Produk: dolar AS

  • Del Monte Bangkrut! Asetnya Dijual, Utangnya Segunung

    Del Monte Bangkrut! Asetnya Dijual, Utangnya Segunung

    Jakarta

    Perusahaan makanan dan buah kaleng global, Del Monte Foods, resmi mengajukan kepailitan di Amerika Serikat (AS). Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan undang-undang kebangkrutan atau lebih dikenal sebagai Chapter 11.

    Melansir Reuters, Rabu (2/7/2025), pengajuan kepailitan itu dilakukan Del Monte atas dasar perjanjian dengan para pemberi pinjaman utama perusahaan. Di saat yang bersamaan, perusahaan akan menjual sejumlah aset sesuai aturan yang ada untuk menutup sebagian utangnya.

    “Del Monte Foods memulai upaya untuk mengejar penjualan saat mengajukan proses kepailitan Chapter 11 di Amerika Serikat pada hari Selasa berdasarkan perjanjian dengan beberapa pemberi pinjaman utama,” tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan.

    “Sementara beberapa anak perusahaannya di luar AS tidak termasuk dalam proses Chapter 11 dan terus beroperasi seperti biasa,” kata Del Monte Foods lagi.

    Dalam pernyataan resminya, Del Monte mengklaim telah mengantongi komitmen pembelian senilai US$ 912,5 juta atau Rp 14,81 triliun (kurs Rp 16.235/dolar AS). Di saat yang bersamaan raksasa makanan kaleng ini bermaksud untuk tetap buka dan melanjutkan operasi selama proses kepailitan dan penjualan aset.

    Sementara dalam dokumen pengadilan kebangkrutan AS di New Jersey, Del Monte tercatat memiliki aset dan liabilitas yang masing-masing bernilai US$ 1 miliar atau Rp 16,23 triliun hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,35 triliun. Sementara jumlah kreditor yang harus dibayarkan perusahaan diperkirakan antara 10.000 dan 25.000 entitas.

    “Ini merupakan langkah maju yang strategis bagi Del Monte Foods. Setelah mengevaluasi secara menyeluruh semua opsi yang tersedia, kami memutuskan bahwa proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah cara yang paling efektif untuk mempercepat pemulihan dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan bertahan lama,” kata CEO Greg Longstreet.

    (igo/fdl)

  • Mendag: RI-AS belum sepakat soal tarif resiprokal

    Mendag: RI-AS belum sepakat soal tarif resiprokal

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut sampai saat ini belum ada kesepakatan dengan Amerika Serikat terkait dengan negosiasi tarif resiprokal sebesar 32 persen.

    “Yang masih kita tunggu adalah dengan Amerika, yang belum deal dan sebagainya. Jadi nunggu waktu, di negara lain juga belum deal semua,” ujar Budi di Jakarta, Rabu.

    Budi berharap negosiasi dengan Amerika Serikat dapat berjalan dengan mulus, meski sudah mendekati batas akhir yakni pada 8 Juli mendatang.

    Ia optimis, hubungan Indonesia dan Amerika Serikat semakin membaik. Apalagi, kedua negara saling membutuhkan dalam hal perdagangan.

    “Kan ini sama-sama butuh, Amerika juga butuh kita, kita juga butuh. Mereka butuh kita, kita juga butuh pasar dia,” katanya.

    Di sisi lain, Amerika merupakan negara penyumbang surplus nomor satu bagi neraca perdagangan Indonesia dengan nilai 7,08 miliar dolar AS. Sementara India, berada pada urutan kedua dengan 5,30 miliar dolar AS dan Filipina sebesar 3,69 miliar dolar AS.

    Untuk mempertahankan angka tersebut, lanjut Budi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga melakukan identifikasi komoditas unggulan untuk ekspor ke Amerika.

    Budi mengatakan pemerintah masih terus menunggu proses negosiasi, namun di sisi lain juga melakukan persiapan apabila diplomasi tidak berjalan dengan baik.

    “Jadi perang dagang Amerika ini kan cepat sekali berubah, sehingga kita harus antisipasi, kalau ada perubahan ya kita sudah siap,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia memberikan penawaran kedua atau second best offer, salah satunya investasi di sektor mineral kritis atau critical mineral bersama dengan Danantara Indonesia.

    “Indonesia juga menawarkan ke Amerika critical mineral untuk Amerika bersama Danantara untuk melakukan investasi di dalam ekosistem critical mineral,” ujar Airlangga di Jakarta, Senin (30/7).

    Ia menjelaskan, mineral kritis yang ditawarkan antara lain tembaga, nikel, dan kebutuhan untuk ekosistem industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), peralatan militer, serta industri elektronik.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamendag bertemu PM Selandia Baru, bicarakan peningkatan perdagangan

    Wamendag bertemu PM Selandia Baru, bicarakan peningkatan perdagangan

    Kolaborasi yang lebih erat diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Dyah Roro Esti Widya Putri bertemu Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon dengan agenda pembahasan peningkatan perdagangan kedua negara.

    Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Wellington, Selandia Baru, Selasa (1/7/2025) tersebut, Wamendag Roro menekankan pentingnya kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Selandia Baru, tidak hanya dalam perdagangan dan investasi, tetapi juga dalam bidang pendidikan, inovasi dan diplomasi budaya.

    “Kunjungan kami ke sini diharapkan mampu meningkatkan hubungan bilateral kedua negara melalui komitmen bersama untuk memajukan kerja sama regional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Pada kesempatan tersebut, Wamendag Roro juga menerima penghargaan Prime Minister’s Fellowship for ASEAN dari Pemerintah Selandia Baru.

    Penghargaan diberikan secara langsung oleh PM Luxon kepada sejumlah tokoh sebagai bentuk apresiasi terhadap kepemimpinan di wilayah ASEAN.

    Wamendag Roro menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterimanya.

    “Ini merupakan penghargaan juga terhadap upaya Indonesia dalam memperkuat hubungan kawasan, perdagangan inklusif, dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara,” sebut Roro Esti.

    Wamendag melanjutkan pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 1,9 miliar dolar AS.

    Menurut dia, melalui Indonesia-New Zealand Comprehensive Partnership Plan of Action (PoA) 2025-2029 diharapkan perdagangan kedua negara dapat mencapai 3,6 miliar dolar AS pada 2029.

    Ekspor Indonesia tercatat tumbuh 15 persen menjadi 680 juta dolar AS, sementara impor dari Selandia Baru meningkat 8,97 persen menjadi 1,24 miliar dolar AS, sehingga ada defisit bagi RI sebesar 555 juta dolar AS.

    Selandia Baru tercatat sebagai mitra dagang ke-36 untuk ekspor dan ke-27 sebagai sumber impor bagi Indonesia.

    Dalam pertemuan tersebut, tambah Roro, Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proses ratifikasi Protokol Kedua AANZFTA pada kuartal ketiga 2025.

    Protokol ini akan memberikan manfaat konkret terutama bagi program “UMKM Bisa Ekspor” yang menjadi prioritas nasional.

    Lebih lanjut, Wamendag Roro juga menyoroti potensi besar untuk ekspor khususnya di sektor industri kreatif yang menjunjung tinggi sustainability hingga teknologi energi terbarukan.

    Roro Esti juga menyampaikan perkembangan proses aksesi Indonesia ke perjanjian perdagangan CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership).

    Indonesia berharap dapat membentuk Accession Working Group (AWG) bersama negara-negara anggota CPTPP, dengan dukungan penuh dari Selandia Baru sebagai negara penyimpan (depository country).

    Selain itu, Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 2027.

    Pada Juni 2025, Indonesia telah menyerahkan Initial Memorandum dalam pertemuan Menteri OECD di Paris.

    “Kolaborasi yang lebih erat diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara serta memperkuat posisi Indonesia di rantai nilai global,” sebut Wamendag Roro.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko Airlangga sebut perekonomian Indonesia masih “on the track”

    Menko Airlangga sebut perekonomian Indonesia masih “on the track”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia masih on the track yang salah satunya tercermin dari nilai perdagangan yang kembali surplus.

    “Kalau kita lihat neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei (2025) kembali surplus yang ke-61 bulan berturut-turut dengan positif 4,3 miliar (dolar AS), di mana ekspor non-migas kita 5,83 miliar (dolar AS) dan defisit dari migas 1,53 miliar (dolar AS),” katanya di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan yang disumbang oleh komoditas non migas berasal dari lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja. Adapun penyumbang defisit migas berasal dari komoditas hasil minyak dan minyak mentah.

    Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Mei 2025 mencatat surplus sebesar 15,38 miliar dolar AS. Surplus tersebut ditopang oleh komoditas nonmigas yang sebesar 23,10 miliar dolar AS, sedangkan migas masih mengalami defisit 7,72 miliar dolar AS.

    “Pak Presiden (Prabowo Subianto) minta agar program kemandirian energi bisa dilaksanakan. Dengan kemandirian energi, maka tentu defisit ini kita akan kurangi,” kata Airlangga.

    Adapun capaian ekspor pada Mei 2025 sebesar 24,61 miliar dolar AS, naik 9,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kumulatif, nilai ekspor pada Januari hingga Mei 2025 mencapai 111,98 miliar dolar AS atau naik 6,98 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan nilai ekspor migas tercatat senilai 5,92 miliar dolar AS atau turun 11,26 persen.

    Untuk nilai impor pada bulan yang sama, mencapai 20,31 miliar dolar AS atau naik 4,14 persen dibandingkan Mei 2024. Secara kumulatif, total nilai impor sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai 96,60 miliar dolar AS atau naik 5,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Nilai impor migas tercatat senilai 13,64 miliar dolar AS atau turun 7,44 persen, sedangkan nilai impor non-migas tercatat senilai 82,96 miliar dolar AS atau naik 7,92 persen.

    “Di tengah situasi ini, kita juga lihat inflasi di bulan kemarin sebesar 1,87 (persen) secara year-on-year dan 1,35 (persen) secara year-to-date. Artinya, angka inflasi kita pun di bawah target 2,5 plus minus 1,” kata Airlangga.

    Kendati demikian, ia mengingat bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 mengalami penurunan akibat perang dagang.

    Dalam laporan yang dirilis oleh S&P Global, tercatat PMI Manufaktur Indonesia sebesar 46,9 pada Juni 2025, turun dari 47,4 pada Mei 2025, dan berada di bawah ambang batas netral 50,0.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan

    Kementan: Peternakan pilar pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian Makmun menyatakan sektor peternakan menjadi salah satu pilar pembangunan pertanian dan strategi meraih ketahanan pangan, pembangunan ekonomi, dan pemberdayaan pedesaan.

    “Sektor ini sangat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045,” katanya dalam Indo Livestock 2025 Expo & Forum di Surabaya, Jatim, Rabu.

    Makmun menuturkan bisnis di bidang peternakan dan kesehatan hewan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan khususnya seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani.

    Terlebih, saat ini ada program Presiden Prabowo Subianto mengenai Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam rangka mencetak generasi emas dan mencegah stunting sehingga bisnis bidang peternakan sangat berpotensi.

    Ia menjelaskan program MBG akan memerlukan upaya percepatan peningkatan produksi dari semua pihak baik dari pemerintah, akademisi, swasta sehingga mampu memenuhi pasar dalam negeri.

    Bahkan sektor bisnis peternakan juga memiliki potensi besar untuk pasar internasional karena Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor komoditas peternakan periode 2024 mencatat 1,35 miliar dollar AS atau setara Rp22 triliun.

    Komoditas peternakan pada 2023 mengalami peningkatan volume ekspor dari 489,7 ribu ton menjadi 470 ribu ton atau naik 4,16 persen.

    Sementara khusus ekspor unggas pada 2024 mencatatkan nilai ekspor senilai 16,8 juta dolar AS atau setara Rp277,2 miliar yakni meningkat 145 persen dibanding 2023.

    “Alhamdulillah, produksi unggas kita itu nomor empat di dunia,” ujar Makmun.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendag sebut surplus neraca perdagangan dipengaruhi mitra dagang baru

    Mendag sebut surplus neraca perdagangan dipengaruhi mitra dagang baru

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan peningkatan nilai surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Mei 2025 dipengaruhi penambahan mitra dagang yang baru.

    “Kenapa kemudian meningkat, salah satunya sebenarnya ternyata banyak partner baru. Jadi banyak pasar-pasar atau buyer itu, yang kemudian ketika sudah ada perdagangan, itu membuat semangat mereka,” ujar Budi usai menghadiri Kajian Tengah Tahun Indef 2025 di Jakarta, Rabu.

    Neraca perdagangan RI pada Mei 2025 kembali mencetak surplus selama 61 bulan berturut-turut.

    Nilainya surplus ini sebesar 4,30 miliar dolar AS, sedangkan pada April 2025 tercatat sebesar 0,16 miliar dolar AS.

    Meski sama-sama mencetak surplus, kata Budi, namun pada bulan April sempat terjadi penurunan.

    Ia menyebut menurunnya nilai surplus pada April disebabkan oleh banyaknya ekspor yang tertunda.

    Selain itu, isu tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat sebagian komoditas ekspor tertahan, sehingga terjadi penurunan nilai surplus.

    Namun demikian, baik nilai ekspor maupun neraca perdagangan RI pada Mei 2025 mulai memperlihatkan peningkatan yang signifikan.

    Budi juga menyebut tidak ada komoditas tertentu yang mendorong peningkatan ekspor.

    “Komoditasnya sebenarnya memang tidak banyak berubah ya. Tetapi secara sisi volume memang meningkat,” imbuhnya.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus Neraca Perdagangan pada Mei 2025 disumbang oleh komoditas nonmigas, yakni lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan surplus komoditas nonmigas mencapai 5,83 miliar dolar AS, sedangkan komoditas migas tercatat defisit 1,53 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.

    “Komoditas penyumbang surplus utamanya adalah lemak dan minyak hewani atau nabati HS15, bahan bakar mineral atau HS27, serta besi dan baja HS72,” ujar Pudji di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-Mei 2025 mencatat surplus sebesar 15,38 miliar dolar AS.

    Surplus tersebut ditopang oleh komoditas nonmigas yang sebesar 23,10 miliar dolar AS, sedangkan migas masih mengalami defisit 7,72 miliar dolar AS.

    Pudji menyampaikan tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat yaitu sebesar 7,08 miliar dolar AS, India sebesar 5,30 miliar dolar AS dan Filipina sebesar 3,69 miliar dolar AS.

    Sedangkan, negara penyumbang defisit terdalam adalah Tiongkok (8,15 miliar dolar AS), Singapura (2,79 miliar dolar AS) dan Australia (2,11 miliar dolar AS).

    Secara rinci, komoditas penyumbang surplus pada Januari-Mei 2025 adalah lemak dan minyak hewan atau nabati (12,44 miliar dolar AS), bahan bakar mineral atau (11,51 miliar dolar AS) serta besi dan baja (7,53 miliar dolar AS).

    BPS juga melaporkan nilai ekspor Indonesia pada Mei 2025 mencapai 24,61 miliar dolar AS dan impor 20,31 miliar dolar AS.

    “Secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2025 mencapai 111,98 miliar dolar AS dan nilai impor secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2025 mencapai 96,60 miliar dolar AS,” imbuh Pudji.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah diprediksi menguat menjelang penundaan tarif AS berakhir

    Rupiah diprediksi menguat menjelang penundaan tarif AS berakhir

    Investor cenderung wait and see (jelang) seminggu menjelang berakhirnya penundaan tarif resiprokal Trump.

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat menjelang penundaan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) berakhir.

    “Investor cenderung wait and see (jelang) seminggu menjelang berakhirnya penundaan tarif resiprokal Trump,” kata Lukman Leong, di Jakarta, Rabu.

    Presiden AS Donald Trump pada Selasa (1/7) mengumumkan bahwa dirinya tidak berencana untuk memperpanjang penundaan tarif perdagangan timbal balik yang akan berakhir pada 9 Juli.

    Trump juga menyebutkan pemerintahannya akan segera mengirim selembar surat kepada para mitra dagang AS, yang berisi ucapan selamat kepada mereka atas haknya untuk menjalin bisnis dengan AS.

    Presiden AS itu menyatakan penerapan kebijakan tarif telah menghasilkan pendapatan sekitar 129 miliar dolar AS (sekitar Rp2 kuadriliun) bagi negaranya dan masih jumlah itu masih akan terus bertambah.

    Trump telah mengumumkan bahwa AS telah menandatangani kesepakatan perdagangan dengan China pada Rabu (25/6). Ia juga mengindikasikan kesepakatan perdagangan dengan India bakal segera tercapai.

    Pada 2 April, Trump menandatangani perintah eksekutif yang menjatuhkan tarif pada produk-produk impor dari negara lain. Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, dengan tarif yang lebih tinggi dikenakan ke 57 negara berdasarkan defisit perdagangan AS dengan setiap negara tertentu.

    Kemudian, pada 9 April Trump mengatakan tarif ekspor dari 75 lebih negara yang tidak melakukan aksi balasan akan dikurangi menjadi 10 persen selama 90 hari.

    Penangguhan tarif selama 90 hari untuk sebagian besar negara akan berakhir pada 8 Juli. Sementara itu, penangguhan tarif selama 90 hari terhadap China, yang juga merupakan bagian dari skema ini akan berakhir pada 12 Agustus.

    Sentimen lain terhadap kurs rupiah beradak dari sikap investor jelang pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pajak AS.

    “Indeks dolar AS masih terus turun oleh kekhawatiran RUU Pajak Trump dan ketidakpastian tarif,” ujar Lukman.

    Mengutip Xinhua, Senat AS telah meloloskan RUU pemotongan pajak besar Presiden AS Donald Trump yang menandai langkah prosedural utama menuju pengesahan aturan tersebut sebelum reses pada 4 Juli mendatang.

    RUU itu yang setebal 940 halaman dengan judul “One Big Beautiful Bill Act”, disetujui dalam pemungutan suara dengan skor 51-49.

    Aturan baru ini untuk memperpanjang pemotongan pajak 2017, memotong pajak lainnya, serta meningkatkan pengeluaran militer dan keamanan perbatasan, sekaligus mengimbangi kerugian pendapatan melalui pemotongan besar-besaran pada Medicaid, kupon makanan, energi terbarukan, hingga program kesejahteraan sosial lainnya.

    Setelah pemungutan suara, para senator kemungkinan akan menghadapi debat dan proses amendemen yang panjang di hari-hari mendatang. Setelah RUU tersebut lolos di Senat, maka RUU tersebut akan kembali ke DPR AS untuk pemungutan suara terakhir sebelum menuju Gedung Putih.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp16.221 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.200 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.221 per dolar AS

    Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.221 per dolar AS

    Petugas perbankan menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/aa.

    Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.221 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 09:22 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp16.221 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.200 per dolar AS

    Sumber : Antara

  • Trump vs Elon Musk Memanas, Subsidi untuk Tesla hingga SpaceX Terancam Dicabut

    Trump vs Elon Musk Memanas, Subsidi untuk Tesla hingga SpaceX Terancam Dicabut

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mencabut subsidi senilai miliaran dolar AS yang diterima perusahaan-perusahaan milik Elon Musk seperti Tesla hingga SpaceX dari pemerintah federal. 

    Lewat platform Truth Social, Trump menyindir bahwa Musk mungkin telah menerima lebih banyak subsidi daripada siapa pun dalam sejarah. Tanpa peluncuran roket, satelit, atau produksi mobil listrik, AS bisa menghemat sangat banyak.

    Ancaman tersebut kembali ditekankan Trump kepada para wartawan di Gedung Putih.

    “Dia kesal karena kehilangan mandat kendaraan listriknya. Dia marah soal banyak hal, tapi dia bisa kehilangan jauh lebih banyak dari itu,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih dikutip dari Reuters, Rabu (2/7/2025).

    Menanggapi ancaman tersebut, Musk menulis di platform media sosial X bahwa dia siap menerima pemotongan subsidi akibat pengesahan RUU tersebut. Dia juga menambahkan dirinya bisa saja membalas lebih keras terhadap Trump, tetapi untuk sementara memilih menahan diri.

    “Saya secara harfiah mengatakan, potong semuanya. Sekarang,”  kata Musk.

    Langkah ini menandai eskalasi terbaru dalam perseteruan antara Trump dan orang terkaya di dunia tersebut, yang dulunya merupakan sekutu politik. Ketegangan memuncak pada Senin (30/6/2025) waktu setempat, ketika Musk kembali melontarkan kritik terhadap RUU pemangkasan pajak dan pengeluaran versi Trump. 

    RUU tersebut berpotensi menghapus subsidi untuk pembelian kendaraan listrik yang selama ini menjadi insentif utama bagi Tesla, produsen kendaraan listrik terbesar di AS. RUU itu disahkan oleh Senat dengan selisih suara tipis pada Selasa siang waktu setempat.

    Meski Musk kerap menyuarakan bahwa subsidi pemerintah seharusnya dihapus, Tesla selama ini telah menikmati miliaran dolar dalam bentuk kredit pajak dan keuntungan kebijakan lainnya terkait bisnis energi bersih dan transportasi ramah lingkungan. 

    Pemerintahan Trump memiliki kewenangan atas sejumlah program tersebut, termasuk insentif pajak sebesar US$7.500 bagi konsumen yang membeli atau menyewa kendaraan listrik.

    Musk bahkan mengancam akan membentuk partai politik baru dan mendanai kampanye untuk menggulingkan anggota parlemen yang mendukung RUU tersebut. Hal ini dianggap kontradiktif dengan kampanyenya sendiri yang menekankan pembatasan pengeluaran pemerintah. 

    Sejumlah anggota Partai Republik mengkhawatirkan bahwa konflik terbuka antara Musk dan Trump dapat mengganggu peluang partai untuk mempertahankan mayoritas dalam pemilu sela 2026.

    Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menanggapi kritik Musk dengan mengatakan bahwa dirinya akan mengelola anggaran negara dengan baik. 

    “Urusan keuangan negara biar saya yang tangani,” ujarnya.

    Musk sebelumnya memimpin pembentukan Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah inisiatif untuk memotong belanja pemerintah. Namun, dia mundur dari peran aktifnya sejak akhir Mei lalu. 

    “DOGE adalah monster yang mungkin harus kembali dan memangsa Elon,” ujar Trump.

  • Presiden selalu ditanya Danantara tiap temui pemimpin asing

    Presiden selalu ditanya Danantara tiap temui pemimpin asing

    Juru Bicara Presiden RI sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/7/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

    Istana: Presiden selalu ditanya Danantara tiap temui pemimpin asing
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com –  Juru Bicara Presiden RI sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut Presiden Prabowo Subianto selalu ditanya mengenai Danantara oleh para pemimpin negara-negara sahabat yang menjadi tujuan lawatan luar negeri Presiden RI. Prasetyo menilai negara-negara sahabat menunjukkan ketertarikannya terhadap Danantara, mengingat pembahasan mengenai Danantara sering kali tidak masuk agenda, tetapi kerap dibicarakan.

    “Sepanjang yang saya ketahui, setiap lawatan Bapak Presiden, justru pemimpin-pemimpin dari negara-negara sahabat itu yang selalu membahas terlebih dahulu mengenai Danantara,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui pada sela kegiatannya di Jakarta, Selasa (1/7).

    Prasetyo melanjutkan ketertarikan terhadap Danantara itu kemungkinan disebabkan oleh dana yang dikelola oleh sovereign wealth fund Indonesia itu relatif besar.

    “Bagi teman-teman negara sahabat, (itu) sebuah investasi yang luar biasa. Dalam waktu cepat, Indonesia punya sovereign wealth fund dengan asset under management (Danantara) yang mencapai 1.000 miliar US Dollar,” kata Prasetyo Hadi.

    Presiden Prabowo pada Selasa sore memulai lawatannya ke beberapa negara, di antaranya Arab Saudi dan Brazil selama kurang lebih hampir 2 pekan ke depan. Dalam lawatan resminya ke beberapa negara, Presiden Prabowo diagendakan untuk bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara sahabat, dan membicarakan kerja sama bidang perekonomian, perdagangan, dan sektor-sektor strategis lainnya.

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Badan pengelola investasi itu, yang dipimpin oleh Rosan Perkasa Roeslani selaku CEO, menaungi 800 lebih BUMN beserta perusahaan turunannya.

    Sejak diluncurkan pada Februari 2025, Danantara dinilai telah menunjukkan capaian yang signifikan, di antaranya kerja sama investasi internasional senilai USD 7 miliar yang berasal dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia. Komitmen kerja sama Danantara dengan Rusia itu diumumkan pada lawatan Presiden Prabowo ke St. Petersburg, bulan lalu, dalam rangkaian pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Tidak hanya itu, Danantara juga diproyeksikan mendapat tambahan pendanaan baru sebesar 10 miliar dolar AS dari perbankan luar negeri pada Juli 2025.

    Sumber : Antara