Produk: dolar AS

  • Harga Emas Anjlok Tertekan Penguatan Dolar AS, Tapi Masih Cetak Kenaikan Mingguan – Page 3

    Harga Emas Anjlok Tertekan Penguatan Dolar AS, Tapi Masih Cetak Kenaikan Mingguan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas turun lebih dari 1% pada perdagangan hari Jumat karena penguatan dolar AS dan aksi ambil untung investor.  Penurunan harga emas dunia ini juga terjadi di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

    Namun, prospek penurunan suku bunga Federal Reserve AS (bank sentral AS) membuat emas batangan tetap berada di jalur kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Selain itu, harga emas juga masih bertahan di atas USD 3.000 per ons.

    Mengutip CNBC, Sabtu (22/3/2025), harga emas spot turun 1% menjadi USD 3.014,36 per ons. Harga emas berjangka AS turun 0,7% menjadi USD 3.021,80. Emas batangan telah naik 0,7% sejauh minggu ini.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai investasi safe haven selama masa ketidakpastian geopolitik ekonomi dan biasanya berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah, telah mencapai 16 rekor tertinggi tahun ini.

    Harga emas tembus USD 3.057,21 per ons pada perdagangan hari Kamis yang merupakan puncak teratas sepanjang masa.

    “Pasar sedang beristirahat sejenak. Ada aksi ambil untung pada level ini dan juga dolar menguat hari ini,” kata analis Marex Edward Meir.

    Dolar AS naik 0,2%, mencapai level tertinggi dalam dua minggu dan membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

    “Permintaan safe haven yang berkelanjutan, baik berdasarkan kekhawatiran perdagangan maupun risiko geopolitik, terus menjadi kekuatan pendorong utama,” kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

     

  • Aksi Jual Saham Blue Chip Tekan IHSG, Sektor Perbankan Jadi Beban

    Aksi Jual Saham Blue Chip Tekan IHSG, Sektor Perbankan Jadi Beban

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali anjlok pada Jumat (21/3/2025) setelah dua hari berturut-turut menguat. Pada penutupan perdagangan akhir pekan, IHSG melemah 1,94% atau turun 123,49 poin ke level 6.258,18.

    Eastspring Investments dalam risetnya menyampaikan, tekanan utama pada IHSG yang kembali anjlok berasal dari aksi jual saham blue chip, terutama di sektor perbankan. Indeks LQ45 juga melemah sebesar 2,56%, mencerminkan tekanan jual pada saham-saham berkapitalisasi besar.

    Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat penurunan signifikan sebesar 5,67%, menjadi penekan terbesar terhadap IHSG. Pelemahan BBCA terjadi bertepatan dengan ex-date dividen. Harga saham umumnya turun seiring dengan besaran dividen yang dibagikan.

    Selain BBCA, saham DCII (-8,82%), BMRI (-4,55%), AMMN (-6%), dan BBNI (-7,60%) juga turut menyeret IHSG ke zona merah.

    Tekanan jual juga dipicu oleh kekhawatiran menjelang rapat umum pemegangsaham (RUPS) bank-bank BUMN pekan depan. Pelaku pasar mencermati kemungkinan perubahan manajemen, yang berpotensi memengaruhi arah strategi bisnis dan tingkat kepercayaan investor.

    Dari sisi eksternal, pasar masih dibayangi oleh ketidakpastian kebijakan tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) yang akan berlaku mulai 2 April 2025. Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan rencana tarif tambahan pada beberapa sektor, yang dapat berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi global.

    Pelemahan IHSG juga diikuti oleh depresiasi nilai tukar rupiah yang turun 0,10% ke level Rp 16.502 per dolar AS. Arus keluar investor asing turut menekan pasar obligasi, dengan imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 6 basis poin ke level 7,17%.

    Eastspring Investments menyampaikan, di tengah volatilitas pasar, investor cenderung bersikap wait and see menjelang libur panjang Idulfitri dan pelaksanaan RUPS bank-bank BUMN. Ke depan, apabila  ketidakpastian global mereda dan sentimen domestik membaik, IHSG yang anjlok berpotensi kembali menguat.

  • Sri Mulyani sebut kinerja indeks manufaktur dan neraca dagang RI bagus

    Sri Mulyani sebut kinerja indeks manufaktur dan neraca dagang RI bagus

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kinerja indeks manufaktur atau Purchasing Manager Index (PMI) dan neraca perdagangan Indonesia masih menunjukkan performa yang bagus.

    Pernyataan Sri Mulyani itu menanggapi lembaga pemeringkat internasional Moody’s yang merilis perekonomian Indonesia tetap resilien didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan solid.

    “(Ekonomi) Indonesia bagus, nanti indikatornya kita sampaikan. PMI kita bagus, neraca perdagangan kita bagus, jadi kita bisa sampaikan nanti ya,” kata Sri Mulyani usai Sidang Kabinet Paripurna dan buka puasa bersama di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (21/3) malam.

    Saat ditanya lebih lanjut soal royalti pendapatan negara dari mineral dan batu bara, Sri Mulyani enggan menjawab.

    Hal itu karena pemerintah berencana menaikkan royalti dari usaha minerba yang kini masih dibahas oleh pemerintah melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2022 tentang Perlakuan Perpajakan dan/atau Penerimaan Negara Bukan Pajak di Bidang Usaha Pertambangan Batubara, serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2022 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.

    “Nanti kalau sudah keluar PP-nya saja,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, PMI manufaktur Indonesia per Februari 2025 berada pada angka 53,6 atau naik 1,7 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

    PMI manufaktur yang berada di atas level 50 tersebut mencerminkan kondisi ekspansif. Capaian PMI pada Februari ini juga sekaligus merupakan yang tertinggi sejak 11 bulan terakhir.

    Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus sebesar 3,12 miliar dolar AS pada Februari 2025, meskipun turun sebesar 380 juta dolar AS secara bulanan dibandingkan Januari 2025.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • DEN rencanakan pengembangan KEK Pusat Keuangan-Family Office di Bali

    DEN rencanakan pengembangan KEK Pusat Keuangan-Family Office di Bali

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) merencanakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dan Family Office di Bali untuk menarik investasi asing masuk ke dalam negeri.

    Menurut Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjaitan di Jakarta, Jumat, tingkat foreign direct investment (FDI) Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura dan Vietnam. Luhut juga membandingkan rendahnya FDI Indonesia dengan Dubai.

    Bersamaan dengan itu, arus modal keluar terus meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 20 miliar dolar AS per tahun.

    Jika kondisi tersebut tak diatasi, maka industrialisasi, infrastruktur, dan pertumbuhan usaha produktif dinilai akan sulit berkembang optimal.

    “Salah satu strategi yang kami siapkan adalah pengembangan KEK Pusat Keuangan yang dilengkapi dengan Family Office dan instrumen keuangan lainnya,” ujar Luhut.

    Kawasan itu akan menjadi gerbang bagi dana investasi luar negeri yang akan masuk dan diinvestasikan ke berbagai sektor riil di Indonesia.

    Luhut pun menyebut investor juga berkesempatan menjadi co-investor bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia dan Indonesia Investment Authority (INA).

    “Strategi seperti ini telah terbukti sukses di Abu Dhabi, Dubai, Hong Kong, dan Singapura,” tambah Luhut.

    Agar KEK Pusat Keuangan dan Family Office berhasil, diperlukan kebijakan yang kuat dan ekosistem yang menunjang kualitas hidup.

    “Kami tidak ingin pusat keuangan ini sekadar menjadi booking centre, melainkan kawasan yang nyaman untuk bekerja dan ditinggali. Oleh karena itu, fasilitas berstandar global seperti sekolah, rumah sakit, residensial, dan perkantoran menjadi faktor penting,” kata dia lagi.

    Hingga sejauh ini, DEN mempertimbangkan Bali menjadi lokasi potensial untuk KEK Keuangan Pusat dan Family Office. Sebab, Bali sudah dikenal sebagai work heaven bagi investor global dan akan menjadi salah satu kandidat wilayah Indonesia Financial Centre (IFC).

    “Kami akan segera menetapkan kriteria terbaik untuk KEK ini. Jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita harus membangun ekosistem keuangan yang progresif dan kompetitif. Bukan sekadar pendukung, tetapi akselerator utama pembangunan nasional,” tuturnya.

    Rencana itu didiskusikan oleh DEN bersama dengan investor Ray Dalio dan kementerian/lembaga (K/L) terkait melalui konferensi video. Diskusi itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ray. Luhut menyatakan diskusi itu mencerminkan makin intensnya upaya Indonesia dalam memperkuat sektor keuangan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • ITPC buka peluang produk furnitur Indonesia ke pasar Meksiko

    ITPC buka peluang produk furnitur Indonesia ke pasar Meksiko

    Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City melakukan pertemuan presentasi bisnis (business pitching) dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bergerak di sektor furnitur.

    Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan produk furnitur UMKM kepada Perwakilan Perdagangan (Perwadag), sekaligus untuk Perwadag memberikan gambaran peluang ekspor produk furnitur di pasar Meksiko.

    Kepala ITPC Mexico City Sunny Andrian mengatakan, Meksiko merupakan negara dengan industri pariwisata yang berkembang pesat. Pada 2024, Meksiko menerima lebih dari 45 juta wisatawan mancanegara dengan total pendapatan 32,9 miliar dolar AS (INEGI, 2025).

    “Dengan besarnya industri pariwisata di Meksiko, sektor perhotelan juga bertumbuh pesat dengan maraknya pembangunan hotel, resor, restoran, dan spa. Pertumbuhan ini membuka peluang produk furnitur Indonesia untuk dapat diekspor ke Meksiko,” ujar Sunny dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Meski demikian, produk furnitur Indonesia juga menghadapi persaingan ketat, baik dari pasar domestik maupun produk impor dari negara lainnya.

    Meksiko juga merupakan negara produsen furnitur besar, dengan pasar utama di Amerika Serikat. Selain itu, Meksiko menerapkan tarif yang cukup tinggi terhadap produk furnitur impor.

    Selain persaingan dari produksi domestik, produk impor asal Vietnam dan Malaysia juga memiliki daya saing lebih karena menerima pembebasan bea masuk berkat perjanjian perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for the Transpacific Partnership (CPTPP).

    Demikian pula halnya untuk produk asal negara Amerika Latin lainnya yang telah memiliki perjanjian perdagangan dengan Meksiko.

    “Mengingat Indonesia dan Meksiko belum memiliki perjanjian dagang, maka perlu dicermati lebih lanjut produk apa saja yang memiliki kekhususan dan berdaya saing,” kata Sunny.

    Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, ITPC Mexico City juga menerima kunjungan Konsul Kehormatan Indonesia di Cancun, Oswaldo Antonio Canto Marmol, dengan rekan bisnisnya, Florencio Madariaga dari Konsorsium Madariaga.

    Konsorsium tersebut memiliki beberapa properti hotel, restoran, dan vila. Saat ini, mereka sedang mencari produk furnitur, dekorasi rumah, dan kain asal Indonesia.

    Total perdagangan Indonesia-Meksiko pada Januari 2025 tercatat sebesar 209,6 juta dolar AS atau meningkat 5,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko tercatat sebesar 183,3 juta dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Meksiko tercatat sebesar 26,3 juta dolar AS.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lihat Ada Celah Lucid dan Ford Goda Pemilik Tesla di AS yang Kecewa dengan Insentif Menggiurkan

    Lihat Ada Celah Lucid dan Ford Goda Pemilik Tesla di AS yang Kecewa dengan Insentif Menggiurkan

    JAKARTA – Tesla sudah cukup lama bertengger di posisi atas sebagai produsen kendaraan listrik terlaris di dunia. Reputasi Tesla ini pun sulit digoyang oleh sejumlah pabrikan lain. Tapi kini celah itu ada, kepemilikan mobil kini semakin sarat dengan nuansa politik. Kontroversi yang terus menerus melibatkan CEO Tesla, Elon Musk, di luar dunia otomotif, memicu gelombang kekecewaan di kalangan pemilik Tesla yang tak hanya di Eropa tapi juga di kandang sendiri, Amerika Serikat (AS). 

    Melihat adanya peluang ini, dilaporkan CarBuzz, 21 Maret, Lucid Motors dan Ford berlomba-lomba menawarkan insentif menggiurkan untuk menarik pemilik Tesla yang ingin beralih.

    Lucid Motors, dengan sedan mewahnya Air, secara terang-terangan menargetkan pemilik Tesla yang merasa tidak puas. Mereka menawarkan insentif total minimal 4.000 dolar AS (setara Rp65,2 juta), terdiri dari 2.000 dolar AS sebagai trade-in allowance dan 2.000 dolar AS lagi sebagai conquest bonus (penawaran khusus yang diberikan oleh produsen mobil kepada pelanggan yang beralih dari merek pesaing) khusus bagi pemilik Tesla. Tawaran ini hanya berlaku bagi pembelian Lucid Air Sedan, yang sering disebut sebagai pesaing Tesla Model S, dan hanya untuk pendaftaran di Texas, New York, New Jersey, Maryland, Georgia, California, Florida, Colorado, Virginia, Arizona, Massachusetts, atau Illinois.

    Nah ternyata Lucid tidak hanya mengincar pemilik Tesla semata, Lucid juga menawarkan conquest deal sebesar 2.000 dolar AS bagi pemilik mobil dari merek premium seperti Acura, Audi, BMW, Cadillac, Jaguar, Land Rover, Mercedes-Benz, Porsche, dan Volvo. Namun, kembali lagi insentif ini juga hanya berlaku untuk pembelian Lucid Air Sedan, bukan SUV Gravity yang baru diluncurkan.

    Tawaran ini berlaku hingga akhir Maret, sehingga pemilik Tesla yang ingin beralih harus segera mengambil keputusan.

    Persaingan sengit ini tidak hanya melibatkan Lucid. Ford juga turut meramaikan pasar dengan menawarkan conquest deal untuk pemilik Tesla yang ingin beralih ke kendaraan listrik buatan Amerika. Langkah ini mengikuti jejak Polestar, yang bahkan menawarkan diskon hingga 20.000 dolar AS untuk kendaraan listriknya.

    “Perang penawaran ini membuktikan bahwa pasar kendaraan listrik semakin kompetitif. Insentif terus-menerus ditawarkan, jadi jika Anda melewatkan kesempatan ini, kemungkinan besar akan ada tawaran lain dalam waktu dekat,” kata seorang analis otomotif.

    Fenomena ini menunjukkan bahwa preferensi mobil tidak lagi sekadar soal spesifikasi teknis, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai politik dan pribadi pemiliknya. Dengan kontroversi yang melingkupi Tesla, merek-merek lain melihat peluang untuk merebut pangsa pasar dengan menawarkan insentif yang menarik.

  • Prabowo sebut Danantara terapkan manajemen berstandar internasional

    Prabowo sebut Danantara terapkan manajemen berstandar internasional

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Indonesia akan menerapkan manajemen berstandar internasional dengan melibatkan sejumlah tokoh internasional sebagai penasihat lembaga tersebut.

    Dalam arahannya kepada para menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Presiden Prabowo mengatakan peluncuran BPI Danantara Indonesia merupakan terobosan besar yang dilakukan pemerintah.

    “Saya yakin manajemen semua aset di bawah Danantara akan lebih baik karena kita akan pakai manajemen yang berstandar internasional. Juga dengan beberapa penasihat-penasihat tingkat internasional, kita ingin mengajak,” kata Prabowo.

    Sejumlah tokoh internasional yang sudah masuk struktur kepengurusan Danantara, yakni investor asal Amerika Serikat Ray Dalio dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai Dewan Penasihat.

    Menurut Prabowo, peluncuran Danantara Indonesia merupakan sebuah keputusan yang berani karena mengonsolidasikan seluruh aset dan dana BUMN untuk dikelola dalam satu lembaga.

    Karena dana dan aset BUMN merupakan kekuatan ekonomi pemerintah, Prabowo meminta pengelolaan dana harus dilakukan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin dengan tingkat akuntabilitas yang tinggi.

    Kepala Negara menekankan kepada pimpinan Danantara untuk hati-hati dalam mengambil keputusan.

    “Kalau perlu keputusan-keputusan itu diambil secara hati-hati dan kalau perlu, tidak perlu terlalu cepat. Ini adalah kekayaan anak dan cucu kita. Harus dijaga dengan baik,” kata Prabowo.

    Oleh karenanya, Presiden meminta pengawasan dan penilaian risiko sangat berlapis sehingga tokoh masyarakat dari berbagai kalangan bisa ikut mengawasi.

    Selain itu, seluruh kebijakan yang dikeluarkan pimpinan Danantara harus bisa diaudit dan dipertanggungjawabkan setiap saat.

    Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia yang diluncurkan pada 24 Februari 2025 berperan dalam mengoptimalisasi aset-aset BUMN untuk diinvestasikan dalam berbagai proyek strategis berjangka panjang.

    Danantara sebagai dana kekayaan negara mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

    Presiden Prabowo memaparkan gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dolar AS akan diprioritaskan untuk proyek strategis, antara lain hilirisasi nikel bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Keputusan FOMC dinilai berdampak positif pada pasar aset kripto

    Keputusan FOMC dinilai berdampak positif pada pasar aset kripto

    Keputusan The Fed ini mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang berdampak positif pada pasar aset kripto.

    Jakarta (ANTARA) – Keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan 4,50 persen dinilai berdampak positif terhadap pada pasar aset kripto.

    CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin (BTC) berhasil bertahan di atas level 80.000 dolar AS, setelah FOMC atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan 4,50 persen.

    Sebelum pengumuman FOMC pada 19 Maret 2025, harga Bitcoin berada di level 82.719 dolar AS, turun 1,61 persen dibanding hari sebelumnya. Namun, setelah keputusan diumumkan, harga Bitcoin melonjak 5,00 persen menjadi 86.854 dolar AS.

    Keputusan tersebut, menurut dia, melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, memberikan kelegaan bagi investor setelah periode ketidakpastian yang cukup panjang.

    “Keputusan The Fed ini mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang berdampak positif pada pasar aset kripto. Stabilitas suku bunga cenderung mendorong investor mencari alternatif investasi dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti Bitcoin,” ujarnya.

    Oscar juga menyoroti bahwa proyeksi dua kali pemangkasan suku bunga di tahun 2025 menjadi pendorong utama optimisme pasar.

    Dengan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, katanya lagi, likuiditas di pasar keuangan cenderung meningkat, yang seringkali berujung pada apresiasi harga aset kripto.

    Menurut dia, volatilitas harga Bitcoin pasca keputusan FOMC menunjukkan bahwa aset kripto sensitif terhadap kebijakan ekonomi makro.

    Investor global, katanya lagi, kini semakin memandang Bitcoin sebagai alat diversifikasi portofolio yang mampu memberikan perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik.

    Di sisi lain, Oscar menilai kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang menetapkan tarif 25 persen terhadap Kanada, Meksiko, China, dan kemungkinan Uni Eropa turut berpotensi memicu inflasi.

    “Kenaikan harga barang akibat tarif ini dapat mendorong masyarakat untuk mencari alternatif aset yang dapat mempertahankan daya beli mereka. Bitcoin, sebagai aset terdesentralisasi, bisa menjadi pilihan yang relevan dalam kondisi ekonomi yang penuh tekanan,” ujarnya pula.

    Menurut dia, meskipun Bitcoin menunjukkan ketahanan yang baik, investor tetap perlu memperhatikan dinamika ekonomi global, dalam kondisi seperti ini, strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) dapat menjadi pendekatan bijak bagi investor ritel untuk menghadapi volatilitas pasar dan memperkuat portofolio investasi mereka.

    Dengan kebijakan moneter yang stabil serta meningkatnya minat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai, Oscar menyatakan optimistis bahwa pasar kripto akan terus menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan di tahun mendatang.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pendapatan Tencent meningkat 8 persen pada 2024

    Pendapatan Tencent meningkat 8 persen pada 2024

    Jakarta (ANTARA) – Pendapatan raksasa internet China Tencent untuk 2024 meningkat 8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 660,3 miliar yuan (1 yuan = Rp2.276), atau sekitar 92,02 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.481), menurut laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (19/3).

    Laba kotor dan laba operasional Tencent juga meningkat masing-masing sebesar 19 persen dan 24 persen pada tahun lalu, sebagaimana dinyatakan Xinhua dikutip di Jakarta, Jumat.

    Pada kuartal keempat saja, pendapatan perusahaan tersebut naik 11 persen (yoy) menjadi 172,45 miliar yuan, sementara laba operasional melonjak 21 persen menjadi 59,48 miliar yuan.

    Sepanjang 2024, teknologi AI terus memainkan peran penting dalam memacu inovasi bisnis dan mendorong pertumbuhan berkualitas tinggi, papar laporan keuangan tersebut.

    Sementara itu, keanggotaan berbayar Tencent Video juga terus mengalami perkembangan hingga mencapai 113 juta anggota pada 2024, sementara pendapatan langganan tahunan layanan musiknya meningkat menjadi 15,23 miliar yuan, naik 25,9 persen secara tahunan.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wameninves ajak 40 investor Australia tanamkan modal sektor hilirisasi

    Wameninves ajak 40 investor Australia tanamkan modal sektor hilirisasi

    Kami mengundang investor Australia untuk memanfaatkan peluang ini dengan berinvestasi di sektor-sektor prioritas

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Investasi (Wameninves) dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menawarkan investasi di sektor hilirisasi kepada 40 perusahaan asal Australia.

    Tawaran tersebut disampaikan dia saat melakukan kunjungan ke Australia pada 19 hingga 20 Maret, sebagai upaya nyata menarik minat investasi asing ke tanah air.

    Wameninves dalam pernyataan di Jakarta, Jumat menyampaikan proyek hilirisasi yang ditawarkannya kepada investor Australia yakni 77 proyek strategis nasional (PSN) yang akan diprioritaskan pada periode 2025-2029.

    Program hilirisasi dari PSN tersebut yakni hilirisasi garam, proyek pengembangan soda ash, program hilirisasi kelapa sawit, kelapa dan rumput laut, serta program hilirisasi nikel, timah, bauksit dan tembaga.

    “Indonesia telah mengidentifikasi 28 komoditas hilirisasi dengan potensi investasi mencapai 618 miliar dolar AS. Kami mengundang investor Australia untuk memanfaatkan peluang ini dengan berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti hilirisasi nikel dan bauksit, pengembangan energi terbarukan, serta infrastruktur digital,” katanya.

    Selama lima tahun terakhir yakni periode 2019 hingga 2024, pihaknya mencatat Australia berada di peringkat ke-10 negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, dengan total investasi 2,7 miliar dolar AS atau Rp44,5 triliun (kurs Rp16.510).

    Lima sektor investasi yang paling diminati antara lain pertambangan sebesar 59,4 persen, hotel dan restoran 7,9 persen, jasa lainnya 7,1 persen, perumahan, kawasan industri dan perkantoran 4,7 persen, serta perikanan 4,7 persen.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrel merespons positif peluang investasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.

    Ia menyatakan kerja sama ekonomi Australia dan Indonesia juga dapat dikembangkan lebih lanjut terutama terkait rencana Indonesia mengembangkan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025