Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Kasat Reskrim Polres Metro
Depok
AKBP Kristianus Zendrato memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden
pembakaran rumah
oleh kelompok massa di daerah Sukmajaya, Kota Depok.
“Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” kata Zen saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
Meski demikian, Zen belum dapat menerangkan motif dan kronologi dari insiden yang terjadi pada Minggu (23/2/2025) malam itu.
Sebab, polisi masih dalam proses pemeriksaan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lokasi rumah warga dibakar.
Sejauh ini, polisi telah mengamankan sebanyak 11 pelaku dan langsung diamankan di Polres Metro Depok guna penyelidikan lebih lanjut.
“Sebanyak 11 orang yang diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” jelas Zen.
Dalam video yang dilihat
Kompas.com
, terlihat kobaran api yang membakar atap beberapa rumah warga.
Perekam video juga menunjukkan sejumlah barang yang terbakar dan dikumpulkan di satu titik di ujung jalan.
“Sudah rame, sudah rame,” ucap sang perekam video.
Kemudian, kelompok orang tidak dikenal (OTK) dalam video tersebut terlihat membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit.
Beberapa di antaranya terlihat berada di teras rumah warga dan mengobrak-abrik barang.
“Yang berharga, yang berharga ambil dulu,” ujar pria berjaket kulit hitam dan memakai topi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: celurit
-
/data/photo/2025/02/24/67bc7296b22cf.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, 11 Orang Ditangkap Megapolitan 24 Februari 2025
Rumah Warga di Depok Dibakar Massa, 11 Orang Ditangkap
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Rumah warga di Sukmajaya,
Depok
, diduga dibakar oleh sekelompok massa. Aksi tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.
Dalam video yang dilihat oleh
Kompas.com,
terlihat kobaran api yang membakar atap beberapa rumah warga.
Perekam video juga menunjukkan sejumlah barang yang terbakar dan dikumpulkan di satu titik di ujung jalan.
“Sudah rame, sudah rame,” ucap sang perekam video.
Kelompok orang tidak dikenal (OTK) dalam video tersebut terlihat membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit.
Beberapa di antaranya terlihat berada di teras rumah warga dan mengobrak-abrik barang.
“Yang berharga, yang berharga ambil dulu,” ujar seorang pria berjaket kulit hitam dan mengenakan topi.
A post shared by Depok Hari Ini (@depokhariini)
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Kristianus Zendrato, mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/2/2035) malam.
“Sebanyak 11 orang yang diamankan, masih dilakukan pendalaman pemeriksaan,” kata Zen saat dikonfirmasi pada Senin (24/2/2025).
Zen mengatakan, polisi belum dapat menjelaskan motif serta kronologi dari insiden
pembakaran rumah
warga ini.
“Kronologi masih kami dalami, penyidik masih lakukan pemeriksaan dan olah TKP,” ungkapnya.
Namun, ia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang masih dalam proses penyelidikan ini.
“Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut,” lanjut Zen.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Duel Maut di Lumajang, Dua Lansia Tewas Akibat Perselisihan Petai
Lumajang (beritajatim.com) – Duel berdarah melibatkan dua pria lanjut usia terjadi di Desa Tanggung, Kecamatan Padang, Lumajang, pada Minggu (23/2/2025). Insiden ini berujung tragis setelah keduanya meninggal dunia akibat luka serius yang diderita.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, mengungkapkan bahwa duel bermula dari perselisihan antara Mari (50) dan Markum (62), yang sama-sama warga Desa Merakan, Kecamatan Padang. Perdebatan terkait petai berujung pada aksi saling serang menggunakan celurit sekitar pukul 09.00 WIB.
“Kejadian berawal dari cekcok hingga berlanjut pada duel menggunakan senjata tajam jenis celurit,” ujar AKBP Alex Sandy Siregar, Senin (24/2/2025).
Akibat pertarungan sengit tersebut, Mari mengalami luka parah di bagian punggung dan kepala, sementara Markum sempat bertahan lebih lama sebelum akhirnya juga mengalami luka fatal. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, tetapi nyawa mereka tidak tertolong.
“Awalnya satu korban meninggal lebih dulu, kemudian pelaku juga meninggal dunia saat dalam perawatan di rumah sakit,” tambahnya.
Diketahui, perselisihan antara Mari dan Markum bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, keduanya pernah berseteru karena permasalahan serupa dan sempat dimediasi oleh pihak desa. Ironisnya, mereka adalah tetangga sekaligus sesama pedagang petai.
Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi, tetapi akhirnya kasus ini dihentikan karena baik korban maupun pelaku telah meninggal dunia.
“Penyebab utama cekcok adalah perjanjian jual beli. Meski penyelidikan dihentikan, kami tetap melengkapi informasi sesuai peraturan yang berlaku,” tutup Alex. [dav/beq]
-

Tiga Gangster Allstar Dibekuk Polisi, Hendak Tawuran dengan ‘Anak Mama’
Surabaya (beritajatim.com) Tiga anggota gangster All Star dibekuk polisi karena hendak tawuran dengan geng ‘Anak Mama’, Sabtu (22/02/2025).
Kedua kelompok gangster itu hendak tawuran di Jalan Dukuh Bulak Banteng Utama.
Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengatakan ketiga pemuda yang diamankan adalah M Wahyudi (21) warga Dukuh Bulak Banteng Madya, Joko Sampurno (20) warga Bulak Banteng Suropati, dan DR (18) warga Bulak Banteng Perintis.
“Ketiganya diamankan oleh anggota Sat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak karena akan melaksanakan tawuran,” kata Suroto, Senin (24/02/2025).
Suroto menjelaskan, penangkapan ini dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber di media sosial. Setelah ditemukan indikasi adanya kegiatan tawuran, anggota di lapangan langsung menuju lokasi.
“Kedua kelompok sempat membatalkan aksi tawuran. Namun, anggota kami tetap melakukan penyisiran dan menemukan kelompok gangster All Star yang berkumpul,” tutur Suroto.
Anggota yang mengetahui polisi datang lantas kabur. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi sebelum akhirnya polisi bisa mengamankan 3 pemuda. Dalam penangkapan itu, polisi menyita 10 celurit, 2 alat hisap sabu, 5 klip sabu dan 1 botol minuman keras.
“Kami masih menyelidiki untuk kepemilikan barang bukti sabu. Karena saat itu ditinggal oleh para remaja dan mereka kabur. Saat ini sudah ditangani Satresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” pungkas Suroto. (ang/ted)
-

Satu Orang Tewas dalam Duel Bersenjata Celurit di Padang Lumajang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG – Carok atau duel senjata tajam yang melibatkan dua pria terjadi di Lumajang, Jawa Timur.
Akibat kejadian itu, seorang pria berinisial M (50), warga Desa Merakan, Kecamatan Padang, meninggal dunia.
Sementara itu, terduga pelaku, NM (62), yang masih tetangganya, kini dalam kondisi kritis.
“Untuk kronologi pastinya, kami masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Keduanya yang terlibat duel merupakan tetangga,” ujar Kasat Reskrim, Polres Lumajang, AKP Pras Ardinata saat dikonfirmasi di RS Bhayangkara, Minggu (23/2/2025).
Pras menambahkan, duel carok tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut keterangan polisi, duel senjata tajam ini berlangsung tragis.
Kedua pria tersebut sama-sama menggunakan celurit.
“Korban meninggal dunia, sementara pelaku saat ini dalam kondisi kritis. Korban mengalami luka di kepala, tangan, dan punggung,” katanya.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa duel carok ini berawal dari adu mulut atau cekcok. Emosi keduanya kemudian memicu perkelahian berdarah dengan senjata tajam.
Diketahui, baik pelaku maupun korban sehari-hari bekerja sebagai petani dan sama-sama menggeluti perdagangan pete.
Terkait motif di balik duel berdarah ini, Pras menegaskan bahwa polisi masih terus melakukan penyelidikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait hal-hal yang berkaitan dengan kasus ini. Kami baru menerima laporan dan masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi di TKP,” pungkasnya. (Tribun Jatim Network/Erwin Wicaksono)
-

Carok Maut di Lumajang, 2 Pria Bertetangga ini Duel Celurit usai Cekcok Hebat, 1 Orang Tewas di TKP
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Insiden pertikaian dengan senjata tajam terjadi di jalanan Desa Tanggung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (23/2/2025).
Kasat Reskrim, Polres Lumajang, AKP Pras Ardinata menerangkan pertikaian tersebut menewaskan 1 orang.
Peristiwa carok atau duel senjata tersebut melibatkan dua orang pria.
Korban tewas adalah M (50) warga Desa Merakan, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sementara, terduga pelaku adalah NM (62) warga Desa Merakan, Kecamatan Padang.
“Untuk kronologi penyebab pastinya kami masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Keduanya (yang terlibat duel) merupakan tetangga,” ujar Pras ketika dikonfirmasi di RS Bhayangkara.
Pras menambahkan, peristiwa duel carok tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB.
Menurut keterangan dari polisi, peristiwa duel senjata tajam berlangsung dengan tragis. Kedua orang yang bertikai sama-sama memakai senjata tajam jenis celurit.
“Korban meninggal dunia, sementara untuk terlapor saat ini kondisinya kritis. Korban mengalami luka di kepala, tangan dan punggung,” terangnya.
Sementara itu, informasi yang beredar menyebutkan jika duel carok keduanya berawal dari adu mulut atau cekcok.
Emosi keduanya kemudian memicu terjadinya duel berdarah dengan senjata tajam tersebut.
Menurut informasi, baik pelaku maupun korban sehari-hari bekerja sebagai petani. Keduanya juga diketahui sama-sama menggeluti perdagangan pete.
Menanggapi perihal motif duel berdarah atau carok maut yang terjadi, Pras menegaskan polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan.
“Terkait hal hal yang berkaitan dalam kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga baru mendapatkan laporan. Masih proses dan perlu memeriksa saksi-saksi yang berada di TKP,” pungkasnya.
-

Polres Jakpus tangkap tiga remaja saat bubarkan tawuran di Cikini
Senjata tajam yang digunakan oleh para pelaku tawuran di Jakarta, Jumat (14/2/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus/am.
Polres Jakpus tangkap tiga remaja saat bubarkan tawuran di Cikini
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Minggu, 23 Februari 2025 – 13:50 WIBElshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap tiga remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di Jalan Cikini Raya, pada Minggu dini hari dan menyita empat senjata tajam jenis celurit sebagai barang bukti.
“Kami menerjunkan Tim Patroli Perintis Presisi Polrestro Jakpus bersama patroli Polsek setiap hari di tempat rawan tawuran dan jam rawan tawuran, untuk memberikan rasa aman kepada warga,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, ketiga remaja yang diamankan berinisial MMY (15) tidak sekolah, NAS (15) dan MAK (15) masih berstatus pelajar.
Ia menjelaskan bahwa saat ketiga remaja itu diamankan, petugas menemukan empat bilah senjata tajam jenis celurit yang diduga digunakan dalam tawuran.
Susatyo mengatakan, diamankannya ketiga remaja itu ketika Tim Patroli Perintis Presisi Ambon yang sedang melakukan patroli kewilayahan mendapati sekelompok remaja yang terlibat tawuran.
“Saat hendak diamankan, para pelaku mencoba membuang senjata tajam yang mereka bawa. Namun, petugas berhasil mengamankan mereka beserta barang bukti,” ujarnya.
Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, ketiga pelaku telah diserahkan ke piket Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat. Para pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur kepemilikan senjata tajam oleh masyarakat sipil, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Lebih lanjut, Kapolres mengimbau peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi kriminal yang dapat merusak masa depan.
“Para orang tua agar memperhatikan dan menyampaikan kepada anak-anaknya untuk tidak keluar malam hari, tidak melakukan tawuran, serta menjauhi narkoba dan minuman keras. Berikan kegiatan yang positif untuk masa depan putra-putrinya,” kata dia.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/02/11/67aab099302e7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jambret Ponsel Warga di Tanjung Priok, 2 Pria Babak Belur Dihajar Massa Megapolitan 20 Februari 2025
Jambret Ponsel Warga di Tanjung Priok, 2 Pria Babak Belur Dihajar Massa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Dua pria berinisial NRS (22) dan RNE (19) dihajar massa hingga babak belur usai menjambret ponsel seorang warga yang sedang joging sekitar pukul 07.00 WIB.
“Keterangan dari korban menyebut saat sedang berolahraga joging, datanglah dua pelaku dari arah berlawanan langsung merampas ponsel milik korban,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tomy Brian Hutomo saat dikonfirmasi, Rabu (19/2/2025).
Kaget ponselnya dirampas, korban berinisial ZP (57) langsung meneriaki kedua
jambret
tersebut ‘maling’.
Warga yang mendengar teriakan itu langsung mengejar dan berhasil menangkap kedua pelaku.
Para pelaku pun sempat dipukuli hingga akhirnya mengalami luka-luka. Tak lama, pihak kepolisian pun datang untuk menangkap kedua pelaku.
Kemudian, saat diperiksa, ditemukan senjata tajam jenis celurit yang dibawa para pelaku.
Namun, kata Brian, celurit itu tidak digunakan untuk mengancam korban saat keduanya beraksi. Setelah diperiksa, polisi membawa kedua pelaku ke rumah sakit.
“Sempat dikeroyok, tadi sudah kita bawa ke rumah sakit dahulu untuk diobati,” beber Brian.
Dua pelaku tersebut, kata Brian, tinggal di wilayah Cilincing dan Koja, Jakarta Utara.
Mereka nekat melakukan aksi jambret itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Atas perbuatannya, pelaku terancam pasal 363 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkas Brian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Cemburu, Warga Probolinggo Bacok Tetangga di Ladang
Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan berujung maut kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Seorang pria berinisial H menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, RM, pada Rabu (19/2/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi di ladang milik korban di Desa Phosangit Tengah, Kecamatan Wonomerto. Diduga, motif pembacokan ini adalah cemburu.
Kapolsek Wonomerto, AKP Bagus Purnama, menjelaskan bahwa saat kejadian, korban sedang memupuk tanamannya di ladang. Tiba-tiba, RM datang bersama tiga orang temannya dan langsung melakukan penyerangan.
“Korban mengalami luka di bagian perut dan lengan tangan,” ujar Bagus.
Setelah melakukan pembacokan, pelaku dan teman-temannya melarikan diri. Sementara itu, korban yang dalam kondisi kritis langsung dilarikan ke RSUD Dr. Saleh Kota Probolinggo untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Kami sudah mengamankan satu pelaku berinisial RM beserta barang bukti berupa sandal, jaket, dan dua senjata tajam jenis celurit,” lanjutnya.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, IPTU Zaenal Arifin, menambahkan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui motif pasti dari pelaku.
“Kami masih akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk mengungkap kasus ini,” kata IPTU Zaenal Arifin. (ada/but)
