Produk: daging

  • Pakar Harvard Ungkap 5 Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi, Bisa Muncul di Kuku

    Pakar Harvard Ungkap 5 Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi, Bisa Muncul di Kuku

    Jakarta

    Kekurangan nutrisi atau adalah gangguan kesehatan yang dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat mengganggu fungsi kerja organ tubuh dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.

    Karenanya, penting untuk mengenali tanda-tanda kekurangan nutrisi agar dapat melakukan upaya intervensi sedini mungkin. Terlebih, beberapa tanda kekurangan nutrisi mirip dengan kondisi umum sehingga kerap terabaikan.

    Lantas, apa saja tanda-tanda tubuh kekurangan nutrisi? Berikut beberapa gejala yang dijabarkan oleh pakar gastroenterologi dari Harvard, drSaurabh Sethi, MD, MPH:

    1. Kuku Rapuh

    Sethi mengatakan kuku yang rapuh dapat menjadi salah satu tanda tubuh kekurangan nutrisi. Kondisi ini bisa terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan protein yang cukup.

    Selain itu, kuku rapuh juga bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, daging, dan tahu.

    2. Kelopak Mata atau Anggota Tubuh Berkedut

    Kedutan kelopak mata bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk kekurangan nutrisi. Sethi menjelaskan kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan magnesium.

    “Magnesium sangat penting untuk menyalurkan impuls saraf,” ujar Sethi dikutip dari Unilad, Senin (28/10/2024).

    Selain pada kelopak mata, kedutan juga bisa terjadi pada anggota tubuh lain. Nutrisi ini dapat diperoleh dari sayuran berdaun hijau, beras merah, pisang, dan coklat hitam.

    3. Bunyi pada Persendian

    Sering mendengar lutut berbunyi ‘klik’ saat berdiri? Ini juga bisa menjadi pertanda tubuh kekurangan nutrisi, khususnya vitamin D3 dan kalsium.

    Sethi mengatakan vitamin D3 dapat diperoleh dari kuning telur, keju, jamur, dan ika berminyak. Sementara, kalsium dapat diperoleh dari produk susu, sayuran, dan ikan.

    4. Rambut Beruban

    Rambut beruban bukan sekadar tanda sudah tua. Terkadang, rambut beruban belum pada waktunya bisa mengisyaratkan tubuh kekurangan nutrisi.

    Sethi mengungkapkan rambut beruban dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Ia mengatakan vitamin ini sangat penting untuk produksi sel darah merah dan pengangkutan oksigen pada folikel rambut.

    Rambut beruban juga bisa menjadi pertanda tubuh kekurangan mineral tembaga. Zat ini memengaruhi produksi melanin dan pemberian warna pada rambut. Tembaga dapat diperoleh dari kerang, kacang-kacangan, biji-bijian, dan coklat.

    5. Mudah Memar

    Tubuh yang mudah memar dapat mengindikasikan tubuh kekurangan vitamin C. Sethi mengatakan vitamin C yang ada pada buah dan sayuran bertanggung jawab untuk pembentukan kolagen.

    Selain itu, mudah memar juga bisa terjadi ketika tubuh kekurangan vitamin K1 yang berperan dalam pembekuan darah.

    (ath/kna)

  • Harga cabai rawit turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg

    Harga cabai rawit turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg

    Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto.

    Harga cabai rawit turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 10:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Rabu (30/10/2024) pagi, cabai rawit merah turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,06 persen atau Rp10 menjadi Rp15.450 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,96 persen atau Rp130 menjadi Rp13.400 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.560 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik di angka 1,70 persen atau Rp520 menjadi Rp31.040 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp40.090 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 1,82 persen atau Rp540 menjadi Rp29.190 per kg; begitu juga cabai rawit merah turun 6,08 persen atau Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni ikut turun 0,98 persen atau Rp1.320 menjadi Rp133.380 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,71 persen atau Rp260 menjadi Rp36.900 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 4,25 persen atau Rp1.210 menjadi Rp29.650 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,31 persen atau Rp140 menjadi Rp10.800 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 1,34 persen atau Rp240 menjadi Rp18.180 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,52 persen atau Rp460 menjadi Rp18.710 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,08 persen atau Rp180 menjadi Rp16.460 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp10.190 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 0,31 persen atau Rp40 menjadi Rp13.030 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 2 persen atau Rp120 menjadi Rp6.110 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,13 persen atau Rp130 menjadi Rp11.370 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik hingga 7,43 persen atau Rp2.780 menjadi Rp40.190 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 7,90 persen atau Rp2.490 menjadi Rp34.010 per kg; ikan bandeng juga naik 1,86 persen atau Rp620 menjadi Rp33.880 per kg.

    Sumber : Antara

  • Pedagang Daging di Pasar Genjot Penggunaan Transaksi Digital

    Pedagang Daging di Pasar Genjot Penggunaan Transaksi Digital

    Jakarta

    Para pedagang daging di pasar tradisional mulai meningkatkan penggunaan transaksi digitalnya, hal ini karena berdampak signifikan pada peningkatan penjualan.

    Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Mufti Bangkit Sanjaya menekankan, pentingnya meningkatkan ekosistem transaksi digital. Sebab, saat ini terjadi deflasi harga pangan tentu geliat transaksi di pasar tradisional mengalami penurunan omzet yang cukup drastis. Di sisi lain, ucap Mufti, para pedagang menyambut baik penggunaan QRIS.

    “Penggunaan QRIS yang digalakkan pemerintah tentu kami menyambut baik transformasi transaksi dari tunai ke digital tersebut namun harus dibarengi dengan keinginan sungguh sungguh dari pemerintah itu sendiri,” ujar Mufti di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Mufti menambahkan, pemerintah juga perlu melibatkan semua pihak sehingga ekosistem dapat tercipta dan memudahkan sistem transaksi perpasaran “Sekali lagi semoga pemerintah dengan mengajak semua stakeholder pangan dan instansi terkait melakukan sosialisasi dan informasi teknologi pembayaran digital yang melibatkan semua pihak,” tambah Mufti.

    Indra, praktisi dan juga Dirut Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC) yang merupakan perusahaan keuangan digital menegaskan ekosistem digital harus terus ditingkatkan baik dari manusianya, bisnisnya dan sistemnya.

    “Tiga komponen tonggak berkembangnnya ekosistem digital. Karena itu ketiganya harus saling terhubung, membangun satu kesatuan yang terhubung dalam satu teknologi. Tapi teknologi yang dibangun harus juga mudah, efektif, dan minim cost,” ujarnya.

    Ia mencontohkan perdagangan daging di pasar. Transaksi jual beli yang selama ini manual, bisa dialihkan menjadi transaksi digital. Dengan syarat, system digital yang disediakan menyediakan fitur yang membantu mempermudah transaksi.

    Ia mencontohkan fitur Kasirku di aplikasi milik perusahaanya,Posku Lite yang merupakan fitur utama untuk berjualan. Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer. Sehingga, pelanggan yang ingin membayar tunai maupun yang lebih suka transaksi digital dapat dilayani dengan mudah.

    “Dalam fitur itu pedagang bjsa merubah atau menambah info harga produk misalnya harga daging yang dinamis setiap hari, info diskon, dan sudah tercantum kembalian jika menggunakan uang tunai sehingga menperkecil kesalahan dalam pengembalian uang,” tambahnya.

    (rrd/rir)

  • Harga pangan 28 Oktober, cabai rawit jadi Rp41.480 per kg

    Harga pangan 28 Oktober, cabai rawit jadi Rp41.480 per kg

    Arsip Foto – Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto.

    Harga pangan 28 Oktober, cabai rawit jadi Rp41.480 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 Oktober 2024 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Senin pagi, 28 Oktober 2024, cabai rawit merah turun menjadi Rp41.480 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.460 per kg.

    Sedangkan harga beras medium turun 0,74 persen atau Rp100 menjadi Rp13.450 per kg; lalu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog naik 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.570 per kg. Sedangkan komoditas bawang merah naik di angka 0,96 persen atau Rp290 menjadi Rp30.380 per kg; berbeda dengan bawang putih bonggol turun 0,17 persen atau Rp70 menjadi Rp40.000 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun hingga 4,01 persen atau Rp1.210 menjadi Rp28.970 per kg; begitu juga cabai rawit merah turun 2,81 persen atau Rp1.200 menjadi Rp41.480 per kg. Begitu pula, harga daging sapi murni turun 0,67 persen atau Rp910 menjadi Rp133.960 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 0,44 persen atau Rp160 menjadi Rp36.270 per kg; sama halnya dengan telur ayam ras turun 0,67 persen atau Rp190 menjadi Rp28.250 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,75 persen atau Rp80 menjadi Rp10.740 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,45 persen atau Rp80 menjadi Rp17.990 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,38 persen atau Rp70 menjadi Rp18.120 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,21 persen atau Rp200 menjadi Rp16.370 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,58 persen atau Rp160 menjadi Rp9.970 per kg; tepung terigu noncurah juga turun 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.930 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 1,85 persen atau Rp110 menjadi Rp6.050 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.400 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,16 persen atau Rp810 menjadi Rp38.230 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 0,99 persen atau Rp310 menjadi Rp30.900 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 1,22 persen atau Rp400 menjadi Rp32.500 per kg.

    Sumber : Antara

  • Ekonom Paparkan Potensi Ekonomi yang Signifikan dari Program Makan Bergizi Gratis

    Ekonom Paparkan Potensi Ekonomi yang Signifikan dari Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta, Beritasatu.com – Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menyatakan, program makan bergizi gratis (MBG) yang akan dijalankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki potensi ekonomi yang signifikan.

    “Program ini berpotensi sangat baik jika direncanakan dan diuji coba secara matang,” ujar Awalil dikutip, Selasa (329/10/2024).

    Menurut Awalil, program MBG dapat meningkatkan perputaran uang secara nasional. Apabila dana sebesar Rp 71 triliun dalam program ini diinvestasikan pada bahan-bahan lokal, seperti beras dan susu, efek ekonominya akan lebih terasa di tingkat daerah.

    Dia juga menekankan bahwa penggunaan bahan baku lokal, daripada impor, akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Sementara, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, anggaran MBG akan digunakan untuk membeli produk pertanian lokal, yang pada gilirannya dapat mendorong perputaran uang di masyarakat.

    Sejumlah kementerian menyatakan dukungannya terhadap program MBG. Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan program pekarangan pangan bergizi dan peningkatan produksi susu dan daging untuk mendukung MBG.

    Menteri Pertanian menambahkan bahwa program ini dapat dimulai dari tingkat rumah tangga melalui pemanfaatan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.

    Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan akan memastikan kualitas ikan yang digunakan dalam program MBG.

  • Sebut Produksi Susu pada Program Makan Gratis Tak Mencukupi, Wakil Mentan: Ayam dan Telur Bisa Jadi Pengganti

    Sebut Produksi Susu pada Program Makan Gratis Tak Mencukupi, Wakil Mentan: Ayam dan Telur Bisa Jadi Pengganti

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan, produksi susu dalam negeri belum mencukupi kebutuhan program makan bergizi gratis. Kementerian Pertanian merekomendasikan untuk mensubstitusi kebutuhan susu ke sumber protein lainnya.

    “Terkait makan bergizi gratis segera dimulai, ya. Tentu saja, apabila susu memang masih impor, maksudnya susu itu produknya belum cukup. Kita menyarankan dan kita minta ke Badan Gizi Nasional untuk tidak terlalu memaksa harus beli susu,” kata Sudaryono di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Sudaryono menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto memberi arahan agar implementasi makan bergizi gratis harus sering dengan ketahanan produksi pangan di Tanah Air. Dia berujar, Indonesia harus menekan impor.

    “Jadi bisa susunya disubstitusi ke dalam sumber-sumber protein yang lain, seperti ayam atau telur. Karena kan ayam dan telur itu sudah cukup atau mungkin bisa protein nabati dan seterusnya. Jadi,  kita tidak ingin memaksakan harus susu. Karena kan begini, makan bergizi itu bukan berarti minum susu,” paparnya.

    Menurut Sudaryono, poin penting dari program makan bergizi gratis adalah membagikan asupan protein yang cukup untuk ibu hamil dan anak-anak sekolah.

    Meski demikian, pemerintah akan tetap mengupayakan jumlah sapi perah penghasil susu dan produktivitas susu sapi di tanah air dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri.

    “Nanti pelan-pelan seiring dengan produktivitas susu kita, kita akan tingkatkan. Tentu saja kita ingin ngasih susu. Di beberapa daerah sentra susu, seperti di Banyumas dan Boyolali, ada beberapa sekolah yang makan bergizinya nanti ada susunya. Susunya diambil dari peternak yang memang ada di sekitar sekolah itu,” ujarnya.

    Sementara itu, Sudaryono menambahkan, terkait rencana impor sapi perah, pemerintah menyebut enggan menambah beban negara.

    “Kita ingin betul-betul makan bergizi gratis ini secara ekonomi bermanfaat juga bagi rakyat kita, petani kita, peternak kita. Baik petani padi, sayur, hortikultura, buah, termasuk juga peternak daging, telur, susu, ayam, dan sebagainya,” ucapnya.

  • Wakil Mentan Bicara Kemungkinan Makan Bergizi Gratis Tanpa Susu

    Wakil Mentan Bicara Kemungkinan Makan Bergizi Gratis Tanpa Susu

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan produksi susu dalam negeri belum mencukupi kebutuhan program makan bergizi gratis. Kementerian Pertanian (Kementan) merekomendasikan untuk mengganti kebutuhan susu ke sumber protein lainnya.

    “Terkait makan bergizi gratis kan sudah mulai, ya akan segera mulai. Tentu saja jika susu memang masih impor, maksudnya susu itu memang produknya belum cukup. Kita menyarankan dan kita minta ke Badan Gizi Nasional untuk tidak terlalu memaksa harus beli susu,” katanya, di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Sudaryono menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto memberi arahan agar implementasi makan bergizi gratis harus sering dengan ketahanan produksi pangan di Tanah Air. Dia berujar, Indonesia harus menekan impor.

    “Jadi bisa susunya disubstitusi ke dalam sumber-sumber protein yang lain, seperti ayam atau telur, karena kan ayam dan telur itu sudah cukup. Atau mungkin juga bisa protein nabati dan seterusnya.” 

    “Jadi kita tidak ingin memaksakan harus susu. Makan bergizi itu kan bukan berarti minum susu,” paparnya.

    Menurut Sudaryono, poin penting dari program makan bergizi gratis adalah membagikan asupan protein yang cukup untuk ibu hamil dan anak-anak sekolah.

    Meski demikian, pemerintah akan tetap mengupayakan jumlah sapi perah penghasil susu dan produktivitas susu sapi di Tanah Air agar dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri.

    “Nanti pelan-pelan seiring dengan produktivitas susu, kita akan tingkatkan. Tentu saja kita ingin ngasih susu. Di beberapa daerah sentra susu, seperti di Banyumas dan Boyolali, ada beberapa sekolah yang makan bergizinya nanti ada susunya. Susunya diambil dari peternak yang memang ada di sekitar sekolah itu,” ujarnya.

    Sudaryono menambahkan, terkait rencana impor sapi perah, pemerintah menyebut enggan menambah beban negara.

    “Kita ingin betul-betul makan bergizi gratis ini secara ekonomi bermanfaat juga bagi rakyat kita, petani kita, peternak kita. Petani padi, sayur, hortikultura, buah, termasuk juga peternak daging, telur, susu, ayam, dan sebagainya,” pungkasnya.

  • Mengungkap Rahasia di Balik Kenikmatan Bumbu Sate Padang

    Mengungkap Rahasia di Balik Kenikmatan Bumbu Sate Padang

    Tambahan tepung ini tidak hanya memberikan kekentalan pada kuah, tetapi juga membantu bumbu menyelimuti setiap potong daging dengan sempurna. Saat disajikan, kuah kental ini akan dituangkan di atas sate yang sudah dibakar, memberikan sensasi rasa yang berbeda di setiap gigitan.

    Perpaduan antara daging yang empuk dan kuah yang kaya rempah menciptakan harmoni rasa yang sulit ditemukan pada jenis sate lain. Proses pembuatan yang rumit ini menunjukkan betapa pentingnya setiap tahapan dalam menciptakan Sate Padang yang autentik dan lezat.

    Mulai dari pemilihan bahan, cara merebus, hingga teknik mencampur bumbu dan kuah, semuanya dilakukan dengan telaten untuk memastikan rasa yang khas. Oleh karena itu, tidak heran jika Sate Padang menjadi salah satu kuliner yang banyak digemari, karena setiap proses pembuatannya membawa kualitas dan cita rasa yang tidak bisa dipalsukan.

    Setiap suapan terasa seperti perjalanan rasa yang kaya, dari gurihnya daging, pedasnya bumbu, hingga aroma rempah yang harum dan menggugah selera. Selain itu, bumbu Sate Padang juga dikenal dengan teksturnya yang kental dan lembut, berbeda dari kebanyakan sate lainnya yang biasanya menggunakan saus kacang atau kecap.

    Tekstur kental ini diperoleh dari penggunaan tepung beras atau tepung kanji yang membuat kuahnya sedikit lengket. Keunikan tekstur ini membuat Sate Padang terasa lebih kaya dan lezat di mulut, karena kuahnya menyelimuti daging dengan sempurna.

    Saat disajikan, kuah kental ini dituang di atas sate yang sudah dibakar, sehingga bumbu meresap lebih dalam dan menciptakan sensasi rasa yang unik dan memikat.

    Bumbu yang kaya akan rempah ini juga menunjukkan kekayaan budaya kuliner Minangkabau, di mana pemakaian rempah yang melimpah dan proses memasak yang telaten menjadi ciri khas utama. Setiap bumbu dipilih dan diolah dengan hati-hati untuk menciptakan rasa yang seimbang antara pedas, gurih, dan sedikit manis.

    Oleh karena itu, Sate Padang tidak hanya dikenal di daerah asalnya saja, tapi juga populer di berbagai daerah lain di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Bumbu yang unik dan khas inilah yang menjadi daya tarik utama Sate Padang dan membuatnya berbeda dari sate-sate lainnya.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • RI Bakal Kurangi Impor Kedelai, Daging hingga Susu, Wamentan: Harus Swasembada

    RI Bakal Kurangi Impor Kedelai, Daging hingga Susu, Wamentan: Harus Swasembada

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan Indonesia akan mengurangi impor daging, susu, hingga kedelai guna menuju cita-cita swasembada pangan pada 2028. 

    Wamentan Sudaryono mengatakan bahwa pemerintah bakal menggenjot swasembada pangan. Sejauh ini, kata dia, Indonesia belum swasembada daging dan susu. 

    Pemerintah juga mempertimbangkan untuk swasembada bawang putih, kedelai, serta komoditas pangan lain yang masih impor.

    “Intinya yang semua pangan yang impor harus swasembada,” ujar Sudaryono Kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (29/10/2024).

    Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah Menteri dan Kepala Badan untuk membahas upaya Indonesia mencapai swasembada pangan di 2028, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Menurut Zulhas, perlu kerja sama dan koordinasi yang baik antar kementerian/lembaga untuk mencapai swasembada pangan di 2028. 

    Dalam hal ini, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Badan Gizi Nasional.

    “Satu tim harus kerjasama yang baik untuk mencapai swasembada pangan tahun 2028,” kata Zulhas usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (29/10/2024).

    Adapun rapat koordinasi itu dihadiri oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Lalu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.

    Melalui Peraturan Presiden (Perpres) No.139/2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, Menteri Koordinator Bidang Pangan mengoordinasikan sejumlah kementerian dan badan.

    Diantaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Gizi Nasional, dan Badan Pangan Nasional.

    Dalam pidato perdananya, Prabowo menegaskan agar Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia.

    Dia optimistis, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan paling lambat 4-5 tahun. “Saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Prabowo dalam pidatonya, Minggu (20/10/2024). 

  • Ramaikan Agenda Senam, Rano Karno Sampaikan 3 Program untuk Jakarta

    Ramaikan Agenda Senam, Rano Karno Sampaikan 3 Program untuk Jakarta

    Jakarta, Beritasatu.com – Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta, Rano Karno, menyampaikan tiga program bersama pasangannya, Pramono Anung sebagai calon gubernur (cagub) lewat acara senam bersama ibu-ibu di Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).

    Pasangan calon (paslon) nomor urut tiga itu menjanjikan tiga program utama. Rano menyampaikan, akan memberikan harga bahan pangan yang terjangkau, transportasi yang murah dan mudah, serta pendidikan berkualitas dan gratis.

    “Kita akan memberikan tiga program utama untuk DKI Jakarta. Pertama, bahan pangan terjangkau. Beras kita sudah punya, daging juga sudah punya,” katanya.

    Dia juga menyampaikan akan memberikan fasilitas transportasi umum yang mudah. Tidak hanya itu, Pramono-Rano bakal memproyeksikan transportasi gratis mulai dari layanan MRT, LRT hingga Transjakarta (TJ) untuk 19 golongan masyarakat.

    “Transportasi yang murah dan mudah. Bahkan, kita akan memberikan gratis untuk 19 golongan masyarakat menggunakan MRT, LRT, Transjakarta dan lain-lain gratis,” sambungnya.

    Rano juga menekankan fokusnya pada program ketiga untuk pendidikan berkualitas dan gratis. Dia dan Pramono berjanji, akan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan meningkatkan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

    “Pendidikan berkualitas dan gratis. KJP kita lanjutkan, KJMU kita tingkatkan. Enggak usah ribet verifikasi sampai lulus gratis semua,” tukas Rano.

    Sebagaimana diketahui, kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta diikuti tiga paslon. Mereka di antaranya  Ridwan Kamil-Suswono sebagai paslon nomor urut satu, nomor urut dua Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan paslon nomor urut tiga Pramono Anung-Rano Karno.