Produk: daging

  • Pertamina angkat produk UMKM Kopi Puntang Wangi di ajang internasional

    Pertamina angkat produk UMKM Kopi Puntang Wangi di ajang internasional

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina EP mengangkat produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berupa Kopi Puntang Wangi di ajang Indonesia Spice Up the World 2024 di Aljir, Aljazair.

    Indonesia Spice Up the World 2024 merupakan acara yang diinisiasi pemerintah Indonesia untuk mempromosikan kekayaan kuliner, potensi bisnis, dan daya tarik pariwisata Nusantara di level internasional.

    “Partisipasi Pertamina EP dan mitranya yang telah mewujudkan kemandirian usaha dalam kegiatan Indonesia Spice Up the World 2024 Aljazair merupakan wujud nyata Perusahaan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pengembangan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia,” ujar Head of Communication, Relation & CID Pertamina EP area Jawa bagian barat Wazirul Luthfi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Adapun, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Aljir mengundang Pertamina berpartisipasi pada perhelatan yang diselenggarakan 4-5 Desember 2024.

    Acara itu bertujuan untuk mengenalkan sektor pariwisata, perdagangan dan investasi di kawasan Afrika sebagai sasaran pasar non tradisional, sekaligus meningkatkan citra positif Indonesia di Aljazair.

    “Indonesia Spice Up the World 2024 Aljazair ini merupakan langkah strategis untuk mempromosikan kuliner, termasuk kopi khas Indonesia, aspek budaya dan batik Indonesia sehingga memberikan daya tarik pariwisata dan potensi bisnis di Indonesia,” ujar Duta Besar RI untuk Aljazair Chalief Akbar.

    Di acara tersebut, Deni Sofyan, yang berbalut beskap hitam dan blangkon, menuang bubuk kopi arabica di atas cawan segitiga yang dilapisi kertas penyaring.

    Air panas dialirkan menembus cawan hingga menghasilkan tetes per tetes ekstrak kopi. Seketika harum aroma kopi memenuhi ruangan, menarik perhatian para tamu yang datang dari berbagai penjuru dunia.

    Laki-laki asal Bandung yang akrab dipanggil Abah Onil itu sudah biasa menyuguhkan kopi. Namun, ini kali pertama ia meracik cangkir demi cangkir kopi di negara yang berjarak belasan ribu kilometer dari rumahnya. Dari utara benua Afrika, Abah Onil tampil di ajang internasional, Indonesia Spice Up the World 2024.

    Eksistensi kopi Puntang Wangi berangkat dari kolaborasi program antara Lembaga Masyarakat desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah, yang diketuai oleh Abah Onil, dengan Pertamina EP Subang Field. Diinisiasi sejak 2017, kelompok usaha budidaya kopi dibentuk di bawah naungan LMDH Bukit Amanah, yang berlokasi di Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Nama Puntang Wangi diambil dari gunung tempat tanaman kopi itu ditanam, yakni Gunung Puntang. “Masyarakat sekitar yang tadinya berprofesi menjadi perambah hutan, perlahan diberikan pelatihan budidaya kopi dan olahan fermentasi kopi,” tutur Abah Onil.

    Dua metode fermentasi kopi yang dilatih, di antaranya metode wine dan honey. Metode fermentasi wine dilakukan dengan pengolahan biji kopi utuh (buah dan kulit kopi) yang dikeringkan secara alami. Sementara untuk jenis honey, biji kopi diolah dengan dikupas daging buahnya dan lendirnya dibiarkan menempel di sekitar biji, lalu dijemur di bawah sinar matahari. Kedua proses pengolahan biji kopi yang berbeda ini menghasilkan aroma unik yang khas.

    Hingga tahun keempat pemberdayaan yang dilakukan oleh Pertamina EP, anggota kelompok diajari strategi perluasan pasar serta pengembangan potensi edukasi dan wisata kopi.

    “Berbagai aktivitas pengalaman seperti petik kopi, penggilingan kopi, melihat proses penjemuran kopi di rumah kaca saung kerja, dan roasting kopi puntang di Cafe Puntang Wangi, menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” cerita Abah Onil.

    Puncaknya, dengan partisipasi di ajang bergengsi tersebut, Pertamina membawa potensi lokal berkualitas unggul ini “naik kelas” di pasar global.

    “Setiap cangkir kopi Puntang Wangi membawa kisah tentang petani kopi di desa Campaka Mulya, tentang bagaimana kami berjuang bersama melalui program pemberdayaan yang didukung oleh Pertamina EP Subang Field. Kami belajar cara mengolah kopi dengan lebih baik, memasarkan produk kami ke dunia dan merasakan dampak positif dari upaya dan kerja keras kami ini,” kata Abah Onil.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menkop Pastikan Ratusan Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi

    Menkop Pastikan Ratusan Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkap ratusan koperasi siap memasok bahan baku untuk kebutuhan makan bergizi gratis (MBG) yang akan mulai dijalankan tahun depan.

    Menurut Budi, ia telah menyerahkan jumlah koperasi beserta produk yang dihasilkan ke Badan Gizi Nasional, misalnya koperasi penghasil telur, ayam, sayuran dan sebagainya.

    “Data-datanya sudah (diberikan ke Badan Gizi) ya, ada koperasi-koperasi yang siap memasok semua kebutuhan-kebutuhan untuk makan bergizi gratis,” ujar Budi ditemui usai membuka Rakornas KUD di Hotel Millenium, Rabu (18/12).

    Budi menyebutkan beberapa data yang sudah disampaikan adalah 92 koperasi penghasil telur, 92 koperasi penghasil wortel dan 90an koperasi ayam. Masih banyak yang lainnya namun belum bisa dirincikan.

    “Jadi ada ratusan kooperasi yang kita sudah identifikasi, mampu dan sanggup memasok kebutuhan-kebutuhan program makan bergizi,” jelasnya.

    Ia menegaskan ada juga koperasi buah-buahan, koperasi beras hingga susu yang sudah menyatakan siap memasok bahan-bahan untuk program makan bergizi. Lainnya masih menyusul dan dipastikan yang bersedia produksinya mencukupi.

    “Bahan baku untuk makanan, kita sudah identifikasi ya, angkanya nanti detailnya ada kok. Jadi koperasi telur berapa, koperasi berbasis peternakan ayam, daging berapa, koperasi susu pasti, koperasi sayur-sayur, pertanian ada karena itu kita ingin memberdayakan koperasi,” terangnya.

    Mungkin yang kurang adalah koperasi susu. Sebab, produksi per hari peternak hanya 1,3 juta liter.

    “Jadi bayangkan ya, kalau pesertanya 15 juta peserta, kalau satu orang 0,2 ml, 3 juta liter per hari. Artinya kooperasi kurang. Tapi kita pokoknya, yang penting produksi dalam negeri terserap dulu (baru mikirin impor),” pungkas Budi.

    (ldy/agt)

  • Rekayasa "One Way" hingga "Contra Flow" di Tol Jateng Disiapkan untuk Nataru
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Desember 2024

    Rekayasa "One Way" hingga "Contra Flow" di Tol Jateng Disiapkan untuk Nataru Regional 18 Desember 2024

    Rekayasa “One Way” hingga “Contra Flow” di Tol Jateng Disiapkan untuk Nataru
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Polda Jawa Tengah telah menyiapkan berbagai skenario
    rekayasa lalu lintas
    , termasuk one-way, ganjil-genap, dan contra flow di jalan tol, untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
    Kombes Pol Sonny Irawan, Dirlantas Polda Jawa Tengah menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut akan diterapkan jika terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan.
    “Jika volume kendaraan meningkat tajam, rekayasa lalu lintas akan diterapkan,” ujar Sonny kepada awak media pada Rabu (18/12/2024).
    Penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol Jawa Tengah akan dilakukan secara situasional, berdasarkan diskresi kepolisian dan hasil evaluasi di lapangan.
    “Berdasarkan diskresi Kepolisian dan hasil evaluasi di lapangan,” tambahnya.
    Selain itu,
    Polda Jateng
    juga akan memberlakukan
    pembatasan operasional
    bagi kendaraan angkutan barang di beberapa ruas jalan tol dan non-tol.
    Kebijakan ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, yang melibatkan Dirjen Hubungan Darat, Kakor Lantas Polri, dan Dirjen Bina Marga.
    “Kendaraan angkutan barang yang dilarang dalam SKB 3 Menteri di antaranya adalah kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih, kereta tempelan, dan kereta gandengan,” jelas Sonny.
    Ia juga menambahkan bahwa kendaraan yang mengangkut hasil galian seperti tanah, pasir, dan batu, serta hasil tambang dan bahan bangunan, termasuk dalam kategori yang dilarang.
    Pembatasan operasional
    kendaraan akan diberlakukan di sejumlah jalur strategis, termasuk jalur non-tol pantura dari Brebes hingga Demak, jalur tengah, serta jalur lintas selatan.
    Di jalur tol, pembatasan akan berlaku mulai ruas tol Brebes-Sragen, Semarang-Demak, Tol Dalam Kota Semarang, dan Tol Yogyakarta-Solo.
    “Waktu penerapan pembatasan dimulai pada 20 Desember 2024 pukul 00.00 WIB hingga 1 Januari 2025 pukul 24.00 WIB,” ungkapnya.
    Sonny juga menegaskan bahwa peraturan ini tidak berlaku untuk beberapa jenis kendaraan yang mengangkut kebutuhan pokok masyarakat.
    “Kendaraan yang mengangkut bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging, serta bahan bakar minyak dan gas tetap diizinkan beroperasi. Selain itu, kendaraan untuk kebutuhan penanganan bencana, pupuk, pakan ternak, dan pengiriman uang juga dikecualikan,” tambahnya.
    Dalam konteks liburan Nataru, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memperkirakan bahwa sekitar 9.165.289 jiwa akan memasuki Jawa Tengah.
    Angka ini meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu.
    “Sekitar 9 juta-an masyarakat yang akan mudik atau pun datang ke Jawa Tengah, tapi dari kami (warga Jateng) juga akan ada yang keluar sekitar 7-8 jutaan jiwa,” kata Nana saat Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota di Kompleks Gubernur pada Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PLBN Labang di Perbatasan RI-Malaysia Segera Diaktifkan, Satu-satunya PLBN di Indonesia yang Melalui Jalur Sungai
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Desember 2024

    PLBN Labang di Perbatasan RI-Malaysia Segera Diaktifkan, Satu-satunya PLBN di Indonesia yang Melalui Jalur Sungai Regional 18 Desember 2024

    PLBN Labang di Perbatasan RI-Malaysia Segera Diaktifkan, Satu-satunya PLBN di Indonesia yang Melalui Jalur Sungai
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com –
    Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Labang yang terletak di Lumbis Pansiangan, Kabupaten
    Nunukan
    , Kalimantan Utara, akan segera diaktifkan secara maksimal.
    PLBN Labang
     memiliki keunikan tersendiri karena menjadi satu-satunya pos lintas batas di Indonesia yang menggunakan jalur sungai sebagai akses utama.
    Fungsional Ahli Pertama KPPBC Nunukan, Abiyoso mengungkapkan, sejak diresmikan pada November 2024, KPPBC Nunukan telah menugaskan sejumlah petugas untuk melakukan pemetaan dan sosialisasi mengenai aturan kepabeanan kepada masyarakat setempat dan pelintas batas negara.
    “Sementara baru pemetaan dan sosialisasi ke masyarakat. Untuk pengaktifan PLBN secara penuh, masih banyak yang perlu dipertimbangkan, termasuk kesiapan masyarakat, masalah dokumen, dan ketentuannya,” ujar Abiyoso saat dihubungi pada Rabu (18/12/2024).
    Hingga saat ini, masyarakat setempat masih melakukan perlintasan secara tradisional tanpa menggunakan Paspor atau Pas Lintas Batas.
    Hubungan emosional, kekerabatan, dan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun memungkinkan mereka untuk melintas batas negara dengan cara tersebut.
    “Untuk itu, kami dari Bea Cukai dan Imigrasi Nunukan masih mencoba mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melintas menggunakan dokumen, serta memahamkan mereka tentang keluar masuk barang, berapa takaran yang diatur, dan apa saja yang dilarang,” jelas Abiyoso.
    Masyarakat biasanya melintas melalui jalur sungai saat hari libur, acara adat, atau pernikahan, dengan puluhan perahu membawa guci dan pernak-pernik adat untuk mas kawin.
    Abiyoso mengakui bahwa membiasakan masyarakat yang selama ini melakukan perjalanan lintas batas secara tradisional untuk mematuhi sejumlah aturan negara bukanlah hal yang mudah, terutama terkait ketentuan batasan belanja barang yang hanya sebesar RM 600 per bulan atau sekitar Rp 2.162.704.
    Ia menambahkan, hampir 100 persen kebutuhan sandang, pangan, dan papan warga perbatasan, berasal dari Malaysia.
    “Kalau untuk beroperasi maksimal, masih banyak yang perlu dibenahi, terutama membiasakan masyarakat perbatasan,” tegasnya.
    Saat ini, petugas Bea Cukai Nunukan masih melakukan pemeriksaan barang yang masuk dan keluar melalui PLBN Labang, sambil melakukan sosialisasi mengenai keberadaan petugas dan fungsi PLBN.
    Mayoritas barang yang masuk ke Indonesia adalah bahan pokok dan barang penting, khususnya bahan pangan seperti daging sapi dan daging ayam.
    Jalur keluar masuk di PLBN Labang hanya melalui jalur sungai.
    Dari PLBN Labang menuju desa terdekat di Malaysia, yaitu Desa Bantul, hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit menggunakan perahu long boat.
    Dia juga menambahkan bahwa mereka belum mengetahui berapa biaya yang dibayar masyarakat untuk ongkos kapal menuju Malaysia, karena ada yang berangkat dari Desa Labang dan ada pula yang langsung dari Mansalong, serta beberapa desa antara Mansalong dan PLBN Labang.
    Durasi perjalanan dari Mansalong menuju Desa Bantul juga tergantung pada kondisi air sungai dan jenis kapal yang digunakan.
    “Jika dalam kondisi arus pasang dan menggunakan kapal dua mesin, maka hanya dibutuhkan waktu 4,5 sampai 5 jam. Namun, jika menggunakan kapal kayu dengan satu mesin, durasi tempuhnya bisa mencapai 8 sampai 9 jam,” ungkap Abiyoso.
    Biaya perahu dari Mansalong ke Labang diperkirakan sekitar Rp 9 juta hingga Rp 10 juta, dengan konsumsi BBM sekitar 150 hingga 200 liter.
    “Perjalanannya melawan arus sungai dengan tantangan giram,” katanya menggambarkan kondisi perjalanan.
    Di Kabupaten Nunukan, terdapat tiga unit PLBN yang dibangun, yaitu PLBN Sei Pancang di Pulau Sebatik, PLBN Long Midang di dataran tinggi Krayan, dan PLBN Labang.
    PLBN Sebatik terkendala masalah perizinan karena Malaysia belum menyetujui operasionalnya, sedangkan PLBN Long Midang masih dalam tahap penyelesaian, dan PLBN Labang segera difungsikan.
    PLBN Labang merupakan PLBN paling unik di Indonesia karena satu-satunya perlintasan negara yang menggunakan jalur sungai.
    Namun, gedung PLBN berada cukup jauh dari desa dan masih terkendala dengan ketersediaan penerangan untuk pengawasan pelintas batas di malam hari.
    Fasilitas listrik di PLBN hanya mengandalkan tenaga surya.
    Karena lokasinya yang cukup terisolasi, petugas Bea Cukai Nunukan juga mengalami pergantian tugas setengah bulan sekali.
    “Untuk jaringan internet, kami ada jaringan satelit menggunakan Starlink, tetapi itu tergantung cuaca. Jika cuaca buruk, jaringan bisa timbul tenggelam. Semoga kondisi ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Pusat,” kata Abiyoso.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makanan Premium Bakal Kena 12%, Wamenperin Buka Suara

    Makanan Premium Bakal Kena 12%, Wamenperin Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza buka suara terkait rencana pemerintah yang bakal menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk barang mewah. Kenaikan pajak itu juga bakal dirasakan oleh industri, namun Ia mengklaim tidak terlalu berdampak.

    “Kalau untuk kenaikan kami sudah komunikasi dengan berbagai macam industri. Insyaallah tidak banyak dampak yang dirasakan oleh industri. Kalaupun ada yang dirasakan oleh industri kami sangat terbuka, untuk membantu mereka mencari jalan keluar bersama,” katanya usai Kick Off 2nd Annual Indonesia Green Industry Sumnit (AIGIS) 2025 di kantor Kementerian Perindustrian, Rabu (18/12/2024).

    Kenaikan PPN berpotensi bakal berdampak pada kenaikan barang secara keseluruhan, pasalnya rantai pasok industri pun kemungkinan mengalami kenaikan harga. Namun, Faisol menilai industri masih pada koridornya.

    “Saya yakin ini semua masih di dalam langkah yang sama antara industri dan pemerintah untuk bisa menjalankan keputusan undang-undang sekaligus juga menjaga perekonomian industri,” kata Faisol.

    Salah satu rantai pasok pada industri makanan ialah tuna dan salmon. Komoditas ini dianggap sebagai makanan kalangan menengah ke atas bersama daging premium seperti Wagyu dan Kobe.

    “Kan itu (sushi dan sashimi) untuk dikonsumsi untuk kalangan tertentu. Mudah-mudahan itu tidak akan banyak terdampak. Tapi untuk masyarakat di bawah itu tidak menjadi persoalan yang cukup dirasakan (dampak kenaikan PPN nya) dengan keterbatasan yang ada,” ujarnya.

    Sebagai informasi, pemerintah sebelumnya telah memastikan kebijakan PPN 12% hanya terhadap barang mewah, yang artinya dikonsumsi oleh orang kaya. Bahan pokok yang dikonsumsi masyarakat kelas bawah dan menengah justru tetap kena PPN 11%, bahkan dibebaskan.

    “Ada 3 kelompok barang. Yang secara legal tetap kena 12% tapi 1% ditanggung pemerintah itu yang minyakkita, tepung terigu dan gula industri. Jadi supaya tidak membebani yang dikhawatirkan pemerintah 1% tambahan ditanggung pemerintah,” ungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono dalam konferensi pers di kantornya, dikutip rabu (18/12/2024)

    (dce)

  • Harga BBM Tahun 2025 Kena PPN 12%? Ini Kata Pertamina

    Harga BBM Tahun 2025 Kena PPN 12%? Ini Kata Pertamina

    Ambon, CNBC Indonesia – PT Pertamina Patra Niaga masih berkoordinasi dengan pemerintah berkenaan dengan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang semula 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Khususnya untuk PPN Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan bahwa pihaknya hingga kini masih mengkaji apakah kenaikan PPN sebesar 1% tersebut akan berdampak terhadap naiknya harga BBM yang akan dijual perusahaan.

    “Terus terang kami juga masih berkoordinasi. Apakah nanti berdampak ke energi, atau tidak. Tapi kalau terkait tambahannya sebenarnya kecil, tambahan 1% itu. Kami serahkan ke pemerintah,” kata dia ditemui usai Acara Peresmian BBM Satu Harga di Wayame, Ambon, Rabu (18/12/2024).

    Sebagai informasi, per 1 Januari 2025 masyarakat Indonesia akan menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi sebesar 12%. Pemerintah memastikan ini tidak berlaku untuk seluruh barang dan jasa.

    “Paket kebijakan ini mencoba selengkap mungkin baik dari sisi demand side karena banyak permintaan menurun meski indikator dari konsumsi cukup bertahan baik,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024)

    Sri Mulyani juga memastikan pihaknya juga mempertimbangkan kondisi kelas menengah dan kelas bawah.

    “Tetap dimaksimalkan untuk perlindungannya dan bahkan bantuannya di sisi lain stimulus ini untuk dukung sektor-sektor produktif di bawah kementerian perindustrian perumahan bisa meningkatkan kegiatannya karena ini penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan optimisme masyarakat,” paparnya.

    Kelompok barang yang dibebaskan dari PPN adalah sembako meliputi beras, daging, telur hingga ikan dan susu. Begitu juga dengan jasa pendidikan, kesehatan, keuangan, tenaga kerja, asuransi serta air.

    Sementara untuk tepung terigu, minyak goreng dan gula industri hanya akan dikenakan PPN sebesar 11%.

    Pemerintah memberikan diskon tarif listrik hingga 50% per 1 Januari 2025. Khususnya untuk pelanggan listrik di bawah 2.200 Volt Amphere (VA), seperti 1.300 VA, 900 Va.

    Di samping itu diskon pajak juga diberikan kepada masyarakat yang ingin membeli rumah dengan Rp5 miliar atas Rp2 miliar pertama dengan skema diskon sebesar 100% untuk Januari-Juni 2025 dan diskon 50% untuk Juli-Desember 2025.

    Kemudian insentif PPh21 yang ditanggung pemerintah bagi pekerja sektor padat karya dengan gaji sampai dengan Rp10 juta per bulan.

    (pgr/pgr)

  • Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu

    Ilustrasi – Pedagang menata daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 10:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun per Rabu (18/12), daging sapi murni turun Rp4.090 menjadi Rp130.880 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.390 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,89 persen atau Rp120 menjadi Rp13.370 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Sedangkan komoditas bawang merah naik 1,09 persen atau Rp440 menjadi Rp40.640 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,17 persen atau Rp70 menjadi Rp42.360 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,91 persen atau Rp1.390 menjadi Rp34.120 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 6,12 persen atau Rp2.610 menjadi Rp40.020 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 3,03 persen atau Rp4.090 menjadi Rp130.880 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,42 persen atau Rp890 menjadi Rp37.730 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,06 persen atau Rp320 menjadi Rp29.800 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,86 atau Rp90 menjadi Rp10.500 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,72 persen atau Rp139 menjadi Rp17.850 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana turun 1,23 persen atau Rp230 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,23 persen atau Rp390 menjadi Rp17.080 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 1,87 persen atau Rp200 menjadi Rp9.940 per kg; begitu pula terigu non curah turun 2,75 persen atau Rp360 menjadi Rp12.730 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik 4,30 persen atau Rp260 menjadi Rp6.310 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,69 persen atau Rp80 menjadi Rp11.500 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 4,19 persen atau Rp1.580 menjadi Rp36.150 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 1,42 persen atau Rp150 menjadi Rp31.260 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 4,75 persen atau Rp1.600 menjadi Rp32.060 per kg.

    Sumber : Antara

  • Kelas Menengah Kena Imbas, Masyarakat Kembali Dibodohi

    Kelas Menengah Kena Imbas, Masyarakat Kembali Dibodohi

    JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana menilai pengumuman tersebut tidak kurang dari pembodohan publik.

    Tarif PPN 12 persen mulai tahun depan ini sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    “Sesuai dengan amanat UU HPP, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Dalam kesempatan itu juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan kenaikan tarif PPN 12 persen ini khusus untuk barang dan jasa mewah. Sejumlah barang yang akan dikenakan PPN 12 persen di antaranya adalah bahan pangan premium. Menkeu Sri Mulyani sempat menyinggung bahan pangan ini adalah daging sapi seperti wagyu, dan kobe.

    Warga memilih pakaian saat berbelanja di Mall Blok M Square, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/Sulthony Hasanuddin/foc/am)

    “Yang harganya bisa di atas Rp2,5 juta bahkan Rp3 juta per kilogram-nya,” kata Sri Mulyani.

    Di sisi lain, Airlangga mengatakan tarif PPN 12 persen tidak berlaku untuk barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat atau bahan kebutuhan pokok penting.

    Sedangkan Sri Mulyani menyebutkan ada juga barang-barang yang sebenarnya terkena PPN 12 persen, namun pemerintah hanya menerapkan 11 persen. Yang masuk kategori ini adalah tepung terigu dan gula untuk industri, serta minyak goreng curah merek Minyakita.

    Pembodohan Publik

    Keputusan tarif PPN 12 persen hanya untuk barang dan jasa mewah, dengan rincian seperti yang disebutkan pemerintah, menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana bahkan menilai pengumuman tersebut tidak kurang dari pembodohan publik. Pasalnya, kenaikan PPN tersebut tetap akan diterapkan kepada seluruh barang yang selama ini terkena PPN kecuali tiga jenis barang. Bahkan, jenis barang yang akan dibebankan PPN justru bertambah.

    “Faktanya kenaikan ini bukannya mengurangi daftar produk yang akan terkena kenaikan PPN, tapi nyatanya justru menambah,” ujar Andri dalam keterangan tertulis.

    Andri menambahkan, barang-barang pokok yang disebutkan bebas dari PPN, seperti beras hingga angkutan umum, nyatanya selama ini memang sudah dikategorikan sebagai barang yang tak terbebani PPN menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2022.

    Dalam PP tersebut disebutkan barang-barang yang tidak terbebani PPN terbagi menjadi dua jenis, yaitu Barang Kena Pajak (BKP) tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN dan BKP tertentu yang tidak dipungut PPN/PPN dan PPnBM.

    Yang digolongkan sebagai BKP tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN antara lain adalah vaksin polio, vaksin COVID-19, buku pelajaran, kitab suci, jasa konstruksi untuk keperluan ibadah, hingga produk-produk yang berhubungan dengan bencana nasional.

    Sedangkan yang digolongkan sebagai BKP tertentu yang tidak dipungut PPN/PPN dan PPnBM antara lain adalah sembako (kecuali minyak goreng), barang hasil kelautan dan perikanan, mesin dan peralatan pabrik, hewan ternak, bibit dan pakan, rumah susun milik, perak butiran dan batangan, listrik di bawah 6.600 VA,  air bersih, barang hasil pertambangan, hingga gula konsumsi.

    “Jadi berbagai barang tersebut memang sudah dari dulu tidak dibebani PPN bahkan sebelum PP Nomor 49 Tahun 2022 diterbitkan,” ujar Andri.

    Justru dengan kebijakan baru ini, kata Andri, sebagian barang-barang tersebut yang tadinya tidak dibebani PPN tersebut kini langsung terkena tarif 12 persen.

    “Produk seperti beras premium, ikan salmon, listrik di atas 3.500 VA, rumah sakit VIP, jasa pendidikan, dan lain-lain yang dianggap premium tadinya PPN 0 persen kini dibebankan 12 persen. Produk-produk tersebut sebelumnya satu kategori dengan BKP tertentu yang tidak dibebani PPN, namun sekarang hanya yang digolongkan ‘non-premium’ yang bebas PPN. Jadi inilah yang digembar-gemborkan sebagai ‘PPN hanya untuk barang mewah’ tersebut. Padahal seluruh barang dalam kategori tersebut memang bebas PPN dari dulu,” jelas Andri.

    Menyangsikan Insentif dari Pemerintah

    Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut implementasi PPN 12 persen akan disertai berbagai stimulasi ekonomi dan insentif pajak. Seperti yang telah disinggung, pemerintah juga berkomitmen tetap memberikan fasilitas pembebasan PPN bagi barang dan jasa strategis. Selain bahan makanan pokok, ada sektor transportasi, pendidikan, kesehatan, jasa keuangan yang termasuk di antara bebas PPN. 

    Ekonom senior dari Bright Institute Awalil Rizky mengatakan dengan kebijakan ini pada akhirnya PPN 12 persen tetap dinaikan, sementara pengecualian hanya diberikan kepada sedikit kelompok barang dengan skema satu persennya ditanggung pemerintah (DTP). Adapun barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN atau dikecualikan sebenarnya sama saja dengan sebelumnya, alias bukan kebijakan baru.

    “Hal ini menjadi berbeda dengan wacana pemerintah seminggu terakhir, bahkan hingga kemarin, yang menyebut hanya akan menaikan PPN bagi barang mewah,” kata Awalil ketika dihubungi VOI.

    Pemerintah juga mengatakan rumah tangga berpendapatan rendah akan mendapat insentif tambahan. Hal ini dilakukan demi menjaga daya beli masyarakat yang dalam beberapa bulan terakhir memang diklaim terus menurun.

    Tapi awalil meyakini penerapan tarif PPN 12 persen mulai tahun depan secara umum akan tetap terjadi kenaikan harga dan semakin memukul daya beli masyarakat kelompok bawah dan menengah bawah.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif & Berkelanjutan, yang digelar di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

    Bahkan beberapa paket kebijakan untuk meredam kenaikan tarif tersebut hanya sedikit mengurangi beban masyarakat, dan itu pun masih ditunggu lebih jauh rincian dan pelaksanaan insentif tersebut.

    “Beberapa insentif yang telah diumumkan hanya bersifat sementara, ada yang berdurasi beberapa bulan,” jelas Awalil, merujuk pada diskon 50 persen untuk tarif listrik dengan daya 2.200 watt ke bawah.

    “Begitu pula tentang pajak ditanggung pemerintah atas beberapa barang dan jasa pada umumnya hanya memperpanjang yang sudah dilaksanakan saat ini. Dengan demikian, ini bukan insentif baru terkait kenaikan tarif,” imbuhnya.

    Alih-alih memberikan insentif, Awalil menyatakan yang lebih diharapkan dari pemerintah adalah kebijakan yang memberi stimulus langsung ke sektor riil.

    “Bisa membantu kondisi sektor riil (beberapa industri) agar PHK massal tak berlanjut. Begitu pula agar usaha mikro dan kecil makin memperoleh kemudahan dan memberi hasil usaha yang membaik bagi pelakunya,” pungkasnya.

  • Zulhas soal Beras Kena PPN 12 Persen: Premium dan Medium Tidak

    Zulhas soal Beras Kena PPN 12 Persen: Premium dan Medium Tidak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan membantah beras premium ikut dipungut pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.

    “Enggak ada (beras premium dipungut PPN 12 persen di 2025),” bantah Zulhas dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenko Pangan, Rabu (18/12).

    “Beras khusus maksudnya, beras khusus (yang dipungut PPN 12 persen). Jadi, (beras) premium, medium, enggak. Gak ada (dipungut PPN) 12 persen,” tegas sang menko.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu menegaskan bahan pangan, termasuk beras, tak ikut terdampak kenaikan pajak. Meski begitu, beras premium sempat diumumkan dalam daftar barang mewah terkena PPN 12 persen.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan jajaran pejabat Kabinet Merah Putih yang mengumumkan daftar tersebut. Ada 8 barang dan jasa mewah yang sebelumnya tidak dipungut pajak, lalu dikenakan PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Ini sejalan dengan kenaikan pajak pertambahan nilai dari 11 persen ke 12 persen. Pemerintah berdalih hal tersebut merupakan amanat UU Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    Daftar barang mewah dan jasa yang diklaim Airlangga Cs bakal dipungut PPN 12 persen:

    1. Beras premium
    2. Buah-buahan premium
    3. Daging premium (wagyu, daging kobe)
    4. Ikan mahal (salmon premium, tuna premium)
    5. Udang dan crustacea premium (king crab)
    6. Jasa pendidikan premium
    7. Jasa pelayanan kesehatan medis premium
    8. Listrik pelanggan rumah tangga 3500-6600 VA

    (agt/agt)

  • Zulhas Bentuk Satgas Tangani Demam Babi Afrika yang Mewabah di RI

    Zulhas Bentuk Satgas Tangani Demam Babi Afrika yang Mewabah di RI

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah akan membentuk satgas untuk menanggulangi penyakit demam babi afrika atau african swine fever (ASF).

    “Kita akan lagi bikin Satgas. Nanti ada Badan Karantina, Wamendagri, ada BNPB, ada Mentan. Sebelum ada tim, Satgas harus melakukan sesuai tugas yang bidang masing-masing untuk kerja cepat, menanggulanginya,” kata Menko Pangan Zulkifli Hasan saat ditemui BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

    Pembentukan Satgas ini diharapkan dapat segera mempercepat penanganan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang menginfeksi ternak babi tersebut. Terlebih penyakit ASF sudah membuat ratusan ternak babi di Papua mati.

    “Ini banyak yang di Papua. Khususnya di Nabire. Khususnya Nabire. Nabire dan Timika. Yang lain aman,” sebut Zulhas.

    Meski demam babi afrika ini tidak bersifat zoonosis atau penyakit menular dari hewan ke manusia, namun menurut Zulhas hal ini yang menjadi perhatian pemerintah adalah dampak terhadap para peternak babi, khususnya keandalan pasokan daging babi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Bukan zoonosis yang bisa menular ke orang, ke manusia. Jadi dijelaskan agar tidak menyimpulkan apa pun, ini ruginya bagi peternak,” ujar tandasnya.

    (kna/naf)