Produk: daging

  • Deretan Makanan yang Dikonsumsi Warga Okinawa Jepang Biar Panjang Umur

    Deretan Makanan yang Dikonsumsi Warga Okinawa Jepang Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Okinawa adalah pulau terbesar di Kepulauan Ryukyu yang terletak di lepas pantai Jepang antara Laut China Timur dan Laut Filipina. Okinawa termasuk dalam salah satu dari lima wilayah di dunia yang dikenal sebagai zona biru atau ‘Blue Zone’.

    Orang-orang yang tinggal di Blue Zone biasanya memiliki harapan hidup sangat panjang dan sehat dibandingkan dengan populasi dunia lainnya. Banyak warganya di sana yang berusia setidaknya 100 tahun.

    Harapan hidup yang dinikmati oleh penduduk Okinawa dapat dijelaskan oleh beberapa faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Meskipun demikian, para ahli percaya bahwa salah satu pengaruh terkuat adalah pola makan.

    Diet Okinawa mengacu pada pola makan tradisional masyarakat yang tinggal di pulau Okinawa, Jepang. Diet dan gaya hidup mereka yang unik dianggap memberi mereka harapan hidup terpanjang di dunia.

    Diet tradisional Okinawa rendah kalori dan lemak, tetapi tinggi karbohidrat. Diet ini menekankan pada sayuran dan produk kedelai, serta sesekali dan dalam jumlah kecil, mi, nasi, dan ikan.

    Banyak manfaat dari diet Okinawa yang dapat dikaitkan dengan pasokan makanan utuh, padat nutrisi, dan kaya antioksidan. Nutrisi esensial penting untuk fungsi tubuh yang tepat, sementara antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan sel.

    Tidak seperti orang Jepang lainnya, orang Okinawa mengonsumsi sangat sedikit nasi. Sebaliknya, sumber kalori utama mereka adalah ubi jalar, diikuti oleh biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran kaya serat.

    Dikutip dari Healthline, makanan pokok dalam diet tradisional Okinawa adalah

    Sayuran: Ubi jalar (oranye dan ungu), rumput laut, rumput laut, rebung, lobak daikon, pare, kubis, wortel, okra China, labu, dan pepaya hijauBiji-bijian: Millet, gandum, beras, dan miMakanan kedelai: Tahu, miso, natto, dan edamameDaging dan makanan laut:Sebagian besar ikan putih, makanan laut, dan sesekali daging, semua potongan, termasuk organLainnya: teh, rempah-rempah, dan dashi (kuah). Terlebih lagi, teh melati dikonsumsi secara bebas dalam diet ini, dan rempah-rempah kaya antioksidan seperti kunyit adalah hal yang umum.

    (suc/suc)

  • Merawat tanah, merawat ibu kehidupan

    Merawat tanah, merawat ibu kehidupan

    Jakarta (ANTARA) – Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengajak warga dunia untuk merawat ibu bagi semua makhluk hidup pada perayaan hari tanah dunia (World Soil Day) yang jatuh pada 5 Desember 2024.

    Ibu bagi semua makhluk hidup di dunia adalah tanah. FAO berkampanye mengajak publik untuk merawat tanah melalui tiga hal yaitu mengukur, memantau, dan mengelola.

    Ajakan itu menggunakan 3 tagline yang menjadi tema hari tanah tahun 2024 yaitu “caring for soil” mencakup measure, monitor, manage.’

    Tanah memang bagaikan ibu yang harus dirawat oleh manusia. Tentu, semua ingat dengan konsep sederhana rantai makanan yang pernah dipelajari di sekolah dasar.

    Pada konsep yang ketika itu dikenal sebagai konsep makan dan dimakan tersebut, tanah diilustrasikan berada di bawah, tempat pengurai bermukim.

    Namun, banyak yang lupa atau tak menyadari, pada ilustrasi itu juga terlihat tanah menjadi tempat tumbuhan hijau, yang menjadi produsen pada siklus rantai makanan, kokoh berdiri.

    Tumbuhan tersebut tidak sekadar berdiri di atas tanah, tetapi juga menyerap nutrisi, air, dan mineral penting.

    Tanah memasok “bahan masakan” bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, menciptakan makanan yang menjadi sumber energi pertama dalam rantai makanan.

    Tanah bagaikan seorang ibu yang menyusui dan menyuapi anaknya untuk tumbuh besar.

    Berikutnya tumbuhan dimakan oleh konsumen tingkat 1 yaitu hewan-hewan herbivora alias pemakan tumbuhan seperti sapi, kambing, dan belalang, tergantung pada jenis tumbuhan yang dimakan.

    Dengan kata lain, tanah secara tidak langsung juga memberi makan pada hewan herbivora melalui tumbuhan yang tumbuh subur di atasnya.

    Konsumen tingkat 1 dimakan oleh karnivora alias pemakan daging yang termasuk konsumen tingkat 1 dan tingkat 2. Mereka contohnya ular, elang, atau harimau yang berada di tingkat konsumen lebih tinggi dari konsumen tingkat 1 yang juga bergantung pada tanah.

    Hewan karnivora memang tidak makan langsung dari tanah, tetapi kehidupan mangsanya (herbivora) tergantung pada tumbuhan yang tumbuh di atas tanah. Pada konteks ini, tanah adalah fondasi dari semua rantai energi ini.

    Setelah semua makhluk hidup tersebut mati, biomassa mereka kembali ke tanah dan didaur ulang oleh pengurai.

    Dengan kata lain, tanah menjadi tempat kembalinya jasad mereka melalui proses penguraian oleh jamur dan bakteri. Tanah yang semula ‘menumbuhkan’ pada akhirnya ‘memeluk’ jasad makhluk hidup kembali.

    Pengurai mengurai jasad menjadi nutrisi yang akan kembali menyuburkan tanaman. Tanah seperti cara ibu menjaga siklus kehidupan tetap berjalan dengan penuh kasih.

    Manusia memiliki posisi unik pada rantai makanan. Manusia memang berada di puncak rantai makanan sebagai konsumen tingkat tinggi (top predator) karena manusia dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan baik berupa tumbuhan maupun hewan.

    Namun, peran manusia lebih kompleks dibandingkan makhluk hidup lain dalam ekosistem. Manusia juga dapat melakukan intervensi pada ekosistem karena dapat mempengaruhi, mengelola, bahkan memodifikasi rantai makanan itu sendiri.

    Manusia tidak seperti hewan lain yang hanya mengikuti alur rantai makanan, tetapi manusia dapat mengelola dan memodifikasi rantai makanan melalui aktivitas, seperti 1) pertanian dengan menanam tumbuhan untuk makanan; 2) peternakan dan perikanan dengan membudidayakan ternak dan ikan untuk dikonsumsi; 3) intervensi teknologi dengan menciptakan cara baru untuk memproduksi makanan, seperti rekayasa genetika atau budidaya daging sintetis.

    Di sisi lain manusia juga dapat berperan sebaliknya sebagai pengganggu rantai makanan. Aktivitas manusia merusak ekosistem seperti perburuan besar-besaran, penangkapan ikan tak terkendali, pemupukan anorganik berlebihan, penggunaan pestisida secara sembrono, dan deforestasi tanpa reboisasi.

    Manusia harus menyadari bahwa posisinya sebagai konsumen tingkat tinggi tidak hanya sebagai pemakan, tetapi juga penjaga ekosistem.

    Pada konteks ini, menjaga ekosistem hanya dapat dilakukan dengan baik jika dilakukan dari hal paling mendasar yaitu merawat tanah sebagai asal seluruh makhluk hidup dan tempat kembali seluruh makhluk hidup.

    Bahan organik

    Pada konteks mendukung kehidupan manusia, penulis pada Jurnal Soil Security terbitan volume 16, pada September 2024, menawarkan definisi tanah yang sederhana dan mudah dipahami publik.

    Tanah merupakan mineral lepas atau bahan organik yang terdiri dari tiga fase padat, cair, dan gas, yang berada di permukaan bumi yang dihasilkan dari proses pelapukan melalui interaksi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer yang berfungsi sebagai habitat bagi mikroorganisme dan makroorganisme, tumbuhan, dan hewan, dan pada akhirnya mendukung kehidupan dan peradaban manusia.

    Definisi sederhana tersebut mendorong lebih banyak perhatian pada interaksi manusia dengan tanah dan membangun solusi berkelanjutan untuk tanah dan peradaban di masa depan.

    Pada konteks untuk mendukung kehidupan manusia, maka tepat sekali adagium yang mengatakan bahwa peradaban sehat berasal dari ekonomi yang sehat.

    Ekonomi yang sehat berasal dari manusia yang sehat. Manusia yang sehat berasal dari makanan, tumbuhan dan hewan, yang sehat. Terakhir, makanan yang sehat berasal dari tanah yang sehat.

    Hanya dengan menjaga tanah agar tetap sehat, maka peradaban dunia menjadi sehat. Mari kita rawat tanah dengan mengukur indikator-indikator kesehatan tanah secara fisik, biologi, dan kimia; kemudian memantau tanah agar tetap sehat atau memulihkan tanah yang terdegradasi; dan secara bersamaan mengelola agar tanah tetap sehat.

    Terakhir, tanah layaknya seorang ibu yang sabar dan setia, menyediakan kebutuhan dasar, menjaga, dan mengembalikan kehidupan tanpa henti.

    Kehidupan, baik sebagai manusia maupun bagian dari alam, berutang besar pada tanah sebagai ibu dari semua makhluk hidup.

    Kini saatnya menjaga tanah, karena menjaga tanah sehat ibarat menjaga ibu agar tetap sehat.

    *) Penulis adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Copyright © ANTARA 2024

  • BPJPH dan Kementan sinergi pantau jaminan produk halal di RPH

    BPJPH dan Kementan sinergi pantau jaminan produk halal di RPH

    Ini untuk memastikan produk hewan yang dihasilkan memenuhi standar halal yang ditetapkan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Kementerian Pertanian bersinergi memantau jaminan produk halal di Rumah Potong Hewan (RPH) Perumda Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur.

    “Ini untuk memastikan produk hewan yang dihasilkan memenuhi standar halal yang ditetapkan,” kata Kepala BPJPH Haikal Hasan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Haikal memimpin langsung kunjungan tersebut bersama Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan Agung Suganda.

    Babeh Haikal sapaan akrab Haikal Hasan menekankan pentingnya sertifikasi halal untuk produk-produk hewan yang beredar di pasar.

    “Saat memilih daging, pastikan untuk memperhatikan apakah daging tersebut berasal dari RPH yang halal,” ujar Haikal.

    Ia menegaskan bahwa sertifikat halal bukan hanya kewajiban hukum, melainkan juga sebagai jaminan bagi konsumen bahwa produk yang dikonsumsi sesuai dengan ketentuan agama dan aman bagi kesehatan.

    Haikal juga mengungkapkan bahwa BPJPH terus bekerja sama dengan Kementan untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi di RPH Dharma Jaya berlangsung sesuai dengan aturan, baik dalam aspek kesehatan hewan maupun kehalalan produk.

    Sementara itu, Direktur Jenderal PKH Kementan Agung Suganda menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan produk hewan yang beredar di pasar memenuhi standar keamanan dan kesehatan.

    Agung mengaku bahwa pihaknya mendukung penuh upaya BPJPH dalam memastikan bahwa seluruh produk hewan yang beredar telah terjamin kehalalannya.

    “Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menyediakan produk hewan yang tidak hanya aman, tetapi juga ASUH yakni Aman, Sehat, Utuh, dan Halal,” ujar Agung.

    Agung juga menambahkan pentingnya sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) selain sertifikat halal, sebagai bentuk jaminan pemerintah terhadap kualitas produk hewan.

    “Sertifikat halal dan NKV keduanya sangat penting dalam memastikan produk hewan yang beredar memenuhi standar pemerintah,” ucapnya.

    Lebih lanju, Agung mengungkapkan bahwa sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mengirimkan surat kepada gubernur dan bupati/wali kota di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya penguatan jaminan halal dan kesehatan produk hewan.

    Surat tertanggal 29 November 2024 tersebut berisi dorongan percepatan sertifikasi halal dan NKV bagi RPH ruminansia/unggas di daerah masing-masing, sebagai langkah penting untuk memastikan bahwa produk hewan yang diproduksi dan dikonsumsi di Indonesia memenuhi standar yang ditetapkan.

    Kementan melalui Ditjen PKH terus memperkuat pengawasan terhadap RPH dan industri pengolahan produk hewan di seluruh Indonesia.

    “Dengan kerja sama yang erat antara BPJPH dan Kementan, diharapkan tercipta ekosistem yang mendukung distribusi produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH),” tutur Agung.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan alokasi anggaran 2025 sebesar Rp 23,61 triliun untuk mendukung program swasembada beras. Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengatakan, hal itu menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan secepatnya mewujudkan swasembada pangan atau beras.

    “Kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran tahun 2025 sebagai berikut, kegiatan mendukung swasembada pangan (beras) sebesar Rp 23,61 triliun,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Amran menjelaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan optimasi lahan seluas 851.000 hektare (ha), pencetakan sawah baru 225.000 ha, pompanisasi untuk lahan tadah hujan 500.000 ha, pengelolaan potensi lahan bersama Kementerian Pekerjaan Umum seluas 300.000 ha, dan tumpang sisip padi gogo pada tanaman perkebunan dan sawit yang luasnya mencapai 300.000 ha.

    Menurut Mentan Amran Sulaiman, Kementan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,67 miliar untuk mendukung program pangan bergizi. Alokasi anggaran ini diturunkan dalam bentuk bantuan benih sayuran dan buah, ubi jalar, dan ayam petelur sejumlah 600.000 ekor untuk kegiatan pekarangan pangan bergizi di 2.500 desa.

    Dari anggaran Kementan pada 2025, Amran menargetkan produksi beras mencapai 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334.000 ton, aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772.000 ton, kakao 641.000 ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

    Amran juga menyampaikan realisasi pelaksanaan anggaran 2024. Dia mengungkapkan, dari pagu APBN sebesar Rp 15,56 triliun, realisasi anggaran Kementan pada 30 November 2024 mencapai Rp 13,12 triliun atau 84,29%.

    “Dalam sisa waktu satu bulan ke depan, kami akan terus berupaya untuk mempercepat semua kegiatan dan realisasi serapan anggaran dan menargetkan realisasi serapan anggaran pada akhir Desember 2024 minimal 96%,” tegas Mentan Amran Sulaiman.

  • Cocok Dikonsumsi saat Musim Hujan, Ini 7 Buah yang Meningkatkan Imun Tubuh

    Cocok Dikonsumsi saat Musim Hujan, Ini 7 Buah yang Meningkatkan Imun Tubuh

    Jakarta: Musim hujan seringkali mengancam kondisi kesehatan tubuh. Bagi mereka yang tidak memiliki imun yang kuat cenderung lebih gampang terkena flu, batuk, hingga demam. 

    Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan memperkuat sistem imun, konsumsi buah-buahan tertentu bisa menjadi solusi yang tepat.

    Musim hujan cenderung meningkatkan risiko infeksi akibat kelembaban dan perubahan suhu, sehingga konsumsi buah-buahan yang kaya nutrisi dan antioksidan sangat dianjurkan. Imun tubuh yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalan, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa jenis buah yang cocok dikonsumsi saat musim hujan:
    1. Jeruk

    Buah jeruk, seperti lemon, jeruk manis, dan jeruk bali, kaya akan vitamin C yang mampu meningkatkan fungsi imun tubuh karena merangsang produksi sel darah putih untuk melawan infeksi. Jeruk juga mudah dikonsumsi baik langsung maupun sebagai tambahan salad.
    2. Delima

    Delima kaya akan antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu melawan flu serta pilek. Buah ini juga mengandung vitamin B yang meningkatkan produksi sel darah merah dan memperbaiki sirkulasi darah. 
     

     

    3. Pepaya

    Pepaya adalah buah serbaguna yang kaya akan vitamin C, vitamin A, dan enzim papain ini, membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki pencernaan. Serta memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat. Pepaya juga dapat ditambahkan ke dalam salad untuk variasi menu sehat.
    4. Apel

    Ungkapan “an apple a day keeps the doctor away” sangat relevan di musim hujan. Apel mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan yang membantu meningkatkan imun, mengatur kadar gula darah, serta mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apel bisa dinikmati langsung atau dicampurkan dalam salad.
    5. Persik

    Persik, buah dengan daging manis dan sedikit asam, mengandung antioksidan yang mendukung kesehatan pencernaan dan jantung. Buah ini juga membantu mengatasi alergi. Persik mudah ditemukan dan cocok ditambahkan ke dalam menu harian Anda selama musim hujan.
    6. Jambu Biji

    Jambu biji dikenal karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi, bahkan satu buahnya dapat memenuhi kebutuhan harian vitamin C tubuh. Selain itu, jambu biji kaya serat yang mendukung kesehatan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
    7. Ceri

    Ceri merupakan buah kecil dengan rasa manis dan sedikit asam yang kaya akan antioksidan. Buah ini membantu melawan peradangan, meningkatkan kualitas tidur, dan mengatasi nyeri sendi. Ceri juga dapat dikonsumsi segar, dijadikan jus, atau diolah menjadi hidangan penutup.

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Musim hujan seringkali mengancam kondisi kesehatan tubuh. Bagi mereka yang tidak memiliki imun yang kuat cenderung lebih gampang terkena flu, batuk, hingga demam. 
     
    Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan memperkuat sistem imun, konsumsi buah-buahan tertentu bisa menjadi solusi yang tepat.
     
    Musim hujan cenderung meningkatkan risiko infeksi akibat kelembaban dan perubahan suhu, sehingga konsumsi buah-buahan yang kaya nutrisi dan antioksidan sangat dianjurkan. Imun tubuh yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalan, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan.
    Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa jenis buah yang cocok dikonsumsi saat musim hujan:

    1. Jeruk

    Buah jeruk, seperti lemon, jeruk manis, dan jeruk bali, kaya akan vitamin C yang mampu meningkatkan fungsi imun tubuh karena merangsang produksi sel darah putih untuk melawan infeksi. Jeruk juga mudah dikonsumsi baik langsung maupun sebagai tambahan salad.

    2. Delima

    Delima kaya akan antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu melawan flu serta pilek. Buah ini juga mengandung vitamin B yang meningkatkan produksi sel darah merah dan memperbaiki sirkulasi darah. 
     

     

    3. Pepaya

    Pepaya adalah buah serbaguna yang kaya akan vitamin C, vitamin A, dan enzim papain ini, membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki pencernaan. Serta memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat. Pepaya juga dapat ditambahkan ke dalam salad untuk variasi menu sehat.

    4. Apel

    Ungkapan “an apple a day keeps the doctor away” sangat relevan di musim hujan. Apel mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan yang membantu meningkatkan imun, mengatur kadar gula darah, serta mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apel bisa dinikmati langsung atau dicampurkan dalam salad.

    5. Persik

    Persik, buah dengan daging manis dan sedikit asam, mengandung antioksidan yang mendukung kesehatan pencernaan dan jantung. Buah ini juga membantu mengatasi alergi. Persik mudah ditemukan dan cocok ditambahkan ke dalam menu harian Anda selama musim hujan.

    6. Jambu Biji

    Jambu biji dikenal karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi, bahkan satu buahnya dapat memenuhi kebutuhan harian vitamin C tubuh. Selain itu, jambu biji kaya serat yang mendukung kesehatan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    7. Ceri

    Ceri merupakan buah kecil dengan rasa manis dan sedikit asam yang kaya akan antioksidan. Buah ini membantu melawan peradangan, meningkatkan kualitas tidur, dan mengatasi nyeri sendi. Ceri juga dapat dikonsumsi segar, dijadikan jus, atau diolah menjadi hidangan penutup.
     

     
    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    JAKARTA – Satu per satu, piring-piring besar berisi lauk pauk disajikan di hadapan pelanggan, berjejer di atas meja dalam takaran yang melimpah. Begitu pelayan datang dengan bakul bambu berisi lauk, mereka akan menyajikannya langsung ke meja. Itulah khasnya rumah makan Minang.

    Biasanya, nasi putih yang masih panas akan ditemani beragam lauk seperti rendang daging sapi, ayam pop, gulai tunjang (juga dikenal sebagai gulai kikil), sambal hijau atau sambal lado merah, ikan balado, dan masih banyak lagi.

    Di rumah makan tersebut pula, setiap santapan seolah bercerita tentang tradisi panjang, yang membawa pengunjung seakan-akan pulang ke tanah Minangkabau, tempat asal semua cita rasa ini bermula. Setiap hidangan yang terhidang di meja bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dalam setiap piring yang disajikan, terkandung filosofi hidup mendalam, yang menjaga keseimbangan antara rasa, kesehatan, dan hubungan sosial.

    Inilah salah satu pengalaman budaya yang menonjol dalam kuliner Sumatra Barat, yakni penyajian lauk pauk yang tidak pelit bumbu dan kekayaan santan dalam hidangannya.

    Santan memang menjadi bahan yang tidak terpisahkan dalam masakan Minang. Ia memberi rasa yang kaya, gurih, dan tekstur kental menjadi ciri khas setiap hidangan. Meski santan sering dianggap mengandung lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan jantung, kenyataannya masakan Minang yang kaya santan ini tidak cenderung menyebabkan masalah kardiovaskular pada banyak orang Minang.

    Mengapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada cara tradisional dalam memasak dan keseimbangan pola makan yang diterapkan secara alami dalam budaya Minangkabau.

    Yan Heri, salah seorang pemilik restoran di Kota Padang, mengungkapkan meskipun melimpah, penggunaan santan saat proses memasak tidaklah sembarangan. Santan yang digunakan berasal dari kelapa segar yang diperah langsung dan dimasak dalam waktu lama dengan api kecil sehingga dapat mengeluarkan sebagian besar minyak dari santan, menjadikannya lemak yang mudah diserap tubuh. Selain itu ia juga menggunakan aneka rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi berfungsi sebagai penyeimbang bagi kesehatan tubuh.

    “Hidangan yang disajikan di sini adalah makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Apalagi mencampurkan rempah-rempah di dalamnya sehingga rasa autentik di dalamnya tetap terjaga. Kami juga tidak menggunakan santan kemasan yang biasanya mengandung bahan pengawet atau zat aditif lain,” kata pemilik Restoran Sederhana itu seperti dilansir dari ANTARA.

    Klaim tersebut selaras dengan temuan pakar gizi Universitas Andalas, Prof. Masrul, yang menekankan bahwa keseimbangan bahan dan cara pengolahan adalah kunci dari keberhasilan masakan Minang dalam menjaga kesehatan jantung meskipun menggunakan santan.

    Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Padang, seperti kunyit, jahe, lada, dan cabe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko peradangan dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, dua faktor utama yang disebut Masrul memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    “Santan ini ternyata secara biokimia punya rantai ganda, jadi tidak termasuk yang tinggi resikonya. Sebab, kalau memang santan menjadi penyebab, saya pikir tentu dulu sudah lama dihentikan oleh masyarakat di sini. Yang kedua kaya akan bumbu itu sudah ada penelitian, rempah juga sebagai antioksidan, yang ketiga banyak sayuran,” katanya.

    Selain rempah-rempah, warisan kuliner khas Sumatra Barat, seperti dadih juga menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal dan bentuk kepedulian terhadap kesehatan.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, 2021, produk olahan susu kerbau tersebut telah menjadi bagian dari tradisi sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai penawar alami untuk mengendalikan kolesterol.

    Terbuat dari susu sapi yang difermentasi secara tradisional, dadih mengandung probiotik alami yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk lemak dari santan.

    ANTARA pun berkesempatan untuk menengok proses pembuatan dadih di kediaman Iskal, salah satu generasi penerus tradisi pembuatan dadih, yang tinggal di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Di sini, dadih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan susu kerbau segar yang diperah langsung dari ternak.

    Dadih yang diproduksi ini berasal dari kerbau peliharaan Iskal sendiri. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas baik, kerbau perlu diberi makan rumput kering sehingga kadar airnya rendah dan susu yang dihasilkan tidak asam.

    Proses pembuatan dadih dimulai dengan pemanasan susu kerbau yang telah diperah, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam bambu agar dapat mengikat bau dan lebih cepat mengental. Setelah itu, dicampurkan dengan bakteri probiotik alami yang berfungsi untuk fermentasi.

    Selama fermentasi berlangsung, susu berubah menjadi dadih dengan tekstur lembut dan rasa yang sedikit asam. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa jam hingga dadih siap disajikan.

    Umumnya, masyarakat mencampur dadih dengan makanan berlemak seperti sayur cincang, namun ada juga yg membuatnya sebagai hidangan penutup, seperti ampiang dadiah, penganan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan.

    Masyarakat Ngarai masih banyak yang mengonsumsi dadih. Biasanya Iskal menjual dadih hingga ke pasar-pasar, bisa mencapai puluhan tabung dadih sehari.

    Rempah-rempah dan dadih menjadi dua unsur khas dari kuliner tradisional Sumatera Barat. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat.

    Namun, manfaat kesehatan kuliner tradisional ini tidak hanya terbatas pada pengolahan makanan yang cermat dan pemilihan bahan alami. Pemerintah daerah juga memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan angka harapan hidup masyarakat dengan meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit, terutama penyakit katastropik dan kardiovaskular, yang kerap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

    Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

    Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

    Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

    Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

    Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

    Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

    Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah–apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih–masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.

  • Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Jakarta: Harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif. Harga beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun.
     
    Melansir Antara, Rabu, 4 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.
     

    Harga daging sapi turun
    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.
     
    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.
     
    Sementara itu untuk harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.
     
    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah

    AHM Gandeng Puluhan Komunitas Difabel Perkuat Ekonomi Daerah

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 20 peserta penyandang disabilitas lintas generasi hadir mengikuti kegiatan pembinaan dan pengembangan kemandirian ekonomi dalam gelaran Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) Komunitas Difabel Satu Hati yang berlangsung di Padukuhan Selobendo, Magelang, Jawa Tengah (1/12). Bertepatan dengan merayakan hari Difabel Dunia yang jatuh pada tanggal 3 Desember, semangat para peserta kegiatan penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara hadir saat mengikuti beragam kegiatan edukatif untuk peningkatan bisnis usaha Integrated Farming.

    Kegiatan yang diinisasi PT Astra Honda Motor (AHM) bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta ini memberikan kesempatan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan usaha melalui pemberian modal, pelatihan teknis, hingga peningkatan kemampuan manajemen keuangan. Pada kegiatan ini, AHM memberikan dukungan usaha berupa hewan domba berjenis Texel atau Morino yang dapat menghasilkan daging dan benang wol yang berkualitas.

    Pada tahap awal pelatihan, AHM memberikan edukasi teknis budidaya domba, seperti pemilihan bibit domba yang sehat dan produktif sesuai kondisi lingkungan. Pada edukasi ini, para peserta diajak untuk mengetahui cara perawatan harian, cara pembiakan domba, serta cara pembuatan kandang yang sehat untuk hewan ternak, aman dan mudah diakses oleh difabel.

    Sebagai langkah untuk menjaga bisnis yang berkelanjutan, para peserta dibekali dengan workshop manajemen keuangan, manajemen usaha, pemasaran dan membangun kemitraan. Peserta juga mendapatkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah peternakan untuk meningkatan pertumbuhan tanaman produktif.

    General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan AHM secara berkesinambungan melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra yang terlibat dalam proses pemberdayaan para penyandang disabilitas. Kegiatan ini diharapkan dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

    “Kami ingin mengajak dan mendorong bahwa teman-teman disabilitas juga punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berkarya bagi negeri ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami melakukan pendampingan dan pelatihan intensif bersama LPPM UIN Yogyakarta dengan melakukan pembinaan dan pendampingan agar komunitas difabel dapat terus berinovasi menjadi bagian dari kemajuan bangsa,” ujar Muhib.

  • Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Hormon Menurut Dokter? Ikuti 5 Langkah Ini!

    Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Hormon Menurut Dokter? Ikuti 5 Langkah Ini!

    JABAR EKSPRES – Menjaga kesehatan hormon sangat penting untuk memastikan tubuh bekerja dengan optimal. Hormon berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme, suasana hati, hingga sistem reproduksi.

    Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan hormon menurut dokter. Simak selengkapnya pada artikel berikut.

    Baca Juga: Inilah 6 Jenis Makanan Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Menurut Dokter!

    Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Hormon Menurut Dokter?

    Simak lima langkah berikut yang disadur dari website idikotapurworejo.org  untuk membantu kamu menjaga kesehatan hormon!

    Jaga Pola Makan yang Seimbang

    Pola makan sehat adalah kunci utama menjaga keseimbangan hormon. Konsumsi makanan bergizi seperti:

    Lemak sehat: Alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan membantu produksi hormon.Serat: Sayur, buah, dan biji-bijian dapat membantu mengontrol kadar insulin.Protein berkualitas: Daging tanpa lemak, ikan, dan tahu mendukung pembentukan hormon.

    Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dan karbohidrat olahan dapat mengganggu keseimbangan hormon, terutama insulin. Jadi, pilihlah makanan dengan indeks glikemik rendah.

    Baca Juga: 4 Jenis Pengobatan Regenerasi Untuk Cedera Menurut Dokter, Ketahui Dulu Yuk!

    Aktivitas Fisik Secara Rutin  

    Olahraga memiliki banyak manfaat, termasuk menjaga keseimbangan hormon. Aktivitas fisik membantu menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dan meningkatkan hormon bahagia seperti endorfin. Jenis olahraga yang disarankan meliputi:

    Olahraga kardio seperti jogging atau bersepeda.Latihan kekuatan seperti angkat beban.Yoga dan meditasi yang efektif mengurangi stres.

    Menurut studi di Journal of Endocrinology, olahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menyeimbangkan hormon reproduksi.

    Baca Juga:

    Tidur Cukup dan Berkualitas 

    Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon tubuh, seperti hormon ghrelin (mengatur rasa lapar) dan leptin (mengatur rasa kenyang). Pastikan kamu tidur selama 7-9 jam per malam agar tubuh bisa memperbaiki diri dan menjaga ritme sirkadian tetap teratur. Tips untuk tidur berkualitas:

    Hindari gadget 1 jam sebelum tidur.Buat suasana kamar nyaman dan gelap.Konsumsi makanan ringan sebelum tidur, seperti pisang atau susu hangat.

     

    Kelola Stres dengan Baik  

    Stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol yang berdampak negatif pada hormon lainnya, termasuk hormon tiroid dan hormon reproduksi. Untuk mengelola stres, Kamu bisa mencoba:

  • Mentan usulkan reprioritasi anggaran 2025 dukung swasembada pangan

    Mentan usulkan reprioritasi anggaran 2025 dukung swasembada pangan

    agar swasembada pangan beras dapat diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya maka kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada Komisi IV DPR RI untuk reprioritasi anggaran tahun 2025 guna mendukung swasembada pangan dan program pangan bergizi.

    “Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan dan memerintahkan Kementerian Pertanian agar swasembada pangan beras dapat diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya maka kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran 2025,” kata Mentan Amran dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen Jakarta, Rabu.

    Pada 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat anggaran Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran sebesar Rp21,47 triliun.

    Mentan merinci reprioritasi anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2025 mencakup kegiatan mendukung swasembada pangan beras sebesar Rp23,61 triliun, dan mendukung program pangan bergizi sebesar Rp413,67 miliar.

    Untuk mendukung swasembada pangan beras, akan dilakukan kegiatan optimasi lahan (oplah) 851 ribu hektare (ha), cetak sawah 225 ribu ha, pompanisasi tadah hujan (PAT) 500 ribu ha, potensi tanam (KemenPU) 300 ribu ha, serta padi gogo (PTAB) 300 ribu ha.

    Baca juga: Mentan: Penghentian sementara impor daging domba melindungi peternak

    Baca juga: Kementan-Kemenimipas libatkan WBP jadi pelopor ketahanan pangan

    Selain itu, Kementan juga mendukung program pangan bergizi melalui kegiatan pekarangan pangan bergizi dengan anggaran dialokasikan Rp413,67 miliar pada 2.500 desa, yang dilakukan melalui bantuan benih, sayuran, buah, ayam petelur 600 ribu ekor, dan bantuan ubi jalar.

    Dengan adanya reprioritasi tersebut maka pagu per program lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2025 meliputi ketersediaan, akses, konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp23,33 triliun, nilai tambah dan daya saing industri Rp2,08 triliun, pendidikan dan pelatihan vokasi Rp548,65 miliar, dukungan manajemen Rp3,41 triliun, sehingga total pagu Rp29,37 triliun

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024