Produk: celurit

  • Gudang Senjata Tajam Gangster di Pati Digerebek Polisi, Ditemukan Gergaji Es Batu Hingga Pedang – Halaman all

    Gudang Senjata Tajam Gangster di Pati Digerebek Polisi, Ditemukan Gergaji Es Batu Hingga Pedang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mazka Hauzan Naufal

    TRIBUNNEWS.COM, PATI – Polisi meringkus 17 remaja yang diduga tergabung dalam kelompok gangster di sebuah angkringan di Kampung Rogowangsan, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Sabtu (29/3/2025) malam. 

    Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita beberapa barang bukti berupa senjata tajam, minuman keras, dan obat-obatan terlarang.

    Penggerebekan bermula dari patroli rutin yang dilakukan anggota Polsek Pati. 

    Sekira pukul 22.00, petugas mencurigai sekelompok remaja yang sedang nongkrong di sebuah angkringan. 

    Kecurigaan bertambah saat salah satu remaja mengenakan baju hitam bertuliskan “Lesmana”, yang diduga merupakan nama kelompok gangster.

    “Saat kami periksa, kami menemukan baju hitam bertuliskan Lesmana, yang mengindikasikan mereka tergabung dalam kelompok gangster,” ujar Kapolsek Pati, Iptu Heru Purnomo, Minggu (30/3/2025).

    Setelah melakukan interogasi, polisi mendapatkan informasi bahwa beberapa rumah remaja tersebut dijadikan tempat penyimpanan senjata tajam. 

    Polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah-rumah tersebut dan menemukan berbagai jenis senjata tajam mulai dari celurit, pedang, hingga gergaji es batu. 

    Selain itu, polisi juga menyita sebotol minuman keras jenis arak dan tujuh butir pil koplo berlogo “Y”.

    “Kami menemukan total 12 senjata tajam berbagai jenis, 1 pipa, 2 sarung bundel untuk perang sarung, 1 botol miras jenis arak, dan 7 butir pil koplo,” jelas Iptu Heru Purnomo.

    Adapun 17 remaja yang diringkus berasal dari berbagai desa di Kecamatan Pati dan Juwana. 

    Polisi menduga mereka terlibat dalam aktivitas gangster dan kejahatan jalanan.

    “Kami akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan kelompok ini dan motif mereka,” tegas Iptu Heru Purnomo.

    Saat ini, 17 remaja beserta barang bukti telah diserahkan ke Unit Pidana Umum (Pidum) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pati untuk penanganan lebih lanjut.

     

     

  • Pagi Jelang Lebaran Ada Keributan Tawuran di Jakarta Pusat, Polisi Amankan Senjata Berbahaya

    Pagi Jelang Lebaran Ada Keributan Tawuran di Jakarta Pusat, Polisi Amankan Senjata Berbahaya

    TRIBUNJAKARTA.COM –  Satu hari menjelang Hari Raya Idulfitri atau lebaran, ada keributan terjadi antar pemuda di wilayah, Jakarta Pusat, pada Minggu (30/3/2025) pukul 06.00 WIB.

    Insiden tawuran antar pemuda itu tepatnya terjadi di kawasan Jalan Kali Pasir, Jakarta Pusat.

    Keributan tersebut berhasil dibubarkan oleh Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan seorang pemuda berinisial AA (22).

    Petugas juga menemukan sejumlah barang bukti senjata berbahaya berupa lima bilah celurit, satu batang pipa besi panjang, serta dua petasan yang sudah dibakar.

    Susatyo memastikan, pihaknya akan terus bertindak tegas menghalau aksi tawuran yang meresahkan masyarakat.

    “Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku tawuran di Jakarta Pusat,” ujar Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/3/2025).

    “Setiap tindakan kriminal yang mengganggu ketertiban akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” sambungnya.

    Kasus pria yang mengaku anggota ormas meminta jatah THR kepada tukang cukur di Lebak Bulus diselesaikan secara kekeluargaan. Pria berbaju oranye itu sempat memerah meminta diberikan THR lebaran.

    Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol William Alexander, mengatakan pihaknya berhasil mengidentifikasi insiden tersebut setelah melakukan pemantauan wilayah.

    Tim patroli mendapati sekelompok pemuda yang terlibat tawuran.

    “Begitu kami tiba di lokasi, kami langsung melakukan pembubaran dan mengamankan seorang pelaku beserta barang bukti,” ujarnya.

    “Untuk proses lebih lanjut, pelaku dan barang bukti kami serahkan ke Polsek Senen,” jelanya.

    Aksi cepat pihak kepolisian ini mendapat apresiasi dari warga sekitar yang merasa resah dengan maraknya tawuran di wilayah tersebut.

    Seorang warga, Budi (45), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas tindakan sigap aparat keamanan.

    “Kami sangat berterima kasih kepada polisi yang cepat bertindak. Tawuran ini sangat mengganggu dan berbahaya.”

    “Semoga ke depan bisa lebih banyak patroli untuk mencegah kejadian serupa,” ujar Budi.

    Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif tawuran dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk terus berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan dan segera melapor jika melihat indikasi tawuran atau tindakan kriminal lainnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun. 

    Polisi memastikan akan terus melakukan patroli intensif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tragis! Mantan Suami Bacok Dua Orang di Ponorogo, Polisi Ungkap Motifnya

    Tragis! Mantan Suami Bacok Dua Orang di Ponorogo, Polisi Ungkap Motifnya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Warga Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, digemparkan oleh insiden pembacokan yang dilakukan seorang pria terhadap mantan istri dan kakak iparnya. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (28/3/2025) kemarin, mengakibatkan dua korban mengalami luka serius.

    Pelaku pembacokan diketahui bernama Sugito (47), sementara korban adalah mantan istrinya, Sutiyem (40), serta kakak iparnya, Nyamir (50). Menurut keterangan pihak kepolisian, aksi brutal ini diduga dipicu oleh sakit hati, setelah pelaku diceraikan dan diusir dari rumah.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa insiden ini bermula dari perselisihan antara pelaku dan korban. Emosi yang memuncak membuat Sugito mengambil celurit dan langsung menyerang kedua korban.

    “Pelaku awalnya terlibat cekcok dengan korban, lalu tiba-tiba mengambil celurit dan membacok mereka,” ungkap AKP Rudi, Sabtu (29/3/2025).

    Usai melakukan aksinya, Sugito langsung menyerahkan diri ke kantor polisi. Dalam pemeriksaan, Ia mengaku nekat melakukan penganiayaan karena sakit hati, setelah perceraian dan pengusiran dari rumah yang sebelumnya mereka tempati bersama.

    “Motifnya ya karena sakit hati. Pelaku diceraikan korban, dan diusir dari rumah korban,” katanya.

    Akibat kejadian ini, kedua korban dilarikan ke RSUD dr. Harjono untuk mendapatkan perawatan medis. Dokter Nining Oktavia yang menangani korban menjelaskan bahwa mereka mengalami luka cukup serius di beberapa bagian tubuh.

    “Sutiyem mengalami luka di kepala dan tangan, sedangkan Nyamir mengalami luka di bagian punggung. Namun, keduanya dalam kondisi sadar,” jelas dr. Nining.

    Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolres Ponorogo bersama barang bukti berupa satu bilah celurit yang digunakan dalam aksi keji tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan tidak ada faktor lain yang melatarbelakangi peristiwa ini. Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih bijak dan tidak melakukan kekerasan. (end/ian)

  • Ormas Saling Serang di Kelapa Gading, Apa Penyebabnya?

    Ormas Saling Serang di Kelapa Gading, Apa Penyebabnya?

    Ormas Saling Serang di Kelapa Gading, Apa Penyebabnya?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bentrokan dua kelompok bersenjata tajam terjadi di Lampu Merah Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (27/3/2025) sore.
    Insiden ini menyebabkan satu orang terluka parah dan sempat membuat arus lalu lintas tersendat.
    Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady membenarkan peristiwa itu dan tengah diselidiki penyebab bentrokan.
    “Betul, masih penanganan di lokasi oleh Kapolsek di-back up oleh Polres,” ujar Fuady saat dikonfirmasi, Kamis.
     
    Video bentrokan yang beredar di media sosial menunjukkan para pelaku saling serang menggunakan berbagai senjata tajam, seperti parang, samurai, celurit, bambu, hingga batu.
    Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengungkapkan, bentrokan ini menyebabkan seorang pria bernama Andro Mahing Otemusu (41) mengalami luka serius.
    “Beberapa orang pelaku melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan senjata tajam,” kata Seto.
    Akibat serangan itu, Andro mengalami luka terbuka di kepala hingga kulit dahinya robek.
    Selain itu, tangannya juga mengalami luka serius, dengan bagian tangan kanan hingga terlihat tulang.
     
    Pihak kepolisian menduga bentrokan ini berawal dari sengketa lahan rumah makan Cinto Minang yang juga difungsikan sebagai gudang tisu.
    Menurut Seto, salah satu organisasi masyarakat (ormas) mengklaim ditugaskan menjaga lahan tersebut oleh seseorang berinisial E.
    Namun, saat pengacara E, berinisial TS, mencoba memasang plang di gudang tisu, ia dikeroyok oleh anggota ormas lain yang menolak keberadaan mereka.
    “Tiba-tiba datang massa dari ormas lain kurang lebih 10 orang dan menghalangi serta mengeroyok saudara T,” ujar Seto.
    Situasi semakin memanas ketika kelompok yang mengklaim sebagai penjaga lahan mencoba membantu T, tetapi justru diserang balik.
    Akibatnya, dua orang mengalami luka, yaitu Pepi yang mengalami memar di bagian jidat kanan dan Ahmad Maulana yang wajahnya lebam akibat pukulan.
    Setelah bentrokan pertama, polisi sempat meredam situasi. Namun, sekitar pukul 13.30 WIB, keributan kembali terjadi, dengan lebih dari 100 orang berkumpul di gudang tisu.
    Melihat eskalasi yang semakin besar, Polsek Kelapa Gading meminta bantuan dari Polres Metro Jakarta Utara.
    “Pada saat dilakukan pengecekan TKP, didapat kelompok ormas kurang lebih 100 orang sedang berada di gudang tisu itu,” ujar Seto.
    Sekitar pukul 14.40 WIB, kelompok yang mengaku menjaga lahan melancarkan serangan balik terhadap ormas yang sebelumnya mengeroyok TS.
    Situasi semakin kacau, hingga akhirnya polisi memukul mundur massa dan mengamankan 19 anggota ormas yang diduga berencana melakukan aksi balas dendam.
    Saat ini, kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini dan memastikan keamanan di sekitar lokasi kejadian.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap 13 Pelaku Perang Sarung di Grobogan, 8 Orang di Antaranya di Bawah Umur – Halaman all

    Polisi Tangkap 13 Pelaku Perang Sarung di Grobogan, 8 Orang di Antaranya di Bawah Umur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 13 pelaku tawuran bersenjata tajam yang beraksi selama bulan Ramadan ditangkap Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah (Jateng).

    Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono di Aula Jananuraga Mapolres, Rabu (26/3/2025).

    Pelaku yang berasal dari beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan itu, ditangkap sejak tanggal 1 sampai 20 Maret 2025.

    Aksi tawuran memakai senjata tajam itu, terjadi di Desa Ngraji Purwodadi, Desa Getasrejo Grobogan, Desa Karangwader Penawangan, Desa Pulokulon, dan Desa Sumberjosari Karangrayung.

    “Jumlah tersangka 13 orang terdiri dari 5 orang dewasa dan 8 orang anak di bawah umur,” ucap Agung, dilansir Tribun Jateng.

    Selain menangkap para pelaku, Satreskrim Polres Grobogan mengamankan sebanyak 35 senjata tajam berbagai jenis, mulai celurit, samurai, gerigi besi, hingga busur beserta anak panahnya.

    Menurut Agung, para pelaku berdalih melakukan aksi tersebut hanya sekadar untuk menunjukkan eksistensi diri.

    “Ada komunikasi sebelumnya di antara mereka, baik melalui medsos maupun ketemu langsung untuk melakukan perang sarung,” tutur Agung.

    Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951, ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Agung pun mengimbau masyarakat, khususnya para pelajar dan pemuda untuk tak melakukan aksi perang sarung.

    Pasalnya, aksi itu, dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, apalagi jika membawa senjata tajam atau barang berbahaya lainnya.

    “Kepada orang tua, kami mengimbau untuk senantiasa melakukan pengecekan terhadap anak-anaknya.” 

    “Ketika anak-anaknya sampai tengah malam tidak pulang, mohon dibantu untuk dicek keberadaannya.”

    “Untuk seluruh masyarakat, apabila mengetahui adanya sekelompok masyarakat yang membawa senjata tajam atau benda berbahaya lainnya, segera laporkan pada kepolisian terdekat atau ke Polres Grobogan melalui hotline 110,” pungkasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan 13 Pelaku Tawuran Perang Sarung di Grobogan, Hanya Untuk Menunjukkan Eksistensi Diri.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Fachri Sakti Nugroho)

  • Jaringan Begal Sadis Diungkap Polres Probolinggo, Beraksi di 12 TKP

    Jaringan Begal Sadis Diungkap Polres Probolinggo, Beraksi di 12 TKP

    Probolinggo (beritajatim.com) – Polres Probolinggo menggelar konferensi pers terkait penangkapan dua pelaku begal yang dilumpuhkan oleh anggota polisi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Senin sore (24/3/2025). Kedua pelaku begal tersebut ternyata masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Probolinggo.

    Dalam konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, polisi membeberkan barang bukti yang berhasil disita, antara lain sepeda motor Honda Beat warna putih merah dengan nomor polisi N 2024 MI, rangka motor Kawasaki Ninja, dua bilah celurit, alat deteksi GPS, kunci T, dan dinamo.

    “Dari hasil pengembangan, kami berhasil mengungkap jaringan pelaku begal ini dan mengidentifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) mereka,” ujar Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana.

    Kronologi penangkapan bermula saat anggota polisi yang berada di lokasi kejadian merasa curiga dengan gerak-gerik kedua tersangka. Setelah memastikan bahwa mereka adalah pelaku curanmor, anggota polisi bernama Aipda Andik Muhyeni melumpuhkan kedua tersangka yang berusaha melawan dan melarikan diri.

    “Tersangka berinisial DA merupakan DPO kasus curanmor di wilayah Kecamatan Paiton, sedangkan tersangka MR adalah residivis kasus serupa,” jelas Kapolres.

    Dari hasil pengembangan, polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah tersangka, antara lain laptop, puluhan kunci kontak kendaraan, dan rangka sepeda motor. “Kami menduga kedua tersangka terlibat dalam 12 TKP curanmor di wilayah Kabupaten Probolinggo,” ungkap Kapolres.

    Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 KUHP dan Pasal 365 KUHP. “Tindakan tegas terukur dilakukan karena salah satu tersangka membawa senjata tajam saat diamankan,” tegas Kapolres.

    Polres Probolinggo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada pihak kepolisian. (ada/but)

  • Dua Begal Probolinggo yang Ditembak Polisi Ternyata Saudara Sepupu – Halaman all

    Dua Begal Probolinggo yang Ditembak Polisi Ternyata Saudara Sepupu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua pelaku begal yang dilumpuhkan oleh anggota Polres Probolinggo saat beraksi di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terungkap memiliki hubungan keluarga.

    Mereka adalah Dian Alfa (30) dan Mohammad Rosiamin (24), yang merupakan saudara sepupu dan warga Desa Condong, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

    Kapolsek Gending, AKP Sugeng Harianto, menjelaskan keduanya tertangkap tangan saat mencuri sepeda motor di depan sebuah warung.

    Penangkapan dilakukan oleh Aipda Andik Muhyeni, Kanit Intel Polsek Dringu, yang kebetulan melintas bersama istrinya.

    “Karena membawa senjata tajam jenis celurit, Aipda Andik langsung memutus jalur agar pelaku tidak melarikan diri,” kata AKP Sugeng, Minggu (23/3/2025).

    AKP Sugeng menambahkan, karena kedua pelaku sama-sama membawa celurit, anggota kepolisian terpaksa mengeluarkan senjata api dan mengambil tindakan terukur.

    Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian menyita beberapa barang bukti, termasuk dua bilah celurit dan kunci T yang ditemukan di tangan pelaku.

    “Semua barang bukti sudah kami amankan. Dari hasil penyelidikan sementara, keduanya adalah residivis kasus curanmor, dan satu pelaku, MR, baru keluar dari penjara lima bulan yang lalu,” ungkapnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kiprah prajurit wujudkan petani sejahtera

    Kiprah prajurit wujudkan petani sejahtera

    Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo bersama Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang Umar Said menaiki mesin pemanen padi jenis combine harvester saat meninjau panen raya di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (21/3/2025). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Kiprah prajurit wujudkan petani sejahtera
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 15:21 WIB

    Elshinta.com – Sang surya baru terbangun kala Karta (49), petani asal Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersama dua kerabatnya bergegas menuju hamparan sawah serupa warna sinar mentari dengan posisi padi yang kian merunduk. Saat tiba di lokasi yang berjarak hanya puluhan meter dari kediamannya di Desa Karangmulya, ketiganya disambut angin bertiup sedang nan sejuk, menerpa daun serta bulir padi yang seolah meminta segera dipetik.

    Karta dan dua kerabatnya tidak sendiri, puluhan petani lain juga telah bersiap di tepi saluran irigasi anak Sungai Cibeet yang tak jauh dari areal sawah, lengkap dengan peralatan tempur tradisional seperti caping, celurit, hingga cangkul. Ada pula alat perontok padi khas petani setempat, dilengkapi terpal biru berukuran besar serta puluhan karung kosong. Betul, mereka sedang bersiap panen, sesuatu yang sudah dinanti berbulan-bulan.

    Senyum sumringah bercampur semangat tak kenal kendur terpancar dari raut wajah puluhan petani itu menyambut datangnya musim panen meski sempat dihantui banjir besar pada awal Maret. Banjir yang sempat menggenangi 50 desa dari 14 kecamatan se-Kabupaten Bekasi itu turut merendam lahan pertanian seluas total 1.752 hektare. Beruntung jerih payah petani di Bojongmangu ini tidak sia-sia setelah terbebas dari banjir.

    Di sela kegiatan petani tersebut, muncul pemandangan unik  tatkala belasan prajurit TNI Angkatan Darat dari Korem 051/Wijayakarta berikut Kodim 0509/Kabupaten Bekasi serta babinsa datang mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Mereka datang dengan membawa peralatan modern seperti mesin panen padi jenis combine harvester. Bahkan pimpinan serta jajaran Perum Bulog wilayah setempat turut dihadirkan untuk menyaksikan dari dekat pesta wong cilik tersebut.

    Melihat kehadiran prajurit TNI, aura semangat para petani semakin terpancar untuk mengerjakan tahap akhir dari proses bertani. Mereka bersatu, bahu-membahu, bergotong royong dengan penuh antusias meski peluh bercucuran.

    Kehadiran TNI membawa Perum Bulog berikut armada truk bukan tanpa alasan. Bulog sejatinya offtaker hasil panen petani sekaligus simbol nyata hadirnya negara di masyarakat meski sempat gagal menyerap hasil gabah petani saat panen di kecamatan lain, 10 hari sebelumnya.

    Sekitar dua minggu sebelumnya, TNI bersama tim Bulog Cibitung berikut mitra turut mengawal kegiatan panen di atas lahan seluas 20.000 meter persegi dengan hasil 13 ton gabah kering panen (GKP) di wilayah Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Meski aktivitas panen itu dipantau tim Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, namun hasil gabah petani tidak terserap Bulog karena faktor tingginya mekanisme pasar ditambah petani telah terlebih dahulu mengambil modal dari pemodal dengan sistem ijon.

    Banyak petani sudah melakukan ijon untuk biaya tanam dan perawatan sehingga mereka lebih memilih menjual ke pihak yang menawarkan harga lebih tinggi. Mereka menjual dengan harga pembelian pasar senilai Rp6.800 per kilogram, lebih tinggi Rp300 dari harga pemerintah.

    Tidak apa-apa, mengingat tujuan utama panen adalah bagaimana mengangkat taraf perekonomian petani. Koordinasi pun ditingkatkan dan dengan fasilitasi TNI AD, Bulog kali ini sukses menyerap bahkan hingga 2.500 ton gabah kering dari petani di Kecamatan Bojongmangu.

    Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang Umar Said mengaku bahwa instansinya semakin masif menyerap gabah kering langsung di tingkat petani sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan kuantitas beras cadangan pemerintah. Hingga pertengahan Maret 2025, Bulog Cabang Karawang telah melampaui target penyerapan gabah kering panen dengan realisasi mencapai 22.800 ton atau 136 persen dari target tahun ini yang sebesar 16.700 ton.

    “Salah satunya di wilayah Kabupaten Bekasi. Di Kecamatan Bojongmangu ini, kami telah melakukan penyerapan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bulog,” kata Umar.

    Mengacu data Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, luas area panen di Kecamatan Bojongmangu mencapai 750 hektare dengan potensi produksi sebesar 2.950 ton dan Bulog sudah menyerap 2.500 ton, setara 85 persen total panen gabah petani di wilayah itu.

    Umar pun mengakui tugas menyerap gabah kering panen langsung di tingkat petani bukan hal mudah dan kerap menemukan kendala lapangan sehingga kerja sama pemangku kepentingan sangat dibutuhkan. Apresiasi tinggi diberikan kepada TNI AD atas dukungan penuh selama ini.

    Di lokasi yang sama, Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo menekankan pentingnya arti sinergi  TNI dengan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. TNI AD berkomitmen mendukung penuh langkah Bulog dalam menyerap gabah kering panen langsung ke petani karena sejalan dengan upaya pemerintah menjaga stabilitas harga.

    Danang juga berharap kolaborasi strategis ini mampu memicu semangat petani untuk terus menjalankan aktivitas bertani sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan mereka. Kiprah TNI AD dalam menjaga ketahanan pangan nasional semakin masif pada beberapa tahun belakangan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan menuju kemandirian bangsa.

    Sukses mengusung konsep food estate sejak medio 2022, program serupa diperluas melalui kegiatan pertanian perkotaan atau urban farming mulai awal 2024 yang mampu memberdayakan petani lokal guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

    Tahun ini, TNI AD kembali meneguhkan komitmen mendukung program ketahanan pangan nasional ditandai dengan lawatan Asisten Teritorial Kasdam Jaya Kolonel Inf Wawan Kusnendar, awal Februari ke lahan pertanian terpadu milik Korem 051/Wijayakarta di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

    Kunjungan itu sekaligus memonitor dan pengamanan serta melaksanakan penanaman secara simbolis bibit unggulan padi Sinar Mentari pada Demplot Hanpangan 2025. Kegiatan itu menjadi bagian dari upaya Korem 051/Wijayakarta dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan nasional melalui pemanfaatan lahan pertanian terpadu.

    Dalam kesempatan itu Aster Kasdam Jaya beserta jajaran pejabat turut serta dalam prosesi penanaman bibit padi unggulan sebagai bentuk sinergi antara TNI, pemerintah daerah dan masyarakat dalam membangun sektor pertanian yang lebih baik. Beragam aktivitas itu sekaligus mengisyaratkan bahwa program ketahanan pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan membutuhkan peran aktif dari seluruh elemen, termasuk prajurit TNI AD.

    Keamanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional dan sinergi antara TNI, pemerintah serta masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan ini sekaligus memastikan keberhasilan program mampu dijaga secara berkelanjutan. Upaya swasembada pangan pun kini seakan telah memunculkan paradigma baru, tidak sebatas peningkatan produksi melainkan juga mencakup kesejahteraan petani sehingga swasembada dan kesejahteraan petani harus berjalan beriringan.

    Kehadiran TNI AD sekaligus menjadi secercah asa bagi petani untuk menggapai impian sebagai petani sukses. Transformasi pertanian yang turut dibawa prajurit bertujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas sektor pertanian di Indonesia. Transformasi itu mencakup penggunaan teknologi modern, pengembangan varietas tanaman unggul, pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan hingga peningkatan kapasitas petani dan penguatan pasar produk pertanian.

    Dalam konteks kebijakan pertanian, tujuan transformasi ini meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi dan kualitas produk serta peningkatan pendapatan petani dan ketahanan pangan. Semoga petani kita semakin sejahtera. Terima kasih Pak Tani, terima kasih TNI, penjaga gerbang ketahanan pangan nasional.

    Sumber : Antara

  • Detik-detik Kanit Intel Polsek Dringu Tembak Begal di Probolinggo, Seorang Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    Detik-detik Kanit Intel Polsek Dringu Tembak Begal di Probolinggo, Seorang Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO – Dramatis. Begini detik-detik dua pria diduga pelaku begal ditembak polisi di Probolinggo, Jawa Timur. Kejadian ini terekam dalam video yang akhirnya viral di media sosial (medsos).

    Peristiwa ini terjadi di jalan raya masuk Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2025).

    Dalam video yang beredar, anggota Polsek Dringu tampak menodongkan senjata api kepada seorang pelaku diduga begal di jalanan.

    Belakangan diketahui jika sang polisi itu adalah Aipda Andik Muhyeni, yang kesehariannya bertugas di bagian intel.

    Aksinya yang berani berhadapan dengan dua pelaku begal bersenjata tajam itu viral setelah diunggah dalam postingan akun X @Heraloebss.

    Aipda Andik Muhyeni saat ini menjabat sebagai Kanit Intel Polsek Dringu.

    Menurut pihak kepolisian, para pelaku begal ditembak karena melawan dengan celurit saat hendak ditangkap. 

    Dalam video terlihat satu pelaku sudah dilumpuhkan.

    Sedangkan satu pelaku lain yang belum terkapar ditodong dengan menggunakan senjata api.

    Terlihat pelaku begal itu sujud seraya meminta ampun.

    Polisi tersebut meminta bantuan warga untuk memborgol pelaku lainnya yang sedang tertunduk menyerahkan diri.

    Anggota polisi itu juga kemudian mengamankan dua buah celurit dari tangan pelaku begal.

    Penjelasan polisi

    Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa membenarkan anggotanya yang melumpuhkan dua pelaku begal di wilayah Kecamatan Gending itu.

    Anggota polisi itu juga menyita dua buah celurit milik pelaku.

    “Anggota kami juga sudah menyita dua celurit milik para pelaku. Untuk identitas dan kronologi penangkapannya akan kami sampaikan sesegera mungkin ya, mohon waktu,” jelas Fajar dilansir dari TribunJatim-Timur.com.

    AKP Fajar mengatakan dua pelaku begal yang berhasil dilumpuhkan itu merupakan residivis.

    “Seperti pelaku yang pernah viral di Kecamatan Besuk. Tapi masih kami dalami lagi,” jelasnya.

    Diganjar penghargaan

    Aksi Aipda Andik Muhyeni yang berhasil melumpuhkan dua begl itu mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana.

    Termasuk juga apresiasi datang dari Bupati Probolinggo, dr Mohammad Haris atau Gus Haris.

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Aipda Andik Muhyeni.

    Menurut kapolres, Aipda Andik telah benar-benar menjalankan tugasnya demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    “Alhamdulillah tadi Aipda Andik telah melumpuhkan 2 begal yang berbahaya dengan membawa senjata tajam jenis celurit. Terima kasih dari saya sebagai Kapolres Probolinggo dan dari Bupati Probolinggo Gus Haris,” ungkap AKBP Wisnu, Sabtu (22/3/2025).

    Ia mengatakan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sekaligus begal itu, tidak hanya beraksi di satu tempat kejadian perkara (TKP).

    Pihaknya saat ini masih mengembangkan kasus itu untuk mengetahui titik-titik TKP.

    “TKP-nya banyak, bawa senjata tajam, residivis juga, dan semoga apa yang dilakukan Aipda Andik ini bisa menginspirasi kita semua dan membuat daerah tercinta Kabupaten Probolinggo lebih aman,” kata AKBP Wisnu.

    Bupati Probolinggo Gus Haris juga menyampaikan apresiasinya terhadap Aipda Andik Muhyeni.

    Keberanian Aipda Andik, menurut bupati, patut jadi contoh bagi penegak hukum di Kabupaten Probolinggo sehingga dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    Ia berharap aksi Aipda Andik Muhyeni ini bisa menjadi motivasi bagi aparat lainnya.

    “Aksi dari Aipda Andik harus dijadikan motivasi bagi kita semua, khususnya kepolisian, agar Kamtibmas di wilayah hukum Polres Probolinggo khususnya dipastikan aman dan kondusif,” kata Gus Haris.

    Sumber: Surya

  • Viral Intel Gagalkan Aksi Begal dengan Todongkan Senjata di Probolinggo, Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    Viral Intel Gagalkan Aksi Begal dengan Todongkan Senjata di Probolinggo, Pelaku Sujud Minta Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral video anggota polisi menodongkan senjata api pada pelaku begal di Probolinggo.

    Dalam postingan akun X @Heraloebss, nampak polisi tersebut tak menggenakan seragam.

    Ia hanya menggunakan kaus berwarna dongker dan celana jeans saat menodongkan senjata.

    Satu pelaku nampak sudah dilumpuhkan.

    Satu pelaku lain yang belum terkapar ditodong anggota polisi hingga membuat pelaku sujud meminta ampun.

    Polisi yang tengah menyandra satu pelaku meminta tolong warga untuk memborgol pelaku lainnya yang tengah tertunduk menyerahkan diri.

    Terlihat juga anggota polisi tersebut mengamankan dua buah celurit dari tangan pelaku.

    Selain itu, video detik-detik polisi menghentikan aksi begal di Probolinggo juga terekam CCTV.

    Akun @polres_kota_bengkulu mengunggah mobil MPV menabrakkan motor pelaku lalu melepaskan tembakan.

    “Detik – Detik Anggota Polres Probolinggo melumpuhkan terduga pelaku begal di Jalan Raya Sebaung Kecamatan Gending Kab. Probolinggo,” tulis akun tersebut.

    Kejadian tersebut terjadi di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Sabtu (22/3/2025).

    Hal tersebut diungkap Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Adi Fajar Winarsa.

    AKP Putra Adi menyebut anggotanya melumpuhkan dua pelaku begal di wilayah Kecamatan Gending.

    Ia juga membenarkan anggotanya menyita dua buah celurit milik pelaku.

    “Anggota kami juga sudah menyita dua celurit milik para pelaku. Untuk identitas dan kronologi penangkapannya akan kami sampaikan sesegera mungkin ya, mohon waktu,” kata Fajar dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

    Menurut AKP Fajar, diduga kedua pelaku merupakan residivis.

    “Seperti pelaku yang pernah viral di Kecamatan Besuk. Tapi masih kami dalami lagi,” pungkasnya.

    Sosok anggota yang menggagalkan aksi begal pun terungkap.

    Ia adalah Aipda Andik Muhyeni, yang kini menjabat sebagai Kanit Intel Polsek Dringu.

    Dikutip dari Surya.co.id, Aipda Andik kini mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana dan Bupati Probolinggi, dr Mohammad Haris atau Hus Haris.

    AKSI GAGALKAN BEGAL – Aipda Andik Muhyeni (Tengah) diapit Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana dan Bupati Probolinggo Gus Haris, seusai menerima penghargaan, Sabtu (22/3/2025). Aksi heroiknya membuat 2 begal bersenjata tajam celurit tersungkur atau keok mendapat apresiasi. (Surya.co.id/ Ahsan Faradisi)

    Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Aipda Andik, yang benar-benar menjalankan tugasnya untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

    “Alhamdulillah tadi Aipda Andik telah melumpuhkan 2 begal yang berbahaya dengan membawa senjata tajam jenis celurit. Terima kasih dari saya sebagai Kapolres Probolinggo dan dari Bupati Probolinggo Gus Haris,” kata AKBP Wisnu, Sabtu (22/3/2025).

    Menurutnya, pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) sekaligus begal itu, tidak hanya beraksi di satu Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan hingga saat ini masih dikembangkan untuk mengetahui titik-titiknya.

    “TKP-nya banyak, bawa senjata tajam, residivis juga, dan semoga apa yang dilakukan Aipda Andik ini bisa menginspirasi kita semua dan membuat daerah tercinta Kabupaten Probolinggo lebih aman,” ungkap AKBP Wisnu.

    Sementara, Bupati Probolinggo Gus Haris mengatakan, keberanian Aipda Andik patut jadi contoh bagi penegak hukum di Kabupaten Probolinggo khususnya, sehingga nantinya bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Aksi dari Aipda Andik harus dijadikan motivasi bagi kita semua, khususnya kepolisian, agar Kamtibmas di wilayah hukum Polres Probolinggo khususnya dipastikan aman dan kondusif,” ujar Gus Haris. (*)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim-Timur.com dengan judul Todongan Senjata Api Anggota Satreskrim Polres Probolinggo Buat Dua Begal Tak Berkutik dan Surya.co.id dengan judul Bikin Keok 2 Begal Bercelurit, Aipda Andik Diapresiasi Kapolres dan Bupati Probolinggo

    (Tribunnews.com/ Siti N) (TribunJatim-Timur.com/ Surya.co.id/ Ahsan Faradisi)