Produk: daging

  • Tumpeng Daging Spesial Rayakan Ulang Tahun Singa Kembar Afrika Koleksi KBS

    Tumpeng Daging Spesial Rayakan Ulang Tahun Singa Kembar Afrika Koleksi KBS

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua anak kembar singa milik Kebun Binatang Surabaya (KBS), Dona dan Bima merayakan ulang tahun yang pertama.

    Dua anak singa jantan ini merupakan hasil breeding dari indukan Ipin dan Seruni. Oleh Keeper, kedua hewan buas dari Afrika ini diberikan daging yang dimasukkan ke dalam wadah bambu serta di dalam buah dagang.

    “Ini perayaan ulang tahun pertama dari Bima dan Dona hasil breeding dari KBS yang memang pertama kali untuk hewan Singa Afrika,” ucap Direktur KBS Khoirul Anwar, Sabtu (20/4/2024).

    Yang menarik di hari ulang tahunnya kedua Singa Afrika ini diberikan daging segar dan dalam kondisi bagus. “Komposisi makanannya beda bisa mencapai 2 sampai 3 kali lipat,” bebernya.

    Khoirul menjelaskan kedua hewan singa ini memiliki karakter yang aktif sejak kecil. “Saya masih ingat singa ini saat masih 2 atau 3 bulanan saya sempat gendong tapi memang sudah aktif,” bebernya.

    Khoirul menjelaskan dengan adanya Bima dan Dona maka KBS memiliki 6 ekor singa Afrika. “Tiga jantan dan tiga betina yang memang nantinya bisa dilakukan breeding lagi,” ucapnya.

    Dengan hasil breeding ini, Khoirul mengaku 3 sampai 4 bulan sudah bisa digabungkan lagi. “Jadi bisa dibreeding lagi,” ucapnya.

    Sementara itu, Keeper Singa Afrika KBS Sumartono menjelaskan sampai saat ini pendekatan yang dilakukan keeper secara langsung.

    “Namun kami harus memberikan treatment agar jiwa buasnya tetap ada jadi adanya kandang peraga yang disesuaikan dengan habitatnya,” imbuhnya

    Saat ini kedua singa ini masih dijadikan satu kandang, namun Sumartono yakin jika berusia 2,5 tahun akan dipisahkan. “Karena itu masa musim kawin harus kami pisahkan agar tidak ada perkawinan sedarah,” ucapnya. (way/ian)

  • Daftar Harga Komoditas di Pasar Kota Kediri Pasca Lebaran, Cabai Rawit Turun

    Daftar Harga Komoditas di Pasar Kota Kediri Pasca Lebaran, Cabai Rawit Turun

    Kediri (beritajatim.com) – Usai melewati momentum hari raya Idhul Fitri tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri kembali melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Setono Betek.

    Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan harga komoditas di Kota Kediri terlebih pasca hari raya keagamaan.

    “Hari ini ada pemantauan harga di Pasar Setono Betek ada beberapa komoditas setelah lebaran mengalami penurunan. Alhamdulillah untuk pasokan pangan di Kota Kediri harganya aman,” jelas Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri.

    Dirinya menyebutkan hasil monitoring yang dilaksanakan pada Kamis (18/4/2024) terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga maupun sebaliknya, beberapa daftar komoditas tersebut tersaji sebagai berikut:

    Beras premium: Harga turun mendekati HET menjadi Rp14.900 (HET Rp14.950)
    Beras medium: Harga Rp12.400, di atas HET sebesar 14,2%
    Bawang merah: Harga naik menjadi Rp58.056, di atas HET sebesar 39,9%
    Bawang putih: Harga turun menjadi Rp39.000
    Gula pasir: Harga tetap tinggi, yakni Rp17.400
    Minyak goreng kemasan sederhana: Rp16.030
    Minyak goreng curah: Rp15.800
    Cabai merah besar: Harga turun menjadi Rp49.000 (HET Rp55.000)
    Cabai rawit keriting: Harga turun menjadi Rp39.000 (HET Rp55.000)
    Cabai rawit: Harga turun menjadi Rp31.000 (HET Rp57.000)
    Daging ayam: Harga stabil Rp37.000/kg
    Telur ayam: Rp26.000/kg
    Daging sapi: Rp120.000/kg
    Tomat: Harga turun menjadi Rp23.000/kg

    “Kedelai dan jagung pipilan juga alhamdulillah terkendali. Sedangkan tomat mengalami penurunan Rp. 23.000/kg,” imbuhnya.

    Ridwan menjelaskan bahwa hasil pemantauan pasar akan dilaporkan ke Bapanas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur.

    Selain itu, laporan juga akan disampaikan ke Sekretaris Daerah Kota Kediri selaku Ketua Satgas Pangan Kota Kediri sebagai dasar pengambilan kebijakan pangan di Kota Kediri.

    Ridwan berharap masyarakat tidak melakukan panic buying karena pasokan pangan di Kota Kediri sangat mencukupi. “Dengan adanya pasar grosir dan pasar konsumen, kebutuhan pangan masyarakat Kota Kediri dapat terpenuhi,” tutupnya. [nm/ian]

  • Di Dalam Sepi, Pedagang Pasar Templek Blitar Balik ke Jalanan

    Di Dalam Sepi, Pedagang Pasar Templek Blitar Balik ke Jalanan

    Blitar (beritajatim.com) – Para pedagang Pasar Templek Kota Blitar mengeluhkan sepinya pembeli usai menempati bangunan baru. Imbasnya sejumlah pedagang memilih kembali ke jalanan dengan menggelar lapak-lapak sederhana.

    Hal itu terpaksa dilakukan pedagang lantaran kondisi di dalam bangunan baru sepi pembeli. Menurut pedagang, omzet jualannya jauh lebih banyak saat berjualan di luar atau di pinggir jalan dari pada di dalam bangunan baru yang dibangun oleh Pemkot Blitar.

    “Di dalam itu menang bersih, tidak kehujanan tidak kepanasan, tapi tidak ada pembeli,” kata Pak No, pedagang daging ayam Pasar Templek Kota Blitar, Senin (15/04/24).

    Ia pun menceritakan selama 1 bulan berada di dalam bangunan baru Pasar Templek, omzetnya turun drastis. Menurutnya saat di dalam, ada pembeli saja sudah bersyukur.

    Kondisi itulah yang membuat pedagang daging ayam tersebut memutuskan untuk kembali ke luar, dan berjualan di pinggir jalan. Ia kini berjualan di seberang bangunan baru Pasar Templek Kota Blitar.

    Bermodal meja serta payung, kini ia mulai kembali berjualan di pinggir jalan lagi.

    “Kalau disini Alhamdulillah mas, dagangan bisa habis bawa 50 kilogram habis. Jauh kalau dibandingkan di dalam,” imbuhnya.

    Sebenarnya, pedagang daging ayam tersebut menyadari apa yang ia lakukan salah. Namun hal itu terpaksa dilakukan karena kondisi di dalam bangunan kurang mendukung sehingga omzetnya turun drastis.

    Ia juga menyadari bahwa berjualan di luar pasar bisa sewaktu digusur. Namun resiko ini ia pilih demi terpenuhi pendapatan untuk keluarga tercinta.

    “Ya gimana lagi mas, mending disini dapat uang dari pada didalam aman tapi sepi,” tegasnya.

    Pak No tidak sendiri, banyak pedagang lain yang tetap berjualan di luar bangunan baru Pasar Templek. Seperti di sisi timur, para pedagang sayur memutuskan untuk tetap berjualan di pinggir jalan dengan alat seadanya.

    Mereka memilih menggelar tikar di bekas bangunan yang telah dirobohkan dari pada menempati bangunan kios baru Pasar Templek. Alasannya tentu berjualan di luar bangunan baru Pasar Templek lebih ramai daripada di dalam. (owi/ted)

  • Satgas Pangan Polres Magetan Cek Harga dan Stok Bahan Pangan Pasca Lebaran

    Satgas Pangan Polres Magetan Cek Harga dan Stok Bahan Pangan Pasca Lebaran

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan melalui Satgas Pangan memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok (bapok) di wilayahnya pasca Lebaran, Sabtu (13/4/2024).

    Petugas Satgas Pangan melakukan pengawasan dan pemantauan di Pasar Sayur 1 Magetan dan beberapa toko ritel modern. Hasilnya, stok beras masih mencukupi, terutama beras lokal, usai panen raya.

    Harga beras lokal di kisaran Rp 12.000 per kilogram. Sementara itu, beras premium masih terbatas di beberapa toko ritel modern dengan harga Rp 74.500 per 5 kilogram.

    Telur ayam ras juga terpantau aman dan mencukupi dengan harga turun pasca lebaran, yaitu Rp 38.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi masih stabil di Rp 140.000 per kilogram.

    [irp]

    Stok gula pasir juga aman dan terkendali. Di toko swalayan Ada Maospati, harga gula pasir dibanderol Rp 17.000 per kilogram. Gula pasir dipasok dari toko grosir Pasar Besar Madiun.

    Meskipun stok dan harga bapok terpantau aman, Satgas Pangan Polres Magetan tidak lengah. Mereka terus memonitor dan melakukan sidak ketersediaan dan harga pangan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gejolak harga dan menjaga stabilitas stok bapok.

    Kasatgas Pangan Polres Magetan, AKP Angga Perdana Brahmada, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli bapok secara berlebihan. Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan indikasi penimbunan atau pelanggaran lainnya.

    [irp]

    “Satgas Pangan Polres Magetan berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bapok di wilayah Magetan. Kami mohon kerjasama dari masyarakat untuk melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran,” tegas Angga. [fiq/aje]

  • PC Bamusi Sumenep Bagikan 100 Paket Daging Sapi

    PC Bamusi Sumenep Bagikan 100 Paket Daging Sapi

    Sumenep (beritajatim.com) – Memasuki akhir bulan Ramadan, PC Bamusi Sumenep menggelar bakti sosial dengan membagikan 100 paket daging sapi pada masyarakat yang kurang di wilayah Kecamatan Ganding, Selasa (9/4/2024).

    Ketua Bamusi Sumenep, KH. Qusyairi Zaini, mengatakan bahwa kegiatan bagi-bagi daging tersebut dimaksudkan untuk membantu kebutuhan masyarakat kurang mampu menjelang Idulfitri.

    “Kita semua tahu, saat menjelang Idulfitri harga daging melonjak tinggi, sementara kebutuhan masyarakat membludak. Di sini kami berinisiatif untuk mengadakan baksos dengan membagikan 100 paket daging, yang setiap paketnya berisi kurang lebih dua kilo,” ujarnya.

    “Dengan baksos ini kami berharap bisa sedikit membantu sebagian masyarakat akan kebutuhan daging menjelang Idulfitri tahun ini,” lanjutnya.

    Menurut Kiai Qusyai, sapaan akrabnya, pembagian daging sapi pada Idulfitri sangat penting untuk membantu masyarakat kurang mampu. Hal itu berbeda ketika pembagian daging kurban pada Iduladha.

    “Baksos ini penting kami lakukan, mengingat harga daging yang cenderung naik. Ini tentunya berbeda dengan pembagian daging kurban pada Iduladha. Kalau pada hari raya kurban banyak kaum dermawan yang berkurban sehingga masyarakat tidak begitu kesulitan untuk memperoleh daging, berbeda dengan saat Idulfitri,” tuturnya.

    Kiai Qusyai juga menjelaskan, untuk tahun depan, pembagian daging sapi jelang Idulfitri akan dilaksanakan di beberapa kecamatan. “Mungkin tahun ini kegiatan seperti ini kami lakukan di satu titik dulu. Ini pertama kali Bamusi Sumenep melakukan baksos jelang Idulfitri. Semoga tahun-tahun mendatang, kami bisa melakukan kegiatan di beberapa titik,” terangnya.

    Ketua Bamusi Sumenep, KH. Qusyairi Zaini, menyerahkan paket daging sapi pada masyarakat yang kurang di wilayah Kecamatan Ganding, Selasa (9/4/2024).

    Kiai Qusyai menambahkan, kegiatan pembagian daging jelang Idulfitri menjadi bukti Bamusi sebagai sayap PDI Perjuangan, hadir di tengah masyarakat.

    “Insya Allah, ke depan, Bamusi Sumenep akan terus bersinergi dengan PAC-PAC Bamusia untuk melakukan program-program sosial yang menyentuh langsung masyarakat bawah,” jelasnya.

    “Kami ingin Bamusi dikenal oleh masyarakat sehingga nantinya masyarakat tahu bahwa PDI Perjuangan memiliki sayap organisasi yang peduli pada masyarakat dan umat Islam,” tandasnya.

    Seperti diketahui, pembagian daging sapi jelang Idulfitri ini merupakan rangkaian kegiatan Bamusi Sumenep dalam tiga hari terakhir bulan Ramadan. Sebelumnya, pada 7 April 2024, Bamusi menyalurkan 150 paket sembako untuk kaum dhuafa, lalu pada 8 April 2024, Bamusi menggelar silaturahmi antarpengurus dan santunan anak yatim. [but]

  • Said Abdullah: Ramadhan Mengisi Energi Gotong Royong

    Said Abdullah: Ramadhan Mengisi Energi Gotong Royong

    Surabaya (beritajatim.com) – MH Said Abdullah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim mengatakan, bulan Ramadhan segera berlalu dan meninggalkan berbagai kesan yang pada setiap orang.

    “Bahkan, suara Ramadhan juga memberi kesan bagi warga non muslim, mereka ikut berjualan dan membeli ta’jil. Ikut meramaikan ngabuburit sebagai tradisi khas Islam nusantara,” katanya, Minggu (7/4/2024).

    Pancaran spiritual Ramadhan memberikan penyegaran luar biasa, sepanjang satu bulan berbagai kegiatan keagamaan demikian khusu’ dilaksanakan kaum muslim di pelosok negeri.

    Masjid-masjid dipenuhi berbagai aktivitas keagamaan seperti tadarus, ceramah jelang tarawih, kuliah subuh, pesantren kilat dan lainnya. Semua diharapkan makin meningkatkan kualias keimanan, nilai-nilai spiritual-transendental

    “Tentu saja, berbagai kegiatan keagamaan tak hanya menjadi penataan rohani, peningkatan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Aktivitas Ramadhan, terutama puasa menahan lapar dan haus, harusnya mengalirkan perasaan empati untuk ikut merasakan rasa serba kekurangan yang dirasakan saudara saudara kita yang fakir dan miskin. Dari rasa empati itulah bisa membuahkan daya dorong untuk untuk berbagi dan peduli,” ujarnya.

    “Pada bulan Ramadhan kita menyaksikan dan merasakan berbagai aktivitas sosial seperti pembagian ta’jil, makanan berbuka puasa, santunan anak yatim dan kalangan kurang mampu, pasar murah dan lainnya. Mosaik indah, warna warni aktivitas sosial sepanjang Ramadhan hendaknya menjaga sikap mental kita untuk terus berbagi dan peduli, menjaga diri tangan diatas untuk terus memberi,” tambahnya.

    Di ujung Ramadhan, seluruh umat muslim yang mampu diwajibkan untuk berzakat fitrah. Kewajiban berzakat fitrah menegaskan, bahwa Islam bukan semata urusan transendensi.

    “Bagi muslim sejati kesalehan transendensi saja tidak cukup. Zakat Fitrah adalah pesan atas pentingnya bagi semua muslim untuk menjaga kesalehan sosial, sebagai satu tarikan napas dengan kesalehan ritual,” tuturnya.

    Di Indonesia semangat berbagi patut diapresiasi sudah mentradisi, terutama di desa desa. Saling berbagi bahan makanan dan makanan bukanlah sesuatu yang istimewa, hal itu menjadi praktik hidup sehari-hari bangsa. Bahkan, saling menukarkan tenaga, dengan bergotong royong membangun rumah tetangga, dan fasilitas umum dengan mudah kita jumpai di desa desa. “Modal sosial ini perlu terus kita rawat, kita wariskan tradisi baik ini kepada anak cucu kita,” imbuhnya.

    Penelitian Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index, pada tahun 2022 mencatatkan masyarakat Indonesia kembali dinilai paling dermawan sedunia. Posisi tertinggi itu, merupakan ketiga kalinya disandang masyarakat Indonesia. Semangat kepedulian dan tolong menolong masyarakat Indonesia mengalahkan Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan Kenya. Sangat luar biasa.

    Mudah sekali melacak tingginya semangat kepedulian masyarakat Indonesia. Cobalah simak bila terjadi musibah di bagian negeri ini seperti banjir, gempa bumi, kecelakaan dan musibah lainnya. Semangat kebersamaan untuk saling membantu sangat luar biasa. Mudah sekali berbagai lembaga menghimpun dana bantuan dari seluruh kalangan masyarakat.

    Namun, sikap mental dan konsistensi bangsa memang sangat manusiawi, terkadang semangat peduli dan berbagai, semangat gotong royong mengalami pasang-surut, dengan segala problematika yang menyertainya. Melalui momentum Ramadhan yang dijalani ini menjadi kesempatan emas menyegarkan kembali, mengisi kembali energi kedisiplinan dan konsistensi untuk peduli dan berbagai, menjaga mental gotong royong tetap menyala dalam hati.

    “Kita yakin, begitu Ramadhan berlalu, energi kita untuk terus peduli dan berbagi tetap terjaga dengan baik. Mentalitas kita dikuatkan kembali melalui penggemblengan selama Ramadhan. Dan, energi itu akan tetap terjaga, bukankah banyak ritus keagamaan dan budaya kita untuk selalu mengingatkan kita untuk tidak berpaling dari semangat peduli dan berbagi?” jelasnya.

    :Idul Fitri dipraktikkan dengan saling bermaaf-maafkan, dan berbagi makanan. Idul Adha kita jalani dengan berbagi daging hewan kurban, demikian juga tahun baru Islam kita jalani di Bulan Muharam dengan di sunnahkan untuk berpuasa, semua pesan sentralnya adalah peduli dan berbagi, bergotong royong,” tambahnya.

    “Semangat untuk berbagi dan peduli menjaga kita tidak lupa diri. Dan setiap Ramadhan kita kembali di ingatkan, alarm zakat fitrah menyala sebagai tanda, bahwa dunia dan seisinya adalah sarana kita berbagi dan peduli. Dan Idul Fitri menggugurkan seluruh keangkuhan diri, untuk saling bersimpuh, saling maaf-memaafkan,” pungkasnya.

    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Minal Aidin Wal Faidin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. (tok)

  • Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir di Kediri

    Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Mendekati perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Tim Penggerak PKK menggelar kegiatan pasar murah dan pemberian paket suvenir kepada masyarakat kurang mampu. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito atau biasa disapa Mbak Cicha menyampaikan, kegiatan pasar murah dilakukan empat tahap dan pelaksanaannya dimulai di Desa Kandat, Kecamatan Kandat.

    “Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah, Mas Dhito (panggilan akrab bupati) untuk mengurangi beban masyarakat serta sebagai upaya pengendalian inflasi akibat terjadinya lonjakan harga bahan pokok akhir-akhir ini.” katanya ditemui di lokasi pasar murah.

    Mbak Cicha menyebut setelah pasar murah di Desa Kandat dilanjutkan di Desa Joho, Kecamatan Semen, Desa Gedangsewu Kecamatan Pare dan Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, pada Minggu (7/4/2024) mendatang.

    Mendukung pelaksanaan kegiatan pasar murah tersebut, pemerintah daerah bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri menggandeng perusahaan swasta untuk penyediaan bahan pokok dengan harga yang lebih murah.

    “Dalam kegiatan pasar murah ini, juga diadakan pemberian paket suvenir untuk warga Desa Kandat khususnya masyarakat yang lebih membutuhkan,” ungkapnya.

    Keseluruhan terdapat 300 paket suvenir yang dibagikan. Dalam pasar murah itu berbagai bahan pokok juga disediakan seperti beras, telur, minyak goreng, gula, bawang juga cabai yang dijual dengan harga lebih murah.

    Selain kegiatan pasar murah, Pemerintah daerah juga secara rutin melakukan pemantauan guna memastikan keamanan dan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Kediri.

    Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, berdasarkan pantauan beberapa komoditas terutama daging harga masih tinggi, namun untuk komoditas yang lain sudah mulai turun.

    “Jadi sampai hari ini pantauan dan analisa kami dari harga stabil, untuk telur sudah mulai landai, beras juga mulai turun, apalagi cabai,” tambahnya. [ADV PKP/nm/but]

  • Pemkab Lamongan Gelar Gerakan Pasar Murah Guna Cukupi Bahan Pokok Warga

    Pemkab Lamongan Gelar Gerakan Pasar Murah Guna Cukupi Bahan Pokok Warga

    Lamongan (beritajatim.com) – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Lamongan menjamin bahwa kebutuhan bahan pokok warga di Lamongan tercukupi. Hal itu dilakukan melalui gerakan pasar murah yang dimasifkan di berbagai wilayah.

    “Kami membantu masyarakat menyediakan, mendistribusikan bahan pokok lewat gerakan pasar murah. Ada sekitar belasan bahan pokok mulai dari beras, cabe dan lain-lain yang dipersiapkan jelang Hari Raya Idul Fitri,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Rabu (3/4/2024).

    Secara rinci, Bupati Yuhronur menjelaskan bahwa terdapat beras sphp 5 ton, minyak goreng 100 liter, telur 100 kg, daging ayam 50 kg, bawang merah 50 kg, bawang putih 50 kg, cabai merah 50 kg dan cabai rawit 50 kg yang disediakan pada tiap operasi pasar murah.

    Selanjutnya guna menstabilkan harga bahan pokok yang dijual di pasaran, Pemkab Lamongan telah menjual beras sphp dengan harga Rp 51.000 per 5 kg, minyak goreng Rp 15.000 per liter, bawang merah Rp 20.000 per kg, bawang putih Rp 32.000 per kg, cabai rawit Rp 21.000 per kg, cabai merah besar Rp 28.000 per kg, dan telur Rp 26.500 per kg.

    Harga itu lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran, di mana harga beras medium di pasar seharga Rp 15.000 per kg, minyak goreng curah Rp 16.000 per liter, bawang merah di pasar seharga Rp 28.000 per kg, bawang putih Rp 40.000 per kg, cabai rawit Rp 40.000 per kg, cabai merah besar Rp Rp 35.000 per kg, serta telur Rp 28.000.

    Bupati Yuhronur menambahkan, Pemkab Lamongan bahkan menggandeng stakholder dalam penyediaan bahan pokok tersebut, mulai dari minyak goreng Sunco yang dijual Rp 35.500 per 2 liter, minyak goreng Rosebrand Rp 36.000 per 2 liter, naget sosis Rp 10.000, ayam utuh Rp 32.000 per ekor, hingga lainnya.

    Pihaknya bersyukur, masyarakat yang didominasi ibu-ibu sangat antusias dan rela mengantre di gerakan pasar murah yang digelar Pemkab Lamongan. Tak cukup itu, Yuhronur juga merasa senang atas terjaminnya bahan pokok yang disediakan mampu mencukupi seluruh warga yang datang.

    “Masyarakat antusias dan semuanya berjalan dengan baik, tertib dan Insya Allah persediaan kita mencukupi untuk hari ini,” pungkasnya.[riq/ted]

  • Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

    Pembagian Takjil Jadi Tradisi Warga Mayang Jember, Baru Tahun Ini Ada Keracunan

    Jember (beritajatim.com) – Pembagian takjil merupakan tradisi warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, setiap kali Ramadan. Namun baru tahun ini ada insiden keracunan massal yang diduga akibat mengonsumsi takjil tersebut.

    Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Hafidi mengatakan, masyarakat di salah satu rukun warga Desa Mayang tersebut setiap pekan mengumpulkan uang patungan. “Nah, ketika Ramadan, mereka berbagi dengan masyarakat sekitar dengan membuat takjil bergotong rotong, seperti es dan makanan ringan,” katanya, Senin (1/4/2024).

    “Kebetulan tahun ini, takjil itu berupa bingkisan nasi dengan lauk. Lauknya daging ayam, lalapan, dan olahan tempe. Masyarakat membagikan 300 paket takjil di tepi jalan depan bekas Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Mayang, Jalan Tanjung Sari, Minggu (31/3/2024) sore,” kata Hafidi.

    Tidak disangka, setelah mengonsumsi takjil itu, puluhan orang mengalami mual dan muntah. “Entah dari makanan yang mana, masih belum dilakukan uji lab. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, sampai pukul 00.30 WIB semalam, sudah 31 orang warga yang keracunan dirawat di Puskesmas Mayang,” kata Hafidi.

    Sebanyak 13 orang diraway di Klinik Bakti Pratama dan 1 orang dirawat di Puskesmas Pakusari. “Itu di radius daerah Mayang. Sementara makanan itu kan menyebar. Informasi yang saya terima, pada pukul 23.30 kemarin malam, ada yang masuk Puskesmas Kalisat,” kata Hafidi. Total hingga pukul 01.15 dini hari, ada 52 orang yang jadi korban keracunan.

    Hafidi yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian langsung mendatangi Puskesmas Mayang dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengambil langkah taktis. Dinkes memerintahkan Kepala Puskesmas Silo, Kalisat, dan Pakusari di wilayah Jember timur untuk waspada dan bertindak cepat mengatasi lonjakan kasus pasien keracunan.

    “Ambulans di puskesmas-puskesmas samping segera disiapkan. Sekitar pukul 22.00 WIB, aparat Polsek Mayang dan Pemerintah Desa Mayang menyisir bersama RT dan RW menggunakan ambulans untuk mencari warga yang mengalami mual, muntah, diare hingga lemas. Hasilnya banyak dan bisa dibawa,” kata Hafidi.

    Hafidi memuji kerja Dinas Kesehatan yang sigap dalam menangani persoalan ini. “Sehingga masyarakat bisa tertolong. Namun ada juga warga yang memilih minum air kelapa untuk menawarkan racun. Alhamdulllah, tidak perlu perawatan serius. Setelah dicek di Klinik Bakti Pratama, mereka dirawat jalan,” katanya. [wir]

  • Sidak Makanan, BPOM Temukan Sate Bekicot Mengandung Formalin di Tulungagung

    Sidak Makanan, BPOM Temukan Sate Bekicot Mengandung Formalin di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan temuan mengejutkan terkait makanan takjil di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dalam inspeksi yang dilakukan pada Selasa, 26 Maret 2024, BPOM menemukan adanya zat berbahaya jenis formalin dan Rhodamin B dalam beberapa sampel makanan.

    Dari total 20 sampel makanan yang dibeli secara acak dari empat pedagang takjil di sekitar Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung, tiga di antaranya dinyatakan positif mengandung zat berbahaya. Dua kemasan kerupuk ditemukan mengandung Rhodamin B, sedangkan sate bekicot terdeteksi mengandung zat formalin.

    “Inspeksi ini bertujuan untuk melindungi konsumen dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya,” ujar Apoteker Senior Dinkes Tulungagung, Renta Nantasari.

    Rhodamin B, yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil, dapat dikenali dari warna makanan yang cerah dan mencolok. Sementara itu, formalin biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat dan konsumsinya dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga gagal ginjal dan gangguan fungsi hati.

    BPOM dan Dinkes akan menindaklanjuti temuan ini hingga ke tingkat produsen, khususnya untuk produk industri rumah tangga. “Kami berkolaborasi dengan Dinkes untuk melindungi masyarakat,” kata staf BPOM Kediri, Andrias Jaya Jadi Kusuma.

    Andrias menambahkan, formalin sering ditemukan di makanan hewani seperti ikan atau daging yang mengandung protein tinggi dan mudah rusak. Untuk mendeteksi kandungan zat berbahaya, BPOM menggunakan tes kit yang cukup akurat meski tidak dapat mengetahui kadar zat tersebut. [ian]