Produk: dolar AS

  • BSI Gaet BIBD untuk Perkuat Transaksi Perbankan Syariah Global

    BSI Gaet BIBD untuk Perkuat Transaksi Perbankan Syariah Global

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk menjalin kerja sama strategis dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) melalui penandatanganan perjanjian Islamic Risk Participation di Jakarta. Langkah ini menjadi strategi penting kedua lembaga keuangan syariah dalam memperluas cakupan transaksi global berbasis prinsip syariah.

    Kesepakatan tersebut memungkinkan BSI dan BIBD melakukan transaksi risk participation berbasis syariah, khususnya portofolio transaksi dengan underlying letter of credit (L/C), yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor trade finance antarbank syariah di kawasan ASEAN.

    “Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi antarbank syariah di bidang trade finance dan menjadi pintu gerbang untuk mendorong kerja sama di kawasan ASEAN,” ujar Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).

    BSI mencatat performa bisnis trade finance yang menunjukkan tren positif, dengan volume transaksi mencapai 1,3 miliar dolar AS sepanjang 2024, atau tumbuh 30,2 juta dolar AS year on year (yoy). Mayoritas transaksi berasal dari sektor ekspor, impor, serta pembiayaan pemasok. Dengan kemitraan ini, BSI optimistis dapat mencapai potensi bisnis hingga 25 juta dolar AS pada 2025.

    Bob menambahkan kerja sama ini sekaligus menunjukkan keseriusan BSI dalam memperkuat posisinya di kancah internasional sekaligus memperkokoh peran ekonomi syariah sebagai new engine pertumbuhan ekonomi nasional.

    Saat ini, BSI telah masuk dalam jajaran 10 besar bank syariah global berdasarkan kapitalisasi pasar, serta memiliki kantor cabang luar negeri di Dubai yang beroperasi sejak 2023. Bank ini juga tengah mempersiapkan pembukaan kantor cabang di Arab Saudi pada 2026, dengan fokus pada layanan haji dan umrah serta potensi pasar dari jamaah Indonesia.

    Penandatanganan kerja sama ini merupakan bagian dari agenda BSI International Expo 2025 bertema Engaging Indonesia in the Global Halal Industry yang digelar Kamis (26/6) hingga Minggu (29/6) lalu. Ajang tahunan ini menghadirkan wadah kolaborasi bagi pelaku bisnis, investor, dan konsumen lewat pameran, seminar, hiburan, dan sesi business matching untuk mendorong ekosistem halal nasional menembus pasar global.

    Tonton juga “Rencana Buyback Sektor Perbankan Jadi Sentimen Penguatan” di sini:

    (akd/akd)

  • Alasan Trump Murka ke BRICS dan Kasih Ancaman Tarif: Gara-gara Disindir

    Alasan Trump Murka ke BRICS dan Kasih Ancaman Tarif: Gara-gara Disindir

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memberikan tarif tambahan 10% ke negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika dari BRICS. Namun, Trump tak menjelaskan secara rinci kebijakan BRICS apa yang dimaksud.

    Semua ini bermula saat pertemuan anggota BRICS berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil. Para pemimpin blok itu mengkritik kebijakan tarif Trump yang luas dalam sebuah pernyataan bersama tertanggal 6 Juli.

    Mereka memperingatkan langkah-langkah proteksionis sepihak yang tidak berdasar, termasuk kenaikan tarif timbal balik secara sembarangan. Tanpa menyebut Amerika Serikat secara langsung, para pemimpin BRICS menyampaikan keprihatinan terhadap tarif dagang sepihak tanpa mempertimbangkan dampaknya.

    “Keprihatinan serius atas meningkatnya tindakan tarif dan non-tarif sepihak yang mendistorsi perdagangan dan bertentangan dengan aturan WTO. Peningkatan tindakan pembatasan perdagangan bisa mengganggu ekonomi global dan memperburuk ketimpangan ekonomi yang sudah ada,” jelas BRICS.

    Trump lantas meradang setelah adanya pernyataan itu. Lewat Truth Social miliknya, ia mengancam memberikan tarif impor tambahan sebesar 10%.

    “Negara mana pun yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenai TARIF TAMBAHAN sebesar 10%. Tidak akan ada pengecualian terhadap kebijakan ini,” kata Trump di Truth Social.

    Kelompok BRICS yang terdiri dari negara-negara berkembang itu juga menyatakan dukungan simbolik kepada sesama anggotanya, Iran, dengan mengecam serangkaian serangan militer terhadap negara tersebut-tanpa menyebut nama Israel atau Amerika Serikat yang memang sedang melakukan operasi militer.

    Anggota BRICS smeliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Indonesia, dan Iran. BRICS berupaya untuk membantu negara berkembang dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, militer, teknologi, dan hubungan diplomasi antar negara.

    Tahun ini, Presiden China Xi Jinping mengirim Perdana Menteri Li Qiang sebagai wakilnya dalam pertemuan tersebut. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional, menghadiri pertemuan secara daring.

    Secara terpisah, Trump mengonfirmasi AS akan mulai mengirimkan surat ‘cinta’ yang isinya tentang tarif khusus per negara dan kesepakatan apa pun yang telah dicapai dengan berbagai mitra dagang.

    Pemerintahan Trump telah menyatakan tarif-tarif yang diumumkan pada bulan April akan mulai berlaku pada 1 Agustus, bukan 9 Juli, bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dengan AS.

    Pada April kemarin, Trump mengumumkan jeda selama 90 hari terhadap tarif tinggi yang baru saja dia umumkan beberapa hari sebelumnya kepada sebagian besar mitra dagang. Jeda tersebut dijadwalkan berakhir pada hari Rabu ini, yang memicu kekhawatiran di kalangan investor dan mitra dagang AS.

    Tonton juga “Trump Ancam Tarif 150% ke BRICS: Mereka Coba Hancurkan Dolar AS!” di sini:

    (fdl/fdl)

  • Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.218 per dolar AS

    Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.218 per dolar AS

    Arsip foto – Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/aa.

    Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.218 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta melemah sebesar 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.218 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.185 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Trump Ancam Naikkan Tarif 10% untuk Negara-Negara BRICS, RI Termasuk

    Trump Ancam Naikkan Tarif 10% untuk Negara-Negara BRICS, RI Termasuk

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara mana pun yang dianggap sejalan dengan kebijakan anti-Amerika yang diusung BRICS. 

    Ancaman tersebut menambah ketidakpastian di tengah negosiasi tarif dagang yang masih berlangsung dengan sejumlah mitra dagang AS.

    “Negara mana pun yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%. Tidak akan ada pengecualian terhadap kebijakan ini,” tulis Trump dalam unggahannya di platform Truth Social dikutip dari Bloomberg pada Senin (7/7/2025). 

    Sebelumnya, Trump juga sempat mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% terhadap BRICS jika negara-negara anggota meninggalkan penggunaan dolar AS dalam perdagangan bilateral. 

    Ancaman tersebut memicu ketertarikan negara-negara BRICS untuk mengembangkan sistem pembayaran lokal dan instrumen keuangan lain guna mendukung aktivitas perdagangan dan investasi di antara mereka.

    Meski demikian, dalam pernyataan terbarunya, Trump tidak merinci kebijakan apa saja yang dianggapnya sebagai anti-Amerika, maupun kapan tarif tambahan tersebut akan mulai diberlakukan.

    BRICS merupakan blok yang beranggotakan 11 negara, seperti Brasil, China, Rusia, Afrika Selatan, India, Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.

    Ancaman ini terjadi saat para pemimpin BRICS hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Brasil pekan ini. Dalam pertemuan, para negara sepakat melanjutkan pembahasan terkait sistem pembayaran lintas batas untuk perdagangan dan investasi. 

    Proyek tersebut telah didiskusikan selama satu dekade, meski kemajuannya dinilai masih lambat. Perdana Menteri China Li Qiang dan Perdana Menteri India Narendra Modi termasuk di antara pemimpin yang menghadiri KTT BRICS.

    Sebelumnya, negara-negara BRICS mengecam keputusan Trump yang dalam waktu dekat hendak mengimplementasikan tarif baru pada 9 Juli 2025.

    BRICS dikabarkan siap mengambil posisi yang berseberangan dengan Donald Trump. Tak hanya sebagai langkah menyikapi Tarif Trump, melainkan juga sebagai langkah yang diambil imbas konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Dalam sebuah rancangan pernyataan terbarunya, BRICS menyampaikan kesepakatan untuk menyampaikan keprihatinan serius usai meningkatnya tarif unilateral dan langkah-langkah non-tarif yang dinilai mendistorsi perdagangan dan tidak sesuai dengan aturan World Trade Organization (WTO). 

    Para kepala pemerintahan juga sepakat untuk mengutuk pengenaan tindakan-tindakan pemaksaan sepihak yang bertentangan dengan hukum internasional. Khususnya terkait sanksi-sanksi ekonomi.

  • Anthony Budiawan Soal Impor Gula Tom Lembong: Pengetahuan Para Hakim Lebih Rendah dari Siswa SMP?

    Anthony Budiawan Soal Impor Gula Tom Lembong: Pengetahuan Para Hakim Lebih Rendah dari Siswa SMP?

    “Mereka menikmati keuntungan (nilai tambah) ekonomi dalam proses produksi pemurnian gula dari GKM menjadi GKP. Total nilai tambah ekonomi (secara langsung) mencapai paling sedikit 30 persen dari nilai GKM. Nilai tambah ekonomi akan jauh lebih besar kalau termasuk industri pendukung,” jelasnya.

    Kedua, pemerintah kehilangan potensi penerimaan pajak. Impor dalam bentuk GKP membuat pemerintah kehilangan pendapatan pajak atas keuntungan (nilai tambah) ekonomi tersebut.

    “Pemerintah kehilangan pajak penghasilan karyawan, pajak penghasilan badan, dan pajak pertambahan nilai, karena nilai tambah ekonomi dinikmati produsen luar negeri,” bebernya.

    Ketiga, lanjut dia, impor GKP merugikan devisa negara. Harga GKP jauh lebih tinggi dari harga GKM. Harga rata-rata GKP di pasar internasional tahun 2016 mencapai 492,19 dolar AS per ton.

    “Sedangkan harga rata-rata GKM tahun 2016 hanya 389,12 dolar AS per ton,” jelas Anthony.

    Ia mengungkapkan, selisih devisa yang keluar bisa mencapai ratusan juta dolar. Dengan jumlah impor GKM sebanyak 1.584.289 ton, nilai impor GKM tahun 2018 hanya 616,47 juta dolar AS.

    “Kalau impor dilakukan dalam bentuk GKP, maka Indonesia harus mengeluarkan devisa 740,79 juta dolar AS. Artinya, impor GKP akan merugikan devisa negara sebesar 124,32 juta dolar AS, atau setara Rp1,65 triliun,” tegasnya.

    Anthony mengingatkan, pemerintah sudah menetapkan aturan tegas terkait impor gula. Oleh karena itu, impor GKP harus dibatasi. Karena merugikan Indonesia.

    “Pasal 4 Permendag 117/2015 memberi batasan untuk itu. Impor GKP, hanya dapat dilakukan dalam rangka mengendalikan ketersediaan dan kestabilan harga gula (GKP). Di luar dari itu, impor gula wajib dilakukan dalam bentuk GKM,” imbuhnya.

  • Alasan Proyeksi Rupiah 2026 Bank Indonesia Lebih Optimistis dari Pemerintah

    Alasan Proyeksi Rupiah 2026 Bank Indonesia Lebih Optimistis dari Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia memasang proyeksi nilai tukar rupiah 2026 di rentang Rp16.000 hingga Rp16.500 per dolar AS. Angka tersebut lebih optimistis dari asumsi rupiah pemerintah di level Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar AS pada tahun depan.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa berbagai faktor fundamental akan membawa nilai tukar rupiah ke arah penguatan pada 2026, mulai dari prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan terbantu oleh kinerja inflasi yang juga relatif rendah.

    Selain itu, faktor imbal hasil dari instrumen investasi portfolio di Indonesia, termasuk Surat Berharga Negara (SBN) yang cukup menarik.

    “[Faktor terakhir] Komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, baik intervensi di pasar offshore Non-Deliverable Forward dan Domestic Non-Deliverable Forward. Kami memperkirakan rata-rata [kurs] rupiah 2026 di kisaran Rp16.000 sampai 16.500 per dolar AS,” ujarnya di DPR beberapa waktu lalu.

    Dalam dokumen paparan Perry yang Bisnis terima, proyeksi nilai tukar BI lebih apresiatif ketimbang Asumsi Dasar Ekonomi Makro (ADEM) 2026 karena prospek aliran modal ke emerging market lebih baik.

    Hal tersebut sejalan dengan prospek ekonomi global yang mulai membaik dan ketidakpastian pasar keuangan yang menurun pascaketidakpastian tarif Trump.

    Persepsi investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia pun tetap baik, termasuk current account deficit (CAD) yang tetap dalam level sehat.

    Sementara tabungan bank sentral untuk melakukan intervensi yang terkumpul dalam cadangan devisa pun cukup banyak. Di mana posisi cadangan devisa saat ini senilai US$152,5 miliar.

    Melihat kinerja rupiah pun mulai menguat. Di mana sejak April saat diumumkan kebijakan tarif, rupiah pernah mencapai 16.865 per dolar AS. Pada pekan pertama Juli, rupiah sudah berada di level Rp16.185 per dolar AS.

    Pandangan Pemerintah soal Prospek Rupiah

    Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang proyeksi Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar AS dari pemerintah karena dipengaruhi arus modal asing yang cenderung keluar akibat kenaikan yield US Treasury. 

    Belum lagi ditambah dengan potensi tingkat suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) tidak menurun sebagaimana perkiraan sebelumnya. 

    Sri Mulyani pun turut melihat masih terjadinya risiko peningkatan CAD di 2026 dan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) cenderung stabil/flat. 

    Meski demikian terdapat beberapa hal yang akan mempengaruhi kinerja rupiah dan menahan pelemahan rupiah lebih dalam.  

    “Inflasi yang terkendali dan perbaikan kinerja ekspor dapat mencegah depresiasi lebih lanjut,” ujarnya. 

    Di samping itu, Sri Mulyani mewaspadai faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah, seperti dampak perkiraan penurunan FFR terhadap yield, perkembangan negosiasi kebijakan tarif Trump, perkembangan risiko geopolitik, serta windfall atas trade diversion yang akan menguntungkan Indonesia, terutama dari ekspor logam dan alas kaki. 

    Di tengah kondisi terkini, Mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada rentang Rp16.140-Rp16.190 pada perdagangan besok, Senin (7/7/2025).

    Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06% ke Rp16.185 per dolar AS pada perdagangan Jumat (4/7/2025). Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,19% ke 96,99.

  • RI Negosiasi Tarif Trump, Pakar Usul Kebijakan DHE Dikaji Ulang

    RI Negosiasi Tarif Trump, Pakar Usul Kebijakan DHE Dikaji Ulang

    Bisnis.com, JAKARTA — Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai, pemerintah harus pintar bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk bisa menurunkan tarif perdagangan Indonesia ke Negeri Paman Sam itu. Salah satunya, dengan mengkaji kebijakan yang dinilai dapat menghambat produk AS masuk ke Indonesia.

    Direktur Celios Nailul Huda menyampaikan, salah satu kebijakan yang patut dikaji ulang adalah Devisa Hasil Ekspor (DHE). Kebijakan ini disebut merugikan pihak AS lantaran dolar AS akan lebih lama tersimpan di Indonesia.

    Namun, tidak hanya AS, Nailul menyebut bahwa kebijakan ini juga merugikan pengusaha dalam negeri lantaran ketersediaan dolar akan terbatas.

    “Saya rasa kebijakan DHE ini memang patut dikaji ulang karena bagi pelaku usaha dalam negeri pun tidak menguntungkan,” kata Nailul kepada Bisnis, dikutip Minggu (6/7/2025).

    Nailul menuturkan, kenaikan atau pemberian tarif impor barang luar negeri dari AS tentu akan berdampak terhadap Indonesia. Dia mengatakan, kebijakan ini akan menyebabkan kenaikan harga barang yang dikonsumsi oleh masyarakat AS.

    Akibatnya, permintaan agregat barang-barang impor tersebut akan mengalami koreksi. Menurut publikasi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada 2024, kenaikan tarif impor 1% akan mengurangi impor barang sebesar 0,8%. 

    “Artinya, ekspor Indonesia ke AS bisa turun hingga 25%,” ungkap Nailul.

    Dampaknya, kata dia, surplus perdagangan luar negeri Indonesia bisa terancam turun karena AS merupakan salah satu penyumbang surplus terbesar Indonesia yakni sebesar US$16 miliar.

    Dampak lanjutan dari pelemahan ekspor Indonesia ke AS adalah penurunan produksi dalam negeri. Dia menjelaskan, ketika produksi dalam negeri menurun, maka perusahaan di Indonesia akan “menyesuaikan” dengan cara, salah satunya, memberhentikan karyawannya atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Angka PHK di dalam negeri berisiko meningkat seiring dengan penurunan permintaan AS. Menurut perkiraannya, industri tekstil dan produk tekstil akan mengalami PHK massal sebanyak 191.000 tenaga kerja.

    Untuk itu, Nailul menyebut bahwa Indonesia harus berkoalisi dengan negara lain untuk menghadapi situasi ini. Misalnya, menjadikan BRICS sebagai salah satu pintu masuk, atau bilateral dengan negara yang memiliki komoditas yang sama, seperti Malaysia untuk kasus minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

    Selain itu, menurutnya pemerintah dapat pula menguatkan permintaan domestik dengan memperbaiki daya beli masyarakat. Salah satunya, melalui insentif-insentif bagi masyarakat kelas menengah ke bawah seperti kebutuhan listrik dan energi.

    “Insentif ini bisa memberikan kekuatan bagi ekonomi domestik di saat ekonomi global terkena resesi,” ujarnya. 

    Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif baru terhadap seluruh negara mitra dagangnya mulai 9 Juli 2025. Sejumlah negara akan dikenakan tarif dengan besaran yang berbeda-beda.

    Adapun, Trump sebelumnya menyatakan bakal menerapkan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32%, lantaran Indonesia dianggap menghambat laju perdagangan AS, yakni penerapan tarif sepihak (tidak timbal balik), TKDN, sistem perizinan impor kompleks, dan devisa hasil ekspor (DHE).

    Namun, Trump menunda pemberlakuan kebijakan tersebut selama 90 hari sambil dilakukan proses negosiasi antar kedua negara. Hingga saat ini, belum diketahui, hasil kesepakatan dari negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan AS.

  • Prabowo dinilai catat sejarah emas diplomasi RI dengan Pangeran MBS

    Prabowo dinilai catat sejarah emas diplomasi RI dengan Pangeran MBS

    Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Menteri Agama bidang kerja sama dan hubungan luar negeri sekaligus cendekiawan muda Indonesia Gugun Gumilar mengapresiasi catatan emas diplomasi RI Presiden Prabowo Subianto dengan Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS).

    Hal tersebut terkait dengan adanya peluncuran pertemuan perdana Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi-Indonesia, sebuah platform kelembagaan baru yang bertujuan mengakselerasi kerja sama lintas sektor dan rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi.

    “Saya mengapresiasi kunjungan ini menghasilkan penandatanganan berbagai kesepakatan bisnis senilai sekitar 27 miliar dolar AS (sekitar Rp440 triliun) antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi, mencakup sektor energi bersih, petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan,” kata Gugun dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran MBS di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7).

    Indonesia dan Arab Saudi menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan sehingga dalam lima tahun terakhir, total perdagangan bilateral mencapai sekitar 31,5 miliar dolar AS, menjadikan Arab Saudi sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk.

    Selain itu, kunjungan Prabowo tersebut juga membahas rencana kampung haji.

    Gugun mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo juga telah memberikan dukungan penuh terhadap rencana realisasi kampung haji.

    “Saya juga ikut dalam merencanakan proses pertemuan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Pak Menko (Koordinator Bidang Pangan) Zulkifli Hasan serta Pak Menteri Investasi Rosan Roeslani, di mana mereka mendampingi Presiden Prabowo untuk bertemu dengan mitra di Arab Saudi guna membicarakan terkait teknis realisasi Kampung Haji Indonesia,” ujar Gugun.

    Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam dan menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun tahun yang akan datang.

    Hal tersebut bukti komitmen pemerintah sebagai bentuk pelayanan optimal bagi jamaah Indonesia.

    “Insyaallah Presiden Prabowo mencatat diplomasi emas RI dengan Arab Saudi dengan keseriusan dalam mewujudkan kampung haji Indonesia dan Insya Allah dalam waktu dekat kita bisa mulai merealisasikannya,” ucap Gugun.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • China Ajak Negara Mitra Perkokoh Peran BRICS di Kancah Global – Page 3

    China Ajak Negara Mitra Perkokoh Peran BRICS di Kancah Global – Page 3

    China mendorong agar negara-negara anggota BRICS fokus pada lima bidang utama, yakni keamanan, inovasi, pembangunan hijau, tata kelola global, dan pertukaran antar masyarakat.

    Selain itu, Perdana Menteri China, Li Qiang, yang akan menghadiri KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro, disebut juga bakal membawa semangat yang sama sebagai momentum penting untuk memperkuat kerja sama dan mendorong solusi atas berbagai tantangan global yang tak bisa dipungkiri semakin kompleks.

    China juga menjadi motor utama pembentukan New Development Bank (NDB) yang berbasis di Shanghai sejak 2015. Lembaga ini mendanai proyek-proyek penting di berbagai negara anggota BRICS, mulai dari pengembangan infrastruktur energi di China hingga modernisasi transportasi di Afrika Selatan.

    “Dalam sepuluh tahun, NDB telah menyetujui pendanaan sekitar 120 proyek dengan nilai total 40 miliar dolar AS,” dalam keterangan diterima Minggu (6/7/2025).

     

  • Harga Emas Pegadaian Tembus Segini, Cek Daftarnya Hari Ini 6 Juli 2025 – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Tembus Segini, Cek Daftarnya Hari Ini 6 Juli 2025 – Page 3

    Sebelumnya, harga emas menguat tipis pada perdagangan Jumat, 4 Juli 2025. Harga emas bersiap catat kenaikan kinerja mingguan karena Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak dan belanja Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disahkan di Kongres yang meningkatkan kekhawatiran fiskal.

    Mengutip CNBC, Sabtu (5/7/2025), harga emas spot naik 0,1% menjadi USD 3.329,67 per ounce pada pukul 02.21 GMT. Harga emas batangan bertambah 1,7% pada pekan ini. Harga emas berjangka AS melemah tipis 0,1% menjadi USD 3.339,30.

    Sementara itu, Undang-Undang Pemotongan Pajak Trump melewati rintangan terakhirnya di Kongres AS pada Kamis pekan ini yang akan mendanai tindakan keras imigrasi menjadikan pemotongan pajak 2017-nya permanen dan memberikan keringanan pajak baru yang dijanjikannya selama kampanye 2024-nya.

    “Melalui RUU ini, kita tidak membuat kemajuan apapun dalam menata keuangan kita di AS, jadi dalam jangka panjang, dolar AS akan melemah dan emas akan menguat,” ujar Analis Marex, Edward Meir.

    Adapun Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memprediksi undang-undang tersebut akan menambah USD 3,4 triliun selama satu dekade terhadap utang negara sebesar USD 36,2 triliun.

    Sementara itu, data pasar tenaga kerja pada Kamis pekan ini menunjukkan perusahaan-perusahaan AS menambah lebih dari yang diharapkan sebanyak 147.000 pekerjaan pada Juni, dan tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 4,1%, memperkuat argument bagi the Federal Reserve (the Fed) untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.