BGN Ungkap Bakal Ada 19.000 Dapur MBG Baru pada Akhir Tahun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan bakal ada 19.000 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur MBG baru di akhir Desember 2025.
Hal ini diungkapkan Dadan dalam sidang kabinet paripurna bersama Presiden
Prabowo Subianto
di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).
“Saya ingin menyampaikan bahwa
program MBG
diperkirakan di akhir Desember ini akan membentuk 19.000 SPPG dan itu menyangkut 70 persen penerima manfaat dan Insya Allah akan menggunakan seluruh anggaran yang ada yang sudah diberikan kepada BGN,” kata Dadan, Senin.
Dengan 19.000 SPPG baru itu, akan ada 19.000 sapi yang dimasak untuk satu menu di tiap SPPG, jika menunya berkaitan dengan daging sapi.
Berdasarkan diskusinya dengan Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, cadangan sapi nasional cukup untuk bisa mengantisipasi program MBG tersebut.
“Kalau 4 kali sebulan, ya bisa dikalikan, Pak,” ucap Dadan.
Ia tidak memungkiri, masih ada tekanan yang cukup besar ketika BGN memerintahkan SPPG memasak satu menu yang sama secara nasional.
Saat ini saja, dalam satu kali masak, SPPG membutuhkan 200 kilogram beras, 350 kilogram sayur, dan 3.000 pisang atau setara dengan 150 sisir.
Dadan lantas mencontohkan ketika BGN memerintahkan SPPG memasak satu menu yang sama pada hari ulang tahun Presiden Prabowo Subianto pada 17 Oktober 2025.
“Ketika Bapak Presiden ultah, kami meminta agar SPPG memasak satu menu, yaitu nasi goreng dengan satu telur ceplok. Hari itu, Pak, telur terserap 2.100 ton, itu naik Rp 3.000. Tapi tahun depan, Pak, kalau Bapak ultah, kita dengan nasi goreng telur ceplok dibutuhkan 83 juta butir telur satu hari, itu artinya 5.000 ton,” kata Dadan.
Mendengar hal itu, Prabowo berseloroh menunya diganti saja menjadi nasi goreng dan ikan asin.
“Ya enggak usah telur ceplok, lah. Nasi goreng ikan asin aja,” ucap Prabowo berkelakar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: daging
-
/data/photo/2025/12/15/69400b4fa825b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BGN Ungkap Bakal Ada 19.000 Dapur MBG Baru pada Akhir Tahun
-

Harga Pangan Hari Ini (15/12): Cabai, Telur, hingga Bawang Turun
Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini, Senin (15/12/2025), sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Adapun, harga pangan yang turun yaitu beras, cabai, daging, gula, bawang, telur hingga minyak goreng.
Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 08.10 WIB, harga beras premium turun 1,45% menjadi Rp15.315 per kg dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara harga beras medium turun sebesar 2,05% menjadi Rp13.256 per kg dan harga beras SPHP turun 1,28% menjadi Rp12.311 per kg.
Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 6,16% menjadi Rp35.733 per kg dan bawang merah turun 5,85% menjadi Rp46.045 per kg.
Harga cabai merah keriting yang turun 2,30% menjadi Rp61.597 per kg, dan harga cabai rawit merah turun 3,52% menjadi Rp70.884 per kg. Harga cabai merah besar juga turun 9,58% menjadi Rp50.667 per kg.
Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya 1,11% menjadi Rp10.681 per kg dan harga jagung tingkat peternak turun 7,26% menjadi Rp6.480 per kg.
Di samping itu, harga telur ayam ras turun 0,27% menjadi Rp31.373 per kg dan harga daging ayam ras turun 1,89% menjadi Rp39.173 per kg.
Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,35% menjadi sebesar Rp135.083 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 1,14% menjadi Rp17.888 per kg.
Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.389 per liter atau turun 2,93% dari hari sebelumnya.
Di sisi lain, harga tepung terigu curah turun 1,60% menjadi Rp9.587 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 3,03% menjadi Rp17.047 per liter.
Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp45.059 per kg atau naik 4,01%.
Sementara itu, harga ikan tongkol naik 3,43% menjadi Rp36.667 per kg dan ikan bandeng naik 1,76% menjadi Rp36.424 per kg.
-

Penelitan Harvard selama 30 Tahun Ungkap Makanan yang Picu Mati Muda, Apa Saja?
Jakarta –
Penelitan Harvard selama 30 Tahun Ungkap Makanan yang Picu Mati Muda, Apa Saja?
Apa yang dikonsumsi bisa berdampak besar pada kesehatan. Para peneliti Harvard mengungkap jenis-jenis makanan tertentu yang meningkatkan risiko kematian dini.
Temuan ini didasarkan pada analisis jangka panjang terhadap lebih dari 100 ribu orang dewasa. Penting untuk mengetahui makanan apa saja yang tidak menyehatkan tersebut.
Studi tentang Makanan Pemicu Risiko Mati Muda
Dikutip dari laman Harvard T.H. Chan School of Public Health, mengonsumsi ultra processed food, seperti daging olahan hingga minuman dengan pemanis buatan bisa meningkatkan risiko kematian dini. Hal ini ditemukan oleh para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health dalam sebuah artikel tanggal 8 Mei 2024.
Pendekatan dilakukan dengan menganalisis pola makan dan kondisi kesehatan lebih dari 114.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang tergabung dalam Health Professionals Follow-up Study. Para peserta melaporkan kebiasaan makan mereka setiap empat tahun selama lebih dari 30 tahun.
Para peneliti mengukur asupan harian ultra processed food peserta dalam beberapa subkelompok:
Roti dan sarapan ultra processed foodLemak, bumbu, dan sausCamilan manis dan makanan penutup kemasanMinuman yang mengandung gula dan pemanis buatanHidangan siap sajiDaging olahanCamilan gurih kemasanMakanan penutup berbahan dasar susu, dan lain sebagainya.
Peserta yang mengonsumsi ultra processed food paling sedikit mengonsumsi tiga porsi per hari dan peserta yang paling banyak mengonsumsi sekitar tujuh porsi per hari. Selama periode penelitian, 48.193 peserta meninggal karena berbagai penyebab, seperti penyakit pernapasan, penyakit neurodegeneratif, dan kanker.
Ultra Processed Food dengan Risiko Kematian Dini Paling Kuat
Studi menemukan, peserta yang mengonsumsi ultra processed food paling banyak menghadapi risiko kematian akibat semua penyebab 4 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit neurodegeneratif 8 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi ultra-processed food paling sedikit.
Daging olahan merupakan jenis makanan yang paling kuat dikaitkan dengan risiko kematian akibat semua penyebab. Selain itu, minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan, makanan penutup berbahan dasar susu, dan makanan sarapan ultra-processed juga menunjukkan hubungan dengan kematian akibat semua penyebab yang lebih tinggi, begitu pula sub kelompok lain yang sebagian besar mencakup pemanis buatan.
Menurut para peneliti, kualitas pola makanan secara keseluruhan pada akhirnya adalah hal yang paling penting untuk kesehatan. Ultra processed food juga mencakup kategori yang beragam, dengan banyak jenis yang masih bisa dianggap sehat.
“Sereal, roti gandum utuh misalnya, juga dianggap sebagai ultra-proceed food, tetapi mengandung berbagai nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin, dan mineral,” kata Song.
“Di sisi lain, saya pikir orang-orang harus mencoba menghindari atau membatasi konsumsi ultra-processed food tertentu, seperti daging olahan, minuman manis, dan juga minuman yang mungkin diberi pemanis buatan.”
(elk/up)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4349647/original/096522800_1678186856-20230307-Harga-Cabai-Ramadan-Angga-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harga Cabai hingga Harga Emas Kompak Naik
Liputan6.com, Jakarta – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat harga cabai rawit merah mulai naik menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Bahkan, ada temuan harga cabai rawit merah tembus Rp 120 ribu per kilogram (kg).
Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengamini kenaikan harga tersebut. Dia melihat adanya pola tahunan yang membuat harga komoditas pangan merangkak naik.
Dia mengungkapkan harga cabai rawit merah sudah mulai lebih tinggi dari Rp 100.000 per kg. Temuannya, ada sejumlah daerah yang menjual komoditas ini di harga Rp 120.000 per kg, hampir setara satu kilogram daging sapi.
Artikel Harga Cabai Rawit Merah Hampir Setara Sekilo Daging Sapi menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Sabtu, 13 Desember 2025. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com?
Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Minggu, (14/12/2025):
1. Harga Cabai Rawit Merah Hampir Setara Sekilo Daging Sapi
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat harga cabai rawit merah mulai naik menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Bahkan, ada temuan harga cabai rawit merah tembus Rp 120 ribu per kilogram (kg).
Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengamini kenaikan harga tersebut. Dia melihat adanya pola tahunan yang membuat harga komoditas pangan merangkak naik.
“Kami pantau ya per hari ini kenaikan harga bahan pokok menjelang Nataru sudah sedemikian terasa di beberapa komoditas,” kata Reynaldi saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (13/12/2025).
Baca artikel selengkapnya di sini
-

Perumda Dharma Jaya Pastikan Stok Daging Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
Jakarta: Perumda Dharma Jaya memastikan bahwa stok daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah aman. Bahkan, siap diningkatkan stok apabila terjadi lonjakan permintaan dari warga Jakarta.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan dalam setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), pihaknya selalu menyiapkan stok daging baik itu sapi, ikan dan ayam sesuai kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, perusahaannya telah menyiapkan strategi jitu untuk mengamankan stok eksisting maupun cadangan.
“Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi, 500 ton daging ayam dan lebih dari 300 ton ikan. Jumlah stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru sampai bulan Ramadan dan Idulfitri. Alhamdulillah, stok aman,” kata Raditya.
Ia memperkirakan kebutuhan daging saat HBKN di DKI Jakarta, termasuk Nataru, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yakni rata-rata mencapai 6.000 ton per bulan, atau mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen dari hari-hari biasa.
“Sudah terlihat ada peningkatan sangat signifikan dari hari biasa. Tanda peningkatan kebutuhan daging sudah terlihat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging untuk Nataru aman,” ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan kebutuhan daging di Jakarta masih mengandalkan impor, termasuk dari Australia, sehingga kerja sama bisnis antarperusahaan (B2B) dan kontrak beli putus menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pasokan.
Ia menilai, dengan kesiapan stok serta strategi penguatan jaringan suplai, Pemprov DKI Jakarta optimistis kebutuhan masyarakat, khususnya protein hewani dapat terpenuhi dengan baik dan stabilitas harga tetap terjaga.
“Upaya tersebut menjadi bagian penting dalam memastikan ketahanan pangan Jakarta tetap kuat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” terangnya.
Karena itu, Eli mengimbau masyarakat tidak panic buying karena stok pangan di Kota Jakarta aman, meski terjadi lonjakan kebutuhan saat Nataru.
“Akhir tahun ini, kondisi pangan strategis kita dalam kondisi relative cukup, seperti beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam dan sapi. Jadi, masyarakat jangan panik buying karena stok aman hanya memang terjadi lonjakan kebutuhan karena memang Nataru. Itu pasti terjadi,” jelas Eli.
Jakarta: Perumda Dharma Jaya memastikan bahwa stok daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah aman. Bahkan, siap diningkatkan stok apabila terjadi lonjakan permintaan dari warga Jakarta.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan dalam setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), pihaknya selalu menyiapkan stok daging baik itu sapi, ikan dan ayam sesuai kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, perusahaannya telah menyiapkan strategi jitu untuk mengamankan stok eksisting maupun cadangan.
“Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi, 500 ton daging ayam dan lebih dari 300 ton ikan. Jumlah stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru sampai bulan Ramadan dan Idulfitri. Alhamdulillah, stok aman,” kata Raditya.Ia memperkirakan kebutuhan daging saat HBKN di DKI Jakarta, termasuk Nataru, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yakni rata-rata mencapai 6.000 ton per bulan, atau mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen dari hari-hari biasa.
“Sudah terlihat ada peningkatan sangat signifikan dari hari biasa. Tanda peningkatan kebutuhan daging sudah terlihat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging untuk Nataru aman,” ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan kebutuhan daging di Jakarta masih mengandalkan impor, termasuk dari Australia, sehingga kerja sama bisnis antarperusahaan (B2B) dan kontrak beli putus menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pasokan.
Ia menilai, dengan kesiapan stok serta strategi penguatan jaringan suplai, Pemprov DKI Jakarta optimistis kebutuhan masyarakat, khususnya protein hewani dapat terpenuhi dengan baik dan stabilitas harga tetap terjaga.
“Upaya tersebut menjadi bagian penting dalam memastikan ketahanan pangan Jakarta tetap kuat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” terangnya.
Karena itu, Eli mengimbau masyarakat tidak panic buying karena stok pangan di Kota Jakarta aman, meski terjadi lonjakan kebutuhan saat Nataru.
“Akhir tahun ini, kondisi pangan strategis kita dalam kondisi relative cukup, seperti beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam dan sapi. Jadi, masyarakat jangan panik buying karena stok aman hanya memang terjadi lonjakan kebutuhan karena memang Nataru. Itu pasti terjadi,” jelas Eli.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(FZN)
-

Harga Cabai Rawit Merah Setara Daging Sapi Jelang Nataru
Jakarta –
Harga cabai rawit merah terus naik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat ini di sejumlah daerah harga cabai rawit merah telah menembus di atas Rp 100.000/kilogram (kg).
Berdasarkan catatan Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, Sabtu (13/12/2025) secara rata-rata nasional, harga cabai rawit merah Rp 73.633/kg. Angka itu di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) yang diatur pemerintah Rp 40.000-57.000/kg.
Harga cabai rawit merah di Jawa Timur rata-rata Rp 71.562/kg, Jawa Tengah Rp 75.311/kg, DI Yogyakarta Rp 79.389/kg, Kalimantan Utara Rp 85.870/kg, Banten Rp 88.882/kg, DKI Jakarta 93.000/kg, Sumatera Utara Rp 64.367/kg.
Harga Cabai Setara Daging Sapi
Beberapa daerah telah menembus angka Rp 100.000/kg, seperti Kalimantan Tengah, kemudian Kepulauan Bangka Belitung Rp 110.968/kg, Papua Selatan Rp 115.000/kg. Tertinggi harga cabai rawit merah Rp 145.000/kg, dan Papua Tengah Rp 150.000/kg atau setara harga daging sapi.
Dalam data Panel Harga Pangan, harga rata-rata daging sapi secara nasional berada di level Rp 135.473/kg. Masih berada di bawah HAP Rp 140.000/kg.
Sementara harga cabai berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia (BI), harga rata-rata cabai rawit merah naik Rp 7.650/kg menjadi Rp 80.350/kg.
Dalam data tersebut, harga cabai rawit merah di DKI Jakarta telah menembus Rp 100.000/kg. Seperti harga cabai rawit merah di Pasar Kramatjati Rp 116.900/kg, Pasar Minggu Rp 102.500/kg, sementara di Pasar Jatinegara Rp 97.500/kg.
Penyebab Harga Cabai Naik
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengakui telah terjadi kenaikan harga cabai, salah satunya karena panen yang tidak maksimal akibat cuaca hujan ekstrem. Namun, dia meyakini berdasarkan asosiasi petani cabai stok untuk Nataru mencukupi.
“Nah kemarin kan waktu rakor asosiasi champion cabai itu bilang stoknya ada banyak semua. Cuman memanennya itu tidak bisa maksimal karena hujan terus. Dia bilang produksinya cukup,” kata dia di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025).
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), Jumat (12/12) kemarin, harga semua jenis cabai mengalami kenaikan atau berada di atas HAP, cabai merah keriting Rp 60.500/kg, cabai rawit merah Rp 73.900/kg, dan cabai merah besar Rp 58.500/kg.
(ada/ara)
-

Daftar Ikan yang Baik untuk Pengidap Kolesterol Tinggi
Jakarta –
Memilih makanan yang tepat penting bagi pengidap kolesterol tinggi untuk menjaga kesehatan jantung. Pengidap kolesterol tinggi sering dianjurkan untuk membatasi konsumsi daging merah sebab bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Dari sekian banyak sumber protein, ikan menempati posisi istimewa. Beberapa ikan juga mengandung senyawa yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Apa Itu Kolesterol?
Kolesterol adalah zat lilin dan lemak (lipid) yang melakukan banyak fungsi penting dalam tubuh. Dikutip dari laman Medical News Today, zat ini berperan dalam membetuk dan memperbaiki sel-sel tubuh, cairan empedu, serta produksi hormon.
Kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu HDL (high-density lipoprotein) dan LDL (low-density lipoprotein). HDL atau kerap disebut kolesterol baik mencegah terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah, sebaliknya, LDL atau disebut juga kolesterol jahat menyebabkan penumpukan plak yang merusak pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular.
Ikan yang Baik untuk Pengidap Kolesterol Tinggi
Dikutip dari laman Medicine Net, ikan berlemak merupakan jenis ikan terbaik untuk menurunkan kolesterol. Sebab, ikan ini mengandung kadar asam omega-3 yang tinggi yang bisa mengurangi trigliserida dan tekanan darah. Menurut American Dietetic Association, berikut ikan-ikan yang kaya akan lemak omega-3:
SalmonTunaTroutHerringMackerelSardenTodak
Para peneliti menemukan, konsumsi ikan berlemak juga bisa memperlambat penumpukan plak di arteri dan mengurangi risiko kematian mendadak pada orang yang sudah pernah mengalami serangan jantung.
Untuk memaksimalkan manfaat dari ikan berlemak bagi jantung, maka sebaiknya konsumsi ikan tersebut dengan cara dipanggang, dibakar, atau dikukus untuk menghindari penambahan lemak jahat.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi ikan yang kaya akan lemak tak jenuh sekitar dua kali seminggu. Penting untuk diketahui bahwa meski asam lemak omega-3 memiliki banyak manfaat, ikan berlemak tinggi kalori dan konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, beberapa jenis ikan memiliki kandungan merkuri dan racun, seperti poliklorinas bifenil yang tinggi, yang bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak dan wanita hamil.
Makanan Lainnya yang Baik untuk Menurunkan Kolesterol
Selain ikan berlemak, beberapa makanan lain yang baik untuk kesehatan jantung meliputi:
Biji-bijianKacang-kacangan, seperti kenari dan almondMinyak canolaAlpukatMinyak zaitunOatProtein whey dalam produk susuTelur yang diperkaya dengan omega-3Makanan yang diperkaya dengan sterol dan stanol.
Halaman 2 dari 2
(elk/up)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3778231/original/026960300_1640087855-20211221-Cabai-Rawit-Merah-6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/12/13/693cb45aa40ed.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)