Produk: celurit

  • Tiga Pemuda Asal Gresik Jadi Korban Pengeroyokan, Empat Pelaku Diamankan Polisi

    Tiga Pemuda Asal Gresik Jadi Korban Pengeroyokan, Empat Pelaku Diamankan Polisi

    Gresik (beritajatim.com)- Kasus pengeroyokan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Gresik. Kali ini dialami tiga pemuda asal Gresik yakni GPAW (29) asal Desa Pranti, Kecamatan Menganti, MHAF (20) asal Kedamean, dan ADP (19) asal Desa Bringkang, Kecamatan Menganti.

    Ketiga pemuda itu menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal yang dilakukan oleh empat orang, sehingga mengalami luka serius.

    Kapolsek Kedamean Iptu Ekwan Hudin mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi Minggu (20/10) dini hari di Jalan Raya Kedamean Gresik.

    “Saat itu anggota kami menerima laporan dari masyarakat ada tawuran antar pemuda yang menyebabkan tiga pemuda mengalami luka-luka,” katanya, Senin (21/10/2025).

    Setelah dilakukan penyelidikan serta olah TKP bersama unit Resmob Polres Gresik lanjut Ekwan, pihaknya mengamankan empat orang pelaku. Keempat orang yakni berinisial HDS (20) asal Surabaya. FDH (21) asal Benjeng, Gresik. MAS (18) asal Balongpanggang, Gresik dan MYD (19) asal Balongpanggang, Gresik.

    “Kami juga mengamankan 7 unit sepeda motor beserta 1 celurit yang digunakan tawuran,” ungkapnya.

    Masih menurut Ekwan, tiga orang yang menjadi korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis akibat terkena sabetan celurit.

    “Usai kami dalami penyebab tawuran ini ada diduga ada gesekan antar perguruan silat. Mereka berpapasan saling ejek di jalan raya,” paparnya. (dny/ted)

  • Sekelompok Orang Keroyok dan Bacok Pegawai SPBU di Sampang 

    Sekelompok Orang Keroyok dan Bacok Pegawai SPBU di Sampang 

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Hairuddin (29), warga Dusun Gung Dalem, Desa Banjar Talelah, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mengalami luka berat setelah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang, Senin (20/10/2025).

    Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 WIB di area SPBU 5469206 Camplong yang berlokasi di Jalan Raya Camplong, Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

    Plh Kasi Humas Polres Sampang Iptu Eko Puji Waluyo mengatakan, korban mengalami luka robek cukup serius pada bagian kepala belakang, kedua lengan, dan punggung tangan sebelah kanan.

    Dugaan sementara, luka-luka tersebut disebabkan oleh sabetan senjata tajam jenis celurit yang digunakan oleh pelaku.

    Terlapor dalam kasus ini adalah seseorang berinisial M bersama beberapa rekannya (M dkk), yang seluruhnya merupakan warga Camplong. Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.

    Sementara untuk barang bukti yang berhasil diamankan di lokasi kejadian antara lain, satu buah kaos berwarna biru kombinasi merah yang terdapat bercak darah, Satu buah celana jeans berwarna biru yang juga terdapat bercak darah.

    “Korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Sampang akibat luka-luka,” ujarnya

    Sementara Humas Rumah Sakit RSUD Sampang membenarkan, bahwa telah menerima pasien pembacokan dengan luka yang serius.

    “Masuk tadi pagi, sekarang masih ada di ruang ICU, dengan kondisi luka yang amat serius. korban mengalami luka-luka di bahu kiri, kepala kiri, tangan kiri dan leher bagian belakang,” tandasnya.[sar/aje]

  • Penganiaya Driver Ojol di Bantul Jadi Tersangka, Mengaku Tersinggung dan Mabuk
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        17 Oktober 2025

    Penganiaya Driver Ojol di Bantul Jadi Tersangka, Mengaku Tersinggung dan Mabuk Yogyakarta 17 Oktober 2025

    Penganiaya Driver Ojol di Bantul Jadi Tersangka, Mengaku Tersinggung dan Mabuk
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi telah menetapkan seorang pemuda berinisial IGS (26), warga Mangunan yang berdomisili di Palbapang, Bantul, sebagai tersangka kasus penganiayaan driver ojek online (Ojol) Budi Febriyanto (35).
    Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza, menyebut tersangka nekat mengambil celurit dan mengejar korban karena merasa tersinggung dengan perkataan korban, dan saat melakukan penganiayaan IGS mengaku dalam kondisi mabuk.
    “Sudah ditetapkan tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza di Mapolres Bantul, Jumat (17/10/2025).
    Mirza menyebut, tersangka IGS mengaku tersinggung dengan kalimat yang diucapkan korban Budi.
    IGS mengaku, dirinya hanya ingin mengantar pulang teman wanitanya, Rabu (15/10/2025) pukul 00.17 WIB dengan memesan ojek online.
    Saat ojol berbalik arah, IGS mengklaim mendengar perkataan kurang mengenakkan.
    “Saya cuma minta tolong untuk kembali dan udah dicancel,” kata IGS.
    Tersangka yang merasa tersinggung masuk ke dalam rumah untuk mengambil celurit.
    “Tersangka langsung mengejar korban menggunakan sepeda motor,” kata Mirza.
    “Celurit itu diarahkan ke kepala korban tapi kena helm. Lalu tersangka memukuli korban pakai tangan kosong.”
    Dari pengakuan IGS, saat melakukan penganiayaan mengkonsumsi minuman keras dan dia menyesali perbuatannya karena emosi.
    “Pelaku dalam kondisi mabuk,” kata dia.
    Mirza mengatakan, Atas perbuatannya, IGS disangkakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat No.12 Tahun 1951. Sedangkan ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara.
    “IGS disangkakan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Sudah Ditangkap Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Oktober 2025

    Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Sudah Ditangkap Polisi Megapolitan 16 Oktober 2025

    Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Sudah Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi memastikan kelompok geng motor yang menyerang warung kopi (warkop) di wilayah Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah ditangkap.
    “Pelaku sudah ditangkap Resmob Polda Metro Jaya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (16/10/2025).
    Namun, Roby belum mengungkapkan lebih jauh mengenai identitas pelaku maupun kronologi penangkapan.
    “Data pelaku ada, tapi belum kita rilis karena masih pengembangan. Masih pengembangan perkaranya,” ujar dia.
    Kompas.com
     telah berupaya meminta keterangan lebih lanjut kepada Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy terkait penangkapan tersebut.
    Namun, hingga berita ini ditayangkan, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.
    Sebelumnya, sebuah warkop di Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, diserang sekelompok geng motor pada Rabu (8/10/2025) dini hari.
    Akibat kejadian itu, dua orang mengalami luka-luka, yakni pemilik warkop Saddam Nazili (24) dan karyawannya, Andi Prasetyo (21). Keduanya terluka akibat sabetan senjata tajam dan tembakan pistol angin.
    Serangan terjadi sekitar pukul 00.17 WIB ketika beberapa pelanggan masih nongkrong di lokasi.
    Berdasarkan keterangan saksi, sekitar 30 orang pelaku datang mengendarai 15 sepeda motor sambil membawa celurit dan pistol angin.
    “Awalnya mereka lewat dulu, terus muter balik, tiba-tiba nyerang sambil bawa celurit dan pistol angin,” kata Andi kepada
    Kompas.com
    , Kamis (9/10/2025).
    Pelaku menyerang secara membabi buta, merusak peralatan warkop, serta mengambil uang tunai Rp 2,3 juta hasil penjualan selama lima hari.
    Mereka juga sempat merampas empat ponsel milik karyawan dan pelanggan, namun perangkat itu berhasil direbut kembali.
    Serangan geng motor tersebut bukan yang pertama. Dalam empat bulan terakhir, warkop milik Saddam sudah tiga kali menjadi sasaran kelompok tidak dikenal.
    “Yang pertama dan kedua cuma gertak-gertak, yang kemarin paling parah karena sudah pakai senjata,” ujar Saddam.
    Ia menduga serangan kali ini terjadi karena salah sasaran, lantaran para pelaku mengira warkopnya sebagai markas kelompok geng lain yang sering nongkrong di lokasi.
    “Mereka nyari seseorang dari geng lain. Tapi karena dikira kami bagian dari mereka, jadinya kami yang kena,” katanya.
    Kasus ini sebelumnya dilaporkan ke Polsek Metro Tanah Abang dengan Nomor Laporan B/212/X/2025/SPKT/SEKTRO TANAH ABANG.
    Kini, setelah penangkapan pelaku oleh tim Resmob Polda Metro Jaya, polisi masih melakukan pendalaman dan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Driver Ojol di Bantul Dianiaya hingga Dicelurit Pacar Customer

    Driver Ojol di Bantul Dianiaya hingga Dicelurit Pacar Customer

    Jakarta

    Seorang driver ojek online (ojol) dianiaya seorang pria, IGS (26) di Serut, Palbapang, Bantul. Korban sempat dikejar pelaku menggunakan celurit setelah diminta cancel orderan dan pergi.

    Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengungkapkan kejadian berawal saat korban, Budi Febriyanto, (35), warga Serut, Palbapang, Bantul mendapat orderan ojol, Rabu (15/10) dini hari pukul 00.17 WIB. Selanjutnya, Budi menuju titik jemput yang juga berada di Serut, Palbapang.

    “Sampai di titik jemput, korban malah dimaki-maki pelaku sambil diminta membatalkan orderan lalu disuruh pulang,” katanya dilansir detikJogja, Kamis (16/10/2025).

    Setelah mengejar menggunakan motor, pelaku langsung menghadang korban. Tidak berhenti di situ, pelaku tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam (sajam) jenis celurit.

    “Setelah menghadang korban, pelaku menyabetkan celurit ke arah korban dan mengenai helm,” ucapnya.

    (rdp/idh)

  • Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov Megapolitan 10 Oktober 2025

    Viral 2 Kelompok Remaja Tawuran di Depok, Sempat Lempar Benda Diduga Molotov
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Tawuran antarkelompok remaja terjadi di Jalan Kejayaan Raya, Abadijaya, Kota Depok, Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
    Peristiwa tersebut terekam kamera dan videonya beredar di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram
    @
    depokfeed
    Dalam video yang diunggah akun tersebut, terlihat dua kelompok remaja saling berhadapan dari jarak sekitar 15 meter.
    Sejumlah remaja tampak memegang senjata tajam jenis celurit dan mengacungkannya ke arah kelompok lawan.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh DEPOKFeed (@depokfeed)
    Mereka kemudian berlarian hingga tampak ada yang melempar benda diduga bom molotov.
    Lemparan benda itu menimbulkan api besar yang membuat para remaja panik dan berhamburan kabur.
    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan insiden tersebut.
    Ia mengatakan, tawuran itu melibatkan sekitar 40 remaja dari dua kelompok berbeda, yakni Depokbadboy’s dan Depok Allbase.
    “(Aksi tawuran) berlangsung kurang lebih selama 30 menit dan tidak ada korban dalam aksi tawuran tersebut,” ucap Made saat dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kedua kelompok sama-sama membawa sejumlah senjata tajam (sajam).
    “Kelompok Depok Allbase menggunakan Sajam berupa samurai, celurit, celurit panjang, parang, dan bom molotov,” ujar Made.
    Namun, saat polisi tiba di lokasi, para remaja sudah membubarkan diri. Karena itu, tidak ada pelaku yang diamankan.
    Atas insiden tersebut, polisi akan memperketat patroli malam di wilayah Depok untuk mencegah kejadian serupa terulang.
    “Tentunya kami akan terus intensifkan patroli untuk antisipasi kejadian berulang,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warkop di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Uang Rp 2,3 Juta Dirampas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Oktober 2025

    Warkop di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Uang Rp 2,3 Juta Dirampas Megapolitan 9 Oktober 2025

    Warkop di Tanah Abang Diserang Geng Motor, Uang Rp 2,3 Juta Dirampas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang karyawan warung kopi (warkop) bernama Andi Prasetyo (21) menjadi korban penyerangan geng motor di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025) dini hari.
    Ia mengalami luka lebam di pelipis mata kanan dan luka tembak di bagian dada akibat tembakan pistol angin.
    Warkop tempat Andi bekerja berada di dekat Flyover Jati Baru I, arah Tanah Abang menuju Kota Bambu. Bangunan warung berdesain sederhana dan terbuka, berdinding cat polos dengan hiasan graffiti hitam-putih di salah satu sisi.
    Di dalamnya terdapat beberapa kursi plastik, meja sederhana, serta etalase kaca yang digunakan sebagai kasir dan tempat penyajian.
    Menurut Andi, insiden terjadi sekitar pukul 00.19 WIB saat ia bersama rekannya tengah menyiapkan makanan untuk pelanggan.
    “Tiba-tiba datang orang bawa celurit, langsung menyerang. Semua panik, pada lari. Saya juga panik, langsung ke dalam. Terus saya keluar sambil teriak, ‘Bukan, Pak, bukan!’” ujar Andi saat ditemui
    Kompas.com,
    Kamis (9/10/2025).
    Andi mengatakan, serangan kali ini merupakan yang ketiga kalinya sejak warkop dibuka lima bulan lalu. Namun, insiden terbaru ini disebutnya paling brutal.
    “Kalau dulu cuma gertak-gertak, yang pertama bawa celurit, yang kedua enggak bawa senjata. Tapi semalam bawa celurit dan pistol angin,” jelasnya.
    Berdasarkan laporan polisi bernomor B/212/X/2025/SPKT/Sektro Tanah Abang, pelaku berjumlah sekitar 30 orang yang datang menggunakan 15 sepeda motor. Mereka menyerang warkop dan merampas uang setoran sebesar Rp 2,3 juta.
    Selain Andi, karyawan lain bernama Saddam Nazili (24) juga mengalami luka tembak dan memar di betis kanan.
    Karyawan lain, Muhammad Fadlullah (25), menuturkan aksi berlangsung sangat cepat. Setelah mengambil uang, para pelaku langsung melarikan diri sebelum polisi tiba di lokasi.
    “Kami sempat panik, tapi
    alhamdulillah
    enggak ada korban lain. Polisi datang sekitar 30 menit setelah kejadian,” kata Fadlullah.
    Andi berharap  kepolisian dapat meningkatkan patroli malam di kawasan tersebut agar peristiwa serupa tak terulang.
    “Biar kami kerja aman. Biasanya ramai malam Sabtu dan Minggu, tapi tetap waspada,” ujarnya.
    Kasus penyerangan ini kini ditangani Polsek Tanah Abang. Polisi telah memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk memburu para pelaku yang identitasnya belum diketahui.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Diduga Salah Sasaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Oktober 2025

    Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Diduga Salah Sasaran Megapolitan 9 Oktober 2025

    Geng Motor yang Serang Warkop di Tanah Abang Diduga Salah Sasaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Saddam Nazili (24), pemilik warung kopi di Jalan Jati Baru I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menduga kelompok geng motor yang menyerang tempat usahanya pada Rabu (8/10/2025) dini hari bukan berniat merampok sejak awal.
    Saddam menduga para pelaku awalnya mencari anggota geng rival yang dulu kerap nongkrong di area warkop tersebut. Namun karena tak menemukan target, mereka justru menyerang secara membabi buta.
    “Mereka nyari seseorang dari geng lain. Tapi karena dikira kami bagian dari mereka, jadinya kami yang kena. Sekalian mereka manfaatin momen, lihat ada uang juga,” ujar Saddam kepada Kompas.com, Kamis (9/10/2025).
    Saddam mengatakan, kelompok itu dikenal dengan nama “Cantuk Geng”, yang kerap berkeliaran di kawasan Tanah Abang dan Kampung Jawa.
    “Mereka nongkrong di sini dulu, makanya tahu tempat ini. Malam itu juga mereka nyerang warkop lain di Kampung Jawa sebelum ke sini,” ucap dia.
    Dari pantauan rekaman CCTV, sedikitnya 15 hingga 20 orang datang mengendarai sepeda motor. Beberapa di antaranya membawa senjata tajam jenis celurit dan pistol angin.
    Mereka merusak peralatan warkop dan menembak dua orang, termasuk Saddam dan karyawannya, Andi Prasetyo (21).
    Andi menuturkan, saat kejadian dirinya sedang menghitung hasil penjualan harian bersama rekannya, Muhammad Fadlullah (25).
    Tiba-tiba, rombongan pelaku datang dan langsung mengacau di area depan warkop.
    “Kami sempat kira mereka cuma lewat, tapi ternyata langsung nyerang. Saya ditembak di dada pakai pistol angin,” kata Andi.
    Uang setoran penjualan sebesar Rp 2,3 juta yang ada di meja ikut raib. Saddam sempat mencoba menyelamatkan istri dan anaknya ke dalam ruangan, namun juga terkena tembakan di bagian dada.
    Insiden ini merupakan serangan ketiga terhadap warkop milik Saddam sejak empat bulan terakhir.
    Dua kejadian sebelumnya, kata Saddam, tidak menimbulkan korban dan tidak ditindaklanjuti karena minimnya barang bukti.
    “Yang pertama jam setengah empat pagi, yang kedua sekitar jam tujuh. Waktu itu belum ada korban dan enggak ada kerugian. Tapi yang sekarang lebih parah karena udah ada yang kena tembak,” ucap dia.
    Saddam berharap polisi meningkatkan patroli malam di kawasan Tanah Abang, terutama di titik-titik rawan seperti perempatan dan bawah flyover Jati Baru.
    “Harapannya ada sweeping rutin malam. Karena area sini rawan, sering jadi tempat kumpul geng motor,” ujar dia.
    Kasus ini kini sedang ditangani oleh Polsek Tanah Abang. Tim Satreskrim Polres Jakarta Pusat juga telah memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk memburu para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi kasus pembacokan di dalam warung kelontong di Jakbar

    Kronologi kasus pembacokan di dalam warung kelontong di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kasus pembacokan oleh pelajar di dalam sebuah warung kelontong di Jalan Semeru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Jumat (3/10), berawal dari sekelompok pelajar yang “nongkrong” di depan tempat kejadian peristiwa (TKP).

    Pemilik toko kelontong bernama Yuli (32) mengaku, ketika sekelompok pelajar, termasuk korban berinisial PL (18) sedang “nongkrong” di depan tempat usahanya, sekelompok pelajar bersenjata tajam mendatangi mereka.

    “Tiba-tiba mereka didatangi beberapa motor. Dari jauh itu celuritnya sudah ditenteng-tenteng,” kata Yuli kepada wartawan di lokasi, Selasa.

    Korban dan teman-temannya yang ketakutan langsung lari ke warung. “Nah, pas mau ke sini mau masuk, enggak bisa, kan pintunya saya kunci,” katanya.

    Seorang berinisial KA (15) dari gerombolan pelajar bermotor itu mengejar kelompok korban hingga ke dekat warung milik Yuli, lalu melayangkan senjata tajam jenis celurit ke tengkuk korban.

    “Yang dibacok itu lehernya, ada luka. Satu kali dibacok, setelah itu pelaku langsung kabur,” kaya Yuli.

    Kejadian itu berlangsung cepat sehingga saat Yuli memeriksa ke luar pintu warungnya, korban mengeluh terkena bacokan celurit.

    “‘Kamu ngapain ke situ?’ Kata saya gitu. ‘Ya ini, Bu’ gitu. ‘Bu, saya kena, Bu, saya kena’ gitu. ‘Mana yang kena?’ Kata saya gitu,” katanya.

    Terus korban menunjukkan lukanya. “Nah ketika mau saya bantu, enggak sempat, langsung dibawa gurunya ke Puskesmas atau rumah sakit kayaknya,” ujar Yuli.

    Kepolisian telah mengamankan seorang anak berinisial KA (15) pelaku pembacokan di dalam sebuah warung kelontong di Jalan Semeru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (6/10).

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan, AKP Alexander Tenggunan menyebutkan bahwa Anak Berhadapan Hukum (ABH) itu diamankan dengan kerja sama pihak sekolah.

    “Anak Berhadapan Hukum ini diamankan hari ini, Senin, 6 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB. Kami mengamankannya dengan cara berkolaborasi dengan pihak sekolah,” kata Alexander kepada wartawan di Jakarta.

    Hingga kini, Kepolisian masih mendalami motif ABH itu melakukan tindak penganiayaan.

    “Jadi untuk pemeriksaan ABH masih dilakukan di ruang periksa. Kami masih mendalami motif penyebab anak tersebut melakukan kejahatan,” kata Alexander.

    Adapun akibat insiden yang terjadi pada Jumat (3/10) itu, korban berinisial PL (18) mendapat luka pada tengkuknya dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    “Korban setelah mendapat luka tersebut, dilakukan pengobatan di RSCM. Sambil nanti kita melakukan permintaan visum ke RSCM,” katanya.

    Hasil visum itu sebagai barang bukti juga untuk Kepolisian. “Sekarang korban sudah rawat jalan di rumah,” kata Alexander.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

    Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan Megapolitan 6 Oktober 2025

    Diserang Gengster Saat Pulang, Polisi di Bogor Alami Luka Bacok dan 50 Jahitan
    Tim Redaksi
     
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Anggota Reserse Mabes Polri Bripda Fazril Anugrah menjadi korban pembacokan oleh sekelompok gengster bernama Mongol Street di Kota Bogor, Jawa Barat.
    Korban mengalami luka serius di bagian lengan atas akibat sabetan celurit, hingga harus mendapat 50 jahitan saat dirawat di rumah sakit.
    Kapolsek Bogor Utara AKP Enjo Sutarjo menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) malam. Saat itu, Fazril yang hendak pulang ke rumah berpapasan dengan kelompok gengster yang diduga tengah bersiap tawuran.
    “Mereka ini sempat mengacungkan celurit di jalanan. Kemudian korban melihat itu, lalu ditegur,” ujar Enjo di Mapolsek Bogor Utara, Senin (6/10/2025).
    Teguran tersebut memicu amarah kelompok berjumlah lima orang tersebut. Mereka kemudian mengejar korban, hingga salah satu pelaku membacok Fazril dengan celurit panjang.
    Beruntung, warga sekitar yang melihat kejadian segera melerai dan berhasil menangkap pelaku utama berinisial MR (22). MR lalu diserahkan kepada pihak kepolisian.
    Hasil pemeriksaan mengungkapkan, kelompok Mongol Street berencana melakukan tawuran dengan kelompok lain di kawasan Warung Jambu.
    Atas perbuatannya, MR ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan dan Undang-Undang Darurat tentang Kepemilikan Senjata Tajam dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.