Produk: dolar AS

  • Rupiah pada Kamis pagi menguat jadi Rp16.202 per dolar As

    Rupiah pada Kamis pagi menguat jadi Rp16.202 per dolar As

    Arsip foto – Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/aa.

    Rupiah pada Kamis pagi menguat jadi Rp16.202 per dolar As
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 10:23 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 45 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.202 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.247 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Wamenperin: Investasi industri mamin Rp22,63 triliun di Triwulan I

    Wamenperin: Investasi industri mamin Rp22,63 triliun di Triwulan I

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyebutkan investasi industri makanan dan minuman mencapai Rp22,63 triliun pada Triwulan I 2025, menunjukkan minat tinggi terhadap sektor strategis tersebut.

    “Investasi di sektor ini (industri makanan dan minuman) semakin diminati. Pada Triwulan I 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp22,63 triliun dengan rincian Rp9,03 triliun PMA (Penanaman Modal Asing) dan Rp13,6 triliun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),” kata Faisol dalam Pre-Event Specialty Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis.

    Menurutnya, data tersebut menunjukkan kepercayaan investor yang semakin tinggi terhadap potensi industri makanan dan minuman di Indonesia.

    Lebih lanjut, dia mengatakan dari sisi perdagangan luar negeri, industri makanan dan minuman juga berhasil mempertahankan surplus neraca dagang sebesar 8,67 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan nilai ekspor mencapai 11,78 miliar dolar AS sepanjang Januari-Februari 2025.

    “Industri makanan dan minuman (mamin) terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut dia mengatakan pada Triwulan I tahun 2025, kontribusi sektor tersebut mencapai 41,15 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dari sisi industri non-migas, dan 7,2 persen terhadap PDB nasional.

    “Sektor mamin terus menunjukkan tren pertumbuhan positif, dengan realisasi pertumbuhan sebesar 6,04 persen (yoy) pada triwulan I tahun 2025,” katanya pula.

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza (kedua kanan) memberi keterangan kepada awak media di sela Pre-Event Specialty Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis (3/7/2025). ANTARA/Harianto

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara dan perusahaan Arab Saudi kerja sama investasi Rp162 triliun

    Danantara dan perusahaan Arab Saudi kerja sama investasi Rp162 triliun

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan perusahaan desalinasi air swasta terbesar di dunia dan pelopor hidrogen hijau dari Arab Saudi yaitu ACWA Power.

    Total pendanaan proyek hingga 10 miliar dolar AS atau setara Rp162,36 triliun (kurs Jisdor: Rp16.236 per dolar AS), yang akan membantu Indonesia untuk mencapai target 34 persen campuran energi terbarukan pada 2034 dan 87 persen pada 2060.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan kolaborasi dengan ACWA Power merupakan langkah signifikan untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam transisi energi global. Kemitraan ini menghadirkan modal dan keahlian untuk mempercepat proyek berdampak tinggi dalam solusi energi surya, hidrogen, dan air terpadu.

    Kemitraan strategis yang ditandatangani antara Danantara Indonesia dan ACWA Power yaitu meresmikan eksplorasi investasi oleh ACWA Power di Indonesia, yang akan difokuskan pada proyek pembangkit energi terbarukan, turbin gas siklus gabungan, hidrogen hijau, dan desalinasi air.

    Rosan mengatakan kemitraan itu mencerminkan komitmen Danantara Indonesia yang lebih luas, untuk membina kemitraan jangka panjang kredibel yang mendukung program prioritas nasional sekaligus memberikan nilai komersial.

    “Dengan menyalurkan sumber daya milik negara ke dalam usaha dengan pemain global yang terbukti, kami bertujuan untuk mengkatalis pertumbuhan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan energi, dan menarik investasi asing langsung yang berkelanjutan. Inilah cara kita bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih sejahtera, bersama-sama,” ujar Rosan.

    Selain itu, ACWA Power juga menjalin kemitraan strategis dengan PT Pertamina (Persero) untuk berkolaborasi dalam pengembangan proyek pembangkitan listrik dan desalinasi air senilai miliaran dolar AS di Indonesia.

    Kemitraan strategis antara PT Pertamina dan ACWA Power berfokus pada pengembangan bersama proyek-proyek energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan teknologi proyek energi terbarukan dan gas-ke-listrik kumulatif sebesar 500 Mega Watt (MW), tender listrik baru, proyek hidrogen hijau, serta lini bisnis operasi dan pemeliharaan (O&M).

    CEO PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan pihaknya berkomitmen penuh terhadap strategi pertumbuhan ganda, yaitu memastikan keamanan energi nasional sekaligus mempercepat transisi energi.

    “Dengan menggabungkan kekuatan pada energi terbarukan, hidrogen hijau, dan infrastruktur berkelanjutan, kami bertujuan untuk menciptakan nilai nyata bagi kedua negara dan memimpin transformasi kawasan menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Simon.

    Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua dan Direktur Pelaksana ACWA Power Raad Al-Saady mengatakan ACWA Power bangga dapat memperkuat kehadirannya di sektor listrik dan air Indonesia melalui kemitraan strategis itu.

    “Kemitraan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan ketahanan energi dan air jangka panjang, yang berkontribusi pada pengembangan masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau,” ujar Raad Al-Saady.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • negara berkembang butuh munculkan gerakan kolektif

    negara berkembang butuh munculkan gerakan kolektif

    Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2001-2009 Hassan Wirajuda di Beijing, China pada Rabu (2/7). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

    Hassan Wirajuda: negara berkembang butuh munculkan gerakan kolektif
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 09:49 WIB

    Elshinta.com – Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengungkapkan negara-negara berkembang membutuhkan gerakan kolektif untuk mengatasi perubahan geopolitik yaitu munculnya berbagai perang antarnegara maupun penerapan tarif sepihak oleh Amerika serikat.

    “Kita mengalami kekalutan geopolitik, baik di bidang perdamaian dan keamanan maupun ekonomi dan pada saat yang sama, tatanan dunia yang didasarkan piagam PBB juga melemah sehingga memerlukan upaya kolektif untuk mengatasi hal tersebut,” kata Hassan Wirajuda di Beijing kepada Antara pada Rabu (2/7).

    Perang yang dimaksud Hassan antara lain perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah termasuk serangan Israel ke Palestina yang berlarut-larut, konflik Israel yang didukung Amerika Serikat melawan Iran hingga perang singkat India-Pakistan. Menurut Hassan, masih ada juga konflik lama yang belum tampak tuntas seperti di Yaman, Libia, Somalia, Sudan maupun Sudan Selatan.

    “Indonesia dan negara-negara lain berkepentingan adanya ‘minimum order’, tidak bisa tidak, harus ada yaitu ‘global governance’. Banyak pihak boleh mengecam PBB tapi bayangkan dunia tanpa PBB, boleh mengecam ‘global governance’ tapi bayangkan dunia tanpa tatanan dunia. Jadi memerlukan upaya kolektif, Indonesia, China dan negara-negara lain masih menyuarakan itu karena dirugikan akibat perbuatan negara-negara besar,” jelas Hassan.

    Belajar dari sejarah, Hassan mengungkapkan, pada masa perang dingin, sudah ada contoh-contoh gerakan kolektif. Misalnya di bidang politik adalah munculnya Gerakan Non Blok (GNB) pada 1961 yang menyuarakan kelompok negara yang tidak mau berpihak dengan Pakta Warsawa untuk Eropa Timur dan NATO untuk Amerika Serikat dan Eropa Barat.

    Contoh lain adalah di bidang ekonomi dengan lahirnya Kelompok 77 (G77) pada periode 1970-an yang terdiri dari negara-negara berkembang dan China sebagai bentuk protes atas eksploitasi sumber daya alam negara-negara berkembang oleh perusahaan-perusahaan multinasional milik negara maju.

    “Sayangnya sekarang belum ada upaya kolektif. Semua bicara tentang kebijakan tarif unilateral Presiden AS Trump yang dipaksakan kepada semua negara, tapi apa ada upaya kolektif menghadapi hal itu? Masing-masing negara dibiarkan bernegosiasi sendiri dengan AS yang posisinya lebih kuat, kecuali dengan China yang memang punya pengaruh besar,” jelas Hassan.

    Bahkan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia maupun Vietnam melakukan negosiasi bilateral dengan AS meski posisi Indonesia lebih lemah, dan ASEAN pun tidak punya suara kolektif.

    “Jadi ada keperluan untuk menyuarakan secara kolektif suara negara-negara yang menjadi korban,” ungkap Hassan.

    Dalam upaya negosiasi tarif dengan AS, Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Kenneth Homer Bessent dan Ketua United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer untuk membahas agar AS mengurangi tarif impor atas Indonesia yang ditetapkan sebesar 32 persen.

    Namun dalam perjalanannya, Airlangga menyebut tarif impor yang dikenakan terhadap Indonesia bisa mencapai angka 47 persen, terutama untuk produk tekstil dan garmen sebagai penjumlahan tarif dasar dengan tambahan tarif sebesar 10 persen yang berlaku selama masa 90 hari.

    Airlangga mengatakan permintaan utama AS ke Indonesia ialah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara, di mana RI tercatat surplus 18-19 miliar dolar AS.

    Selain itu USTR menyoroti Peraturan BI Nomor 21/2019. Dalam peraturan itu disebutkan Indonesia menetapkan standar nasional Quick Response Indonesian Standard (QRIS) untuk semua pembayaran yang menggunakan kode QR di Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS Hari Ini 3 Juni 2025, Kesepakatan Tarif Dagang Vietnam jadi Sentimen – Page 3

    Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS Hari Ini 3 Juni 2025, Kesepakatan Tarif Dagang Vietnam jadi Sentimen – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada Rabu, 9 Juli 2025. Rupiah ditutup melemah 47 poin terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 50 poin di level Rp 16.246 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.188.

    “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.230 – Rp 16.300,” ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/6/2025).

    Rupiah melemah di tengah meningkatnya taruhan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan September mendatang.

    Namun, Ketua The Fed Jerome Powell sebagian besar mengulangi sikap hati-hati bank sentral AS. Dia menyatakan bahwa ketidakpastian atas dampak inflasi dari tarif Trump akan membuat bank sentral tidak memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

    Adapun ketidakpastian terkait implikasi fiskal dari RUU pemotongan pajak dan belanja yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump, yang disetujui dalam pemungutan suara Senat.

    Perhatian pasar juga tertuju pada langkah Trump yang mempertimbangkan kenaikan tarif dagang 30% hingga 35% terhadap Jepang.

    Rencana tersebut diumumkan Trump melihat belum tercapainya kesepakatan dagang kedua negara sebelum batas waktu minggu depan. Sejauh ini, AS telah menandatangani kesepakatan dagang dengan Inggris dan kerangka kerja perdagangan terbatas dengan Tiongkok.

    “Tarif perdagangan AS yang lebih tinggi diperkirakan akan menyebabkan gangguan ekonomi yang meluas,” papar Ibrahim.

     

  • IHSG menguat di tengah pasar cermati aksi IPO domestik

    IHSG menguat di tengah pasar cermati aksi IPO domestik

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati aksi Initial Public Offering (IPO) sebanyak delapan perusahaan pada pekan depan.

    IHSG dibuka menguat 27,52 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.908,76. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,56 poin atau 0,46 persen ke posisi 769,78.

    “Kami melihat potensi pergerakan harga yang tinggi membuat investor menjadikan aksi IPO sebagai salah satu magnet utama pekan ini” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Dari dalam negeri, delapan perusahaan baru akan resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 sampai 10 Juli 2025. Total kapitalisasi awal dari IPO ini diperkirakan mencapai Rp29,62 triliun.

    Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam yang mencakup tarif 20 persen atas impor dari negara tersebut.

    Saham Nike yang memproduksi sekitar setengah sepatunya di Vietnam dan China naik 4 persen. Namun, laporan baru menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan di sektor swasta justru turun secara mengejutkan pada Juni 2025, memicu kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.

    Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan Juli 2025 sudah meningkat, menunjukkan kemungkinan sekitar 23 persen, naik dari hampir 21 persen sehari sebelumnya.

    Di sisi lain, pelaku pasar masih berhati-hati menyikapi perkembangan tenggat tarif dagang Donald Trump yang jatuh pada 8 Juli 2025 dan pengesahan RUU fiskal jumbo AS senilai 3,3 triliun dolar AS.

    RUU itu diperkirakan menambah beban utang dan memperbesar defisit AS, memicu kekhawatiran akan stabilitas fiskal global.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup beragam, indeks Nasdaq Composite naik 0,94 persen dan mencatat penutupan rekor di 20.393,13, sementara Dow Jones Industrial Average turun tipis 10,52 poin atau 0,02 persen berakhir di 44.484,42, indeks S&P menguat 0,47 persen dan ditutup di level 6.227,42

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 24,46 poin atau 0,57 persen ke 39.725,69, indeks Shanghai melemah 4,54 poin atau 0,40 persen ke 3.450,87, indeks Hang Seng melemah 257,30 poin atau 1,24 persen ke 23.965,55, dan indeks Strait Times melemah 0,11 poin atau 0,44 persen ke 4.010,79.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah menguat dipengaruhi kesepakatan tarif AS, Vietnam

    Rupiah menguat dipengaruhi kesepakatan tarif AS, Vietnam

    Jakarta (ANTARA) – Penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kesepakatan tarif antara Vietnam dengan Amerika Serikat (AS), kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova.

    “Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.200 – Rp16.250 dipengaruhi oleh sentimen positif dari global terkait kesepakatan tarif antara Vietnam dan AS,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Mengutip Anadolu Agency, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya mencapai kesepakatan dagang setelah berbicara dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam.

    Adapun syarat yang diberikan Trump adalah Vietnam akan membayar AS tarif sebesar 20 persen untuk semua barang yang dikirim ke wilayah AS, dan tarif sebesar 40 persen untuk setiap pengiriman barang.

    AS disebut akan memiliki akses total ke pasar Vietnam untuk perdagangan dengan tarif nol.

    “Sementara (sentimen) dari domestik (berasal dari) inflasi yang masih rendah memberikan ruang bagi BI (Bank Indonesia) untuk penurunan suku bunga acuannya,” kata Rully.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kinerja inflasi hingga Juni 2025 tetap berada dalam rentang target pemerintah. Inflasi pada semester I tercatat sebesar 1,38 persen (year-to-date/ytd), masih dalam target sasaran inflasi pemerintah yaitu 2,5±1 persen pada 2025.

    Adapun inflasi bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19 persen (month-to-month/mtm) dan secara tahunan 1,87 persen (year-on-year/yoy).

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 45 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.202 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.247 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sri Mulyani Ramal Harga Minyak di Kisaran 66-94 Dolar AS per Barel

    Sri Mulyani Ramal Harga Minyak di Kisaran 66-94 Dolar AS per Barel

    JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan harga minyak dunia akan berada pada kisaran 66 hingga 94 dolar AS per barel pada semester II tahun 2025.

    Proyeksi ini mempertimbangkan dinamika geopolitik global, termasuk ketegangan di Timur Tengah serta arah kebijakan dari negara-negara produsen minyak.

    “Kami memperkirakan (harga minyak) cukup lebar antara 66 hingga 94 dolar AS per barel di semester II,” kata Sri Mulyani dilansir ANTARA, Rabu, 2 Juli.

    Meski demikian, dirinya mengakui outlook harga minyak ke depan masih diliputi ketidakpastian.

    Harga minyak dunia sendiri sempat melonjak akibat insiden pengeboman di Iran oleh Israel.

    Namun, Sri Mulyani yakin kondisi perlahan akan mereda dan mendorong keyakinan bahwa harga minyak tidak akan menembus angka psikologis 100 dolar AS per barel hingga akhir tahun.

    “Semoga tetap terjaga suasana kondusif dari sisi geopolitik dan perang di Timur Tengah,” ujarnya.

    Di sisi lain, Bendahara Negara itu mencermati sejumlah proyeksi dari lembaga global yang menunjukkan angka bervariasi.

    Lembaga Energi Dunia memperkirakan harga minyak bisa berada di level 66 dolar AS per barel, Bloomberg menempatkannya di angka 69 dolar AS, sementara Bank Dunia lebih konservatif dengan estimasi 64 dolar AS per barel.

    Sementara mengenai lifting minyak, pemerintah memperkirakan volume produksi minyak pada semester kedua berada di kisaran 593.000 hingga 597.000 barel per hari, termasuk tambahan dari lapangan minyak Banyu Urip.

    Kemudian, lifting gas diproyeksikan antara 976.000 hingga 980.000 barel setara minyak per hari.

    “Untuk lifting (minyak) tadi selain yang kami sampaikan di Rapat Paripurna DPR mengenai tambahan dari (lapangan minyak) Banyu Urip, ini adalah antara 593.000-597.000barel per hari. Sedangkan gas masih di bawah 1 juta, yaitu 976-980 dolar AS per BSMPH di semester II,” tutur Sri Mulyani

    Sri Mulyani dalam paparannya menjelaskan, pergerakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada semester I tahun 2025 cenderung menurun, yang dipengaruhi oleh faktor permintaan global serta dinamika kebijakan luar negeri.

    Intervensi AS terhadap kebijakan OPEC+ untuk menaikkan produksi mulai Juli 2025, serta peluang kesepakatan dagang AS-China, turut memengaruhi ekspektasi pasar.

    Sementara untuk semester II harga masih akan dinamis, dengan potensi tren naik akibat gangguan suplai dari konflik Timur Tengah.

    Namun, menurutnya, tetap ada sinyal OPEC+ untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi.

  • Microsoft Bakal PHK 9.000 Karyawan!

    Microsoft Bakal PHK 9.000 Karyawan!

    Jakarta

    Microsoft akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 9.000 pekerja. Jumlah tersebut menjadi yang terbesar dalam dua tahun ini.

    Kondisi tersebut telah dikonfirmasi Juru Bicara Microsoft. Sebelumnya, PHK terbesar pernah dilakukan raksasa teknologi itu pada 2023 dengan jumlah 10.000 pekerja.

    “Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan sebaik-baiknya demi kesuksesan di pasar yang dinamis,” kata Juru Bicara Microsoft dalam keterangannya, dikutip dari CNN, Kamis (3/7/2025).

    Salah satu penyebab PHK terjadi diduga karena perusahaan teknologi mengganti beberapa divisi menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk membuat tenaga kerja mereka lebih efisien. Penggunaan AI juga dilakukan oleh Microsoft.

    Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella pernah mengatakan pada awal tahun ini bahwa 20-30% kode perusahaan dihasilkan oleh AI, dan perusahaan menggelontorkan miliaran dolar AS untuk investasi infrastruktur AI.

    Bulan ini bukan kali pertama Microsoft melakukan PHK. Sebelumnya, Microsoft memberhentikan 3% stafnya, sekitar 7.000 karyawan pada Mei.

    Perusahaan teknologi lain juga telah melakukan PHK tahun ini, termasuk Meta dan Bumble. CEO Amazon Andy Jassy juga memperingatkan stafnya bulan lalu bahwa AI pada akhirnya akan membantu perusahaan mengurangi jumlah karyawan.

    Tonton juga “Microsoft Berencana Pangkas Ribuan Karyawan Lagi” di sini:

    (ada/ara)

  • Rupiah melemah dipengaruhi perkiraan defisit APBN melebar 

    Rupiah melemah dipengaruhi perkiraan defisit APBN melebar 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipengaruhi perkiraan defisit APBN melebar 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 19:10 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi perkiraan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang melebar.

    “Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa defisit APBN di tahun 2025 diperkirakan melebar menjadi 2,78 persen dari target APBN sebesar 2,50 persen sebelumnya,” kata dia kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Kendati demikian, Menkeu disebut menyampaikan bahwa pemerintah masih dapat menggunakan Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebagai penyangga, sehingga pemerintah tak perlu menambah penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) melebihi target.

    Pada Selasa (2/7), Sri Mulyani mengajukan permohonan penggunaan SAL sebesar Rp85,6 triliun kepada DPR RI.

    Outlook defisit APBN hingga akhir 2025 diproyeksikan mencapai Rp662 triliun atau setara 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB).

    Angka itu lebih tinggi dibandingkan target defisit dalam APBN 2025 yang sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

    Pelebaran defisit ini disebabkan oleh potensi tidak tercapainya target penerimaan negara.

    Total pendapatan negara diperkirakan hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun, atau sekitar 95,4 persen dari target dalam pagu anggaran sebesar Rp3.005,1 triliun.

    Untuk menghindari ketergantungan penuh pada pembiayaan melalui penerbitan utang, Menkeu berencana memanfaatkan sebagian dari SAL tahun anggaran 2024 yang tercatat Rp457,5 triliun.

    Melihat dari sisi global, pelemahan kurs rupiah didorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat terhadap mata uang Asia akibat rilis data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS).

    “Data tersebut memberikan sinyal pengetatan pasar tenaga kerja di AS,” ujar Josua.

    Senada, Analis Bank Woori Saudara Rully Nova juga mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah karena peningkatan risiko fiskal akibat defisit anggaran pemerintah mendekati 3 persen dari APBN.

    Faktor lainnya juga berasal dari rencana penerapan tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump pada 9 Juli 2025.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah sebesar 47 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.247 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.200 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.236 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.196 per dolar AS.

    Sumber : Antara