Produk: daging

  • Kenaikan Harga Pangan dan Rokok Picu Inflasi Tahunan pada November 2024

    Kenaikan Harga Pangan dan Rokok Picu Inflasi Tahunan pada November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2024 terjadi inflasi tahunan sebesar 1,55%. Inflasi tahunan November 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama 2023.

    “Inflasi tahunan pada November 1,55% terjadi karena peningkatan indeks harga konsumen dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada November 2024,” ucap Pelaksana tugas (plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, pada Senin (2/12/2024).

    Berdasarkan pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi pada November 2024. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 1,68% dan memberikan andil sebesar 0,48%.

    “Komoditas dengan andil terbesar pada kelompok ini adalah sigaret kretek mesin dengan andil sebesar 0,13%, beras dan bawang merah masing-masing memberikan andil 0,11%,” tutur Amalia.

    Dia mengatakan, komoditas lain yang memberikan andil cukup besar adalah kopi bubuk, minyak goreng, tomat, bawang putih, dan daging ayam ras. Sementara emas perhiasan dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,36% dan 0,06%.

    Bila dilihat menurut wilayah, BPS mencatat  seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Tengah sebesar  4,35% dan inflasi terendah terjadi di  Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,22%.

    Sedangkan bila dikaji dari sisi komponen, secara tahunan seluruh komponen mengalam inflasi. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,26%, komponen ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil inflasi 1,44%.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, dan sewa rumah,” terang Amalia.

    Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan pada November sebesar 0,82%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,16%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin. 

    Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami deflasi 0,32% dengan andil deflasi 0,05%. “Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah dan cabai rawit,” imbuh dia.
     

  • Susu Ikan Dipastikan Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

    Susu Ikan Dipastikan Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan susu ikan menjadi salah satu menu makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Susu ikan nantinya akan menjadi pengganti susu sapi di beberapa daerah.

    “(Susu ikan) salah satunya,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo merespons pertanyaan terkait masuknya susu ikan dalam program makan bergizi gratis dikutip dari Antara, Senin (2/11/2024).

    KKP disebut juga bakal melakukan sosialisasi terkait manfaat susu ikan kepada masyarakat, terutama di dapur-dapur yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional. Penentuan susu ikan bakal digunakan sebagai menu makan bergizi gratis akan diserahkan kepada masing-masing kepala dapur.

    “Nanti kita mengenalkan. Kan, itu ada sekian dapur. Nah, dapur nanti akan beli apa dan nanti ketua dapurnya yang menentukan, tapi kita dorong, kita promosikan, dan kita pantau standarnya,” jelas Budi.

    Polemik susu ikan

    Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan disebut bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Keunggulan dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya adalah memiliki jenis lemak yang baik juga sebagai sumber omega 3. Kandungan Omega 3 sendiri sangat baik untuk jantung serta tumbuh kembang otak anak.

    Hanya saja tidak semua pakar berpandangan sama mengenai pemberian susu ikan. Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, mengaku khawatir dengan kandungan maltodekstrin yang terdapat di susu ikan. Maltodekstrin memiliki indeks glikemik lebih tinggi ketimbang gula pasir sehingga berpotensi membuat anak mengalami kelebihan konsumsi gula harian.

    “Karena di beberapa merek (susu ikan), kandungan gulanya cukup tinggi lho. Kemudian juga ada tambahan maltodekstrin, padahal maltodekstrin, indeks glikemiknya jauh lebih tinggi dibandingkan gula pasir, jadi tentunya terutama untuk anak-anak itu nggak bagus,” terang dr Putri.

    Pada prinsipnya, pemberian gizi pada anak juga harus memperhatikan kandungan nutrisi dan bahan-bahan lainnya. Beragam bahan pangan diperlukan untuk menyajikan menu makanan dengan gizi seimbang.

    (kna/naf)

  • Spesies Manusia Baru Ditemukan di China

    Spesies Manusia Baru Ditemukan di China

    Jakarta

    Sekelompok ilmuwan mengidentifikasi spesies manusia baru yang punah sekitar 200.000 tahun lalu di China. Dinamakan Homo juluensis, spesies ini mengungkap kompleksitas evolusi manusia.

    Penemuan yang dilakukan di situs Xujiayao ini mencakup fosil sisa-sisa 16 individu. Spesies ini menonjol karena tengkoraknya yang besar dan lebar, serta gigi sangat besar, ciri-ciri yang membedakannya dari Neanderthal dan manusia modern. Ukuran tengkorak mereka berkisar antara 103 dan 109 inci kubik, jauh lebih besar dari Neanderthal yang berukuran 88 inci kubik dan manusia modern yang berukuran 82 inci kubik.

    Beradaptasi di Lingkungan yang Keras

    Alat-alat batu, artefak, dan tulang hewan ditemukan di samping sisa-sisa tersebut, yang menunjukkan gaya hidup yang sangat adaptif. Para peneliti percaya bahwa Homo juluensis adalah pemburu terampil yang mengandalkan kuda liar untuk mencari makan. Mereka memakan setiap bagian hewan, termasuk daging, sumsum tulang, dan tulang rawan, serta membuat pakaian dari kulit untuk bertahan hidup di musim dingin yang keras.

    Christopher Bae, salah satu penulis studi, menekankan pentingnya temuan ini. “Inisiatif penelitian terbaru di China, dan Asia Timur yang lebih luas, menunjukkan dengan jelas bahwa beberapa garis keturunan hominin hadir selama Kuarter Akhir,” katanya dalam studi tersebut, dikutip dari Greek Reporter yang dilansir Senin (2/12/2024).

    Periode ini, yang dimulai 300 ribu tahun yang lalu, ditandai oleh perubahan iklim yang dramatis, termasuk periode glasial (Zaman Es) yang mendorong kepunahan banyak spesies purba.

    Kelompok Kecil dan Rentan

    Para peneliti percaya Homo juluensis hidup dalam kelompok kecil dan terisolasi, sebuah faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kerentanan mereka.

    Ketika manusia modern mulai bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 120.000 tahun yang lalu, mereka kemungkinan kawin silang dan mengalahkan populasi asli seperti Neanderthal dan Homo juluensis.

    Perbandingan antara Homo juluensis dan spesies hominin lainnya lebih jauh menggambarkan sifat unik mereka. Meskipun tidak berkerabat dengan Neanderthal, mereka memiliki kemiripan gigi dengan Denisova, populasi manusia purba yang diidentifikasi dari sisa-sisa di Siberia.

    Gigi geraham Homo juluensis dan Denisova berukuran luar biasa besar, dengan permukaan gigitan yang hampir identik. Hal ini menyebabkan para peneliti memperkirakan bahwa Denisova mungkin bukan spesies yang terpisah, melainkan populasi dalam garis keturunan Homo juluensis.

    Kemunculan Spesies Baru

    Studi yang dipublikasikan di Nature ini menduga bahwa Homo juluensis kemungkinan muncul melalui percampuran genetik dengan manusia purba dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan selama Kuarter Akhir. Kepunahan spesies ini disebabkan oleh kombinasi tantangan lingkungan dan persaingan dengan manusia modern.

    Temuan ini menantang model evolusi manusia yang sudah ada sejak lama, yang menunjukkan keragaman yang lebih besar di antara populasi purba di Asia Timur dibandingkan dengan yang dipahami sebelumnya.

    Para penulis studi mengatakan bahwa keragaman fosil dari wilayah ini melampaui harapan dan memperdalam pemahaman mereka tentang kompleksitas evolusi manusia.

    (rns/fay)

  • Cabai Rawit Naik Jadi Rp41.930/Kg

    Cabai Rawit Naik Jadi Rp41.930/Kg

    Jakarta: Sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif hari ini. Harga cabai rawit merah naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Senin, 2 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,52 persen atau Rp80 menjadi Rp15.460 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 1,12 persen atau Rp150 menjadi Rp13.290 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,64 persen atau Rp80 menjadi Rp12.580 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,64 persen atau Rp1.030 menjadi Rp39.980 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.230 per kg.
     
    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,79 persen atau Rp2.900 menjadi Rp32.520 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik di level 10,37 persen atau Rp3.940 menjadi Rp41.930 per kg.
     
    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 1,62 persen atau Rp2.180 menjadi Rp132.550 per kg; lalu daging ayam ras naik 3,18 persen atau Rp1.160 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 5,35 persen atau Rp1.510 menjadi Rp29.730 per kg.
     
    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,10 persen atau Rp220 menjadi Rp10.690 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 1,28 persen atau Rp230 menjadi Rp18.180 per kg.
     

    Harga minyak goreng naik
    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,82 persen atau Rp520 menjadi Rp18.980 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,69 persen atau Rp290 menjadi Rp16.870 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga naik 0,40 persen atau Rp40 menjadi Rp10.150 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp13.020 per kg.
     
    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 18,79 persen atau Rp1.120 menjadi Rp7.080 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,82 persen atau Rp210 menjadi Rp11.360 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 3,03 persen atau Rp1.120 menjadi Rp35.830 per kg; begitu pun ikan tongkol turun 1,61 persen atau Rp500 menjadi Rp30.530 per kg; sedangkan ikan bandeng naik hingga 7,22 persen atau Rp2.410 menjadi Rp35.790 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga pangan di Senin, cabai rawit naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kg

    Harga pangan di Senin, cabai rawit naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kg

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (16/12/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.

    Harga pangan di Senin, cabai rawit naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Desember 2024 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Senin (2/12) pagi, cabai rawit merah naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,52 persen atau Rp80 menjadi Rp15.460 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 1,12 persen atau Rp150 menjadi Rp13.290 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,64 persen atau Rp80 menjadi Rp12.580 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,64 persen atau Rp1.030 menjadi Rp39.980 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.230 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,79 persen atau Rp2.900 menjadi Rp32.520 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik di level 10,37 persen atau Rp3.940 menjadi Rp41.930 per kg. Sedangkan, harga daging sapi murni turun 1,62 persen atau Rp2.180 menjadi Rp132.550 per kg; lalu daging ayam ras naik 3,18 persen atau Rp1.160 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 5,35 persen atau Rp1.510 menjadi Rp29.730 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,10 persen atau Rp220 menjadi Rp10.690 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 1,28 persen atau Rp230 menjadi Rp18.180 per kg. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,82 persen atau Rp520 menjadi Rp18.980 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,69 persen atau Rp290 menjadi Rp16.870 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga naik 0,40 persen atau Rp40 menjadi Rp10.150 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp13.020 per kg. Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 18,79 persen atau Rp1.120 menjadi Rp7.080 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,82 persen atau Rp210 menjadi Rp11.360 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 3,03 persen atau Rp1.120 menjadi Rp35.830 per kg; begitu pun ikan tongkol turun 1,61 persen atau Rp500 menjadi Rp30.530 per kg; sedangkan ikan bandeng naik hingga 7,22 persen atau Rp2.410 menjadi Rp35.790 per kg.

    Sumber : Antara

  • Ekonom proyeksikan inflasi IHK November 2024 naik jadi 0,30 persen

    Ekonom proyeksikan inflasi IHK November 2024 naik jadi 0,30 persen

    Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede dalam Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Jakarta, Senin (18/11/2024). ANTARA/Bayu Saputra

    Ekonom proyeksikan inflasi IHK November 2024 naik jadi 0,30 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Desember 2024 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) November 2024 secara bulanan (month on month/mom) naik menjadi 0,30 persen, dari 0,08 persen mom pada Oktober 2024.

    “Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan musiman menjelang akhir tahun, bertepatan dengan liburan Natal dan tahun baru, sejalan dengan pola musiman pada umumnya,” kata Josua saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Ia menuturkan seiring dengan berkurangnya dampak dari musim panen, harga-harga pangan secara umum meningkat. Indeks harga bergejolak, yang sebagian besar mencakup komoditas pangan, diperkirakan akan mencatat tingkat inflasi bulanan sebesar 0,95 persen mom, naik secara signifikan dari -0,11 persen mom pada Oktober 2024, yang sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga bawang merah, daging ayam, dan minyak goreng.

    Indeks harga yang diatur pemerintah juga diperkirakan mengalami inflasi bulanan sebesar 0,12 persen mom, berbalik dari -0,25 persen mom pada Oktober 2024, didorong oleh harga bahan bakar non-subsidi yang lebih tinggi. Sementara itu, inflasi inti diproyeksikan relatif stabil pada level 0,20 persen mom, sedikit lebih rendah dari 0,22 persen mom pada Oktober 2024, didukung oleh peningkatan permintaan musiman, pelemahan rupiah, dan kenaikan harga emas.

    “Prakiraan ini mengindikasikan bahwa inflasi kumulatif dari Januari hingga November 2024 akan mencapai sekitar 1,12 persen year to date (ytd), menandai penurunan yang signifikan dari 2,35 persen ytd yang tercatat pada periode yang sama tahun 2023 yang lalu,” ujarnya.

    Lebih lanjut Josua mengatakan tingkat inflasi tahunan diperkirakan menurun lebih lanjut menjadi 1,55 persen secara year on year (yoy) pada November 2024, turun dari 1,71 persen yoy pada Oktober 2024, mendekati batas bawah kisaran target. Sebaliknya, inflasi inti tahunan diproyeksikan naik tipis menjadi 2,26 persen yoy dari 2,21 persen yoy di bulan sebelumnya.

    Indeks harga yang diatur pemerintah diperkirakan akan mencerminkan inflasi sebesar 0,92 persen yoy, sementara indeks harga bergejolak diproyeksikan mencatat deflasi 0,61 persen yoy, dibandingkan dengan inflasi 0,77 persen yoy dan deflasi 0,89 persen yoy pada Oktober 2024.

    Sumber : Antara

  • Fedi Nuril Kritik Anggaran Makanan Bergizi Rp10 Ribu: Cukupkah?

    Fedi Nuril Kritik Anggaran Makanan Bergizi Rp10 Ribu: Cukupkah?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktor Fedi Nuril menyuarakan keprihatinannya terhadap anggaran Rp10 ribu untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil.

    Dalam unggahannya di X, Fedi mempertanyakan apakah jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.

    “Kepada para ahli gizi di X, apakah Rp10ribu memang memungkinkan untuk menyediakan satu porsi makanan bergizi lengkap untuk anak dan Ibu hamil?,” cetus Fedi, @realfedinuril (2/12/2024).

    Pernyataan tersebut muncul sebagai respons terhadap program pemerintah yang menganggarkan Rp10 ribu per porsi makanan sehat bagi kelompok rentan.

    Apalagi, program ini bertujuan menekan angka stunting di Indonesia, yang masih menjadi salah satu persoalan kesehatan utama di berbagai daerah.

    Namun, banyak pihak, termasuk Fedi, meragukan efektivitas program ini jika anggaran yang dialokasikan dianggap terlalu kecil untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian.

    Seperti diketahui, kebutuhan nutrisi harian anak-anak dan ibu hamil meliputi protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang cukup.

    Harga bahan makanan seperti telur, sayuran, susu, dan daging yang terus meningkat menimbulkan pertanyaan besar mengenai kelayakan anggaran tersebut.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu per anak per hari.

    Keputusan ini diumumkan usai rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan.

    Dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Prabowo menjelaskan bahwa penyesuaian anggaran dilakukan setelah mempertimbangkan kemampuan fiskal negara.

  • Dari Bawang, Tomat, hingga Emas, Ini Daftar Barang Penyumbang Inflasi November 2024

    Dari Bawang, Tomat, hingga Emas, Ini Daftar Barang Penyumbang Inflasi November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan bahwa tingkat inflasi Indonesia pada November 2024 mencapai 0,30% secara bulanan (month to month/MtM), dengan sejumlah komoditas pangan tercatat menjadi penyumbang kenaikan.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa laju inflasi bulanan itu lebih tinggi dari posisi Oktober 2024, yakni 0,08%. Namun demikian, secara tahunan inflasi November 2024 yang sebesar 1,55% lebih rendah dari posisi Oktober 2024 dengan inflasi 1,71% (year on year/YoY).

    Amalia menjabarkan bahwa kelompok pengeluaran inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 0,78%. Kelompok itu memberikan andil inflasi 0,11%.

    “Komoditas yang mendorong inflasi adalah bawang merah dan tomat yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,1%,” ujar Amalia dalam rilis berita resmi statistik, Senin (2/11/2024).

    Setelah itu, komoditas lain yang memberikan andil inflasi di antaranya adalah emas perhiasan (0,04%), daging ayam ras dan minyak goreng (masing-masing 0,03%), serta bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, dan kopi bubuk (masing-masing 0,01%).

    Adapun, inflasi tahunan pada November 2024 utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 1,68%. Kelompok itu memberikan andil 0,48% terhadap inflasi secara umum.

    Komoditas dengan andil inflasi terbesar per November 2024 adalah sigaret kretek mesin yakni 0,13%, serta beras dan bawang merah yang masing-masing memberi andil 0,11%.

    “Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi [secara tahunan] ada kopi bubuk, minyak goreng, tomat, bawang putih, dan daging ayam ras,” ujar Amalia.

    Di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas lainnya yang memberikan andil signifikan terhadap inflasi November 2024 adalah emas perhiasan dan nasi dengan lauk, yang masing-masing memberi andil 0,36% dan 0,06%.

  • Respons Ahli Gizi soal Biaya Makan Bergizi Gratis Dipangkas Jadi Rp 10 Ribu

    Respons Ahli Gizi soal Biaya Makan Bergizi Gratis Dipangkas Jadi Rp 10 Ribu

    Jakarta

    Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap anggaran terbaru makan bergizi gratis dikurangi dari Rp 15 ribu menjadi Rp 10 ribu per anak. Pengurangan tersebut diklaim sudah melalui uji coba di sejumlah wilayah, utamanya pulau Jawa dengan masing-masing mendapatkan minimal 600-700 kalori.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menunjukkan salah satu hasil uji coba yang dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam seporsi makanan bernilai Rp 10 ribu, anak-anak di Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan pangan dengan kandungan gizi lengkap meliputi karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

    “Rata-rata indeks uji coba kami di Sukabumi tidak jauh dari yang disebutkan Pak Presiden, gizi seimbang dengan kalori sesuai kebutuhan,” katanya.

    Uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) kali pertama diuji coba di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, sejak Januari 2024. Melibatkan sekitar 3 ribu pelajar dari 20 sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA yang ditangani oleh Satuan Pelayanan Program MBG di desa tersebut.

    Apa Kata Ahli Gizi?

    Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengaku sudah ‘hopeless’ alias hilang harapan dengan program makan bergizi tersebut. Ia mengaku tidak ingin berkomentar lebih lanjut, tetapi memberikan catatan sejumlah nutrisi yang wajib terpenuhi termasuk dalam pemberian susu.

    Pasalnya, terlihat di beberapa kali uji coba program MBG, susu yang diberikan adalah produk tinggi gula dan perasa. Padahal kandungan gula jelas rentan memicu anak terkena diabetes.

    Sebagai catatan, takaran gula anak usia 2-4 tahun maksimal 15-16 gram gula. Sementara di usia 4-7 tahun maksimal 18-20 gram gula. Usia 7-10 tahun maksimal 22-23 gram gula dan usia 10-13 tahun maksimal 24-27 gram gula.

    Pada kelompok tertentu, kandungan gula di produk susu sudah memenuhi setengah dari kebutuhan maksimal per hari.

    “Saya nyerah. Mereka akan menggandeng industri, saya tidak mau spekulasi tergantung apa yang terjadi di lapangan kan,” terang dia kepada detikcom Senin (2/12/2024).

    Sementara Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof Dr Ir Hardinsyah sebelumnya menekankan harga pangan di masing-masing daerah relatif berbeda. Misalnya dengan kebutuhan makanan pokok yang beragam, tidak melulu terkait nasi.

    Hal ini disebutnya bisa disesuaikan dengan ciri khas pangan di wilayah masing-masing, yang tentu lebih terjangkau.

    Prof Hardinsyah mengatakan penyesuaian budaya di setiap daerah menurutnya juga penting agar program ini berjalan maksimal dan status gizi anak tetap terjaga.

    “Anak Indonesia Timur mungkin lebih suka ikan, mungkin mereka barangkali kurang suka makan daging. Tapi di Jawa, favorit ayam sama telur ya. Kalau di pedalaman mungkin dia sukanya ikan air tawar kan. Jadi tergantung lokasi,” tandas Prof Hardinsyah.

    NEXT: Tidak Semua Daerah Rp 10 Ribu per Anak

    Simak Video “Video: Anggaran Makan Gratis Turun Jadi Rp 10 Ribu, Menu Dibahas Pemerintah”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Inflasi November Melesat, Harga Bawang Merah & Tomat Naik Gila-gilaan!

    Inflasi November Melesat, Harga Bawang Merah & Tomat Naik Gila-gilaan!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,30% secara bulanan (month to month/mtm). Inflasi ini dipicu oleh bahan pangan, yakni bawang merah dan tomat.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau yang jadi penyumbang utama inflasi sepanjang November 2024.

    “Delapan dari sepuluh komoditas penyumbang utama inflasi merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan 4 komoditas andil tertinggi bawang merah, tomat, daging ayam ras dan minyak goreng,” kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (3/12/2024).

    Pada November 2024, bawang merah mengalami inflasi 24,87% dan tomat sebesar 58,88%, kemudian daging ayam ras sebesar 2,03% dan minyak gorang mengalami inflasi 2,17%.

    Amalia mengungkapkan Kementerian Pertanian mengungkapkan hasil panen petani bawang merah pada November 2024 secara umum sangat terbatas karena sudah memasuki puncak musim kemarau.

    “Juli, Agustus, September adalah periode puncak musim kemarau, Kementan mencatat penanaman bawang merah oleh petani pada Agustus-September 2024 yang akan dipanen di November 2024 secara umum sangat terbatas karena memasuki puncak musim kemarau, produksi bawang merah turun,” papar Amalia.

    (haa/haa)