Produk: dolar AS

  • Imigrasi Buka Visa Pendidikan Nonformal untuk WNA, Berlaku hingga Dua Tahun – Page 3

    Imigrasi Buka Visa Pendidikan Nonformal untuk WNA, Berlaku hingga Dua Tahun – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan resmi membuka layanan visa tinggal terbatas (vitas) bagi warga negara asing (WNA) yang ingin mengikuti pendidikan nonformal di Indonesia.

    Kebijakan ini mulai berlaku pada Selasa (15/7/2025) dan memberikan izin tinggal melalui visa indeks E30 selama satu atau dua tahun.

    “Permohonan visa pendidikan nonformal dilakukan secara daring melalui evisa.imigrasi.go.id. Untuk mengajukan visa ini, WNA perlu memiliki penjamin. Penjamin tersebut bisa perorangan atau institusi pendidikan nonformal yang dituju,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Visa ini ditujukan untuk memfasilitasi WNA yang mengikuti kursus bahasa, pelatihan keahlian atau keprofesian, serta pendidikan nonformal lainnya guna menunjang pengembangan karier.

    Syarat pengajuan vitas pendidikan nonformal tidak berbeda dari visa lainnya, seperti paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan, bukti kemampuan finansial (minimal setara 2.000 dolar AS), serta pasfoto terbaru berwarna.

    Biaya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk visa E30 ditetapkan sebesar Rp6.000.000 untuk masa tinggal satu tahun, dan Rp8.500.000 untuk masa tinggal dua tahun.

    Selain visa pendidikan nonformal, Ditjen Imigrasi juga memperpanjang opsi masa tinggal untuk visa pendidikan formal. Visa pendidikan dasar dan menengah (indeks E30A), serta pendidikan tinggi (indeks E30B), kini bisa berlaku hingga empat tahun.

    “Sebelumnya, masa berlaku izin tinggal untuk pendidikan formal hanya satu tahun dan dua tahun,” ujar Yuldi.

     

    Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) gagal berangkat haji setelah diketahui tidak memiliki visa haji resmi. Mereka terpaksa dipulangkan dan tidak dapat melanjutkan ibadah ke Tanah Suci.

  • Ekonom: Penetapan tarif 19 persen AS momentum RI beralih ke EBT

    Ekonom: Penetapan tarif 19 persen AS momentum RI beralih ke EBT

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai penetapan tarif dagang Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen terhadap Indonesia menjadi momentum untuk beralih ke energi baru terbarukan (EBT).

    Hal ini menyusul Presiden AS Donald Trump yang tak hanya memberlakukan tarif impor senilai 19 persen terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke negaranya, tapi juga kesepakatan yang mencakup komitmen RI membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS.

    “Dengan outlook pelebaran defisit migas, sudah saatnya Indonesia mempercepat transisi dari ketergantungan fosil,” kata Bhima saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Bhima mengatakan potensi pelebaran defisit migas dapat menekan kurs rupiah dan menyebabkan postur subsidi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 untuk energi meningkat tajam.

    “Alokasi subsidi energi 2026 yang sedang diajukan pemerintah adalah Rp203,4 triliun, tentu tidak cukup. Setidaknya butuh Rp300-320 triliun. Apalagi ketergantungan impor BBM dan LPG makin besar,” kata Bhima.

    Ia menilai ketergantungan impor minyak sudah membebani APBN dan ada kekhawatiran ujungnya Indonesia harus beli minyak dari AS lebih mahal dari harga pasar karena terikat hasil negosiasi dagang.

    “Kalau Indonesia disuruh beli produk minyak dan LPG tapi harganya di atas harga yang biasa dibeli Pertamina, repot juga. Ini momentum semua program transisi energi harus jalan agar defisit migas bisa ditekan,” ujar dia.

    Selain mulai mempertimbangkan transisi energi, Bhima juga mengatakan penerapan tarif ini juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengeksplorasi pasar ekspor baru, contohnya di Uni Eropa hingga negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

    Adapun harapan terkait peningkatan kerja sama dan relaksasi sejumlah aturan untuk melakukan ekspor ke kawasan Eropa pun menyusul Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang akhirnya disepakati setelah 10 tahun negosiasi.

    “Pemerintah sebaiknya mendorong akses pasar ke Eropa sebagai bentuk diversifikasi pasar paska IEU-CEPA disahkan. Begitu juga dengan pasar intra-ASEAN bisa didorong. Jangan terlalu bergantung pada ekspor ke AS karena hasil negosiasi tarif tetap merugikan posisi Indonesia,” ujar Bhima.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku pasar ingatkan investor tetap bijak hadapi lonjakan harga BTC

    Pelaku pasar ingatkan investor tetap bijak hadapi lonjakan harga BTC

    Jakarta (ANTARA) – Pelaku pasar kripto dalam negeri mengingatkan investor untuk tetap bijak di tengah melonjaknya harga Bitcoin (BTC) yang menembus angka 123.000 dolar AS pada 14 Juli 2025.

    “Harga tinggi bukan berarti kita harus buru-buru ikut euforia. Gunakan strategi investasi yang aman, seperti beli bertahap (dollar-cost averaging), agar risiko terkendali,” ujar Vice President Indodax Antony Kusuma dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Harga Bitcoin kembali meroket, pada 14 Juli 2025 menembus 123.000 dolar AS untuk pertama kalinya, sehingga mendorong kapitalisasi pasar BTC mencapai 3,67 triliun dolar AS, menjadikannya salah satu aset paling bernilai di dunia, menggeser Google dan menempati posisi keenam global.

    Menurut Antony, kenaikan ini dipicu oleh kombinasi arus masuk besar ke ETF Bitcoin, peningkatan minat institusi, serta ekspektasi regulasi yang lebih jelas di Amerika Serikat.

    Farside Investors mengungkapkan ETF Bitcoin spot di AS mencatat arus masuk 1,17 miliar dalam satu hari, menjadikannya arus masuk harian terbesar kedua sepanjang sejarah ETF kripto.

    BlackRock memimpin dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT) senilai 448 juta dolar AS, disusul Wise Origin Bitcoin Fund milik Fidelity sebesar 324 juta dolar AS. Total dana yang terkumpul di ETF Bitcoin spot kini melampaui 50 miliar dolar AS.

    “Jika permintaan jauh lebih besar daripada pasokan, wajar kalau harga terus naik dan mencetak rekor baru,” katanya.

    Antony menegaskan tren ini juga didukung oleh regulasi yang semakin jelas di negara besar, ini memberi sinyal bahwa kripto bukan sesuatu yang akan hilang, tapi semakin diakui.

    Dalam jangka panjang, tambahnya, hal itu bisa membuat harga Bitcoin dan Ether bertahan di level tinggi atau bahkan naik lebih jauh.

    “Namun, meskipun prospeknya cerah, kripto tetap mengalami fluktuasi, lanjutnya, dengan permintaan yang jauh melampaui suplai, dukungan regulasi global, dan peran ETF sebagai penggerak likuiditas, rekor 123.000 dolar AS kemungkinan hanya menjadi permulaan dari babak baru dalam sejarah keuangan global,” ujarnya.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekonom: Sudah saatnya BI-Rate turun usai kesepakatan tarif RI-AS

    Ekonom: Sudah saatnya BI-Rate turun usai kesepakatan tarif RI-AS

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian memandang sudah saatnya suku bunga acuan atau BI-Rate turun usai adanya kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

    Dengan inflasi Juni 2025 hanya sebesar 1,87 persen year on year (yoy) dan rupiah yang cenderung menguat, maka ruang penurunan BI-Rate menjadi semakin besar.

    Fakhrul melihat Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis point (bps) hari ini.

    “Setelah kita mendapatkan kesepakatan perang dagang, sudah saatnya juga kebijakan moneter lebih longgar,” kata Fakhrul dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Lebih lanjut, Fakhrul memandang bahwa pemangkasan BI-Rate sudah harus dilaksanakan mengingat adanya pergeseran urgensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di samping itu, negara tetangga seperti India dan Malaysia juga telah menurunkan suku bunga.

    Untuk memperkuat rupiah, ia memandang perlunya ekspektasi perbaikan ekonomi melalui dorongan moneter dan fiskal.

    Apabila BI-Rate dipangkas dan belanja pemerintah meningkat, maka arus modal akan kembali dan memperkuat rupiah.

    Fakhrul memperkirakan rupiah bisa menguat hingga ke level Rp15.500 per dolar AS pada tahun ini.

    Selanjutnya, IHSG diperkirakan bisa mencapai level 7.750 pada akhir tahun ini seiring dengan kesepakatan tarif dagang, penurunan BI-Rate, serta perbaikan ekonomi pada paruh kedua tahun 2025.

    Menurut proyeksi Trimegah, sektor yang terkait metal dan konsumer akan unggulan pada paruh kedua tahun ini.

    Bank sentral Indonesia mengadakan pertemuan bulanan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Selasa (15/7/2025) dan Rabu ini.

    BI akan mengumumkan kebijakan moneternya pada konferensi pers hari ini.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Selain penetapan nilai tarif, kesepakatan yang diteken antara Trump dan Prabowo juga mencakup komitmen RI membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS dan produk agrikultur senilai sebesar 4,5 miliar dolar AS, ucap Presiden AS.

    Trump juga menyebutkan adanya komitmen RI membeli 50 pesawat Boeing baru, yang sebagian besar merupakan Boeing 777.

    Namun, tidak dirinci maskapai atau pihak mana yang akan membeli pesawat tersebut.

    Fakhrul menilai kesepakatan dagang ini merupakan hal yang baik bagi Indonesia mengingat nilai tarif lebih rendah apabila dibandingkan dengan Malaysia (25 persen), Vietnam (20 persen dan 40 persen transhipment), serta Thailand (36 persen).

    “Di tengah dunia yang volatil seperti saat ini, adanya kesepakatan ini menjadi angin segar,” kata dia.

    Menurut Fakhrul, hal yang lebih penting bukan sekadar besaran tarif melainkan pengertian dan pernyataan dari pemerintah AS terhadap posisi Indonesia.

    Posisi Indonesia dalam mineral tanah jarang, tembaga, dan mineral lainnya menunjukkan kekuatan posisi tawar Indonesia.

    Sumber-sumber inilah, catat Fakhrul, yang nantinya akan menjadi posisi tawar di masa mendatang.

    Ia menambahkan tarif yang lebih rendah dibandingkan negara tetangga akan menjadi momentum untuk mengembangkan kawasan industri dan menarik investasi ke Indonesia.

    Fakhrul juga memandang bahwa selisih tarif antara Indonesia dan negara lain seharusnya dapat memindahkan investasi sebesar 200-300 juta dolar dalam satu hingga dua tahun ke depan.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah melemah dipengaruhi inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi

    Rupiah melemah dipengaruhi inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

    “Data inflasi konsumen AS yang dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar semalam, menjaga dolar AS tetap menguat,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Tercatat, data Consumer Price Index (CPI) sebesar 2,7 persen dari sebelumnya 2,6 persen secara year on year (yoy).

    Kenaikan inflasi ini dinilai dapat memicu Bank Sentral AS untuk menunda pemangkasan suku bunga acuan.

    Angka CPI ini lebih tinggi dari ekspektasi umum dan laju rata-rata 2,4 persen dalam lima bulan pertama. Inflasi inti juga naik meningkat 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Dia menilai kenaikan inflasi berkaitan dengan peningkatan tarif terhadap mitra dagang negara tersebut sejak Presiden AS Donald Trump menjabat untuk periode kedua.

    “Kenaikan tarif ini (yang menyebabkan inflasi naik), kan sudah ada barang-barang impor yang mengalami kenaikan tarif,” ujar Ariston.

    Di sisi lain, negosiasi Indonesia dan AS yang berakhir dengan dianggap baik bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Namun, lanjutnya, dia mengingatkan bahwa capaian ini tetap saja mencerminkan tarif impor barang Indonesia di AS akan tetap lebih tinggi dari sebelumnya.

    Donald Trump mengatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Nilai baru tersebut menunjukkan telah tercapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor AS untuk produk Indonesia dari angka 32 persen yang diumumkan pertama kali oleh Trump pada April lalu.

    Trump mengatakan bahwa Indonesia berjanji akan membebaskan semua halangan tarif dan non-tarif bagi produk AS yang masuk ke RI. Apabila ada produk dari negara ketiga dengan tarif lebih tinggi yang akan diekspor ke AS melalui Indonesia, tarif 19 persen tersebut akan ditambahkan pada produk tersebut, kata Trump.

    “Rupiah bisa saja menguat terhadap dolar AS pagi ini, tapi masih dalam kisaran Rp16.200-Rp16.300,” ucap dia.

    Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekonom: Ekspor unggulan RI diuntungkan, namun waspadai neraca dagang

    Ekonom: Ekspor unggulan RI diuntungkan, namun waspadai neraca dagang

    Jakarta (ANTARA) – Produk ekspor unggulan Indonesia seperti alas kaki, pakaian jadi, hingga karet dan CPO diuntungkan dengan tarif bea masuk 19 persen ke Amerika Serikat (AS) seperti yang baru saja diumumkan Presiden AS Donald Trump, kata ekonom lembaga wadah pemikir (think tank) Celios.

    Namun, menurut Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara yang dihubungi Antara di Jakarta, Rabu, Indonesia juga perlu mewaspadai impor produk dari AS yang diperkirakan membengkak, seperti migas, produk elektronik, suku cadang pesawat, sereal dan gandum, serta produk farmasi menyusul pernyataan Trump bahwa negaranya mendapat tarif nol persen ke Indonesia.

    “Tarif 19 persen untuk barang ekspor Indonesia ke AS, sementara AS bisa mendapat fasilitas 0 persen, sebenarnya punya risiko tinggi,” kata Bhima.

    Menurut Bhima, sektor migas, produk elektronik, suku cadang pesawat, serealia dan gandum, serta produk farmasi mencatat nilai impor yang tinggi pada 2024. Karena itu, dampak potensi meningkatnya impor terhadap neraca perdagangan harus diwaspadai.

    “Tercatat sepanjang 2024, total impor lima jenis produk ini mencapai 5,37 miliar dolar AS atau setara Rp87,3 triliun,” ujar dia.

    Bhima menjelaskan AS akan sangat diuntungkan dari penetrasi ekspor gandum ke Indonesia karena tarif 0 persen. Hal ini juga perlu diwaspadai menyusul pemerintah memiliki target swasembada pangan melalui pemberdayaan petani dan produsen pangan lokal.

    “Konsumen mungkin senang harga mie instan, dan roti bakal turun, tapi produsen pangan lokal terimbas dampak negatifnya,” kata Bhima.

    Lebih lanjut, ia menilai tarif untuk produk Indonesia ke AS idealnya masih bisa turun lagi.

    “Penurunan tarif Vietnam dari 46 persen ke 20 persen lebih signifikan dibanding penurunan tarif Indonesia yang sebelumnya 32 persen ke 19 persen. Idealnya Indonesia bisa lebih turun lagi,” katanya.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Nilai baru tersebut menunjukkan telah tercapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor AS untuk produk Indonesia dari angka 32 persen yang diumumkan pertama kali oleh Trump pada April lalu.

    Trump mengatakan Indonesia berjanji akan membebaskan semua halangan tarif dan non-tarif bagi produk AS yang masuk ke RI.

    Apabila ada produk dari negara ketiga dengan tarif lebih tinggi yang akan diekspor ke AS melalui Indonesia, tarif 19 persen itu akan ditambahkan pada produk tersebut.

    Selain penetapan nilai tarif, kesepakatan yang diteken antara Trump dan Prabowo juga mencakup komitmen RI membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS dan produk agrikultur senilai sebesar 4,5 miliar dolar AS.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.270 per dolar AS

    Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.270 per dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebijakan Baru Trump Bisa Deportasi Kilat dalam 6 Jam

    Kebijakan Baru Trump Bisa Deportasi Kilat dalam 6 Jam

    Washington DC
    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kebijakan baru. Aturan terbaru yang dibuat Trump itu dapat menyebabkan seseorang dideportasi secara kilat dari AS.

    Kebijakan baru Trump akan memungkinkan para pejabat imigrasi AS untuk mendeportasi para migran ke negara ketiga, selain negara asal mereka, hanya dengan pemberitahuan 6 jam sebelumnya. Dilansir Reuters, Selasa (15/7/2025), aturan ini memberikan gambaran awal soal bagaimana upaya deportasi oleh pemerintahan Trump semakin keras.

    Kebijakan deportasi yang lebih cepat ini tertuang dalam memo tertanggal 9 Juli yang dirilis Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Badan Penindakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) Todd Lyons. Biasanya, ICE harus menunggu setidaknya selama 24 jam untuk mendeportasi seseorang setelah menyampaikan pemberitahuan tentang pemindahan mereka dari wilayah AS ke ‘negara ketiga’.

    Kini, berdasarkan memo tersebut, ICE dapat melakukan deportasi ke ‘negara ketiga’ hanya dengan pemberitahuan 6 jam dalam keadaan mendesak asalkan orang tersebut telah diberi kesempatan untuk berbicara dengan seorang pengacara. Memo itu juga menyatakan para migran dapat dikirimkan ke negara-negara yang telah berjanji untuk tidak menganiaya atau menyiksa mereka ‘tanpa perlu prosedur lebih lanjut’.

    Media terkemuka AS, Washington Post, menjadi yang pertama kali melaporkan memo ICE terbaru itu. Kebijakan terbaru pemerintahan Trump ini menunjukkan AS dapat bergerak lebih cepat untuk mengirimkan para migran ke negara-negara di seluruh dunia.

    Mahkamah Agung AS, pada Juni lalu, telah mencabut perintah pengadilan lebih rendah yang membatasi deportasi semacam itu tanpa pemeriksaan karena khawatir adanya penganiayaan di negara tujuan. Menyusul putusan pengadilan tinggi dan perintah lanjutan dari para hakim AS, pemerintahan Trump telah mengirimkan delapan migran yang berasal dari Kuba, Laos, Meksiko, Myanmar, Sudan, dan Vietnam ke Sudan Selatan.

    Menurut laporan Reuters, pemerintahan Trump telah mendesak para pejabat dari lima negara Afrika, yakni Liberia, Senegal, Guinea-Bissau, Mauritania, dan Gabon untuk menerima orang-orang yang dideportasi dari tempat lain. Pemerintahan Trump berargumen deportasi ke ‘negara ketiga’ membantu dengan cepat untuk memindahkan para migran yang seharusnya tidak berada di wilayah AS, termasuk mereka yang memiliki hukuman pidana.

    Para advokat mengkritik deportasi semacam itu sebagai tindakan berbahaya dan kejam. Pengkritik kebijakan itu menyebut orang-orang dapat dikirimkan ke negara-negara di mana mereka dapat menghadapi kekerasan, tidak memiliki ikatan apa pun, dan tidak dapat berbicara bahasa lokal.

    Kebijakan Imigrasi Lewat UU Big Beautiful

    Donald Trump (Foto: dok. Reuters)

    Selain lewat memo itu, kebijakan terkait imigrasi era Trump juga terdapat dalam UU pajak dan belanja negara yang disebut ‘One Big Beautiful Bill’. UU itu telah diteken oleh Trump pada Jumat (4/7), saat seremoni hari kemerdekaan AS di Gedung Putih.

    “Amerika menang, menang, memang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Trump sebelum menandatangani RUU tersebut dalam seremoni yang digelar di luar ruangan di South Lawn Gedung Putih.

    Penandatanganan ini dilakukan setelah parlemen AS yang didominasi politisi Partai Republik meloloskan RUU yang menuai kritikan dari Partai Demokrat dan miliarder terkemuka AS, Elon Musk. UU tersebut menjadi perwujudan dari banyak janji kampanye Trump, mulai dari perpanjangan pemotongan pajak sejak masa jabatan pertamanya, meningkatkan pengeluaran militer, dan menyediakan dana besar untuk upaya deportasi migran oleh pemerintahan Trump.

    Sekitar USD 350 miliar (setara Rp 5,6 kuadriliun) dialokasikan untuk kebijakan imigrasi, termasuk pembangunan tembok perbatasan lebih lanjut, pembangunan fasilitas untuk menampung setidaknya 100.000 imigran yang ditahan, dan perekrutan setidaknya 100.000 agen baru dari Badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE). Dana itu ditujukan untuk mencapai tujuan Trump mendeportasi 1 juta orang dari AS setiap tahunnya.

    Dewan Imigrasi Amerika (American Immigration Council) menyatakan bahwa RUU tersebut menyediakan USD$45 miliar (sekitar Rp 729 triliun) untuk fasilitas penahanan ICE, naik 265% dari anggaran tahunan penahanan lembaga tersebut sebelumnya.

    Departemen Pertahanan (DoD) juga akan menerima peningkatan dana yang signifikan dalam RUU ini dengan miliaran dolar AS dialokasikan untuk pembangunan kapal baru, amunisi, serta perisai pertahanan misil nasional. Selain itu, DoD akan menerima USD 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun) untuk langkah-langkah keamanan perbatasan.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rupiah melemah seiring ancaman tarif Trump 100 persen ke Rusia

    Rupiah melemah seiring ancaman tarif Trump 100 persen ke Rusia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring ancaman tarif Trump 100 persen ke Rusia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 15 Juli 2025 – 17:39 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap Rusia.

    “Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap Rusia, jika Presiden Vladimir Putin tidak mencapai kesepakatan dalam 50 hari untuk mengakhiri perang di Ukraina,” kata Ibrahin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

    Mengutip Sputnik, Senator AS Lindsey Graham dan Richard Blumenthal mengajukan rancangan undang-undang (RUU) bipartisan yang bertujuan menjatuhkan sanksi primer dan sekunder terhadap Rusia jika Moskow gagal terlibat dalam negosiasi “iktikad baik” atas perdamaian di Ukraina pada April 2025.

    Sanksi itu akan mencakup tarif 500 persen atas barang impor dari negara-negara yang membeli minyak, gas, uranium, dan produk-produk Rusia lainnya.

    Pekan lalu, Trump kembali menyuarakan ketertarikannya terhadap RUU sanksi yang diusulkan Graham, menyatakan bahwa dirinya sedang mempertimbangkan undang-undang tersebut “dengan sangat matang”.

    Namun, ia menekankan keputusan untuk melanjutkan UU tersebut sepenuhnya berada di tangan Presiden. Salah seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa presiden bersedia menandatangani RUU tersebut, asalkan ia memegang kendali penuh atas implementasi sanksi.

    “Meskipun ancaman tarif baru-baru ini tidak berdampak besar pada pergerakan pasar secara keseluruhan, para pedagang mempertimbangkan apakah AS benar-benar akan mengenakan tarif tinggi pada negara-negara yang terus berdagang dengan Rusia, serta menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar di tengah ketidakpastian,” kata Ibrahim pula.

    Selain itu, sentimen lain berasal dari perkiraan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell terkait angka inflasi AS lebih tinggi, sehingga membuat bank sentral menunda kebijakan pemangkasan suku bunga.

    Inflasi AS diprediksi naik 0,3 persen dibanding bulan lalu yang membawa inflasi year on year (YoY) meningkat 2,4 persen menjadi 2,7 persen.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.267 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.250 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini, juga melemah ke level Rp16.281 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.247 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Harga batu bara acuan periode kedua Juli turun jadi 97,65 dolar AS/ton

    Harga batu bara acuan periode kedua Juli turun jadi 97,65 dolar AS/ton

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) pada periode kedua Juli turun menjadi 97,65 dolar AS per ton.

    Dikutip dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 244.K/MB.01/MEM.B.2025 yang diakses dari Jakarta, Selasa, harga komoditas batu bara turun 9,7 dolar AS per ton, dari 107,35 dolar AS pada periode pertama Juli, menjadi 97,65 dolar AS.

    Dengan demikian, harga batu bara kembali turun, setelah sempat naik pada periode pertama Juli sebesar 8,74 dolar AS (Rp141,7 ribu) atau 8,86 persen per ton.

    Dalam Keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, terdapat empat jenis HBA berdasarkan nilai kalori batu bara.

    Nilai HBA, HBA I, HBA II dan HBA III untuk Periode Kedua Juli 2025 yang berlaku untuk tanggal 15 Juli sampai dengan 31 Juli 2025 adalah sebagai berikut.

    1. HBA (6.322 GAR): 97,65 dolar AS (turun apabila dibandingkan HBA Periode Pertama Juli 2025 sebesar 107,35 dolar AS);
    2. HBA I (5.300 GAR): 75,94 dolar AS (naik apabila dibandingkan HBA Periode Pertama Juli 2025 sebesar 71,50 dolar AS);
    3. HBA II (4.100 GAR): 48,35 dolar AS (turun apabila dibandingkan HBA Periode Pertama Juli 2025 sebesar 49,78 dolar AS);
    4. HBA III (3.400 GAR): 36,00 dolar AS (naik apabila dibandingkan HBA Periode Pertama Juli 2025 sebesar 35,87 dolar AS).

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.