Produk: daging

  • Jelang Ramadan, Polres Malang Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil

    Jelang Ramadan, Polres Malang Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil

    Malang (beritajatim.com) – Menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 H, Polres Malang melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kepanjen dan sejumlah ritel modern di wilayah Kepanjen, Kamis (13/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan serta stabilitas harga bahan pokok di pasaran aman dan stabil.

    Kasatreskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari pengawasan terhadap distribusi dan harga bahan pangan guna menghindari potensi kelangkaan maupun kenaikan harga yang tidak wajar.

    “Kami ingin memastikan pasokan bahan pokok di wilayah Kabupaten Malang dalam kondisi aman. Dari hasil sidak, stok pangan masih mencukupi dan harga relatif stabil,” ujar AKP Nur di Polres Malang, Kamis (13/2/2025).

    Berdasarkan hasil pengecekan, stok beras di Pasar Kepanjen masih tersedia dalam jumlah yang cukup. Untuk beras medium, terdapat sekitar 1.500 kg dengan harga Rp 12.500 – Rp 13.000 per kg, sedangkan beras premium mencapai 2.000 kg dengan harga berkisar Rp 14.500 – Rp 16.500 per kg.

    Selain itu, minyak goreng curah tersedia sebanyak 1.000 kg dengan harga Rp 20.000 per kg, sementara gula pasir lokal dijual Rp 17.000 per kg dengan total stok 100 kg.

    Harga cabai kecil mencapai Rp 48.000 per kg, sedangkan cabai merah besar Rp 40.000 per kg. Daging ayam dijual Rp 32.000 per potong, telur ayam Rp 26.000 per kg, dan daging sapi bertahan di harga Rp 115.000 per kg.

    “Komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga normal, masing-masing berada di kisaran harga Rp 28 ribu dan Rp 38 ribu per kilogramnya,” tegasnya.

    Muhammad Nur menjelaskan, hingga saat ini, tidak ditemukan indikasi kelangkaan atau kenaikan harga yang mencolok. Polres Malang juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar menjelang Ramadan dan Idulfitri.

    Pengawasan di pasar tradisional maupun ritel modern akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pangan bagi masyarakat. “Harga kebutuhan pokok masih berada dalam batas wajar dan stoknya mencukupi. Kami terus melakukan pemantauan agar tidak ada pihak yang berupaya mengambil keuntungan dengan menimbun barang atau memainkan harga,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Polres Malang Sidak Pasar dan Ritel Modern, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

    Polres Malang Sidak Pasar dan Ritel Modern, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Menjelang Ramadan 1446 H, Satgas Pangan Polres Malang menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kepanjen dan sejumlah ritel modern di wilayah Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025).

    Sidak dilakukan untuk memastikan harga bahan pokok stabil jelang Ramadan.  

    Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk pengawasan terhadap distribusi dan harga bahan pangan agar tidak terjadi kelangkaan.  

    “Kami pastikan bahan pokok di wilayah Kabupaten Malang aman jelang bulan puasa. Hasilnya, stok pangan aman dan tercukupi. Serta harganya stabil,” kata Nur.  

    Pengecekan bahan pokok meliputi beras, minyak goreng, gula, cabai, serta perdagingan.

    Untuk stok beras di Pasar Kepanjen tersedia dengan jumlah cupup. Yaitu untuk beras medium, terdapat sekitar 1.500 kg dengan harga Rp 12.500 – Rp 13.000 per kg, sedangkan beras premium mencapai 2 ribu kg dengan harga kisaran Rp 14.500 – Rp 16.500 per kg. 

    “Minyak goreng kami cek aman. Stok minyak goreng curah tersedia 1 ribu kg dengan harga Rp 20 ribu per kg. Kemudian gula pasir lokal dijual dengan harga Rp 17 ribu per kg dengan total stok sebanyak 100 kg,” urainya.  

    Kemudian, harga cabai kecil terpantau di harga Rp 48 ribu per kg, sedangkan cabai merah besar Rp 40 ribu per kg.

    Sementara daging ayam di harga Rp 32 ribu per potong, daging sapi di harga Rp 115 ribu per kg, telur ayam seharga Rp 26 ribu per kg.

    “Komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga normal, masing-masing berada di kisaran harga Rp 28 ribu dan Rp 38 ribu per kilogramnya,” jelasnya. 

    Nur menegaskan, dari hasil sidak tidak ditemukan adanya indikasi kelangkaan atau kenaikan harga bahan pokok yang mencolok.  

    “Harga kebutuhan pokok masih berada dalam batas wajar dan stoknya mencukupi. Kami terus melakukan pemantauan agar tidak ada pihak yang berupaya mengambil keuntungan dengan menimbun barang atau memainkan harga,” bebernya. 

    Guna memastikan pendistribusian bahan pokok menjelang Ramadan lancar, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan instansi terkait  

    Selanjutnya, pengawaaan di pasar tradisional maupun ritel modern juga terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga.

  • Viral Tagar #KaburAjaDulu, Ajakan Pindah ke Luar Negeri dan Tinggalkan Indonesia

    Viral Tagar #KaburAjaDulu, Ajakan Pindah ke Luar Negeri dan Tinggalkan Indonesia

    GELORA.CO – Media sosial kembali diramaikan oleh tren baru, kali ini dengan tagar #KaburAjaDulu yang viral di platform X. Pada Kamis, 13 Februari 2025, unggahan dengan tagar ini telah mencapai lebih dari 24 ribu kali, mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

    Saat mencari kata kunci ‘Kabur Aja Dulu’ di kolom pencarian X, Anda akan menemukan berbagai keluhan warga negara Indonesia terkait sejumlah kebijakan terbaru.

    Beberapa isu yang menjadi sorotan meliputi pemutusan hubungan kerja (PHK) di TVRI dan RRI, prediksi kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) oleh Kementerian Pendidikan, efisiensi anggaran, hingga pemblokiran anggaran untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), yang dianggap menandakan kurang berjalannya proyek yang sebelumnya disebut sebagai ibu kota baru.

    Selain berisi keluhan, tagar ini juga dipenuhi dengan ajakan untuk meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Beberapa pengguna X mengekspresikan pandangan mereka terkait situasi di dalam negeri.

    Akun @raffimulyaa, misalnya, menulis, “Yuk #KaburAjaDulu aja guys, talenta lu di sini ga diapresiasi dan dihargai. Ga akan diliat lu, nepotisme di sini udah mendarah daging. ‘Nasionalisme’ di sini belakangan jadi kerangkeng aja.”

    Sementara itu, akun @barengwarga berkomentar, “Memahami #KaburAjaDulu itu soal mencari kehidupan yang lebih baik karena di negara ini apa-apa sulit, kepastian hukum gak jelas, pemerintah ga becus, ekonomi buruk, diperes pajak gede gak dapet apa-apa.”

    Tagar ini semakin meluas setelah muncul kisah seorang kepala desa yang memilih meninggalkan jabatannya demi kembali bekerja di luar negeri.

    Dodi Romdani, Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, mengundurkan diri pada tahun 2024 dan kembali ke Jepang sebagai pekerja migran Indonesia.

    Dodi memang telah lebih dulu bekerja di Jepang sebelum akhirnya menjabat sebagai kepala desa selama hampir enam tahun. Sesuai perpanjangan masa jabatan yang baru, kepala desa seharusnya menjabat selama delapan tahun, namun Dodi memilih untuk kembali merantau, sebelum masa jabatannya selesai.

    Keputusan Dodi ini menuai beragam reaksi dari netizen. Banyak yang mengaku iri dengan langkahnya dan berharap bisa melakukan hal serupa, mengingat berbagai permasalahan yang terjadi di dalam negeri.

    Tagar #KaburAjaDulu mencerminkan keresahan sebagian masyarakat terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia saat ini.

  • Satgas Pangan Polres Gresik Gelar Sidak Pasar Jelang Ramadan, Stok Aman dan Harga Relatif Stabil

    Satgas Pangan Polres Gresik Gelar Sidak Pasar Jelang Ramadan, Stok Aman dan Harga Relatif Stabil

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Satgas Pangan Polres Gresik menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan pasar modern.

    Sidak ini dalam rangka menjaga ketersediaan serta stabilitas harga bahan pokok penting (Bapokting) menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

    Satgas Pangan Polres Gresik melakukan ke Pasar Baru Gresik dan Superindo Gresik. Kamis (13/2/2025). Sidak ini dipimpin Kanit IV Pidek Satreskrim Polres Gresik Ipda Lutfi Hadi Nugroho, bersama perwakilan dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, Zaini.

    Berdasarkan hasil pengecekan, stok bahan pokok di Pasar Baru Gresik dan Superindo Gresik dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Maret 2025.

    Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, menyatakan bahwa hingga saat ini stok bahan pokok di wilayah Gresik masih aman, dan harga relatif stabil.

    “Kami terus memantau perkembangan harga serta ketersediaan barang, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan,” ujarnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengecekan berkala guna mencegah potensi praktik penimbunan atau spekulasi harga oleh pihak tertentu yang dapat merugikan masyarakat.

    “Dengan adanya sidak ini, diharapkan harga bahan pokok tetap terkendali dan pasokan tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga atau kelangkaan bahan pokok,” imbuhnya.

    Berikut beberapa temuan terkait stok dan harga bahan pokok:

    * Beras Medium: 2 ton (Rp 12.800 – Rp 13.000/kg)
    * Beras Premium: 3 ton (Rp 14.000 – Rp 17.000/kg)
    * Minyak Goreng (Minyak Kita): 100 liter (Rp 17.000/liter)
    * Gula Pasir: 1,5 ton (Rp 17.000/kg)
    * Bawang Merah: 1,3 ton (Rp 25.000/kg)
    * Bawang Putih: 1,2 ton (Rp 40.000/kg)
    * Cabai Besar: 5 kwintal (Rp 50.000/kg)
    * Cabai Keriting: 50 kg (Rp 50.000/kg)
    * Cabai Rawit: 5 kwintal (Rp 50.000/kg)
    * Daging Ayam: 3 ton (Rp 33.000 – Rp 35.000/kg)
    * Telur Ayam: 4 kwintal (Rp 26.900 – Rp 28.000/kg)
    * Daging Sapi: 3,5 ton (Rp 105.000 – Rp 132.000/kg)

    Salah satu temuan penting dari sidak ini adalah penurunan harga beberapa komoditas, seperti:
    * Cabai Rawit, dari Rp 70.000/kg menjadi Rp 50.000/kg
    * Cabai Merah Besar, dari Rp 80.000/kg menjadi Rp 50.000/kg
    * Bawang Merah, dari Rp 45.000/kg menjadi Rp 25.000/kg

  • Fantastis! Penjualan Rambutan Sibatulawang Capai Miliar Rupiah

    Fantastis! Penjualan Rambutan Sibatulawang Capai Miliar Rupiah

    JABAR EKSPRES – Setiap tahun, antara Januari hingga Maret, Kota Banjar, Jawa Barat, memasuki musim panen raya rambutan Si Batulawang.

    Buah yang menjadi primadona ini selalu dinantikan oleh para pecinta kuliner, berkat rasa manisnya yang legit dan tekstur daging buah yang lembut.

    Tak hanya itu, rambutan Si Batulawang juga dikenal dengan bijinya yang berukuran kecil, menjadikannya semakin istimewa di antara jenis rambutan lainnya.

    Kelezatan buah ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Kota Banjar.

    BACA JUGA: Dukung Asta Cita Presiden, Kereta Ekonomi PSO KAI Daop 2 Terus Diminati, Moda Transportasi Hemat yang Merakyat

    Rambutan Si Batulawang telah menjelma menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan pendapatan petani lokal sekaligus menjadi ikon kuliner khas daerah yang terkenal.

    Salah satu keunggulan utama rambutan Si Batulawang terletak pada cita rasanya yang manis dengan tekstur daging buah yang lebih kering dibandingkan jenis rambutan lainnya.

    Meski daging buahnya tidak banyak mengandung air, buah ini tetap terasa segar dan tidak menyebabkan perut terasa perih atau sakit lambung.

    Keunikan inilah yang membuat rambutan Si Batulawang semakin digemari. Saat musim panen tiba, buah ini banyak dijual sepanjang jalur menuju Pangandaran, terutama di kawasan tanjakan Tepungkerta, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman.

    BACA JUGA: Pajak Atas Usaha Ekonomi Digital Terkini: 33,39 Triliun

    Selain itu, rambutan Si Batulawang juga dapat ditemui di lapak-lapak penjualan di Pasar Banjar Blok Jadimulya.

    Lia Juliani (47), pemilik Galuh Farm, mengungkapkan bahwa permintaan rambutan Si Batulawang meningkat pesat selama musim panen ini.

    “Rambutan Si Batulawang dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram untuk eceran,” ujarnya belum lama ini.

    Ciri khas rambutan Si Batulawang yang asli dapat dilihat dari kulit luarnya yang berwarna merah kekuningan, rasa manis yang khas, serta daging buah yang lembut dan tidak menempel pada biji. Hal ini membuatnya aman dikonsumsi, bahkan bagi mereka yang memiliki masalah lambung.

    BACA JUGA: OCA Indonesia Bantu UMKM Permudah Kelola Layanan Pasca Penjualan

  • Cabai rawit Rp68.800/kg, telur ayam Rp29.900/kg

    Cabai rawit Rp68.800/kg, telur ayam Rp29.900/kg

    Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membayar telur ayam ras yang dibeli di Pasar Klender, Jakarta Timur, lalu dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang berdatangan di pasar tersebut, Rabu (5/2/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Kamis: Cabai rawit Rp68.800/kg, telur ayam Rp29.900/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 13 Februari 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp68.800 per kilogram, dan telur ayam ras Rp29.900 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Kamis pukul 09.00 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp37.000 per kg, bawang putih Rp44.650 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp14.000 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.800 per kg; beras kualitas medium I Rp15.300 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.200 pr kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.650 per kg; dan beras kualitas super II Rp17.000 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp54.550 per kg; cabai merah keriting Rp54.450 per kg; dan cabai rawit hijau Rp62.850 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras segar Rp36.150 per kg; sedangkan daging sapi kualitas I Rp138.600 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp129.800 per kg. Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.600 per kg; gula pasir lokal Rp18.550 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.650 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp21.950 per kg; minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.900 per kg.

    Sumber : Antara

  • YouTuber Makan 900 Telur dalam Sebulan, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

    YouTuber Makan 900 Telur dalam Sebulan, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

    Jakarta

    Seorang YouTuber di Jepang, Joseph Everett membuat konten tidak biasa. Dirinya mengonsumsi 30 butir telur per hari atau 900 telur per bulan. Eksperimen ini dibagikan di kanal YouTube-nya, dengan judul ‘What I’ve Learned’.

    Bukan tanpa alasan, dikutip dari New York Post, Everett melakukan ini untuk menguji kebenaran klaim dari legenda binaraga Vince Gironda. Memakan 36 telur sehari diklaim efektif menambah massa otot, bahkan sama seperti suntikan steroid.

    “Ilmu pengetahuan mengenai hal ini sangat terbatas, jadi daripada mencoba mencari-cari semua makalah tentang telur, saya pikir saya akan langsung saja mengonsumsi 30 butir telur sehari selama sebulan dan melihat apa yang terjadi,” kata Everett di kanal YouTube-nya.

    Telur sendiri merupakan makanan yang kaya akan gizi seperti protein, lemak sehat, nutrisi penting lain termasuk kolin, zat besi, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D.

    Sebagai catatan, Everett tidak hanya mengonsumsi puluhan telur dalam sehari, Everett juga melengkapi asupannya dengan nasi, daging sapi, buah, madu, yogurt, dan protein bar. Selain itu, dirinya juga melakukan aktivitas fisik secara rutin dengan angkat beban.

    Pada akhir bulan, setelah berhasil mengonsumsi 900 telur, Everett mengaku telah memperoleh tambahan massa otot sebanyak 13 pon atau sekitar 5,89 kg. Tes darahnya juga menunjukkan penurunan trigliserida, yakni lemak ‘jahat’ yang dapat memicu stroke dan serangan jantung.

    Dirinya juga mengaku lebih bugar. Bahkan bisa mengangkat beban yang lebih berat dibandingkan sebelum dirinya melakukan eksperimen makan telur.

    Telur sendiri merupakan salah satu makanan yang dapat memicu terjadinya kolesterol tinggi. The American Heart Association merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi satu hingga dua telur per hari.

    Anehnya, setelah Everett mengonsumsi 900 telur per hari, terjadi perubahan minimal pada kolesterol jahatnya (low-density lipoprotein). Sementara kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein) meningkat.

    “Saya juga merasa lebih fokus, memiliki banyak energi di dalam dan luar pusat kebugaran, libido saya lebih tinggi, dan saya sedikit lebih bersemangat,” katanya.

    (dpy/naf)

  • Bawang merah Rp43.850/kg, cabai rawit Rp66.350/kg

    Bawang merah Rp43.850/kg, cabai rawit Rp66.350/kg

    Ilustrasi – Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Klender Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Rabu: Bawang merah Rp43.850/kg, cabai rawit Rp66.350/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat pada Rabu pukul 10.00 WIB, harga bawang merah Rp43.850 per kilogram dan cabai rawit merah Rp66.350 per kg. Berdasarkan data dari PIHPS, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya yakni bawang putih mencapai Rp48.800 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.500 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.800 per kg; beras kualitas medium I Rp15.500 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.500 pr kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp17.000 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp78.000 per kg; cabai merah keriting Rp61.600 per kg; dan cabai rawit hijau Rp60.550 per kg. Kemudian, daging ayam ras segar Rp35.000 per kg; sedangkan daging sapi kualitas I Rp136.950 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp130.450 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp21.300 per kg; gula pasir lokal Rp19.350 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.450 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp23.900 per kg; minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp23.100 per kg.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga pangan komoditas telur ayam ras di harga Rp32.800 per kg.

    Sumber : Antara

  • Krengsengan Kuliner Solo Gurih dan Beraroma Khas, Begini Sejarahnya

    Krengsengan Kuliner Solo Gurih dan Beraroma Khas, Begini Sejarahnya

    Kemudian, petis ditambahkan untuk memberikan cita rasa khas sebelum daging dimasukkan dan dimasak hingga empuk bersama kecap manis, garam, serta sedikit air. Keunikan dari krengsengan tidak hanya terletak pada penggunaan daging kambing dan petis, tetapi juga dalam cara penyajiannya.

    Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat yang menyerap kuah bumbu dengan sempurna, membuat setiap suapan terasa begitu nikmat. Beberapa variasi juga menambahkan irisan cabai rawit untuk memberikan sensasi pedas yang lebih kuat, sesuai dengan selera masyarakat Solo yang gemar menyantap hidangan berbumbu intens.

    Selain itu, krengsengan sering kali dilengkapi dengan taburan bawang goreng untuk menambah aroma dan tekstur renyah yang kontras dengan kelembutan daging. Selain kelezatannya, krengsengan juga memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

    Daging kambing kaya akan protein serta zat besi yang baik untuk kesehatan tubuh, terutama dalam menjaga daya tahan tubuh dan mencegah anemia. Kandungan rempah-rempah dalam bumbu krengsengan juga memiliki manfaat kesehatan, seperti jahe yang dapat membantu menghangatkan tubuh, merica yang meningkatkan metabolisme, serta kemiri yang baik untuk kesehatan kulit dan rambut.

    Namun, karena hidangan ini mengandung cukup banyak lemak, konsumsinya sebaiknya tetap dalam batas yang wajar, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.

    Krengsengan tidak hanya dikenal sebagai makanan rumahan, tetapi juga dapat ditemukan di berbagai rumah makan khas Solo, terutama yang menyajikan olahan daging kambing.

    Beberapa warung makan legendaris di Solo bahkan menjadikan krengsengan sebagai menu andalan yang selalu dicari oleh wisatawan maupun penduduk lokal. Rasanya yang khas dan menggugah selera membuat hidangan ini sering kali menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati kuliner Solo dengan cita rasa autentik.

    Tak jarang pula, krengsengan disajikan dalam acara khusus seperti perayaan Idul Adha, di mana masyarakat memiliki banyak stok daging kambing dan ingin mengolahnya menjadi sajian istimewa yang kaya rasa.

    Dengan perpaduan cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas yang seimbang, serta penggunaan petis yang memberikan keunikan tersendiri, krengsengan benar-benar mencerminkan kekayaan kuliner Solo yang tak lekang oleh waktu.

    Bagi pecinta makanan berbumbu kuat dan daging kambing yang empuk, hidangan ini wajib dicoba saat berkunjung ke Solo atau bahkan dibuat sendiri di rumah. Krengsengan bukan sekadar makanan biasa, tetapi juga warisan kuliner yang menunjukkan betapa beragam dan lezatnya masakan tradisional Indonesia.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Kenaikan harga daging kerbau karena kondisi di luar negeri

    Kenaikan harga daging kerbau karena kondisi di luar negeri

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam rapat koordinasi SPHP Menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (12/2/2025). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

    Bapanas: Kenaikan harga daging kerbau karena kondisi di luar negeri
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan tingginya harga daging kerbau di tanah air diduga lantaran distributor di India sengaja menaikkan harga dan terdampak oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga daging kerbau di vendor India saat ini dipatok antara 3,8 dolar AS hingga 3,9 dolar AS per kilogram. Menurut Arief, angka tersebut terbilang tinggi karena sebelumnya hanya 3 dolar AS per kilogram.

    “Di India itu harganya sekarang sudah 3,8-3,9 dolar AS per kilogram, kita harus mulai berhitung lagi gitu ya. Berhitung lagi itu, maksudnya kita cari vendor lagi yang baru,” ujar Arief di Jakarta, Rabu.

    Selain harga yang tinggi, lanjut Arief, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS. Hal tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi harga daging kerbau yang dibeli distributor. Arief juga meminta seluruh jajarannya untuk mencari vendor baru yang harganya masih lebih murah.

    “Kalau dibilang harganya tinggi, karena belinya di sana sudah tinggi, plus rate-nya itu sekarang Rp16.300, kalau mau murah gimana. Jadi, habis ini saya menugaskan tim khusus untuk survei ke sana (India), 2-3 vendor lagi yang harganya bisa di bawah,” kata Arief.

    Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) menyebut bahwa harga daging kerbau beku di tingkat distributor untuk jenis paha belakang antara Rp100 ribu Rp120 ribu per kilogram. Sedangkan harga paha depan Rp95 ribu -Rp110 ribu per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi untuk paha belakang Rp119 ribu-Rp125 ribu per kilogram, sedangkan paha depan Rp100 ribu-Rp115 ribu per kilogram di tingkat distributor.

    Kedua harga tersebut, dinilai hampir sama. Padahal menurut Arief, impor daging kerbau merupakan sebuah upaya untuk menjaga agar harga daging tetap stabil.

    “Ini sudah nggak ada rumus lain, karena Presiden minta harganya Rp80 ribu per kilogram, dari Pak Jokowi sampai Presiden Prabowo, sama maunya kerbau itu Rp80 ribu. Jadi solusinya harus cepat, jangan kita dipermainkan sama pihak  di India,” ucapnya.

    Sumber : Antara