Produk: dolar AS

  • AHY Buka Peluang China Masuk di Proyek Giant Sea Wall

    AHY Buka Peluang China Masuk di Proyek Giant Sea Wall

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap potensi kerja sama dengan China untuk turut serta menggarap proyek Giant Sea Wall (GSW).

    Hal itu disampaikannya dalam pertemuan bilateral bersama Wakil Perdana Menteri China (26/3/2025).

    “Pertemuan bilateral bersama Wakil Perdana Menteri RRT [China] merupakan mitra dagang penting, dengan nilai kerja sama hingga 133 miliar dolar AS pada 2023. Selain itu, kerja sama selama ini sejalan dengan Asta Cita Presiden serta akan mendorong terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ucap AHY dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/3/2025).

    AHY menjelaskan, kerja sama China untuk menggarap proyek Giant Sea Wall itu bukan tidak mungkin, lantaran RI – China telah berhasil menjalin kerja sama salah satu pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung yang telah diresmikan pada 2023.

    Pasalnya, saat ini proyek duet RI – China membangun Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah berhasil mengurangi waktu tempuh yang sangat signifikan.

    Di samping itu, AHY menyebut China juga telah berpengalaman melakukan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir seperti Tianjin Coastal Management.

    “Pengalaman Tiongkok pada sejumlah proyek rekayasa skala besar, seperti Sistem Pengendalian Banjir di Shanghai dan Tianjin Coastal Management Initiative, dapat membuka pemahaman kami lebih baik lagi. Kami harapkan bantuan teknis serta dukungan pendanaan dari RRT untuk merancang dan mengimplementasikan proyek tersebut,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut konstruksi proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang membentang dari Tangerang hingga Gresik memang bakal menggandeng investor swasta. 

    Wakil Menteri (Wamen) PU Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa rencananya GSW yang bakal terbentang dari Banten hingga Gresik bakal memiliki total panjang mencapai 946 kilometer (Km).

    “Ini seharusnya membentang dari Banten sampai ke Jawa Timur, dari Tangerang sampai ke Gresik. Mungkin total panjangnya 946 km dan ini perkiraan investasinya cukup gede banget,” kata Diana.

    Terkait progres terbarunya, Diana menyebut saat ini pelaksanaan pembangunan Giant Sea Wall masih dalam tahap pengkajian. Di mana, dalam perjalanan terbaru pemerintah telah membentuk satuan tugas (Satgas) yang bakal mengeksekusi proyek tersebut. 

    Apabila proses kajian telah rampung, nantinya pemerintah melalui Satgas Penanganan Pesisir Pantai Utara Jawa itu bakal menggaet swasta untuk mendukung pembangunan megaproyek tersebut. 

    “Nanti tidak hanya dengan APBN, diharapkannya juga malah justru swasta. Ya, swasta ini bisa menjadi mitra strategis untuk pengembangan Giant Sea Wall Jabodetabek,” pungkasnya.

  • Belajar dari negara yang selamatkan anggaran

    Belajar dari negara yang selamatkan anggaran

    Defisit Rp31,2 triliun bukanlah akhir dari cerita, melainkan panggilan untuk transformasi

    Jakarta (ANTARA) – Pada Februari 2025, Indonesia menghadapi defisit anggaran belanja sebesar Rp31,2 triliun, sebuah kondisi yang mempertegas urgensi reformasi manajemen keuangan publik.

    Defisit ini muncul di tengah tekanan geopolitik global, pergeseran demografi, dan ketidakpastian ekonomi pasca-pandemi.

    Seperti diungkapkan dalam berbagai artikel di media massa, paradigma lama pengelolaan keuangan publik yang hanya berfokus pada pemotongan belanja, peningkatan utang, atau kenaikan pajak telah terbukti tidak memadai.

    Indonesia perlu belajar dari kesuksesan negara lain, seperti Singapura dan negara-negara Eropa, yang mengoptimalkan aset publik untuk menciptakan aliran pendapatan baru.

    Sebagian besar negara, termasuk Indonesia, masih mengadopsi sistem akuntansi berbasis kas (cash-based accounting), yang hanya mencatat transaksi saat uang fisik berpindah. Sistem ini mengabaikan nilai aset dan kewajiban jangka panjang, seperti properti pemerintah, infrastruktur, atau pensiun pegawai negeri.

    Padahal, akuntansi akrual yang mencatat pendapatan dan pengeluaran saat terjadi, bukan saat kas diterima, dapat memberikan gambaran utuh kesehatan fiskal. Contohnya, kota Pittsburgh di AS menemukan nilai aset propertinya 70 kali lebih tinggi dari catatan keuangan resmi. Jika dikelola dengan baik, aset ini bisa menghasilkan pendapatan non-pajak yang signifikan.

    Di sisi lain, kegagalan mengelola kewajiban non-utang seperti pensiun pegawai negeri atau liabilitas BUMN juga memperparah defisit. Menurut IMF, rasio kewajiban pensiun pemerintah di Indonesia mencapai 45 persen dari PDB pada 2023, tetapi ini jarang dimasukkan dalam perdebatan fiskal.

    Padahal, negara seperti Swedia dan Kanada telah membuktikan bahwa transparansi liabilitas jangka panjang melalui laporan neraca sektor publik mendorong kebijakan yang lebih berkelanjutan.

    Pemerintah perlu mempercepat transisi ke akuntansi akrual seperti yang dilakukan Selandia Baru. Membentuk sistem pelaporan aset publik yang transparan, termasuk properti, BUMN, dan infrastruktur strategis. Mengadopsi metrik nilai bersih sektor publik (public-sector net worth) sebagai indikator utama kesehatan fiskal.

    Singapura (melalui Temasek Holdings) dan Malaysia (via Khazanah Nasional) telah membuktikan bahwa pengelolaan aset komersial melalui dana kekayaan publik (PWFs) dapat menghasilkan pendapatan besar.

    Temasek, misalnya, mengelola portofolio senilai $315 miliar pada 2024, menyumbang sekitar 20 persen belanja pemerintah Singapura melalui hasil investasi. PWFs dirancang untuk memaksimalkan keuntungan bagi pembayar pajak, terlepas dari campur tangan politik.

    Selama enam dekade terakhir, Singapura telah membangun salah satu portofolio kekayaan negara terbesar di dunia, dengan aset yang terbagi di antara Temasek dan dua dana kekayaan negara (SWF) yaitu GIC dan Otoritas Moneter Singapura.

    Secara kolektif, aset dana-dana ini diperkirakan bernilai tiga hingga empat kali lipat PDB tahunan Singapura melebihi SWF negara-negara kaya hidrokarbon seperti Norwegia dan Arab Saudi.

    Tanpa sumber daya alam, bahkan tanpa kemampuan menghasilkan listrik saat merdeka pada 1965, kesuksesan Singapura digerakkan oleh kerja keras, inovasi, dan disiplin finansial. Saat ini, sekitar seperlima belanja pemerintahnya dibiayai dari hasil investasi dana kekayaan negara, yang menyumbang aliran pendapatan rata-rata setara 3,4% PDB per tahun dalam lima tahun terakhir hampir menyamai pendapatan pajak korporasi Singapura.

    Secara hukum, separuh dari laba investasi bersih dana tersebut wajib diinvestasikan kembali untuk menjamin stabilitas finansial jangka panjang.

    Indonesia memiliki aset serupa yang belum tergarap. Kementerian BUMN mencatat nilai aset BUMN mencapai Rp11.000 triliun (2023), tetapi kontribusinya ke APBN hanya Rp60 triliun/tahun. Bandingkan dengan Malaysia, di mana Khazanah Nasional, PWFs milik pemerintah menyumbang 5% dari PDB melalui pengelolaan aset strategis.

    Jika Indonesia membentuk PWFs nasional untuk mengonsolidasi aset BUMN, properti pemerintah, dan lahan militer yang idle, defisit Rp31,2 triliun bisa tertutup hanya dari peningkatan efisiensi 3-5 persen saja.

    Indonesia perlu membentuk PWFs di tingkat nasional dan daerah untuk mengelola aset seperti properti pemerintah, BUMN, dan infrastruktur dan juga menjamin independensi PWFs melalui dewan direksi profesional dan target komersial yang jelas.

    Namun, pembentukan PWFs harus disertai reformasi hukum dan transparansi. Kasus Birmingham, Inggris, yang bangkrut pada 2023 karena salah urus aset, menjadi peringatan: penjualan aset publik secara terburu-buru hanya akan merugikan negara.

    Alih-alih menjual aset, pemerintah harus memaksimalkan pendapatan operasionalnya. Misalnya, Gedung DPR Senayan atau kompleks militer di daerah strategis bisa disewakan untuk kegiatan komersial dengan skema public-private partnership.

    Kita ketahui bahwa kebijakan fiskal Trump ditandai oleh pemotongan pajak korporasi (Tax Cuts and Jobs Act 2017) dan pengurangan belanja sosial, yang meningkatkan defisit AS hingga 3.1 triliun dolar AS padaDana kekayaan publik 2020.

    Pendekatan ini seperti dikritik dalam beberapa artikel dianggap “ceroboh” karena mengorbankan layanan publik dan mengabaikan pengelolaan aset.

    Dampak bagi Indonesia adalah ketidakpastian perdagangan. Kebijakan proteksionis Trump (misalnya perang dagang dengan China) mengganggu ekspor Indonesia, terutama komoditas seperti minyak sawit. Penurunan investasi AS. Iklim kebijakan yang tidak stabil mengurangi minat investor AS di pasar emerging seperti Indonesia.

    Kita bandingkan dengan administrasi Biden ysng lebih fokus pada pemulihan ekonomi melalui paket infrastruktur 1.2 triliun dolar AS (Infrastructure Investment and Jobs Act) dan insentif hijau (Inflation Reduction Act). Kebijakan ini menciptakan stabilitas global dan peluang bagi Indonesia berupa peningkatan kerja sama hijau. Stabilitas kebijakan AS di bawah Biden mendorong aliran investasi asing (FDI) ke Indonesia. Program transisi energi Biden membuka peluang pendanaan untuk proyek EBT di Indonesia.

    Permintaan AS untuk produk seperti baterai kendaraan listrik dan komponen elektronik meningkat. Namun, tekanan standar lingkungan dari kebijakan hijau Biden juga memaksa Indonesia mempercepat reformasi subsidi energi.

    Pada 2024, alokasi subsidi BBM Indonesia mencapai Rp350 triliun, dana yang bisa dialihkan ke sektor produktif jika defisit ingin dikendalikan.

    Implikasi Kebijakan

    Pertama, reformasi akuntansi dan transparansi. Kementerian Keuangan perlu memperkuat kapasitas SDM dan sistem IT untuk transisi ini. Pelatihan akuntansi sektor publik harus menjadi prioritas. Portal data harus terbuka dengan membuat platform digital yang memetakan nilai aset pemerintah secara real-time, mirip dengan sistem land registry di Singapura.

    Kedua, optimalisasi aset melalui PWFs untuk tingkat nasional dapat dilakukan dengan membentuk badan mirip Temasek untuk mengelola BUMN strategis (misalnya Pertamina, PLN) dengan prinsip komersial. Ini sudah dilakukan dengan dibentuknya badan pengelola investasi Danantara namun untuk tingkat daerah, kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya dapat membentuk PWFs untuk mengembangkan properti pemerintah menjadi pusat bisnis atau perumahan terjangkau.

    Ketiga, mitigasi risiko defisit dengan menghindari penjualan aset likuid. Alih-alih menjual aset untuk menutup defisit (seperti kasus TfL di London), pemerintah harus meningkatkan pendapatan operasional aset tersebut. Perlu dilakukan negosiasi ulang suku bunga utang luar negeri dan diversifikasi sumber pendanaan.

    Keempat, sinergi dengan kebijakan global dapat dilakukan dengan memanfaatkan pendanaan iklim. Program seperti Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai 20 miliar dolar AS bisa digunakan untuk mengurangi defisit energi. Penting juga untuk memperkuat kerja sama dengan IMF dan World Bank untuk memperoleh asistensi teknis dalam reformasi akuntansi.

    Defisit Rp31,2 triliun bukanlah akhir dari cerita, melainkan panggilan untuk transformasi. Indonesia harus belajar dari kegagalan Eropa dan AS yang mengabaikan nilai aset publik, serta mencontoh kesuksesan Singapura dalam mengelola kekayaan negara. Dengan mengadopsi akrual akuntansi, membentuk PWFs, dan memanfaatkan momentum kerja sama global di era Biden, Indonesia dapat mengubah defisit menjadi peluang pertumbuhan.

    Indonesia perlu membangun budget culture yang menghargai transparansi, akuntabilitas, dan inovasi. Jika tidak, kita hanya akan terus mengulangi kesalahan yang sama yaitu mengelola anggaran dengan kalkulator, tetapi mengabaikan neraca.

    Langkah ini tidak hanya adil bagi generasi mendatang, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dalam menghadapi gejolak geopolitik. Kelangsungan hidup bergantung pada tindakan kini dan waktu Indonesia untuk bertindak semakin sempit.

    *) Dr.Aswin Rivai,SE.,MM adalah Pemerhati Ekonomi, Dosen FEB-UPN Veteran, Jakarta

    Copyright © ANTARA 2025

  • Inflasi harga komoditas perkebunan global dan peluang bagi Indonesia

    Inflasi harga komoditas perkebunan global dan peluang bagi Indonesia

    ​Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan pangsa pasar 58 persen, Indonesia diuntungkan oleh harga CPO yang tetap tinggi.

    Jakarta (ANTARA) – Harga komoditas perkebunan global berfluktuasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Setelah mencapai puncaknya pada tahun 2022 akibat pandemi dan konflik geopolitik, harga-harga tersebut sempat mereda pada 2023, namun tetap berada jauh di atas level sebelum pandemi.

    Bank Dunia memproyeksikan bahwa indeks harga komoditas untuk periode 2024–2025 hanya akan melemah tipis, tetapi masih 38 persen lebih tinggi dibandingkan masa sebelum Covid-19.​

    Bagi Indonesia, sebagai eksportir utama kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan teh, fluktuasi harga ini memiliki dampak ganda. Di satu sisi, lonjakan harga komoditas dapat meningkatkan pendapatan ekspor dan memperkuat perekonomian nasional.

    Namun, di sisi lain, volatilitas yang tinggi berisiko mengganggu stabilitas ekonomi, terutama jika harga tiba-tiba anjlok. Fluktuasi harga yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kesejahteraan petani dan pelaku usaha di sektor perkebunan.

    ​Fluktuasi harga komoditas perkebunan global signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Minyak kelapa sawit (CPO), sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia, mencapai rekor harga 1.276 dolar AS per ton pada tahun 2022 akibat berbagai faktor, termasuk pandemi dan gangguan rantai pasok.

    Namun, harga tersebut turun tajam sebesar 30,5 persen menjadi 886 dolar AS per ton pada tahun 2023. Bank Dunia memproyeksikan harga CPO akan sedikit meningkat menjadi 905 dolar AS per ton pada tahun 2024 sebelum kembali turun ke 825 dolar AS per ton pada tahun 2025, yang masih berada di atas rata-rata historis. ​

    Di sisi lain, harga kakao melonjak dramatis. Pada Desember 2024, harga kakao melonjak 30 persen mencapai lebih dari 10 dolar AS per kilogram, didorong oleh kekhawatiran terhadap kondisi cuaca buruk di Afrika Barat dan permintaan musiman yang kuat.

    Produksi global kakao diperkirakan turun 14 persen pada musim 2023–2024 menjadi 4,2 juta metrik ton, terutama akibat penurunan output di Pantai Gading dan Ghana. Meskipun pasokan diperkirakan membaik pada musim 2024–2025, harga kakao tetap tinggi dan diproyeksikan turun sekitar 13 persen pada tahun 2025 dan 2 persen lagi pada tahun 2026 seiring masuknya pasokan tambahan ke pasar.

    Komoditas lainnya menunjukkan tren harga yang beragam. Harga kopi robusta mencapai titik tertinggi dalam tiga dekade pada Februari 2024 akibat kekhawatiran pasokan, sementara harga arabika juga meningkat 3 persen pada bulan yang sama. Namun, harga kopi diperkirakan melemah pada tahun 2025 seiring pemulihan produksi di negara-negara produsen utama.

    Sementara itu, harga karet alam yang sempat tertekan pada tahun 2023 mulai pulih dengan kenaikan 12 persen pada tahun 2024 berkat permintaan industri otomotif yang meningkat. Secara keseluruhan, harga komoditas perkebunan tetap tinggi, memberikan tantangan tersendiri bagi upaya pengendalian inflasi global. ​

    Biaya produksi, iklim, dan gangguan logistik

    Kenaikan biaya produksi menjadi faktor kunci di balik inflasi harga. Harga pupuk global melonjak 89 persen pada 2021–2022 akibat gangguan pasokan gas alam dan perang Ukraina.

    Di Indonesia, petani sawit terpaksa mengurangi pemupukan, menyebabkan produktivitas stagnan. Biaya energi dan upah buruh juga meningkat, memaksa produsen menaikkan harga jual untuk mempertahankan margin.

    Perubahan iklim memperburuk situasi. Cuaca ekstrem seperti embun beku di Brasil (2021) merusak 11 persen kebun kopi arabika, sementara El Niño 2023 memicu kekeringan di Asia Tenggara yang mengurangi panen robusta Vietnam.

    Di India, produksi teh 2024 anjlok 30 persen akibat gelombang panas, terendah dalam satu dekade. Fenomena ini mengganggu pasokan global, mendorong naiknya harga.

    Disrupsi rantai pasok pasca-pandemi dan konflik geopolitik turut menyumbang inflasi. Biaya angkutan laut melonjak 300 persen selama pandemi, sementara serangan Houthi di Laut Merah (2024) menghambat pengiriman teh dari Afrika Timur. Perang Rusia-Ukraina juga mengacaukan pasokan pupuk dan komoditas substitusi seperti minyak bunga matahari, memperparah ketegangan harga.

    Kebijakan perdagangan negara produsen semakin memanaskan pasar. Larangan ekspor CPO Indonesia (April 2022) dan pembatasan ekspor kakao oleh Pantai Gading (2024) menciptakan gejolak pasokan. Di sisi lain, aturan bebas deforestasi Uni Eropa (2023) memaksa produsen sawit meningkatkan standar keberlanjutan, dan ini menjadi tantangan tambahan bagi negara-negara eksportir.

    Dampak bagi Indonesia

    ​Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan pangsa pasar 58 persen, Indonesia diuntungkan oleh harga CPO yang tetap tinggi.

    Pada Maret 2024, nilai ekspor CPO dan produk turunannya meningkat 29,8 persen secara bulanan menjadi 1,56 miliar dolar AS meskipun volume ekspor turun akibat permintaan global yang lesu. Pembatasan ekspor pada 2022 sempat menurunkan harga minyak goreng dalam negeri, tetapi mengguncang pasar global. ​

    Di sektor kakao, kenaikan harga menjadi berkah tersendiri. Meskipun produksi nasional stagnan di angka 200 ribu ton per tahun, jauh di bawah Pantai Gading dan Ghana, harga referensi biji kakao periode April 2024 ditetapkan sebesar 7.114,93 dolar AS per metrik ton, meningkat 31,84 persen dari bulan sebelumnya. Sayangnya, industri pengolahan dalam negeri terpukul karena ketergantungan pada impor biji kakao bermutu tinggi.​

    Kenaikan harga kopi robusta sebesar 33 persen pada 2024 membawa angin segar bagi petani Indonesia, meskipun produksi tahun tersebut diprediksi turun 18 persen akibat dampak El Niño. Sebaliknya, industri pengolahan kopi domestik menghadapi tekanan biaya bahan baku.

    Di sektor karet, pemulihan harga dengan kenaikan 12 persen pada 2024 mengembalikan optimisme petani di Sumatera dan Kalimantan, meskipun produktivitas kebun masih rendah akibat tanaman tua dan serangan jamur.

    Indonesia, sebagai produsen teh peringkat ke-7 dunia dengan produksi 139.362 ton pada 2022, kurang terdampak gejolak harga global. Pada komoditas teh, kenaikan harga dunia akibat gagal panen di India dan Kenya bisa menjadi peluang ekspor jika kualitas teh Indonesia dapat ditingkatkan.​

    Peluang hilirisasi dan adaptasi iklim

    ​Fluktuasi harga komoditas perkebunan global yang diperkirakan akan terus berlanjut menuntut Indonesia untuk mempercepat hilirisasi industri guna memaksimalkan manfaat ekonomi dan mengurangi dampak negatif volatilitas pasar.

    Salah satu langkah strategis adalah mengolah CPO menjadi produk bernilai tambah seperti biodiesel dan oleokimia. Peningkatan hilirisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri hilir sawit.

    Selain hilirisasi, adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi krusial dalam menjaga keberlanjutan produksi perkebunan. Petani kopi dan kakao perlu didorong untuk menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan dan penyakit. Sementara itu, perkebunan kelapa sawit dan karet memerlukan sistem irigasi berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan air yang memadai selama musim kemarau.

    Pemerintah dan pemangku kepentingan sektor perkebunan juga perlu memperkuat diplomasi perdagangan untuk melobi aturan keberlanjutan global yang adil dan tidak merugikan eksportir dari negara berkembang.

    Menjaga stabilitas kebijakan ekspor sangat penting untuk memberikan kepastian bagi pelaku industri dan menarik investasi di sektor hilir.

    Kombinasi strategi hilirisasi, adaptasi iklim, dan diplomasi perdagangan yang efektif akan membantu Indonesia memanfaatkan peluang sekaligus menghadapi tantangan dalam dinamika pasar komoditas perkebunan global.

    *) Kuntoro Boga Andri adalah Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), Perkebunan, Kementerian Pertanian

    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemendag: Peluang ekspor semen serat selulosa ke Malaysia dibuka lagi

    Kemendag: Peluang ekspor semen serat selulosa ke Malaysia dibuka lagi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Malaysia menghentikan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap produk cellulose fibre reinforced cement flat and pattern sheet (lembaran semen serat selulosa) asal Indonesia, dan keputusan tersebut berlaku efektif sejak 21 Maret 2025.

    Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim menyebut Indonesia berpotensi menyelamatkan ekspor komoditas serat selulosa ke Malaysia hingga senilai 2,6 juta dolar AS dan membuka peluang bagi produsen eksportir Indonesia untuk memperluas akses pasar ekspornya di Malaysia.

    “Keputusan Malaysia yang mencabut pengenaan BMAD sudah tepat. Pengenaan yang berlaku sejak Maret 2020 ini membuktikan bahwa serat selulosa asal Indonesia tidak merugikan industri di Malaysia. Kami harap, ini menjadi angin segar bagi produsen dan eksportir di Indonesia untuk memperluas akses pasar di Malaysia,” ujar Isy di Jakarta, Jumat.

    Informasi penghentian BMAD diperoleh dari Trade Practices Section, Multilateral Trade Policy and
    Negotiation Division, Ministry of Investment, Trade and Industry Malaysia tertanggal 25 Maret 2025 serta Warta Kerajaan Persekutuan Federal Government Gazette Malaysia.

    Sementara itu, Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag Reza Pahlevi Chairul menyatakan Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya terbaik selama masa penyelidikan untuk membebaskan serat selulosa Indonesia dari pengenaan BMAD.

    Upaya ini meliputi koordinasi dengan perusahaan, penyampaian pembelaan secara tertulis, dan konsultasi dengan Otoritas Malaysia, termasuk berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, eksportir, asosiasi, dan pihak-pihak lainnya.

    “Indonesia harus memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan ekspor serat selulosa karena produk Indonesia memiliki potensi daya saing yang kuat di pasar Malaysia,” kata Reza.

    Ministry of Investment, Trade and Industry (MITI) selaku Otoritas Malaysia telah melakukan penyelidikan anti dumping terhadap produk serat selulosa asal Indonesia sejak 26 Juli 2019.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, Pemerintah Malaysia menerapkan BMAD terhadap produk tersebut sebesar 9,14-108,10 persen sejak 21 Maret 2020-20 Maret 2025.

    Pada periode 2019-2023, ekspor serat selulosa Indonesia ke Malaysia mencatatkan tren peningkatan sebesar 15,06 persen.

    Sementara pada 2024, nilai ekspor produk tersebut tercatat sebesar 1,69 juta dolar AS, atau turun 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,61 juta dolar AS.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI: Modal asing masuk bersih Rp1,93 triliun pada pekan keempat Maret

    BI: Modal asing masuk bersih Rp1,93 triliun pada pekan keempat Maret

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik mencapai sebesar Rp1,93 triliun pada pekan keempat bulan ini, yakni periode transaksi 24-26 Maret 2025.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat, merinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp2,63 triliun.

    Selanjutnya, terdapat modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp0,51 triliun dan Rp0,19 triliun. Dengan demikian, modal asing masuk bersih menjadi sebesar Rp1,93 triliun.

    Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 26 Maret 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham tercatat sebesar Rp32,02 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN dan SRBI masing-masing sebesar Rp16,08 triliun dan Rp10,98 triliun.

    Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik dari 90,41 basis point (bps) per 21 Maret 2025 menjadi 90,84 bps per 26 Maret 2025.

    Nilai tukar rupiah dibuka sedikit melemah di level Rp16.590 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (27/3), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Rabu (26/3) di level Rp16.575 per dolar AS.

    Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 104,55 pada akhir perdagangan Rabu (26/3).

    DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

    Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 7,09 persen pada Kamis (27/3) pagi, dari sebelumnya 7,13 persen pada akhir perdagangan Rabu (26/3).

    Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,352 persen pada akhir perdagangan Rabu (26/3).

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antam, UBS, dan Galeri24 Naik Lagi, Buy Back Jadi Berapa?

    Antam, UBS, dan Galeri24 Naik Lagi, Buy Back Jadi Berapa?

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas hari ini, 28 Maret 2025 Antam naik lagi, UBS dan Galeri24 naik tipis. Investasi terhadap emas bisa dilakukan untuk mengamankan kondisi finansial.

    Bagaimana pergerakan harga emas hari ini? Simak harga emas hari ini, 28 Maret 2025 selengkapnya:

    Harga Emas Antam Harga emas Antam 0,5 gram: Rp962.000 Harga emas Antam 1 gram: Rp1.821.000 Harga emas Antam 2 gram: Rp3.580.000 Harga emas Antam 3 gram: Rp5.344.000 Harga emas Antam 5 gram: Rp8.872.000 Harga emas Antam 10 gram: Rp17.687.000 Harga emas Antam 25 gram: Rp44.088.000 Harga emas Antam 50 gram: Rp88.094.000 Harga emas Antam 100 gram: Rp176.108.000 Harga emas Antam 250 gram: Rp439.997.000 Harga emas Antam 500 gram: Rp879.778.000 Harga emas Antam 1000 gram: Rp1.759.515.000. Harga Emas UBS Harga emas UBS 0,5 gram: Rp958.000 Harga emas UBS 1 gram: Rp1.771.000 Harga emas UBS 2 gram: Rp3.513.000 Harga emas UBS 5 gram: Rp8.680.000 Harga emas UBS 10 gram: Rp17.296.000 Harga emas UBS 25 gram: Rp43.085.000 Harga emas UBS 50 gram: Rp85.993.000 Harga emas UBS 100 gram: Rp171.918.000 Harga emas UBS 250 gram: Rp429.665.000 Harga emas UBS 500 gram: Rp858.318.000. Harga Emas Galeri24 Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp947.000 Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.756.000 Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.444.000 Harga emas Galeri24 5 gram: Rp8.518.000 Harga emas Galeri24 10 gram: Rp16.918.000 Harga emas Galeri24 25 gram: Rp42.253.000 Harga emas Galeri24 50 gram: Rp84.439.000 Harga emas Galeri24 100 gram: Rp168.860.000 Harga emas Galeri24 250 gram: Rp421.815.000 Harga emas Galeri24 500 gram: Rp843.628.000 Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.687.255.000.

    Harga emas dalam berbagai ukuran (0,5 gram hingga 1.000 gram) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ketiga platform ini. Secara umum, Antam cenderung memiliki harga yang lebih tinggi, diikuti oleh UBS dan Galeri24. 

    Sementara itu, tak cuma harga beli yang melesat, harga buy back emas juga ikut melesat, pada merk dagang Antam harga buy back naik dari hari ke hari.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat pengangguran di negara-negara besar memengaruhi permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Fluktuasi nilai tukar dolar AS, sebagai mata uang acuan perdagangan emas, berdampak langsung pada harga emas dalam mata uang lain. kebijakan suku bunga bank sentral, terutama Federal Reserve AS, memengaruhi daya tarik emas dibandingkan instrumen investasi lain. Hukum permintaan dan penawaran berlaku untuk emas, dengan peningkatan permintaan atau penurunan penawaran mendorong kenaikan harga. Ketegangan politik, perang, dan ketidakstabilan global meningkatkan permintaan emas sebagai aset “safe haven”. Tips Investasi Emas Pelajari tren harga emas, faktor-faktor yang memengaruhi, dan platform perdagangan yang terpercaya. Pilih toko emas, pegadaian, atau platform daring yang memiliki reputasi baik dan menawarkan sertifikat keaslian. Simpan emas di tempat yang aman, seperti brankas di rumah atau layanan penyimpanan brankas bank. Ikuti perkembangan harga emas secara berkala melalui berita ekonomi, situs web keuangan, atau aplikasi investasi. Jangan menempatkan semua dana investasi Anda dalam emas. Seimbangkan dengan instrumen investasi lain, seperti saham, obligasi, atau reksa dana.

    Disclaimer: Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Informasi ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Selalu perhatikan kondisi pasar, sebelum melakukan investasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Rupiah menguat didukung sentimen positif pasar saham domestik

    Rupiah menguat didukung sentimen positif pasar saham domestik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat didukung sentimen positif pasar saham domestik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 19:34 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai bahwa penguatan nilai tukar (kurs) rupiah didukung sentimen positif dari pasar saham domestik yang mampu menguat 3,8 persen per Rabu (26/3).

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 26 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.562 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.588 per dolar AS.

    “Investor asing mulai kembali masuk ke pasar saham domestik, tercermin dari masuknya dana investor asing ke pasar saham kemarin sebesar 155 juta (dolar Amerika Serikat/AS),” ujar Josua kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Pada Rabu (26/3), imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) IDR menurun 5-17 basis points (bps). Volume perdagangan obligasi tercatat Rp20,31 triliun, lebih rendah dari volume perdagangan pada Selasa (25/3) yang sebesar Rp32,14 triliun.

    Kepemilikan asing pada obligasi IDR juga menurun Rp1,92 triliun pada Selasa menjadi Rp894 triliun atau 14,34 persen dari total

    “Yield pada seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun tercatat masing-masing 6,82 persen (-17 bps), 7,13 persen (-9 bps), 7,18 persen (-6 bps), dan 7,21 persen (-5 bps),” kata Josua.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia hari ini juga meningkat ke level Rp16.566 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.588 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Review Samsung Galaxy A56 5G yang Baru Rilis, Layak Beli atau Skip?

    Review Samsung Galaxy A56 5G yang Baru Rilis, Layak Beli atau Skip?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Galaxy A56 5G resmi tersedia di Indonesia mulai hari ini, Jumat (28/3/2025). HP kelas menengah (mid-range) paling premium dari Samsung ini membawa beberapa peningkatan ketimbang pendahulunya, Samsung Galaxy A55 5G keluaran Maret 2024.

    Beberapa yang menonjol adalah desain dan layar, performa baterai, hasil foto dan video pada kondisi minim cahaya (low-light), dan deretan fitur kecerdasan buatan (AI) yang dinamai ‘Awesome Intelligence’.

    Soal harga, Galaxy A56 memang dibanderol sedikit lebih mahal dibandingkan Galaxy A55 saat pertama kali dirilis. Berikut perbandingannya:

    Samsung Galaxy A56 5G 8/128GB: Rp 6.199.000 (sebelumnya Rp 5.999.000 pada Samsung Galaxy A55 AG).
    Samsung Galaxy A56 5G 8/256GB: Rp 6.699.000 (sebelumnya Rp 6.499.000 pada Samsung Galaxy A55 AG).
    Samsung Galaxy A56 5G 12/256GB: Rp 7.199.000 (sebelumnya Rp 6.899.000 pada Samsung Galaxy A55 AG).

    Kenaikan harga ponsel 5G secara umum memang sudah menjadi isu yang ramai beredar sejak akhir tahun lalu. Faktornya beragam, mulai dari harga komponen yang kian mahal, penguatan mata uang dolar AS terhadap rupiah, hingga inflasi.

    Lantas, apakah worth-it untuk upgrade ke Samsung Galaxy A56? Simak opini CNBC Indonesia setelah menjajal Samsung Galaxy A56 selama kurang lebih sepekan!

    Layar Lega, Bobot Ringan, Desain Ergonomis

    Foto: Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Sepintas, bahasa desain Galaxy A56 identik dengan pendahulunya. Perubahan paling jelas hanya pada desain panel kamera yang kini dibuat menyatu untuk menempatkan tiga kamera utama (rear-camera).

    Sebelumnya, Galaxy A55 menggunakan desain kamera ‘boba’ yang berbaris ke bawah, sama seperti seri Galaxy S24 dan dipertahankan pada seri Galaxy S25.

    Samsung sepertinya ingin kembali membedakan tampilan ponsel mid-range dan flagship di 2025. Menurut kami, desain ‘boba’ atau menyatu sama saja, tergantung preferensi masing-masing orang.

    Foto: Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Selain panel kamera, ada beberapa perubahan minor yang menurut kami cukup ‘thoughtful’. Sisian ponsel kini dibuat sedikit lebih melengkung, sehingga lebih nyaman digenggam karena tidak terasa tajam-tajam di jari.

    Bodi Galaxy A56 juga lebih ramping dan ringan. Bobotnya sekarang 213 gram berbanding 198 gram pada Galaxy A55.

    Dengan bodi lebih compact, Galaxy A56 malah menghadirkan bentang layar lebih lega dengan ukuran 6,7-inci berbanding 6,6-inci pada Galaxy A55. Hal ini berkat bezel yang lebih tipis pada sisi atas dan samping. Sayangnya, sisi bawahnya masih tetap lebih tebal.

    Foto: Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Spesifikasi layar kurang lebih masih sama: panel Super AMOLED, resolusi Full HD Plus, dan refresh rate 120Hz. Namun, tingkat kecerahannya meningkat menjadi 1.200nits dibandingkan 1.000 nits pada Galaxy A55.

    Menurut kami, layar Galaxy A55 memang sudah ‘top notch’ untuk ponsel segmen menengah. Bonus layar lebih terang di Galaxy A56 bisa dibilang ‘nice-to-have’ untuk pengalaman outdoor yang lebih mumpuni.

    Foto: Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Beralih ke material ponsel, Galaxy A56 tetap mempertahankan kesan premium dan kokoh dengan finishing kaca yang dilindungi Gorilla Glass Victus+. Bingkai ponsel juga tak kaleng-kaleng dengan balutan aluminium.

    Proteksi perangkat mengandalkan fitur anti air dan debu bersertifikasi IP67. Artinya, Galaxy A56 bisa dibawa hujan-hujanan dan kena cipratan air secara tidak sengaja. Kalau untuk dibawa berenang lama-lama dan ditenggelamkan ke air, jangan dulu ya!

    Fitur Awesome Intelligence dan OneUI 7

    Samsung menghadirkan fitur AI secara ‘default’ untuk pertama kalinya di jejeran ponsel kelas menengah keluaran 2025. Secara khusus, Galaxy A56 kebagian fitur AI lebih melimpah ketimbang ‘saudaranya’, Galaxy A36 dan A26.

    Fitur AI di Galaxy A56 memang belum selengkap yang dimiliki seri flagship Galaxy S25 atau Galaxy Z Flip/Fold 6. Kendati demikian, fitur-fitur yang disebut ‘Awesome Intelligence’ ini lumayan bikin Galaxy A56 naik kelas sebagai HP harga Rp 6 jutaan.

    Foto: Kartini Bohang
    Fitur AI Awesome Intelligence di Samsung Galaxy A56 5G.

    Salah satu fitur AI paling pasaran di HP keluaran 2024-2025 adalah ‘Circle to Search’ yang dibekingi Google. Pencarian informasi jadi lebih gampang hanya dengan melingkari objek visual di layar HP.

    Bukan cuma itu, Circle to Search di Galaxy A56 bisa diandalkan untuk mencari judul dan lirik lagu dengan cepat saat lagi nongkrong di kafe atau tempat publik. Cukup tekan lama home button, lalu sekejap akan muncul informasi terkait lagu yang dicari.

    Kami mencoba fungsi ini saat WFC (work from cafe) di tempat yang lumayan berisik, tetapi hasilnya tetap akurat. Pencarian lagu juga bisa dilakukan dengan cara ‘humming’.

    Selain itu, Circle to Search bisa menjadi akses cepat saat melakukan penerjemahan teks pada artikel berbahasa asing atau dokumen tertentu.

    Foto: Kartini Bohang
    Fitur AI Awesome Intelligence di Samsung Galaxy A56 5G.

    Selanjutnya, fitur ‘Best Face’ juga sudah ada di Galaxy A56. Fitur ini benar-benar jadi juru selamat saat memotret selfie atau foto ramai-ramai dengan teman. Cukup sekali jepret, pengguna bisa memilih wajah terbaik dari beberapa opsi yang tersedia.

    Foto: Kartini Bohang
    Fitur AI Awesome Intelligence di Samsung Galaxy A56 5G.

    Perlu dicatat, Best Face berfungsi jika pengguna mengaktifkan opsi ‘motion photo’ sebelum mengambil gambar. Opsi tersebut terbatas untuk penjepretan di kondisi cahaya terang. Jadi, tidak bisa digunakan di malam hari ya!

    Foto: Kartini Bohang
    Fitur AI Awesome Intelligence di Samsung Galaxy A56 5G.

    Fitur ‘Object Eraser’ yang sudah lumrah di HP kelas menengah juga tersedia di Galaxy A56. Fitur ini membantu saat ingin ‘bersih-bersih’ objek mengganggu pada foto.

    Hanya sekali klik, AI di Galaxy A56 akan mengenali objek-objek mengganggu dan otomatis bisa dihapus. Pengguna juga bisa memilih sendiri objek-objek tertentu yang ingin dihilangkan.

    Foto: Kartini Bohang
    Fitur AI Awesome Intelligence di Samsung Galaxy A56 5G.

    Salah satu fitur favorit kami adalah ‘Custom Filters’. Pengguna bisa membuat filter unik dan terpersonalisasi untuk jadi template andalan. Misalnya ada referensi tone dari film atau foto yang disukai, bisa di-screenshot dan dijadikan filter untuk konten di media sosial.

    Bagi yang doyan bikin konten video pendek untuk Instagram Reels atau TikTok, fitur ‘Auto Trim’ bakal jadi favorit. Fitur ini akan otomatis membuat ‘highlight’ dari potongan-potongan video terbaik yang direkam, tanpa perlu melakukan pengeditan manual.

    Cukup klik menu tiga titik di aplikasi Galeri, lalu tekan ‘Create’ > ‘Movie’. Pilih beberapa video yang ingin dijadikan highlight, lalu ada opsi ‘Auto’ pada proses pengeditan.

    Pengguna juga bisa melakukan pengeditan manual jika belum merasa puas dengan hasil ‘highlight’ buatan AI.

    Foto: Kartini Bohang
    Fitur AI Awesome Intelligence di Samsung Galaxy A56 5G.

    Berkat OneUI 7, pengguna bisa langsung membuat kolase dan GIF lewat Galeri, tanpa harus men-download aplikasi tambahan. Selain itu, pengguna bisa membuat video slo-mo hanya dengan menekan lama potongan video, atau membuat stiker hanya dengan menekan lama objek di foto. Semuanya serba praktis dan cuma butuh sekali klik!

    Foto: Kartini Bohang
    OneUI 7.

    OneUI 7 juga memberikan kebebasan lebih untuk mengutak-atik tampilan HP sesuai selera. Pengguna bisa memperbesar ukuran folder biar lebih rapi, membuat Widget yang terpersonalisasi, hingga menyimpan pengaturan ‘Exposure’ saat menjepret foto.

    Ada pula fitur yang membuat pengguna selalu ‘in-touch’ dengan informasi penting, yakni ‘Now Bar’. Pengguna bisa mengecek informasi penting di layar dalam keadaan standby, bersama dengan ‘Always On Display’.

    Terakhir, fitur OneUI 7 yang juga jadi andalan kami adalah ‘Group Alarms’. Fitur ini cukup krusial untuk pekerja kantoran yang ‘susah bangun’, tetapi tetap mau santai saat akhir pekan. Sebab, pengguna bisa mengelompokkan beberapa alarm sekaligus khusus untuk hari kerja dan akhir pekan.

    Masih banyak fitur bawaan Awesome Intelligence dan OneUI 7 yang meningkatkan pengalaman hiburan dan produktivitas. Misalnya ‘Easy Connect’ untuk transfer file dengan metode ‘drag and drop’ ke perangkat lain, hingga ‘Read Aloud’ untuk menyulap teks berita menjadi audio dan bisa dinikmati seperti podcast.

    Samsung berkomitmen memberikan pembaruan software di Galaxy A56 hingga 6 tahun. Jadi, pengguna bisa tetap menikmati fitur-fitur paling baru dengan keamanan yang terjaga dalam waktu lama.

    Asisten pintar Bixby juga makin cerdas dalam menganalisa perintah suara dan teks. Ada pula aplikasi Gemini AI yang tersedia secara default untuk mencari informasi dan tutorial tertentu.

    Kamera Lowlight Meningkat

    Di atas kertas, Galaxy A56 menyajikan triple-camera dengan hardware mirip dengan Galaxy A55. Masing-masing beresolusi 50MP (wide), 12MP (ultrawide), dan 5MP (makro). Secara umum, hasil jepretannya relatif masih sama dengan Galaxy A55 pada kondisi cahaya terang.

    Foto: Kartini Bohang
    Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy A56 5G.

    Namun, untuk penjepretan dan perekaman malam hari, Galaxy A56 sudah punya fitur ‘Nightography’ ala HP flagship yang lumayan terlihat peningkatannya. Memang belum bisa disamakan dengan hasil jepretan Galaxy S25, tetapi cukup superior di segmen mid-range.

    Foto: Kartini Bohang
    Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy A56 5G.

    Bahkan, hasil jepretan ultrawide di malam hari tidak mengalami penurunan kualitas yang signifikan dibandingkan kamera wide.

    Foto: Kartini Bohang
    Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy A56 5G.

    Menurut pengalaman kami, otofokus di kamera Galaxy A56 juga sudah lebih baik. Saat menjepret objek yang bergerak cepat, penguncian fokus objek lumayan memuaskan dan tidak berbayang.

    Untuk kemampuan zoom, Galaxy A56 menyediakan opsi pembesaran hingga 10x. Namun, hasil terbaik bisa didapatkan pada zoom 2x dan 4x.

    Foto: Kartini Bohang
    Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy A56 5G.

    Kamera depan untuk selfie dan video call mengandalkan sensor beresolusi 12MP yang lebih kecil ketimbang 32MP pada Galaxy A55. Kendati demikian, hasilnya masih tetap natural dengan tekstur lumayan detail.

    Performa dan Baterai

    Jeroan Galaxy A56 mengandalkan prosesor Exynos 1580 dengan fabrikasi 4nm, dipadankan dengan GPU Samsung Xclipse 540. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti penjajalan fitur AI, browsing, multitasking, edit video, lancar tanpa gangguan.

    Layar yang lebih luas dengan bezel tipis juga bikin nyaman untuk streaming serial televisi favorit. Buat main game berat seperti Mobile Legends, Galaxy A55 cukup prima dan anti ngelag. Grafis mulus dan temperatur lumayan aman.

    Galaxy A56 sudah memiliki sistem pendingin vapor chamber yang lebih besar 15% ketimbang Galaxy A55. Main Mobile Legends selama 30 menit sampai sejam memang terasa sedikit panas, tetapi tidak sampai membuat HP freeze.

    Kalau mau lebih awet baterai dan tahan panas, bisa menyetel pengaturan ‘Game Booster’ menjadi ‘Battery Saver’. Performa grafis memang jadi menurun dan agak lambat, tetapi suhu jauh lebih stabil untuk waktu lama.

    Foto: Kartini Bohang
    Benchmark Samsung Galaxy A56 5G.

    Di atas kertas, baterai Galaxy A55 masih mempertahankan kapasitas 5.000 mAh. Namun, pengisian daya cepatnya meningkat menjadi 45W dari sebelumnya 25W.

    Seperti ponsel Samsung lainnya, Galaxy A56 tidak menyediakan kepala charger di dalam kemasan. Jadi, pengguna harus mencari sendiri fast-charging 45W untuk hasil maksimal.

    Menurut pengalaman kami, baterai bisa terisi hingga 50% dalam waktu 20 menitan. Lumayan praktis jika baterai sudah sekarat dan harus buru-buru pergi.

    Untuk pemakaian standar selain bermain game dan streaming, sebenarnya baterai Galaxy A56 bisa tahan seharian. Untuk main game seperti Mobile Legends selama 30 menit, baterai berkurang 8%. Sementara untuk streaming sekitar 1 jam, baterai berkurang cuma 5%.

    Kesimpulan CNBC Indonesia

    Foto: Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Dari tahun-ke-tahun, seri Samsung Galaxy A menjadi salah satu HP mid-range yang paling ditunggu-tunggu, sebab teknologi dan desainnya superior di kisaran ponsel harga Rp 6-7 jutaan. Pada Galaxy A56, perubahannya memang tidak terlalu signifikan dibandingkan Galaxy A55.

    Di sektor fotografi, hanya ada sedikit peningkatan untuk penjepretan malam hari. Selebihnya kurang lebih sama dengan Galaxy A55. Untuk performa juga 11-12, hanya ada peningkatan dari sektor baterai yang lebih praktis dengan fast charging 45W.

    Menurut kami, keunggulan Galaxy A56 tampak pada paket fitur ‘Awesome Intelligence’ dan OneUI 7 yang benar-benar fungsional untuk skenario penggunaan sehari-hari. Selain itu, komitmen pembaruan software 6 tahun juga jadi nilai plus HP mid-range terbaru Samsung.

    Ponsel ini cocok bagi pengguna HP entry-level yang ingin naik kelas ke mid-range. Di kelasnya, bisa dibilang Galaxy A56 cukup memimpin.

    Untuk pengguna Galaxy A55, bisa juga upgrade ke Galaxy A56 demi mencicipi desain yang lebih compact dan ergonomis, layar lebih lega dan bezel tipis, serta fitur-fitur Awesome Intelligence yang cukup meriah.

    Namun, jika ingin merasakan pengalaman fotografi yang lebih naik kelas lagi, pengguna Galaxy A55 yang punya bujet lebih bisa beralih ke Galaxy S25.

    Tabel Spesifikasi Samsung Galaxy A56 5G

    Foto: Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
    Samsung Galaxy A56 5G. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

    Layar
    6,7 inch Super AMOLED, Full HD+, refresh rate 120Hz, Vision Booster, dan terlindungi kaca Gorilla Glass

    Chipset
    Exynos 1580

    RAM
    8/12GB

    Memori internal
    128/256 GB

    OS
    One UI 7 berbasis Android 15. Update hingga 6x

    Kamera belakang
    50 MP (f/1.8. AF dan OIS) ultra-wide 12 MP (f/2.2) dan makro 5 MP (f/2.4)

    Kamera depan
    12 MP

    Fitur
    Dust and Water resistant (IP67), Awesome Intelligence, Samsung Knox Vault

    Dimensi
    162.2 x 77.5 x 7.4mm, Berat: 198g

    Baterai
    5.000mAh dengan pengisian daya cepat 45W

    Warna
    Awesome Lightgray, Awesome Graphite, Awesome Olive, dan Awesome Pink

    Pages

  • Analis sebut data inflasi PCE AS jadi penentu arah pasar kripto 

    Analis sebut data inflasi PCE AS jadi penentu arah pasar kripto 

    Hal tersebut dapat semakin menunda penurunan suku bunga The Fed dan berpotensi memberikan tekanan baik di pasar kripto maupun saham AS.

    Jakarta (ANTARA) – Analis Reku Fahmi Almuttaqin memproyeksikan, laporan inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada 28 Maret mendatang menjadi faktor utama yang menentukan arah pasar ke depan.

    Ia menyatakan bahwa inflasi PCE AS diperkirakan masih menunjukkan tekanan yang cukup tinggi, yang berpotensi menunda penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed.

    “Hal tersebut dapat semakin menunda penurunan suku bunga The Fed dan berpotensi memberikan tekanan baik di pasar kripto maupun saham AS. Namun, apabila data inflasi PCE lebih rendah dari ekspektasi, Indeks Dolar AS (DXE) mungkin akan melemah, serta berpotensi meningkatkan minat investor terhadap instrumen berisiko seperti aset kripto dan saham,” ujar Fahmi dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

    Meskipun pasar saham AS mengalami pelemahan dengan indeks S&P 500 turun lebih dari 1,1 persen dan Nasdaq anjlok lebih dari 2 persen, Bitcoin tetap bertahan di level 87.000 dolar AS.

    Penguatan Indeks Dolar AS (DXY) ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir di angka 105,00 juga menjadi faktor yang mempengaruhi pasar.

    Minat Investor tradisional AS terhadap Bitcoin masih tinggi di tengah penantian inflasi PCE AS, ETF Bitcoin spot terlihat masih melanjutkan tren aliran dana masuk neto positifnya yang kini telah terjadi selama delapan hari berturut-turut dengan total netflow mencapai hampir 1 miliar dolar AS.

    Sementara itu, ETF Ethereum spot masih melanjutkan tren netflow negatifnya yang telah terjadi selama sembilan hari perdagangan berturut-turut.

    “Hal ini menyoroti preferensi investor tradisional AS yang masih relatif berfokus pada Bitcoin di tengah situasi yang ada. Kekuatan Bitcoin sebagai instrumen yang berpotensi menjadi inflation-hedge turut menjadi faktor di balik tren tersebut, di samping keputusan Pemerintah AS terkait Bitcoin Strategic Reserve yang turut meningkatkan legitimasi aset kripto tersebut khususnya di kalangan investor pasar modal AS,” katanya pula.

    Outlook yang cukup mixed, khususnya dalam jangka pendek ini, berpotensi membuat investor kripto dan saham AS lebih berhati-hati.

    “Akan tetapi investor yang memiliki profil cukup agresif mungkin akan memanfaatkan momentum yang ada untuk mendapatkan keuntungan dengan berspekulasi jika inflasi PCE Februari akan lebih baik dari ekspektasi, dengan melakukan pembelian aset ketika harga terkoreksi. Inflasi PCE yang lebih rendah dapat mendorong reli yang ada dan berpotensi membawa Bitcoin kembali ke level harga 90.000 dolar AS,” kata Fahmi pula.

    Ia menilai bagi investor yang cenderung mengutamakan fundamental suatu aset, dapat berinvestasi di aset crypto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar ataupun di saham AS dengan performa terbaik.

    “Misalnya di fitur Packs di Reku, investor bisa berinvestasi pada berbagai crypto blue chip dan ETF dengan performa terbaik dalam sekali swipe untuk memudahkan diversifikasi. Terlebih, fitur Packs yang dilengkapi dengan sistem rebalancing akan membantu investor menyesuaikan alokasi investasinya sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis,” ujarnya pula.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Airlangga Sebut Pelemahan Rupiah Berdampak Positif ke Sejumlah Industri, Kok Bisa?

    Airlangga Sebut Pelemahan Rupiah Berdampak Positif ke Sejumlah Industri, Kok Bisa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pelemahanan rupiah yang terjadi belakangan berdampak positif ke sejumlah industri dalam negeri.

    Kurs rupiah sendiri sempat menyentuh level Rp16.611 per dolar AS pada Selasa (25/3/2025) atau level terendah sejak krisis moneter 1998. Terbaru, rupiah menguat ke posisi Rp16.562 per dolar AS saat penutupan perdagangan hari ini, Kamis (27/3/2025).

    “Kalau industri enggak [terganggu]. Kalau [industri yang] penghasilannya dolar, spending-nya [belanjanya] rupiah, itu menambah daya saing sebetulnya,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Di samping itu, dia tidak menampik ada sejumlah industri yang perlu mengimpor bahan baku sehingga pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya produksi.

    Kendati demikian, Airlangga mengklaim hampir semua biaya pengelolaannya tetap menggunakan rupiah sehingga tidak terlalu terdampak.

    Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu menyatakan secara keseluruhan kurs rupiah tetap stabil terutama apabila dibandingkan negara-negara mitra.

    Pelemahan rupiah tampaknya memang direspons secara berbeda untuk masing-masing sektor. Layanan angkutan laut seperti PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) misalnya, yang menyatakan tak ada pengaruh negatif atas pelemahan rupiah.

    Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar memiliki dua dampak terhadap kinerja perusahaan pelayaran, tergantung pada operasional domestik atau internasional. 

     “Ada dua dampak, kalau untuk mayoritas kapal kami banyak bisnis internasional, freight rate mayoritas diterima dalam dolar AS, kalau dolar AS kuat kami tidak dirugikan. Artinya, tidak ada masalah karena pendapatan kami juga dolar,” kata Bani dalam paparan publik, Rabu (26/3/2025). 

    Di pelabuhan, kata Bani, terdapat biaya yang juga berbasis dolar AS. Biaya yang dimaksud ialah investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) yang dilakukan dalam mata uang dolar AS.

    Sementara itu, untuk operasional pelayaran domestik yang menggunakan transaksi rupiah, perusahaan perlu menyesuaikan biaya dengan pendapatan agar tetap seimbang. Saat ini, SMDR belum berencana menambah armada untuk layanan domestik, mengingat pembelian kapal dilakukan dalam dolar AS, sedangkan tarif angkut dalam negeri menggunakan rupiah. 

    Berbeda dengan sektor pengan. Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Pengamanan Pasar Kemendag Tommy Andana mengungkap pelemahan rupiah menjadi salah satu alasan importir tak kunjung merealisasikan importasi bawang putih.

    Tommy mengatakan bahwa banyak importir belum melakukan realisasi bawang putih lantaran masih wait and see, imbas adanya kebijakan penyaluran bawang putih untuk keperluan operasi pasar selama puasa dan lebaran.

    Berdasarkan survei yang dilakukan Kemendag, Tommy mengaku para pelaku usaha yang telah mengantongi persetujuan impor (PI) bawang putih rata-rata belum merealisasikannya. Salah satu penyebabnya adalah tingginya nilai tukar kurs.

    “Kalau kami tanya itu jawabannya masih mengambang. Alasan katanya cuaca, alasannya juga karena misalnya tingginya kurs, kemudian juga ada beberapa yang mereka dikhawatirkan pada saat mereka barang datang untuk dijadikan operasi pasar,” kata Tommy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025, dikutip dari YouTube Kemendagri pada Rabu (26/3/2025).