Produk: daging

  • Sopir Truk Tak Menyangka Air Minumnya Dibeli Dedi Mulyadi Rp1,8 Juta: Gaji Saya Sebulan Juga Ketutup

    Sopir Truk Tak Menyangka Air Minumnya Dibeli Dedi Mulyadi Rp1,8 Juta: Gaji Saya Sebulan Juga Ketutup

    TRIBUNJATIM.COM – Keputusan Dedi Mulyadi resmi menutup tambang ilegal di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menuai kontra.

    Hal itu terlihat dari momen sejumlah orang yang menggelar aksi unjuk rasa memprotes keputusan Dedi Mulyadi menutup tambang ilegal.

    Terkait dengan demo yang ditujukkan untuknya, Dedi Mulyadi sempat menyebut, pengunjuk rasa tersebut diduga bukanlah sopir truk yang asli, melainkan ormas.

    Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu pun baru-baru ini membuktikan ucapannya.

    Ia berbincang langsung dengan sopir truk yang ditemuinya.

    Dalam vlog terbarunya, Kang Dedi pun merekam pertemuannya dengan seorang sopir truk di kawasan Subang.

    Sopir truk pasir asal Subang itu pun mengurai curhatan kepada sang Gubernur Jawa Barat terpilih.

    “Kamu ikut demo enggak kemarin?” tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Selasa (28/1/2025).

    “Oh, enggak pak,” jawab sang sopir truk.

    “Saya kira ikut demo,” timpal Kang Dedi.

    Berbincang soal demo soal tambang ilegal ditutup, Dedi Mulyadi pun melayangkan pernyataan.

    Ia mengaku tidak pernah berniat buruk saat menutup tambang ilegal.

    Diungkap sopir truk juga, pengunjuk rasa penutupan tambang ilegal tersebut diduga bukanlah sopir asli, melainkan ormas.

    Lebih lanjut, ia menceritakan nasibnya kini setelah tambang ilegal ditutup.

    Tangkapan layar momen seorang sopir truk pasir curhat ke Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi pada Senin (27/1/2025), ia menceritakan keluh kesahnya setelah tambang ilegal di Subang ditutup Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    “Katanya kemarin ada demo sopir?” kata Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Alhamdulillah kalau saya di rumah Pak,” ucap sopir truk.

    “Entah sopir, entah ormas (yang berdemo),” lanjut Kang Dedi.

    “Iya tercampur kelirunya mah, karena itu enggak berangkat ah, (takut) tercampur ormas,” tutur sopir truk.

    “Ada yang bilang Dedi Mulyadi penjahat katanya. Saya perasaan selama ini baik sama sopir.”

    “Kalau di jalan tol ada kempes ban selalu ditolongi, mobil terguling dibantuin,” kata Kang Dedi.

    “Saya mah menutup tambang, menutup usaha manusia yang serakah.”

    “Bayar pajak enggak mau, menjual pasir sama dengan yang berizin, bener enggak,” timpal sopir truk.

    Alih-alih ikut demo, sang sopir truk memilih untuk beristirahat di rumah setelah tambang ilegal ditutup.

    Menurut sang sopir truk, ia pasrah akan keputusan Kang Dedi tersebut, meski terpaksa menganggur selama empat hari.

    “Kan ada demo kemarin, akang stuck (tidak bekerja) berapa hari?” tanya Kang Dedi.

    “Saya di rumah saya empat hari Pak, enggak bisa (narik),” ujar sopir truk.

    “Akang dicerai sama istri?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Alhamdulillah enggak pak, terima aja. Makan, cuma bekal enggak ada. Dinikmati aja sama saya mah, yang penting jalurnya benar aja gitu,” kata sopir truk.

    Mendengar sang sopir truk ikhlas dengan nasibnya usai penutupan tambang ilegal, Kang Dedi tersenyum.

    Kang Dedi lantas memberikan kejutan untuk sang sopir truk.

    Yakni Kang Dedi membeli air mineral botolan yang dibawa sang sopir truk.

    Kang Dedi lantas memberikan bayaran dari air mineral tersebut dengan nominal fantastis yakni Rp1,8 juta.

    Alasan Kang Dedi memberikan uang jutaan kepada sopir truk tersebut lantaran kesabaran sang sopir.

    “Gaji saya sebulan juga ketutup ini Pak, alhamdulillah,” kata sopir truk.

    Sang sopir truk tak henti berucap syukur.

    Ia tak menyangka bakal diberi rezeki setelah menceritakan nasibnya usai tambang ilegal ditutup.

    Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi juga menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Terungkap! Ini Sederet Makanan yang Bikin Umur Panjang hingga 100 Menurut Centenarian

    Terungkap! Ini Sederet Makanan yang Bikin Umur Panjang hingga 100 Menurut Centenarian

    Jakarta

    Pola makan memiliki peran yang cukup vital terhadap kesehatan manusia, khususnya menjaga kesempatan untuk mendapatkan umur yang panjang. Bahkan, para centenarian atau sebutan untuk seseorang yang berusia 100 tahun bahkan lebih memiliki makanan dan pola makannya sendiri, yang bisa ditiru oleh banyak orang.

    Dikutip dari CNBC Make It, mereka yang berumur panjang memiliki kesamaan dalam hal pola makan, yakni memperbanyak mengonsumsi makanan berbahan dasar tumbuhan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.

    Berikut adalah makanan yang selalu dimakan empat orang berusia 100 tahun ke atas, serta makanan yang tidak pernah mereka makan.

    1. Elizabeth Francis

    Elizabeth Francis menjadi orang tertua di Amerika Serikat yang berhasil menyentuh usia 115 tahun. Ketika ditanya soal makanan, dirinya mengaku sebenarnya tidak terlalu memusingkan pilihan makanan dan mengonsumsi makanan apapun yang ada.

    Demi menjaga kesehatannya, Elizabeth selalu menanam makanannya sendiri di halaman belakang rumah. Sang cucu yang bernama Ethel Harrison juga menambahkan bahwa neneknya itu tidak pernah merokok ataupun minum alkohol.

    “Dia makan semuanya. Tapi Francis selalu menanam sayuran di halaman belakang. Saya tidak pernah melihatnya pergi ke restoran cepat saji dan semua tempat yang saya suka kunjungi,” kata Harrison.

    2. Deborah Szekely

    Deborah Szekely merupakan seorang nenek berusia 102 tahun yang memiliki julukan ‘Godmother of Wellness’. Deborah mengaku, pola makan berbasis tanaman menjadi diet yang dirinya jalani sejak kecil.

    Di pagi hari, Deborah biasa mengonsumsi yogurt, pisang, dan biji-bijian utuh. Ketika makan siang, dirinya mengonsumsi salad di rumah atau makan siang di restoran. Sedangkan, ketika malam, Deborah biasanya akan mengonsumsi hidangan dari ikan hingga kentang panggang.

    Pola makan yang dijalani Deborah sangat mirip dengan diet mediterania. Pola makan tersebut mencakup ikan, biji-bijian utuh, buah, serta sayuran.

    “Saya seorang pescatarian dan saya sebenarnya beruntung tidak pernah makan daging karena orang tua saya,” ucapnya.

    3. Shirley Hodes

    Melalui sebuah perbincangan dengan CNBC Make It, Shirley mengaku membatasi lemak hewani yang dikonsumsinya. Nenek berusia 107 tahun itu hanya mengonsumsi susu skim.

    Shirley mengaku senang mengonsumsi berbagai jenis makanan. Terpenting menurutnya adalah menjaga asupan gula agar tidak berlebihan. Dia juga mengikuti pedoman dalam kursus nutrisi ‘Palang Merah’ yang diikutinya selama Perang Dunia Kedua.

    “Saya memang suka makan makanan yang seimbang tanpa terlalu banyak makanan manis,” ucap Hodes.

    4. Daisy McFadden

    Pada tahun 2010 ketika Daisy berusia 99 tahun, dirinya pernah mengungkapkan berbagai jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari. Makanan tersebut meliputi buah, sayur, hingga protein.

    Ketika sarapan, Daisy biasanya mengonsumsi oatmeal, jus cranberry, serta buah pisang. Sedangkan ketika makan siang dirinya biasanya mengonsumsi salad dengan isi bit, timun, tomat, ayam atau ikan sebagai tambahan protein.

    Daging tanpa lemak dan sayuran kukus menjadi makanan favoritnya ketika makan malam. Untuk hidangan pencuci mulut, Daisy hanya mengonsumsi buah segar.

    “Saya tidak minum soda sama sekali, dan tidak pernah,” ujar Daisy pada saat itu.

    (dpy/suc)

  • 7 Rekomendasi Kuliner Purworejo yang Harus Dicoba Saat Libur Imlek

    7 Rekomendasi Kuliner Purworejo yang Harus Dicoba Saat Libur Imlek

    TRIBUNJATENG.COM – Purworejo merupakan daerah di pesisir selatan Provinsi Jawa Tengah.

    Daerah ini berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yaogyakarta di bagian timur.

    Purworejo memiliki beberapa wisata menarik yang bisa dikunjungi saat libur Imlek.

    Mulai dari Pantai Jatimalang, Puncak Khayangan Sigendol, Museum Tosan Aji dan masih banyak lagi.

    Selain obyek wisata, Purworejo ini juga memiliki banyak wisata kuliner yang bisa dicoba.

    Berikut ini beberapa wisata kuliner yang bisa Anda coba saat liburan ke Purworejo.

    1. Bakso Mantep

    Pertama ada Bakso Mantep yang ada di Jalan Mayjen Sutoyo no 82, RW V, Sindurjan Purworejo.

    Tempat ini cukup terkenal dan banyak didatangi wisatawan.

    Satu porsi bakso di tempat ini dibanderol dengan harga Rp 15 ribu.

    Kemudian ada pelengkap seperti gorengan tahu isi dan sate telur puyuh.

    2. Bebek Goreng Pak H.Dargo

    Bagi Anda yang suka dengan bebek goreng, Anda bisa mencicipi bebek goreng Pak H.Dargo yang ada di Jalan Mayjen Sutoyo, Kepatihan.

    Tempat ini buka dari pukul 07.30 – 23.30 WIB.

    Selain bebek goreng, ada juga menu lain seperti Nila Goreng, Lele Goreng, Ayam Negeri, serta tahu tempe.

    3. Soto Stasiun pak Rus

    Selanjutnya ada soto stasiun Pak Rus yang ada di Jalan Letjend Suprapto , Tuksongo, Purworejo.

    Soto di tempat ini adalah soto seger dengan mangkuk kecil.

    Kemudian ada menu pendamping seperti menjes, tahu, bacem dan sate.

    4. Rumah Makan Restu Basamo II

    Nah bagi Anda yang ingin menikmati makanan Khas Padang, Anda bisa mencoba Rumah Makan Retsu Basamo II di Jalan Sumoharjo Nomor 76.

    Rumah makan ini menyediakan masakan khas Padang seperti Ayam Pop, Rendang, Telur Padang, sayur daun singkong dan masih banyak lagi.

    5. Sate Gulai Kambing Winong Pak Mustofa

    Jika Anda ingin makan sate Kambing, Anda bisa mencoba Warung Sate dan Gulai Winong Pak Mustofa.

    Lokasinya berada di Winong Lor Dusun I Gebang Kecamatan kemiri.

    Warung ini buka setiap hari pukul 09.30 WIB sampai 18.00 WIB.

    6. Ayam Bakar Bumbu Kuning

    Kemudian ada Ayam Bakar Bumbu Kuning yang cukup terkenal di Jalan Brigjen Katamso, Jurangan Boro Kulon, Kecamatan Banyuurip.

    Satu porsi ayam bakar plus nasi dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.

    Selain ayam, di sini juga ada sop iga, sop ayam kampung, soto ayam dan soto daging.

    7. Geblek

    Bagi yang ingin membeli oleh-oleh, Anda bisa membeli Geblek.

    Geblek adalah jajanan tradisional Purworejo yang terbuat dari tepung singkong dan diberi bumbu bawang goreng.

     

  • Gizi 280 Juta Rakyat Indonesia Diurusi Ahli Serangga

    Gizi 280 Juta Rakyat Indonesia Diurusi Ahli Serangga

    loading…

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membuka wacana serangga seperti belalang dan ulat sagu masuk dalam daftar menu makan bergizi gratis (MBG). Foto/Achmad Al Fiqri

    JAKARTA – Pegiat Media Sosial Dokter Tifa atau Tifauzia Tyassuma mencari tahu profil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana . Dokter Tifa penasaran karena Dadan membuka wacana serangga seperti belalang dan ulat sagu masuk dalam daftar menu makan bergizi gratis (MBG).

    “Oh ternyata orang ini namanya Pak Dadan Hindayana ini beliau ini ternyata ahli serangga dari IPB, lalu S-2 nya juga serangga, lalu S-3 nya balik lagi ke IPB,” kata Dokter Tifa di Channel Youtube DRTF dikutip Selasa (28/1/2025).

    Dia pun menyentil keputusan mengangkat Dadan menjadi Kepala BGN. Sekadar diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala BGN di Istana Negara, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.

    Dadan Hindayana diangkat sebagai Kepala Badan Gizi Nasional berdasarkan Keppres RI Nomor 94/P Tahun 2024. Dokter Tifa pun heran masalah gizi rakyat Indonesia diurusi oleh seorang ahli serangga.

    “Terus yang lucu kan dia jadi Kepala Badan Gizi Nasional gitu, ahli serangga gitu, kayak enggak ada orang lain ya, seperti tidak ada puluhan atau ratusan ahli gizi yang sangat kompeten yang layak menjadi Kepala Badan Gizi Nasional, sehingga 280 juta rakyat Indonesia itu diurusi gizinya oleh ahli serangga gitu ya,” ujarnya.

    Dia pun mengkritik wacana serangga seperti belalang dan ulat sagu masuk dalam daftar menu makan bergizi gratis (MBG). Adapun wacana tersebut dilontarkan oleh Dadan Hindayana.

    “Anak Sekolah mau dikasih makan serangga? What??? Wacana Kepala Badan Gizi Nasional untuk memberikan Serangga sebagai sumber protein hewani pengganti ayam, daging, ikan, dan lauk yang tak terbeli dengan dana Rp 10,000 per anak, saya tanggapi dengan: Apakah semiskin itu negara Indonesia, sampai anak-anak sekolah mau diberi makan serangga?” kata Dokter Tifa di akun media sosial X

  • Dokter Tifa Kritik Wacana Anak Sekolah Dikasih Makan Serangga: Semiskin Itu Indonesia?

    Dokter Tifa Kritik Wacana Anak Sekolah Dikasih Makan Serangga: Semiskin Itu Indonesia?

    loading…

    Pegiat Media Sosial Dokter Tifa atau Tifauzia Tyassuma mengkritik wacana serangga seperti belalang dan ulat sagu masuk dalam daftar menu makan bergizi gratis (MBG). Foto/Instagram Tifauzia Tyassuma

    JAKARTA – Pegiat Media Sosial Dokter Tifa atau Tifauzia Tyassuma mengkritik wacana serangga seperti belalang dan ulat sagu masuk dalam daftar menu makan bergizi gratis (MBG). Adapun wacana tersebut dilontarkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana .

    “Anak Sekolah mau dikasih makan serangga? What??? Wacana Kepala Badan Gizi Nasional untuk memberikan Serangga sebagai sumber protein hewani pengganti ayam, daging, ikan, dan lauk yang tak terbeli dengan dana Rp 10,000 per anak, saya tanggapi dengan: Apakah semiskin itu negara Indonesia, sampai anak-anak sekolah mau diberi makan serangga?” kata Dokter Tifa di akun media sosial X dikutip Selasa (28/1/2025).

    Dia pun mengaku hingga mencari informasi mengenai sosok Dadan yang membuka wacana tersebut. “Oh ternyata orang ini namanya Pak Dadan Hindayana ini beliau ini ternyata ahli serangga dari IPB, lalu S-2 nya juga serangga, lalu S-3 nya balik lagi ke IPB,” tuturnya di Channel YouTube DRTF.

    Dia pun menyentil keputusan mengangkat Dadan menjadi Kepala BGN. “Terus yang lucu kan dia jadi Kepala Badan Gizi Nasional gitu, ahli serangga gitu, kayak enggak ada orang lain ya, seperti tidak ada puluhan atau ratusan ahli gizi yang sangat kompeten yang layak menjadi Kepala Badan Gizi Nasional, sehingga 280 juta rakyat Indonesia itu diurusi gizinya oleh ahli serangga gitu ya,” ujarnya.

    Wacana Serangga Jadi Menu Makan Bergizi Gratis
    Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang untuk memasukkan serangga ke dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah). Langkah itu dilakukan lantaran serangga bisa menjadi sumber protein.

    “Mungkin saja ada satu daerah suka makan serangga (seperti) belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).

    Kendati demikian, Dadan menilai serangga menjadi alternatif menu dalam program MBG. Apalagi, kata dia, bila ada sejumlah daerah yang terbiasa memakan serangga. “Itu salah satu contoh ya, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, itu bisa menjadi menu di situ,” katanya.

    Dadan menegaskan BGN tak menetapkan standar menu nasional, melainkan standar komposisi gizi. Ia pun menilai, sumber protein tergantung pada potensi sumber daya lokal di suatu daerah. “Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya,” kata Dadan.

    “Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telur lah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikanlah yang mayoritas, seperti itu. Sama juga dengan karbohidratnya, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung. Meskipun nasi mungkin diberikan juga,” imbuhnya.

    (rca)

  • Wamentan Sudaryono Beberkan Alasan Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Hidup dari Brasil – Halaman all

    Wamentan Sudaryono Beberkan Alasan Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Hidup dari Brasil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia membuka keran impor sapi hidup untuk memenuhi kebutuhan daging dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mendukung Indonesia menuju swasembada daging serta susu.

    Impor ini akan dilakukan oleh pihak swasta, dengan pemerintah menyediakan lahan peternakan bagi mereka yang ingin berinvestasi di peternakan dengan mendatangkan sapi dari luar negeri.

    Satu negara yang disebut secara spesifik oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebagai sumber sapi impor ini adalah Brasil.

    Targetnya, 2 juta sapi hidup dari Brasil didatangkan hingga 2029. Jumlah tersebut terdiri dari 1,2 juta sapi perah dan 800 ribu sapi pedaging.

    Ada beberapa alasan mengapa Brasil dipilih sebagai negara sumber sapi impor ini.

    Pertama, Sudaryono menyebut sapi dari Brasil sudah puluhan tahun terbebas dari Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

    “Brasil ini sudah sekian puluhan tahun bebas PMK. Insyaallah mereka akan mendapatkan sertifikasi bebas [PMK], sehingga kita tidak ada isu lagi urusan PMK,” katanya dalam acara bertajuk 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran Memimpin Indonesia, Selasa (28/1/2025).

    Kedua, ia mengatakan bahwa Brasil memiliki populasi sapi yang besar.

    Dengan jumlah yang melimpah, mendatangkan 2 juta sapi dari Brasil dianggap mudah tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi atau jumlah sapi di negara tersebut.

    Ketiga, Brasil merupakan negara tropis, sama seperti Indonesia.

    Oleh karena itu, sapi dari Brasil dianggap lebih mudah beradaptasi dengan cuaca di Indonesia, dibandingkan sapi dari negara subtropis Eropa yang mungkin memerlukan penyesuaian lebih sulit.

    “Brasil ini kan kayak kita ya, negara tropis. Jadi sapinya sapi tropis, relatif… ya mungkin penyesuaian enggak terlalu sulit dibandingkan kita mendatangkan sapi-sapi dari Eropa yang dari negara subtropis,” ujar Sudaryono.

    Ia kembali menegaskan bahwa di sini bukan pemerintah yang mengimpor sapi. Tidak ada penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di aktivitas ini.

    Namun, pemerintah membuka kesempatan bagi swasta, baik dari perusahaan dalam maupun luar negeri, koperasi, atau perorangan untuk berinvestasi di sektor peternakan RI dengan mendatangkan sapi dari luar negeri.

    Sejauh ini, menurut catatannya, sudah ada 160 perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi dan mendatangkan sapi impor dari Brasil dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari 50 ribu hingga 100 ribu sapi

    Kini, Sudaryono menyebut sudah ada regulasi berupa Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur soal impor sapi oleh para pihak swasta ini.

    “Nah, PP-nya sudah diteken oleh presiden, sudah diundangkan, nah ini sekarang di fase implementasi. Ikan sepat ikan bagus, makin cepat makin bagus,” ucapnya.

    Dikritik DPR

    Keputusan pemerintah membuka keran impor ini menuai kritik dari Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan.

    Johan mengungkapkan keprihatinannya atas keputusan Pemerintah yang masih bergantung pada impor bahan pangan, termasuk impor 200 ribu sapi dari Brasil untuk mendukung program ini. 

    Menurutnya, ketergantungan pada impor bahan pangan memiliki sejumlah dampak negatif.

    Pertama, Tekanan pada Anggaran Negara. Fluktuasi harga global dapat membebani anggaran, apalagi jika nilai tukar rupiah melemah.

    Kedua, Risiko Pasokan Global. Gangguan rantai pasok internasional, seperti krisis pangan atau kebijakan pembatasan ekspor dari negara lain, dapat mengancam keberlanjutan program.

    “Ketergantungan pada impor adalah solusi instan yang tidak berkelanjutan. Kita harus menjadikan program ini sebagai pendorong untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor,” tegas Johan di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Johan menekankan pentingnya penguatan produksi lokal. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor peternakan lokal.

    Berikan subsidi kepada peternak kecil, perbaiki sistem distribusi pakan, dan fasilitasi peternakan modern berbasis komunitas.

    “Peternak lokal harus menjadi tulang punggung program ini,” ucap Johan.

    Kedua, imbuhnya, diversifikasi sumber protein. Johan menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada sapi dengan mendorong produksi alternatif sumber protein seperti ikan, ayam, dan kambing.

    Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dan peternakan unggas.

    “Kita harus memanfaatkannya untuk mendukung kebutuhan protein masyarakat,” tutur Johan.

    Ketiga, lanjut Johan, infrastruktur dan teknologi. Pembangunan fasilitas seperti cold storage, sistem irigasi, dan fasilitas produksi pakan harus menjadi prioritas.

    Selain itu, pemerintah perlu memperkenalkan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi peternakan.

    “Keempat, perlindungan pasar lokal. Pemerintah perlu melindungi peternak lokal dari dampak impor melalui kebijakan tarif dan kuota impor yang ketat. Jangan biarkan pasar lokal kalah oleh produk impor. Peternak kita butuh dukungan nyata,” ujar Johan.

    Kelima, kata Johan, edukasi dan diversifikasi konsumsi. Johan juga mengusulkan kampanye edukasi untuk mendorong masyarakat mengonsumsi pangan lokal yang beragam, seperti ikan air tawar, ayam, dan hasil tani lainnya.

    Ia pun mengingatkan bahwa swasembada pangan adalah tujuan jangka panjang yang harus diperjuangkan bersama.

    “Program makan bergizi gratis ini harus menjadi bagian dari strategi besar untuk mencapai kemandirian pangan. Jika kita hanya mengandalkan impor, program ini akan menjadi pedang bermata dua yakni membantu masyarakat dalam jangka pendek, tetapi melemahkan ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang,” pungkasnya. 

  • Waspadai Serangan Flu Burung pada Sapi Perah dan Kucing, Berikut Gejalanya – Halaman all

    Waspadai Serangan Flu Burung pada Sapi Perah dan Kucing, Berikut Gejalanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pakar Virologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Suwarno drh MSi mengungkapkan, kewaspadaan Avian Influenza atau flu burung yang bisa menyerang sapi perah dan kucing.

    Kasus sapi perah dan kucing tertular flu burung pernah merebak pada awal 2024 di Amerika Serikat.

    Ia mengatakan, flu burung merupakan penyakit yang kompleks dan terus berkembang dimana hewan liar banyak mati akibat terinfeksi virus tersebut. 

    “Flu burung terus berevolusi, bermutasi dan mengalami spillover, lompatan antar spesies yang berbeda. Yang semula hanya menginfeksi burung liar, sekarang dilaporkan telah menginfeksi manusia, mamalia, dan unggas domestik,” terang Prof Suwarno dikutip dari laman website unair, Senin (27/1/2025).

    Saat ini kasus flu burung kembali merebak di dunia, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    “Kewaspadaan ini sangat perlu karena beberapa negara di Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia telah melaporkan kasus flu burung akibat varian dari virus Flu Burung A yang sangat patogen,” ungkap Prof Suwarno. 

    Sapi perah merupakan salah satu hewan mamalia yang memiliki risiko terpapar virus flu burung.

    Penurunan produksi susu mulai dari 20-100 persen menjadi dampak dari penularan virus antar spesies (dari unggas ke mamalia).

    “Yang berbahaya adalah susu yang dihasilkan sangat tercemar dengan keberadaan virus tersebut. Susu mentah yang tidak dipasteurisasi dapat menjadi penyebab penyebaran virus pada spesies lain, termasuk kucing, harimau, singa, anjing dan unggas domestik, serta hewan liar lainnya,” ungkapnya. 

    Adapun tanda atau gejala jika sapi perah yang terdeteksi positif flu burung menunjukkan gejala yang tidak spesifik. 

    Umumnya terjadi penurunan nafsu makan, keluarnya leleran lendir dari hidung, feses yang lengket atau encer, lesu, dehidrasi dan demam.

     Kualitas susu pada sapi perah yang terpapar pun konsistensi kental dan pekat, serta berwarna kuning mirip kolostrum.

    Sementara pada kucing jauh lebih berisiko terjangkit daripada anjing. Hal tersebut dikarenakan perilaku kucing yang kerap menjadikan burung sebagai target mangsanya. Oleh karena itu, penting memahami gejala pada kucing yang terjangkit. 

    “Sejauh ini gejala yang muncul pada kucing ditandai dengan penurunan nafsu makan, lesu, demam, Leleran lendir pada mata, bersin, batuk, hingga sesak nafas.”

    Selain itu juga dapat dilihat gejala syaraf yang mengalami gangguan koordinasi gerak, tremor, dan kejang disertai kebutaan.

    Untuk mencegah penyebaran flu burung pada kucing, jangan beri kucing susu yang tidak dipasteurisasi (dipanaskan) serta tidak konsumsi daging mentah atau setengah matang yang berasal dari unggas. 

    “Langkah selanjutnya yakni, jaga kucing di dalam rumah agar terhindar dari paparan burung liar atau hewan liar lainnya, jauhkan kucing dari ternak atau unggas lainnya. Saya himbau untuk segera bawa ke dokter hewan jika didapatkan gejala seperti yang disebutkan,” pesan Prof Suwarno. 

     

     

  • Wanti-wanti Dokter Anak soal Viral Bayi 9 Bulan Dikasih Makan Nasi Padang

    Wanti-wanti Dokter Anak soal Viral Bayi 9 Bulan Dikasih Makan Nasi Padang

    Jakarta

    Viral video seorang bayi 9 bulan diberi makan nasi padang menuai pro kontra di masyarakat. Dalam video tersebut terlihat banyak potongan cabai yang ada di nasi padang tersebut.

    Tak sedikit yang menyayangkan orang tua dari bayi tersebut, mengingat nasi padang identik dengan cita rasa pedas yang tidak cocok untuk anak seusia tersebut.

    “Kasian lambungnya,” kata netizen lainnya.

    “Kalau udah sakit perutnya, emaknya nangis-nangis. Boleh juga tp liat umur anak mbok d eman,” tutur netizen lainnya.

    Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Meta Herdiana Hanindita SpA(K) mengatakan pada dasarnya tak ada literatur terkait ketentuan kapan makan pedas boleh mulai diberikan. Menurutnya, makanan pedas tergantung dari budaya lokal itu sendiri.

    “Orang luar negri yang ga pernah makan makanan pedas, umur berapa pun kalau dikasih makanan pedasnya indonesia ya bisa bereaksi juga,” katanya saat dihubungi detikcom, Senin (27/1/2025).

    Meski begitu, dr Meta menjelaskan cabe tak mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi dan hanya perasa. Artinya, tak terlalu penting untuk diberikan saat bayi sudah Makanan Pendamping ASI (MPASI).

    dr Meta juga mewanti-wanti memberikan makanan pedas pada bayi bisa memicu sejumlah risiko kondisi kesehatan.

    “Yang saya lihat di video tadi ada banyak potongan cabenya. Tapi anaknya oke-oke saja ya nggak ngerasa kepedesan. Pedas=sangat subyektif. Tapi karena bayi masih sensitif, bisa bikin diare, sakit perut,” imbuhnya lagi.

    Di sisi lain, dr Meta menyebut MPASI pada bayi 9 bulan harus mengandung berbagai nutrisi penting, seperti karbohidrat, lemak, protein seperti hewani, sayur, hingga buah-buahan sedikit saja.

    Seandainya diberi nasi padang seperti nasi dan rendang, menurut dr Meta tidak masalah.

    “Nasi= karbo, Santan= lemak, Daging= protein hewani, Teksturnya disesuaikan dengan kemampuan,” katanya lagi.

    “Nasi padangnya boleh, tapi jangan langsung pedas juga,” katanya menyarankan.

    (suc/up)

  • Siapa Pemilik Unilever? Ini Profil dan Sejarah Perusahaannya

    Siapa Pemilik Unilever? Ini Profil dan Sejarah Perusahaannya

    Melansir laman resmi Unilever Global, sejarah berdirinya Unilever bermula dari penggabungan dua perusahaan, yaitu Margarine Unie dan Lever Brothers. Kedua perusahaan menandatangani perjanjian untuk mendirikan Unilever pada 2 September 1929 silam.

    Awalnya, kedua perusahaan tersebut bertujuan untuk bernegosiasi agar tidak saling bertentangan dalam hal produksi sabun dan margarin. Namun, akhirnya sepakat untuk bergabung.

    The Economist menggambarkan penggabungan dua perusahaan itu merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Eropa. Adapun Unilever resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1930.

    Penjualan margarin melejit

    Pada 1938, Unilever mengeluarkan kampanye untuk meningkatkan persepsi publik terhadap margarin dan pertumbuhan merek yang diperkaya vitamin. Seperti Stork di Inggris dan Blue Band di Belanda, dengan penjualan margarin naik ke tingkat yang mendekati titik tertingginya pada 1929.

    Kemudian, selama tahun-tahun perang atau tepatnya pada 1940, Unilever secara efektif terpecah dengan bisnis-bisnis di wilayah pendudukan Jerman dan Jepang, serta terputus dari London dan Rotterdam. Hal ini mengarah pada pengembangan struktur perusahaan di mana bisnis-bisnis Unilever lokal bertindak dengan tingkat independensi yang tinggi dan berfokus pada kebutuhan pasar lokal.

    Berikan layanan mandi gratis 

    Saat serangan bom di Inggris pada 1941 (Blitz), Unilever lewat produk sabun Lifebuoy menyediakan layanan cuci darurat gratis bagi warga London. Unilever menyediakan mobil van yang dilengkapi pancuran air panas, sabun, dan handuk.

    Mereka mengunjungi daerah-daerah yang terkena bom di ibu kota untuk menyediakan fasilitas bersih-bersih bagi warga sekitar.

    Merambah ke bisnis produk beku

    Pada 1943, Unilever merambah ke produk beku dan mengakuisisi Batchelors. Unilever menjadi pemegang saham mayoritas di Frosted Foods. Sementara itu, Inggris memiliki hak atas metode pengawetan makanan yang baru untuk pasar massal, yakni deep-freezing.

    Dua tahun berikutnya atau tepatnya pada 1946, merk Birds Eye menambah portofolio makanan Unilever. Merk Birds Eye meluncurkan kacang polong beku pertama di Inggris. Namun, kini daging, ikan, es krim, dan makanan kaleng hanya menyumbang 9 persen dari total omzet Unilever.

  • Tips Hemat Belanja Bulanan, Anti Boncos!

    Tips Hemat Belanja Bulanan, Anti Boncos!

    Jakarta: Belanja bulanan merupakan salah satu aspek krusial dalam perencanaan keuangan rumah tangga. Dengan perencanaan yang tepat, aktivitas ini dapat dilakukan secara hemat.
     
    Kemampuan mengelola pengeluaran belanja bulanan dengan baik dapat memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas finansial keluarga. Berikut adalah tips belanja bulanan sehingga Anda dapat mengendalikan pengeluaran:
     

    1. Buat Daftar Belanja

    Membuat daftar belanja membantu menghindari pengeluaran impulsif. Tulis semua barang yang dibutuhkan, berdasarkan kategori. Dengan daftar ini, Sobat Medcom dapat fokus pada pembelian penting dan mengurangi risiko membeli barang yang tidak perlu.
     

    2. Tentukan Anggaran

    Sebelum berbelanja, tentukan anggaran yang realistis. Pertimbangkan pendapatan dan pengeluaran bulanan guna menentukan jumlah yang dapat dialokasikan untuk bahan makanan. Dengan begitu, Sobat Medcom dapat mengendalikan pengeluaran dan menghindari pemborosan.
     
     

     

    3. Belanja di Pasar Tradisional

    Dibandingkan dengan supermarket, pasar tradisional biasanya menawarkan harga yang lebih terjangkau untuk bahan makanan segar, seperti buah, sayuran, dan daging. Oleh karenanya, Sobat Medcom dapat mengunjungi pasar tradisional untuk menghemat pengeluaran bahan makanan.
     

    4. Manfaatkan Promosi dan Diskon

    Banyak toko menawarkan promosi dan diskon untuk berbagai produk. Manfaatkan penawaran ini untuk menghemat uang pada pembelian bulanan. Periksa promosi di koran, selebaran, atau aplikasi belanja untuk menemukan penawaran terbaik.
     

    5. Beli dalam Jumlah Grosir

    Jika Sobat Medcom memiliki ruang penyimpanan yang memadai, pertimbangkan membeli barang dalam jumlah grosir. Biasanya, membeli dalam jumlah besar menawarkan harga satuan yang lebih rendah dibandingkan membeli item individual.
     
     

     

    6. Catat Rencana Belanja Bulanan

    Mencatat rencana belanja bulanan membantu melacak pengeluaran dan mengidentifikasi area yang dapat menghemat uang. Catat semua pembelian, termasuk tanggal, jumlah yang dibelanjakan, dan jenis barang yang dibel.
     

    7. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan

    Sebelum berbelanja, bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Fokus pada pembelian barang-barang penting yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hindari membeli barang-barang yang hanya untuk kesenangan, karena hal ini dapat menguras anggaran.
     

    8. Mengoptimalkan Penggunaan Sisa Belanjaan

    Hindari membuang sisa belanjaan. Rencanakan menu berdasarkan sisa bahan untuk mengurangi limbah makanan. Simpan makanan dengan benar untuk memperpanjang umur simpannya dan menghemat uang dalam jangka panjang.
     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)