Produk: daging

  • Harga bawang putih naik menjadi Rp41.590 per kg pada Senin

    Harga bawang putih naik menjadi Rp41.590 per kg pada Senin

    Ilustrasi – pedagang menaruh bawang putih di tempat dagangannya. ANTARA FOTO/Ampelsa

    Harga bawang putih naik menjadi Rp41.590 per kg pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 25 November 2024 – 12:43 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Senin (25/11), bawang putih naik menjadi Rp41.590 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp133.400 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 1,04 persen atau Rp160 menjadi Rp15.580 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.490 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,32 persen atau Rp40 menjadi Rp12.490 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp38.740 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,65 persen atau Rp270 menjadi Rp41.590 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 0,34 persen atau Rp100 menjadi Rp29.260 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 2,72 persen atau Rp1.070 menjadi Rp38.310 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,99 persen atau Rp1.340 menjadi Rp133.400 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 1,19 persen atau Rp430 menjadi Rp36.660 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 1,23 persen atau Rp350 menjadi Rp28.700 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,76 persen atau Rp80 menjadi Rp10.590 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,17 persen atau Rp30 menjadi Rp17.990 per kg.

    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,27 persen atau Rp50 menjadi Rp18.520 per kg; lalu minyak goreng curah turun 0,35 persen atau Rp60 menjadi Rp17.000 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah turun 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp10.040 per kg; lalu tepung terigu non curah juga turun 0,91 persen atau Rp120 menjadi Rp13.010 per kg.

    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik 5,21 persen atau Rp310 menjadi Rp6.260 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,21 persen atau Rp140 menjadi Rp11.430 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,91 persen atau Rp1.080 menjadi Rp38.250 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,58 persen atau Rp490 menjadi Rp30.580 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 4,80 persen atau Rp1.590 menjadi Rp31.560 per kg.

    Sumber : Antara

  • Mendag: Harga Minyakita Turun Minggu Ini – Page 3

    Mendag: Harga Minyakita Turun Minggu Ini – Page 3

    Selain minyak goreng, Mendag juga memastikan harga bahan pokok lainnya tetap stabil. Berdasarkan pemantauan di Pasar Prawirotaman, harga komoditas seperti cabai, beras, daging sapi, daging ayam, dan telur menunjukkan tren stabil, bahkan ada yang menurun.

    “Telur, beras, daging ayam, semua normal. Kami berharap tren ini terus berlanjut hingga Natal dan Tahun Baru,” ujar Budi.

    Fakta Kenaikan Harga Minyakita

    Sebelumnya, Kemendag mencatat harga Minyakita pada 15 November 2024 mencapai Rp17.058 per liter, naik 1,05 persen dari pekan sebelumnya. Di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, harga bahkan menyentuh Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter, jauh di atas HET yang ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter.

    Kenaikan ini tercatat di 82 kabupaten/kota di Indonesia. Namun, pemerintah optimistis langkah konsolidasi dengan distributor dan produsen mampu menekan harga kembali ke HET dalam waktu dekat.

    Kesimpulan

    Komitmen pemerintah dalam menstabilkan harga Minyakita dan sembako di pasar menjadi fokus utama jelang akhir tahun. Dengan langkah cepat dari Kementerian Perdagangan, diharapkan seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati harga minyak goreng rakyat sesuai HET dan menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.

  • Terbongkar! Putin Panggil Negara Arab Ini Ikut Perang Rusia-Ukraina

    Terbongkar! Putin Panggil Negara Arab Ini Ikut Perang Rusia-Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia dilaporkan kembali memanggil warga negara asing untuk terlibat dalam perangnya melawan Ukraina. Hal ini dilaporkan oleh Financial Times (FT), Minggu (24/11/2024).

    Dalam laporannya, FT menyebut negara tersebut adalah Yaman, yang saat ini dilanda perang saudara. Mereka dijanjikan upah yang besar hingga kewarganegaraan Rusia bila menyanggupi untuk mengikuti perang Moskow itu.

    “Warga Yaman dijanjikan upah tinggi dan kewarganegaraan Rusia sebelum melakukan perjalanan ke Rusia untuk direkrut secara paksa ke dalam tentara Moskow dan dikirim ke garis depan di Ukraina. Perjalanan tersebut difasilitasi oleh sebuah perusahaan yang terkait dengan pemberontak Houthi Yaman,” tulis laporan itu, yang juga dikutip Newsweek.

    Sebelumnya diketahui, Yaman berada dalam perang saudara yang melibatkan antara pemerintah dan pemberontak Houthi, yang berhaluan syiah dan pro-Iran. Hingga saat ini, Houthi telah berhasil menguasai sejumlah besar wilayah Negeri Hadramaut itu.

    Tidak jelas seberapa dekat Rusia dengan Houthi. Namun konflik ini telah membuat Moskow menjalin hubungan dengan negara-negara yang memusuhi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

    Rusia juga telah mencari cara untuk mengisi kembali jajarannya, lebih dari dua setengah tahun dalam perang. Moskow terus maju di wilayah timur Ukraina sambil juga berupaya untuk mendorong kembali cengkeraman Kyiv di tanah Rusia di wilayah perbatasannya, Kursk.

    Kremlin disebut-sebut sangat bergantung pada apa yang dikenal sebagai taktik ‘penggiling daging’, yang telah mengakibatkan banyak korban tewas di antara prajurit infanterinya.

    Menurut data Ukraina, jumlah total prajurit Rusia yang tewas dan terluka mencapai lebih dari 730.000. Angka ini tidak dapat diverifikasi secara independen dan perkiraan Barat biasanya sedikit lebih rendah. Ukraina juga bergulat dengan cara yang sama untuk mempertahankan angkatan bersenjatanya.

    Untuk dalam melaksanakan hal ini, Angkatan Bersenjata Rusia telah melibatkan tentara bayaran dari pihak lain seperti kelompok Wagner, yang dipimpin oleh mantan sekutu Presiden Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin.

    Prigozhin kemudian melancarkan pemberontakan singkat terhadap Kremlin pada musim panas 2023. Ia lalu tewas dalam kecelakaan pesawat tak lama setelah pemberontakan gagal, dan pengaruh Wagner mereda.

    Awal tahun ini, CNN melaporkan bahwa sekitar 15.000 warga Nepal telah direkrut ke dalam upaya militer Moskow melawan Ukraina, diiming-imingi gaji yang menggiurkan dan janji paspor Rusia. Hal serupa juga terjadi di Suriah.

    “Rusia telah merekrut warga negara Suriah ke dalam militernya. Para pejuang menerima pelatihan di dekat kota Aleppo di Suriah sebelum menuju pangkalan udara Khmeimim di barat daya kota dan kemudian ke wilayah Rusia,” kata badan intelijen militer Ukraina GUR.

    Selain itu, lebih dari 10 ribu pasukan asal Korea Utara juga dilaporkan tengah membantu Rusia dalam perang ini. Menurut laporan intelijen AS, Ukraina, dan Korea Selatan, mereka dikerahkan membantu Rusia merebut kembali wilayah Kursk, yang diambil alih Ukraina pada bulan Agustus lalu.

    (luc/luc)

  • Mengenal RM Rahang Tuna Chit Chat, Kuliner Unik di Kota Manado

    Mengenal RM Rahang Tuna Chit Chat, Kuliner Unik di Kota Manado

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia tidak hanya menyimpan berbagai kekayaan alam menakjubkan tetapi juga kaya akan sajian kulinernya. Salah satu daerah yang memiliki kuliner nikmat dan bervariasi adalah kota Manado.

    Kota tersebut dikenal sebagai daerah yang memiliki kuliner nikmat terutama bagi pencinta makanan pedas. Selain itu, Manado juga menyimpan segudang kuliner nikmat mulai dari Ayam Woku, Bubur Tinutuan, hingga Rahang Tuna.

    Melalui artikel ini akan membahas tentang hidangan Rahang Tuna yang bisa jadi destinasi wajib untuk dicoba pencinta seafood ketika berkunjung ke Kota Manado. Pasalnya makanannya memiliki rasa nikmat dengan bumbu yang khas.

    Hidangan rahang tuna biasanya dimasak dengan bumbu khas Manado dan dibakar dengan sempurna. Isian rahangnya memiliki tekstur yang lembut dengan rasa pedas yang menggugah selera.

    Tidak jarang tempat makan Rahang Tuna juga menyediakan pendamping seperti sambal bakar atau dabu-dabu segar. Namun, tanpa menggunakan sambal Rahang Tuna bisa nikmat disantap bersama nasi hangat.

    Daging rahang tuna juga dikenal cukup tebal dan mengandung banyak sekali manfaat baik untuk tubuh. Mulai dari kandungan omega-3 yang bagus untuk kesehatan jantung hingga tulang.

    Kemudian mengandung protein, vitamin, serta mineral yang baik untuk tubuh dan meningkatkan kecerdasan otak. Adapun salah satu tempat untuk menikmati Rahang Tuna di Manado adalah RM Chit Chat.

     

    Serunya Wisata Memberi Makan Buaya di Penangkaran Buaya Banyumas

  • Pasar Gandrungmangu Cilacap Terbakar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2024

    Pasar Gandrungmangu Cilacap Terbakar Regional 25 November 2024

    Pasar Gandrungmangu Cilacap Terbakar
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com
    – Pasar Gandrungmangu, yang terletak di Kabupaten
    Cilacap
    , Jawa Tengah, mengalami
    kebakaran
    , pada Minggu (24/11/2024) petang.
    Kebakaran
    ini pertama kali terdeteksi sekitar pukul 17.45 WIB oleh seorang petugas keamanan pasar.
    Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Cilacap, Supriyadi, menuturkan, bahwa petugas keamanan melihat kilatan api di atap bangunan pasar los ke-3 dari arah timur.
    “Api langsung membesar,” ungkap Supriyadi, kepada wartawan, pada Senin (25/11/2024).
    Setelah menyaksikan kejadian tersebut, petugas keamanan segera memberitahukan rekan-rekannya dan meminta bantuan warga untuk memadamkan api.
    Namun, karena api cepat membesar, usaha warga untuk memadamkan api tidak berhasil.
    Peristiwa ini segera dilaporkan ke Pos Damkar Sidareja.
    “Setelah menerima laporan, kami langsung memberangkatkan tim ke lokasi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.03 WIB setelah menggunakan 12.000 liter air,” tambah Supriyadi.
    Menurut Supriyadi, bangunan pasar los ke-3 yang terbuat dari rangka baja ringan dan atap asbes seluas 10×30 meter beserta isinya hangus terbakar.
    “Los tersebut berisi pedagang daging, baju, perabotan, kacamata, dan bumbu dapur, semuanya dalam keadaan habis terbakar,” ujar dia.
    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kebakaran diduga disebabkan oleh
    korsleting listrik
    .
    “Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Namun, jumlah
    kerugian
    masih dalam penghitungan,” tutup Supriyadi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Manfaat Rutin Mengonsumsi Asam Jawa Bagi Tubuh, Bisa Sehatkan Jantung

    Manfaat Rutin Mengonsumsi Asam Jawa Bagi Tubuh, Bisa Sehatkan Jantung

    Jakarta

    Asam jawa sudah lama dikenal sebagai bahan makanan yang tidak hanya memberikan rasa unik, tetapi juga menyimpan banyak manfaat kesehatan.

    Asam jawa sering digunakan dalam berbagai masakan tradisional maupun pengobatan alami karena kandungan nutrisinya yang melimpah. Selain itu, bahan makanan satu ini merupakan sumber nutrisi yang melimpah.

    Dalam satu cangkir (120 gram) daging buahnya, terkandung sejumlah nutrisi penting, antara lain:

    Magnesium: 26 persen dari nilai harian (DV)Kalium: 16 persen dari DVZat besi: 19 persen dari DVKalsium: 7 persen dari DVFosfor: 11 persen dari DVTembaga: 11 persen dari DVVitamin B1 (tiamin): 43 persen dari DVVitamin B2 (riboflavin): 14 persen dari DVVitamin B3 (niasin): 15 persen dari DV

    Selain itu, terdapat sejumlah kecil vitamin C, vitamin K, vitamin B6 (piridoksin), folat, vitamin B5 (asam pantotenat), dan selenium. Dalam takaran tersebut juga terdapat 6 gram serat, 3 gram protein, dan kurang dari 1 gram lemak, dengan total 287 kalori.

    Sebagian besar kalori ini berasal dari gula alami, meskipun kandungan gulanya tinggi, asam jawa tetap dianggap sebagai buah, bukan gula tambahan.

    Gula tambahan sendiri dikenal berhubungan dengan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2, sehingga perlu dibatasi sesuai Pedoman Diet.

    Selain itu, asam jawa mengandung polifenol, senyawa alami dari tumbuhan yang memberikan manfaat kesehatan, termasuk bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh.

    Selain itu, berikut manfaat rutin mengonsumsi asam jawa dikutip dari Healthline.

    Manfaat asam jawa untuk kesehatan

    1. Antioksidan untuk Kesehatan Jantung

    Polifenol dalam asam jawa, seperti flavonoid, dapat mendukung kesehatan jantung. Beberapa flavonoid ini berkontribusi dalam pengaturan kadar kolesterol.

    Penelitian pada hamster dengan kolesterol tinggi menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa mampu menurunkan kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida.

    Studi lain pada hewan juga menemukan bahwa antioksidan dalam asam jawa membantu mengurangi kerusakan oksidatif pada LDL, yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung.

    2. Potensi Efek Antijamur, Antivirus, dan Antibakteri

    Ekstrak asam jawa mengandung senyawa alami dengan sifat antimikroba. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki aktivitas antijamur, antivirus, dan antibakteri.

    Dalam pengobatan tradisional, asam jawa juga digunakan untuk mengatasi penyakit seperti malaria. Salah satu senyawa bernama lupeol dipercaya memberikan efek antibakteri.

    3. Mengurangi risiko kanker

    Para ilmuwan merekomendasikan diet tinggi antioksidan karena berbagai alasan, salah satunya adalah mengurangi risiko kanker. Antioksidan dapat mencegah radikal bebas merusak DNA sel. Fitokimia yang ditemukan dalam tanaman memiliki kualitas antioksidan. Asam jawa kaya akan beberapa fitokimia, termasuk beta-karoten.

    4. Meredakan flu

    Asam jawa kaya akan vitamin C dan A, yang merupakan zat gizi mikro yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel pertahanan dalam tubuh. Kandungan ini dapat mempercepat pemulihan penyakit seperti pilek dan flu.

    (kna/kna)

  • Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

    Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

    Bondowoso, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM, terutama bagi para petani di daerah pedesaan. Abu Sufyan, seorang petani mangga dari Desa Botolinggo, Kecamatan Botolingo, Bondowoso, Jawa Timur telah berhasil meningkatkan skala usahanya secara signifikan berkat dukungan pemberdayaan dari BRI.

    Mangga Alpukat dari Desa Botolingo menjadi komoditas unggulan dengan ciri khas rasa yang manis, kadar air yang rendah, tekstur lembut, serta cara unik dalam menikmatinya, yaitu daging buahnya dapat langsung disendok seperti alpukat. Keunggulan-keunggulan ini membuat Mangga Botolingo diminati di pasar lokal dan menarik perhatian di luar daerah.

    Mengenal BRI melalui teman-teman sesama petani yang tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga, Abu Sufyan mulai mendapatkan dukungan modal usaha melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Modal awal yang diperolehnya dari BRI telah membantunya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

    Tidak hanya dukungan modal, Abu Sufyan dan teman-teman petani di kelompoknya juga mendapatkan pendampingan dan edukasi dari pihak BRI, mulai dari pengelolaan keuangan hingga penggunaan metode pembayaran modern seperti QRIS dan aplikasi BRImo.

    “BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ujar Sufyan.

    Melalui bimbingan yang diberikan oleh BRI, Sufyan kini mampu memasarkan produknya hingga ke luar daerah. Sistem pemasaran yang diterapkan bukan hanya secara lokal, tetapi juga secara daring ke wilayah lain seperti DKI Jakarta.

    Meskipun pemasaran utama masih dilakukan secara langsung di sekitar desanya, pendampingan yang diberikan telah membuka peluang bagi Sufyan untuk memperluas jangkauan pasarnya. Dengan pendapatan bersih mencapai puluhan juta rupiah per bulannya, Sufyan kini mampu memperbaiki taraf hidup keluarganya.

    Pendapatan dari usaha mangga ini digunakan untuk biaya pendidikan anak, menopang ekonomi keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah. Total luas lahan yang dikelolanya kini mencapai hampir 5 hektar, dan ia mempekerjakan sekitar 10 orang pekerja lokal yang membantu dalam berbagai aktivitas, termasuk pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan buah mangga sebelum siap dipasarkan.

    Pada kesempatan terpisah, Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI M. Candra Utama menyatakan bahwa keberhasilan Abu Sufyan adalah bukti nyata bagaimana kemitraan berkelanjutan dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan di daerah. Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga edukasi dan teknologi yang memberdayakan petani untuk mengelola bisnisnya dengan lebih profesional dan efisien.

    “Abu Sufyan adalah contoh nyata bagaimana inovasi, teknologi, dan kolaborasi dapat mengubah kehidupan. Melalui kemitraan dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang bukan hanya tumbuh, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan pendampingan yang tepat, kami percaya usaha seperti yang dijalankan Abu Sufyan tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang lebih besar, membawa manfaat bagi keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

  • Petani Mangga Bondowoso Mampu Raup Puluhan Juta/Bulan

    Petani Mangga Bondowoso Mampu Raup Puluhan Juta/Bulan

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM, terutama bagi para petani di daerah pedesaan. Abu Sufyan, seorang petani mangga dari Desa Botolinggo, Kecamatan Botolingo, Bondowoso, Jawa Timur telah berhasil meningkatkan skala usahanya secara signifikan berkat dukungan pemberdayaan dari BRI.

    Mangga Alpukat dari Desa Botolingo menjadi komoditas unggulan dengan ciri khas rasa yang manis, kadar air yang rendah, tekstur lembut, serta cara unik dalam menikmatinya, yaitu daging buahnya dapat langsung disendok seperti alpukat. Keunggulan-keunggulan ini membuat Mangga Botolingo diminati di pasar lokal dan menarik perhatian di luar daerah.

    Mengenal BRI melalui teman-teman sesama petani yang tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga, Abu Sufyan mulai mendapatkan dukungan modal usaha melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Modal awal yang diperolehnya dari BRI telah membantunya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

    Tidak hanya dukungan modal, Abu Sufyan dan teman-teman petani di kelompoknya juga mendapatkan pendampingan dan edukasi dari pihak BRI, mulai dari pengelolaan keuangan hingga penggunaan metode pembayaran modern seperti QRIS dan aplikasi BRImo.

    “BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ujar Abu Sufyan dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Melalui bimbingan yang diberikan oleh BRI, Abu Sufyan kini mampu memasarkan produknya hingga ke luar daerah. Sistem pemasaran yang diterapkan bukan hanya secara lokal, tetapi juga secara daring ke wilayah lain seperti DKI Jakarta. Meskipun pemasaran utama masih dilakukan secara langsung di sekitar desanya, pendampingan yang diberikan telah membuka peluang bagi Abu Sufyan untuk memperluas jangkauan pasarnya.

    Dengan pendapatan bersih mencapai puluhan juta rupiah per bulannya, Abu Sufyan kini mampu memperbaiki taraf hidup keluarganya. Pendapatan dari usaha mangga ini digunakan untuk biaya pendidikan anak, menopang ekonomi keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah.

    Total luas lahan yang dikelolanya kini mencapai hampir 5 hektar, dan ia mempekerjakan sekitar 10 orang pekerja lokal yang membantu dalam berbagai aktivitas, termasuk pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan buah mangga sebelum siap dipasarkan.

    Pada kesempatan terpisah, Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI M. Candra Utama menyatakan bahwa keberhasilan Abu Sufyan adalah bukti nyata dari bagaimana kemitraan berkelanjutan dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan di daerah. Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga edukasi dan teknologi yang memberdayakan petani untuk mengelola bisnisnya dengan lebih profesional dan efisien.

    “Abu Sufyan adalah contoh nyata bagaimana inovasi, teknologi, dan kolaborasi dapat mengubah kehidupan. Melalui kemitraan dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang bukan hanya tumbuh, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan pendampingan yang tepat, kami percaya usaha seperti yang dijalankan Abu Sufyan tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang lebih besar, membawa manfaat bagi keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

    Lihat juga video: Masak Spesial Hari Susu Nasional: Puding Mangga & Mi Kuah Susu Kari

    (akd/ega)

  • BRImo Permudah Transkaksi Jual Beli Petani Mangga di Bondowoso

    BRImo Permudah Transkaksi Jual Beli Petani Mangga di Bondowoso

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM, terutama bagi para petani di daerah pedesaan. Abu Sufyan, seorang petani mangga dari Desa Botolinggo, Kecamatan Botolingo, Bondowoso, Jawa Timur telah berhasil meningkatkan skala usahanya secara signifikan berkat dukungan pemberdayaan dari BRI.

    Mangga Alpukat dari Desa Botolingo menjadi komoditas unggulan dengan ciri khas rasa yang manis, kadar air yang rendah, tekstur lembut, serta cara unik dalam menikmatinya, yaitu daging buahnya dapat langsung disendok seperti alpukat. Keunggulan-keunggulan ini membuat Mangga Botolingo diminati di pasar lokal dan menarik perhatian di luar daerah.

    Mengenal BRI melalui teman-teman sesama petani yang tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga, Abu Sufyan mulai mendapatkan dukungan modal usaha melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Modal awal yang diperolehnya dari BRI telah membantunya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

    Tidak hanya dukungan modal, Abu Sufyan dan teman-teman petani di kelompoknya juga mendapatkan pendampingan dan edukasi dari pihak BRI, mulai dari pengelolaan keuangan hingga penggunaan metode pembayaran modern seperti QRIS dan aplikasi BRImo.

    “BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ujar Abu Sufyan dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Melalui bimbingan yang diberikan oleh BRI, Abu Sufyan kini mampu memasarkan produknya hingga ke luar daerah. Sistem pemasaran yang diterapkan bukan hanya secara lokal, tetapi juga secara daring ke wilayah lain seperti DKI Jakarta. Meskipun pemasaran utama masih dilakukan secara langsung di sekitar desanya, pendampingan yang diberikan telah membuka peluang bagi Abu Sufyan untuk memperluas jangkauan pasarnya.

    Dengan pendapatan bersih mencapai puluhan juta rupiah per bulannya, Abu Sufyan kini mampu memperbaiki taraf hidup keluarganya. Pendapatan dari usaha mangga ini digunakan untuk biaya pendidikan anak, menopang ekonomi keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah.

    Total luas lahan yang dikelolanya kini mencapai hampir 5 hektar, dan ia mempekerjakan sekitar 10 orang pekerja lokal yang membantu dalam berbagai aktivitas, termasuk pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan buah mangga sebelum siap dipasarkan.

    Pada kesempatan terpisah, Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI M. Candra Utama menyatakan bahwa keberhasilan Abu Sufyan adalah bukti nyata dari bagaimana kemitraan berkelanjutan dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan di daerah. Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga edukasi dan teknologi yang memberdayakan petani untuk mengelola bisnisnya dengan lebih profesional dan efisien.

    “Abu Sufyan adalah contoh nyata bagaimana inovasi, teknologi, dan kolaborasi dapat mengubah kehidupan. Melalui kemitraan dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang bukan hanya tumbuh, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan pendampingan yang tepat, kami percaya usaha seperti yang dijalankan Abu Sufyan tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang lebih besar, membawa manfaat bagi keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

    (akd/akd)

  • Petani Mangga Bondowoso Mampu Raup Puluhan Juta/Bulan

    Diberdayakan BRI, Petani Mangga Mampu Perluas Lahan-Perbaiki Taraf Hidup

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan UMKM, terutama bagi para petani di daerah pedesaan. Abu Sufyan, seorang petani mangga dari Desa Botolinggo, Kecamatan Botolingo, Bondowoso, Jawa Timur telah berhasil meningkatkan skala usahanya secara signifikan berkat dukungan pemberdayaan dari BRI.

    Mangga Alpukat dari Desa Botolingo menjadi komoditas unggulan dengan ciri khas rasa yang manis, kadar air yang rendah, tekstur lembut, serta cara unik dalam menikmatinya, yaitu daging buahnya dapat langsung disendok seperti alpukat. Keunggulan-keunggulan ini membuat Mangga Botolingo diminati di pasar lokal dan menarik perhatian di luar daerah.

    Mengenal BRI melalui teman-teman sesama petani yang tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga, Abu Sufyan mulai mendapatkan dukungan modal usaha melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Modal awal yang diperolehnya dari BRI telah membantunya dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

    Tidak hanya dukungan modal, Abu Sufyan dan teman-teman petani di kelompoknya juga mendapatkan pendampingan dan edukasi dari pihak BRI, mulai dari pengelolaan keuangan hingga penggunaan metode pembayaran modern seperti QRIS dan aplikasi BRImo.

    “BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ujar Abu Sufyan dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

    Melalui bimbingan yang diberikan oleh BRI, Abu Sufyan kini mampu memasarkan produknya hingga ke luar daerah. Sistem pemasaran yang diterapkan bukan hanya secara lokal, tetapi juga secara daring ke wilayah lain seperti DKI Jakarta. Meskipun pemasaran utama masih dilakukan secara langsung di sekitar desanya, pendampingan yang diberikan telah membuka peluang bagi Abu Sufyan untuk memperluas jangkauan pasarnya.

    Dengan pendapatan bersih mencapai puluhan juta rupiah per bulannya, Abu Sufyan kini mampu memperbaiki taraf hidup keluarganya. Pendapatan dari usaha mangga ini digunakan untuk biaya pendidikan anak, menopang ekonomi keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah. Total luas lahan yang dikelolanya kini mencapai hampir 5 hektar, dan ia mempekerjakan sekitar 10 orang pekerja lokal yang membantu dalam berbagai aktivitas, termasuk pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan buah mangga sebelum siap dipasarkan.

    Pada kesempatan terpisah, Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI M. Candra Utama menyatakan bahwa keberhasilan Abu Sufyan adalah bukti nyata dari bagaimana kemitraan berkelanjutan dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan di daerah. Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga edukasi dan teknologi yang memberdayakan petani untuk mengelola bisnisnya dengan lebih profesional dan efisien.

    “Abu Sufyan adalah contoh nyata bagaimana inovasi, teknologi, dan kolaborasi dapat mengubah kehidupan. Melalui kemitraan dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang bukan hanya tumbuh, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan pendampingan yang tepat, kami percaya usaha seperti yang dijalankan Abu Sufyan tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang lebih besar, membawa manfaat bagi keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

    Tonton juga video: Cara Gaet Petani Milenial: Andika Beri Insentif, Luthfi ‘Petani Gajian’

    (akd/akd)