Produk: dolar AS

  • Harga Emas Dunia Anjlok karena Dolar Menguat, Emas Antam Terbang

    Harga Emas Dunia Anjlok karena Dolar Menguat, Emas Antam Terbang

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia mengalami penurunan pada Jumat (30/5/2025) pagi di tengah penguatan ringan dolar Amerika Serikat (AS). Para investor kini tengah menantikan rilis data inflasi utama dari Amerika Serikat, yakni indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang dinilai dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

    Dilansir dari Reuters, pada pukul 10.13 WIB, harga emas spot tercatat turun 0,5% menjadi US$ 3.300,59 per troi ons. Sepanjang pekan ini, harga emas batangan tercatat melemah sebesar 1,7%. Sementara itu, emas berjangka AS juga turun 0,5% ke level US$ 3.298,30 per ons.

    Indeks dolar AS naik sebesar 0,2%, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri. Menurut Direktur Pelaksana GoldSilver Central Brian Lan, saat ini harga emas tengah mengalami konsolidasi.

    “Apa yang kami lihat saat ini adalah kondisi pasar yang normal, hanya saja kisarannya sedikit lebih lebar karena adanya kepercayaan terhadap kekuatan dolar AS,” ujar Lan.

    Fokus pasar kini tertuju pada data PCE AS bulan April, yang merupakan indikator inflasi pilihan utama Federal Reserve. Data tersebut dijadwalkan rilis pada Jumat sore. Berdasarkan jajak pendapat Reuters, angka PCE diperkirakan akan tetap berada pada 0,1% secara bulanan dan mencapai 2,2% secara tahunan.

    Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly mengatakan suku bunga masih bisa diturunkan dua kali tahun ini. Namun untuk saat ini, The Fed akan mempertahankan suku bunga agar inflasi tetap berada dalam jalur menuju target 2%.

    Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung lebih diminati ketika suku bunga rendah.

    Di sisi lain, pengadilan banding federal AS untuk sementara memberlakukan kembali tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump, setelah sehari sebelumnya pengadilan perdagangan AS memutuskan bahwa Trump melampaui kewenangannya.

    Di dalam negeri, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini naik Rp 26.000 menjadi Rp 1,900 juta per gram dari sebelumnya Rp 1,874 juta per gram. Sebelumnya, harga tertinggi emas Antam tercatat pada Selasa (22/4/2025) yang sempat menyentuh level Rp 2,039 juta per gram.

  • Rupiah melemah seiring data kepercayaan konsumen AS menguat

    Rupiah melemah seiring data kepercayaan konsumen AS menguat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring data kepercayaan konsumen AS menguat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) yang menguat.

    “Data kepercayaan konsumen AS yang kuat meredam kekhawatiran atas ekonomi AS,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Mengutip Xinhua, kepercayaan konsumen mengalami peningkatan lebih kuat dari perkiraan bulan Mei 2025. Hal ini mengakhiri tren penurunan selama lima bulan berturut-turut yang telah mendorong sentimen ke level terendah sejak pandemi COVID-19.

    Penguatan tersebut terjadi ketika para pelaku bisnis terus memperingatkan tentang potensi kenaikan harga yang terkait dengan tarif, meskipun Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengambil langkah untuk melonggarkan kebijakan perdagangan.

    Menurut Conference Board, sentimen konsumen AS meningkat di semua kelompok usia dan pendapatan, yang menandakan pemulihan luas dalam prospek. Data yang membaik ini bertepatan dengan pembicaraan perdagangan antara AS dengan China guna mengurangi tarif antara kedua negara, sehingga memicu reli di pasar saham dan mendorong beberapa perusahaan Wall Street mengurangi perkiraan resesi mereka.

    “Fokus sekarang adalah pada isyarat lebih lanjut mengenai ekonomi AS dalam beberapa hari mendatang dari sejumlah pembicara Federal Reserve, serta risalah rapat terakhir Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu (4/6),” ujar Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.296 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.255 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Modal Asing Rp 1,5 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan dalam 2 Hari

    Modal Asing Rp 1,5 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan dalam 2 Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan modal asing senilai Rp 1,5 triliun mengalir masuk ke pasar keuangan domestik selama periode 26-27 Mei 2025. Sebagian besar dana asing tersebut masuk melalui instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

    Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menjelaskan dana asing yang masuk ke pasar SBN mencapai Rp 2,02 triliun, sementara dana yang masuk ke pasar saham sebesar Rp 110 miliar.

    Namun, terdapat arus keluar modal asing melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 630 miliar.

    “Berdasarkan data transaksi 26-27 Mei 2025, investor nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 1,5 triliun, terdiri dari beli neto Rp 110 miliar di pasar saham dan Rp 2,02 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp 0,63 triliun di SRBI,” ucap Ramdan dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (29/5/2025).

    Secara kumulatif sejak 1 Januari hingga 27 Mei 2025, transaksi investor nonresiden menunjukkan beli neto sebesar Rp 47,1 triliun di pasar SBN. Namun, terdapat jual neto sebesar Rp 45,34 triliun di pasar saham dan Rp 7,22 triliun di SRBI.

    Di sisi lain, imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun tercatat stabil di angka 6,81%, sementara yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,444% pada Selasa (27/5/2025).

    Data dari BI juga mencatat credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun menurun menjadi 79,33 basis poin pada Selasa (27/5/2025), dibandingkan dengan posisi 82,56 basis poin pada Jumat (23/5/2025). Sementara itu, kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tercatat berada di level Rp 16.300 per dolar AS pada Rabu (28/5/2025).

    “BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tegas Ramdan.

  • Harga Emas Anjlok karena Pengadilan AS Blokir Tarif Impor Trump

    Harga Emas Anjlok karena Pengadilan AS Blokir Tarif Impor Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia tergelincir ke level terendah dalam lebih dari satu pekan pada Kamis (29/5/2025), setelah pengadilan federal Amerika Serikat (AS) memblokir kebijakan tarif Presiden Donald Trump. 

    Putusan tersebut melemahkan daya tarik emas sebagai aset safe haven, sementara penguatan dolar AS memberikan tekanan tambahan pada logam mulia tersebut.

    Dilansir dari Reuters, hingga pukul 09.42 WIB, harga emas spot turun 0,7% ke level US$ 3.268 per troi ons, setelah menyentuh titik terendah sejak 20 Mei. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS turun 0,1% menjadi US$ 3.265.

    Pada Rabu (28/5/2025), Pengadilan Perdagangan AS menghentikan pemberlakuan tarif universal yang diberlakukan oleh Trump terhadap negara-negara dengan surplus perdagangan terhadap AS, dengan alasan Trump telah melampaui wewenangnya sebagai presiden.

    “Ini jelas merupakan faktor berita paling penting. Dolar langsung menguat karena keputusan itu dan secara otomatis mendorong harga emas turun,” kata Nicholas Frappell, Kepala Global Pasar Institusional di ABC Refinery.

    Sebelumnya pada 2 April 2025, Trump memberlakukan “tarif resiprokal” terhadap berbagai negara, yang memicu kekhawatiran resesi global. Namun, sebagian dari tarif tersebut sempat ditangguhkan seminggu kemudian.

    Setelah putusan pengadilan, indeks dolar AS menguat, yang membuat harga emas dalam dolar menjadi lebih mahal. 

    Meski harga emas melemah, Frappell menilai sentimen jangka panjang terhadap emas masih positif, didorong oleh potensi pelemahan dolar dan tekanan inflasi yang masih mengintai dalam waktu dekat.

    Di dalam negeri, harga emas Antam hari ini juga turun Rp 21.000 menjadi Rp 1,874 juta per gram, dari sebelumnya Rp 1,895 juta per gram.

  • Pengadilan AS Batalkan Kebijakan Tarif Trump, Kabar Baik Buat Dunia?

    Pengadilan AS Batalkan Kebijakan Tarif Trump, Kabar Baik Buat Dunia?

    Bisnis.com, JAKARTA – Upaya Presiden Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor luas terhadap negara-negara dengan surplus dagang terhadap AS resmi diblokir oleh pengadilan, yang berpotensi mengubah arah kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

    Melansir Reuters, Kamis (29/5/2025), Pengadilan Perdagangan Internasional menyatakan bahwa presiden telah bertindak melampaui batas kewenangannya, dan bahwa kekuasaan untuk mengatur perdagangan luar negeri sepenuhnya berada di tangan Kongres.

    “Pengadilan tidak menilai apakah penggunaan tarif oleh Presiden itu bijak atau efektif. Yang jelas, undang-undang tidak mengizinkannya,” tulis panel tiga hakim dalam putusan tersebut.

    Pemerintahan Trump langsung mengajukan pemberitahuan banding, mempertanyakan kewenangan pengadilan untuk menilai langkah darurat presiden. Kasus ini bisa berakhir di Mahkamah Agung, tergantung hasil banding di Pengadilan Banding Federal di Washington DC.

    Kebijakan tarif merupakan senjata utama Trump dalam perang dagangnya dan menjadi alat untuk menekan mitra dagang, menghidupkan kembali industri manufaktur domestik, dan memangkas defisit perdagangan barang AS yang kini mencapai US$1,2 triliun.

    Namun, pengadilan menilai bahwa alasan darurat nasional tidak cukup untuk membenarkan tindakan sepihak tersebut di bawah Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA).

    Dalam pernyataan resminya, juru bicara Gedung Putih Kush Desai menyebut defisit perdagangan menghancurkan komunitas Amerika, merugikan tenaga kerja, dan melemahkan basis industri pertahanan.

    “Bukanlah tugas hakim yang tidak terpilih untuk memutuskan bagaimana cara mengatasi keadaan darurat nasional dengan baik,” ujar Kush Desai.

    Reaksi pasar tergolong positif. Dolar AS melonjak terhadap euro, yen, dan franc Swiss, sementara indeks saham di Wall Street dan Asia ikut menguat.

    Putusan ini berasal dari dua gugatan hukum—satu dari lima pelaku usaha kecil yang diwakili Liberty Justice Center, dan satu lagi dari koalisi 13 negara bagian yang dipimpin Jaksa Agung Oregon, Dan Rayfield. Para penggugat menyebut tarif Trump sebagai kebijakan sembrono yang mengancam kelangsungan usaha mereka dan stabilitas ekonomi secara luas.

    Rayfield menyambut baik putusan tersebut dengan menyatakan bahwa “keputusan perdagangan tidak bisa dibuat sesuka hati presiden.”

    Trump merupakan presiden pertama yang menggunakan IEEPA untuk menetapkan tarif dagang. Biasanya, undang-undang ini digunakan untuk membekukan aset atau menjatuhkan sanksi kepada musuh negara.

    Departemen Kehakiman sebelumnya meminta agar gugatan ditolak, dengan alasan bahwa penggugat belum dirugikan secara langsung dan hanya Kongres yang dapat menggugat status darurat nasional yang ditetapkan presiden.

    Tarif tersebut diumumkan pada awal April dengan besaran 10% untuk semua impor dan tarif tambahan hingga 54% bagi negara dengan defisit perdagangan terbesar terhadap AS, terutama China.

    Namun, dalam waktu sepekan, sebagian tarif ditangguhkan menyusul kesepakatan sementara antara AS dan China yang menurunkan tarif selama 90 hari sambil menyusun perjanjian jangka panjang.

  • Risalah The Fed Wanti-Wanti Inflasi dan Pengangguran di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Risalah The Fed Wanti-Wanti Inflasi dan Pengangguran di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan potensi pertarungan kebijakan yang rumit dalam beberapa bulan mendatang.

    Dalam risalah pertemuan kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 6-7 Mei lalu, The Fed menyatakan akan menghadapi tekanan inflasi yang belum mereda bersamaan dengan meningkatnya angka pengangguran. Risiko ini muncul di tengah kekhawatiran atas volatilitas pasar keuangan dan peringatan staf internal Fed mengenai potensi resesi yang semakin besar.

    Pandangan muram tersebut kemungkinan telah sedikit bergeser setelah Presiden Donald Trump, sepekan pasca-rapat, menunda penerapan tarif impor yang paling ekstrem, termasuk bea masuk 145% atas produk asal China. Keputusan tersebut sempat menekan pasar obligasi, menjatuhkan harga saham, dan memperkuat prediksi perlambatan tajam ekonomi AS.

    Namun, risalah rapat yang dirilis Rabu (28/5/2025) tetap menunjukkan bahwa para pejabat The Fed terlibat dalam diskusi penting mengenai dampak kebijakan perdagangan yang terus berubah dari Gedung Putih. Meskipun tarif tinggi telah ditangguhkan, ketidakpastian tetap menyelimuti prospek ekonomi ke depan.

    Pejabat Fed menyoroti gejolak pasar obligasi sebagai risiko potensial terhadap stabilitas keuangan, serta menekankan bahwa perubahan persepsi terhadap dolar AS sebagai aset aman dan kenaikan imbal hasil Treasury bisa berdampak jangka panjang terhadap ekonomi.

    Kemungkinan inflasi dan pengangguran naik secara bersamaan disebut sebagai tantangan utama, yang dapat memaksa bank sentral memilih antara memperketat kebijakan moneter untuk menekan inflasi atau memangkas suku bunga demi mendukung pertumbuhan dan pekerjaan.

    “Hampir semua peserta mengomentari risiko bahwa inflasi dapat menjadi lebih persisten daripada yang diperkirakan, karena ekonomi beradaptasi dengan pajak impor yang lebih tinggi yang diusulkan oleh pemerintahan Trump,” demikian tulis risalah rapat FOMC seperti dikutip Reuters, Kamis (29/5/2025).

    Mereka menegaskan bahwa ketidakpastian ekonomi telah meningkat, dan pendekatan kebijakan yang lebih hati-hati dibutuhkan hingga dampak berbagai perubahan kebijakan pemerintah menjadi lebih jelas.

    Risiko di Dua Sisi

    Staf The Fed dalam pemaparan mereka menyampaikan bahwa kombinasi tarif dan pelemahan pasar tenaga kerja dapat mendorong inflasi jauh di atas target 2%, sementara tingkat pengangguran diperkirakan melampaui ambang batas pekerjaan penuh dan bertahan di level tersebut selama dua tahun ke depan.

    Per April, tingkat pengangguran AS berada di 4,2%. Sementara itu, Fed menilai angka 4,6% sebagai tingkat pengangguran jangka panjang yang masih berkelanjutan dengan inflasi stabil di 2%.

    Penundaan tarif yang paling agresif telah membuat sejumlah analis menurunkan estimasi risiko resesi mereka, meskipun pada awal Mei staf Fed masih menilai kemungkinan resesi hampir setara dengan proyeksi dasar pertumbuhan yang melambat namun tetap berlanjut.

    Secara teori, tarif tinggi itu hanya ditangguhkan hingga Juli sambil menunggu negosiasi soal tingkat tarif akhir. Baik pejabat Fed maupun pelaku bisnis masih dibayangi ketidakjelasan mengenai arah kebijakan ekonomi.

    Ketidakpastian itulah yang mendominasi rapat awal Mei, ketika Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%. Dalam konferensi pers usai rapat, Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral akan menahan diri dari perubahan kebijakan hingga ada kejelasan lebih lanjut dari pemerintahan Trump mengenai rencana tarif dan dampaknya terhadap perekonomian.

    Pernyataan terseut kemudian dikukuhkan lagi oleh Powell dan sejumlah pejabat Fed dalam beberapa pekan terakhir.

    The Fed dijadwalkan menggelar rapat berikutnya pada 17-18 Juni, di mana proyeksi terbaru dari para pembuat kebijakan terkait inflasi, ketenagakerjaan, dan pertumbuhan ekonomi akan dirilis, beserta pandangan mereka mengenai suku bunga yang sesuai ke depan.

    Dalam pertemuan Maret, proyeksi median menunjukkan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin poin hingga akhir 2025.

  • Gandeng MEDEF Prancis, Kadin Targetkan Bangun 1.000 Dapur Makan Bergizi Gratis

    Gandeng MEDEF Prancis, Kadin Targetkan Bangun 1.000 Dapur Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan pembangunan 1.000 dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menggandeng pelaku usaha asal Prancis yang tergabung dalam Mouvement des entreprises de France (MEDEF) atau Kadin Prancis.

    Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengatakan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kadin Indonesia dan MEDEF pada forum Indonesia-France Business Forum 2025, yang digelar di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

    “Kadin itu punya rencana untuk membuat 1.000 SPPG atau dapur. Tadi MEDEF dengan jaringannya ingin membantu,” kata Anindya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Ia menjelaskan, pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk MBG ini dimulai oleh Kadin bersama PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC), yang mengembangkan buku panduan sebagai dasar riset dan pengembangan.

    Selanjutnya, Kadin mengajak negara-negara mitra, termasuk Prancis, untuk turut berpartisipasi dalam proyek ini, baik melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) maupun kerja sama bisnis.

    “Kadin dengan biaya sendiri dimulai (kerja sama) dengan Tempo Scan bikin semacam research and development. Dari sini diskalakan, nah kita ajak teman-teman dari luar negeri. Kita bilang mau CSR ayo, mau usaha ayo, tapi ini tujuannya untuk pemberdayaan daerah,” jelasnya.

    Untuk membantu implementasi program MBG, Kadin membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG Gotong Royong.

    Ketua Satgas MBG Gotong Royong sekaligus Presiden Komisaris Tempo Scan, Handojo S. Muljadi, menyambut baik partisipasi MEDEF. Ia berharap kontribusi Prancis tidak hanya dalam bentuk kerja sama bisnis, tetapi juga CSR.

    “Jadi (kerja sama) dengan MEDEF ini, Prancis mudah-mudahan tidak hanya usaha bisnis, tetapi juga ada kegiatan sosial. Jadi ya InsyaAllah dia membantulah melalui CSR-nya,” terangnya.

    Adapun kerja sama antara Indonesia dan Prancis dalam forum tersebut menghasilkan total 27 nota kesepahaman (MoU) dengan nilai komitmen mencapai 11 miliar dolar AS.

    Sebanyak 16 MoU ditandatangani di Istana Negara, dan sisanya dalam forum bisnis hari ini. MoU tersebut mencakup beragam sektor, antara lain energi, transportasi, pangan, hingga kesehatan.

  • Prabowo-Macron Sepakati 27 Kerja Sama, Total Hampir Rp180 Triliun

    Prabowo-Macron Sepakati 27 Kerja Sama, Total Hampir Rp180 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron menyepakati 27 kerja sama dengan total mencapai US$11 miliar, setara Rp179,3 triliun (asumsi kurs JISDOR per 28 Maret 2025 Rp16.300 per dolar AS).

    Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal tersebut dalam Indonesia-France Business Forum 2025 di Gedung AA Maramis, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Airlangga melaporkan bahwa kesepakatan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah ditandatangani sejak pagi tadi, total sebanyak 26 kerja sama. Sebanyak 16 MoU sudah ditandatangani dan disaksikan oleh Presiden Macron dan Presiden Prabowo, sementara sisanya dalam forum tersebut.

    “Dan saya hitung total dari MOU yang ditandatangani, paling tidak US$11 miliar. Jadi betul-betul esensi dari pidato kedua pemimpin kita yang akan membawa Indonesia dan Prancis ke tingkat berikutnya. Selain pemerintah dengan pemerintah [G2G], tapi juga dari pebisnis dengan pebisnis [B2B],” tuturnya.

    Dalam forum yang turut dihadiri Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Prancis Eric Lombard, Airlangga menyepakati 10 kerja sama.

    Pertama, kesepakatan antara Mouvement des entreprises de France (Medef) International dengan Kadin terkait Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencakup perluasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    Kedua, kesepakatan antara Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Hydrogene de France (HDF) Energy Indonesia. Ketiga, kesepakatan antara PT Pertamina New and Renewable Energi dan MGH Energy soal pengembangan bahan bakar rendah karbon dan terbarukan. Keempat, kesepakatan antara PT Bio Farma (Persero) dan Bionet France.

    Kelima, kesepakatan antara Crédit Agricole Corporate and Investment Bank (CACIB) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Keenam, kesepakatan antara Medef Internasional dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terkait memperkuat kerja sama bisnis keluarga antara Indonesia dan Prancis.

    Ketujuh, kesepakatan antara PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (PT SMART Tbk.) dengan Pacemar. Kedelapan, kesepakatan antara PT Istana Karang Laut dan SEAOWL SAS terkait Proyek Pengilangan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF).

    Kesembilan, kesepatakan PT SMART Tbk. dengan Centre de Cooperation Internationale en Recherche Agronomique pour le Developpement (Cirad) terkait penelitian kelapa sawit. Terakhir, kesepakatan antara Alstom dan PT MRT Jakarta. 

  • Dolar AS Ditutup Menguat Rabu Ini, Rupiah Diprediksi Perkasa Jumat – Page 3

    Dolar AS Ditutup Menguat Rabu Ini, Rupiah Diprediksi Perkasa Jumat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali merosot pada hari ini. Penguatan dolar ini terjadi di tengah kesehatan fiskal AS. Pada Rabu (28/5/2025), rupiah ditutup melemah 9 poin terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 35 poin di level Rp 16.296 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.286.

    “Sedangkan untuk perdagangan Jumat, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 16.240 – Rp 16.300,” ungkap pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Penguatan USD terjadi di tengah ketidakpastian atas perdagangan AS dan kesehatan fiskal, dengan fokus pada lebih banyak kesepakatan perdagangan AS dan kemajuan RUU pemotongan pajak yang memecah belah yang didukung oleh Trump.

    Akhir pekan lalu, Trump mengatakan akan menunda rencana untuk mengenakan tarif perdagangan 50% terhadap Uni Eropa hingga awal 9 Juli 2025.

    Juli juga merupakan saat tarif timbal balik Trump terhadap sejumlah ekonomi utama akan mulai berlaku, meskipun perubahan haluannya baru-baru ini pada tarif UE memicu harapan bahwa presiden AS tidak akan memenuhi ancaman tarif lainnya.

    “Data kepercayaan konsumen AS yang kuat juga meningkatkan risiko dan meredam kekhawatiran atas ekonomi AS. Fokus sekarang adalah pada isyarat lebih lanjut mengenai ekonomi AS dalam beberapa hari mendatang – dari sejumlah pembicara Federal Reserve, serta risalah rapat terakhir Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu,” papar Ibrahim.

  • Rupiah Anjlok Lagi! Efek Kepercayaan Konsumen AS

    Rupiah Anjlok Lagi! Efek Kepercayaan Konsumen AS

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengamat mata uang dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh menguatnya data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS).

    “Data kepercayaan konsumen AS yang kuat meredam kekhawatiran atas ekonomi AS,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Menurut laporan Xinhua, kepercayaan konsumen di AS mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari ekspektasi pada Mei 2025, mengakhiri penurunan selama lima bulan berturut-turut yang sempat menurunkan sentimen publik ke titik terendah sejak masa pandemi COVID-19.

    Kenaikan kepercayaan ini terjadi di tengah kekhawatiran inflasi akibat potensi kenaikan tarif. Meskipun begitu, Presiden AS Donald Trump telah mengambil langkah-langkah pelonggaran kebijakan perdagangan.

    Laporan dari Conference Board menunjukkan bahwa peningkatan sentimen terjadi di seluruh kelompok usia dan tingkat pendapatan, mencerminkan prospek pemulihan ekonomi yang merata. Perbaikan ini juga bertepatan dengan negosiasi dagang antara AS dan China yang bertujuan untuk menurunkan tarif, memicu reli di pasar saham, dan mendorong sejumlah perusahaan Wall Street menurunkan proyeksi risiko resesi.

    “Fokus sekarang adalah pada isyarat lebih lanjut mengenai ekonomi AS dalam beberapa hari mendatang dari sejumlah pembicara Federal Reserve, serta risalah rapat terakhir Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu (4/6),” ujar Ibrahim.

    Pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah di Jakarta tercatat melemah 9 poin atau 0,06 persen ke level Rp16.296 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.287 per dolar AS.