Produk: dolar AS

  • Keputusan Kontroversial Trump Bisa Picu Pelemahan Rupiah Hingga Rp16.900 Per Dolar – Halaman all

    Keputusan Kontroversial Trump Bisa Picu Pelemahan Rupiah Hingga Rp16.900 Per Dolar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi berpendapat serangkaian kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa memicu pelemahan rupiah ke level Rp16.900.

    Kebijakan kontroversial Trump dimaksud antara lain mengenakan kenaikan tarif impor sepihak terhadap negara-negara mitra dagangnya yang selama ini mengalami surplus.

    Rupiah diperkirakan akan tertekan oleh tarif timbal balik Trump sebesar 32 persen yang dikhawatirkan juga akan berdampak negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah.

    “Kita melihat bahwa tadi malam dolar mengalami pelemahan yang cukup tajam tapi ini tidak akan berdampak terhadap mata uang rupiah dan IHSG pada pembukaan pasar di hari Senin,” ujar Ibrahim saat dihubingi, Kamis (3/4/2025).

    Ibrahim melihat yang terjadi saat ini adalah perang dagang, sehingga tidak lagi membahas masalah pelemahan indeks dolar, tapi permasalahan perang dagang yang membuat fluktuasi IHSG dan rupiah mengalami suatu kelemahan.

    “Selama ini perdagangan Indonesia dengan AS surplus. Ini harus diperhatikan pemerintah,” tuturnya.

    Ibrahim melihat, mata uang rupiah bisa melemah ke level Rp16.900 dalam perdagangan pekan ini. Sedangkan, IHSG bisa merosot lebih dalam setelah diumumkannya ‘perang dagang’ oleh Presiden AS Donald Trump.

    “Bisa saja akan menuju di level 16.900 dalam perdagangan di minggu ini. IHSG ada kemungkinan pada saat pembukaan pasar ini akan mengalami penurunan 2-3 persen, berarti dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia,” kata Ibrahim.

    Pada saat perang dagang diumumkan, terjadi fluktuasi, rupiah mengalami pelemahan, IHSG kemungkinan juga terjadi pelemahan. 

    Namun, di luar dugaan, kata Ibrahim, harga emas dunia terus mengalami kenaikan, bahkan menyentuh level 3.180 dolar AS per troy ons.

    “Ada kemungkinan besar dalam minggu depan atau minggu ini level 3.200 dolar AS per troy ons akan tercapai.”

    “Ini cukup luar biasa ya bagi emas karena perang dagang ini membuat investor ketakutan dan mereka kembali mengoleksi emas sebagai safe haven,” tuturnya.

    Sebelumnya, besaran tarif yang dikenakan Trump terhadap Indonesia hanya berbeda 2 persen dari China, “lawan berat” AS, yaitu 34 persen.

    Dua negara ASEAN, yakni Thailand dan Vietnam, juga mendapat “tekanan” tarif yang cukup besar, masing-masing 36 persen dan 46 persen. Merujuk laman resmi Kementerian Perdagangan RI, AS memang merupakan penyumbang surplus perdagangan nonmigas nasional tahun 2024.

    Angka surplus perdagangan Indonesia-AS sebesar 16,08 miliar dollar AS dari total surplus perdagangan nonmigas 2024, yaitu sebesar 31,04 miliar dollar AS.

    Ekspor nonmigas Indonesia ke AS antara lain berupa garmen, peralatan listrik, alas kaki, dan minyak nabati

     

  • Trump Umumkan Tarif Impor, Segini yang Dikenakan AS untuk Indonesia

    Trump Umumkan Tarif Impor, Segini yang Dikenakan AS untuk Indonesia

    Washington, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Kamis (3/4/2025) WIB,  mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang menargetkan sejumlah negara termasuk beberapa mitra dagang terdekat AS. Langkah ini berisiko memicu perang dagang yang berpotensi merugikan perekonomian global.

    Dalam pidato di Taman Mawar Gedung Putih dengan latar belakang bendera AS, Trump menerapkan tarif impor tinggi terhadap China dan Uni Eropa. Ia menyebutnya hari itu sebagai Hari Pembebasan.

    Mata uang dolar AS langsung melemah 1% terhadap euro serta mengalami pelemahan terhadap mata uang utama lainnya setelah pengumuman tarif impor ini.

    “Selama bertahun-tahun, negara kita telah dieksploitasi oleh berbagai negara, baik sekutu maupun lawan,” ujar Trump.

    Tarif impor yang diterapkan meliputi:
     – 34% untuk impor dari Tiongkok (ditambah 20% tarif sebelumnya, total 54%)
    – 20% untuk Uni Eropa
    – 24% untuk Jepang
    – 26% untuk India
    – 46% untuk Vietnam
    – 24-49% untuk Thailand, Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar
    – 24% untuk Brunei
    – 10% untuk Singapura
    – Tarif dasar 10% untuk Inggris dan beberapa negara lainnya

    Trump menampilkan grafik daftar pungutan, mengeklaim bahwa kebijakan tarif impor ini lebih rendah dibandingkan tarif yang dikenakan negara-negara lain terhadap produk ekspor AS.

    Pengumuman ini disambut sorak-sorai dari para pekerja industri baja, minyak, dan gas yang hadir dalam acara tersebut. “Tarif ini akan membuat Amerika kaya kembali,” ujar Trump.

    Namun, banyak ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini berpotensi memicu resesi di AS karena peningkatan biaya bagi konsumen domestik serta risiko perang dagang global yang merugikan.

    Pasar keuangan juga bereaksi negatif, dengan volatilitas meningkat akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.

    Langkah Trump semakin memperburuk hubungan dengan sekutu lama AS. Mitra dagang utama telah mengancam akan melakukan pembalasan dengan memberlakukan tarif serupa terhadap produk-produk AS.

    Sementara itu, Trump tetap optimis bahwa kebijakan ini akan menandai era baru bagi industri Amerika. “Hari ini akan dikenang sebagai hari di mana industri Amerika lahir kembali,” tegasnya.

    Ke depan, dunia akan menunggu langkah berikutnya dari negara-negara yang terkena dampak tarif impor ini apakah mereka akan melakukan negosiasi atau memilih jalur konfrontasi dalam eskalasi perang dagang global ini.

  • Saham Merosot, Harga Minyak Anjlok, Wall Street Terseok-seok

    Saham Merosot, Harga Minyak Anjlok, Wall Street Terseok-seok

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang mengguncang pasar global pada Rabu 2 April 2025. Dia mengonfirmasi, akan memberlakukan tarif dasar sebesar 10% pada semua impor ke AS, serta tarif yang lebih tinggi pada puluhan negara lainnya, termasuk beberapa mitra dagang utama seperti China, Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

    Kebijakan ini semakin memperdalam perang dagang dan meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi global.

    Tarif Baru: Mengubah Tatanan Perdagangan Dunia

    Dalam pernyataannya di Taman Mawar Gedung Putih, Donald Trump menegaskan bahwa tarif ini adalah bentuk “timbal balik” terhadap kebijakan perdagangan negara lain yang dianggap merugikan AS.

    “Selama beberapa dekade, negara kita telah dijarah, dijarah, diperkosa dan dijarah oleh negara-negara dekat dan jauh, baik teman maupun musuh,” ucapna.

    Tarif baru ini mencakup pungutan sebesar 34% untuk impor dari China, meningkat dari tarif 20% yang sudah berlaku sebelumnya. Jepang menghadapi tarif 24%, Vietnam 46%, dan Korea Selatan 25%. Uni Eropa juga tidak luput, dengan tarif sebesar 20%.

    Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara secara anonim, tarif ini akan berlaku pada 9 April 2025, sementara tarif dasar 10% mulai diberlakukan pada Sabtu 5 April 2025. Namun, kebijakan ini tidak berlaku untuk beberapa barang tertentu seperti tembaga, obat-obatan, semikonduktor, kayu, emas, energi, dan “mineral tertentu yang tidak tersedia di AS”.

    Selain itu, Donald Trump juga menutup celah perdagangan yang memungkinkan pengiriman paket bernilai rendah (di bawah 800 dolar AS atau setara Rp13,2 juta) bebas bea dari China dan Hong Kong, kebijakan yang dikenal sebagai “de minimis.” Peraturan baru ini mulai berlaku pada 2 Mei 2025.

    Pasar Keuangan Terguncang: Saham Merosot, Minyak Anjlok

    Pengumuman tarif ini segera memicu kekacauan di pasar keuangan. Saham berjangka AS anjlok setelah pengumuman tersebut, dengan Nasdaq berjangka turun 4%, S&P 500 berjangka turun 3,3%, dan Nikkei berjangka jatuh lebih dari 4%.

    Pasar Asia juga terkena dampak besar, dengan saham Australia turun 2%. ETF Vietnam Van Eck (VNM.Z) merosot lebih dari 8% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    Sektor teknologi menjadi salah satu yang paling terpukul, terutama karena China merupakan pusat manufaktur utama bagi banyak perusahaan besar AS. Saham Apple (AAPL.O) jatuh hampir 7% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    “Kami akan mencirikan daftar tarif ini sebagai ‘lebih buruk dari skenario terburuk’ yang ditakuti Street,” kata analis dari Wedbush.

    Harga minyak juga ikut terpengaruh. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 2% menjadi 69,73 dolar AS (Rp1,1 juta) per barel, sementara Brent berjangka turun menjadi 74,95 dolar AS (Rp1,2 juta) per barel. Harga minyak sempat naik sebelum akhirnya jatuh ke wilayah negatif setelah Trump mengumumkan tarif baru ini.

    “Harga minyak mentah telah menghentikan reli bulan lalu, dengan Brent menemukan beberapa resistensi di atas 75 dolar AS (Rp1,24 juta), dengan fokus untuk saat ini beralih dari pengurangan pasokan yang dipimpin oleh sanksi ke pengumuman tarif Trump dan potensi dampak negatifnya pada pertumbuhan dan permintaan,” tutur Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

    Reaksi Global dan Ancaman Resesi

    Para pemimpin dunia bereaksi dengan cemas terhadap kebijakan Donald Trump ini. Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyatakan bahwa perang dagang akan merugikan konsumen dan tidak menguntungkan kedua belah pihak.

    “Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk bekerja menuju kesepakatan dengan Amerika Serikat, dengan tujuan menghindari perang dagang yang pasti akan melemahkan Barat demi pemain global lainnya,” ujar Meloni.

    Di AS, kebijakan ini juga mendapat kritik keras dari kalangan politisi. Gregory Meeks, anggota Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengecam langkah Trump sebagai beban besar bagi rakyat Amerika.

    “Trump baru saja menghantam orang Amerika dengan kenaikan pajak regresif terbesar dalam sejarah modern – tarif besar-besaran pada semua impor. Kebijakannya yang sembrono tidak hanya merusak pasar, tetapi juga akan merugikan keluarga pekerja secara tidak proporsional,” tutur Meeks.

    Ekonom memperingatkan bahwa tarif ini dapat memperlambat ekonomi global, meningkatkan risiko resesi, dan meningkatkan biaya hidup bagi rata-rata keluarga AS hingga ribuan dolar per tahun. Inflasi yang dipicu oleh tarif ini juga bisa memperumit kebijakan moneter Federal Reserve, yang sedang berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.

    Dampak pada Wall Street dan Investor

    Wall Street mengalami sesi perdagangan yang bergejolak pada Rabu 2 April 2025, dengan Dow Jones Industrial Average naik 235,36 poin sebelum akhirnya merosot kembali setelah pengumuman Donald Trump.

    S&P 500 dan Nasdaq juga mengalami penurunan signifikan. Indeks Volatilitas CBOE (.VIX), yang mengukur ketakutan pasar, tetap tinggi selama tiga sesi terakhir, mencerminkan ketidakpastian yang semakin meningkat.

    “Kata-kata dari presiden penting,” ucap Christopher Wolfe, presiden dan chief investment officer Pennington Partners & Co.

    “Mereka dapat, dan memang, mengubah kebijakan serta cara perusahaan Amerika merespons berbagai hal. Itulah beban yang kita semua rasakan sekarang,” ujarnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hadapi Perang Dagang, Haidar Alwi Minta Indonesia Siapkan Strategi Transformasi Ekonomi Nasional – Halaman all

    Hadapi Perang Dagang, Haidar Alwi Minta Indonesia Siapkan Strategi Transformasi Ekonomi Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, R Haidar Alwi, menyoroti dampak luas dari kebijakan proteksionis yang kembali digaungkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Kebijakan tarif impor yang direncanakan akan diumumkan hari ini berpotensi mengguncang perdagangan global dan semakin memperkuat dominasi Dolar AS. 

    Dampak dari kebijakan ini terhadap ekonomi Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama terkait pelemahan Rupiah, ketidakstabilan pasar modal, serta tekanan pada sektor ekspor dan impor. 

    “Dalam situasi seperti ini, Indonesia harus mengambil langkah proaktif dengan strategi yang matang untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional dan menciptakan peluang baru di tengah tantangan global,” ujar Haidar Alwi melalui keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Haidar Alwi, kebijakan tarif impor yang diterapkan AS merupakan bagian dari strategi proteksionisme yang bertujuan untuk melindungi industri domestik mereka. 

    Namun, kebijakan ini membawa efek domino yang luas bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. 

    “Ketika AS menaikkan tarif impor, barang-barang dari negara lain menjadi lebih mahal di pasar mereka. Ini bisa menghambat ekspor Indonesia, terutama untuk komoditas unggulan seperti batu bara, nikel, dan CPO (Crude Palm Oil),” ungkap Haidar Alwi.

    Selain itu, dampak terhadap nilai tukar Rupiah juga menjadi perhatian utama. 

    Haidar yang sedang berada di Mekkah menjelaskan bahwa ketika kebijakan proteksionisme diberlakukan, investor global cenderung mengalihkan modal mereka ke aset yang lebih aman, seperti Dolar AS. 

    “Akibatnya, permintaan terhadap Dolar meningkat, sementara mata uang negara berkembang seperti Rupiah tertekan. Jika Bank Indonesia tidak melakukan intervensi yang cukup, ada kemungkinan Rupiah akan melemah hingga menyentuh Rp 17.000 per Dolar AS,” jelas Haidar Alwi.

    Di sektor perdagangan, tarif impor yang lebih tinggi akan meningkatkan harga barang Indonesia di pasar AS, membuatnya kurang kompetitif dibandingkan produk dari negara lain yang memiliki kebijakan perdagangan yang lebih fleksibel. 

    “Ketika harga naik akibat tarif, permintaan terhadap produk kita bisa menurun. Ini bisa berdampak negatif terhadap neraca perdagangan Indonesia,” kata Haidar Alwi.

    Dalam menghadapi situasi ini,  Haidar Alwi menekankan pentingnya diversifikasi pasar ekspor sebagai langkah mitigasi risiko. 

    “Indonesia harus segera mencari alternatif pasar ekspor yang lebih stabil dan tidak bergantung pada kebijakan proteksionis AS. Negara-negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah bisa menjadi mitra dagang yang lebih potensial,” kata Haidar Alwi.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penguatan industri dalam negeri agar Indonesia tidak terus bergantung pada ekspor bahan mentah. 

    “Kita harus mulai fokus pada industrialisasi dan hilirisasi. Jangan hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan begitu, kita bisa tetap kompetitif di pasar global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu,” jelas Haidar Alwi.

    Lebih jauh lagi, Haidar Alwi menyarankan agar pemerintah mengambil langkah-langkah konkret dalam menghadapi gejolak ekonomi global, seperti meningkatkan investasi domestik dan asing. Menyederhanakan regulasi bagi investor agar lebih banyak modal masuk ke sektor-sektor strategis di dalam negeri.

    Memperkuat industri manufaktur agar Indonesia mampu menghasilkan produk jadi yang memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.

    “Kebijakan Moneter yang Adaptif. Bank Indonesia harus lebih aktif dalam menjaga stabilitas rupiah melalui kebijakan yang fleksibel dan responsif,” katanya. 

    Memberikan insentif bagi pengembangan teknologi dan riset inovasi agar Indonesia memiliki daya saing yang lebih kuat di kancah global.

    Menjalin kerja sama perdagangan yang lebih luas dengan negara-negara yang tidak terlalu terdampak kebijakan proteksionis AS.

    Haidar Alwi menegaskan bahwa di balik tantangan yang dihadapi, ada peluang besar bagi Indonesia untuk bertransformasi menjadi negara dengan ekonomi yang lebih kuat dan mandiri. 

    “Kita tidak boleh hanya terpaku pada ketakutan akan dampak negatif dari kebijakan Trump. Justru, ini adalah kesempatan bagi kita untuk membangun ketahanan ekonomi yang lebih solid,” ujar Haidar Alwi.

    Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah meningkatnya kebutuhan akan produk lokal sebagai akibat dari menurunnya impor barang dari luar negeri. 

    “Jika barang impor menjadi lebih mahal akibat perang dagang, maka ini adalah momentum bagi industri lokal untuk mengambil alih pasar domestik. Dengan dorongan yang tepat dari pemerintah, sektor manufaktur kita bisa berkembang pesat,” pungkasnya.

  • Potret Batu Ganjal Pintu Senilai Rp 17 Miliar, Pencuri yang Menyatroni Rumah Tak Tahu Itu Berharga

    Potret Batu Ganjal Pintu Senilai Rp 17 Miliar, Pencuri yang Menyatroni Rumah Tak Tahu Itu Berharga

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah potret batu ‘ganjal’ pintu senilai Rp 17 miliar.

    Awalnya tak banyak yang menyangka batu itu dihargai cukup mahal.

    Bahkan, pencuri yang menyatroni rumah tersebut juga tidak melirik batu ganjal pintu itu untuk dimaling.

    Lantas bagaimana batu itu bisa dihargai mahal? 

    Semua bermula di sebuah desa kecil di Rumania, sebuah batu yang selama puluhan tahun hanya digunakan sebagai “ganjal” pintu, ternyata adalah salah satu bongkahan amber terbesar dan utuh di dunia — dengan nilai fantastis mencapai lebih dari 1 juta dolar AS, atau sekitar Rp 17 miliar.

    Kisah luar biasa ini bermula ketika seorang wanita tua di wilayah tenggara Rumania menemukan sebuah batu seberat 3,5 kilogram di dasar sungai.

    Ia membawanya pulang ke rumahnya di desa Colti dan, tanpa mengetahui nilainya, menggunakan batu itu untuk menahan pintu rumah.

    Amber — atau dalam konteks lokal dikenal sebagai rumanite — merupakan getah pohon purba yang telah membatu selama jutaan tahun.

    Bahan ini dikenal luas sebagai salah satu batu mulia karena warna hangatnya yang khas dan kilau alaminya.

    Amber dari Colti sangat dihargai karena memiliki gradasi warna merah yang dalam dan kaya.

    Meski rumah sang wanita tua sempat menjadi sasaran pencurian, para pencuri sama sekali tidak menyadari bahwa batu yang terlihat biasa itu menyimpan nilai yang sangat besar.

    Setelah wanita tersebut meninggal pada tahun 1991, rumahnya diwariskan kepada kerabatnya.

    Sang ahli waris mulai curiga bahwa batu penahan pintu itu bukanlah batu biasa.

    Setelah melakukan pengecekan, ia mengetahui bahwa itu adalah potongan amber rumanite bernilai tinggi.

    Akhirnya, batu tersebut dijual kepada negara dan dikirim ke Museum Sejarah di Krakow, Polandia, untuk diteliti lebih lanjut.

    Hasil analisis para ahli menunjukkan bahwa amber itu berusia antara 38 hingga 70 juta tahun.

    “Penemuannya memiliki makna besar, baik dari sisi ilmiah maupun nilai museumnya,” ujar Daniel Costache, Direktur Museum Provinsi Buzau, seperti dikutip dari El País.

    Sejak tahun 2022, bongkahan amber tersebut resmi menjadi bagian dari koleksi Museum Provinsi Buzau dan diklasifikasikan sebagai harta nasional Rumania.

    Kisah ini mengingatkan pada kejadian serupa di Michigan, Amerika Serikat, di mana seorang pria menggunakan batu besar sebagai penahan pintu selama bertahun-tahun.

    Setelah diperiksa, batu tersebut ternyata adalah meteorit yang bernilai lebih dari 100.000 dollar AS atau ekitar Rp 1.6 Miliar.

    Namun, potongan amber senilai lebih dari 1 juta dolar itu adalah temuan yang luar biasa. Seperti yang ditulis dalam laporan,

    “Bayangkan saja, berapa banyak penahan pintu yang bisa dibeli dengan uang sebanyak itu.”

  • Libur Lebaran, Dolar AS Menguat ke Level Rp 16.662

    Libur Lebaran, Dolar AS Menguat ke Level Rp 16.662

    Jakarta

    Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan terhadap rupiah di libur Lebaran ini. Mata uang negeri Paman Sam tersebut kini berada di level Rp 16.600-an.

    Berdasarkan data Reuters, Rabu (2/4/2025), dolar AS berada di level Rp 16.662 per pukul 09.30 WIB. Dolar AS menguat 102 poin atau 0,62%.

    Dolar AS hari ini bergerak pada rentang Rp 16.565 sampai Rp 16.662. Selain terhadap rupiah, dolar AS juga cenderung menguat terhadap mata uang lainnya.

    Dolar AS menguat 0,13% terhadap Yen Jepang, kemudian terhadap Hong Kong Dollar menguat 0,03%.

    Sementara itu, dolar AS melemah 0,34% terhadap Won Korea Selatan dan melemah 0,05% terhadap Franc Swiss.

    (kil/kil)

  • Harga Emas Antam Hari Ini vs 5 Tahun Lalu, Masih Cuan?

    Harga Emas Antam Hari Ini vs 5 Tahun Lalu, Masih Cuan?

    Jakarta: Investasi emas masih menjadi pilihan banyak orang, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. 
     
    Namun, apakah emas Antam masih memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan lima tahun lalu? Mari kita lihat pergerakan harga emas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
    Harga emas Antam hari ini
    Setelah mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir, harga emas Antam pagi ini tercatat mengalami penurunan.
     
    Berdasarkan laman Logam Mulia, Rabu, 2 April 2025 harga emas Antam mengalami penurunan Rp7.000 per gram dari Rp1,826 juta per gram menjadi Rp1,819 juta per gram.

    Sementara harga jual kembali atau buyback emas Antam hari ini turun Rp7.000 menjadi Rp1,671 per gram.
     

    Daftar harga emas Antam berbagai ukuran
    Berikut adalah rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran:
     
    Emas batangan 0,5 gram: Rp959,5 ribu.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,819 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp3,582 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp5,353 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp8,899 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp17,720 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp44,137 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp88,155 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp176,190 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp440,087 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp879,875 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,759 miliar.
    Bagaimana perbandingannya dengan lima tahun lalu?
    Jika kita melihat harga emas Antam lima tahun lalu, yaitu pada 2 April 2020, harga emas saat itu berada di kisaran Rp918 ribu per gram. Dengan harga saat ini yang mencapai Rp1,819 juta per gram, maka ada kenaikan lebih dari 100 persen dalam lima tahun.
     
    Artinya, jika kamu membeli emas 5 tahun lalu seharga Rp10 juta, maka sekarang nilainya bisa lebih dari Rp20 juta, menunjukkan bahwa emas tetap menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
     

    Apa yang mempengaruhi harga emas?
    Harga emas tidak naik begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi pergerakannya:
     
    Inflasi – Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Saat inflasi tinggi, harga emas cenderung naik karena daya beli uang menurun.
     
    Nilai tukar rupiah – Jika rupiah melemah terhadap dolar AS, harga emas di Indonesia akan ikut naik.
     
    Suku bunga – Ketika suku bunga rendah, emas lebih menarik karena tidak ada imbal hasil tetap seperti deposito atau obligasi.
     
    Geopolitik dan krisis ekonomi – Ketidakpastian global, seperti perang atau resesi, sering kali mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
     
    Melihat tren kenaikan harga emas dalam lima tahun terakhir, emas Antam tetap menjadi investasi yang menguntungkan, terutama untuk jangka panjang. Jika kamu mencari aset yang stabil dan aman, emas masih bisa menjadi pilihan yang menarik.
     
    Namun, jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi global sebelum membeli.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Antam, UBS, Galeri24, dan Pegadaian Rp2 Juta per Gram? Buy Back Sekarang

    Antam, UBS, Galeri24, dan Pegadaian Rp2 Juta per Gram? Buy Back Sekarang

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas hari ini, 2 April 2025 Antam, UBS dan Galeri24 naik terus, mendekati Rp2 juta per gram. Investasi terhadap emas bisa dilakukan untuk mengamankan kondisi finansial.

    Bagaimana pergerakan harga emas hari ini? Simak harga emas hari ini, 2 April 2025 selengkapnya yang semakin hari mendekati Rp2 juta per gramnya:

    Harga Emas Antam Harga emas Antam 0.5 gr Rp961,899 Harga emas Antam m1 gr Rp1,823,548 Harga emas Antam 2 gr Rp3,586,945 Harga emas Antam 3 gr Rp5,355,355 Harga emas Antam 5 gr Rp8,892,175 Harga emas Antam 10 gr Rp17,729,213 Harga emas Antam 25 gr Rp44,197,218 Harga emas Antam 50 gr Rp88,315,238 Harga emas Antam 100 gr Rp176,552,280 Harga emas Antam 250 gr Rp441,115,038 Harga emas Antam 500 gr Rp882,019,550 Harga emas Antam 1000 gr Rp1,763,999,000 Harga Emas UBS Harga emas UBS 0,5 gram: Rp972.000 Harga emas UBS 1 gram: Rp1.798.000 Harga emas UBS 2 gram: Rp3.570.000 Harga emas UBS 5 gram: Rp8.819.000 Harga emas UBS 10 gram: Rp17.544.000 Harga emas UBS 25 gram: Rp43.774.000 Harga emas UBS 50 gram: Rp87.367.000 Harga emas UBS 100 gram: Rp174.665.000 Harga emas UBS 250 gram: Rp436.533.000 Harga emas UBS 500 gram: Rp872.037.000 Harga Emas Galeri24 Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp962.000 Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.784.000 Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.500.000 Harga emas Galeri24 5 gram: Rp8.656.000 Harga emas Galeri24 10 gram: Rp17.192.000 Harga emas Galeri24 25 gram: Rp42.936.000 Harga emas Galeri24 50 gram: Rp85.802.000 Harga emas Galeri24 100 gram: Rp171.587.000 Harga emas Galeri24 250 gram: Rp428.627.000 Harga emas Galeri24 500 gram: Rp857.252.000 Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp1.714.503.000 Harga Emas Batangan Pegadaian 0,5 gram: Galeri24: Rp970.000, Antam: Rp977.000, UBS: Rp984.000 1 gram: Galeri24: Rp1.798.000, Antam: Rp1.852.000, UBS: Rp1.820.000 2 gram: Galeri24: Rp3.528.000, Antam: Rp3.641.000, UBS: Rp3.612.000 3 gram: Antam: Rp5.436.000 5 gram: Galeri24: Rp8.723.000, Antam: Rp9.026.000, UBS: Rp8.924.000 10 gram: Galeri24: Rp17.327.000, Antam: Rp17.994.000, UBS: Rp17.752.000 25 gram: Galeri24: Rp43.273.000, Antam: Rp44.857.000, UBS: Rp44.294.000 50 gram: Galeri24: Rp86.476.000, Antam: Rp89.632.000, UBS: Rp88.406.000 100 gram: Galeri24: Rp172.933.000, Antam: Rp179.183.000, UBS: Rp176.740.000 250 gram: Galeri24: Rp431.992.000, Antam: Rp447.685.000, UBS: Rp441.720.000 500 gram: Galeri24: Rp863.982.000, Antam: Rp895.153.000, UBS: Rp882.399.000 1.000 gram: Galeri24: Rp1.727.964.000, Antam: Rp1.790.265.000 Harga Tabungan Emas Pegadaian Beli Emas: Rp17.160/0,01 gr Jual Emas: Rp16.640/0,01 gr

    Harga emas dalam berbagai ukuran (0,5 gram hingga 1.000 gram) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ketiga platform ini. Secara umum, Antam cenderung memiliki harga yang lebih tinggi, diikuti oleh UBS dan Galeri24. 

    Sementara itu, tak cuma harga beli yang melesat, harga buy back emas juga ikut melesat, pada merk dagang Antam harga buy back naik dari hari ke hari.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan tingkat pengangguran di negara-negara besar memengaruhi permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Fluktuasi nilai tukar dolar AS, sebagai mata uang acuan perdagangan emas, berdampak langsung pada harga emas dalam mata uang lain. kebijakan suku bunga bank sentral, terutama Federal Reserve AS, memengaruhi daya tarik emas dibandingkan instrumen investasi lain. Hukum permintaan dan penawaran berlaku untuk emas, dengan peningkatan permintaan atau penurunan penawaran mendorong kenaikan harga. Ketegangan politik, perang, dan ketidakstabilan global meningkatkan permintaan emas sebagai aset “safe haven”. Tips Investasi Emas Pelajari tren harga emas, faktor-faktor yang memengaruhi, dan platform perdagangan yang terpercaya. Pilih toko emas, pegadaian, atau platform daring yang memiliki reputasi baik dan menawarkan sertifikat keaslian. Simpan emas di tempat yang aman, seperti brankas di rumah atau layanan penyimpanan brankas bank. Ikuti perkembangan harga emas secara berkala melalui berita ekonomi, situs web keuangan, atau aplikasi investasi. Jangan menempatkan semua dana investasi Anda dalam emas. Seimbangkan dengan instrumen investasi lain, seperti saham, obligasi, atau reksa dana.

    Disclaimer: Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Informasi ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Selalu perhatikan kondisi pasar, sebelum melakukan investasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ancaman di Balik Maraton Rekor Harga Emas

    Ancaman di Balik Maraton Rekor Harga Emas

    Jakarta

    Harga emas mencapai titik tertingginya sepanjang masa pada Selasa (1/4) kemarin. Nilai komoditas logam mulia ini diperkirakan akan terus meningkat saat pasar menunggu rincian tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang akan segera diumumkan tengah pekan ini.

    Mengutip Reuters, Selasa (1/4/25), harga emas batangan telah mencapai rekor tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut, menyentuh US$ 3.139,78 per ons. Sementara di dalam negeri, harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat hari ini naik Rp 20.000 dan kembali memecahkan rekor termahal sepanjang sejarah ke level Rp 1.826.000 per gram.

    “Di samping penghindaran risiko umum, investor meningkatkan alokasi ke emas karena kebijakan perdagangan pemerintahan Trump mengancam status cadangan khusus dolar,” kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com.

    Di sisi lain pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan-kebijakan dari Trump yang membuat Dolar AS menguat, maka berdampak pada harga emas yang terus melambung tinggi.

    “Kemarin saya prediksi di Maret itu tembus di level US$ 3.100 (per troy ons) antara Jumat dan Senin tanggal 31 Maret. Rupanya, tembus di level US$ 3.200 (per troy ons). Lebih tinggi dari prediksi saya. Karena prediksi saya di semester pertama 2025 itu di angka US$ 3.150 (per troy) ons,” kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (1/4/2025).

    Lebih lanjut ia bilang, meroketnya harga emas juga dipicu adanya perang dagang. Sebagai contoh, kebijakan perang dagang yang akan berlaku per 2 April 2025 terhadap negara-negara yang surplus neraca perdagangannya.

    “Neraca perdagangan bukan saja nanti berarti Tiongkok, Eropa, Kanada dan Meksiko. Bisa saja Indonesia masuk, karena sampai saat ini Indonesia pun juga masih surplus neraca perdagangannya dengan Amerika,” katanya melanjutkan.

    Hal kedua, terbangnya harga emas juga dipicu kondisi geopolitik di Timur Tengah. Saat hari pertama Idulfitri, masyarakat yang ada di Jalur Gaza mengalami insiden pengeboman di wilayah tersebut.

    “Kemudian, yang menarik yang terakhir adalah Trump mengancam akan mengebom Iran, kalau tidak ada kerja sama untuk masalah reaktor nuklirnya. Artinya, sudah jelas bahwa pemerintahan Trump itu diktator,” ia mengelaborasi.

    “Ini yang membuat harga emas kemungkinan besar akan mencetak rekor baru. Kemungkinan besar, angka US$ 3.150 (per troy ons) di bulan April ini kemungkinan tercapai. Kalau tidak di minggu ini, ya di minggu depan. Semua ekspektasi gagal total semua. Melebihi ekspektasi, karena gonjang-ganjing perang dagang ini cukup luar biasa,” tutupnya.

    (igo/eds)

  • Perang Dagang Trump Bikin Geger Harga Emas Hingga Rupiah

    Perang Dagang Trump Bikin Geger Harga Emas Hingga Rupiah

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan mengumumkan tarif baru yang rencananya dikenakan kepada semua negara. Rencananya, pada Rabu, 2 April 2025 Trump akan mengumumkan pungutan timbal balik lantaran praktik dagang yang dianggap tidak adil oleh pemerintahannya. Hal ini berpotensi pada kian meroketnya harga emas.

    Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan-kebijakan dari Trump yang membuat Dolar AS menguat, maka berdampak pada harga emas yang terus melambung tinggi.

    “Kemarin saya prediksi di Maret itu tembus di level US$ 3.100 (per troy ons) antara Jumat dan Senin tanggal 31 Maret. Rupanya, tembus di level US$ 3.200 (per troy ons). Lebih tinggi dari prediksi saya. Karena prediksi saya di semester pertama 2025 itu di angka US$ 3.150 (per troy) ons,” kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (1/4/2025).

    Lebih lanjut ia bilang, meroketnya harga emas juga dipicu adanya perang dagang. Sebagai contoh, kebijakan perang dagang yang akan berlaku per 2 April 2025 terhadap negara-negara yang surplus neraca perdagangannya.

    “Neraca perdagangan bukan saja nanti berarti Tiongkok, Eropa, Kanada dan Meksiko. Bisa saja Indonesia masuk, karena sampai saat ini Indonesia pun juga masih surplus neraca perdagangannya dengan Amerika,” katanya melanjutkan.

    Hal kedua, terbangnya harga emas juga dipicu kondisi geopolitik di Timur Tengah. Saat hari pertama Idulfitri, masyarakat yang ada di Jalur Gaza mengalami insiden pengeboman di wilayah tersebut.

    “Kemudian, yang menarik yang terakhir adalah Trump mengancam akan mengebom Iran, kalau tidak ada kerja sama untuk masalah reaktor nuklirnya. Artinya, sudah jelas bahwa pemerintahan Trump itu diktator,” ia mengelaborasi.

    “Ini yang membuat harga emas kemungkinan besar akan mencetak rekor baru. Kemungkinan besar, angka US$ 3.150 (per troy ons) di bulan April ini kemungkinan tercapai. Kalau tidak di minggu ini, ya di minggu depan. Semua ekspektasi gagal total semua. Melebihi ekspektasi, karena gonjang-ganjing perang dagang ini cukup luar biasa,” katanya.

    Tidak cuma itu, Ibrahim bilang, kebijakan Trump ini juga berpotensi melemahkan rupiah. Ia khawatir rupiah akan longsor ke angka Rp 17 ribu per US$ 1.

    “Ada ketakutan saya, rupiah ini akan mendekati Rp 17 ribu (per US$ 1). Karena kita tahu bahwa pasar pun juga masih libur sampai tanggal 7 April. Bank Indonesia pun juga tidak melakukan intervensi di pasar. Ini kemungkinan besar Rupiah pun juga akan melemah,” kata Ibrahim

    “Dari kebijakan ini, pasti yang akan terasa nanti adalah barang-barang impor. Karena batu bara, nikel, CPO (crude palm oil) ini pun juga masuk di Amerika. Artinya, pada saat nanti mereka masuk dan kena biaya impor, anggaplah 25% harganya akan dinaikkan. Berarti, pemerintah Indonesia harus mencari pasar baru,” ungkapnya.

    Masih belum ada kejelasan apakah Indonesia akan dikenakan tarif impor juga oleh AS. Namun ia menilai, pemerintah perlu melakukan persiapan dalam menghadapi kebijakan perang dagang besutan Trump ini.

    “Kita belum tahu nanti pernyataan (Trump) besok, apakah Indonesia akan kena juga terhadap perang dagang ini? Kita tahu sendiri, bahwa saat ini Indonesia pun juga sedang mengalami permasalahan ekonomi. Bukan hanya Indonesia, hampir semua negara. Apalagi nanti seandainya Indonesia masuk dalam kancah negara-negara yang surplus, ini pun juga harus siap-siap pemerintah melakukan tanggapan secepatnya,” ungkapnya.

    Ibrahim menilai, neraca perdagangan Indonesia dengan AS juga bisa terganggu. Meski, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga bisa melirik potensi keuntungan dari kebijakan AS ini.

    “Masalah perang dagang di 2 April itu, saya sebagai seorang pengamat sudah empis-empisan bahwa ini akan terjadi seperti ini. Apalagi, defisit fiskal yang kemungkinan besar akan melebar,” tutupnya.

    (eds/eds)