Produk: CCTV

  • Gempar 200 Anak di China Keracunan, Kepala Sekolah Ditangkap

    Gempar 200 Anak di China Keracunan, Kepala Sekolah Ditangkap

    Beijing

    Seorang kepala sekolah dari sebuah taman kanak-kanak (TK) di China ditahan setelah lebih dari 200 anak jatuh sakit dan diduga keracunan. Ratusan anak itu diduga keracunan zat kimia timbal yang ada pada pewarna makanan yang digunakan saat membuat kue kurma dan roti jagung yang disajikan untuk mereka.

    Penyelidik setempat, seperti dilaporkan televisi pemerintah China CCTV dan dilansir AFP, Selasa (8/7/2025), menemukan kadar timbal dalam level “tidak normal” dalam darah sebanyak 233 anak yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Peixin di kota Tianshui.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 201 anak di antaranya mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

    Skandal keamanan makanan pernah umum terjadi di China, di mana susu formula yang tercemar membuat ratusan ribu bayi jatuh sakit secara massal pada tahun 2008 lalu dan dikaitkan dengan enam kematian.

    Otoritas kota Tianshui menyelidiki kepala sekolah TK tersebut pekan lalu setelah menerima laporan soal ratusan anak jatuh sakit.

    Salah satu orang tua dari anak yang jatuh sakit menuturkan kepada tabloid lokal, Jimu News, bahwa anak-anak itu menderita sakit perut dan mual, serta beberapa gigi mereka menghitam.

    Hasil pengujian terhadap kue dan roti yang dikonsumsi anak-anak itu mengungkapkan bahwa sampel kue kurma kukus tiga warna dan roti gulung jagung mengandung lebih dari 2.000 kali standar keamanan nasional untuk kontaminan makanan.

    Kue kurma, yang disajikan saat sarapan, menunjukkan kadar 1,052 miligram per kilogram dan roti gulung yang disajikan bersama makanan lainnya didapati mengandung 1,340 miligram per kilogram. Menurut catatan pemerintah China, batas nasional untuk timbal dalam gandum dan tepung pati adalah 0,5 miligram per kilogram.

    Rekaman kamera keamanan pada menunjukkan staf dapur menambahkan pewarna kuning kemasan ke dalam campuran tepung yang digunakan untuk kedua hidangan yang terkontaminasi.

    Kepala sekolah TK tersebut yang bermarga Zhu dan seorang investor bermarga Li, sebut CCTV, telah ditahan bersama enam orang lainnya terkait kasus ini. CCTV menambahkan bahwa dua orang lainnya “dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu persidangan”.

    Para penyelidik dilaporkan telah menemukan bahwa Zhu dan Li mengizinkan staf dapur untuk memproduksi makanan menggunakan pigmen cat yang dibeli secara online, yang belakangan didapati mengandung timbal dan ditandai tidak dapat dimakan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos Menteng

    Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos Menteng

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah menemukan Diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial (ADP) tewas dalam kondisi muka terbungkus lakban di kamar indekos, Menteng, Jakarta pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan penemuan jasad pegawai Kemenlu itu berdasarkan laporan warga sekitar 08.00 WIB.

    “Korban berinisial ADP, laki-laki, usia 39 tahun, pegawai Kemenlu asal Yogyakarta. Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

    Dia menambahkan saat ini, jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi.

    Di samping itu, Susatyo mengungkap bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa sejumlah saksi, rekaman CCTV, serta mengumpulkan barang bukti di lokasi.

    “Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami dan menganalisa seluruh keterangan saksi, CCTV, dan barang bukti lainnya untuk mengungkap penyebab kematian korban. Kami akan sampaikan perkembangan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Di samping itu, Kapolsek Metro Meteng, Kompol Rezha Rahandhi menyatakan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan maupun barang yang hilang.

    Dengan demikian, kepolisian masih belum bisa menyimpulkan bahwa perkara ini merupakan pembunuhan atau tidak.

    “Belum tentu itu pembunuhan. Kita masih selidiki,” tutur Rezha.

  • Mobil Layanan Transaksi Keuangan Dibobol Maling, Rp 110 Juta Raib
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juli 2025

    Mobil Layanan Transaksi Keuangan Dibobol Maling, Rp 110 Juta Raib Surabaya 8 Juli 2025

    Mobil Layanan Transaksi Keuangan Dibobol Maling, Rp 110 Juta Raib
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang merekam mobil layanan transaksi keuangan dibobol maling dengan modus pecah kaca, viral di media sosial.
    Peristiwa itu terjadi di Desa Duko, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, pada Minggu, 6 Juli 2025, sekitar pukul 12.30 WIB.
    Dalam video berdurasi 36 detik itu, kaca sisi kanan mobil tampak pecah, dan serpihan kaca berserakan di dalam kabin. Garis polisi juga terlihat terpasang di lokasi kejadian.
    Pelaku diduga memanfaatkan momen saat mobil ditinggal shalat oleh petugas. Akibatnya, uang tunai senilai Rp 110 juta hilang.
    Nur Izzatul Naini (20), karyawan yang bertugas saat itu, mengungkapkan bahwa mobil diparkir di sisi luar pagar Pengadilan Agama Arjasa dan semua pintu telah dikunci sebelum ia menunaikan shalat dzuhur.
    “Saya tinggal shalat, pintu semua sudah dikunci, terakhir transaksi sekitar pukul 12.15 WIB,” kata Nur di Sumenep kepada
    Kompas.com
    , Selasa (8/7/2025).
    Nur mengaku baru mengetahui kaca mobil pecah usai shalat dan langsung menghubungi pemilik mobil untuk memberitahukan kejadian pencurian itu.
    Sementara itu, Zaini (44), ayah kandung Nur Izzatul Naini, ikut melapor ke Polsek Arjasa setelah melihat anaknya dibonceng pemilik mobil layanan keuangan menuju kantor polisi.
    Setelah membuat laporan, Zaini dan anaknya kembali ke lokasi pencurian dan menyaksikan polisi memasang garis polisi serta membawa mobil yang dibobol maling ke Polsek.
    Setahu Zaini, ada dua kamera CCTV di sekitar lokasi, salah satunya milik Pengadilan Agama, namun pandangannya terhalang pos satpam dan tanaman.
    “Satu lagi CCTV ada di pom bensin seberang jalan, tapi pas kejadian listrik padam, jadi enggak terekam,” tutur Zaini.
    Hingga berita ini ditulis,
    Kompas.com
    telah mencoba menghubungi Humas Polres Sumenep, namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Transjakarta Bentrok dengan Driver Ojol di Palmerah Gegara Klakson

    Sopir Transjakarta Bentrok dengan Driver Ojol di Palmerah Gegara Klakson

    JAKARTA – Pramudi (Sopir) bus Transjakarta terlibat bentrok fisik dengan ojek online (ojol) gara-gara bunyi klakson di Jalan Raya S Parman, Palmerah, Jakarta Barat.

    Humas Transjakarta, Ayu Wardhani menyebutkan bahwa kejadian itu terjadi pada Jumat, 4 Juli dipicu oleh oknum ojol yang merasa diklakson oleh pramudi Transjakarta.

    “Kejadiannya Jumat lalu, bus SAF-055 rute 10H. Berdasarkan pengamatan CCTV, driver ojol melakukan pemukulan karena merasa diklakson oleh pramudi,” kata Ayu, ANTARA, Senin, 7 Juli.

    Ayu menegaskan bahwa pihaknya tidak membenarkan segala bentuk kekerasan sehingga pramudi bersangkutan membuat laporan ke Polsek Palmerah.

    “Transjakarta tidak membenarkan segala bentuk kekerasan. Pramudi sudah membuat laporan ke Kepolisian ke Polsek Palmerah,” kata Ayu.

    Dalam video viral yang diunggah akun Instagram @warga.jakbar tampak kedua sopir Transjakarta dengan pengemudi ojol terlibat bentrok fisik.

    Situasi di jalan tersebut ramai dipadati pengendara yang melintas akibat sopir Transjakarta dan pengemudi (driver) ojol yang ribut.

    Para pengendara yang lewat termasuk seorang anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat ikut melerai keributan tersebut. Pramudi Transjakarta itu nampak mendapat beberapa pukulan dari ojol tersebut.

    Beberapa saat kemudian keributan antara keduanya berhasil dilerai hingga ojol tersebut pergi bersama penumpang yang sedang diantarnya.

    Polsek Palmerah mengonfirmasi adanya laporan polisi dari pramudi Transjakarta yang terlibat bentrok fisik itu.

    “Baru buat LP (laporan polisi) hari ini, info piket,” ujar Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Palmerah AKP Dede Sobari saat dikonfirmasi pada Senin.

  • 17 Perwira Polri Naik Pangkat, Ada Saksi Kasus Ahok dan Kopi Sianida

    17 Perwira Polri Naik Pangkat, Ada Saksi Kasus Ahok dan Kopi Sianida

    17 Perwira Polri Naik Pangkat, Ada Saksi Kasus Ahok dan Kopi Sianida
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 17 perwira Polri mendapatkan
    kenaikan pangkat
    satu tingkat lebih tinggi pada Senin (7/7/2025).
    Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo menjelaskan, kenaikan pangkat merupakan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada para perwira.

    Kenaikan pangkat
    ini bukan hanya sekadar penghargaan struktural, tetapi juga bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada para perwira tinggi untuk terus memberikan pengabdian terbaik kepada institusi dan masyarakat,” ujar Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).
    Salah satu yang mendapatkan kenaikan pangkat adalah
    Brigjen Muhammad Nuh Al Azhar
    , yang sebelumnya berpangkat Kombes.
    Brigjen Muhammad Nuh Al Azhar sendiri merupakan saksi ahli kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 7 Februari 2017.
    Saat itu, Muhammad Nuh Al Azhar masih berpangkat AKBP dan menduduki posisi Kepala Sub Bidang Komputer Forensik Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri.
    Dalam sidang terdakwa Ahok pada Selasa (7/2/2017), Muhammad Nuh Al Azhar menyatakan bahwa terdapat empat video yang berkaitan dengan pidato Ahok di di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.
    Setelah dianalisa oleh tim Puslabfor Mabes Polri, Muhammad Nuh Al Azhar menyatakan bahwa video tersebut dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
    Selain dalam
    kasus Ahok
    , Muhammad Nuh Al Azhar juga dihadirkan sebagai ahli dalam kasus
    kasus kopi sianida
    yang melibatkan nama Jessica Wongso.
    Dalam sidang pada Senin (18/11/2024), Muhammad Nuh Al Azhar dihadirkan sebagai Ahli Digital Forensik dari Mabes Polri yang membantah rekaman CCTV channel 9 yang diserahkan oleh pihak Jessica Wongso merupakan barang bukti baru atau novum dalam pengajuan peninjauan kembali (PK).
    Saat itu, Nuh menegaskan, rekaman CCTV channel 9 ini sudah pernah diputar dalam persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin pada Agustus 2016.
    Begitu pula dengan rekaman yang ditunjukkan ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan, dalam wawancara di stasiun TV.
    “(Rekaman) CCTV channel 9 dari belakang dengan yang ada di rekaman (wawancara eksklusif dengan) Karni Ilyas itu adalah hal yang sama. Tidak ada ada perbedaan,” ujar Nuh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Kebohongan 2 Perwira di Balik Tewasnya Brigadir Nurhadi, Terungkap Lewat Poligraf 
                        Regional

    7 Kebohongan 2 Perwira di Balik Tewasnya Brigadir Nurhadi, Terungkap Lewat Poligraf Regional

    Kebohongan 2 Perwira di Balik Tewasnya Brigadir Nurhadi, Terungkap Lewat Poligraf
    Editor
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Teka-teki tewasnya anggota Bidang Propam Polda Nusa Tenggara Barat (
    NTB
    ), Brigadir Muhammad Nurhadi mulai terungkap.
    Nurhadi bukan tenggelam di kolam renang, tetapi ia diduga dibunuh oleh dua atasannya, yakni Kompol YG dan Ipda HC.
    Lokasi pembunuhan diduga di sebuah vila kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB pada 16 April 2025.
    Saat itu, Nurhadi diajak dua atasannya itu bersenang-senang di vila privat. 
    Kini, baik YG maupun HC ditetapkan sebagai tersangka. Dua perwira polisi itu juga disanksi pemberhetian tidak dengan hormat.
    Dalam perjalan kasus ini, tersangka sempat berdalih
    Brigadir Nurhadi
    tewas karena tenggelam.
    Namun, berdasarkan pendalaman
    Polda NTB
    , terdapat tanda-tanda penganiayaan di jenazah korban.
    Direktur Ditreskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat mengatakan, tersangka ketahuan berbohong terkait kejadian sebenarnya.
    Keduanya tidak memberikan keterangan jujur saat dites menggunakan alat
    pendeteksi kebohongan
    (poligraf).
    “Semua dinyatakan berbohong secara umum,” kata Syarif, Jumat (4/7/2025).
    Syarif mengatakan, sudah ada 18 saksi yang dimintai keterangan dalam kasus
    tewasnya Brigadir Nurhadi
    .
    Hasilnya, ada tiga tersangka yang didapat Polda NTB. Selain dua atasan Brigadir Nurhadi, ada satu tersangka wanita berinisial M.
    “Kami berkeyakinan ada dugaan (penganiayaan), maka kami naikkan menjadi penyidikan dan penetapan tersangka,” ucap Syarif.
    Syarif mengatakan, dua atasan Nurhadi merupakan mantan kasat reskrim. 
    Oleh karena itu, Polda NTB mendalami kasus tewasnya Brigadir Nurhadi secara hati-hati.
    “Kita profesional dan kita lakukan ini secara hati-hati karena yang kita hadapi bukan orang biasa, mantan Kasat Narkoba dan mantan kasat reskrim,” kata dia.
    Terhadap tiga tersangka, dikenakan Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan juncto Pasal 55, yaitu tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia serta kelainan.
    Kasus ini berawal saat korban bersama dua atasannya pergi bersama ke Gili Trawangan dengan tujuan liburan, pada 16 April 2025.
    Kemudian, ada dua wanita yang ikut bergabung, yaitu inisial P dan M.
    Kelima orang itu berpesta bersama di sebuah vila.
    “Dari penjelasannya yang satu mereka (tersangka dan korban) ke sana (Gili Trawangan) untuk
    happy-happy
    dan pesta,” ucap Syarif.
    Belum diketahui secara pasti penyebab Brigadir Nurhadi dibunuh.
    Namun sebelum kejadian, korban disebutkan merayu rekan wanita dari salah satu tersangka.
    Tidak lama kemudian, Brigadir Nurhadi diberikan obat penenang.
    Syarif menduga, telah terjadi penganiayaan dalam rentang waktu 20.00 Wita sampai 21:00 Wita pada hari itu.
    Dugaan penganiayaan juga diperkuat hasil ekshumasi pada 1 Mei 2025. Berdasarkan hasil itu, terdapat luka di bagian sekujur tubuh korban.
    Syarif mengatakan, meskipun ada tanda-tanda kekerasan, belum ditemukan rekaman kamera CCTV yang merekam aksi para tersangka.
    “Ini yang masih kami dalami, sampai hari ini kita belum dapatkan pengakuan,” kata dia.
    Jenazah Brigadir Nurhadi pertama kali ditemukan di kolam villa, pada pada 16 April 2025.
    Awalnya, disebutkan bahwa korban tewas lantaran tenggelam berdasarkan kesaksian para tersangka.
    Polda NTB lantas turun tangan dan berhasil menetapkan dua atasan Brigadir Nurhadi sebagai tersangka pada 18 Mei 2025.
     
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Ada Kebohongan di Balik Tewasnya Brigadir Nurhadi, Tersangkanya Bukan Orang Biasa, 2 Eks Kasat.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meningkat, Lebih dari 3.600 Warga Palestina Ditahan Israel

    Meningkat, Lebih dari 3.600 Warga Palestina Ditahan Israel

    Jakarta

    Kantor informasi tahanan Palestina mengungkapkan jumlah warga Palestina yang ditahan tanpa dakwaan di penjara Israel. Mereka mengatakan jumlah tahanan telah mencapai ‘jumlah tertinggi yang pernah tercatat’.

    Dilansir Aljazeera, Senin (7/7/2025), jumlahnya telah meningkat di atas 3.600. Angka ini disebut “berbahaya”.

    Mayoritas tahanan Palestina ditangkap berdasarkan proses kuasi-yudisial yang dikenal sebagai penahanan administratif, di mana mereka awalnya dipenjara selama enam bulan. Penahanan mereka kemudian dapat diperpanjang berulang kali untuk jangka waktu yang tidak terbatas tanpa dakwaan atau pengadilan.

    Pelecehan Seksual di Tahanan

    Diketahui, ada pelecehan seksual di tahanan Israel. Warga Palestina bernama Said Abdel Fattah yang merupakan mantan tahanan Israel pernah memberikan kesaksian di PBB.

    “Saya dipermalukan dan disiksa,” kata Fattah dilansir Al-Jazeera, Rabu (12/3).

    Dalam kesaksiannya, Fattah mengaku ditelanjangi dalam cuaca dingin. Dia juga dipukul hingga diancam diperkosa dan mengalami rentetan pelecehan lainnya selama 2 bulan sejak dia ditahan dan dipindahkan ke fasilitas penahanan yang penuh sesak.

    Warga lainnya yang bersaksi, Mohamed Matar, juga menuturkan kisah serupa. Dia mengaku mengalami penyiksaan selama berjam-jam di tangan petugas keamanan di Tepi Barat dan polisi Israel menolak untuk memberikan pertolongan.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS saat itu, Matthew Miller, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (8/8/2024), menegaskan bahwa “tidak ada toleransi” bagi para pelaku tindak pelecehan seksual.

    Sebuah video CCTV yang bocor dan disiarkan oleh televisi lokal Israel, Channel 12, menunjukkan sejumlah tentara Israel memilih-milih tahanan di pangkalan Sde Teiman, di mana Tel Aviv menahan para tahanan Palestina selama perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Tentara-tentara Israel itu, menurut video tersebut, tampak melakukan tindakan seksual terhadap tahanan di balik perisai, dengan setidaknya salah satu tentara meletakkan tangannya di selangkangannya sendiri. Ketika ditanya soal video tersebut, Miller mengatakan para pejabat AS telah melihatnya dan sedang melakukan peninjauan.

    Lihat juga video: Ditahan Israel 8 Tahun, Israa Jabis Akhirnya Bertemu Keluarganya

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 8
                    
                        Kejanggalan Pembunuhan Brigadir Nurhadi: 2 Atasan yang Jadi Tersangka Tak Ditahan, tetapi Teman Wanita Mereka Ditahan
                        Regional

    8 Kejanggalan Pembunuhan Brigadir Nurhadi: 2 Atasan yang Jadi Tersangka Tak Ditahan, tetapi Teman Wanita Mereka Ditahan Regional

    Kejanggalan Pembunuhan Brigadir Nurhadi: 2 Atasan yang Jadi Tersangka Tak Ditahan, tetapi Teman Wanita Mereka Ditahan
    Editor
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Dua eks anggota Propam
    Polda NTB
    , Kompol YG dan Ipda HC ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiyaan yang menewaskan anak buahnya, yakni Brigadir Muhammad Nurhadi.
    Namun, mereka belum ditahan. Sementara itu, tersangka lain, seorang perempuan berinisial M yang berada di lokasi kejadian sudah ditahan. 
    Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat membeberkan bahwa alasan pihaknya belum menahan Yogi dan Haris yaitu lantaran mereka belum mengakui perbuatannya.
    Meski belum ditahan, Syarif yakin dua atasan
    Brigadir Nurhadi
    itu tidak bakal menghilangkan barang bukti.
    Menurut Syarif, pihaknya tidak butuh pengakuan kedua tersangka karena keterangan para ahli dan penyitaan barang bukti dianggap sudah cukup.
    “Karena
    handphone
    mereka sudah kita sita, bagaimana mereka menghilangkan barang bukti, mereka memang belum mengakui atau tidak mengakui perbuatannya, tetapi kita tidak terpaku atau membutuhkan pengakuan, keterangan para ahli sudah cukup bukti mereka ditetapkan menjadi tersangka,” kata Syarif dikutip dari Tribun Lombok, Sabtu (5/7/2025).
    Di sisi lain, Syarif menyampaikan, pihaknya hanya menahan M karena wanita itu berdomisili di luar NTB. Dia mengatakan, M ditakutkan tidak mau memenuhi panggilan polisi terkait kasus ini.
    “Sementara tersangka M (ditahan karena) dari luar daerah jadi dikhawatirkan tidak memenuhi panggilan dalam proses penyidikan,” katanya.
    Syarif mengatakan pihaknya bakal menangani kasus ini secara profesional meski ada tersangka yang merupakan polisi.
    “Sampai saat ini tidak ada saksi yang merasa tertekan, kita profesional dan kita lakukan ini secara hati-hati karena yang kita hadapi bukan orang biasa, mantan Kasat Narkoba dan mantan Kasat Reskrim,” ujarnya.
    Kini, YG dan HC sudah dipecat sebagai anggota Polri dan banding yang diajukan berujung ditolak.
    Kasus ini berawal ketika YG dan HC mengajak Brigadir Nurhadi ke vila di Gili Trawangan untuk liburan dan berpesta.
    Syarif mengatakan, dua tersangka juga mengajak dua wanita untuk pergi bersama, yaitu tersangka M dan saksi berinisial P.
    “Dari penjelasannya yang satu mereka (tersangka dan korban) ke sana (Gili Trawangan) untuk
    happy-happy d
    an pesta,” kata Syarif dalam konferensi pers di Mapolda NTB, Jumat (4/7/2025).
    Setibanya di Villa Tekek, Gili Trawangan, Nurhadi terlebih dahulu diberi obat penenang.
    Setelah itu, Nurhadi disebut sempat mencoba merayu dan mendekati salah satu teman wanita tersangka. Hal itu diketahui lewat rekaman dari kamera CCTV yang berada di lokasi,
    “CCTV di pintu masuk Villa Tekek jadi itu
    private pool villa
    jadi cuma ada di pintu masuk. Sedangkan di dalamnya ada kolam kecil, ada tempat penginapan tidak ada yang hilang, rekaman tidak ada yang hilang,” kata dia.
    “Berdasarkan rekaman CCTV di atas pintu masuk, bahwa
    space
    waktu dari jam 20.00-21.00 Wita tidak ada orang yang keluar masuk lagi,” kata Syarif.
    Syarif mengungkapkan, tidak ada saksi yang melihat peristiwa penganiayaan tersbeut karena tidak ada kamera CCTV yang dipasang mengarah ke dalam vila. Ditambah, vila yang dipesan bersifat privat.
    “Tidak ada orang yang masuk dan keluar pada
    space
    waktu almarhum meninggal di kolam, hanya ada almarhum dan hanya ada dua orang tersangka,” kata Syarif.
    Sekitar pukul 21.00 Wita, salah satu tersangka yang ada di dalam vila mengabari bahwa almarhum sudah berada di kolam dan diangkat.
    Berdasarkan otopsi yang dilakukan, ditemukan luka memar di kepala bagian depan dan belakang Nurhadi. Adapun luka itu diduga akibat kepala Nurhadi membentur benda tumpul.
    “Kami menemukan luka memar atau resapan darah di kepala bagian depan maupun kepala bagian belakang, kalau berdasarkan teori kepalanya yang bergerak membentur benda yang diam,” kata ahli forensik Universitas
    Mataram
    , dr Arfi Samsun dalam konferensi pers yang sama.
    Tak hanya luka memar, Arif mengatakan ditemukan pula patah tulang lidah yang diduga kuat akibat korban dicekik oleh pelaku.
    Pada jenazah Nurhadi, ditemukan pula air kolam yang masuk ke bagian tubuh korban.
    Dari temuan tersbeut, Arif mengatakan Nurhadi disimpulkan masih hidup dan meninggal karena tenggelam di kolam akibat pingsan.
     
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Anggota Propam NTB Tersangka Penganiayaan Brigadir Nurhadi Tidak Ditahan, Alasannya Belum Ngaku.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diajak Pergi Berenang, 2 Bocah di Radio Dalam Nyaris Diculik Pria Tak Dikenal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juli 2025

    Diajak Pergi Berenang, 2 Bocah di Radio Dalam Nyaris Diculik Pria Tak Dikenal Megapolitan 6 Juli 2025

    Diajak Pergi Berenang, 2 Bocah di Radio Dalam Nyaris Diculik Pria Tak Dikenal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua bocah perempuan berinisial M dan S yang tinggal di wilayah Radio Dalam, Gandaria Utara, Kebayoran Baru,
    Jakarta
    Selatan, diduga nyaris diculik pada Jumat (4/7/2025) siang.
    Ibu M, Ana, menjelaskan bahwa saat itu sang anak tengah bermain bersama dua temannya, S dan D, usai membeli jajanan di warung milik orangtua S.
    “Emang dia biasa kalau habis ke warung tuh main di depan warung yang anak satunya lagi (S),” jelas Ana kepada
    Kompas.com
    , Minggu (6/7/2025).
    Setelah itu, M, S, dan D bermain ke Jalan Deltasari 1F, tepat di depan Puskesmas Gandaria Utara 1.
    Tak berselang lama, D 
    tiba-tiba berlari kembali ke warung dan memberitahu ibu S bahwa M dan S dibawa pergi oleh seorang pria dewasa.
    Kemudian, D bersama ibu dari S mendatangi rumah Ana untuk memberi tahu kejadian tersebut.
    “Tiba-tiba, saya lagi mau masak, dia bilang kalau anak saya dibawa Om-om naik motor,” katanya.
    Menurut penuturan D, pria tak dikenal itu mengajak dirinya, M, dan S untuk berenang ke wilayah Bulungan, Jakarta Selatan.
    M dan S setuju, tetapi D menolak karena ingin meminta izin kepada orangtuanya terlebih dahulu.
    “Yang satu lagi itu enggak mau ikut, ‘Enggak ah, aku mau nanya mama aku,’ dia bilang begitu.” ujar Ana.
    Ana mengakui bahwa anaknya belakangan ini sangat ingin pergi berenang. 
    Namun, ia belum sempat memenuhi keinginan tersebut karena masih mencari waktu yang tepat.
    “Dia emang lagi kepengen ke sana (berenang). Nah, terus, pas banget diajak, karena itu orang bilang katanya ‘Mau berenang enggak? Yuk ikut, ke Bulungan,’” jelas Ana.
    Saat Ana dan beberapa warga memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi, tiba-tiba pria tersebut kembali bersama kedua bocah yang sempat ia bawa pergi.
    Dari cerita anaknya, Ana menyebutkan bahwa pria tak dikenal itu kembali untuk mencari dompetnya yang hilang.
    “Mungkin dia pikir jatuh di TKP, dia baliklah ke situ, pas balik, ya, udah ada saya dan yang lain,” jelas Ana.
    Melihat warga yang sudah ramai, pelaku pun langsung menurunkan kedua bocah perempuan yang sempat ia bawa pergi.
    Saat ditanya, pria itu mengaku sebagai tetangga dan langsung kabur dengan sepeda motornya.
    Ana memutuskan untuk tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Ia merasa sangat bersyukur anaknya bisa kembali dalam keadaan selamat.
    “Tidak, tidak dilaporkan ke polisi. Cuma saya bersyukur dia bisa pulang,” katanya.
    Ana menambahkan, lingkungan tempat anak-anak sering bermain cukup rawan karena sepi. Oleh karena itu, ia sudah mengingatkan anaknya agar tidak menerima ajakan dari orang yang tidak dikenal.
    Bahkan, Ana menasihati anaknya agar langsung kabur jika menghadapi situasi serupa pada kemudian hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imigrasi Jaksel lacak dua WNA yang diduga hipnotis kasir kedai kuliner

    Imigrasi Jaksel lacak dua WNA yang diduga hipnotis kasir kedai kuliner

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan melacak dua warga negara asing (WNA) yang diduga menghipnotis pegawai kasir kedai kuliner di kawasan Cilandak.

    “Terkait berita WNA yang viral untuk saat ini dari pihak Imigrasi Jakarta Selatan masih melacak,” kata Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Prihatno Juniardi kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

    Prihatno mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dengan sistem keimigrasian untuk melacak WNA tersebut. Karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk berani melaporkan jika menemukan WNA tersebut.

    “Apabila nanti ada masyarakat yang mengetahui keberadaan WNA tersebut, bisa langsung lapor ke Imigrasi,” ujarnya.

    Kepolisian sedang menyelidiki kasus dua WNA yang diduga menghipnotis pegawai kasir kedai kuliner (seafood) di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Viral video di media sosial (medsos) @jakartaselatan24jam, dua orang WNA yang merupakan sepasang suami-istri melakukan hipnotis untuk mencuri uang.

    Saat itu kondisi kedai ramai, sang perempuan nampak memesan air minum botol kemasan untuk mengelabui kasir dan bersamaan itu sang pria merogoh uang di laci kasir.

    Aksi pelaku terekam dalam rekaman video kamera pengawas (CCTV). Atas kerugian kurang lebih Rp1 juta itu, korban melapor ke Polsek Cilandak.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.