Produk: dolar AS

  • Modal Asing Masuk Indonesia, Investor Beli SRBI dan Saham

    Modal Asing Masuk Indonesia, Investor Beli SRBI dan Saham

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat Rp240 miliar modal asing masuk dari pasar keuangan Tanah Air pada 15—18 Desember 2025 atau selama hari kerja pekan ini.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso merincikan bahwa terdapat pembelian neto di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan pasar saham. Kendati demikian, juga terhadap penjualan neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

    “Berdasarkan data transaksi 15—18 Desember 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp0,24 triliun [Rp240 miliar]; terdiri dari beli neto sebesar Rp0,60 triliun [Rp600 miliar] di pasar saham, dan Rp0,26 triliun [Rp260 miliar] di SRBI, serta jual neto sebesar Rp0,62 triliun [Rp620 miliar] di pasar SBN,” rinci Denny dalam keterangannya, dikutip Sabtu (20/12/2025).

    Sementara itu, selama tahun berjalan atau 1 Januari—18 Desember 2025, masih lebih banyak aliran modal investor asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia atau lebih tepatnya minus Rp139,43 triliun.

    Perinciannya, jual neto sebesar Rp25,04 triliun di pasar saham, Rp112,39 triliun di SRBI, dan Rp2 triliun di pasar SBN.

    Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat di angka 69,80 basis poin (bps) per 18 Desember, turun dibandingkan 71,22 bps pada 12 Desember.

    Di sisi lain, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat turun tipis di 6,12% pada Jumat (19/12/2025) dari level 6,14% pada Kamis (18/12/2025). Sebagai perbandingan, imbal hasil UST (US Treasury) Note 10 tahun berada di level 4,122% pada Kamis (27/11/2025).

    Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka stabil di posisi Rp16.710 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/12/2025) dari posisi yang sama Rp16.710 per dolar AS pada penutupan Kamis (18/12/2025).

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tutup Denny.

  • Mantan Bos AMD di China Masuk Jajaran Miliarder Berkat Lonjakan Saham MetaX

    Mantan Bos AMD di China Masuk Jajaran Miliarder Berkat Lonjakan Saham MetaX

    Liputan6.com, Jakarta – Mantan bos AMD di China sekaligus pendiri perusahaan produsen chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan MetaX Integrated Circuits Chen Weilian masuk jajaran miliarder. Hal ini seiring kekayaan Chen Weilian mencapai USD 6,5 miliar atau Rp 108,65 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.716). Kekayaan Chen Weilian capai miliaran dolar AS tak lepas dari lonjakan saham produsen chip AI MetaX Integrated Circuits sebesar 693% saat debut perdagangan di Shanghai pada Rabu, 17 Desember 2025.

    Mengutip Forbes, ditulis Sabtu (20/12/2025), Chen Weilian (49) memperoleh kekayaan dari kepemilikan saham di perusahaan yang berbasis di Shanghai tersebut. Seiring kenaikan saham MetaX saat debut kini memiliki kapitalisasi pasar lebuh dari 320 miliar yuan atau USD 45 miliar, berdasarkan prediksi Forbes. Nilai itu setara Rp 752,97 triliun.

    MetaX mengumpulkan 4,2 miliar yuan atau Rp 106,81 triliun (asumsi yuan terhadap rupiah 2.373,68) dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 40,1 juta saham. Harga saham IPO ditetapkan sebesar 104,7 yuan per saham. Perseroan akan memakai sebagian besar hasil penjualan untuk tujuan penelitian dan pengembangan berdasarkan prospektusnya.

    Debut gemilang produsen chip ini terjadi di tengah permintaan yang meroket untuk sahamnya, dengan porsi ritel dari penawaran umum perdana (IPO) mengalami kelebihan permintaan hampir 3.000 kali lipat. Sebelum IPO, MetaX mengumpulkan dana dari perusahaan investasi termasuk HSG (HongShan Capital Group, sebelumnya dikenal sebagai Sequoia China), Primavera Capital Group, dan ZhenFund.

    Investor berebut untuk mendapatkan bagian dari perusahaan yang berpotensi muncul sebagai penantang domestik bagi Nvidia. Di tengah persaingan ketat dengan AS, yang membatasi penjualan semikonduktor canggih ke China, Beijing telah berulang kali menekankan perlunya membina perusahaan-perusahaan unggulan lokal.

    Baru dua minggu lalu, Moore Threads Technology pesaing MetaX—menciptakan tiga miliarder setelah debut pasarnya yang juga berlangsung di Shanghai.

     

  • Mantan Bos AMD di China Masuk Jajaran Miliarder Berkat Lonjakan Saham MetaX

    Mantan Bos AMD di China Masuk Jajaran Miliarder Berkat Lonjakan Saham MetaX

    Liputan6.com, Jakarta – Mantan bos AMD di China sekaligus pendiri perusahaan produsen chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan MetaX Integrated Circuits Chen Weilian masuk jajaran miliarder. Hal ini seiring kekayaan Chen Weilian mencapai USD 6,5 miliar atau Rp 108,65 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.716). Kekayaan Chen Weilian capai miliaran dolar AS tak lepas dari lonjakan saham produsen chip AI MetaX Integrated Circuits sebesar 693% saat debut perdagangan di Shanghai pada Rabu, 17 Desember 2025.

    Mengutip Forbes, ditulis Sabtu (20/12/2025), Chen Weilian (49) memperoleh kekayaan dari kepemilikan saham di perusahaan yang berbasis di Shanghai tersebut. Seiring kenaikan saham MetaX saat debut kini memiliki kapitalisasi pasar lebuh dari 320 miliar yuan atau USD 45 miliar, berdasarkan prediksi Forbes. Nilai itu setara Rp 752,97 triliun.

    MetaX mengumpulkan 4,2 miliar yuan atau Rp 106,81 triliun (asumsi yuan terhadap rupiah 2.373,68) dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 40,1 juta saham. Harga saham IPO ditetapkan sebesar 104,7 yuan per saham. Perseroan akan memakai sebagian besar hasil penjualan untuk tujuan penelitian dan pengembangan berdasarkan prospektusnya.

    Debut gemilang produsen chip ini terjadi di tengah permintaan yang meroket untuk sahamnya, dengan porsi ritel dari penawaran umum perdana (IPO) mengalami kelebihan permintaan hampir 3.000 kali lipat. Sebelum IPO, MetaX mengumpulkan dana dari perusahaan investasi termasuk HSG (HongShan Capital Group, sebelumnya dikenal sebagai Sequoia China), Primavera Capital Group, dan ZhenFund.

    Investor berebut untuk mendapatkan bagian dari perusahaan yang berpotensi muncul sebagai penantang domestik bagi Nvidia. Di tengah persaingan ketat dengan AS, yang membatasi penjualan semikonduktor canggih ke China, Beijing telah berulang kali menekankan perlunya membina perusahaan-perusahaan unggulan lokal.

    Baru dua minggu lalu, Moore Threads Technology pesaing MetaX—menciptakan tiga miliarder setelah debut pasarnya yang juga berlangsung di Shanghai.

     

  • Polda Metro Tangkap Pengedar Uang Palsu Dollar US di Tangerang

    Polda Metro Tangkap Pengedar Uang Palsu Dollar US di Tangerang

    JAKARTA – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar kasus peredaran uang dolar palsu sebanyak 2.463 lembar di Kota Tangerang, Banten.

    “Menyita uang palsu berupa 1.934 lembar Dollar Amerika Serikat dan 529 lembar Dollar Singapura,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Polisi Edy Suranta Sitepu, Jumat, 19 Desember.

    Edy menjelaskan, pengungkapan bermula dari informasi masyarakat terkait maraknya peredaran uang asing yang diduga palsu dan meresahkan.

    “Berdasarkan informasi masyarakat, kami lakukan penyelidikan dan hasilnya, dua tersangka berhasil diamankan,” katanya.

    Pengungkapan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB di bawah Jembatan Penyeberangan Orang JPO di Kota Tangerang pada Kamis, 18 Desember.

    “Mengamankan tersangka HS saat berada di dalam bus rute Pandeglang-Kalideres, tersangka diketahui berperan sebagai pengedar uang palsu,” katanya.

    Kemudian Direktorat Reserse Kriminal Khusus(Ditreskrimsus) melakukan pengembangan ke wilayah Pandeglang (Banten) dan kembali mengamankan tersangka ARS yang berperan sebagai pembuat desain sekaligus pencetak uang palsu dolar AS (USD) dan dolar Singapura (SGD).

    “Kedua tersangka saat ini sudah kami amankan di Mapolda Metro Jaya. Penyidik sedang melakukan proses penyidikan, ” katanya.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, khususnya mata uang asing serta segera melapor ke Kepolisian atau melalui layanan Call Center Polri 110 apabila menemukan transaksi yang mencurigakan

  • Bank Sentral Jepang Kerek Suku Bunga Tertinggi dalam 30 Tahun

    Bank Sentral Jepang Kerek Suku Bunga Tertinggi dalam 30 Tahun

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) pada Jumat, (19/12/2025) menaikkan suku bunga jangka pendek ke level tertinggi dalam tiga dekade. Langkah Bank Sentral Jepang ini melanjutkan normalisasi kebijakan dan memicu aksi jual obligasi pemerintah.

    Mengutip CNBC, Bank of Japan  menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Hal ini sesuai dengan harapan ekonom yang disurvei oleh ekonom yang disurvei Reuters.

    BoJ menuturkan, suku bunga riil akan tetap “sangat negatif”, kondisi keuangan yang akomodatif akan terus mendukung aktivitas ekonomi dengan kuat.

    Setelah keputusan tersebut, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun naik sekitar lima basis poin menjadi 2,019%. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 20 tahun naik tiga basis poin menjadi 2,975%. Dua imbal hasil obligasi itu mencapai level tertinggi sejak 1999.

    Yen melemah 0,25% menjadi 155,92 terhadap dolar AS dan indeks Nikkei 225 menguat 1,28%.

    Adapun Jepang memulai normalisasi kebijakan tahun lalu, dan meninggalkan satu-satunya rezim suku bunga negatif di dunia yang telah berlaku sejak 2016.

    Sejak itu, BoJ konsisten mempertahankan pendirian untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. BoJ mengatakan, langkah itu dilakukan untuk melihat “siklus positif” kenaikan upah dan harga.

    Inflasi telah berada di atas target 2% BoJ selama 44 bulan berturut-turut dengan data yang dirilis sebelumnya menunjukkan pertumbuhan harga konsumen sebesar 2,9% pada November. Inflasi yang tinggi telah menekan upah riil yang telah menurun selama 10 bulan berturut-turut, berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja.

    BOJ memproyeksikan inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan segar, kemungkinan akan melambat di bawah 2% dari April hingga September 2026. Hal ini karena kenaikan harga makanan yang lebih lambat serta efek dari langkah-langkah pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga.

     

     

  • Bank of Japan Naikkan Suku Bunga ke 0,75%, Tertinggi Dalam 30 Tahun

    Bank of Japan Naikkan Suku Bunga ke 0,75%, Tertinggi Dalam 30 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga acuannya ke level tertinggi dalam 30 tahun. Langkah tersebut menegaskan keyakinan bank sentral bahwa inflasi di Jepang semakin menguat.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (19/12/2025), Dewan kebijakan BOJ yang dipimpin Gubernur Kazuo Ueda sepakat menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% dalam keputusan bulat, sebagaimana tercantum dalam pernyataan resmi pada Jumat (19/12/2025).

    Bank sentral Jepang itu menilai peluang terealisasinya proyeksi ekonomi semakin besar. Langkah ini telah diperkirakan seluruh 50 ekonom yang disurvei Bloomberg.

    BOJ menegaskan siklus pengetatan moneter belum berakhir. Bank sentral menyatakan akan terus menaikkan biaya pinjaman jika prospek ekonominya terwujud, seraya mencatat inflasi inti masih meningkat secara moderat.

    Pasca pengumuman tersebut, yen melemah terhadap dolar AS dan diperdagangkan di kisaran 156, mengindikasikan kenaikan suku bunga telah sepenuhnya diantisipasi pasar.

    Kebijakan tersebut menegaskan tekad Ueda untuk melanjutkan normalisasi suku bunga seiring inflasi yang kian mengakar dalam perekonomian. Hal itu merupakan pergeseran besar setelah pecahnya gelembung properti pada awal 1990-an yang memicu dekade panjang tekanan harga yang lemah.

    Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan indikator utama harga konsumen naik 3% pada November 2025, memperpanjang periode inflasi yang berada di atau di atas target 2% BOJ menjadi 44 bulan berturut-turut.

    Meski kemunculan Sanae Takaichi sebagai perdana menteri pada Oktober sempat memunculkan keraguan atas ruang gerak Ueda dalam menormalisasi kebijakan, biaya politik dari tekanan inflasi yang berlanjut serta pelemahan yen membuat pemerintah tidak menghalangi langkah BOJ.

    Ueda juga menaikkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya sejak Januari 2025 setelah data ekonomi menunjukkan tarif Presiden AS Donald Trump tidak memberikan dampak besar terhadap ekonomi Jepang.

    Selain itu, berbagai serikat pekerja menetapkan target dalam perundingan upah tahunan yang sejalan dengan tahun lalu—yang menghasilkan kenaikan upah bersejarah—menandakan momentum kenaikan upah masih terjaga.

    Fokus pasar kini tertuju pada waktu kenaikan berikutnya. Mayoritas pengamat BOJ memperkirakan laju pengetatan akan berlangsung sekitar sekali setiap enam bulan.

    Langkah ini menegaskan posisi BOJ sebagai pengecualian di antara bank sentral global tahun ini, sebagai satu-satunya yang menaikkan suku bunga. Pekan lalu, Federal Reserve AS memangkas suku bunga The Fed untuk ketiga kalinya tahun ini. 

    Meski demikian, setelah kenaikan terbaru, suku bunga Jepang masih berada jauh di bawah tingkat inflasinya, sementara biaya pinjaman di AS lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan harga—menunjukkan konvergensi kebijakan kedua negara.

    Selisih suku bunga Jepang-AS telah menyempit 125 basis poin sepanjang tahun ini. Namun, penyempitan tersebut belum membalikkan tren di pasar valuta asing, dengan pelemahan yen masih berlanjut. Level saat ini di sekitar 156 per dolar AS dibandingkan rata-rata 20 tahun sebesar 111,61.

    Kenaikan suku bunga ini menjadi keputusan bulat pertama di bawah kepemimpinan Ueda, mencerminkan soliditas internal setelah dua dari sembilan anggota dewan sebelumnya menolak mempertahankan suku bunga pada dua pertemuan terakhir.

    Kendati demikian, dua anggota dewan masih menyampaikan keberatan terhadap deskripsi prospek harga yang disampaikan bank sentral.

    Ueda dijadwalkan menjelaskan pertimbangan kebijakan dan arah suku bunga ke depan dalam konferensi pers yang biasanya dimulai pukul 15.30 waktu setempat.

  • Harga Emas Naik Gila-gilaan Jadi Sinyal Dunia Pesimis Kondisi 2026

    Harga Emas Naik Gila-gilaan Jadi Sinyal Dunia Pesimis Kondisi 2026

    Jakarta

    Harga emas dunia naik dan mendekati angka US$ 4.500 per troy ons pada 2025. Dalam grafik yang ditampilkan, harga emas melesat sekitar 2024 dari level di bawah US$ 2.000 hingga menyentuh level tertingginya.

    Menurut Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Zamroni Salim, kenaikan harga emas ada korelasinya terhadap perspektif masyarakat dunia terhadap proyeksi 2026.

    “Di sini ada pergerakan nilai emas sebenarnya yang cukup fantastis, terutama sejak awal 2024 sampai sekarang. Apa yang bisa kita baca dari pergerakan harga emas dan juga dolar di sini? Ketika harga emas meningkat tajam, itu ada indikasi bahwa masyarakat dunia itu ragu akan apa yang terjadi di tahun depan,” katanya dalam Seminar Economic Outlook 2026 di Kantor BRIN, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2025).

    Emas dan Dolar AS Jadi Investasi

    Zamroni menjelaskan, emas bisa menjadi salah satu instrumen investasi untuk mengamankan aset di masa depan. Ia juga menyebut kenaikan harga emas dan dolar AS menunjukkan bahwa sudah ada ketidakstabilan yang terjadi saat ini.

    “Sehingga emas bisa menjadi salah satu instrumen investasi, menjadi jalan keluar bagi mereka untuk mengamankan asetnya di tahun depan. Jadi, dari sini bisa kelihatan, unsteady itu ada, dengan melihat pergerakan nilai tukar dolar dan emas,” tambah dia.

    Umumnya harga emas dan dolar AS bergerak secara berlawanan, yang mana saat dolar AS naik maka harga emas akan turun. Tapi saat krisis harga emas dan dolar AS bisa naik secara bersamaan. Kondisi itu sedang terjadi saat ini.

    AS sendiri diketahui memiliki persentase cadangan emas dan proporsi cadangan emas terhadap devisa nasional yang paling banyak dibanding negara lain seperti Jerman, Italia, Prancis, Rusia, hingga China.

    (ily/ara)

  • IHSG ditutup melemah 0,68 persen di posisi 8.618,19

    IHSG ditutup melemah 0,68 persen di posisi 8.618,19

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (18/12) sore ditutup melemah 59,14 poin atau 0,68 persen ke posisi 8.618,19.

    Sejalan dengan itu, indeks 45 saham unggulan atau LQ45 turun 0,85 poin atau 0,10 persen ke level 851,72.

    Dalam laporan analisanya di Jakarta, Kamis, Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menilai pelemahan IHSG antara lain dipicu oleh nilai tukar rupiah yang cenderung melemah dalam beberapa hari terakhir.

    Padahal, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dipertahankan di level 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (17/12).

    “Meningkatnya ketidakpastian global serta minimnya sentimen positif baru yang kuat, juga mendorong pelemahan indeks,” ujarnya.

    Pada perdagangan spot, rupiah kembali melemah ke level Rp16.723 per dolar AS, di tengah penguatan indeks dolar AS dan pergerakan mata uang Asia yang ditutup variatif.

    Dari sisi sektoral, saham-saham consumer cyclical mencatat koreksi terdalam, sementara sektor noncyclical membukukan kenaikan tipis.

    Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan pelemahan untuk menguji area support 8.550-8.600.

    Pelaku pasar juga mencermati hasil pertemuan Bank of Japan yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen.

    Ini menjadi level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

    “Jika perkiraan ini benar terjadi, ada potensi akan meningkatkan volatilitas saham dan mata uang di pasar global karena ada kemungkinan terjadinya pembalikan aliran dana investor di pasar global ke Jepang dalam jangka pendek,” kata Ratna.

    Meski demikian, dampaknya diperkirakan bersifat sementara.

    Adapun pada perdagangan hari ini, saham-saham dengan penguatan terbesar antara lain JAYA, BBRM, HILL, RLCO, dan PSDN.

    Sementara saham yang melemah terdalam meliputi COAL, PADI, PJHB, OPMS, dan BCIP.

    Dari sisi aktivitas, frekuensi transaksi tercatat 2.755.425 kali, dengan volume perdagangan mencapai 37,94 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp23,75 triliun.

    Sebanyak 252 saham menguat, 411 saham melemah, dan 138 saham stagnan.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelemahan rupiah diiringi sentimen ketidakpastian perekonomian AS

    Pelemahan rupiah diiringi sentimen ketidakpastian perekonomian AS

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Kamis, bergerak melemah 29 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.723 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.694 per dolar AS.

    Analis mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan kurs rupiah dipengaruhi ketidakpastian mengenai perekonomian AS yang meningkat pada pekan ini.

    “(Hal ini) terutama karena data resmi pemerintah memberikan sinyal yang beragam mengenai pasar tenaga kerja. Operasi pembelian aset Federal Reserve juga memicu beberapa keraguan atas likuiditas pasar di negara tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

    Kini, pasar disebut menantikan inflasi inflasi indeks harga konsumen (CPI/Consumer Price Index) untuk mendapatkan petunjuk mengenai perekonomian di AS.

    Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi CPI utama sedikit meningkat, sementara CPI inti diprediksi tetap stabil di angka 3 persen per tahun.

    “Pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua pertimbangan terbesar Fed untuk menyesuaikan kebijakan. Namun, selain suku bunga, pasar juga khawatir tentang potensi periode stagflasi bagi perekonomian AS – sebuah skenario di mana pengangguran meningkat seiring dengan inflasi,” kata Ibrahim.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga bergerak melemah di level Rp16.722 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.698 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI, Rupiah Bakal Menguat

    Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI, Rupiah Bakal Menguat

    Jakarta

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat. Apa alasannya?

    Purbaya menyebut depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih relatif moderat dibandingkan sejumlah negara emerging lainnya, seperti India, Turki dan Argentina. Menurut Purbaya, ini menjadi indikator optimisme pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia yang terus menguat.

    “Di pasar keuangan domestik aliran modal asing kembali masuk ditopang menurunnya ekspektasi pasar atas depresiasi rupiah serta terjaganya currency risk dan country risk Indonesia pada level yang rendah. Kalau dilihat risiko depresiasinya menurun, itu panahnya turun ke bawah terus itu menunjukkan ekspektasi depresiasi (rupiah) menurun. Artinya, rupiah menguat ke depan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

    Lebih lanjut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester II-2025 terus menguat, meskipun sempat mengalami penurunan dan bergerak volatile.

    “Di pasar obligasi negara penurunan yield terjadi banyak negara emerging. Sementara negara maju justru me galai kenaikan yield akibat tekanan fiskal meningkat,” jelas Purbaya.

    Sementara untuk prospek ekonomi global, Purbaya menilai masih cukup tangguh, meskipun dinamika tensi perdagangan AS dan China masih berlangsung. Bank Sentral AS, The Fed kembali memangkas suku bunga sejalan dengan ekspektasi pasar dan pelonggaran kebijakan AS ini diprediksi mendorong pertumbuhan global di kisaran 3% sepanjang 2025-2026.

    “Harga minyak brent, batu bara melemah terutama dipicu oleh concern oversupply. Harga CPO kontraksi secara year to date sejak Oktober 2025 dipicu peningkatan produksi namun masih tinggi sebesar 9% secara year on year,” tambahnya.

    Tonton juga video “Purbaya Sisir Rp 60 T dari Program Nggak Jelas, Buat Daerah Pascabencana”

    (rea/ara)