Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Rumah milik pria berinisial T di Bantulan, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, menjadi sasaran amarah massa pengemudi ojek online pada Sabtu (5/7/2025).
Massa yang diduga merupakan komunitas
driver ShopeeFood
datang usai mencuatnya insiden cekcok antara T dan salah satu mitra pengantar makanan.
Ketegangan bermula dari peristiwa pada Rabu, 3 Juli 2025, ketika T memesan kopi secara daring.
Namun, pesanan tersebut disebut baru tiba beberapa jam kemudian, sehingga memicu perselisihan.
Ketua RT 03 Bantulan, Nur Salim, menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, pesanan dilakukan pada sore hari namun baru sampai malam.
“Bilangnya itu ordernya jam 6 (sore), pas orderan sampai itu saya di sini, ya jam 21.30 (malam). Terus saya ada acara keluar. Itu order kopi,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2025).
Salim menambahkan, dirinya tidak menyaksikan langsung insiden pada tanggal 3 Juli itu karena sedang menghadiri acara di luar.
“Saya kurang tahu pastinya, saya enggak nungguin. Terjadinya kayak apa, perseteruan atau apa, betul-betul saya tidak tahu,” ucapnya.
Usai cekcok itu, massa datang ke rumah T dua kali dalam satu hari.
Massa merusak sejumlah fasilitas di rumah T, antara lain:
“Rumah (rumah T) AC rusak, CCTV dan ada sepatu hilang,” ungkap Nur Salim.
Selain itu, beberapa bagian fasilitas umum juga turut terdampak akibat kerumunan massa, meski tidak ada rumah warga lain yang dilaporkan mengalami kerusakan.
“Sementara info kita keliling tidak ada (rumah warga yang rusak). Tapi ada fasilitas seperti pot dan pagar yang rusak,” katanya.
Kehadiran massa dalam jumlah besar di lingkungan padat permukiman menimbulkan keresahan, terutama bagi warga lanjut usia dan keluarga dengan bayi kecil.
“Yang sepuh-sepuh sangat terganggu, bayi. Itu sampai orangtuanya bingung,” ujar Salim.
Ia menegaskan harapan warga agar konflik ini segera diselesaikan dengan baik dan tidak kembali memicu keributan.
“Mungkin untuk hal-hal yang lain bisa dimediasi dengan baik-baik. Harapan bisa saling memaafkan. Dari warga tidak ingin ada keributan,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: CCTV
-
/data/photo/2025/07/05/6868dc8a1e0e6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood Regional
-

Ngeri! Singa Lepas Berkeliaran di Jalanan Pakistan, Serang Wanita-Anak
Islamabad –
Seekor singa peliharaan lepas dan berkeliaran di jalanan ramai di Lahore, Pakistan. Kucing besar itu mengejar dan menyerang seorang wanita dan dua anak-anak di jalanan setempat.
Rekaman CCTV yang dirilis oleh kepolisian setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), menunjukkan singa yang kabur itu melompati tembok pembatas di sekitar rumah tempat dia dipelihara dan mengejar seorang wanita yang membawa belanjaannya pada Kamis (3/7) malam waktu setempat.
Rekaman video menunjukkan singa itu menerkam dan melompat ke punggung wanita tersebut, hingga menjatuhkannya ke tanah.
Tidak hanya itu, singa tersebut juga menyerang dua bocah berusia tujuh tahun dan lima tahun. Keterangan ayah dari kedua bocah itu, seperti dikutip laporan kepolisian setempat, menyebut sang singa mencakar lengan dan wajah anak-anak itu.
Ketiga korban yang diserang singa itu telah dilarikan ke rumah sakit setempat, namun luka-luka mereka dinyatakan tidak mengancam nyawa.
Menurut keterangan dari ayah kedua bocah yang menjadi korban, sang pemilik singa itu berlari ke luar rumah saat menyadari peliharaannya kabur. Namun, menurut ayah kedua bocah itu, sang pemilik justru tampak “senang melihat singa itu menyerang” orang-orang yang lewat.
Kepolisian setempat mengatakan pada Jumat (4/7) bahwa pihaknya telah menangkap tiga pria terkait insiden serangan singa tersebut.
“Para tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian, membawa serta singa itu. Mereka ditangkap dalam waktu 12 jam setelah kejadian,” kata kantor Deputi Inspektur Jenderal Operasional di Lahore, kepada AFP.
Lihat juga Video ‘Momen Singa Seruduk Mobil Pengunjung Taman Safari Prigen’:
Singa jantan berusia 11 bulan itu telah disita oleh kepolisian dan dikirimkan ke taman margasatwa. Para petugas pada taman margasatwa setempat mengatakan hewan itu dalam kondisi sehat.
Diketahui bahwa memelihara hewan eksotis, terutama kucing besar seperti singa, sebagai hewan peliharaan telah sejak lama dianggap sebagai tanda hak istimewa dan kekuasaan di area Punjab, provinsi terdapat di negara tersebut.
Insiden serupa terjadi pada Desember 2024, ketika seekor singa dewasa kabur dari kandangnya dan berkeliaran di lingkungan lainnya di Lahore, meneror penduduk setempat sebelum ditembak mati oleh seorang petugas keamanan.
Insiden itu mendorong pemerintah provinsi untuk meloloskan undang-undang baru yang mengatur penjualan, pembelian, pengembangbiakan, dan kepemilikan kucing besar. Aturan hukum yang berlaku sekarang mengharuskan pemilik mendapatkan lisensi bagi hewan yang dilarang dipelihara di area permukiman.
Para peternak wajib membayar biaya pendaftaran yang besar, sedangkan peternakan harus memiliki luas minimal 40 ribu meter persegi.
Lihat juga Video ‘Momen Singa Seruduk Mobil Pengunjung Taman Safari Prigen’:
Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Polisi selidiki WNA yang hipnotis kasir kedai seafood di Jaksel
Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian menyelidiki kasus dua warga negara asing (WNA) yang diduga menghipnotis pegawai kasir kedai seafood di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
“Nanti dicek dan ricek dulu,” kata Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Febriman saat ini masih memastikan telah menerima laporan dari korban untuk mendalami motif dan kronologi kejadian.
“Oke nanti akan dipastikan kronologinya,” tambahnya.
Viral video di media sosial @jakartaselatan24jam, dua orang WNA yakni sepasang suami istri melakukan hipnotis untuk mencuri uang.
Saat itu kondisi kedai ramai, sang perempuan nampak memesan air minum botol kemasan untuk mengelabui kasir dan bersamaan itu sang pria merogoh uang di laci kasir.
Aksi pelaku terekam dalam rekaman video kamera pengawas (CCTV). Atas kerugian kurang lebih Rp1 juta itu, korban melapor ke Polsek Cilandak.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Spek Bus Buatan Laksana yang Diekspor ke Srilanka, Pintunya Cuma Satu
Jakarta –
Laksana resmi mengekspor bus ke Srilanka. Srilanka menjadi negara kelima tujuan ekspor karoseri bus asal Ungaran, Jawa Tengah, tersebut. Seperti apa spesifikasi bus itu?
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Laksanabus, Bus & Coach Consultant Laksana, Lang Widya Praba Wasista, mengatakan, bus ini menggunakan bodi Legacy SR3 Neo Panorama. Ciri khas bus ini menggunakan kaca depan single, jadi bagian depan terlihat lebih clear tanpa sekat.
Lang Widya menambahkan, bagian fascia menggunakan tambahan lampu DRL di lips bumper depan yang mirip dengan tipe Ultimate. Sementara bodi samping dan belakang mengadopsi bodi Legacy Series SR3 tipe Standard. Bus ini menggunakan warna silver tanpa banyak tempelan stiker.
Yang menarik lagi, bus ini hanya memiliki satu pintu, tepatnya di bagian kiri depan. Beda dengan spek bus di Indonesia yang biasanya memiliki tiga pintu, dua pintu di bagian kiri depan dan kiri tengah/kiri belakang, serta satu pintu darurat yang biasanya terletak di bagian kanan belakang.
“Buat sasisnya menggunakan Mercedes-Benz 1626L yang pakai air suspension. Bodinya pakai tipe HD (High Decker) yang standard,” kata Lang dalam video yang diunggah di akun YouTube Laksanabus, Kamis (3/7/2025).
Meski pakai bodi standard, bagian bagasi kolong bus ini sudah tembus kanan-kiri, tapi belum bisa untuk membawa motor. Komponen tangki terletak di bagian belakang serta menyatu dengan bagasi.
Geser ke bagian dalam, nuansanya serba mewah dengan lantai yang menggunakan vinyl bermotif kayu. Bus ini juga sudah dilengkapi headunit android 10 inci, kamera CCTV, juga cooler box untuk pendingin minuman. Secara konfigurasi jok, menggunakan format 2-2 yang sudah dilengkapi sabuk pengaman titik seperti mobil pribadi. Total kursinya berjumlah 45 seat.
“Sementara dasbornya masih menggunakan dasbor seri SR2. Sekali lagi karena ini pasar ekspor, jadi ada yang dibedakan. Pintunya hanya ada satu dan dioperasionalkan oleh pengemudi (secara elektrik),” sambung dia.
Bus ini juga sudah dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang lainnya, seperti cooler box (boks pendingin minuman), selain itu juga ada port charger di bagasi atas, juga ada USB tipe A dan tipe C yang ada di louver AC, dan USB charger tipe A dan tipe C berspesifikasi quick charging di bawah jok. Untuk fitur hiburan, ada fasilitas televisi.
(lua/dry)
-

Jawaban Menohok Rismon untuk Josua Sinambela: Lakukan Risetmu, Saya Lakukan Risetku
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Diragukan keilmuannya oleh Pengamat IT Universitas Gadjah Mada (UGM), Josua M. Sinambela, Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar memberikan jawaban menohok.
Berdasarkan pengakuan Rismon, sejak awal Josua sering menghubunginya lewat WhatsApp.
“Josua Sinambela yang menghubungi saya secara aktif. Dan dia memiliki akses yang luar biasa terhadap berkas-berkas di UGM,” ujar Rismon kepada fajar.co.id, Kamis (3/7/2025).
Berkas-berkas yang dimaksud Rismon, mulai dari skripsi tahun 1985 dan tahun lainnya.
“Jadi saya pikir, saya uji integritasnya dengan memberikan pertanyaan,” Rismon melanjutkan.
“Bagaimana tanggapan anda ketika Muhammad Nuh Al-Azhar sebagai Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia, yang dia juga pengurus di dalamnya, ketika dia menggunakan software gratisan untuk mengotak-atik video CCTV Jessica Wongso,” tambahnya.
Rismon menganggap bahwa jawaban Josua mengenai kasus tersebut telah menyimpulkan sebuah integritas.
“Lalu, dia menjawab bahwa dia tidak tahu apa-apa. Jadi itulah integritas moral dia,” timpalnya.
Kata Rismon, ketika Josua sering meneleponnya, ada upaya untuk membujuk.
“Seolah-olah ingin menggiring, membujuk, maka langsung saya blok nomornya. Memang siapa dia? Lakukan risetmu, saya lakukan risetku,” tandasnya.
Sebelumnya, Pengamat IT Universitas Gadjah Mada (UGM), Josua M. Sinambela, melontarkan pernyataan pedas terhadap Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar.
Josua secara blak-blakan menyindir Rismon yang disebut marah-marah saat mendatangi UGM untuk mencari dokumen terkait kasus yang kini tengah disorot publik.
-

Dugaan Pelecehan Seks Penitipan Anak di Melbourne Gemparkan Ribuan Orang Tua
Lebih dari seribu bayi dan anak-anak di Melbourne diminta menjalani pemeriksaan kesehatan, setelah polisi mendakwa seorang pekerja penitipan anak dengan lebih dari 70 pelanggaran yang diduga terkait dengan pusat penitipan anak yang berada di Point Cook.
Peringatan: Berita ini memuat rincian dugaan kekerasan seksual terhadap anak yang bisa membuat Anda tidak nyaman.
Joshua Dale Brown, pria asal Point Cook berusia 26 tahun, ditangkap terkait dugaan pelanggaran seksual dan pelanggaran lainnya terhadap delapan anak di Creative Garden Early Learning Centre antara April 2022 dan Januari 2023.
Mereka mengatakan para korban diduga berusia antara lima bulan dan dua tahun.
“Ini adalah investigasi yang sangat meresahkan dan informasi yang akan kami berikan hari ini sangat mengejutkan, karena melibatkan pelanggaran [yang diduga] dilakukan terhadap beberapa pihak yang rentan di komunitas kita,” kata Wakil Komisaris Wendy Steendam.
Diantara tuduhan yang dihadapi Joshua adalah penetrasi seksual terhadap anak, memproduksi materi pelecehan anak, serta mencemari makanan dengan cairan tubuhnya.
Pihak otoritas kesehatan di Victoria mengatakan mereka mengambil pendekatan “hati-hati” dalam merekomendasikan 1.200 anak untuk dites karena ada kekhawatiran kemungkinan terpapar penyakit menular.
Hasil tes ini bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
G8 Education, yang mengoperasikan Creative Garden Early Learning Centre di Point Cook, mengatakan tuduhan tersebut sangat meresahkan dan pihaknya sedang fokus menyediakan dukungan terhadap keluarga yang terdampak.
Perusahaan tersebut mengatakan telah melaksanakan semua pemeriksaan pekerjaan dan latar belakang Joshua, yang tidak lagi bekerja di sana.
Kepolisian Victori juga mendakwa seorang pria lainnya dengan pelanggaran serius, termasuk hubungan seks dengan binatang.
Pengadilan Magistrat Melbourne menemukan Michael Simon Wilson, asal Wyndham Vale, menghadapi tuntutan terkait materi pelecehan anak dan pelanggaran seksual terhadap seoang remaja laki-laki di Hoppers Crossing pada 16 Agustus tahun lalu.
Polisi mengatakan Michael bukan pekerja di pusat penitipan anak.
Menurut informasi yang diperoleh ABC, detektif yang memeriksa perangkat milik Michael menemukan materi yang menghubungkannya dengan Joshua.
Michael dan Joshua akan menghadap pengadilan pada bulan September.
Polisi mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa staf lain di pusat lain terlibat dalam dugaan pelanggaran yang dilakukan Joshua.
Kasus ini terungkap setelah pemerintah negara bagian Victoria mengumumkan akan mempercepat reformasi di sektor pengasuhan anak menyusul dakwaan terhadap Joshua.
‘Sangat menyedihkan’ bagi keluarga
Pejabat Komandan Janet Stevenson dari Kepolisian Victoria mengatakan Joshua tidak dikenal oleh polisi sebelum penyelidikan dimulai pada bulan Mei tahun ini.
Joshua juga diketahui memiliki Izin Bekerja dengan Anak-anak yang sah.
Polisi mengatakan penyelidikan dimulai setelah detektif diduga menemukan materi pelecehan anak dan kemudian meminta surat perintah penggeledahan di rumah Joshua di Point Cook.
Janet mengatakan keluarga dari delapan korban yang diduga terkait kasus ini sudah diberitahu minggu lalu.
“Seperti yang dapat Anda bayangkan, hal ini sangat menyedihkan bagi keluarga untuk mendengarnya,” katanya.
Ia mengatakan Kepolisian Victoria dan Departemen Kesehatan Victoria sudah mengirimkan surat kepada semua keluarga yang memiliki anak yang terdaftar di tempat-tempat penitipan anak, di mana Joshua pernah bekerja.
Tapi ia mengatakan tidak ada dugaan pelanggaran terjadi di semua pusat tersebut.
“Saya memahami informasi ini akan sangat memprihatinkan dan akan menjadi kejutan besar bagi sebagian warga,” katanya.
Polisi mengatakan Joshua telah bekerja di 20 pusat penitipan anak antara Januari 2017 dan Mei 2025, dan mereka terus menyelidiki tuduhan pelanggaran di sebuah pusat di Essendon.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan setelah tuduhan diselidiki
Departemen Kesehatan Victoria langsung mengambil langkah menyusul tuduhan tersebut.
Kepala Petugas Kesehatan Christian McGrath tidak mengungkap apakah Joshua dinyatakan positif mengidap penyakit seksual yang menular, tapi mengatakan pelanggaran yang dituduhkan kepadanya menyebabkan beberapa anak mungkin direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan penyakit menular.
“Ini adalah masalah yang sangat rumit dan menyedihkan, dan prioritas utama kami adalah kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dan keluarga,” kata Dr. McGrath.
Dr McGrath mengatakan 2.600 keluarga yang telah mendatangi pusat penitipan anak terkait telah dihubungi mengenai pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan.
Meski kabar ini menambah kekhawatiran para orang tua, tapi ia mengatakan pemeriksaan harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
“Kami yakin ini berisiko rendah, tetapi kami ingin menawarkan ini untuk memberikan jaminan kepada orang tua mengenai kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka.”
Ia mengatakan infeksi yang mungkin dialami anak-anak dapat diobati dengan antibiotik.
Pemerintah negara bagian juga telah membuka pembayaran sebesar AU$5.000 (Rp50 juta) bagi orang tua yang anaknya dirujuk untuk menjalani pemeriksaan pencegahan atau mendatangi pusat Point Cook atau Essendon dalam tanggal tertentu.
Pembayaran dimaksudkan untuk membantu orang tua menanggung biaya pengaturan perawatan alternatif, potensi kehilangan pendapatan, dan janji temu medis atau konseling.
Pusat penitipan anak lain yang tercantum
ABC telah menyusun daftar pusat dan tanggal yang dirilis oleh polisi.
Dalam email yang dikirim ke keluarga di salah satu pusat yang tercantum, Terapi Okupasi untuk Anak-anak D.O.T.S mengonfirmasi Joshua bekerja selama “total 26 hari sebelum diberhentikan.”
“Ia tidak bekerja secara langsung dengan anak-anak,” bunyi email tersebut.
“Dalam tenggat waktu ini, ia berada di bawah pengawasan dan hanya beberapa hari bekerja di meja depan tanpa anggota tim lain.”
Disebutkan kontraknya dihentikan karena ia “tidak cocok untuk praktik kami” dan menekankan pusat penitipan anak tersebut “belum dihubungi oleh Kepolisian Victoria” pada saat mengirim email tersebut.
“Kami menganggap keselamatan dan kesejahteraan setiap anak dan keluarga yang kami asuh dengan sangat serius, dan kami sangat terpukul dengan tuduhan ini,” katanya.
Seorang orang tua dengan seorang anak yang bersekolah di Creative Garden mengatakan bahwa ia baru mendengar berita tersebut dari media di luar pusat tersebut pagi ini.
“Sebenarnya, ini menakutkan,” katanya.
“Saya merasa agak mual.”
Respons pemerintah Victoria
Kepala negara bagian atau Premier di Victoria, Jacinta Allan, mengumumkan akan membuat daftar pekerja pengasuhan anak “sesegera mungkin” untuk memberikan pengawasan ekstra.
“Kami akan mulai menyusun daftar Victoria untuk memberi keluarga lapisan pemeriksaan dan keseimbangan ekstra sesegera mungkin,” kata Jacinta.
Pemerintah Victoria telah membuat halaman web dengan informasi untuk keluarga yang terdampak. Informasi, termasuk rincian hotline khusus pemerintah, dapat ditemukan di sini.
Jacinta juga mengumumkan pihaknya akan melarang penggunaan perangkat pribadi dari pusat pengasuhan anak mulai 26 September.
Ia mengatakan larangan tersebut dapat menjadi syarat lisensi dan dapat membuat pusat tersebut didenda hingga AU$50.000 (Rp500 juta) jika dilanggar.
Pemerintah Victoria juga mendesak adanya peninjauan yang akan selesai dalam waktu sekitar enam minggu.
Peninjauan tersebut akan mempertimbangkan apakah CCTV harus dipasang di pusat penitipan anak.
Jacinta mengatakan orang tua yang dihubungi tentang penyelidikan tersebut akan “menderita rasa sakit dan ketidakpastian yang tak tertahankan.”
Diproduksi oleh Natasya Salim untuk ABC Indonesia dari artikel ini dan ini
-

Laksana Ekspor Bus ke Srilanka
Jakarta –
Karoseri lokal asal Ungaran, Laksana, kembali melakukan ekspor bodi bus. Laksana mengekspor bodi bus seri Neo untuk pasar Srilanka. Sebelumnya karoseri yang dikenal dengan produk bodi bus Legacy itu telah melakukan ekspor sejak tahun 2009 ke sejumlah negara seperti Bangladesh, Fiji, Timor Leste, dan Laos.
“Sekarang adalah negara kelima Laksana menembus pasar ekspor, ke Srilanka,” bilang Bus & Coach Consultant Laksana Lang Widya Praba Wasista, dalam video di channel YouTube Laksanabus, Kamis (3/7/2025).
Bus yang diekspor ke Srilanka ini menggunakan bodi SR3 Neo dengan kaca depan single alias panorama. Bagian fascia-nya masih sama sesuai pakem desain Legacy Series SR3 tipe Ultimate dengan tambahan lampu DRL di lips bumper depan. Sementara bodi samping dan belakang mengadopsi bodi Legacy Series SR3 tipe Standard.
Secara posisi mengemudi masih sama dengan Indonesia, yakni mengadopsi setir kanan. Namun yang membedakan, bus Laksana buat Srilanka ini hanya punya satu pintu di kiri depan. Sementara pintu belakang, pintu darurat, maupun pintu sopir tidak ada.
“Untuk sasisnya menggunakan Mercedes-Benz 1626L yang pakai air suspension. Bodinya pakai tipe HD (High Decker) yang standard,” sambung Lang Widya. Meski pakai bodi standard, bagian bagasi kolong bus ini sudah tembus kanan-kiri, tapi belum bisa untuk membawa motor.
Geser ke bagian dalam, nuansanya serba mewah dengan lantai yang menggunakan vinyl bermotif kayu. Bus ini juga sudah dilengkapi head unit android 10 inci, kamera CCTV, juga cooler box untuk pendingin minuman. Secara konfigurasi jok, menggunakan format 2-2 yang sudah dilengkapi sabuk pengaman tiga titik seperti di mobil pribadi. Total kursinya berjumlah 45 seat.
(lua/dry)
-
/data/photo/2025/07/02/686520969454a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV Megapolitan 3 Juli 2025
Besi Pembatas Flyover Ancol Hilang, Warga Minta Pemasangan CCTV
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga meminta agar
Flyover
Kemayoran, Jakarta Pusat, menuju Ancol, Jakarta Utara, dilengkapi dengan CCTV.
Permintaan itu muncul usai besi pembatas
flyover
tersebut hilang diduga karena dicuri maling.
“Semoga dengan adanya pemberitaan ini dinas terkait untuk segera membenahi dan diberikan CCTV agar pencurian tidak terulang kembali,” ucap salah satu warga bernama Ucet (35) saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Rabu (2/7/2025).
Dengan adanya CCTV, kata Ucet, para pencuri besi bisa terlihat wajahnya sehingga bisa dilaporkan ke polisi.
Di sisi lain, keberadaan CCTV juga diharapkan bisa membatalkan niat buruk pelaku pencurian karena takut ketahuan.
Sementara itu, warga lainnya bernama Nazala (29) berharap agar kondisi setiap
flyover
bisa lebih diperhatikan.
“Harapannya, semoga fasilitas publik kaya
flyover
gini bisa diperhatiin lah supaya kejadian serupa enggak terulang,” jelas Nazala.
Nazala menilai, meski besi pembatas jalan yang diambil sedikit, ia tetap khawatir hal itu bisa membahayakan pengendara.
Di sisi lain, Nazala juga berharap agar keamanan di wilayah Tanjung Priok bisa ditingkatkan.
“Terus juga mungkin keamanan di wilayah Tanjung Priok harus ditingkatkan karena kan belakangan ini marak maling besi juga,” beber Nazala.
Diberitakan sebelumnya, besi pembatas
flyover
arah Kemayoran-Ancol hilang diduga dicuri maling.
Pengamatan
Kompas.com
di lokasi, besi pembatas yang hilang berada di sisi kanan jalan mengarah ke turunan
flyover
.
Ada sekitar delapan potong besi yang hilang dicuri maling. Masing-masing besi diperkirakan mencapai tiga meter.
Jadi, jika ditotal secara keseluruhan ada sekitar 26 meter besi yang hilang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/05/27/6472255a96de9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PPIH Minta Bantuan Arab Saudi Cari 3 Jemaah Haji Demensia yang Hilang di Mekkah
PPIH Minta Bantuan Arab Saudi Cari 3 Jemaah Haji Demensia yang Hilang di Mekkah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Bidang Pelindungan Jemaah
Kolonel Harun Al Rasyid
menyampaikan, pihaknya telah meminta bantuan otoritas Arab Saudi untuk mencari tiga jemaah haji yang hilang di Mekkah.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah berkoordinasi dengan KKHI Mekkah, pihak KJRI, dan beberapa kantor polisi di wilayah Mekkah.
“Kami menyampaikan hal ini sekaligus minta bantuan kepada Wakil Menteri Haji dan Umrah saat kunjungan ke kantor misi haji Indonesia di Daker Mekkah,” ujar Harun, dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).
Upaya lain yang dilakukan, lanjut Harun, PPIH bersurat ke masing-masing syarikah penyedia layanan jemaah.
“Tujuannya untuk meminta mereka ikut serta proaktif dalam membantu pencarian,” imbuh dia.
Harun mengatakan, tim PPIH setiap hari melakukan penyisiran di berbagai tempat, termasuk wilayah Masjidil Haram dan di sekitaran hotel.
“Kami juga melakukan kunjungan ke Imigrasi Syumaisy guna mengecek keberadaan tiga jemaah tersebut,” ucap dia.
Harun menuturkan, PPIH telah membentuk dua tim untuk melakukan proses pencarian ketiga jemaah yang memiliki riwayat demensia itu.
“Ketiga jemaah ini memiliki riwayat demensia. Hingga saat ini kita terus melakukan pencarian terhadap ketiga jemaah,” ujar dia.
Selama proses pencarian, PPIH telah memeriksa Jabal Khandamah, Jabal Tsur, Kamar Mayat RS An-Noor Makkah, sejumlah tempat di sekeliling hotel tempat tinggal jemaah, kawasan Arafah dan Muzdalifah, perbatasan Makkah dan al-Lith, serta pengecekan CCTV.
“Mohon doa semoga ketiganya bisa segera kita temukan,” kata Harun.
Sebagai informasi, ketiga jemaah haji yang hilang, yakni Nurimah (80 tahun) dari Kelompok Terbang 19 Embarkasi Palembang, Sukardi (67) dari Kelompok Terbang 79 Embarkasi Surabaya, dan Hasbullah (75) dari Kloter 7 Embarkasi Banjarmasin.
Nurimah dilaporkan pergi dari hotel 614 dan tak kembali lagi sejak 28 Mei 2025 atau dua hari setelah tiba di Mekkah.
Sementara Sukardi dilaporkan pergi dari hotel 813 dan tak kembali lagi sejak 29 Mei 2025 atau dua hari setelah tiba di Mekkah.
Sedangkan Hasbullah dilaporkan meninggalkan hotel 709 pada 17 Juni 2025 dini hari.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
