Produk: daging

  • Harga bawang merah menjadi Rp40.560 per kg pada Jumat

    Harga bawang merah menjadi Rp40.560 per kg pada Jumat

    Dokumentasi – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat mengunjungi gudang dan cold storage bawang merah CV Surabaya Perkasa Sejahtera di Brebes, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Badan Pangan Nasional

    Harga bawang merah menjadi Rp40.560 per kg pada Jumat
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 13 Desember 2024 – 11:54 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Jumat (13/12) pagi, daging sapi, gula konsumsi, dan minyak goreng turun sedangkan bawang merah naik menjadi Rp40.560 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,39 persen atau Rp60 menjadi Rp15.460 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.370 per kg; sementara beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,32 persen atau Rp40 menjadi Rp12.540 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik 1,48 persen atau Rp590 menjadi Rp40.560 per kg; lalu bawang putih bonggol juga naik 0,85 persen atau Rp360 menjadi Rp42.610 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,87 persen atau Rp600 menjadi Rp32.760 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,20 persen atau Rp80 menjadi Rp39.770 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 1,32 persen atau Rp1.780 menjadi Rp133.170 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,66 persen atau Rp240 menjadi Rp36.830 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 1,47 persen atau Rp430 menjadi Rp29.770 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 atau Rp50 menjadi Rp10.490 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,28 persen atau Rp50 menjadi Rp17.930 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana turun 0,16 persen atau Rp30 menjadi Rp18.660 per kg; begitu pula minyak goreng curah turun 1,10 persen atau Rp190 menjadi Rp17.150 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 0,59 persen atau Rp60 menjadi Rp10.060 per kg; tepung terigu non curah juga turun 0,76 persen atau Rp230 menjadi Rp12.870 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik 2,63 persen atau Rp160 menjadi Rp6.240 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,21 persen atau Rp140 menjadi Rp11.470 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 0,43 persen atau Rp160 menjadi Rp37.470 per kg; ikan tongkol juga turun 1,11 persen atau Rp350 menjadi Rp31.220 per kg; lalu ikan bandeng juga turun 0,93 persen atau Rp310 menjadi Rp33.190 per kg.

    Sumber : Antara

  • Kue Khas Indonesia yang Kerap Jadi Hidangan Natal

    Kue Khas Indonesia yang Kerap Jadi Hidangan Natal

    Liputan6.com, Yogyakarta – Seperti perayaan besar agama lainnya, Natal juga identik dengan hidangan kue yang menjadi camilan sekaligus suguhan wajib di meja tamu. Mulai dari kue kering hingga kue bertekstur lembut telah menjadi sajian khas Natal di Indonesia sejak dulu.

    Kue menjadi suguhan andalan yang cocok untuk para tamu. Selain itu, kue juga cocok jadi camilan saat berkumpul bersama keluarga di malam Natal sambil ditemani secangkir kopi maupun teh.

    Mengutip dari berbagai sumber, berikut kue khas Indonesia yang kerap jadi sajian Natal:

    1. Klappertaart

    Klappertaart menjadi sajian kue khas Natal bagi masyarakat Manado. Kue ini memiliki tekstur lembut karena dibuat dari campuran tepung terigu, susu, dan kelapa muda.

    Umumnya, klappertaart identik dengan topping kismis, irisan kacang kenari, dan bubuk kayu manis atau cinnamon. Klappertaart dihidangkan dalam skala besar dengan dipotong-potong kecil atau dikemas dalam wadah mangkuk kecil dari alumunium foil.

    2. Kue Bagea

    Kue bagea memiliki tekstur renyah dengan tampilan berwarna putih. Kue ini sering dipilih sebagai kudapan saat Natal di wilayah timur Indonesia.

    Kue bagea dibuat dari tepung sagu dengan kombinasi kacang kenari atau kacang tanah. Rasanya manis dan sedikit gurih. 

    3. Kue Lampet

    Masyarakat Sumatra Utara biasanya merayakan Natal dengan menghidangkan ragam makanan olahan ikan dan daging serta kue lampet. Kue berbentuk limas ini dipilih sebagai makanan ringan atau sekadar kudapan.

    Kue lampet dibungkus daun pisang dan dibuat dari tepung beras dan kelapa parut. Bagian dalam kue ini terdapat isian berupa gula aren yang manis.

     

  • Intip, Cara Cepat Mencabut Bulu Ayam dengan Mudah

    Intip, Cara Cepat Mencabut Bulu Ayam dengan Mudah

    Liputan6.com, Bandung – Bagi sebagian orang membersihkan bulu ayam sering kali jadi kegiatan yang cukup sulit dilakukan. Namun jika bulu pada ayam tidak dibersihkan dengan benar akan membuat rasa makanan menjadi tidak nikmat.

    Bahkan, untuk beberapa orang hidangan ayam yang masih menyisakan bulu-bulunya membuat makanan tersebut tidak enak disantap. Sebagai informasi, bulu ayam sendiri memiliki tekstur yang unik dan kompleks.

    Bulu tersebut mempunyai akar yang tertanam dalam kulit sehingga membuatnya sulit dicabut sepenuhnya jika tidak dibersihkan dengan benar. Sehingga penting untuk seseorang menggunakan teknik yang tepat agar bulu bersih dengan sempurna.

    Selain itu, bulu ayam juga mempunyai ukuran yang beragam dan tekstur berbeda mulai dari bulu halus, bulu kasar, hingga bulu ekor yang panjang. Setiap bagian mempunyai tingkat kesulitan masing-masing.

    Kulit ayam juga relatif tipis dan sensitif sehingga cara yang kasar justru membuat kulit ayam jadi rusak dan menjadikan teksturnya berubah. Mencabut bulu ayam juga penting untuk menghindari risiko terkontaminasi bakteri.

    Pasalnya bulu ayam sering kali mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit jika bakteri tersebut terkontaminasi pada daging. Pencabutan yang tidak bersih bisa mempengaruhi kualitas daging ayam tersebut

    Ayam juga bisa memunculkan bau yang tidak sedap dan pada akhirnya memicu tumbuhnya bakteri dan membuat daging jadi cepat basi dan tidak bisa digunakan kembali sebagai hidangan makanan.

  • Daftar Barang Kena PPN 12 Persen Diumumkan Pekan Depan

    Daftar Barang Kena PPN 12 Persen Diumumkan Pekan Depan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah akan mengumumkan daftar barang yang terkena kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada pekan depan.

    Hal itu dipastikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    “Kami sedang memformulasikan secara lebih detail, karena ini berkaitan dengan APBN, keadilan, daya beli, dan pertumbuhan ekonomi yang perlu diseimbangkan. Beberapa arahan dan diskusi terus kami lakukan, dan ini dalam tahap finalisasi,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (11/12).

    “Kami akan segera mengumumkan bersama dengan Menko Perekonomian mengenai keseluruhan paket, tidak hanya terkait dengan PPN 12 persen,” sambung dia.

    Bendahara negara itu memastikan kenaikan PPN jadi 12 persen hanya untuk barang-barang mewah saja.

    Sementara, barang dan jasa yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat luas akan tetap dibebaskan dari pengenaan PPN.

    “Saya ulangi lagi, barang-barang yang tidak terkena PPN tetap akan dipertahankan, tetapi PPN 12 persen akan diberlakukan hanya untuk barang-barang yang dianggap mewah,” terangnya.

    Ia merinci barang dan jasa yang akan tetap dibebaskan dari PPN 12 persen adalah barang kebutuhan pokok seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar, gula konsumsi, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa angkutan umum, jasa tenaga kerja, jasa keuangan, jasa asuransi, buku, vaksinasi, rumah sederhana dan rusunami.

    Begitu juga listrik dan air katanya tidak dikenakan PPN.

    Sri Mulyani mengatakan kenaikan PPN menjadi 12 persen adalah amanat Undang-Undang yang akan dijalankan berdasarkan asas keadilan dan tentu mendengarkan aspirasi masyarakat.

    Bahkan tahun depan, negara diprediksi kehilangan potensi penerimaan hingga Rp265 triliun karena selama ini bebas PPN.

    “Jika kita perkirakan, nilai barang dan jasa yang tidak dipungut PPN untuk tahun ini mencapai Rp231 triliun. Meskipun Undang-undang menyebutkan PPN 11 persen, banyak barang dan jasa yang dibebaskan dari PPN. Hal yang sama juga akan diterapkan jika PPN naik menjadi 12 persen. Kami memperkirakan pembebasan PPN pada tahun depan akan mencapai Rp265,6 triliun,” pungkasnya.

    (sfr/sfr)

  • Kader Kesehatan Desa Berperan Penting Tekan Penyakit Diare dan Pneumonia pada Anak  – Halaman all

    Kader Kesehatan Desa Berperan Penting Tekan Penyakit Diare dan Pneumonia pada Anak  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah pandemi Covid-19, kebiasaan mencuci tangan di kalangan masyarakat Indonesia mengalami penurunan.

    Padahal, penyakit seperti diare dan pneumonia adalah ancaman besar bagi kehidupan anak-anak.

    Data menunjukkan bahwa lebih dari seperempat kematian pada bayi di bawah satu tahun di Indonesia disebabkan oleh kedua penyakit ini.

    Di daerah pedesaan, keterbatasan informasi kesehatan dan praktik budaya yang sudah mendarah daging menghambat penerapan kebiasaan hidup sehat.

    Situasi semakin diperburuk oleh tingginya angka malanutrisi, di mana sekitar 21 persen atau 4,5 juta anak balita menderita stunting.

    Kondisi ini tidak hanya mengganggu pertumbuhan tetapi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit menular.

    Di wilayah yang kurang memiliki akses imunisasi dan sanitasi yang baik, dampak malanutrisi ini menjadi semakin mengkhawatirkan.

    Di tengah tantangan ini, program Keluarga Siaga Dukung Kesehatan Siap Hadapi Masa Depan (Sigap) di Kota Batu, Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin.

    Para kader kesehatan di desa ini kini menjadi garda terdepan dalam mendukung kesehatan masyarakat.

    “Dulu mereka kurang pengetahuan, tetapi sekarang mereka bilang kalau mereka sudah pintar. Beberapa kader juga mengatakan telah melakukan kunjungan rumah, kunjungan orang tua ke Posyandu meningkat pesat,” kata Kepala Desa Kota Batu, Ratna Wulansari dalam keterangannya belum lama ini.

    Diterangkan Ratna, program ini bertujuan untuk membangun kebiasaan sehat dalam keluarga dengan mempromosikan tiga perilaku utama yakni cuci tangan pakai sabun (CTPS), imunisasi anak yang tepat waktu dan lengkap, serta gizi yang lebih baik.

    Program diadakan hasil kemitraan dengan Gavi, Unilever Lifebuoy, The Power of Nutrition, dan Kementerian Kesehatan Indonesia berawal dari keberhasilan proyek Safal Shuruaat di India.

    Data dari proyek percontohan di Indonesia menunjukkan hasil yang menjanjikan.

    Cakupan vaksin PCV1, yang penting untuk pencegahan pneumonia, meningkat dari 28% menjadi 64%, sedangkan praktik CTPS sebelum memberi makan anak meningkat dari 50 persen menjadi 81 persen.

    Pencapaian yang menjajikan ini menjadi sorotan dalam pertemuan dewan tingkat tinggi Gavi baru-baru ini di Nusa Dua, Bali, dengan tema Leveraging Private Sector Expertise, Development Finance, and Multisectoral Platforms for Immunization Outcomes.

    Pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi multisektoral dalam mengatasi ketidaksetaraan kesehatan, terutama di negara dengan sumber daya terbatas dan beragam latar belakang seperti Indonesia.

    Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyoroti pentingnya kemitraan dalam mengatasi tantangan kesehatan yang bersifat sistemik. 

    “Imunisasi sangat penting untuk membangun masyarakat sehat menuju Indonesia Emas 2045 atau negara berpenghasilan tinggi,” katanya.

    Pemerintah menghargai inisiatif kolaboratif dari organisasi seperti Gavi dan sektor swasta, yang membantu mengatasi tantangan dan memastikan setiap anak, termasuk yang berada di daerah terpencil, memiliki akses terhadap vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa, sekaligus akses terhadap layanan kesehatan preventif.

    Team Leader Keluarga Sigap, Ardi Prastowo menjelaskan perubahan perilaku adalah inti dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

    Dengan mengadaptasi model-model yang terbukti ke dalam konteks Indonesia, program ini menunjukkan bagaimana pendekatan komprehensif dapat mendorong perubahan yang berkelanjutan.

    “Dengan upaya multisektoral ini, Gavi dan mitranya bertujuan untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam akses terhadap layanan kesehatan,” kata Ardi.

    Parnil Sarin dari Unilever Lifebuoy menyatakan program keluarga ini memungkinkan warga untuk mempraktikkan kebersihan tangan yang benar sehingga mendapatkan nutrisi yang lebih baik dan imunisasi lengkap.

    Program Keluarga Sigap adalah bukti nyata pentingnya kolaborasi dalam mengatasi ketidaksetaraan kualitas kesehatan dan membangun masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

    Dengan integrasi perilaku kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program ini tidak hanya mendukung tujuan imunisasi tetapi juga kesehatan dan pembangunan yang lebih luas.

     

  • Harga daging sapi Rp131.190 per kg pada Kamis

    Harga daging sapi Rp131.190 per kg pada Kamis

    Ilustrasi – Pedagang menimbang daging sapi yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

    Harga daging sapi Rp131.190 per kg pada Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 12 Desember 2024 – 11:20 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga sejumlah komoditas pangan secara umum mayoritas fluktuatif per Kamis (12/12) pagi.

    Untuk bawang putih, cabai keriting merah naik, sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp131.190 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 2,15 persen atau Rp330 menjadi Rp15.710 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.450 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.500 per kg.

    Komoditas bawang merah turun 0,50 persen atau Rp200 menjadi Rp39.780 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 1,47 persen atau Rp620 menjadi Rp42.820 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,18 persen atau Rp370 menjadi Rp31.850 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 0,81 persen atau Rp320 menjadi Rp39.020 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,84 persen atau Rp3.830 menjadi Rp131.190 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,92 persen atau Rp1.070 menjadi Rp37.690 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 1,37 persen atau Rp400 menjadi Rp29.590 per kg.

    Harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,15 atau Rp20 menjadi Rp13.450 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 2,01 persen atau Rp360 menjadi Rp18.300 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana naik 2,52 persen atau Rp470 menjadi Rp19.090 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,73 persen atau Rp300 menjadi Rp17.070 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 0,89 persen atau Rp90 menjadi Rp10.050 per kg; tepung terigu non curah juga turun 0,76 persen atau Rp100 menjadi Rp12.990 per kg.

    Harga jagung di tingkat peternak naik 3,94 persen atau Rp240 menjadi Rp6.330 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 2,34 persen atau Rp270 menjadi Rp11.820 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 5,73 persen atau Rp2.150 menjadi Rp39.670 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp31.610 per kg; lalu ikan bandeng naik 0,21 persen atau Rp70 menjadi Rp33.620 per kg. Daging sapi yang dijual pedagang di Pasar Jaya Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Sumber : Antara

  • KNKT: ODOL Sudah Jadi Budaya, bahkan Ada Sejak Zaman Penjajahan – Halaman all

    KNKT: ODOL Sudah Jadi Budaya, bahkan Ada Sejak Zaman Penjajahan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto  

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masalah Over Dimension Overload (ODOL) di Indonesia menjadi isu yang kompleks dan sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat.

    Bahkan kendaraan membawa muatan melebihi kapasitas yang ditentukan atau melebihi ukuran standar yang diizinkan ini sudah ada sejak zaman penjajahan. 

    “Setelah merdeka, budaya itu terus berlanjut hingga sekarang. Nah, ODOL itu sudah menjadi darah daging di masyarakat,” ujar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya belum lama ini.

    Dalam pembahasan lebih lanjut, Soerjanto menjelaskan bahwa pengangkutan barang dengan berat tepat 30 ton itu sulit dilakukan.

    “Susah untuk orang mau menaikkan barang 30 ton itu persis 30 ton. Itu susah, pasti ada saja kelebihannya sehingga penting bagi petugas jembatan timbang untuk memahami adanya batas toleransi yang diberikan terhadap muatan truk,” katanya.

    Soerjanto menyebut kelebihan muatan truk hingga 18 persen masih bisa ditoleransi secara teknis apalagi alat timbang sering kali menghasilkan kesalahan pengukuran.

    “Alat timbang itu tidak pernah ada yang pas, pasti ada saja kesalahan ketelitiannya sehingga secara teknis, truk itu masih tidak dikategorikan ODOL jika masih memiliki kelebihan muat sebesar 18 persen,” ujar Soerjanto.

    Untuk mengubah kebiasaan ODOL ini diperlukan upaya besar dan pendekatan yang komprehensif.

    KNKT telah merekomendasikan agar proyek-proyek pemerintah dan BUMN tidak menggunakan truk ODOL.

    “Truknya harus tertib, STNK dan KIR-nya hidup dan tidak ODOL. Tapi ternyata sampai sekarang juga proyek-proyek mereka itu tidak pernah lepas dari ODOL,” ungkap Soerjanto.

    Ia menilai bahwa jika pemerintah dan BUMN tidak dapat memberikan contoh yang baik, maka masalah ODOL tidak akan pernah terselesaikan.

    Meskipun KNKT telah mengajukan usulan tersebut, Soerjanto mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada respons dari pemerintah maupun BUMN.

    “Mereka juga mungkin bingung mau respons bagaimana. Saya nggak tahu masalahnya apa,” kata Soerjanto.

    Untuk menerapkan kebijakan Zero ODOL, perlu adanya pembenahan terhadap sumber daya manusia (SDM) dan perangkat peralatan di jembatan timbang.

    “Jika itu belum dilakukan, maka akan sulit bagi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menerapkan kebijakan tersebut,” jelas Soerjanto.

    Anggota Komisi VII DPR, Bambang Haryo Soekartono, menegaskan bahwa masalah SDM di jembatan timbang sangat krusial.

    “Jumlah SDM di jembatan timbang sangat kurang dan peralatannya juga banyak yang sudah rusak. Dari total 141 jembatan timbang di seluruh Indonesia, sampai sekarang ini hanya 25 jembatan timbang yang dibuka,” paparnya.

    Ia menambahkan bahwa jembatan timbang yang beroperasi juga hanya selama 8 jam, yang sangat tidak memadai untuk menerapkan kebijakan Zero ODOL.

    Untuk itu Bambang menekankan bahwa perbaikan di jembatan timbang perlu dilakukan terlebih dahulu, terutama pada SDM dan perangkat peralatan.

    “Kalau belum, ya memang sulit kalau mau menerapkan Zero ODOL ini,” tutupnya.

  • Belanja Perpajakan 2025 Diproyeksi Makin Bengkak Imbas PPN 12% Khusus Barang Mewah

    Belanja Perpajakan 2025 Diproyeksi Makin Bengkak Imbas PPN 12% Khusus Barang Mewah

    Bisnis.com, JAKARTA — Belanja perpajakan atau tax expenditure yang akan pemerintah keluarkan pada 2025 berpotensi bengkak Rp78,3 triliun sebagai imbas dari semakin bertambahnya objek yang pemerintah bebaskan dari pajak.

    Kepala Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar memproyeksikan angka tambahan tersebut akan mendorong kenaikan belanja perpajakan dari target awal senilai Rp445,5 triliun pada 2025 (Nota Keuangan). Artinya, belanja pajak akan tembus ke angka Rp523,8 triliun. 

    Pasalnya, pemerintah memutuskan untuk hanya memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% terhadap barang-barang mewah—di samping pemerintah telah membebaskan PPN untuk barang kebutuhan pokok. 

    Dengan demikian, barang maupun jasa yang seharusnya mengalami kenaikan tarif menjadi 12%, tarifnya akan tetap 11%. 

    Menurut hitungan Fajry, PPN yang dapat diserap dari objek barang mewah hanya senilai Rp1,7 triliun. Sementara potensi penerimaan negara dengan PPN 12% kepada objek PPN pada umumnya, senilai Rp80 triliun. 

    “Jadi besaran tambahan tax expenditure jika tarif PPN hanya naik pada objek PPnBM saja adalah Rp80 triliun dikurang Rp1,7 triliun sama dengan Rp78,3 triliun,” jelasnya, Kamis (12/12/2024). 

    Fajry menjelaskan PPN dikenakan secara luas, baik dari objek dan tarif. Perlakuan yang berbeda akan dihitung sebagai belanja perpajakan. 

    Dengan kata lain, meski pemerintah membebaskan pajak bahan pokok, jasa kesehatan, maupun pendidikan kepada masyarakat, namun pemerintah tetap harus membayarnya dan disebut sebagai belanja perpajakan. 

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan dalam kebijakan PPN 11%, pemerintah telah membebaskan masyarakat untuk tidak bayar pajak terhadap pembelian barang pokok dan berbagai jasa. 

    Akibatnya, pajak yang tidak dapat dikumpulkan dari masyarakat tersebut mencapai Rp231 triliun.

    Sama halnya akan terjadi dengan PPN 12%. Mulai dari beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar, gula konsumsi, pendidikan, kesehatan, jasa angkutan umum, jasa tenaga kerja, jasa keuangan, jasa asuransi, buku, vaksin polio, rumah sederhana, sangat sederhana, rusun nami, listrik, dan air, tarif PPN-nya adalah 0%. 

    “Jadi kalau kita perkirakan tahun depan pembebasan PPN itu akan mencapai Rp265,6 triliun rupiah,” jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (11/12/2024). 

    Adapun perlakuan berbeda untuk menunjukkan keberpihakan pemerintah yang tercermin bahwa belanja perpajakan terbesar adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mencapai 50,2% dari total belanja perpajakan tahun 2022 yang senilai Rp323,5 triliun. 

    Mayoritas kebijakan belanja perpajakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diberikan dalam bentuk pengecualian barang dan jasa kena pajak seperti bahan kebutuhan pokok, jasa angkutan umum, serta jasa pendidikan dan kesehatan, yang ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat.

  • Bulog Pastikan Stok Beras Aman saat Nataru, Segini Jumlahnya

    Bulog Pastikan Stok Beras Aman saat Nataru, Segini Jumlahnya

    Jakarta

    Perum Bulog memastikan stok beras hingga akhir tahun 2024 dalam posisi aman. Adapun stok beras yang tersedia mencapai 2 juta ton.

    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Kamis (12/12/2024). “Stok kita sampai akhir tahun ini aman. Ada sekitar 2 juta ton beras,” katanya.

    Ia juga memastikan pada awal tahun stok beras di Bulog bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia mengatakan akan ada masa panen musim tanam (MT) 1 di mana pihaknya telah menyiapkan penggilingan dan sentra beras untuk mengambil hasil petani.

    “Nanti juga akan ada panen dan kita sedang persiapkan untuk panen MT 1 ini. Kita punya sentra pengolahan penggilingan padi dan sentra beras yang kita siapkan untuk jemput bola ambil hasil panen MT 1,” katanya.

    Sementara itu, Bulog berkomitmen menyediakan bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat. Salah satu upayanya adalah melalui pembinaan terhadap Rumah Pangan Kita (RPK).

    Febby mengatakan bahwa produk yang dijual oleh RPK tidak sebatas beras saja melainkan produk lain seperti minyak, gula, hingga mie instan, tetapi berbagai kebutuhan pokok lainnya masyarakat.

    “Harganya juga pasti ada keuntungan buat masyarakat,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok pangan aman di tengah cuaca ekstrem melanda Indonesia. Hal ini disebabkan karena produksi pangan tahun ini lebih baik dibandingkan produksi tahun lalu, termasuk di sektor perikanan dan pertanian.

    Pihaknya telah mendata sejumlah bahan pangan, seperti garam, beras, daging ayam, hingga telur. Zulhas menyebut stok garam konsumsi dalam negeri mencapai 883 ribu ton, sementara stok beras di Perum Bulog mencapai 2 juta ton.

    “Ini kan tahun ini kita perkirakan lebih bagus dari tahun lalu, termasuk perikanan, termasuk pertanian, termasuk produksi garam. Kemarin kami panggil juga PT Garam, stoknya 883 ribu ton stok, jadi aman lah. Beras kita tidak usah khawatir, beras kita ada 2 juta di Bulog, ada di masyarakat, ada di ritel, pengecer, totalnya kira-kira stok beras kita di Bulog dan di masyarakat 8,5 juta ton lebih, aman,” kata Zulhas saat ditemui di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

    Selain itu, Zulhas menyebut stok gula konsumsi 1,4 juta ton. Stok yang melimpah ini membuat Zulhas optimistis pada 2025, Indonesia tidak impor gula konsumsi.

    Zulhas juga memastikan stok komoditas pangan lainnya aman selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Mulai dari daging ayam, beras, hingga telur.

    “Nataru aman. Jadi Natal dan Tahun Baru beras cukup, garam cukup, daging ayam, telur cukup, gula cukup, gula kita tidak impor tahun depan untuk konsumsi, karena kita ada stok 1,4 juta, produksinya diperkirakan 2,6 juta, aman sudah,” tambah Zulhas.

    (acd/acd)

  • Jelang Nataru, Harga Ayam Potong di Pasar Bogor Merangkak Naik

    Jelang Nataru, Harga Ayam Potong di Pasar Bogor Merangkak Naik

    JABAR EKSPRES – Menjelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru, harga daging ayam potong disejumlah passr tradisional diprediksi akan mengalami kenaikan dikarenakan tingginya permintaan.

    Menurut pedagang daging ayam di Pasar Pedati, Suryakencana Kota Bogor, Acep (33), harga ayam pada Nataru diperkirakan akan merangkak naik.

    “Biasanya naik sekitar Rp2000 sampai Rp4000 per kilogram dari suppliernya,” kata Acep kepada Jabar Ekspres dikutip Kamis (12/12).

    Hal ini disebabkan oleh pesanan yang banyak dari pabrik, serta kemungkinan adanya kendala dalam pengiriman yang dapat menambah biaya.

    Selain itu, sambung Acep, ada juga daging ayam dengan ukuran lebih kecil yang biasa digunakan untuk masakan seperti pecel lele dan ayam yang harganya bisa lebih mahal hingga Rp10.000 dari harga ayam biasa.

    BACA JUGA: Terancam Ditinggal Olmo, Barcelona Bakal Kehilangan 51 Juta Pounds

    Acep mengungkapkan bahwa ayam dengan ukuran lebih kecil akan memiliki rasa yang lebih enak dan gurih.

    “Ini disebabkan oleh rasa dan tekstur daging ayam yang lebih baik,” ucap dia.

    Ia juga menjelaskan perbedaan harga antara penjual daging ayam di pasar dan di pinggir jalan.

    Meskipun harga di pasar cenderung lebih tinggi dikarenakan biaya operasional, namun jumlah dan ketersediaan produk di pasar lebih banyak.

    Selain itu, pembeli juga dapat melakukan tawar-menawar di pasar, terutama jika membeli dalam jumlah yang besar.

    BACA JUGA: Kode Redeem FC Mobile Terbaru Desember 2024, Kamu Bisa Dapat Beragam Hadiah Gratis

    “Kalo di pasar itu bisa juga tawar-menawar, apalagi kalo beli banyak, jadi bisa turun (harganya) Rp2000 – Rp 3000,” imbuh Acep.

    Terpisah, penjual daging ayam lainnya, Mul (43) juga menyatakan bahwa rata-rata distributor daging ayam mengalami kenaikan harga yang sama.

    Menurutnya, kenaikan harga daging ayam ini diperkirakan akan dimulai minggu depan, karena akan ada lonjakan permintaan dari pelanggan.

    “Selain daging ayam, potongan ceker, kepala, dan kerongkongan ayam juga diprediksi akan mengalami kenaikan harga,” bebernya.

    “Sudah mulai ada kenaikan Rp1000 – Rp2000 perkilonya. Rata-rata semua distributor itu sama, bakal naik harganya,” imbuh Mul. (CR1/YUD)