Produk: celurit

  • Cekcok Saat Cari Rumput, Pria di Sampang Bunuh Tetangganya di Persawahan 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Desember 2025

    Cekcok Saat Cari Rumput, Pria di Sampang Bunuh Tetangganya di Persawahan Surabaya 4 Desember 2025

    Cekcok Saat Cari Rumput, Pria di Sampang Bunuh Tetangganya di Persawahan
    Tim Redaksi
    SAMPANG , KOMPAS.com
    – Kasus pembunuhan terjadi di area persawahan di Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
    Seorang pria tewas setelah dianiaya tetangganya, saat sedang mencari rumput di kawasan tersebut.
    Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji mengatakan, korban adalah Suja’i (52) warga Desa Noreh, sedangkan pelaku pembunuhan adalah MT (60) yang tak lain adalah tetangga korban.
    Peristiwa bermula saat Suja’i sedang mencari rumput dan pelaku tiba, serta menghampiri korban.
    “Jadi saat kejadian itu keduanya sama-sama sedang mencari rumput,” ujar Eko Puji, Kamis (4/12/2025).
    Tak lama kemudian, keduanya diduga terlibat
    cekcok
    . Pelaku yang saat itu membawa celurit dan cangkul lalu menganiaya korban. “Korban mengalami sejumlah luka akibat senjata tajam,” imbuh dia.
    Diketahui, meski mengeluarkan banyak darah, korban sempat berusaha berlari dan menghindar.
    Namun setelah berlari sejauh 100 meter korban tersungkur ke tanah. “Korban meninggal dunia di lokasi,” tutur Eko.
    Pasca kejadian itu, pelaku sempat pergi meninggalkan korban, untuk melarikan diri.
    Namun, polisi dapat meringkus pelaku dan mengamankan barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk membunuh.
    Saat ini, polisi masih mendalami kejadian itu untuk mengungkap motif di balik aksi penganiayaan tersebut. “Untuk motifnya masih dalam pendalaman,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Patroli Polisi Sisir Jakarta, 17 Pemuda Bersenjata Hendak Tawuran Diamankan

    Patroli Polisi Sisir Jakarta, 17 Pemuda Bersenjata Hendak Tawuran Diamankan

    Jakarta

    Direktorat Samapta Polda Metro Jaya melakukan patroli kewilayahan di sejumlah titik di Jakarta. Polisi turut mengamankan 17 orang pemuda yang hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Jakarta Timur (Jaktim).

    “Menemukan sekelompok pemuda yang sedang melakukan tawuran. Setelah melihat tim para pemuda tersebut mencoba melarikan diri, tim pun melakukan pengejaran dan tim mengamankan 17 pemuda,” kata Dirsamapta Polda Metro Jaya, Kombes Yully Kurniawan kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    Setelah dilakukan penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti senjata tajam dari tangan mereka. Pelaku dan barang bukti sudah diamankan untuk diproses lebih lanjut.

    “Setelah melakukan penyisiran TKP dan pendalaman, tim mendapatkan barang bukti senjata tajam jenis celurit dan stik golf. Kemudian para pelaku dibawa ke Polsek Pulogadung guna pengembangan dan proses lebih lanjut,” jelasnya.

    Puluhan personel Direktorat Samapta Polda Metro Jaya kembali melakukan penyisiran di titik lainnya. Patroli dilakukan untuk mencegah tindak pidana dan memastikan Jakarta aman.

    (wnv/wnv)

  • Beli Narkoba di Berlan Bisa Bayar Pakai QRIS

    Beli Narkoba di Berlan Bisa Bayar Pakai QRIS

    JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil mengungkap peredaran narkotika di wilayah Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Di tempat tersebut, peredaran narkoba dinilai cukup rapih.

    Hal itu terungkap setelah petugas gabungan berhasil menemukan adanya barcode Qris dari rumah salah satu bandar narkoba di Berlan.

    “Sistem peredaran di sini cukup rapih, sampai mereka melakukan pembayaran transaksi dengan menggunakan ini (Qris),” kata Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat di lokasi, Selasa, 25 November 2025.

    Penggerebekan narkoba di kawasan Berlan, Matraman, tidak ada perlawanan berarti dari para bandar dan pengedar.

    “Tidak ada perlawanan saat ini, karena disini ada sinergi antara BNN, TNI maupun Mabes Polri. Sehingga hal-hal yang sifatnya ada kendala bisa kita atasi,” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan, seorang bandar narkoba berinisial F berhasil ditangkap dari operasi gabungan yang digelar petugas gabungan BNN RI, TNI dan Polri di Kampung Berlan, Matraman, Jakarta Timur, Selasa, 25 November 2025, siang.

    “Kita menyita mesin penghitung uang. Sejumlah uang dan perhiasan,” ujar Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat di lokasi.

    Selain itu, polisi juga menyita sejumlah senjata tajam jenis samurai, celurit, golok dan lainnya dari beberapa lokasi penggerebekan.

  • Sebulan Berlalu, Polisi Masih Buru 4 Pelaku Begal Warga Baduy di Jakpus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Sebulan Berlalu, Polisi Masih Buru 4 Pelaku Begal Warga Baduy di Jakpus Megapolitan 25 November 2025

    Sebulan Berlalu, Polisi Masih Buru 4 Pelaku Begal Warga Baduy di Jakpus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Satu bukan berlalu sejak kejadian pembegalan di Jalan Pramuka Raya, Jakarta Pusat, polisi masih memburu empat pelaku yang menyerang warga Baduy bernama Repan.
    Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Pengky Sukmawan, mengatakan pihaknya masih mengidentifikasi para pelaku berdasarkan keterangan korban.
    “Untuk pelaku masih dalam proses identifikasi. Sementara masih sama (empat orang) berdasarkan keterangan dari Repan,” ujar Pengky saat dikonfirmasi, Selasa (25/11/2025).
    Ia memastikan tidak ada indikasi keterlibatan kelompok atau jaringan kriminal tertentu dalam aksi pembegalan tersebut.
    “Sejauh ini tidak ada sindikat tertentu di kawasan Cempaka Putih. Kami berusaha untuk maksimal dalam penyelidikan masalah ini,” katanya.
    Pengky menjelaskan, pemeriksaan terhadap Repan sudah selesai dilakukan.
    Remaja 16 tahun itu diketahui sudah kembali ke kampung halamannya di Baduy Dalam, Banten.
    “Kondisi Repan sudah baik saat diperiksa. Pemeriksaan yang lalu dilakukan di rumah penghubung di Jakarta Selatan. Saat itu dia sudah bisa berjalan kaki dari Baduy ke rumah penghubung untuk pemeriksaan. Sesuai izin dokter,” jelas Pengky.
    Jika diperlukan, kepolisian juga masih dapat memanggil Repan untuk pemeriksaan tambahan di kemudian hari.
    Sebelumnya, pada Minggu (26/10/2025), Repan menjadi korban pembegalan saat melintasi pinggir kali di ruas Jalan Pramuka Raya.
    Korban tiba-tiba dihampiri empat pria tak dikenal yang datang mengendarai dua sepeda motor.
    Para pelaku merampas dua tas yang dibawa Repan sambil menodongkan senjata tajam diduga celurit.
    Repan sempat melakukan perlawanan hingga salah satu pelaku mencoba menyerangnya.
    Korban menangkis serangan tersebut dan mengalami luka sobek di tangan kiri.
    Para pelaku berhasil membawa kabur sebuah ponsel merek Itel, uang tunai Rp 3 juta, dan 10 botol madu dagangan senilai Rp 150.000 per botol.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Asep, Penjaga Makam di Bandung, Ikhlas Merawat meski Tanpa Upah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 November 2025

    Kisah Asep, Penjaga Makam di Bandung, Ikhlas Merawat meski Tanpa Upah Bandung 25 November 2025

    Kisah Asep, Penjaga Makam di Bandung, Ikhlas Merawat meski Tanpa Upah
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Matahari pagi baru saja muncul dari ufuk timur, tetapi langkah Asep Supriatna (66) sudah menapaki tanah merah di Pemakaman Sindangsari, Kelurahan Cipadung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat.
    Berbekal cangkul, celurit, sapu lidi, dan sebungkus rokok, ia membersihkan makam-makam yang kotor dan sudah dipenuhi dedaunan kering.
    Hal itu dilakukan Asep setiap hari Jumat sejak tahun 2015 saat dirinya dipercaya oleh aparat kelurahan dan orang yang mewakafkan tanah tersebut untuk menjaga pemakaman.
    “Saya di sini hampir ada 10 tahunan, kan saya pengurus generasi ketiga di sini. Saya
    mah
    pertama sudah ditunjuk sama kelurahan di SK-kan, terus diminta juga sama yang mewakafkan,” kata Asep saat ditemui di
    Pemakaman Sindangsari
    , Cipadung Kulon pada Jumat (21/11/2025).
    Ditemani enam rekannya, ia membersihkan banyak makam dari rumput-rumput yang panjang, dedaunan kering, bahkan sampah berserakan.
    Tak jarang juga ia diminta untuk merenovasi makam yang sudah rusak dan lapuk karena waktu agar nisan tetap terlihat oleh peziarah.
    Asep tak pernah mendapat sepeser gaji dari pekerjaan itu, tetapi ia tetap ikhlas menjalani pekerjaan sebagai
    penjaga makam
    .
    Ia menganggap pekerjaannya sebagai
    ladang amal
    soleh untuk bekal di akhirat kelak.
    “Jadi, saya tuh enggak digaji. Pas diminta akhirnya saya merekrut anggota, tetapi katanya enggak digaji. Saya bilang enggak apa-apa-lah, amal soleh saja ini
    mah
    sekalian membersihkan,” ucap dia.
    Untuk pemeliharaan alat dan makanan pekerja saat membersihkan makam, ia mengandalkan uang kas pengelolaan yang bersumber dari tarif
    ziarah
    Rp 30.000 per makam.
    Tarif yang masih terbilang murah itu dipasang melalui karcis resmi berstempel dan diketahui oleh pihak RT dan RW.
    “Jadi enggak dipungut biaya, tetapi kaya karcis gitu, tiap keluarga yang mau ziarah itu Rp 30.000 per makam. Nah, uang kas itu nanti fungsinya kaya sekarang, bersih-bersih, ada sedikit sisa belikan makanan, belikan rokok, belikan air untuk yang bersih-bersih,” tutur Asep.
    Meski demikian, tak jarang juga ada peziarah yang komplain terkait adanya tarif.
    Padahal, tarif yang ditetapkan tidak sebanding dengan pekerjaan mereka dalam menjaga dan membersihkan makam.
    Apalagi, jika dirinya bersama enam rekannya harus digaji per bulan oleh kelurahan atau ahli waris untuk mengurus pemakaman tersebut.
    “Jadi, kalau ada yang protes tinggal tunjukkin aja capnya, bukan cap sembarangan, jadi bukan ilegal,” tegas dia.
    Asep sendiri hanya mengambil keuntungan berupa honor dari uang kas saat musim “boboran” atau ziarah sebelum Idul Fitri tiba.
    Biasanya dalam musim tersebut, banyak peziarah yang datang ke makam.
    Tak jarang dari tarif yang dipasang itu menghasilkan hingga Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.
    Namun, uang tersebut tidak dipegang semua oleh dirinya.
    Asep harus membagi uang tersebut kepada enam rekan kerjanya, pihak RT atau RW, nadir, serta pihak keamanan seperti hansip dan linmas yang tak jarang meminta bagian kepada dirinya.
    Sering kali ia akhirnya hanya mendapat upah bersih Rp 500.000 dari hasil tarif karcis pada musim
    boboran. 
    Sementara itu, untuk tambahan sehari-hari, terkadang ia menerima upah dari menguburkan jenazah.
    Asep tidak pernah mematok tarif dalam menguburkan jenazah. Keluarga yang ditinggalkan boleh memberi Asep seikhlasnya, baik berupa uang maupun makanan untuk membayar keringat yang telah dikeluarkan.
    Namun, tak jarang ada keluarga yang lebih memilih memberi uang kepada dirinya.
    Biasanya Asep menerima sekitar Rp 2 juta, itu pun terkadang tidak diambil semua oleh Asep.
    Uang tersebut dibagi kepada rekan lainnya yang ikut bekerja menguburkan, uang kas, serta konsumsi saat menggali lubang dan menguburkan jenazah.
    “Sekarang dari yang minta
    nguburin
    enggak dipatok sama saya,
    gimana
    dikasihnya saja. Jika ada yang nanya tarif, silakan saja berapa, kalau nanya lagi biasanya berapa, baru dijawab Rp 2 juta kalau orang luar biasanya,” tuturnya.
    “Untuk warga sini bebas saja seikhlasnya, kadang ada yang
    ngasih
    Rp 100.000 atau Rp 150.000 per orangnya,
    gimana
    kesanggupan orangnya,” ucap Asep.
    Selain itu, ia juga terkadang menerima sedekah dari orang dermawan yang memberi makanan atau minuman kepada dirinya dan penjaga makam lain saat membersihkan atau menjaga makam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi tangkap tiga anak yang diduga pelaku pembacokan di Jakut

    Polisi tangkap tiga anak yang diduga pelaku pembacokan di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Koja, Jakarta Utara menangkap tiga anak yang diduga sebagai pelaku pembacokan di sebuah toko minuman di Jalan Semangka Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, pada Rabu (19/11) malam.

    “Kami sudah menangkap tiga pelaku yang sehari-hari jadi pengamen ondel-ondel,” kata Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto di Jakarta, Kamis.

    Ketiga pelaku pembacokan berinisial LP (16), AAI (17), dan RA (17). Mereka melakukan aksinya pada Rabu (19/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB di toko minuman.

    Sementara korban yang dibacok adalah SM dan MC. Korban MC merupakan pengamen yang saat ini belum ditemukan keberadaannya.

    Aksi pembacokan tersebut viral di media sosial setelah direkam oleh sejumlah masyarakat. Dalam video tersebut ada tiga orang yang membawa senjata tajam dan membacok ke korban yang berlindung di dalam toko.

    “Setelah video ini viral, Unit Reskrim langsung menuju tempat kejadian perkara dan berhasil mengamankan pelaku,” kata Andry.

    Ia mengatakan ketiga pelaku diamankan di Jalan Lorong 4 Kelurahan Lagoa, Jakarta Utara, Koja beberapa jam setelah kejadian.

    “Ketiga pelaku diamankan saat sedang nongkrong di lokasi dan langsung dibawa ke Polsek Koja untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

    Petugas mengamankan tiga senjata tajam dari para pelaku yakni satu jenis celurit, satu jenis badik, dan satu jenis pisau belati. “Hingga saat ini belum ada korban yang membuat laporan polisi,” ucapnya.

    Petugas pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan para saksi dan mengamankan para pelaku

    Berdasarkan keterangan pelaku, tambah Andry, mereka saat itu sedang mengamen ondel-ondel lalu tiba-tiba dicegat pengamen ukulele. Ketiga pelaku ini tidak senang dan mengeluarkan senjata tajam yang dibawa dan terjadi keributan di lokasi tersebut.

    “Lau terjadi keributan sampai masuk ke dalam toko seperti yang ada di video,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Duduk Perkara Kisruh di Mapolsek Sempol, Begini Respon Forkopimda Bondowoso

    Duduk Perkara Kisruh di Mapolsek Sempol, Begini Respon Forkopimda Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Iptu Suherdi, Kapolsek Sempol, Polres Bondowoso mungkin tidak akan mengira, dirinya akan “berdialog” belasan jam dengan masyarakat Desa Kaligedang, Senin (17/11/2025).

    Paginya, Iptu Suherdi masih mengunggah story di WhatsApp. Saat dia dan anak buahnya mengatur lalu lintas di sekitaran pusat kecamatan Sempol. Postingan terakhirnya kala itu adalah ucapan selamat ulang tahun pada Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono sekira pukul 09.38 WIB.

    Setelahnya, Mapolsek Sempol didatangi oleh ratusan masyarakat Desa Kaligedang. Mereka membawa Suherdi untuk berdialog lebih lanjut ke Desa Kaligedang.

    Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menyebut bahwa masyarakat desa Kaligedang tersulut emosi karena adanya provokasi oleh oknum.

    Beberapa jam sebelum massa datang, Polsek Sempol mengamankan seorang warga Desa Kaligedang bernama Sahrul untuk dimintai keterangan perihal sebuah kasus.

    Informasi yang didapat, polisi ingin menggali lebih dalam soal dugaan pengrusakan 18 ribu pohon kopi milik PTPN I Regional 5 di afdeling Kalisengon, Desa Kaligedang.

    Kopi berumur setahun itu diduga dirusak pada Rabu (12/11/2025). Luasannya diperkirakan 9 hektar. Menurut Dhafir, dalam hal ini polisi sudah prosedural.

    “Tapi isu yang berhembus adalah penculikan. Kesalahpahaman inilah yang membuat masyarakat Kaligedang bergerak,” katanya pada Beritajatim.com, Selasa (18/11/2025).

    Suherdi pun sempat dibawa ke Kaligedang untuk berbincang lebih intens perihal perkara tersebut. Kapolres, Dandim 0822, Ketua DPRD dan Wabup Bondowoso hadir.

    Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes, Karo Ops Polda Jatim pun terlihat ikut turun di Kaligedang malam itu. Mereka berperan aktif meluruskan kesalahpahaman.

    Sekira pukul 22.00 WIB, semua pihak mendapatkan titik temu. Kapolsek bisa kembali ke markas untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

    “Terima kasih Tuhan atas perlindungan, penyertaan, pembelaan dan pemeliharaan-Mu,” tulis Suherdi di story WA pada Selasa, (18/11/2025) pukul 03.21 WIB.

    Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono bersyukur situasi di Kaligedang kembali kondusif. Dia menampik anggapan bahwa Kapolsek disandera. “Bukan disandera, tapi dijemput warga Desa Kaligedang di Mapolsek untuk diajak berdialog,” jawabnya.

    Kapolsek juga tidak mengalami luka selama masa dialog itu. Termasuk ketika dalam proses penjemputan oleh warga di mapolsek. Dalam video beredar, Kapolsek sempat ditarik paksa dari dalam mako. “Kondisi Kapolsek dalam keadaan baik-baik saja,” tegas Kapolres.

    Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani mengaku siap mendukung Polri dalam pengamanan wilayah di kecamatan sempol. “Apa yang perlu diluruskan, kami bantu luruskan,” katanya.

    Terlebih, sebelumnya ada peristiwa nyaris serupa yang menimpa aparat satuan lainnya. “Kami berharap hal ini tidak terulang lagi,” tegas Dandim.

    Kisruh Senin (17/11/2025), sempat ada hal menjurus anarkis. Seperti penurunan bendera merah putih hingga mengacungkan celurit di mapolsek Sempol.

    “Kami sangat menyesalkan penurunan bendera merah putih itu. Bagaimana pun bendera merah putih adalah lambang negara yang diperjuangkan oleh jutaan jiwa pendahulu kita,” kata Dhafir.

    Ketua DPC PKB itu meminta masyarakat Kaligedang untuk menahan diri, mematuhi regulasi, tunduk pada aturan perundangan dan menghormati aparat penegak hukum. “Jangan sampai ada korban jiwa dari kedua belah pihak,” harapnya.

    Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid telah berkirim surat pada PTPN I Regional 5 pada 4 November 2025 lalu. Surat bersifat penting itu tertuang dengan nomor 500.3.3.2/344/430/2025. Surat itu terdiri dari 6 berkas berisi aspirasi masyarakat.

    “Forkopimda sudah berupaya dalam penyelesaian konflik Agraria di Ijen,” ucap Dhafir. Setidaknya memfasilitasi 3 pertemuan antara masyarakat dengan PTPN di gedung DPRD, Kejari dan Mapolres.

    Dalam pertemuan itu, PTPN membuka ruang usulan dari masyarakat di Kecamatan Sempol yang selama ini menggarap lahan bertahun-tahun. Mereka dibagi 8 zona.

    Terbukanya ruang usulan itu ditindaklanjuti masyarakat. Harapannya berbeda di setiap desa. Ada yang menginginkan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PTPN. “Khusus Kaligedang mengusulkan penghapusan HGU dan KSO,” kata legislator 3 dekade ini.

    Dhafir berharap PTPN I Regional 5 segera merespons surat dari Bupati yang menghimpun aspirasi masyarakat Sempol tersebut. Hingga 2 pekan pasca surat dikirim, Pemda belum menerima jawaban.

    “Kami juga berharap agar Pansus Sengketa Agraria di DPR RI turun ke Bondowoso. Apa pun jawabannya nanti, forkopimda akan membantu mensosialisasikan ke masyarakat. Tentu dengan cara humanis,” tandas Dhafir. (awi/ian)

  • Video Amatir Kisruh Demo di Mapolsek Sempol Bondowoso, Ada yang Bawa Celurit

    Video Amatir Kisruh Demo di Mapolsek Sempol Bondowoso, Ada yang Bawa Celurit

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Ratusan buruh kebun di Kecamatan Sempol/Ijen menggeruduk Mapolsek setempat, Senin (17/11/2025) siang. Empat video amatirnya beredar di media sosial.

    Empat video yang diduga direkam oleh warga sekitar itu masing-masing berdurasi 1 menit hingga lebih dari 2 menit. Menampilkan mulai dari kedatangan massa, terjadinya gesekan hingga pembubaran massa.

    Dalam salah satu video, tampak seorang wanita menangis ingin masuk ke dalam mako. Namun dia dicegat. Sejumlah pihak di sekitarnya juga terlihat memaksa Kapolsek Sempol, Iptu Suherdi, keluar mako.

    Aksi itu kemudian berujung penarikan paksa Kapolsek hingga terjatuh dari tangga beranda. Seorang buruh juga sempat mengacungkan clurit.

    Bendera merah putih yang berada di depan Mako tak luput sentuhan massa. Sang Saka diturunkan. Dalam video lanjutan, massa membubarkan diri saat masjid mulai mengumandangkan azan zuhur.

    Kasi Humas Polres Bondowoso, Iptu Boby Dwi Siswanto belum menjawab upaya konfirmasi dari Beritajatim.com hingga berita ditulis. Pada pagi harinya, Boby menjadi pemateri sosialisasi pengawasan aliran kepercayaan dan aliran keagamaan di masyarakat (Pakem) di pendopo RBA Ki Ronggo.

    Informasi terhimpun, beberapa aparat turun ke tempat kejadian perkara (TKP). Mereka naik ke Ijen bertahap. “83 bang,” ucap seorang aparat.

    Kode 83 biasa disampaikan dalam dunia intelejen dengan arti penggalangan. Merujuk pada peristiwa di Mapolsek Ijen, bisa berarti tengah dilakukan mediasi untuk menenangkan massa. (awi/but)

  • Terekam CCTV, Polisi Buru Pencuri Bersenjata Celurit di Malang

    Terekam CCTV, Polisi Buru Pencuri Bersenjata Celurit di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang, kini memburu pelaku pencurian yang terekam kamera saat menyatroni rumah warga di Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

    Aksi pelaku terjadi pada Kamis (13/11/2025) dini hari sekitar pukul 02.11 WIB dan sempat viral di media sosial.

    Dalam rekaman CCTV, pelaku tampak membawa senjata tajam jenis celurit dan mengambil satu pasang sepatu dari teras rumah milik Norman (35), warga Dusun Ngambon RW 05. Kendati nilai barang yang dicuri tidak besar, keberadaan pelaku bersenjata membuat warga khawatir dan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, tim Satreskrim Polres Malang bersama Polsek Karangploso langsung turun melakukan penanganan setelah menerima informasi viral tersebut.

    “Kasus ini dalam penanganan. Petugas melakukan penyisiran dan pendalaman rekaman CCTV dari berbagai arah untuk mengidentifikasi pelaku,” ujar Bambang, Sabtu (15/11/2025).

    Ia menjelaskan, sejumlah langkah kepolisian telah dilakukan, seperti mendatangi lokasi, meminta keterangan pemilik rumah, serta melakukan analisis terhadap rekaman CCTV untuk memetakan pergerakan pelaku sebelum dan sesudah beraksi.

    “Kami terus mengembangkan informasi yang ada. Setiap data yang masuk akan kami cocokkan untuk mempersempit identifikasi pelaku,” lanjutnya.

    Polres Malang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan keamanan lingkungan, terutama pada malam hari. Warga juga diminta segera menghubungi layanan kepolisian bila menemukan indikasi tindak kriminalitas.

    “Bila ada sesuatu yang mencurigakan, jangan ragu melapor melalui sambungan telepon bebas pulsa di nomor 110,” tegas Bambang. (yog/ted)

  • Komplain Foto tak Sesuai, Pelanggan Michat di Surabaya Dibacok Teman Pria

    Komplain Foto tak Sesuai, Pelanggan Michat di Surabaya Dibacok Teman Pria

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang warga Surabaya berinisial HD (25) menjadi korban pengeroyokan dengan menggunakan senjata tajam, Sabtu (8/11/2025) malam di sebuah hotel Jalan Jagalan Raya. Akibatnya, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang parkir ini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

    Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengatakan, pengeroyokan dengan mengenakan senjata tajam itu dilakukan oleh 4 orang berinisial AH, AZ, AK dan MA. Dari keempat pelaku, polisi baru menangkap AH.

    “Tiga orang buron. Saat ini masih kami kejar,” kata Suroto.

    Suroto menjelaskan, peristiwa itu dipicu oleh rasa sakit hati AH kepada HD pada akhir September 2025 lalu. Saat itu, HD menghina dan komplain kepada AH. Komplain yang dilontarkan terkait dengan perbedaan wajah perempuan yang sepakat memberikan layanan jasa seksual ke HD.

    “HD sepakat dengan seorang perempuan berinisial SA untuk kencan di hotel. Ketika sampai kamar hotel, HD merasa foto SA tidak sesuai. Sehingga HD memberikan uang ganti rugi hanya Rp 150 ribu,” jelas Suroto.

    Komplain dan hinaan HD membuat luka dendam di hati AH. Sepekan kemudian, AH bertemu oleh HD di hotel yang sama. Saat itu, AH baru saja mengantar teman wanitanya ke sebuah tempat hiburan malam. AH lalu pulang ke rumah mengambil celurit sembari menelepon ketiga pelaku yang saat ini buron.

    “Keempat pelaku datang ke hotel lalu mengeroyok HD. AH yang sudah kalap lalu membacok korban berulang kali,” terangnya.

    Akibat peristiwa itu, HD mengalami luka bacok di bagian pinggang, leher dan punggung. Sementata tersangka AH dijerat dengan pasal berlapis yang menunjukkan keseriusan pihak berwajib dalam menangani kasus kekerasan.

    Ia dikenakan Pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan berat, juncto Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin. [ang/ian]