Produk: celurit

  • Polisi gagalkan aksi tawuran remaja di Jakpus

    Polisi gagalkan aksi tawuran remaja di Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menggagalkan aksi tawuran antarkelompok remaja di Jalan Kemayoran Ketapang, Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

    Polisi pun berhasil menangkap dan mengamankan enam remaja beserta tiga bilah senjata tajam.

    “Saat petugas tiba di TKP, para pelaku menyadari kehadiran polisi dan berusaha kabur. Namun anggota kami berhasil mengejar dan mengamankan enam orang berikut barang bukti,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Condro Purnomo di Jakarta, Senin.

    Enam remaja yang diamankan, yakni berinisial FA (18), AA (16), AP (15), AM (27), S (17), dan MAS (16).

    Selain mengamankan para pelaku, petugas juga menyita tiga bilah senjata tajam jenis celurit dan dua unit telepon genggam yang diduga digunakan untuk berkoordinasi sebelum tawuran terjadi.

    Enam pelaku berikut barang bukti kini telah diamankan di Mako Polres Metro Jakarta Pusat. Kasus ini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) untuk penyidikan lebih lanjut.

    Susatyo menjelaskan, bagi pelaku yang masih di bawah umur, proses hukum tetap dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.

    Selama pemeriksaan, pelaku mendapatkan pendampingan dari, orang tua atau wali, Balai Pemasyarakatan (Bapas), pengacara, dan guru sekolah yang bersangkutan apabila diperlukan.

    “Pendampingan ini bertujuan agar hak-hak anak tetap terlindungi, serta proses hukum tetap berjalan sesuai prosedur,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaan awal, para pelaku disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, tentang kepemilikan atau membawa senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Bagi pelaku di bawah umur, ancaman hukuman akan disesuaikan dengan ketentuan hukum anak dan dapat disertai pembinaan, rehabilitasi, serta pengawasan pihak terkait.

    Aparat kepolisian, kata dia, akan terus melakukan operasi rutin dalam menjaga Jakarta dan menekan kejahatan jalanan serta menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

    “Polisi akan terus hadir di lapangan untuk mencegah tawuran, begal, dan balap liar. Tawuran bukan sekadar kenakalan remaja, tapi tindak pidana yang bisa menghancurkan masa depan mereka,” ujarnya.

    Dia pun mengimbau kepada orang tua agar lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anaknya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Tangkap 3 Pelaku yang Bacok Pelajar SMP Saat Tawuran di Depok

    Polisi Tangkap 3 Pelaku yang Bacok Pelajar SMP Saat Tawuran di Depok

    Jakarta

    Pelajar SMP mengalami luka bacok karena terlibat tawuran di Kelurahan Pasir Putih, Depok, Jawa Barat. Tiga pelaku pembacokan ditangkap polisi.

    “Dalam waktu kurang dari 1×24 jam, tiga orang pelaku berhasil diamankan,” ujar Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

    Ketiga pelaku berinisial FJ berperan sebagai pelaku pembacokan, TA sebagai joki, dan IB sebagai penyedia senjata tajam. Polisi menyita barang bukti berupa 1 bilah gobang dan 2 bilah clurit yang digunakan pelaku.

    “Ketiga remaja tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolsek Bojongsari guna proses hukum lebih lanjut,” ucapnya.

    Kronologi

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/10) malam. Korban dan teman-temannya sebelumnya janjian untuk berkumpul sebelum tawuran.

    “Kemudian korban dan rekan-rekannya bersama-sama berjalan menuju SMP Bina Mandiri dan bertemu dengan lawan korban dengan jumlah sepuluh motor,” tuturnya.

    Karena kalah jumlah, kelompok korban melarikan diri dari lokasi. Saat itulah pelaku membacok punggung korban dengan celurit.

    “Sehingga korban terjatuh dari motor, di mana korban berboncengan dengan temannya,” tuturnya.

    Saat korban terjatuh, pelaku kembali membacok korban. Akibatnya, korban mengalami luka dan harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

    Sementara korban lainnya mengalami luka pada bagian pipi dan babak belur di area wajah. “Tidak ada yang meninggal, satu dirawat dan satu lainnya sudah bisa pulang ke rumah,” katanya.

    Polisi mengamankan barang bukti berupa golok yang dibawa korban. “Selanjutnya barang bukti berupa golok yang dibawa korban diamankan di polsek,” sebutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/isa)

  • Warga Kalimalang resah maraknya tawuran remaja bersenjata tajam

    Warga Kalimalang resah maraknya tawuran remaja bersenjata tajam

    Jakarta (ANTARA) – Warga di kawasan Jalan Raya Laksamana Malahayati atau yang dikenal sebagai jalur Kalimalang, Jatinegara, Jakarta Timur mengaku resah dengan maraknya aksi tawuran remaja bersenjata tajam di wilayah tersebut.

    “Sering banget kejadian di sini. Kalau malam Minggu pasti rame anak-anak nongkrong, kadang minum-minum, terus tiba-tiba tawuran,” kata warga yang juga pedagang makanan di sekitar lokasi Rowi (45) di Jakarta, Senin.

    Salah satunya aksi kekerasan yang melibatkan senjata tajam yang kembali pecah pada Sabtu (1/11) malam dan membuat suasana mencekam.

    Bentrok dua kelompok remaja itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Berdasarkan rekaman video yang beredar, puluhan remaja tampak saling serang di tengah jalan sambil membawa kayu, batu, hingga celurit.

    Terdengar keras suara teriakan dan letusan petasan di kawasan padat lalu lintas tersebut. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Pondok Kopi maupun Cipinang berhenti total karena para pengendara memilih tidak melintas.

    Beberapa di antara mereka bahkan berbalik arah untuk menghindari bentrokan yang berlangsung hanya beberapa menit sebelum akhirnya dibubarkan polisi.

    Rowi mengaku ketakutan saat tawuran berlangsung. Dia sempat menutup lapaknya begitu melihat puluhan remaja berlarian membawa senjata tajam.

    “Saya langsung tutup dagangan karena takut kena lemparan batu. Mereka ramai banget, teriak-teriak sambil bawa celurit. Orang-orang pada kabur semua,” ujar Rowi.

    Belum diketahui pasti penyebab tawuran tersebut. Namun, menurut informasi yang beredar di kalangan warga, aksi itu diduga dipicu oleh saling ejek dan tantangan antar kelompok remaja melalui media sosial.

    “Katanya mereka sudah janjian duluan lewat media sosial,” ucap warga lainnya, Jamal

    Dia berharap pihak kepolisian meningkatkan patroli malam agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Kami sudah lapor ke kelurahan juga. Maunya ada pengawasan rutin, biar anak-anak ini tidak seenaknya main celurit di jalan,” ucapnya.

    Langkah antisipasi itu diharapkan dapat menciptakan rasa aman bagi warga yang selama ini hidup dalam kekhawatiran setiap kali malam tiba.

    “Kami ingin Kalimalang kembali aman, biar orang bisa dagang dan lewat tanpa rasa takut,” kata Jamal.

    Dari peristiwa itu, satu orang disebut mengalami luka akibat terkena lemparan batu, namun pihak kepolisian masih memastikan kebenaran laporan tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aksi Begal di Krejengan Probolinggo Digagalkan Atlet Arung Jeram, Satu Pelaku Tumbang di Tempat

    Aksi Begal di Krejengan Probolinggo Digagalkan Atlet Arung Jeram, Satu Pelaku Tumbang di Tempat

    Probolinggo (beritajatim.com) – Warga Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo digegerkan dengan aksi begal bersenjata tajam dan airsoft gun, Jumat (31/10/2025) dini hari. Bukannya menjadi korban, seorang pemuda justru berhasil melumpuhkan pelaku setelah melakukan perlawanan sengit.

    Korban diketahui bernama Mohammad Danil Azizil Rosiqin (21), warga Desa Condong, Kecamatan Gading. Ia merupakan atlet Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Probolinggo yang dikenal memiliki fisik kuat dan reflek cepat.

    Peristiwa terjadi ketika Danil hendak menjemput rekannya di Desa Temenggungan sekitar pukul 04.00 WIB. Dalam perjalanan, dua sepeda motor tiba-tiba mengikuti dari belakang dan langsung menghadang di tengah jalan.

    “Saya kira mereka orang biasa, ternyata malah memotong jalan dan mengacungkan celurit,” ujar Danil. Ia mengaku sempat panik, namun langsung berusaha mempertahankan motor miliknya.

    Pelaku kemudian mencoba merampas motor Honda Vario milik korban dan hendak melarikan diri. Namun, Danil dengan sigap menarik motor pelaku hingga keduanya terjatuh dan terlibat baku hantam di jalanan.

    Salah satu pelaku sempat menembakkan airsoft gun ke arah Danil, namun tembakan itu meleset. “Saya diserang pakai softgun, tapi berhasil menangkis dan langsung melawan balik,” ungkapnya.

    Dengan kemampuan fisik yang terlatih, Danil berhasil melumpuhkan pelaku dalam waktu singkat. Begal tersebut sempat memohon ampun dan meminta damai, namun korban memilih membawanya ke arah perkampungan warga.

    “Dia minta damai di tempat, tapi saya seret ke kampung supaya warga bantu amankan,” tambah Danil. Warga yang mendengar keributan segera berdatangan dan membantu menangkap pelaku.

    Tak lama berselang, polisi tiba di lokasi dan langsung mengamankan pelaku berinisial SA (33), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron. Sementara satu pelaku lain berhasil melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran.

    Kapolsek Krejengan, Iptu Miftahol Rahman, membenarkan kejadian tersebut. “Pelaku sudah kami amankan dan korban berhasil menggagalkan aksi pembegalan. Saat ini kami terus memburu rekan pelaku yang kabur,” ujarnya.

    Polisi mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat melintas di jalan sepi, terutama pada dini hari. Ia juga meminta masyarakat segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di wilayahnya agar tindakan cepat bisa dilakukan. (ada/ted)

  • Seorang wanita jadi korban begal di Bekasi

    Seorang wanita jadi korban begal di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial DY menjadi korban pembegalan dan pengancaman dengan senjata tajam di Jalan Raya Setu Lubang Buaya, RT 2, RW 2, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (24/10), namun baru di laporkan Ke Polda Metro Jaya pada Rabu (29/10),” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Reonald menjelaskan awal kejadian ketika pelapor sepulang dari Bogor melalui Jalan Raya Setu Kabupaten Bekasi. Saat sampai di tempat kejadian perkara (TKP) pelapor sempat dipepet oleh sejumlah orang tidak dikenal.

    “Dengan menggunakan sekitar empat motor berboncengan, mereka langsung memberhentikan pelapor dan langsung menodongkan senjata tajam jenis celurit kepada pelapor,” katanya.

    Diduga karena takut pelapor lari ke toko yang masih buka, para pelaku langsung kabur membawa motor korban ke arah Bogor. “Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp17 juta,” kata Reonald.

    Reonald menambahkan saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Polres Metro Bekasi untuk menangkap para pelaku yang masih dalam penyelidikan (lidik).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang pria tewas akibat dianiaya orang tak dikenal di Bekasi

    Seorang pria tewas akibat dianiaya orang tak dikenal di Bekasi

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial AS tewas akibat dianiaya oleh orang tak dikenal di Jalan Gelora RT 011/004 Desa Babelan kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Kejadiannya terjadi pada Rabu (29/10) sekitar pukul 04.20 WIB,” kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Reonald menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban bersama temannya berboncengan naik motor pulang dari “nongkrong” bersama.

    “Namun saat melintas di TKP, ada tiga orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan membawa senjata tajam sambil mendekati korban dan temannya,” katanya.

    Kemudian salah satu pelaku membacok korban menggunakan celurit dan mengenai paha sebelah kiri korban.

    “Kemudian salah satu pelaku lainnya menendang sepeda motor hingga korban dan saksi terjatuh dari sepeda motor,” kata Reonald.

    Selanjutnya, saksi langsung membawa korban untuk mendapatkan pertolongan ke Klinik Yakri kemudian dirujuk ke RS Ananda. Tapi sesampai di rumah sakit (RS), korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

    Reonald menambahkan kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polsek Babelan untuk menangkap para pelaku yang masih dalam penyelidikan (lidik).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku Utama Pembacokan Petugas SPBU Camplong Sampang Serahkan Diri ke Polisi

    Pelaku Utama Pembacokan Petugas SPBU Camplong Sampang Serahkan Diri ke Polisi

    Sampang (beritajatim.com) – Kasus pembacokan terhadap seorang petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Raya Camplong, Kabupaten Sampang, mulai terungkap. Salah satu pelaku berinisial M, warga Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, kini resmi ditahan di Mapolres Sampang setelah diserahkan oleh tokoh masyarakat setempat.

    Kapolres Sampang, AKBP Hartono, membenarkan bahwa pelaku datang menyerahkan diri dengan didampingi seorang tokoh masyarakat. “Pelaku diserahkan langsung di hadapan saya,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).

    Meski satu pelaku telah diamankan, polisi masih memburu dua pelaku lainnya yang diduga turut terlibat dalam aksi penganiayaan berdarah tersebut. “Kami sudah melakukan penggerebekan di sejumlah lokasi, termasuk rumah para terduga. Kami akan ambil langkah tegas dan terukur,” imbuhnya.

    Kapolres menjelaskan, motif di balik pembacokan itu belum dapat dipastikan. Polisi masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan latar belakang peristiwa tersebut.

    Berdasarkan keterangan saksi mata bernama Pardi, yang juga rekan kerja korban di SPBU, kejadian terjadi pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, pelaku M datang menggunakan mobil untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Namun, barcode kendaraan miliknya tidak dapat dipindai oleh sistem SPBU.

    “Pelaku marah karena merasa barcode-nya sering digunakan, dan kebetulan yang melayani saat itu adalah korban, Hairuddin (29),” jelas Pardi.

    Amarah M pun memuncak hingga mengeluarkan pisau dan menantang korban berkelahi. Tak lama berselang, ia menghubungi dua rekannya yang kemudian datang membawa celurit dan langsung melakukan aksi pembacokan terhadap korban. [sar/beq]

  • Polisi Amankan 2 Pemuda Bawa Celurit di Jl Perancis Kota Tangerang

    Polisi Amankan 2 Pemuda Bawa Celurit di Jl Perancis Kota Tangerang

    Tangerang

    Polisi berhasil mengamankan dua orang pemuda yang kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit di kawasan Jalan Raya Perancis, Benda, Kota Tangerang. Dua orang itu diamankan usai sebelumnya pihak kepolisian mendapat laporan dari warga.

    “Ketika tim kami tiba di lokasi, benar ditemukan dua orang pemuda yang sedang membawa celurit di Jalan Raya Perancis. Keduanya langsung diamankan tanpa perlawanan,” kata Kapolsek Benda, AKP Sriyono, kepada wartawan, Minggu (26/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/10) dini hari. Polisi mendalami kemungkinan keduanya terlibat aksi tawuran.

    Ada pun dua pemuda yang diamankan yaitu MA alias Kode (20), warga Kosambi, dan Y alias Kunyuk (20), warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Dari tangan keduanya, petugas menyita dua bilah celurit, masing-masing berukuran besar dan sedang sebagai barang bukti.

    “Kami akan terus melakukan patroli dan penindakan terhadap kepemilikan senjata tajam tanpa izin untuk mencegah potensi kejahatan di wilayah hukum Polsek Benda,” ujarnya.

    Dua orang itu masih dalam pemeriksaan kepolisian. Atas perbuatannya, kedua orang itu disangkakan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951.

    (dwr/dwr)

  • Sadisnya Komplotan Begal di Medan, Bacok dan Panah Korban Gara-Gara Tak Diberi Rokok

    Sadisnya Komplotan Begal di Medan, Bacok dan Panah Korban Gara-Gara Tak Diberi Rokok

    Liputan6.com, Jakarta Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pelabuhan Belawan mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan (begal) di kawasan Simpang Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, pada Selasa, 14 September 2025. Pelaku berinisial MR (18) berhasil ditangkap.

    Penangkapan dilakukan pada Selasa, 21 Oktober 2025 setelah petugas mendapat informasi keberadaan pelaku di Jalan Bom Lama, Kelurahan Pekan Labuhan. Pelaku yang merupakan warga Pekan Labuhan ditangkap bersama barang bukti berupa 1 bilah celurit yang digunakan saat beraksi.

    Penangkapan tersebut merupakan hasil kerja keras Unit I Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan di bawah pimpinan Iptu Mangatur Sirait.

    Plt. Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Wahyudi Rahman, melalui Kasat Reskrim Iptu Agus Purnomo, menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa korban Faisal Sitanggang (31).

    Saat peristiwa itu terjadi, korban bersama rekannya melintas di lokasi kejadian dengan sepeda motor. Ketika itu, pelaku MR menghentikan korban dengan alasan meminta rokok.

    “Namun karena tidak diberikan, teman-teman pelaku datang dan langsung mengejar korban,” terang Agus, Kamis (23/10/2025).

    Lebih lanjut dijelaskan, korban sempat melarikan diri namun berhasil dikejar para pelaku. Korban dibacok menggunakan celurit dan parang, kemudian dipanah dari arah depan hingga mengenai bibir dan tembus ke dalam mulut.

    “Setelah itu para pelaku kabur membawa sepeda motor milik korban,” ujarnya.

  • Tragedi Pembacokan di SPBU Camplong Sampang Diduga Barcode Tak Terpindai

    Tragedi Pembacokan di SPBU Camplong Sampang Diduga Barcode Tak Terpindai

    Sampang (beritajatim.com) – Terungkap penyebab tragedi berdarah yang menimpa Hairuddin (29), petugas SPBU di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Ia menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam oleh sekelompok orang akibat masalah sepele.

    Insiden yang membuat korban mengalami luka bacok serius dan kini dirawat kritis di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang itu ternyata dipicu oleh masalah barcode kendaraan yang tidak dapat dipindai saat pembelian bahan bakar, Selasa (21/10/2025).

    Salah satu saksi mata yang juga rekan kerja korban, Pardi (20), menceritakan bahwa peristiwa bermula saat seorang pria datang mengisi bahan bakar. Namun, barcode kendaraannya tidak bisa dipindai oleh sistem SPBU. “Orangnya langsung marah-marah. Katanya, ‘kok barcode saya gak bisa, padahal sering dipakai’. Dari situ dia mulai emosi,” ujarnya.

    Amarah pria yang diduga sebagai salah satu pelaku berinisial M semakin menjadi-jadi. Ia langsung mengeluarkan pisau dan menantang korban berkelahi. “M ini teriak ngajak carok. Korban sempat menegur karena melihat pelaku seperti orang mabuk, tapi malah makin marah,” terang Pardi.

    Tak lama kemudian, pelaku M menelepon rekannya. Hanya dalam waktu lima menit, dua orang datang dari arah utara membawa celurit. “Saya langsung lari kasih tahu ke Abah Saudi (pemilik SPBU),” katanya.

    Saat situasi memanas, Abah Saudi datang dan berusaha melerai. Namun, salah satu pelaku justru langsung menyerang korban dengan celurit hingga mengalami luka-luka parah. “Abah sempat pasang badan di depan korban. Kalau gak ada Abah, mungkin korban bisa meninggal di tempat,” tuturnya.

    Beberapa saat kemudian, korban yang masih sempat meminta air langsung dilarikan ke Puskesmas Camplong, lalu dirujuk ke RSUD Sampang. “Korban dirawat intensif di ruang ICU setelah menjalani operasi,” pungkasnya. [kun]