi terbaru dan mengambil keputusan investasi yang tepat.

    – Beli emas dari tempat yang terpercaya, seperti Antam, Pegadaian, atau toko emas yang memiliki reputasi baik.

    – Tentukan apakah Anda ingin berinvestasi emas untuk jangka panjang atau pendek. Hal ini akan mempengaruhi strategi investasi Anda.

    Perlu diketahui, harga emas sangat fluktuatif dan dapat berubah sewaktu-waktu. Informasi ini bersifat umum dan bukan merupakan nasihat keuangan.

    Lakukan riset yang mendalam sebelum berinvestasi emas. Konsultasikan dengan ahli keuangan jika diperlukan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp16.329 per dolar AS

    Rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp16.329 per dolar AS

    Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.

    Rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp16.329 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 17 Maret 2025 – 10:19 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta menguat sebesar 21 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.350 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Harga Emas Perhiasan Hari Ini 17 Maret 2025 per Karat, Naik atau Turun?

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini 17 Maret 2025 per Karat, Naik atau Turun?

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas perhiasan selalu menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi atau membeli perhiasan.

    Pada tanggal 17 Maret 2025, harga emas perhiasan menunjukkan tren kenaikan di pasar spot. Berikut adalah rinciannya:

    Harga Emas Spot 17 Maret 2025 (Per Karat)

    Emas 10 Karat:

    Per Gram: Rp654.104 (Naik 820,51)

    Per Ons: Rp20.344.896 (Naik 25.520,75)

    Per Kilogram: Rp654.103.606 (Naik 820.511,06)

    Emas 14 Karat:

    Per Gram: Rp915.745 (Naik 1.148,72)

    Per Ons: Rp28.482.855 (Naik 35.729,05)

    Per Kilogram: Rp915.745.048 (Naik 1.148.715,49)

    Emas 18 Karat:

    Per Gram: Rp1.177.386 (Naik 1.476,92)

    Per Ons: Rp36.620.813 (Naik 45.937,34)

    Per Kilogram: Rp1.177.386.491 (Naik 1.476.919,92)

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini Senin 10 Maret 2025 Naik Tipis, Cek Besarannya.

    Emas 22 Karat:

    Per Gram: Rp1.439.028 (Naik 1.805,12)

    Per Ons: Rp44.758.772 (Naik 56.145,64)

    Per Kilogram: Rp1.439.027.933 (Naik 1.805.124,34)

    Emas 24 Karat:

    Per Gram: Rp1.569.849 (Naik 1.969,23)

    Per Ons: Rp48.827.751 (Naik 61.249,79)

    Per Kilogram: Rp1.569.848.654 (Naik 1.969.226,55)

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Perhiasan

    – Harga emas perhiasan sangat dipengaruhi oleh harga emas spot dunia, yang ditentukan oleh pasar komoditas global.

    – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mempengaruhi harga emas perhiasan di Indonesia.

    – Hukum permintaan dan penawaran berlaku. Permintaan yang tinggi dan penawaran yang terbatas dapat mendorong harga emas perhiasan naik.

    – Biaya produksi perhiasan, termasuk biaya bahan baku dan tenaga kerja, juga mempengaruhi harga jual perhiasan.

    – Tren dan mode perhiasan juga dapat mempengaruhi permintaan dan harga perhiasan.

    Tips Membeli Emas Perhiasan

    – Beli perhiasan dari toko emas yang memiliki reputasi baik dan terpercaya.

    – Pastikan kadar emas perhiasan sesuai dengan yang tertera pada label atau sertifikat.

    – Pilih model dan desain perhiasan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.

    – Bandingkan harga perhiasan di beberapa toko sebelum memutuskan untuk membeli.

    – Simpan bukti pembelian perhiasan sebagai jaminan jika terjadi masalah di kemudian hari.

    Perlu diingat, harga emas perhiasan dapat berbeda-beda tergantung pada toko dan daerah. Informasi ini bersifat umum dan bukan merupakan nasihat keuangan. Selalu lakukan riset pribadi sebelum membeli emas perhiasan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dolar AS Mulai Jinak ke Level Rp 16.348

    Dolar AS Mulai Jinak ke Level Rp 16.348

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mulai jinak terhadap rupiah pada perdagangan pagi hari ini. Mata uang Paman Sam itu menurun ke level Rp 16.300-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Senin (17/3/2025), sekitar pukul 09.30 WIB nilai tukar dolar AS melemah 2 poin atau 0,01%. Dolar AS pun kini bertengger pada level Rp 16.348.

    Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan ada peluang penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Hal itu karena dolar AS masih dibayangi sentimen negatif akibat pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Presiden Donald Trump bisa mendorong ekonomi AS ke jurang resesi.

    “Laporan survei tingkat keyakinan konsumen terbaru di Jumat (14/3) malam, menunjukkan keyakinan yang menurun di kalangan konsumen AS terhadap kondisi perekonomian AS ke depan. Data Michigan Consumer Sentimen AS dirilis 57.9 vs sebelumnya 64.7,” jelas Ariston kepada detikcom.

    Selain itu, data inflasi AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di mana data inflasi konsumen AS dirilis 2,8% vs 3,0%. Inflasi yang lebih rendah ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Bank Sentral AS.

    “Oleh karena itu ada peluang penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS ke arah area support di Rp 16.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.400,” ucap Ariston.

    (acd/acd)