Produk: celurit

  • Patrol Sahur Berujung Tawuran di Probolinggo, Seorang Pemuda Terluka Disabet Celurit

    Patrol Sahur Berujung Tawuran di Probolinggo, Seorang Pemuda Terluka Disabet Celurit

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Gegara patrol sahur, membuat IW (20) warga Dusun Jenggrong, Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo harus berurusan dengan pihak kepolisian.

    IW diamankan Satreskrim Polres Probolinggo Kota pada Senin (3/3/2025) dinihari setelah terlibat tawuran dengan kelompok lain yang sama-sama menggelar patrol sahur, kemudian membacok salah seorang pemuda lainnya.

    Pembacokan bermula saat rombongan patrol FAR (25) warga Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo menggelar patrol sahur. Setiba di jalan Sunan Giri, bertemulah dengan rombongan patrol pelaku.

    Karena pertemuan dua kelompok patrol berbeda itulah, kemudian salah satu anggota rombongan patrol pelaku menyalakan petasan. Sehingga hal tersebut, memicu keributan kedua rombongan patrol tersebut.

    “Dalam tawuran itu, rombongan dari pelaku itu berjumlah 25 orang dan rombongan patrol korban itu berjumlah 20 orang tawuran akibat petasan,” kata Kapolres Probolinggo Kota AKBP Oki Ahadian Purwono, Rabu (5/3/2025).

    Saat tawuran itulah, lanjut AKBP Oki, salah satu orang mengeluarkan senjata tajam (Sajam) jenis celurit yang kemudian disabetkan ke arah korban dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit Wonolangan, Kecamatan Dringu.

    “Akibat sabetan celurit pelaku, korban mengalami luka sepanjang 7 centimeter, lebar 2,5 centimeter dengan dalam 5 centimeter. Korban kemudian dibawa ke RSU Wonolangan,” ungkap AKBP Oki.

    “Setelah mendapat laporan dari rekan korban, tim Opsnal Satreskrim Polres Probolinggo Kota langsung menindaklanjuti dan tak berselang lama menetapkan satu orang sebagai tersangka,” pungkasnya.

  • Kronologi Begal di Palembang Ditembak Mati Polisi, 3 Orang Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Maret 2025

    Kronologi Begal di Palembang Ditembak Mati Polisi, 3 Orang Ditangkap Regional 5 Maret 2025

    Kronologi Begal di Palembang Ditembak Mati Polisi, 3 Orang Ditangkap
    Tim Redaksi
    PALEMBANG, KOMPAS.com
    – Edwin Sulaiman (24), salah satu komplotan begal di
    Palembang
    , Sumatera Selatan,
    ditembak mati
    polisi lantaran mencoba melakukan perlawanan ketika akan ditangkap.
    Selain Edwin, tim gabungan dari Polda Sumatera Selatan dan Polrestabes Palembang juga menangkap tiga pelaku lain, yakni Muhammad Caesar Firdaus (27), Febriansyah alias Dedek (26), dan Muhammad Angga Pratama (24).
    Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, keempat pelaku ini merupakan satu komplotan begal yang beraksi dengan menggunakan mobil Daihatsu Sigra berwarna putih.
    Modus yang mereka gunakan adalah dengan memepet korban saat melintas di jalanan sepi dan langsung menodongnya dengan menggunakan senjata tajam.
    Mereka pun diketahui telah empat kali beraksi.
    “Bahwa dengan adanya kejadian tersebut, kami langsung melakukan penyelidikan sehingga mengarah kepada komplotan ini sebagai pelaku,” kata Harryo, Rabu (5/3/2025).
    Harryo menjelaskan, setelah mendapatkan identitas pelaku, petugas pun kemudian langsung melakukan penangkapan di Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, pada Senin (3/3/2025) malam.
    Namun, dalam penangkapan itu, keempat pelaku yang berada di dalam mobil malah sempat hendak menabrak petugas sehingga polisi pun meletuskan senjata api hingga menewaskan satu pelaku.
    “Dari empat tersangka yang ditangkap, satu meninggal dunia atas nama Edwin karena tertembak. Ia saat itu hendak melukai dan ingin mencederai petugas dengan cara menabrakkan kendaraannya,” ujar Harryo.
    Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo menambahkan, selain hendak menabrak petugas, mobil itu juga ternyata menabrak rumah seorang warga hingga mengalami kerusakan.
    Hal itu dilakukan para tersangka lantaran mencoba melarikan diri ketika digerebek oleh petugas.
    “Bahkan, rumah penduduk dan mobil petugas juga ada yang ditabrak hingga rusak oleh tersangka. Beruntung petugas berhasil menghindari tabrakan, kemudian dilakukan penembakan secara spontan dan mengenai sasaran,” jelasnya.
    Diberitakan sebelumnya, aksi begal di Kota Palembang, Sumatera Selatan, kali ini menggunakan modus baru.
    Para pelaku mengendarai mobil dan mengincar pengendara motor saat melintas di jalan sepi.
    Salah satu korbannya adalah Ahmad Syahrial (31), seorang kurir ojek
    online
    (ojol).
    Syahrial harus kehilangan sepeda motornya jenis Honda Beat dengan pelat nomor BG 3625 AEK. Selain itu, satu dus mi instan pelanggannya ikut dirampas oleh pelaku.
    Syahrial mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (2/3/2025).
    Saat itu, ia sedang melintas di Jalan Talang Kepuh, Kecamatan Gandus Palembang.
    Di tengah perjalanan, ia mendadak dipepet oleh pelaku yang menggunakan satu unit mobil Sigra warna putih.
    “Ada empat orang termasuk sopir, kemudian turun dari mobil tersebut dan langsung mengeluarkan celurit dan pisau,” kata Syahrial, saat dihubungi, Senin (3/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 24 Pelaku Kejahatan Jalanan Ditangkap, 4 Tersangka di Bawah Umur

    24 Pelaku Kejahatan Jalanan Ditangkap, 4 Tersangka di Bawah Umur

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 24 pelaku kejahatan jalanan ditangkap oleh polisi dalam kurun waktu Januari sampai Februari 2025. Dari 24 pelaku yang diamankan, 4 pelaku masih di bawah umur dan mendapatkan perlakuan berbeda dari 20 tahanan dewasa lainnya.

    Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Sulistiawan mengatakan, 24 pelaku yang diamankan berasal dari 17 kasus kejahatan. 17 kasus yang diungkap adalah 1 kasus jambret, 3 kasus membawa senjata tajam, pengeroyokan 13 kasus.

    “24 pelaku yang diamankan ini merupakan hasil dan komitmen kami untuk mengamankan warga Surabaya selama puasa Ramadhan,” kata Luthfie, Selasa (04/03/2025).

    Luthfie menegaskan, dalam momen Ramadhan ini dirinya akan terus menggalakan patroli dengan menerjunkan Tim Jogoboyo 97. Tujuannya untuk menindak segala gangguan keamanan dan kenyamanan warga Surabaya.

    “Komitmen kita, patroli akan terus kita gelar dan kita tindak tegas terhadap pelaku-pelaku yang membuat Surabaya terkesan tidak aman, supaya masyarakat Surabaya bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan terhindar dari pelaku-pelaku kejahatan,” tegasnya.

    Salah satu pelaku jambret handphone yang diamankan mengatakan ia sudah 3 kali beraksi. Ia nekat melakukan aksinya karena membutuhkan uang untuk anaknya yang sakit. “Butuh uang untuk anak sakit. Saya sehari-hari bekerja sebagai tukang sampah,” tutur pelaku.

    Sementara 2 dari 3 tersangka bentrok antar pesilat di Jalan Banjar Sugihan, Tandes, beberapa waktu lalu juga turut dihadirkan. Mereka berdua beralasan melakukan pengeroyokan karena kampungnya diserang oleh perguruan lawan.

    “Ada konvoi terus nyerang kampung saya, dilempari batu kampung saya. Terus saya kejar saya pukuli pakai tangan,” ungkap pemuda berusia 20 tahun ini.

    Dari tangan para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 6 buah celurit, 3 bilah pedang, pisau, 2 kayu balok, paving dan kursi. (ang/kun)

  • BNN Jatim Geledah Rumah Penerima Sabu 15 Kilogram di Bangkalan Madura

    BNN Jatim Geledah Rumah Penerima Sabu 15 Kilogram di Bangkalan Madura

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota BNN Provinsi Jatim melakukan penggeledahan di rumah Muchlis. Ia adalah penerima sabu 15 kilogram yang dikirimkan oleh kurir Agus Mardianto.

    Penyidik Madya BNN Provinsi Jatim, Kombes Pol Rachmad Kurniawan mengatakan, pihaknya menggeledah 5 kamar di rumah Muchlis tepatnya di dusun Rabesen Barat, Bangkalan, Madura. Dari 5 kamar yang digeledah, anggota BNN Provinsi Jatim tidak menemukan narkotika.

    “Untuk narkotika tidak kami temukan. Namun ada beberapa barang bukti yang disinyalir berhubungan dengan transaksi narkoba,” tegas Rachmad Kurniawan, Senin (03/03/2025).

    Di kamar pertama, petugas menemukan tiga senjata tajam. Yaitu, samurai, golok dan celurit. Di kamar kedua dan ketiga, petugas menemukan buku rekening Muchlis yang disinyalir menjadi tempat penampungan uang transaksi narkoba. Sementara di kamar keempat dan kelima, petugas menemukan uang tunai Rp 1 juta, dokumen, surat perhiasan dan tiga handphone lalu juga perhiasan. Namun, menurut orang tua Muchlis yang mendampingi penggeledahan, perhiasan yang ditemukan petugas adalah perhiasan mainan.

    “Untuk orang tua M tidak mengetahui keberadaan anaknya. Saat ini statusnya masih buron dan kita lakukan pengejaran,” kata Rachmad Kurniawan.

    Diketahui, penggeledahan terhadap rumah Muchlis adalah pengembangan dari penangkapan Agus Mardianto yang sudah diamankan BNN Provinsi Jawa Timur karena kedapatan membawa 15 kilogram sabu. Dihadapan petugas, Agus mengaku bahwa narkoba itu diperuntukan untuk Muchlis. Nantinya, 15 kilogram sabu itu akan diedarkan ke seluruh wilayah Madura.

    Diberitakan beritajatim.com, BNN Jatim menangkap kurir membawa 15 kilogram sabu, Kamis (19/02/2025) kemarin di Jembatan Suramadu. Selain itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur (Jatim) juga melakukan penggeledahan di 4 rumah yang diduga punya keterkaitan dengan kasus itu.

    AKBP Suharsi mengatakan, kurir yang diamankan itu berinisial AM. Ia mengaku mendapatkan belasan kilogram sabu dari seseorang berinisial F yang saat ini tengah buron.

    “AM ditangkap pada Kamis, 19 Februari 2025, di Parseh, Bangkalan, saat mengendarai mobil Toyota Calya putih bernomor polisi L 1079 CAE. Saat digeledah, petugas menemukan 15 bungkus plastik kemasan teh merek Guanyinwang berisi kristal putih yang diduga sabu,” ujar Suharsi, Senin (03/03/2025).

    Atas peristiwa ini, anggota BNN Jatim melakukan penggeledahan di 4 tempat. 2 di Madura dan 2 lokasi di Surabaya. Salah satu yang digeledah adalah rumah orang tua AM di Jalan Kedondong Kidul 2, Tegalsari, Surabaya. Namun, tak ada barang bukti narkotika yang ditemukan di tempat tersebut.

    “Penggeledahan dilakukan berdasarkan alamat KTP tersangka. Tapi di lokasi itu tidak ada indikasi keterlibatan orang tua tersangka dalam jaringan ini,” tuturnya. (ang/ted)

  • BNN Jatim Gagalkan Penyelundupan 15 Kg Sabu di Bangkalan

    BNN Jatim Gagalkan Penyelundupan 15 Kg Sabu di Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Penyidik Madya BNN Jatim, Kombes Pol Rachmat Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika golongan I jenis sabu di Pasar Langkap, Bangkalan. Dari lokasi tersebut, petugas menyita 15 kilogram sabu yang dikirim dari Trawas, dikemas dalam plastik hijau bergambar teh dengan tulisan China.

    “Dari situ diketahui bahwa barang itu akan dikirim ke sini,” ujar Rachmat, Senin (3/3/2025).

    Setelah penangkapan tersebut, BNN Jatim melakukan penggeledahan di sebuah rumah yang diduga terkait dengan jaringan penyelundupan ini. Salah satu penghuni rumah, MD, kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bersama sejumlah individu lain yang diduga terlibat dalam peredaran barang haram tersebut.

    “Jadi kami geledah rumah ini untuk mencari barang bukti terkait kasus tersebut,” imbuhnya.

    Dalam penggeledahan tersebut, petugas menemukan berbagai barang bukti, di antaranya satu buah katana, satu celurit, uang tunai Rp1,2 juta, uang pecahan Rp5.000, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu dalam beberapa bendel, 21 gelang emas, sertifikat permata, STNK dan BPKB, 9 buku tabungan, serta 4 ponsel—termasuk satu ponsel poliponik.

    “Semua barang bukti ini kami amankan karena diduga berkaitan dengan salah satu DPO kami,” tambahnya.

    Penggeledahan dilakukan di enam ruangan dalam rumah tersebut, namun hingga kini polisi belum menemukan barang bukti narkotika. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan guna mengungkap jaringan pelaku yang lebih luas. [sar/beq]

  • Bulan Ramadhan di Surabaya, Perang Sarung Merajalela

    Bulan Ramadhan di Surabaya, Perang Sarung Merajalela

    Surabaya (beritajatim.com) – Masyarakat Surabaya wajib waspada terhadap kenakalan remaja saat bulan Ramadhan 1446 H. Sudah 2 hari berpuasa, tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya mengamankan 11 remaja yang perang sarung.

    Kejadian pertama terjadi di Simolawang, Simokerto pada Sabtu (01/03/2025) kemarin sekitar pukul 03.00 WIB. Tim Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya yang berpatroli menerima informasi adanya remaja yang perang sarung dengan membawa celurit. Anggota yang menerima laporan langsung menuju lokasi dan membubarkan tawuran.

    “Aksi kejar-kejaran sempat terjadi. Kami mengamankan 8 pemuda dengan berbagai barang bukti,” kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, Senin (03/03/2025).

    Sebanyak 8 remaja yang diamankan adalah MY (19), ARW (18), NLP (15), MRA (15), RA (16), AM (16), AD (16), dan HK (16). Mereka berasal dari gangster rwbsurabaya dan utara wokawok surabaya. Tawuran yang dilakukan karena konflik lama yang sudah terpelihara. Dari 8 remaja yang diamankan, polisi mengamankan sebilah celurit panjang, empat ponsel, beberapa unit sepeda motor, serta kain sarung berisi batu.

    “Kedelapan remaja yang kami amankan lantas kami bawa ke Polsek Simokerto,” tutur Teguh.

    Pada hari kedua puasa, aksi perang sarung terjadi di Jalan Pandegiling, Minggu (02/03/2025) dini hari. Tim Jogoboyo 97 mengamankan 3 remaja yang terlibat perang sarung.

    “Sekitar pukul 02.00 WIB, tim menemukan sekelompok remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung di kawasan Pandegiling Surabaya,” jelas Teguh.

    Petugas yang melakukan patroli langsung menuju ke lokasi dan melakukan pengejaran kepada para remaja. Ketiga remaja yang diamankan adalah ARP (17), warga Kampung Malang Tengah, ANF (18), warga Kampung Malang Tengah dan GA (18 ), warga Kedondong Kidul Surabaya.

    “Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian meliputi, 1 unit sepeda motor yang digunakan para pelaku, 1 buah sarung berisi batu, yang diduga digunakan untuk menyerang lawan, dan 1 buah sabuk,” tegas Teguh.

    Ketiga remaja ini lantas diserahkan ke Polsek Tegalsari untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty  menegaskan bahwa patroli akan terus ditingkatkan selama Ramadan guna mengantisipasi aksi perang sarung yang berpotensi menimbulkan konflik lebih besar.

    “Kami menghimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. Perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi bisa berujung pada tindak kekerasan yang membahayakan,” ujar Rina. (ang/but)

  • Detik-detik Korban Rampok di Toko Jamu Jakarta Barat Rebut Celurit Pelaku
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Maret 2025

    Detik-detik Korban Rampok di Toko Jamu Jakarta Barat Rebut Celurit Pelaku Megapolitan 2 Maret 2025

    Detik-detik Korban Rampok di Toko Jamu Jakarta Barat Rebut Celurit Pelaku
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perampokan yang terjadi di sebuah toko jamu di Jalan Masjid Al Anwar RT 04, RW 09, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 02.40 WIB, terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
    Dalam video itu, korban bernama Yuman Hendra (29) mengalami momen dramatis saat berhasil merebut kembali senjata tajam jenis celurit dari pelaku.
    Saat kejadian, Yuman sedang bersiap menutup toko jamu milik orangtuanya ketika dua pelaku, TR (26) dan A (26), datang berboncengan menggunakan sepeda motor.
    Salah satu pelaku yang mengenakan sweater putih memasuki toko dan berpura-pura menanyakan obat pelumas.
    Yuman yang berusaha melayani permintaan tersebut, tiba-tiba diancam dengan celurit.
    “‘Kepala lo gue potong, keluarin semuanya! HP lo juga,’” ujar pelaku saat menodongkan senjata tajam tersebut.
    Dalam situasi tertekan, Yuman pun terpaksa menuruti permintaan pelaku dan membuka setiap laci di toko.
    Akibat perampokan ini, beberapa termasuk dompet hitam berisi uang tunai sebesar Rp 750.000, SIM, KTP, kartu ATM, dan STNK motor.
    Pembantu Unit (Panit) 5 Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKP Hijrahqul Fahrudin berujar, barang berharga milik Yuman berhasil dibawa kabur.
    “Dompet warna Hitam yang berisi Uang Rp.750.000, SIM, KTP, Kartu ATM dan STNK motor pelapor,” ucap Fahrudin.
    Setelah menyerahkan barang-barang berharga, Yuman nekat merebut celurit dari tangan pelaku. Melihat situasi yang memburuk, kedua pelaku panik dan melarikan diri.
    Yuman berusaha mengejar mereka hingga ke luar toko, namun ia tidak berhasil menangkap keduanya.
    Yuman kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Kedua tersangka TR dan A telah ditangkap dan kini sedang menjalani proses hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap 3 Remaja di Cilincing yang Simpan Sajam di Markasnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Maret 2025

    Polisi Tangkap 3 Remaja di Cilincing yang Simpan Sajam di Markasnya Megapolitan 2 Maret 2025

    Polisi Tangkap 3 Remaja di Cilincing yang Simpan Sajam di Markasnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap tiga orang remaja di Jalan Raya Cakung Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya sebelum Gereja Tugu Semper Barat, Sabtu, (1/2/2025).
    Ketiga remaja itu berinisial AF (19), HL (16), dan RZ (18).
    Penangkapan ketiga remaja itu terjadi saat anggota dari Polsek Cilicing sedang melaksanakan patroli di lokasi-lokasi rawan begal.
    “Dari Polsek Cilincing melaksanakan patroli pada daerah-daerah rawan yang diduga target-target dari kelompok-kelompok begal,” ucap Kanit Reskrim Polsek Cilincing AKP I Gede Gustiyana saat dikonfirmasi, Minggu (2/3/2025).
    Saat sedang patroli, polisi melihat ada tiga orang remaja yang berboncengan satu motor.
    Mereka berputar-putar di jalan itu sampai dua kali. Karena dirasa mencurigakan, polisi langsung mendekati ketiga remaja itu.
    “Kita lakukan pendekatan, kemudian kita lakukan pemeriksaan terhadap remaja tersebut,” sambung dia
    Saat sedang diperiksa, polisi menemukan sebuah foto senjata tajam (sajam) yang disimpan di
    basecamp
     atau markas mereka.
    Kemudian, polisi langsung mengajak tiga remaja itu ke
    basecamp
    penyimpanan sajam mereka di daerah Semper Baru.
    “Di dalam
    basecamp
    tersebut kita mendapatkan empat senjata tajam jenis celurit dua, yang satu berukuran dua meter dan yang satu celurit kecil. Kemudian, duanya lagi adalah parang dan penggaris yang dibuat seolah-olah seperti pedang,” terang Gusti.
    Selanjutnya, polisi mebawa ketiga remaja itu bersama dengan senjata tajamnya ke Polsek Cilincing.
    Sampai saat ini, polisi masih mendalami apakah para remaja tersebut termasuk kelompok begal atau hanya ingin mempersiapkan diri untuk tawuran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pura-pura Beli, Duo Penjahat Rampok Toko Jamu di Jakbar

    Pura-pura Beli, Duo Penjahat Rampok Toko Jamu di Jakbar

    Jakarta

    Polda Metro Jaya menangkap dua rampok yang beraksi di sebuah toko Jamu di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Para pelaku berpura-pura membeli pelumas saat melancarkan aksinya.

    Dari video yang beredar, terlihat pelaku datang ke lokasi dan berpura-pura membeli obat pelumas. Pelaku lalu mengeluarkan celurit dan mengancam korban.

    “Salah satu pelaku kemudian masuk berpura-pura menanyakan produk obat pelumas dijawab oleh pelapor ‘Ini bang obatnya’. Tiba-tiba pelaku keluar menemui temannya dan temannya memutar balik motor dan posisi semula,” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy dalam keterangannya, Minggu (2/3/2025).

    Ressa mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat (28/2) pukul 02.40 WIB. Pelaku berboncengan sepeda motor datang ke toko korban berpura-pura menjadi pembeli.

    Saat itu salah seorang pelaku menodongkan senjata tajam ke arah korban. Ressa menyebut korban sempat berhasil melakukan perlawanan dan merebut celurit pelaku. Namun pelaku berhasil melarikan diri dan membawa kabur dompet berisikan uang Rp 750 ribu.

    “Pelaku kemudian menodongkan senjata tajam jenis celurit. Pelapor memberikan perlawanan dan berhasil merebut celurit. Pelaku kemudian pelaku melarikan diri,” ujarnya.

    “Tersangka dibawa ke Subdit 3 Tahbang atau Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya guna proses Penyidikan lebih lanjut,” tuturnya.

    (wnv/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Terlibat Perang Sarung dan Celurit di Surabaya, Remaja Gangster Terbirit-birit Dikejar Aparat – Halaman all

    Terlibat Perang Sarung dan Celurit di Surabaya, Remaja Gangster Terbirit-birit Dikejar Aparat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Aksi tawuran antar kelompok remaja kembali terjadi di Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Simolawang, Simokerto, pada dini hari Sabtu (1/3/2025). 

    Delapan remaja berhasil ditangkap oleh Anggota Tim 3 Jogoboyo 97 Satuan Samapta Polrestabes Surabaya setelah terlibat dalam perang sahur yang menggunakan senjata celurit dan buntalan sarung berisi batu. Aksi ini berakhir dengan para pelaku terbirit-birit dikejar polisi.  

    Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.00 WIB mengenai adanya aksi tawuran antarkelompok remaja bersenjata celurit.

    Tim patroli yang dipimpin Aipda Yudha langsung bergerak menuju lokasi.  

    Sesampainya di tempat kejadian, petugas menemukan sekelompok remaja yang sedang terlibat perkelahian.

    Melihat kedatangan polisi, para remaja tersebut berusaha melarikan diri.

    Namun, delapan di antaranya berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Simokerto untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.  

    Kedelapan remaja yang ditangkap berinisial MY (19), ARW (18), NLP (15), MRA (15), RA (16), AM (16), AD (16), dan HK (16).

    Dari penggeledahan, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor, sebilah celurit panjang, empat ponsel, dan kain sarung yang dibuntalkan berisi batu.  

    Berdasarkan hasil interogasi awal, para remaja tersebut mengaku sebagai anggota dua kelompok gangster yang saling berseteru, yaitu @rwbsurabayans_ dan @utaraawokawok.sby.

    Kedua kelompok ini diketahui sering terlibat konflik, baik di dunia nyata maupun di media sosial.  

    “Mereka mengaku bentrok karena masalah lama yang belum terselesaikan. Namun, kami masih mendalami motif sebenarnya,” ujar Teguh.  

    AKBP Teguh Santoso menegaskan bahwa patroli antisipasi petasan dan perang sarung merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk menjaga ketertiban dan mencegah kenakalan remaja yang dapat mengganggu keamanan masyarakat.  

    “Kami akan terus meningkatkan patroli, terutama pada momen-momen tertentu seperti jelang sahur, untuk memastikan Kota Surabaya tetap aman dari aksi tawuran dan gangguan kamtibmas lainnya,” tegasnya.  

    Salah satu remaja yang berhasil diamankan, mengenakan kaus oblong hitam lengan pendek, mengaku tidak mengetahui asal-usul senjata celurit yang dibawanya.

    Namun, ia tidak bisa menyangkal bahwa dirinyalah yang membawa senjata tersebut saat tawuran terjadi.  

    “Gak tahu, Pak, anak situ. (Yang bawa celurit ini saat tawuran) iya, saya,” ujarnya polos saat diinterogasi petugas.  (Tribun Madura/Luhur Pambudi)