Produk: daging

  • Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bantu Cegah Anemia pada Anak

    Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bantu Cegah Anemia pada Anak

    Jakarta

    Zat besi adalah salah satu senyawa mineral esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi adalah satu-satunya cara untuk memenuhi asupan mikronutrien ini. Saat kebutuhan zat besi dalam tubuh tidak terpenuhi, tubuh jadi mudah merasa lelah.

    Hal ini dikarenakan manfaat zat besi adalah untuk mendorong pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika tubuh kekurangan zat besi, jumlah hemoglobin yang terbentuk pun berkurang. Kondisi inilah yang disebut sebagai anemia defisiensi besi.

    Spesialis anak dr Wisvici Yosua Yasmin M.Sc, SpA, menjelaskan zat besi sangat diperlukan ketika zat besi yang dicadangkan dalam tubuh bayi sudah mulai berkurang. Hal ini terjadi pada kurang lebih di usia 6 bulan.

    Usia 6 bulan itu adalah titik potong di mana cadangan zat besi yang didapatkan dari ibu pada masa janin itu sudah mulai turun, sehingga kebutuhan yang harus didapatkan dari makanan itu meningkat dari 0,3 gram per hari dari usia sebelum 6 bulan menjadi 11-12 gram per hari,” katanya dalam acara Mom’s Health Corner ‘Peran Zat Besi Terhadap Perkembangan Kognitif Anak’, di Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

    Adapun fungsi zat besi membantu perkembangan anak, termasuk kognitifnya. Zat ini membantu untuk mengkoordinasi gerak, otot-otot bicara, maupun otot-otot bicara. Karenanya, kata dr Wisvici, bisa dibayangkan jika seorang anak kekurangan zat besi yang tentu bisa berdampak pada perkembangannya.

    “Jadi harusnya koneksi atau hubungan itu bisa terbangun, ini bisa terjadi keterlambatan pembentukan,” kata dr Wisvici.

    “Perlu diingat bahwa 1.000 hari pertama atau dari pembuahan sampai dengan 2 tahun kehidupan adalah masa-masa emas di mana perkembangan sel-saraf otak dan organ otak itu sendiri sangat pesat sehingga kalau jendela itu terlewat nah itu dapat berakibat keterlambatan dari perkembangan sendiri,” lanjutnya.

    Adapun pencegahan untuk mengatasi anemia bisa dilakukan dengan pemberian suplementasi hingga menerapkan pola makan tinggi zat besi.

    dr Wisvici mengatakan terdapat beberapa makanan yang mengandung zat besi yang tinggi. Salah satunya hati ayam. Dalam 100 gram hati ayam, memiliki 10-11 gram zat besi.

    Bagi orang tua yang ingin memberikan daging tersebut, bisa memasaknya dengan matang.

    “Jadi sehari makan hati segini aja cukup buat anak-anak kita yang belajar MPASI (Makanan Pendamping ASI). Kalau hati sapi cuma setengahnya. Jadi 100 gram kurang lebih cuma 5-6 gram zat besi,” imbuhnya.

    Selain hati ayam, daging berwarna merah seperti daging sapi juga mengandung zat besi yang tinggi. Berbeda dengan daging ayam yang justru kandungan zat besi tak setinggi hatinya.

    “Kemudian sayur-sayuran berwarna gelap. Tapi perlu diingat bahwa zat besi yang berasal dari hewan yang hewani itu jauh lebih mudah diserap daripada zat besi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Jadi yang paling gampang sih daging organ, organ yang dimakan adalah spesifiknya hati,” ucapnya.

    (suc/up)

  • DKPP Kota Kediri Sidak Bahan Pangan Hewani ke 5 Pasar

    DKPP Kota Kediri Sidak Bahan Pangan Hewani ke 5 Pasar

    Kediri (beritajatim.com) – Mendekati Hari Raya Natal 2024 serta Tahun Baru 2025, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar sidak bahan pangan hewani ke sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri.

    Beberapa lokasi yang dilakukan pemantauan oleh Tim Monitoring Hewan Ternak DKPP, antara lain, Pasar Setono Betek, Pasar Mojoroto, Pasar Bandar, Pasar Mrican, dan Pasar Ngaglik. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan produk-produk hewani, seperti: daging ayam, kambing, dan sapi dalam kualitas yang bagus.

    “Hari ini kami dari DKPP datang ke pasar-pasar tradisional untuk memastikan stok cukup, harganya stabil, dan memantau dengan higienitas dan sanitasinya,” jelas Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri.

    Berdasarkan hasil pemantauan, ia mengungkap kondisi daging yang diperiksa dari beberapa kios dalam keadaan baik, aman dikonsumsi, serta harganya relatif stabil.

    “Stok jelang Nataru aman, karena permintaan hari ini relatif landai seperti hari-hari biasanya. Sudah kami pastikan juga bahwa seluruh daging, baik itu ayam, kambing, maupun sapi sudah bersertifikat halal,” ucapnya.

    Dalam memeriksa produk hewani, Ridwan menjelaskan pihaknya selalu mengedepankan empat hal, yakni: aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

    Usai merampungkan pemeriksaan dengan dibantu mahasiswa co-ass dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ini, pihaknya akan menindaklanjuti dengan terus melakukan pemantauan hingga momen Nataru berakhir.

    “Biasanya produk-produk hewani yang dijual di pasaran yang mengalami peningkatan permintaan jelang Nataru, kami berusaha memastikan ketersediaan cukup dan harga stabil,” tutupnya.

    Ridwan berharap ke depan agar masyarakat semakin mengerti bahwa pasokan daging yang ada di Kota Kediri dalam keadaan cukup, sehingga masyarakat tenang dan tidak melakukan panic buying.

    Siti Kholifah, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Setono Betek merespon positif sidak yang dilakukan Pemkot Kediri. Menurutnya, dengan adanya sidak membuat pedagang lebih berhati-hati dengan memastikan kelayakan daging sebelum jatuh ke tangan konsumen.

    “Alhamdulillah tadi dari petugas menyatakan dagingnya bersih, bagus dan sehat. Dan yang paling penting tadi sudah dipastikan bahwa daging dari kios kami sudah bersertifikat halal,” ujar wanita berkerudung itu.

    Dengan adanya sidak seperti ini, ia berharap agar pembeli yakin berbelanja kebutuhan sehari-hari di kios miliknya, karena sudah dinyatakan aman. [nm/beq]

  • Pemeriksaan Berlapis untuk Cegah Demam Babi Afrika Menyebar di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Pemeriksaan Berlapis untuk Cegah Demam Babi Afrika Menyebar di Jakarta Megapolitan 20 Desember 2024

    Pemeriksaan Berlapis untuk Cegah Demam Babi Afrika Menyebar di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wabah
    demam babi Afrika
    atau African swine flu (ASF) yang merebak di sejumlah daerah di Indonesia membuat masyarakat resah, termasuk warga Jakarta.
    Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi Jakarta melalui salah satu badan layanan umumnya yaitu Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan Dan Peternakan memastikan, babi-babi yang masuk ke Jakarta bebas dari penyakit ASF.
    Pelaksana tugas (PLT) Kepala pusat Pelayanan Kesehatan Hewan Dan Peternakan, drh Hasudungan A. Sidabalok mengatakan, semua babi yang masuk ke Jakarta harus diperiksa terlebih dahulu di rumah pemotongan hewan (RPH) Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
    Hasudungan mengatakan, sebelum wabah demam babi merebak, peredaran hewan ternak sudah punya mekanisme untuk memastikan hewan yang akan dipotong ini aman untuk dikonsumsi masyarakat.
    “Babi-babi yang dipotong di RPH Kapuk itu semuanya kan ada disertai dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal, jadi sebenarnya sudah ada
    screening
    ,” ujar Hasudungan saat diwawancarai Kompas.com melalui telepon, Kamis (19/12/2024).
    Setelah melakukan perjalanan jauh dari Jawa Tengah, babi yang diangkut menggunakan truk ini akan dikarantina terlebih dahulu.
    Pada proses ini, dokter hewan yang bertugas di RPH Kapuk akan memeriksa kelengkapan administrasi surat dari babi-babi yang masuk sekaligus memeriksa kondisi kesehatan mereka.
    “Kalau misalnya ada indikasi sakit, ataupun mungkin kelelahan, nanti dimasukkan ke kandang karantina sementara. Jadi, yang dipotong itu yang benar-benar sehat,” imbuh dia.
    Saat ini, RPH Kapuk belum menemukan ada babi yang sakit. Tapi, jika ada kasus, RPH memiliki kandang khusus sebagai tempat untuk mengisolasi babi-babi yang sakit.
    Fasilitas isolasi ini terletak di kawasan yang terpisah dari kandang untuk karantina. Letak kandang isolasi berada sekitar 100 meter dari kandang karantina. Posisi kandang isolasi ini berada di luar pagar kawasan RPH Kapuk.
    Saat ini, kandang isolasi terpantau kosong dan tidak ada petugas yang berjaga di sana. Tapi, karena lokasinya hanya di seberang RPH Kapuk, dokter hewan yang berjaga di kandang karantina juga akan ditugaskan untuk merawat babi yang sakit.
    “Kita langsung melaksanakan tindakan pengobatan kepada hewan tersebut (yang sakit) oleh dokter hewan,” lanjut Hasudungan.
    Tak hanya itu, RPH Kapuk juga telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) jika ada hewan yang mati ketika berada di bawah pengawasan mereka.
    “Apabila mungkin sudah mati, ya otomatis kita harus laksanakan tindakan penguburan ataupun tindakan disposal yang sesuai dengan SOP,” kata Hasudungan.
    Setelah babi-babi dinyatakan sehat dan layak dikonsumsi, hewan ternak ini akan dipotong oleh Perumda Dharma Jaya.
    Daging babi hasil pemotongan ini akan kembali diperiksa oleh dokter hewan di RPH Kapuk untuk memastikan kembali kualitas dagingnya.
    “Jadi, kita sudah melaksanakan pemeriksaan antem mortem, antem mortem itu berarti sebelum dipotong. Kemudian, (dilakukan pemeriksaan) post mortem, setelah dipotong. Biasanya, post mortem itu ya untuk melihat
    hygiene
    , sanitasi dagingnya,” jelas dia.
    Hasudungan mengatakan, semua daging babi yang sudah diperiksa dan dipastikan kualitasnya oleh RPH Kapuk akan diberikan cap atau stempel khusus di karkasnya.
    Dia meminta agar masyarakat tidak panik terhadap kasus demam babi Afrika yang marak diperbincangkan. Pasalnya, penyakit ini tidak menular ke manusia.
    “Ini kan tidak bersifat zoonosis ya. Jadi tidak menular ke manusia, penyakit ini kan tidak menular ke manusia. Jadi, sebenarnya kita juga tidak perlu panik ya,” imbuh Hasudungan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, korupsi di Disbud hingga rute Transjakarta ditiadakan

    DKI kemarin, korupsi di Disbud hingga rute Transjakarta ditiadakan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pemberitaan di kanal Metro pada Kamis (19/12) masih menarik disimak kembali untuk menemani aktivitas Jumat pagi Anda mulai dari Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) diganti buntut kasus korupsi hingga rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT akan ditiadakan.

    Berikut deretan berita yang dapat menemani Anda baik yang sedang di perjalanan maupun aktivitas lainnya.

    Dugaan korupsi Disbud, Pj. Gubernur DKI tunjuk pengganti Kadisbud

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menunjuk Sekretaris Dinas Kebudayaan (Sekdisbud) untuk menggantikan Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) DKI yang tengah dinonaktifkan terkait kasus dugaan korupsi.

    Sekretaris Dinas Kebudayaan nantinya bertugas sebagai Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kebudayaan.

    “Pelaksana harian (Plh)-nya Sekretaris Dinas (Kebudayaan), Insya Allah,” kata Teguh di Balaikota Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    TMII siapkan berbagai acara sambut libur Natal dan tahun baru

    Jakarta (ANTARA) – Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menyiapkan berbagai acara dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025.

    Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah Intan Ayu Kartika di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa TMII secara khusus mengangkat tema “Sukaria Ga Ada Habisnya” untuk menyambut musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Selengkapnya klik di sini

    Harga sejumlah komoditi di Jakbar cenderung naik jelang Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Harga sejumlah komoditi pangan pada sejumlah pasar tradisional dan modern di Jakarta Barat cenderung naik atau masih tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Untuk komoditi telur, cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan daging ayam ras dan beberapa komoditi lainnya masih tinggi atau cenderung naik, komoditi sisanya stabil,” ungkap Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    Transjakarta operasikan rute baru Pulo Gadung-Kota lewati Kemayoran

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan rute baru, yakni Pulo Gadung-Kota melewati Kemayoran (2M) sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta dalam keterangan di Jakarta, Kamis, menyampaikan pengoperasian rute baru Pulo Gadung-Kota lewat Kemayoran untuk memudahkan mobilitas masyarakat DKI Jakarta.

    Selanjutnya di sini

    Rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT akan dihentikan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa rute Transjakarta yang bersinggungan dengan jalur MRT akan dihapus atau dihentikan setelah jaringan selesai.

    “Layanan koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai dengan Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin di Jakarta, Kamis, saat rapat dengan DPRD Jakarta.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kenaikan Tarif PPN, Ini Insentif Stimulus Ekonomi yang Disiapkan Pemerintah – Halaman all

    Kenaikan Tarif PPN, Ini Insentif Stimulus Ekonomi yang Disiapkan Pemerintah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif stimulus ekonomi berkaitan dengan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan barang dan jasa kebutuhan pokok tetap bebas dari PPN. 

    Kenaikan tarif PPN dari 11 menjadi 12 persen berlaku 1 Januari 2025.

    Airlangga mengatakan kenaikan PPN tidak berlaku bagi sejumlah barang dan jasa.

    “Barang seperti kebutuhan pokok seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu, gula konsumsi, jasa pendidikan, kesehatan, angkutan umum, tenaga kerja, jasa keuangan, jasa asuransi, vaksin polio, dan pemakaian air, seluruhnya bebas PPN,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024). 

    Sementara itu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim kenaikan PPN mengutamakan prinsip keadilan.

    “Keadilan adalah di mana kelompok masyarakat yang mampu akan membayarkan pajaknya sesuai dengan kewajiban berdasarkan undang-undang.”

    “Sementara kelompok masyarakat yang tidak mampu akan dilindungi bahkan diberikan bantuan. Di sinilah prinsip negara hadir,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

    Stimulus Pemerintah

    Pemerintah memberikan sejumlah insentif kepada masyarakat atas kenaikan PPN.

    Rumah tangga berpenghasilan rendah akan mendapatkan bantuan langsung berupa beras 10 kg per bulan selama dua bulan awal tahun 2025.

    Lalu ada pula diskon listrik 50 persen untuk pelanggan daya 2200 VA ke bawah. 

    Insentif juga diberikan kepada pelaku UMKM, di mana pemerintah memperpanjang insentif PPh final 0,5 persen hingga 2025.

    PPh untuk UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta per tahun juga dihapus.

    Pemerintah juga menggelontorkan stimulus pada sektor tenaga kerja.

    Seperti subsidi jaminan kecelakaan kerja dan pembebasan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk pekerja dengan gaji hingga Rp 10 juta per bulan, sebagaimana dilansir Kompas TV. 

    Pemerintah juga menyediakan program pembiayaan untuk revitalisasi mesin industri dengan subsidi bunga sebesar 5 persen.

    “Pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan mendukung produktivitas industri padat karya melalui berbagai program insentif,” ungkap Sri Mulyani.  

    Melalui kebijakan ini, pemerintah tidak hanya mengelola dampak kenaikan PPN, tetapi juga memperkuat pondasi ekonomi untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. 

    Dikutip dari Kompas TV, berikut adalah daftar lengkap stimulus yang diberikan Pemerintah akibat kenaikan PPN 12 persen:

    1. MinyaKita, tepung terigu, gula industri PPN-nya tetap 11 persen di 2025, yang 1 persen DTP

    2. Bantuan pangan dan beras bagi desil satu dan dua sebesar 10 kg per bulan

    3. Biaya Listrik untuuk pelanggan di bawah atau sampai dengan 2200 VA diberikan diskon sebanyak 50 persen untuk 2 bulan

    4. PPN DTP Rp 5 miliar dengan dasar pengenaan pajak Rp2 miliar

    5. Melanjutkan kembali fasilitas untuk kendaraan bermotor berbasis listrik atau berbasis baterai (electric vehicle)

    6. PPnBM DTP untuk kendaraan baterai atau EV atas impor roda tertentu secara utuh atau CBU dan roda empat tertentu yang komplet (knock down)

    7. Pembebasan bea masuk EV CBU

    8. PPnBM DTP untuk kendaraan bermotor hybrid, PPN yang diskon atau PPN DTP sebesar 3 persen

    9. Insentif PPh pasal 21 DTP untuk pekerja gaji Rp4,8 juta-Rp10juta

    10. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) BPJS Ketenagakerjaan industri padat karya, masa klaimnya diperpanjang sampai dengan 6 bulan dan manfaatnya 60 persen untuk 6 bulan

    11. Jaminan Kecelakaan Kerja bagi industri padat karya tertentu, diberikan diskon sebesar 50 persen untuk 6 bulan

    12. PPh final UMKM 0,5 persen diperpanjang sampai dengan 2025

    13. Subsidi kredit investasi industri padat karya sebesar 5 persen

    Tanggapan DPR

    Anggota DPR RI, Herman Khaeron, berharap masyarakat dapat segera beradaptasi terhadap kenaikan PPN menjadi 12 persen.

    Dia khawatir, ada kemungkinan terjadi inflasi dampak dari kenaikan PPN yang rencananya berlaku tahun depan.

    “Mudah-mudahan bisa segera adaptasi, karena biasanya daya beli menyesuaikan terhadap harga, meski besar kecilnya dampak terhadap inflasi atas kenaikan PPN menurut saya mungkin ada,” kata Herman kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    Namun, Herman meminta semua pihak menunggu implementasi penerapan kenaikan PPN 12 persen.

    Politikus Demokrat itu juga berharap pemerintah memberikan formulasi lain imbas kenaikan PPN tersebut. 

    Saat ini, pemerintah sudah membebaskan pajak untuk sembako, jasa pendidikan, kesehatan, angkutan umum, tenaga kerja, jasa keuangan, jasa asuransi, vaksin polio, hingga pemakaian air. 

    “Kita tunggu formula yang tepat dari pemerintah selain memberikan fasilitas pajak nol persen untuk barang dan jasa terkait sembako,” ucapnya.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Widya Lisfianti, Reza Deni) (Kompas.com)

  • Demam Babi Afrika Hanya Menyerang Babi, Tidak Menular ke Manusia

    Demam Babi Afrika Hanya Menyerang Babi, Tidak Menular ke Manusia

    Jakarta

    Wabah demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) dilaporkan di 32 provinsi Indonesia. Penyakit yang menyerang ternak babi ini pertama kali dilaporkan pada tahun 2019 di Sumatera Utara.

    Saat ini ribuan ternak babi dilaporkan mati terjangkit penyakit ASF. Pemerintah juga telah membentuk Satgas khusus untuk menangani penyebaran penyakit ini.

    Demam flu babi tidak menular ke manusia. Penyakit ini juga berbeda dengan flu babi atau swine flu yang disebabkan virus H1N1.

    Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan, demam babi afrika atau african swine fever (ASF) merupakan penyakit yang sangat mematikan jika menular ke babi. Virus ini bisa menular pada babi domestik dan babi hutan.

    “Virus ASF ini memang tidak menular ke manusia dan tidak memengaruhi keamanan daging babi yang dikonsumsi. Namun, tentu menghindari memakan daging lebih aman dan disarankan,” kata dia.

    Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi Jakarta Suharini Eliawati. Dia menegaskan demam babi afrika merupakan penyakit yang hanya menyerang hewan babi.

    “ASF merupakan penyakit yang hanya berdampak pada babi, tidak menular ke manusia atau tidak bersifat zoonosis,” tutur Eliawati kepada awak media.

    Next: Tanggapan Kemenkes

    Simak Video “Video: Kemenkes Ungkap Cara Penularan Demam Babi Afrika”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Cabai Rawit Merah Naik, Makin Pedas!

    Cabai Rawit Merah Naik, Makin Pedas!

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum mengalami kenaikan pada hari ini. Salah satunya adalah harga cabai rawit merah menjadi Rp44.000 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Kamis, 19 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga di tingkat pedagang eceran secara nasional, untuk beras premium naik 2,40 persen atau Rp370 menjadi Rp15.790 per kg.
     
    Beras medium naik 0,89 persen atau Rp120 menjadi Rp13.580 per kg. Untuk beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,48 persen atau Rp60 menjadi Rp12.570 per kg.
     
    Sedangkan komoditas bawang merah turun 1,11 persen atau Rp450 menjadi Rp39.940 per kg; berbeda dengan bawang putih bonggol naik 1,65 persen atau Rp700 menjadi Rp43.080 per kg.
     

     
    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,82 persen atau Rp660 menjadi Rp36.840 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 2,04 persen atau Rp880 menjadi Rp44.000 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,84 persen atau Rp1.130 menjadi Rp133.800 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,57 persen atau Rp950 menjadi Rp37.930 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 1,62 persen atau Rp490 menjadi Rp30.700 per kg.
     
    Kemudian untuk harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 atau Rp120 menjadi Rp10.510 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,94 persen atau Rp170 menjadi Rp18.160 per kg.
     
    Lalu untuk minyak goreng kemasan sederhana naik 1,82 persen atau Rp340 menjadi Rp19.040 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,91 persen atau Rp510 menjadi Rp17.030 per kg.
     
    Berikutnya untuk komoditas tepung terigu curah turun 0,59 persen atau Rp60 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pula terigu non curah turun 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp13.060 per kg.
     
    Harga jagung di tingkat peternak naik di level 14,64 persen atau Rp890 menjadi Rp6.970 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium naik 2,08 persen atau Rp240 menjadi Rp11.790 per kg.
     
    Terakhir untuk harga ikan kembung terpantau turun 3,92 persen atau Rp1.480 menjadi Rp36.250 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 1,22 persen atau Rp390 menjadi Rp32.250 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 2,73 persen atau Rp920 menjadi Rp34.630 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%

    Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan minyak goreng rakyat alias Minyakita tidak terkena kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN 12% pada 2025.

    Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan bahwa PPN untuk Minyakita tidak mengalami perubahan, alias masih dipatok PPN 11% pada tahun depan. Begitu pula dengan bahan pokok tepung terigu.

    Dewi menjelaskan hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan dan ketersediaan bahan pokok, sehingga bahan pokok yang sebelumnya tidak terkena PPN, ke depan juga tidak terkena PPN.

    “Bahan pokok yang sebelumnya terkena PPN seperti minyak goreng Minyakita dan tepung terigu, ke depan tidak akan terkena kenaikan PPN. Kedua komoditi ini dikenakan PPN seperti saat ini sebesar 11%,” jelas Dewi kepada Bisnis, Kamis (19/12/2024).

    Adapun, Dewi menjelaskan bahwa pengaturan lebih lanjut masih dalam proses.

    “Tentunya memperhatikan asas kehati-hatian dan kepentingan yang lebih luas agar tepat sasaran dan manfaat,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, pemerintah memberikan fasilitas bebas PPN atau PPN tarif 0% berkenaan dengan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat umum dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

    Barang dan jasa yang dimaksud adalah bahan kebutuhan pokok seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar, dan gula konsumsi.

    Selain itu, juga ada jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa angkutan umum, jasa tenaga kerja, jasa keuangan, jasa asuransi, buku, vaksin polio, rumah sederhana dan sangat sederhana, rusunami, serta pemakaian listrik dan air minum yang dikenakan PPN 0%.

    Namun demikian, pemerintah mengenakan PPN 12% untuk berbagai kelompok barang dan jasa pada tahun depan. Asal tahu saja, barang dan jasa mewah yang dikonsumsi masyarakat mampu yang sebelumnya tidak dikenakan PPN seperti bahan makanan premium, antara lain beras, buah-buahan, ikan dan daging premium.

    Kemudian, pelayanan kesehatan medis premium, jasa pendidikan premium, dan listrik pelanggan rumah tangga sebesar 3.500—6.600 VA bakal dikenakan PPN 12%.

  • Kemenkes Imbau Penggunaan Gula dan Garam untuk MPASI Perlu Dibatasi – Halaman all

    Kemenkes Imbau Penggunaan Gula dan Garam untuk MPASI Perlu Dibatasi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memasuki usia 6 bulan, bayi dapat mulai diperkenalkan dengan berbagai tekstur dan cita rasa makanan melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). 

    Salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan orang tua adalah, bolehkah menggunakan gula dan garam dalam MPASI?

    Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Lovely Daisy menjelaskan bahwa penggunaan gula dan garam untuk MPASI pada bayi harus dibatasi.

    “Anjuran sesuai ‘Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak’ yang diterbitkan Kemenkes tahun 2020, penggunaan gula dan garam dalam MPASI harus dibatasi,” jelas Daisy di Jakarta.

    “Asupan gula dalam bentuk gula tambahan dibatasi di bawah 5 persen total kalori untuk anak di bawah usia 2 tahun. Asupan gula yang disarankan berupa gula alamiah seperti buah segar, bukan jus buah atau produk dengan tambahan pemanis,” ungkapnya dilansir dari website resmi, Kamis (19/12/2024). 

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang mengatur terkait pesan gizi seimbang untuk anak usia 6-24 bulan.

    Yaitu MPASI yang baik apabila tidak menggunakan gula dan garam tambahan, penyedap rasa, pewarna, dan pengawet.

    “Perlu diingat, kandungan gula juga terdapat dalam makanan lain yang mengandung karbohidrat sederhana, sehingga penambahan gula pada MPASI tidak diperlukan,” sambung Daisy. 

    Untuk meningkatkan rasa, maka orang tua dapat menggunakan bumbu tambahan lain, misalnya tomat, bawang, jahe, atau rempah-rempah alami lainnya. 

    Mengenai penggunaan garam, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia menyebutkan bahwa kebutuhan natrium harian untuk anak usia 6-12 bulan adalah 370 mg per hari, sedangkan anak usia 1-3 tahun adalah 800 mg per hari.

    “Jadi, kebutuhan garam pada anak usia 6-23 bulan kurang dari 1 gram per hari,” lanjut Lovely Daisy.

    Adapun kebutuhan garam ini sebenarnya dapat dipenuhi dari kandungan natrium dalam bahan pangan segar. 

    Berdasarkan ‘Tabel Komposisi Pangan Indonesia’ yang diterbitkan Kemenkes pada 2020, beberapa bahan pangan segar yang mengandung natrium antara lain:

    100 gram daging ayam segar mengandung natrium 109 mg

    100 gram hati ayam segar mengandung natrium 1.068 mg

    100 gram ikan teri segar mengandung natrium 554 mg

    100 gram ikan bawal mengandung natrium 129 mg

    100 gram udang segar mengandung natrium 178 mg

    100 gram telur ayam kampung mengandung natrium 190 mg

    100 gram telur ayam ras mengandung natrium 142 mg

    100 gram kacang hijau rebus mengandung natrium 447 mg

    Penyiapan MPASI dari Makanan Keluarga

    Lebih lanjut, dr. Lovely Daisy menjelaskan bahwa MPASI untuk anak usia di atas 1 tahun dapat diambil dari makanan keluarga. 

    Namun, dalam penyiapannya, makanan tersebut perlu dipisahkan terlebih dahulu sebelum penambahan bumbu seperti gula, garam, atau penyedap rasa.

    “Rekomendasi gizi seimbang secara umum juga menganjurkan pembatasan penggunaan gula, garam, dan minyak sehingga makanan keluarga pun seharusnya rendah gula dan garam,” katanya.

    “Pedoman global dari UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan agar menghindari menambahkan gula dan garam ke makanan dan minuman siap saji di rumah.”

    Daisy mengingatkan bahwa penggunaan gula dan garam dalam MPASI dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular pada masa mendatang, apalagi jika pemberian gula dan garam itu dilakukan secara berlebihan.

    Gula dapat berkontribusi pada asupan energi berlebih yang dapat menyebabkan obesitas dan karies gigi. 

    Ginjal bayi belum bisa mencerna garam dalam jumlah banyak seperti orang dewasa.

    Sehingga kelebihan konsumsi natrium dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi ginjal.

    “Selain itu, konsumsi gula dan garam pada masa MPASI dapat berkontribusi pada preferensi untuk makanan dengan rasa manis dan asin seumur hidup,” tutupnya. 

     

  • Kemenkes Sebut Pemberian MPASI Harus Penuhi 4 Syarat Ini – Halaman all

    Kemenkes Sebut Pemberian MPASI Harus Penuhi 4 Syarat Ini – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menerbitkan “Petunjuk Teknis Pemantauan Praktik MPASI Anak Usia 6-23 Bulan” pada 2024. 

    Petunjuk teknis ini untuk meningkatkan pemantauan dan perbaikan praktik Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi anak usia 6-23 bulan di Indonesia.

    Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes RI dr. Lovely Daisy, M.K.M., menyampaikan, pemberian MPASI harus memenuhi empat syarat utama, antara lain:

    1. Tepat waktu

    MPASI diberikan saat ASI saja sudah tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan energi bayi, yaitu mulai usia 6 bulan.

    “Kemenkes menganjurkan MPASI diberikan mulai usia 6 bulan karena pada usia 6 bulan terdapat kesenjangan kebutuhan energi bayi dengan yang dapat dicukupi dari ASI saja. Secara global, sebagian besar pedoman di Amerika dan Eropa juga merekomendasikan, MPASI dimulai pada usia 6 bulan,” ungkap Daisy dilansir dari website resmi, ditulis Kamis (19/12/2024).

    Lovely mengingatkan ada yang perlu diperhatikan, bila memperkenalkan MPASI terlalu dini akan meningkatkan risiko kontaminasi patogen. 

    Sebaliknya, bila memperkenalkan MPASI terlalu terlambat, maka akan menyebabkan bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.

    Berdasarkan pedoman “WHO Guideline for Complementary Feeding of Infants and Young Children 6–23 Months of Age” tahun 2023, pemberian MPASI dini pada usia kurang dari 6 bulan memiliki dampak buruk.

    “Perkembangan bayi yang belum memadai dalam kesiapan mengonsumsi makanan (organ-organ bayi belum siap mencerna makanan), meningkatkan potensi risiko peningkatan morbiditas karena penyakit gastrointestinal, seperti penyakit diare dan risiko alergi,” terang Daisy.

    “Kemudian, kualitas MPASI yang lebih rendah dibandingkan ASI, terutama jika makanan berbentuk cair maka zat gizinya rendah, dan peningkatan risiko obesitas.”

    2. Adekuat

    Makna pemberian MPASI harus adekuat adalah MPASI harus mampu memenuhi kecukupan energi, protein, serta mikronutrien untuk mencapai tumbuh kembang optimal anak. 

    Pemberian MPASI perlu mempertimbangkan usia anak, jumlah, frekuensi, konsistensi/tekstur, serta variasi keberagaman makanan.

    3. Aman

    Artinya, MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara yang higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan yang bersih. 

    Kunci untuk makanan yang aman, di antaranya memisahkan penyimpanan makanan mentah dengan makanan yang sudah dimasak. 

    Dan menggunakan makanan segar dan masak sampai matang, misalnya daging, ayam, telur, dan ikan.

    4. Diberikan dengan cara benar

    Artinya, MPASI harus memenuhi syarat terjadwal, lingkungan yang mendukung, dan prosedur makan yang tepat.

    “Syarat terjadwal itu jadwal makan termasuk makanan selingan teratur dan terencana. Syarat lingkungan yang mendukung, misalnya, hindari memaksa meskipun hanya makan 1-2 suap, perhatikan tanda bayi lapar dan kenyang,” jelas Direktur Lovely Daisy.

    “Selanjutnya, syarat prosedur makan yang tepat seperti makan dalam porsi kecil dan bayi distimulasi untuk makan sendiri, dimulai dengan pemberian makanan selingan yang bisa dipegang sendiri.”

    MPASI Harus Beragam

    Menurut Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan MPASI, yaitu higiene dan sanitasi.

    Dan juga, memilih bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin dan mineral, terutama zat besi serta seng (zinc).

    “Perlu diperhatikan juga terkait pemberian sejumlah minyak/lemak sebagai sumber energi yang efisien. Ini menjadikan MPASI padat gizi, tanpa menambahkan jumlah MPASI yang diberikan),” katanya.

    “Lalu, tekstur mempertimbangkan kemampuan promotor (pergerakan otot rongga mulut) serta penggunaan gula dan garam dibatasi,” sambung Lovely. 

    Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi, lanjut Daisy, MPASI harus beragam. 

    Dalam hal ini, mengandung minimal 5 dari 8 kelompok makanan, yakni ASI, makanan pokok, kacang-kacangan, produk susu, daging-dagingan, telur, sayur buah kaya vitamin A, dan sayur buah lainnya.

    “Keragaman bahan dalam MPASI diperlukan, karena tidak ada satupun makanan yang mengandung zat gizi lengkap. Selain itu, MPASI juga harus dipastikan mengandung telur, ikan, dan atau daging. Karena konsumsi protein hewani berkorelasi positif dengan penurunan risiko stunting,” tutupnya.