Produk: celurit

  • Insiden Ngamuk dengan Celurit di Bojonegoro Diduga Dipicu Konsumsi Obat Batuk Berlebihan

    Insiden Ngamuk dengan Celurit di Bojonegoro Diduga Dipicu Konsumsi Obat Batuk Berlebihan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah aksi pengamukan seorang pria bersenjata celurit sempat mencekam kawasan Jalan MH Thamrin, Bojonegoro, Jawa Timur, pada Minggu (14/12/2025) malam.

    Pelaku yang diduga mengonsumsi 10 tablet obat batuk sekaligus sebelum beraksi akhirnya berhasil diamankan polisi.

    Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 19.30 WIB itu bermula saat pria berinisial P (45), warga Klaten, Jawa Tengah, mendatangi seorang pedagang kaki lima. Ia meminta diantar ke suatu alamat, namun tiba-tiba emosi dan mengeluarkan senjata tajam ketika pedagang tersebut bertanya balik.

    Aksi pria itu menodongkan celurit ke warga dan pengendara jalan menimbulkan kepanikan. Setelah upaya negosiasi dan pengejaran, warga akhirnya berhasil melumpuhkan dan melucuti senjatanya dan kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian. Pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka selama proses penanganan.

    Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, mengungkapkan, sesuai pengakuan pelaku, sebelum kejadian, ia mengonsumsi sepuluh butir obat batuk secara bersamaan. Sementara, kepolisian saat ini masih mendalami motif dan kondisi kejiwaan pelaku.

    “Dari pemeriksaan sementara, komunikasinya masih koheren. Faktor konsumsi obat batuk dalam dosis sangat tinggi ini menjadi perhatian utama kami,” jelas AKP Bayu, Senin (15/12/2025).

    Pelaku mengaku sedang dalam perjalanan mencari pekerjaan di Gresik sebelum tersesat ke Bojonegoro. Polisi masih memerlukan waktu sekitar dua minggu untuk pemeriksaan psikologis guna memastikan ada tidaknya gangguan jiwa.

    “Saat ini tersangka telah kami amankan di Polres Bojonegoro dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan medis,” pungkas Bayu. [lus]

  • Pembacok Polisi di Lumajang Ditembak Mati Jatanras Polda Jatim Ternyata Residivis Curanmor, Beraksi di 8 TKP

    Pembacok Polisi di Lumajang Ditembak Mati Jatanras Polda Jatim Ternyata Residivis Curanmor, Beraksi di 8 TKP

    Lumajang (beritajatim.com)– Agus Sulaiman Fadli (30), pelaku pembacokan sadis terhadap anggota Polres Lumajang, tewas ditembak mati oleh Tim Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur, Senin (15/12/2025) dini hari. Belakangan terungkap, warga Ranuyoso ini bukan penjahat sembarangan, melainkan residivis spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah beraksi di banyak lokasi.

    Tindakan tegas terukur dilakukan petugas saat menyergap pelaku di Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 01.00 WIB.

    Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, membeberkan fakta bahwa pelaku memiliki rekam jejak kriminal yang panjang. Berdasarkan pengembangan penyidikan, Agus bersama rekannya teridentifikasi sebagai sindikat curanmor lintas lokasi yang sangat meresahkan.

    “Berdasarkan hasil penyelidikan, kedua tersangka diketahui telah melakukan aksi kejahatan di 8 TKP (Tempat Kejadian Perkara) berbeda,” ungkap Alex Sandy Siregar.

    Dalam menjalankan aksinya di delapan lokasi tersebut, Agus memiliki peran sentral. Ia bertindak sebagai eksekutor pemetik motor, sementara rekannya, Muhammad Hasan (yang sudah tertangkap lebih dulu), berperan sebagai joki dan pemantau situasi.

    Penyergapan berlangsung tegang. Polisi yang telah membuntuti pergerakan Agus berusaha melakukan penangkapan. Namun, bukannya menyerah, pelaku justru memberikan perlawanan sengit menggunakan senjata tajam, mengancam keselamatan petugas Jatanras.

    “Jadi, tersangka sempat dikejar, dipepet hingga terjatuh. Tapi kembali melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Karena membahayakan keselamatan anggota, tersangka akhirnya dilumpuhkan dengan dua kali tembakan,” jelas Alex.

    Pelaku sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.

    Sebelum tewas, Agus menjadi buronan nomor satu (DPO) Polres Lumajang setelah insiden berdarah di Jalan Gajah Mada, Lumajang, Kamis (11/12/2025). Saat itu, ia membacok Aiptu Susanto Kurniawan dengan celurit ketika aksi curanmornya dipergoki petugas. [has/beq]

  • Begal Pembacok Polisi Lumajang Ditembak Mati

    Begal Pembacok Polisi Lumajang Ditembak Mati

    Hasilnya tidak sia-sia. Pada Sabtu malam, pihak kepolisian berhasil mendapatkan informasi jika tersangka berada di rumah temannya di Pasuruan.

    “Pelaku mengarah ke rumah kerabatnya di wilayah Pasuruan. Tadi pukul 23.00, kita berhasil melakukan penangkapan di sekitar Apollo,” ujar Jumhur.

    Saat penangkapan, kata Jumhur, pelaku bersama satu temannya. Tetapi, ia berhasil kabur saat diamankan. “Satu pelaku masih kabur. Sementara si A ini menyerang kami dengan senjata tajam,” ucapnya.

    “Kami sempat memberikan tembakan peringatan ke udara. Namun tidak digubris oleh tersangka. Karena membahayakan, kami lakukan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan pelaku. Dia tewas saat perjalanan ke rumah sakit,” tambah Jumhur.

    Dari tangan pelaku A, polisi mengamankan sebuah sajam jenis celurit dan helm yang digunakan saat melakukan aksinya. “Sajam itu yang dibuat melukai anggota Polres Lumajang dan kami saat itu,” ujar Jumhur.

     

  • Jatanras Polda Jatim Tembak Mati Pelaku Pembacokan Anggota Polres Lumajang

    Jatanras Polda Jatim Tembak Mati Pelaku Pembacokan Anggota Polres Lumajang

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam waktu kurang dalam seminggu, Anggota Subdit III Jatanras Polda Jatim berhasil menemukan pelaku pembacokan terhadap anggota Polres Lumajang, Aiptu Susanto. Pelaku berinisial AS (30) warga Lumajang terpaksa ditembak mati karena melawan saat akan diamankan, Senin (15/12/2025) dini hari.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan setelah peristiwa pembacokan terhadap Aiptu Susanto pada Kamis (11/12/2025), pihaknya langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku.

    “Malam setelah kejadian, kami langsung pantau pelaku. Kita lakukan sweeping ke rumah para kerabat korban dan sempat kita gerebek namun pelaku AS berhasil melarikan diri,” kata Jumhur.

    Anggota Jatanras Polda Jatim tidak menyerah begitu saja. Bersama dengan anggota Satreskrim Polres Lumajang mereka terus mencari keberadaan pelaku. Pada Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 23.00 anggota di lapangan mendapat informasi jika AS hendak kabur ke rumah rekannya di Pasuruan.

    “Setelah kita telusuri, pelaku kita amankan di wilayah Lumajang. Saat diamankan, pelaku ini hendak membacok anggota kembali dengan celurit yang dibawa. Terpaksa kita lakukan tindakan tegas terukur,” jelas Jumhur.

    Jumhur menjelaskan saat diamankan, pelaku bersama rekannya yang saat ini masih diburu petugas. Rekannya berhasil kabur dari sergapan anggota Jatanras Polda Jatim.

    “Barang bukti yang kita amankan ada motor sarana dan senjata tajam yang digunakan pelaku. Saat ini kita masih lakukan pengembangan apakah ada pelaku lain,” tutur Jumhur.

    Diketahui sebelumnya, Aiptu Susanto dibacok oleh komplotan pencuri saat melaksanakan tugas di Jalan Gajah Mada, Kepuharjo, Lumajang, Kamis (11/12/2025). Peristiwa pembacokan ini bermula ketika Aiptu Susanto berusaha mengejar dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang baru saja beraksi.

    Saat kejar-kejaran, kedua pelaku lantas menabrak pengendara lain hingga terjatuh. Melihat kedua pelaku terjatuh, Aiptu Susanto mendekat dan berusaha mengamankan pelaku. Namun, pelaku AS tidak menyerah. Ia mengeluarkan celurit dan membacok Aiptu Susanto secara membabi buta.

    Akibat sabetan celurit, Aiptu Susanto mengalami tiga luka bacok, yang paling parah ada di bagian perut. Aiptu Susanto lantas dirawat di RSUD dr Haryoto Lumajang. Setelah melewati masa kritis selama dua hari, kondisi Aiptu Susanto dikabarkan berangsur-angsur membaik. [ang/suf]

  • Kejar Maling Motor, Anggota Polres Lumajang Alami Luka Bacok di Perut

    Kejar Maling Motor, Anggota Polres Lumajang Alami Luka Bacok di Perut

    Lumajang (beritajatim.com) – Aiptu Susanto Kurniawan, anggota Polres Lumajang, menderita luka serius setelah dibacok oleh komplotan pencuri sepeda motor di kawasan Toga, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, Kamis (11/12/2025). Insiden berdarah ini terjadi ketika korban bersama rekannya berusaha menyergap dua terduga pelaku yang sempat terjatuh saat pengejaran.

    Peristiwa bermula saat tim kepolisian melakukan pengejaran intensif terhadap dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku pencurian kendaraan bermotor. Di lokasi kejadian, motor pelaku menabrak kendaraan lain hingga terjatuh. Aiptu Susanto bergegas mendekat untuk melakukan pengamanan.

    Namun, situasi berubah cepat. Salah satu pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dan menyerang petugas secara membabi buta. Serangan mendadak tersebut mengenai tubuh Aiptu Susanto sebelum ia sempat melumpuhkan pelaku.

    “Jadi, salah satu anggota saya, Susanto Kurniawan, berusaha untuk mengamankan, namun dari dua pelaku mengeluarkan senjata tajam, celurit dia melakukan perlawanan sehingga melukai,” terang Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar.

    Akibat sabetan celurit tersebut, Aiptu Susanto kini harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto Lumajang. Berdasarkan pemeriksaan medis, korban mengalami tiga luka sobek akibat benda tajam, dengan kondisi terparah di bagian perut.

    “Saat ini sedang dirawat intensif di Haryoto, kondisinya masih operasi akibat luka sobek benda tajam, diduga ya. Ada tiga sabetan yang paling parah di bagian perut sebelah kiri,” tambah Alex.

    Terkait para pelaku, polisi berhasil mengamankan satu orang yang juga mengalami luka-luka saat proses penangkapan. Pelaku tersebut kini dalam penjagaan ketat aparat sembari mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri dan kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    “Ini salah satu pelaku juga sedang dirawat di RS Bhayangkara untuk dibersihkan karena mengalami luka juga, satu lagi melarikan diri,” ungkap Alex. [has/beq]

  • Kepala Dusun di Lampung Selatan Terluka Dibacok Warganya yang Minta Bansos

    Kepala Dusun di Lampung Selatan Terluka Dibacok Warganya yang Minta Bansos

    Jakarta

    Seorang Kepala Dusun Desa Purwodadi Simpang, Tanjung Bintang, Lampung Selatan, bernama Andi Saputro harus dilarikan ke rumah sakit usai terluka akibat dibacok warganya. Pembacokan dipicu pembagian bansos.

    “Korban ini kebetulan kepala dusun setempat, jadi dari informasi awal ada seorang pria katanya warganya datang meminta bansos,” kata Kapolsek Tanjung Bintang Kompol Edi Qorinas dilansir detikSumbagsel, Rabu (10/12/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (8/12) pukul 19.00 WIB. Pelaku saat itu datang membawa celurit untuk meminta bansos hingga membacok korban.

    “Tapi waktu datang membawa senjata tajam jenis celurit hingga akhirnya melakukan penyerangan terhadap korban,” lanjutnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah diketahui identitasnya. Sementara, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

    (wnv/wnv)

  • Kronologi Warga Bacok Pamong Desa Gara-gara Bansos Tak Merata di Lampung Selatan

    Kronologi Warga Bacok Pamong Desa Gara-gara Bansos Tak Merata di Lampung Selatan

    Liputan6.com, Jakarta – Pembagian bantuan sosial (bansos) di Lampung Selatan menyisakan persoalan. Seorang pamong Desa Purwodadi Simpang, Kecamatan Tanjung Bintang, menjadi korban pembacokan warganya sendiri pada Senin (8/12/2025) malam.

    Korban bernama Andi Saputro (36) dibacok di rumahnya sekitar pukul 18.48 WIB. Insiden itu pun viral di media sosial lantaran diduga dipicu oleh dugaan pembagian bansos yang tidak merata.

    Pelaku diketahui bernama Warsani, warga desa setempat yang kini melarikan diri dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.

    Kapolsek Tanjung Bintang, AKP Edi Qorinas, mengungkap kronologi kejadian tersebut. Dia menjelaskan, peristiwa itu berawal ketika seorang perempuan datang ke balai desa untuk meminta bansos dan mengaku sebagai istri pelaku.

    “Pak Kadus ini hapal dengan warganya. Ada perempuan datang minta bansos, mengaku istri terduga pelaku, padahal pelaku ini belum punya istri,” ujar Edi kepada wartawan, Selasa (10/12/2025).

    Karena mencurigai keterangan perempuan itu, korban meminta yang bersangkutan pulang dan membawa identitas seperti KK dan KTP untuk pendataan terlebih dahulu.

    “Namun hingga lama ditunggu, perempuan tersebut tak kunjung kembali ke balai desa,” jelasnya.

    Tak disangka, sore harinya pelaku justru mendatangi rumah korban. Saat pintu dibuka, pelaku langsung menyerang korban menggunakan celurit tanpa banyak bicara.

    “Korban mengalami luka bacok di bagian kepala, punggung dan tangan. Sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis dan kini kondisinya dalam pemulihan. Sementara pelaku melarikan diri usai melakukan aksinya,” sebutnya.

    Hingga kini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap Warsani.

    “Kami sudah mengidentifikasi pelaku dan sedang melakukan pengejaran. Mudah-mudahan segera tertangkap,” tutupnya.

     

  • Rencana Tawuran Besar Gangster di Pati Terendus

    Rencana Tawuran Besar Gangster di Pati Terendus

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi meringkus ABS (17) dan IMA (15), dua remaja yang menjadi anggota gangster di Kabupaten Pati, Senin (8/12/2025). Dari penangkapan keduanya, polisi mendapat informasi mengenai rencana tawuran besar gangster.

    Selain menangkap dua remaja yang terlibat komplotan gangster, polisi juga menyita empat bilah senjata tajam di rumah dua pelaku di Kecamatan Tlogowungu.

    Pengungkapan ini dilakukan Unit Reskrim Polsek Tlogowungu, usai menerima laporan masyarakat terkait adanya penyimpanan senjata tajam di sebuah rumah di Desa Tlogorejo.

    “Laporan itu langsung kami tindaklanjuti, karena menyangkut keselamatan warga,” ujar Kapolsek Tlogowungu AKP Mujahid.

    Aparat polisi kemudian bergerak cepat melakukan penyelidikan. Tim mendatangi rumah pelaku yang menyimpan senjata tajam yang telah dipersiapkan untuk tawuran berdarah.

    Empat senjata tajam yang diamankan berjenis corbek dan celurit. Dua terduga pelaku menyembunyikan senjata tajam di dalam kamar.

    “Kedua remaja ini tidak dapat mengelak saat petugas menemukan barang bukti. Senjata tajam tersebut memiliki panjang berbeda, mulai dari ukuran pendek hingga mencapai dua meter, ” paparnya.

    Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku ABS mengaku tergabung dalam kelompok gangster All Star Pati. Sedangkan IMA merupakan anggota West Boy.

    Kedua pelaku juga mengakui bahwa senjata tajam itu hendak digunakan untuk tawuran antargangster.

    “Rencananya, tawuran berlangsung pada Sabtu, 13 Desember 2025. Ini jelas berbahaya dan harus segera dicegah,” tandasnya.

    Tidak hanya dua remaja tersebut, petugas juga mendapatkan informasi mengenai satu pelaku lain berinisial W (17), warga Kecamatan Tlogowungu yang juga turut terlibat.

    Namun keberadaan pelaku belum tertangkap. Polisi memastikan bahwa proses pengejaran terhadap pelaku lain terus dilakukan.

    “Kami sudah mengantongi identitasnya dan akan kami amankan secepatnya,” ungkapnya.

    Seluruh barang bukti senjata tajam telah disita. Kedua remaja saat ini mendekam di ruang tahanan Mapolsek Tlogowungu untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi juga melakukan klarifikasi kepada kedua terduga pelaku, dengan menghadirkan orang tua masing-masing sebagai pendamping.

  • Cekcok Soal Rumput Berujung Maut: Warga Sreseh Tewas Dibacok

    Cekcok Soal Rumput Berujung Maut: Warga Sreseh Tewas Dibacok

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pria paruh baya asal Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, diamankan polisi karena melakukan penganiayaan berat hingga menghilangkan nyawa seseorang.

    “Pelaku berinisial MT (60), sedangkan korban berinisial S (52),” terang Plh Kasihumas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, Sabtu (5/12/2025).

    Eko menceritakan, sebelum terjadi penganiayaan, korban S sedang mengarit rumput di tegal milik MS, kakak korban. Ketika itu, S bertemu dengan pelaku MT yang sedang berada di tegal miliknya.

    Entah kenapa mereka berdua kemudian terlibat cekcok. Namun dalam video yang beredar, pihak korban diduga telah mengambil rumput pelaku.

    Saat itu, korban tidak mau ditegur dan malah menodongkan celurit yang dipegangnya kepada pelaku. Hal tersebut membuat pelaku menghampiri dan menganiayanya dengan senjata tajam. “Dia salah, sudah ngarit rumput saya, malah menodongkan celuritnya. Jadi saya hampiri, langsung saya tebas,” ucap pelaku saat berada di dalam mobil polisi.

    Selanjutnya, korban sempat lari sejauh 100 meter dari lokasi kejadian, namun meninggal dunia karena mengalami luka bacok pada bagian leher. Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka bacok pada pinggang sebelah kiri, bahkan kemaluan korban dipotong. “Saat ini pelaku sudah mendekam di Polres Sampang. Kami masih lakukan penyelidikan untuk mendalami motifnya,” pungkasnya. (sar/kun)

  • Sakit Hati, Warga Pamekasan Harus Berurusan dengan Hukum

    Sakit Hati, Warga Pamekasan Harus Berurusan dengan Hukum

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami pria berinisial MS (50) warga Kelurahan Kowel, Kecamatan Pamekasan, yang harus berurusan dengan hukum akibat dugaan melakukan penganiayaan dan pembacokan terhadap M (42) warga Desa Toronan, Kecamatan Pamekasan, Rabu (3/12/2025).

    Penganiayaan tersebut berawal saat korban (M) hendak menuju kendaraan miliknya yang diparkir di depan rumah yang berjarak sekitar 15 meter, selanjutnya datang pelaku (MS) dan langsung melakukan penganiayaan dengan cara membacok korban menggunakan celurit.

    “Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20:45 WIB di Kowel, Rabu (3/12/2025). Akibatnya korban mengalami luka robek pada bagian punggung kiri, termasuk luka lebam dan robek pada bagian wajah karena hantaman botol berisi cairan pembersih lantai oleh pelaku,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, melalui Kasi Humas AKP Jupriadi, Jum’at (5/11/2025).

    Dari laporan tersebut, Tim Opsnal Satreskrim Polres Pamekasan langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku beberapa jam dari kejadian. “Pelaku berhasil diamankan sekitar pukul 00:30 WIB di Desa Pasanggar, Kecamatan Pagantenan, Pamekasan, Kamis (4/12/2025),” ungkapnya.

    “Saat ini pelaku MS sudah kita amankan di Mapolres Pamekasan, termasuk barang bukti berupa sebilah celurit yang terdapat bercak darah, serta sebuah botol pembersih lantai yang digunakan pelaku saat menganiaya korban,” jelasnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyampaikan motif dari kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Motif dari kasus ini karena pelaku sakit hati, sebab ketika pelaku bekerja di Malaysia, saat pulang (ke Indonesia) mengetahui mantan istrinya sudah menikah dengan korban,” imbuhnya.

    “Akibat aksi tersebut, pelaku terancam Pasal 355 Ayat (1) Subs 353 Ayat (2) Subs 351 Ayat (2) KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun,” pungkasnya. [pin/aje]